KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang ditemukan pada mahluk hidup. Setiap mahluk hidup memiliki cirri dan tempat hidup yang berbeda. Melalui pengamatan kita dapat membedakan jenis-jenis mahluk hidup. Pembedaan mahluk hidup dapat dibuat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak dan jenis makanan. Keanekaragaman ini sering disebut dengan keanekaragaman hayati/ biodiversitas, sedangkan keanekaragaman dalam satu spesies disebut variasi. Pembedaan keanekaragaman hayati disebabkan oleh factor biotik atau abiotik. Perbedaan udara, cuaca, tanah, kandungan air dan intensitas cahaya matahari menyebabkan adanya perbedaan hewan dan tumbuhan yang hidup. Pada umumnya pola distribusi penyebaran tumbuhan dan hewan di kendalikan oleh faktor abiotik, perubahan faktor abiotik menyebabkan organisme berkembang biak dan melakukan spesialisasi. A. Tingkat keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati di tandai dengan adanya mahluk hidup yang beraneka ragam. Keanekaragaman mahluk hidup dapat di lihat dari adanya berbagai variasi dari mahluk hidup. Tingkar keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3, yaitu : a. Keanekargaman tingkat ekosistem b. Keanekargaman tingkat spesies / jenis c. Keanekargaman tingkat gen * Keanekargaman tingkat ekosistem Mahluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkunganya baik lingkungan biotik maupun abiotik, bentuk interaksi tersebut yang sering kita kenal dengan ekosistem. Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang yang dapat ditemukan di antara ekosistem. Lingkungan abiotik sangat mempengaruhi keberadaan jenis dan jumlah komponen biotik. Wilayah dengan kondisi berbeda mengandung komposisi mahluk hidup yang berbeda juga. Kondisi lingkungan tempat hidup sangat beragam. Keberagaman tersebut yang dapat menghasilkan mahluk hidup yang berbeda pula. Hal ini dapat terbentuk karena adanya penyesuaian sifat-sifat keturunan secara genetik dengan lingkungan tempat hidupnya. Sebagai komponen biotik, mahluk hidup yang dapat bertahan hidup dalam suatu ekosistem adalah mahluk hidup yang dapat berinteraksi dengan lingkunganya, baik komponen biotik maupun abiotiknya. Jika susunan komponen biotik maupun abiotiknya berubah, bentuk interaksi akan berubah sehingga ekosistem yang dihasilkanya juga berubah. Perubahan ekosistem tersebut dapat menyebabkan bertambahnya keberagaman ekosistem. Oleh karena itu, suatu tipe ekosistem dapat terdiri atas susunan mahluk hidup dan unsure-unsur lingkungan yang khas. Interaksi biotik : interaksi antara mahluk hidup (dalam satu spesies/antar spesies) yang membentuk suatu komunitas. Interaksi biotik-abiotik : interaksi organism dengan lingkngan fisik (suhu, cahaya) dan lingkungan kimiawi (air, mineral,derajat keasaman, salinitas,) yang membentuk ekosistem. Interaksi antara mahluk hidup dengan lingkunganya membentuk Ekosistem. Keanekaragaman hayati+keanekaragaman kondisi lingkungan = Keanekaragaman Ekosistem. Contoh ekosistem : padang rumput, pantai, sungai ,air laut, hutan hujan tropik, danau, persawahan, gurun pasir. Keanekaragaman hayati di Indonesia 1. EKOSISTEM HUTAN BAKAU 2. EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIK 3. EKOSISTEM PADANG RUMPUT 4. EKOSISTEM SAWAH 5. EKOSISTEM AIR LAUT 6. EKOSISTEM AIR TAWAR Ekosistem sawah Ekosistem hutan ** Keanekargaman tingkat spesies / jenis Kita mengenal mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliknya. Misalnya melalui pengamatan ciri morfalogi, habitat, cara berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri-ciri yang lain. Melalui ciri-ciri tersebut kita dapat membedakan tumbuhan dan hewan, jenis tumbuhan yang satu dengan yang lain, atau jenis hewan yang satu dengan hewan yang lain. Singa Kuda nil Lumba-lumba Kambing Keanekaragaman spesises adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara mahluk hidup yang berbeda jenis, baik yang termasuk dalam satu famili maupun tidak. . Contoh : FAMILI : Palmae kelapa, lontar, aren, siwalan, pinang, palem dll. *** Keanekargaman tingkat gen Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat dalam kromosom yang berada dalam inti sel. Gen terdapat di lokus gen pada kromosom atau di dalam inti sel setiap mahluk hidup. Setiap mahluk hidup dapat memiliki kerangka dasar gen yang sama, akan tetapi susunan perangkat gen masing-masing berbeda bergantung pada pada tetua yang menurunkanya. Setiap susunan gen akan membentuk penampilan (sifat fenotipe), makanya setiap individu yang terdapat dalam satu jenis dan satu keturunan dapat memiliki ciri dan sifat yang berbeda. Missal : perbedaan warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir, atau bentuk rambut. Fenotipe adalah perpaduan genotipe dengan lingkungan yang menghasilkan sifat yang tampak dari luar. Sedangkan Genotipe adalah Sifat-sifat yang di tentukan oleh gen yang tidak tampak dari luar. Contoh : rasa pada buah, kebal pada penyakit dll. Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang dapat ditemukan di antara organisme dalam satu spesies. + Faktor lingkungan dapat memberi pengaruh terhadap kemunculan ciri atau sifat suatu individu. Misalnya dua individu yang memiliki perangkat gen yang sama, akan tetapi hidup di lingkungan yang berbeda maka kedua individu tersebut dapat memunculkan ciri dan sifat perangkat gen yang berbeda. Sebaliknya juga dapat terjadi, dua individu yang memiliki perangkat gen yang berbeda akan tetapi hidup di lingkungan yang sama, maka dapat pula memunculkan ciri dan sifat yang hamper sama. Keadaan demikian dapat diketahui bahwa dalam spesies yang sama terjadi keanekaragaman susunan gen sehingga memnunculkan variasi antar individu. Karena banyaknya kemungkinan susunan pada setiap individu menyebabkan tidak adanya individu yang benar-benar sama baik fisik maupun nonfisik. Variasi adalah perbedaan yang terdapat pada individu dalam satu spesies. Sedangkan Varietas adalah satu individu dalam suatu spesies yang bervariasi. Perbedaan gen antar individu dalam spesies menimbulkan keanekaragaman individu, keanekaragaman individu memunculkan varietas. Sifat individu ditentukan oleh gen. faktor genotipe yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotipe. B. Manfaat keanekaragaman hayati Hamper sepertiga keanekaragaman mahluk hidup dunia terdapat di Indonesia, untuk itulah kita perlu mempelajari dan memelihara keanekaragaman hayati. Berikut ini beberapa manfaat dari keanekaragaman hayati : 1. Manfaat dari segi ekonomi Jenis hewan dan tumbuhan dapat di perbarui dan di manfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu yang di ekspor yaitu : kayu ramin, gaharu, meranti, jati yang jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi Negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan kegiatan industri. Ramin Meranti Gaharu Jati Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya di gunakan sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein. Terumbu karang Perairan laut 2. Perairan laut Perairan sungai Tambak Manfaat dari segi wisata dan ilmu pengetahuan Kekayaan flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, hingga saat ini masih banyak hewan dan tumbuhan yang belum di pelajari dan diketahui manfaatnya. Keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian di berbagai bidang pengetahuan. Missal penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Umumnya seara langsung manusia menjadikan hewan sebagai obyek wisata atau hiburan. Kebun raya bogor 3. Manfaat dari segi sosial dan budaya Masyarakat Indonesia ada yang menetap di wilayah pegunungan, dataran rendah maupun dekat dengan wilayah perairan. Mereka terbiasa menyatu dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Masyarakat yang hidup berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki aturan tertentu dalam upaya memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Mereka tidak mengambil sumber daya secara sembarang, masyarakat memiliki kepercayaan tersendiri mengenai alam. Mereka juga memiliki cara dan upacara adat masing-masing. Adat 7 bulanan Adat Jateng Adat NTB Adat Sunda C. Usaha pelestarian keanekaragaman hayati Dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya hayati agar tidak punah adalah dengan menjaga keutuhan lingkungan tempat hidup mahluk hidup. Karena akan sia-sia jika kita hanya melestarikan mahluk hidup tetapi di sisi lingkungan dan habitat mengalami kerusakan. Oleh karena lingkungan merupakan pendukung kehidupan setiap mahluk hidup. Jika sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan akitvitas eksploitasi sumber daya hayati secara terus menerus tanpa di imbangi dengan usaha pelestarian, maka dalam waktu yang relative singkat sumber daya hayati akan punah. Pelaku sumber daya hayati terdiri daru pemeringtah dan seluruh komponen masyarakat. 1. Cagar Alam Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang khas sehingga perlu di lindungi. Perkembangan dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan berlangsung secara alami, sesuai dengan fungsinya cagar alam dapat di manfaatkan untuk penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan obyek wisata.cagar alam terdiri dari dua, yaitu cagar alam darat dan cagar alam laut. Cagar Alam Darat Cagar Alam Laut 2. Suaka Margasatwa Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan satwa, dan untuk kelangsungan hidup satwa dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Suaka margasatwa ada dua jenis, yaitu suaka margasatwa darat dan suaka margasatwa laut. Suaka margasatwa darat Suaka margasatwa laut 3. Taman Nasional Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang di kelola dengan system zonasi. Taman nasional dapat di manfaatkan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata. Taman nasional merupakan wilayah yang sangat luas dan tidak boleh dihuni oleh penduduk. Ada dua jenis taman nasional yaitu taman nasional darat dan taman nasional laut. Taman nasional darat Taman nasional laut