Masalah Sosial Sebagai Hambatan Peningkatan kesejahteraan ( Kasus Lingkungan Hidup ) Disusun oleh : Nama : Bima Pamungkas Kls : 2EB15(1EB18) NPM: 20208252 1 DAFTAR ISI Cover Makalah………………………………………………………………….…………1 Daftar Isi ……………………………………………………………………………….…2 KATA PENGANTAR …………………………………………………………….…...…3 Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………..……4 Bab II A. Intensitas dan Kompleksitas Masalah …………………………………………………5 B. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………..…7 C. Pengertian Lingkungan Hidup…………………………………………………………9 D. Penanganan Masalah Berbasis Masyarakat…………………………………….……10 E. Upaya Penanganan Masalah ………………………………………………………….12 Bab III Kesimpulan ……………………………………………………………………….……..15 Daftar Pustaka ………………………………………………………………….………..16 2 KATA PENGANTAR Pertama-tama saya ucapkan puja dan puji syukur saya kepada ALLAH SWT karena dengan karunia-Nya saya dapat mengerjakan tugas makalah mata kuliah sosial dan politik dengan tema kasus lingkungan hidup. Dengan Makalah yang bertemakan tentang Kasus Lingkungan Hidup ini penulis sangat mengharapkan kesadaran masyarakat atas arti penting nya lingkungan hidup Indonesia. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.Oleh karena itu Sebagai penulis,saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan kualitas makalah ini. Selain itu saya juga mengharapkan agar kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia juga membantu pemerintah dalam melaksanakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dalam bidang lingkungan hidup.Kegiatan apapun yang menyangkut peningkatan kesejahteraan akan selalu didukung oleh pemerintah karena mereka juga membantu pemerintah dalam rangka melaksanakan peningkatan kesejahteraan. 3 BAB1 I PENDAHULUAN Gejala-gejala sosial adalah fenomena yang saling berkaitan,tidak mengherankan bahwa perubahan yang terjadi pada salah satu atau beberapa aspek, dapat menghasilkan terjadinya perubahan pada aspek lain. Terjadinya dampak yang tidak dikehendaki itulah yang kemudian dikategorikan ke dalam masalah sosial.. yang terjadi dapat bersumber dari dimensi sosial maupun fisik. Yang berasal dari dimensi sosial misalnya hilangnya nilai-nilai yang terjadi pada masyarakat, menurunnya kekuatan mengikat berbagai norma sosial sehingga menimbulkan perilaku menyimpang serta ketergantungan masyarakat terhadap pihak lain.Persoalan yang cukup mendapat sorotan adalah apakah negara-negara sedang berkembang harus mengorbankan kepribadian nasional demi keuntungankeuntungan ekonomi Sementara itu, banyak negara Barat yang sudah maju sedang memperlihatkan tanda-tanda ketegangan dan telah terbukti tidak mampu menjawab tantangan sosial budaya yang timbul dari industrialisasi yang berkembang semakin pesat. Dalam bersifat fisik, hal lain yang terjadi dari proses pembangunan antara lain berupa masalah yang berkaitan dengan pencemaran dan kelestarian lingkungan. Hal ini menjadi masalah karena dalam jangka pendek akan membawa pengaruh pada keindahan, kerapian, kebersihan dan terutama pada kesehatan masyarakat, sedang dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses itu sendiri. Perubahan yang terjadi melalui proses pembangunan sering kali merupakan perubahan yang dipercepat dalam rangka mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan sesegera mungkin. Dengan 4 demikian, dapat dipahami jika pembangunan juga menyebabkan perubahan lingkungan itu memang sudah direncanakan atau masuk dalam kendali perencanaan. Dalam kenyataannya keluasan dan intensitas perubahan lingkungan selalu lebih besar daripada yang direncanakan. Oleh sebab itu, dilihat dari perubahan lingkungan tersebut, dikenal adanya efek sampingan dari proses pembangunan yang dapat bersifat positif maupun negatif . Dalam uraian lebih lanjut, masalah sosial yang terjadi sebagai efek sampingan proses pembangunan akan dipilih masalah pencemaran dan kelestarian lingkungan ini sebagai kasus yang akan dibahas. Pilihan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa masalah ini menyangkut dimensi waktu tidak saja saat ini akan tetapi juga masa mendatang di samping juga menyangkut dimensi ruang tidak saja lokal akan tetapi nasional. BAB II ISI A.Intensitas dan Kompleksitas Masalah Akibat kerusakan lingkungan hidup seperti pemanasan global, saat kini sudah mulai dirasakan di berbagai belahan bumi ini.Peningkatan suhu udara, permukaan air laut yang semakin naik, yang bisa menenggelamkan pulau-pulau kecil, dan daratan. terjadinya perubahan iklim, yang kini sudah terjadi di beberapa tempat termasuk di negeri ini.. Bahkan menurut sumber-sumber yang bisa dipercaya, keganasan topan yang akhir-akhir ini suka melanda salah satu bagian di daratan Amerika, diprediksi oleh para ahli sebagai efek dari global warming. Ancaman lain yang sangat bahaya bagi kehidupan manusia, adalah terjadinya hujan asam.Memasuki tahun 2006 telah terjadi angin badai di beberapa perairan yang mengakibatkan banjir di daerah sekitar pantai.Para nelayan tidak bisa melaut untuk mencari ikan.Derasnya curah hujan mengakibatkan banjir dan tanah longsorBencana seperti ini masih punya kaitan dengan pemanasan global akibat kerusakan lingkungan. jika ini tidak ditanggulangi untuk ditekan seminim mungkin, akan merusak akan semakin parah yang akibatnya juga akan merugikan semua mahluk hidup. 5 Penyebab terbesar dari pencemaran adalah polusi yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar , batubara, bahan bakar minyak, dan gas alam secara besar-besaran. Dari pembakaran itu terjadinya emisi rumah kaca sebagai penyebab pemanasan global.Masalah lingkungan hidup memang bukan persoalan salah satu negara saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh bangsa dan negara. Oleh karena itulah berbagai upaya dilakukan orang untuk mencegah tambah rusaknya lingkungan hidup. Seperti dengan diselenggarakannya KTT Bumi, Protocol Kiyoto.Beberapa negara yang masih memanfaatkan bahan bakar fosil, berusaha mengurangi efek rumah kaca dengan menggunakan bahan bakar gas alam yang secara ekonomis sangat kompetitif bila dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi atau batubara. Hanya sebenarnya gas alam juga tetap menimbulkan CO2, tetapi lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi dan batubaraGas alam juga menimbulkan methan selama proses penyediaannya, yang kesemua itu dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Meski akhir-akhir ini muncul teori lain tentang efek rumah kaca, seperti menurut periset Amerika mengatakan bahwa variable aktivitas Mataharilah yang bepengaruh pada naik turunya suhub global. Namun mengurangi pembakaran bahan bakar fosil bagi pemenuhan kebutuhan energi tentu mempunyai manfaat yang besar. Pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara secara besar-besaran, dilakukan orang untuk keperluan pembangkit tenaga listrik, industrialisasi, dan transportasi. Khusus untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik, sebenarnya penggunaan bahan bakar fosil sudah bisa ditekan sekecil mungkin, karena ada teknologi modern yang menggunakan bahan bakar lain non fosil yang lebih irit produktif, aman dan tidak menimbulkan polusi. Disamping itu pun bahan bakar fosil seperti bahan bakar minyak harganya cenderung terus meningkat, persediaannya juga sangat terbatas. Orang tidak mungkin harus ketergantungan terus menerus kepada bahan bakar minyak, karena suatu saat cadangannya akan habis. Oleh karena itu bagi Indonesia kini saatnya kita memanfaatkan bahan bakar non fosil untuk berbagai keperluan seperti untuk pembangkit listrik. Dengan demikian selain turut melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup secara global, juga sebagai langkah penghematan cadangan sumber daya alam yang sudah semakin menipis di negeri ini. 6 B. Latar Belakang Masalah Berkaitan dengan sumber masalah pencemaran dan kelestarian lingkungan menemukakan adanya dua hal pokok yaitu faktor kultural dan faktor struktural. Faktor kultural meliputi pandangan manusia tentang alam, sikap terhadap teknologi, perkembangan peradaban manusia, paham materialisme dan paham individualisme. Sedangkan faktor struktural meliputi sistem ekonomi, sistem politik, pola kependudukan dan stratifikasi social..Sangat ironis memang Indonesia yang terkenal dengan Sumber Daya Alam berupa minyak bumi dan tergabung dalam negara penghasil minyak dunia yang tergabung dalam organisasi negara pengekspor minyak Pada tahun delapan puluhan. Saat ini menjadi Negara pengimpor minyak untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang sangat pesat kenaikannya . Dimulai akhir tahun 2004, harga minyak dunia mengalami peningkatan hingga 70 persen. Berawal dari 28 dolar per barel meningkat hingga 50 dolar per barelnya. Pertamina menangani produksi minyak dan gas serta distribusinya pun harus berhutang kepada bank dengan mengajukan LC (Letter of Credit) untuk membayari pembelian minyak dari luar negeri. Akibatnya subsidi negara menjadi bertambah hingga 76 triliun dan APBN mengalami defisit 5 persen. Tiap harinya Pertamina membutuhkan minimal 50 juta dolar untuk mengimpor minyak kebutuhan dalam negeri. Dan perlu diketahui bahwa yang menikmati subsidi ini sebagian besar adalah orang yang memiliki kendaraan bermotor dan wiraswasta yang nota bene mereka adalah orang berpunya. Pada umumnya negara berkembang seperti Indonesia menghadapi masalah dan tantangan dalam mengelola sumberdaya alamnya secara berkelanjutan. Diantara masalah-masalah tersebut adalah tekanan terhadap lingkungan alami. Permasalahan penyebab tekanan terhadap lingkungan tersebut yang diantaranya adalah kelangkaan beberapa jenis bahan bakar terutama premium dan minyak tanah. Kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab turut memperparah keadaan. Hal ini dipicu dari lemahnya pengawasan pemerintah terhadap sistem distribusi barang yang menjadi hajat hidup orang banyak ini.Perlu peran aktif pemerintah untuk terus memperkuat komitmen memperketat pengawasan terhadap sistem distribusi barang yang menjadi hajat hidup orang banyak ini. 7 Beberapa langkah dan kebijakan pemerintah yang dirasa kurang memperhatikan kepentingan dalam negeri diantaranya penjualan gas alam yang dihasilkan di Arun, Aceh ke negeri ginseng, Korea. Padahal di saat yang sama, PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) sangat membutuhkan pasokan gas alam untuk produksi pupuknya. Akhirnya kegiatan operasional perusahaan itu harus dihentikan selama 3 tahun dan kerugian yang ditimubulkan tidak kurang dari 300 juta dolar AS. Belum lagi nasib karyawan yang terapaksa dirumahkan. Kasus yang sangat mencoreng muka negeri ini tentunya adalah tindakan beberapa penduduknya sendiri yang sengaja menyelundupkan bahan bakar minyak ke luar negeri, khususnya ke negeri tetangga Alasannya harga jualnya lebih tinggi dan tidak terkena PPN. Di satu sisi banyak orang di dalam negeri yang membutuhkan BBM, tapi di sisi lainnya beberapa orang mencoba mengeruk keuntungan yang tidak sah (ilegal) dengan memanfaatkan kelemahan birokrasi dan bea cukai yang pada akhirnya membawa kerugian bagi semua pihak. Pencemaran yang disebabkan oleh industri, pertanian dan sedimentasi. Pencemaran tersebut telah mengakibatkan kerusakan habitat bagi mahkluk hidup yang menghuni wilayah tersebut. Dewasa ini penurunan yang drastic terjadi terhadap kualitas lingkungan akibat kerusakan habitat mahkluk hidup oleh aktivitas manusia. Penurunan kualitas lingkungan tersebut ternyata sangat sulit dihindari karena kebutuhan lahan yang terus meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. Diperkirakan bahwa 900 ribu hektar sampai 1,3 juta hektar hutan dibuka setiap tahunnya untuk berbagai macam keperluan, sehingga hanya sekitar 61 % habitat alami yang masih tersisa. Di Jawa dan bali hilangnya habitat mungkin mencapai 91 % sedangkan di Irian Jaya diperkirakan hanya sekitar 7 %. Kerusakan hutan yang terus berlangsung mengancam keberadaan ekosistem hutan yang berarti mengancam kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Berbagai bencana alam mulai sering muncul seperti banjir, kekeringan dan longsor sebagai akibat aktivitas manusia dalam mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan seperti banjir dan tanah longsor. 8 C. Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian lingkungan hidup, terdiri dari unsur-unsur biotik (mahluk hidup), unsur-unsur abiotik (mahluk tak hidup), dan unsur-unsur budaya. Kami akan menjelaskan unsur-unsur lingkungan hidup. 1. Unsur-unsur Biotik Unsur biotik adalah unsur yang terdapat dalam lingkungan hidup untuk media saling berhubungan seperti manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik. Unsur biotik sangat berpengaruh bagi kehidupan kita karena kalau tidak ada unsur biotik maka kita tidak bisa berkembang biak secara sempurna. 2. Unsur-unsur Abiotik Unsur abiotik adalah unsur yang terdapat dalam lingkungan hidup untuk media berlangsungnya kehidupan seperti tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain-lain. Unsur abiotik juga berpengaruh bagi kehidupan karena unsur abiotiklah kebutuhan utama dalam berlangsungnya kehidupan. 3. Unsur-unsur Budaya Unsur budaya adalah sistem nilai, gagasan, dan keyakinan yang dimiliki manusia dalam menentukan perilakuknya sebagai mahluk sosial seperti bangunan, baju, mobil, rumah , dan lain-lain. Unsur budaya dapat membentuk perilaku seseorang dalam menjalani kehidupan. 9 D. Penanganan Masalah Berbasis Masyarakat Langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan mengganti jalur distribusi BBM atau mengubah moda transportasi yang digunakan selama ini.Misalnya saja mengubah mode transportasi yang sebelumnya memakai bahan bakar minyak diganti menggunakan tenaga listrik, bisa juga menggunakan hydrogen atau biogas.Langkah yang dapat diambil untuk mempermudah pengawasan dan meningkatkan efisiensi dapat dibangun jalur kereta api untuk distribusi atau langsung dengan menanam pipa di dalam tanah dan dasar laut. Jadi, praktek penyelewengan dan penimbunan BBM dapat dicegah seminimal mungkin. Menerapkan harga khusus bagi angkutan umum dan masyarakat kecil. Sedangkan untuk kendaraan pribadi diberlakukan sesai dengan harga pasar. Hal ini dilakukan atas dasar pemerataan dan upaya memberikan kesadaran untuk menghemat BBM sehingga masyarakat lebih suka untuk menumpang kendaraan umum daripada mengendarai kendaraan pribadi.Selain itu pembatasan jumlah kendaraan bermotor yang boleh dimiliki tiap individu. 1. Mengembangkan Sistem Sosial Yang Responsif Untuk masalah pencemaran solusi yang dapat di ambil antara lain pembenahan kembali tempat penampungan limbah hasil industry, pertanian, dan sedimentasi yang lebih memenuhi standar .Penggiatan dan pembenahan manajemen di segala bidang terutama di Badan Usaha Milik Negara yang terkait langsung atau tidak langsung dengan kegiatan eksplorasi minyak dan pengelolaannya dapat meningkatkan efisiensi yang akhirnya pendapatan pun juga ikut bertambah. Adanya kontrol yang ketat dan standardisasi yang baku, diharapkan kemungkinan dan peluang terjadinya perilaku KKN dapat dicegah dan diberantas. 2. Pemanfaatan Modal Sosial Menurut Garbarino, pemanfaatan yang harmonis dari kekuatan manusia dan potensi sumber alam akan menciptakan masyarakat yang berkelanjutan. Dikatakan selanjutnya, bahwa gerakan masyarakat yang berkelanjutan ini akan memperkuat landasan kesejahteraan sosial. Bertolak dari masalah-masalah pencemaran 10 dan kelestarian lingkungan, dia mengetengahkan empat faktor yang dapat menentukan terwujudnya masyarakat yang berkelanjutan. keempat faktor tersebut adalah A. Koreksi terhadap pola kependudukan yang kurang mendukung. B. Inovasi teknologi diarahkan untuk mengurangi faktor pembatasan sumber daya alam dengan cara menciptakan subtitusi yang melimpah dari sumber daya alam yang langka, C. Gaya hidup masyarakat kota yang industriil disesuaikan guna pengembangan manusia jangka panjang, D. Situasi yang menawarkan prospek jangka panjang bagi tirciptanya keadilan. 3. Pemanfaatan Institusi Sosial Bentuk-bentuk partisipasi itu di golongkan dalam institusi sosial yaitu : a. Organisasi Masyarakat Melalui proses pembangunan berkelanjutan diharapkan akan dapat dicapai tingkat pendapatan perkapita yang lebih baik, distribusi pendapatan yang merata, lingkungan hidup yang tetap terpelihara dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Dengan demikian faktor-faktor yang terkait dalam proses pembangunan tersebut tidak saja aspek fisik dan ekonomi tetapi juga aspek sosial. Aspek sosial disini terutama melalui keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan. Masyarakat yang mampu untuk memadukan secara harmonis ke empat aspek itulah yang oleh Garbiano disebut sebagai masyarakat yang berkelanjutan (sustainable society). b. Organisasi Swasta Pendekatan tersebut juga sejalan dengan kecenderungan dan arus utamaorientasi pembangunan saat ini. Kebijakan pembangunan yang semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang mengabaikan segi pemerataan dan upaya untuk mengurangi kemiskinan serta pengangguran dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dinamika pembangunan. Sebagai implikasinya pendekatan yang bersifat sentralisasi, topdown dan mengutamakan keseragaman telah bergeser pada pendekatan yang bersifat bottom-up dengan lebih mendorong partisipasi masyarakat sejak perencanaan. Di sisi 11 yang lain dominasi pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional sudah tidak mutlak lagi karena bertambahnya proporsi pembangunan sosial. c. Optimalisasi Kontribusi Dalam Pelayanan Sosial Bebagai bentuk intervensi dari luar masyarakat baik lembaga pemerintah maupun swasta, semestinya lebih berfungsi untuk mengembangkan kreativitas dan aktivitas masyarakat yang selanjutnya dapat berkembang secara mandiri. Intervensi dapat berupa berbagai bentuk bantuan materi dan pelayanan. Prosesnya diusahakan agar terjadi sinergi antara intervensi yang merupakan bentuk sumber daya eksternal dengan potensidan swadaya masyarakat sebagai bentuk sumber daya internal. Apabila hubungan sinergis dapat diwujudkan, maka yang tumbuh kemudian adalah siklus kemandirian bukan ketergantungan terhadap bantuan eksternal. d. Kerjasama dan Jaringam Dengan menggunakan pendekatan pembangunan berkelanjutan tidak berarti bahwa proses produksi harus berhenti pada suatu titik status quo tertentu, sementara kebutuhan masyarakat terus bertambah sejalan dengan tuntunan perkembangan zaman. Konsep ini mengandung unsur mengembangkan suatu sistem produksi yang diperlukan untuk memenuhi taraf kebutuhan dan aspirasi penduduk yang bertambah, tanpa merusak sumber daya lingkungan. Pada sisi lain, konsep ini juga mengandung unsur kemampuan masyarakat untuk secara mandiri menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Oleh sebab itulah partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan juga dinyatakan sebagai unsur yang mutlak diperlukan dalam konsep pembangunan berkelanjutan ini. Pendek kata, dalam konsep pembangunan ini terkandung unsur pembangunan fisik dan sosial sekaligus. Di dalam proses pembangunan tersebut terdapat siklus yang menunjukkan antarhubungan yang kompleks di antara empat aspek kunci : produksi, distribusi pendapatan, sumber daya alam dan lingkungan hidup. E.Upaya Penanganan Masalah Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut. 12 1.Bidang Kehutanan Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari. b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut. c. Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali. d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak. e. Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari. 2.Bidang Pertanian a. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertaniamenetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya. b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil. c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah. d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan. 13 3.Bidang Industri a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri. b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau. c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya. d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi. e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk. 4.Bidang Perairan a. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah. b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya. c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang. d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan 14 penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya. 5.Flora dan Fauna Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain : a. Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi. b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain. BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1) Kualiatas lingkungan hidup berpengaruh saling berkaitan terhadap kulitas hidup masyarakat. 2) Kualitas lingkungan hidup berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. 3) Kualitas lingkungan yang baik merupakan modal dasar yang sangat penting bagi terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan 4) Perlu upaya cepat agar masalah lingkungan hidup ini tidak semakin parah dan mengancam kelangsungan hidup manusia. 15 DAFTAR PUSTAKA Alfian, dkk, 1980, Kemiskinan Struktural, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta. 16