HAKIKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM MATERI AIK II STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU TAHUN 1436/2015 WAHYUN MAWARDI PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI • NICOLAUS D. & A. SUDIARJA • Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang • ABINENO J. I • Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana” • UPANISADS • Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana ataubadan fisik • I WAYAN WATRA • Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa • • OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY • Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. PENGERTIAN MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM • Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Alinsaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. • Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA • Asal usul kejadian manusia dalam pandangan Islam sangat bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan oleh para pencetus dan pendukung teori evolusi. Charles Darwin sebagai pencetus teori evolusi berpendapat bahwa mahluk hidup termasuk juga manusia, adalah berasal dari evolusi atau perubahan-perubahan mahluk sebelumnya yang memiliki kemampuan sederhana. Perubahan-perubahan tersebut membuat kemampuan manusia menjadi lebih sempurna. Pendapat ini ditunjang oleh ditemukannya beberapa fakta ilmiah seperti fosil dari manusia purba seperti Meghanthropus dan Pitheccanthropus di berbagai daerah. • Di sisi lain, hampir dari semua agama di dunia menentang pendapat ini. Penentangan itu terjadi karena pemikiran mereka didasarkan pada berita-berita dan informasi dalam kitab sucinya masing-masing. Salah satu dari kitab suci tersebut adalah AlQur’an. Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam menyebutkan beberapa proses kejadian manusia yang lebih rinci dan jelas. KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA MENURUT ISLAM • Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan dalam proses kejadian dan asal-usul manusia secara rinci. Ketiga tahapan tersebut antara lain kejadian dan asal usul manusia pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut. KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA PERTAMA • Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula proses penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya langsung dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adampun seperti itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang mudah (lembut) dan kasar dan sebagainya.” KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA KEDUA • Alloh menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Keterangan tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA KETIGA • Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait dengan proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa, AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-Qur,an ternyata setelah dewasa ini dapat dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam Surat AlMu’minuun : 12-14 berikut ini: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun : 12-14). Dari ketiga asal-usul penciptaan manusia menurut agama Islam di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, islam memandang manusia secara substantif terbagi ke dalam 2 hal, yaitu substansi materi (badan) dan substansi immateri (jiwa). POTENSI-POTENSI DASAR MANUSIA 1. Potensi Fitriyah : • Fitrah berasal dari kata (fi’il) fathara yang berarti “menjadikan” secara etimologi fitrah berarti kejadian asli, agama, ciptaan, sifat semula jadi, potensi dasar, dan kesucian • Dalam kamus B. Arab Mahmud Yunus, fitrah diartikan sebagai agama, ciptaan, perangai, kejadian asli. • Dalam kamus Munjid kata fitrah diartikan sebagai agama, sunnah, kejadian, tabi’at. • Fitrah berarti Tuhur yaitu kesucian • Menurut Ibn Al-Qayyim dan Ibn Katsir, karena fatir artinya menciptakan, maka fitrah artinya keadaan yang dihasilkan dari penciptaannya itu 2. Potensi Ruhiyah : Ialah potensi yang dilekatkan pada hati nurani untuk membedakan dan memilih jalan yang hak dan yang batil, jalan menuju ketaqwaan dan jalan menuju kedurhakaan 3. Potensi Aqliyah : Potensi Aqliyah terdiri dari panca indera dan akal pikiran (sam’a basar, fu’ad). Dengan potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan daya nalar dan ilmiah tentang ‘kekuasaan’ Allah. 4. Potensi Jasmaniyyah : Ialah kemampuan tubuh manusia yang telah Allah ciptakan dengan sempurna, baik rupa, kekuatan dan kemampuan. KELEMAHAN-KELEMAHAN MANUSIA 1. Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54) ; Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. 2. Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28) ; Allah hendak memberikan keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah. 3. Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72) ; 4. Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5) ; Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. 5. Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al Qiyamah:20) 6. Manusia melampaui batas. (QS. Al ‘Alaq :6) 7. Manusia malas berbuat baik. (QS. Al Ma’arij:21) 8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah. (QS. Al Ma’arij:19) 9. Manusia tergesa-gesa. (QS. Al Anbiyah:37) 10. Manusia itu pelit. (QS. Al Isra:100) KELEBIHAN MANUSIA DARI MAKHLUK LAINNYA 1. Makluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna. 2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah. 3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya dalam AlQur’an surat Az-Zariyat : Artinya : “Tidakkah aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku “ (QS. AzZariyat:56). 4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah –Nya di bumi. 5. Disamping akal manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. 6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. 7. Berakhlak. Berakhlak adalh ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain. Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.