KOMUNIKASI MULTIKULTURAL SEBUAH PENDEKATAN MEREDAM KONFLIK SOSIAL A. Pendahuluan Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk yaitu bangsa yang tersusun dan terbangun di atas beragam etnis, suku, budaya, agama, dan sistem nilai. Keragaman tersebut merupakan sebuah fenomena sosial yang tidak mungkin diubah karena memang sejak lama masyarakat Indonesia memiliki latar belakang budaya cultural background heterogen. Heterogenitas budaya sering kali diikuti dengan perbedaan tata bahasa, simbol dan perilaku masyarakat yang ada di dalamnya. Banyak orang yang salah menginterpretasi perbedaan kultur dan heterogenitas budaya tersebut sehingga seringkali hal itu menjadi pemicu berbagai konflik sosial sekaligus menjadi penghalang terjadinya interaksi harmonis antar masyarakat. Kesalahpahaman terhadap perbedaan kultur menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Kita sering mendengar dan menyaksikan di berbagai media massa tentang kerusuhan di tanah air yang bersumber dari perbedaan budaya atau agama. Pasca reformasi misalnya muncul banyak konflik mulai dari konflik horizontal seperti konflik Ambon Maluku, Poso Sulawesi dan Kalimantan Timur konflik suku Madura dan suku Dayak sampai konflik vertikal atau konflik antara masyarakat dengan aparat pemerintah seperti di Tasikmalaya dan Situbondo. Kehadiran konflik tersebut melahirkan sikap saling membenci antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Ada kecenderungan terjadi eskalasi dalam konflik bukan hanya di masyarakat daerah tersebut tapi juga meluas ke berbagai daerah lainnya dengan penyebab dan pemicu trigger yang berbeda. Ada pemikiran karena heterogenitas melahirkan konflik lalu harus dihilangkan dengan cara penyeragaman dan penyatuan berbagai kultur. Justru upaya penyeragaman dan penyatuan bukan solusi bijak apalagi untuk jangka waktu panjang. Sebaliknya, hal itu justru akan mengundang perlawanan dari masyarakat yang tersubordinatkan dan seperti Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, Rosdakarya, Bandung, hal Deddy Mulyana, Nuansanuansa Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, hal M. Soleh Isre, Konflik Etno Religius Indonesia Kontemporer, Balitbang Depag, hal. Tilaar. Otonomi Daerah dalam Kehidupan Multikulturalitas di Indonesia. Orde Baru pernah membuat kebijakan dengan memaksakan penyatuan berbagai kultur dan etnis yang ada di Indonesia. Makna Komunikasi Multikultural Komunikasi multikultural muncul dari pemahaman tentang multikulturalisme. agama dan nilai bukanlah ancaman. Desember HAR. Soeharto beserta segenap jajarannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Devito. B. Perbedaan kultur etnis. Jakarta. Tetapi.A. sosial dan ekonomi. H. tetapi itu menjadi potensi lahirnya konflik yang terpendam dan meledak ketika era reformasi datang. tapi itu semua menjadi potensi yang sangat besar yang perlu dijaga dan dipelihara sehingga mampu melahirkan keharmonisan dan kesejahteraan bagi masyarakat. heterogenitas masyarakat perlu dijaga dalam keharmonisan dan cara yang paling elegan adalah melalui pendekatan komunikasi multikultural. . Oleh karena itu.R Tilaar menjelaskan bahwa multikulturalisme bukanlah sebuah istilah yang mudah dipahami.bara dalam sekam konflik akan meletup suatu waktu. Komunikasi multikultural menjadi solusi cerdas di tengah heterogenitas masyarakat Indonesia selaian untuk mencegah juga untuk menyelesaikan berbagai konflik sosial baik bersifat horizontal maupun vertikal. Multikulturalisme TantanganTantangan Global Masa Depan Dan Transformasi Pendidikan Nasional. Multikulturalisme pada mulanya adalah terminologi dalam disiplin antropologi. multikulturalisme erat kaitannya dengan pluralisme dalam prinsip demokrasi. hal Abdul Haris Semendawai. Pluralisme berkenaan dengan hak hidup kelompokkelompok masyarakat yang ada dalam suatu komunitas yang mempunyai budaya yang khas. Oleh sebab itu. Dalam istilah multikulturalme terkandung dua pengertian yang sangat kompleks yaitu multi yang berarti plural dan kulturalisme yang artinya kultur atau budaya. Plural selain mengandung arti yang berjenisjenis. . Homogenitas yang dipaksakan memang terwujud. hal. sebagaimana lazimnya istilah dan konsep dalam sebuah cabang ilmu ia kemudian digunakan juga dalam cabang ilmu lain dengan makna dan tujuan yang tentu saja sudah bergeser. Kuliah Dasar. juga mempunyai implikasi politis. Grasindo Jakarta. Komunikasi Antarmanusia. Ada tiga istilah yang banyak digunakan secara bergantian untuk menggambarkan Joseph A. Suara Pembaharua.berupaya menghomogenkan masyarakat indonesia. profesional Book. Harvard University Press. etnik.W. Cit. Semuanya istilah itu mengacu kepada adanya ketidaktunggalan. Jarak itu harus dijaga dengan komunikasi. Democracy. keragaman diversity. dialog dan toleransi yang kreatif.. Inggris. We Are All Multiculturalists Now. heterogen. Dengan kata lain. Multikulturalisme menjadi semacam respons kebijakan baru terhadap keragaman. Dibandingkan dua konsep lainnya. adanya komunitaskomunitas yang berbeda saja tidak cukup. hal Nathan Glazer. dan bahkan tak dapat disamakan. ras. misalnya. dan multikultural multicultural. Secara konseptual terdapat perbedaan signifikan antara pluralitas. Jerman. bahasa. Cambridge. tanpa mempedulikan perbedaan budaya. Menurut Bhikhu Parekh. Tilaar Op. BuckinghamPhiladelphia Open University Press. hal . bahasa. Mass. jender. tetapi juga tidak diperlihatkan sebagai kebanggaan melebihi penghargaan terhadap entitas lain. baik individu maupun kelompok dari berbagai entitas etnik dan budaya hidup dalam societal cohesion tanpa kehilangan identitas etnik dan kultur mereka. hidup berdampingan secara damai. Apabila pluralitas sekadar merepresentasikan adanya kemajemukan. dan heterogenitas atau Watson. dan lainnya. tidak terlebur kemudian hilang. kemudian di Amerika Serikat. ataupun agama. Setiap entitas sosial dan budaya masih tetap membawa serta jati dirinya. dan multikultural. sebab yang terpenting adalah bahwa komunitaskomunitas itu diperlakukan sama. Multiculturalism. Watak masyarakat multikultural adalah toleran. Difference and Justice. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan. diversitas. multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama di dalam ruang publik. yakni pluralitas plurality. baru sekitar an gerakan multikultural muncul pertama kali di Kanada dan Australia. keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbedabeda. keragaman. hal HAR. Mereka hidup dalam semangat peaceful coexistence. . . Konsep pluralitas mengandaikan adanya halhal yang lebih dari satu many. Cambridge. C. Dalam perspektif multikulturalisme ini. hal.Harvard University Press. Ada beberapa istilah lain yang secara konseptual tampak mirip dengan terminologi multikulturalisme tetapi sebenarnya beda. dan budaya yang berbeda. Masyarakat bersatu dalam ranah sosial tetapi antarentitas tetap ada jarak.masyarakat yang terdiri dari agama. multikulturalisme sebenarnya relatif baru. Gurpreet Mahajan. Mass. dan pendirian atau prinsip hidup state of mind. Seseorang kemudian diperlakukan berdasarkan asal usul kesukuannya. Perbedaan dianggap sebagai sesuatu yang bukan cuma tidak terjembatani. Sifatnya sangat askriptif dan primordial. tetapi bahkan memang tidak boleh dijembatani. keyakinannya. Jurnal Studi Amerika. Ada kecemasan dan ketakutan akan hancur dan lenyapnya hakikat serta jati diri suatu suku jika jembatan dibangun. Hanya satu jalan untuk meluluhkan arogansi etnik seperti itu yaitu dengan kekuatan koersif penguasa yang lebih tinggi. . Masyarakat yang hidup dalam perspektif ini sangat mementingkan dialektika yang kreatif. Bahaya rasialisme juga bermula dari sini. . . Setiap suku menganggap kelompoknya lebih unggul. Jakarta. vol. Jati diri seseorang dianggap sebagai sesuatu yang taken for granted terbawa dengan sendirinya dengan berbagai kebenarannya yang niscaya tanpa perlu digugat. Bahaya chauvinisme sangat potensial. Menurut Anthony Giddens terdapat tiga model pendekatan untuk pengembangan Suparlan. Tetapi. hal. ia tidak berhenti di situ. Masyarakat majemuk plural society berbeda dengan keragaman budaya atau multikultural plural culture. konsep multikulturalisme memang mengagungkan perbedaan. Sosiologi. Perspektif ini memandang hakikat kemanusiaan sebagai sesuatu yang universal dan oleh karenanya sama. Berbeda dengan konsep dan perspektif masyarakat majemuk. Tetapi ketika bicara soal cara hidup way of life.sering disebut juga dengan istilah masyarakat majemuk. Parsudi. multikulturalisme justru melihat bahwa sungguh tidak adil kalau realitas keanekaan itu dinafikan entah dengan cara apa pun. Ki Supriyoko. Masyarakat majemuk lebih menekankan soal etnisitas atau suku bangsa yang pada gilirannya membangkitkan gerakan etnosentrisme dan etnonasionalisme. . Karena wataknya yang sangat mengagungkan ciri stereotip kesukubangsaan. aturan berpikir rule of thinking. UI Press. begitu juga budayanya. Senin Januari Anthony Giddens. hal . Agustus. quotKemajemukan Amerika Dari Monokulturalisme ke Multikulturalismequot. Pendidikan Masyarakat MultikulturalKompas . Dialog dan komunikasi menjadi dua hal yang muskil. kebudayaannya. anggotanya memandang masyarakat lain dengan cara pandang seperti itu juga. Perbedaan dipandang sebagai kesempatan untuk memanifestasikan hakikat sosial dan sosiabilitas manusia dengan dialog dan komunikasi. Masyarakat majemuk dengan demikian selalu mengeram konflik dalam dirinya yang setiap saat siap memanifes baik secara halus lewat katakata sindiran maupun secara kasar melalui tindakan kekerasan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan yang sama. Adapun komunikasi multikultural sebagaimana yang diungkapkan oleh Ronda J. Tak ada ruang untuk interaksi sosial. Multicultural Communication Back to the Basics.stc. Minoritas melebur ke dalam mayoritas.org/confproceed/ . dalam www. which can be known only through the study of the culture. dialog sama sekali dihapus atau dihilangkan. setiap orang memiliki hak yang sama. kita mengenal adanya kebudayaan Helenisme zaman Aleksander Agung yang merupakan persenyawaan kebudayaan Yunani dengan kebudayaan wilayahwilayah taklukannya. yaitu asimilasi. Semua karakteristik khas yang melekat dalam entitas minoritas kemudian hilang ditelan karakteristik mayoritas. budaya. Sementara. bahasa. walaupun secara kasat mata ada perbedaan baik warna kulit. To be effective in multicultural communication we must anticipate audience expectations. melting pot. Berbeda dengan asimilasionisme yang menyuburkan hegemoni mayoritas. Jadi multikulturalisme adalah sebuah perspektif alternatif untuk mengatasi pertentangan dan konflik sosial bernuansa etnis. Giddens mencontohkan kebudayaan Anglo Amerika untuk menggambarkan model melting pot ini. cit . yang dimaksudkan dengan melting pot adalah pencampuran berbagai kebudayaan atau entitas melebur menjadi sesuatu yang baru. Konflik dihindari bukan dengan melenyapkan salah satu entitas. agama. ras dan berbagai identitas primordial lainnya. dan pluralisme kultural multikulturalisme. Karenanya konsep multikulturalisme adalah konsep yang menyamakan hakhak manusia sebagai individu sebagaimana layaknya manusia. Selanjutnya yang mendasari paham multikultural adalah prinsip pengakuan atas eksistensi manusia sebagai individu yang bebas.relasi etnik atau entitas lain di masa depan. Dalam pendekatan asimilasionisme. Asumsinya. tetapi dengan membangun tembok tinggi antara berbagai entitas tersebut. Dalam sejarah dunia. Stanton. Stanton adalah kemampuan komunikasi dengan disertai pemahaman tentang budaya. kontak. bentuk fisik. hal Ronda J. Tetapi. agama dan tingkat sosial. tidak terdapat pemilahan atas mayoritas dan minoritas. The need for effective multicultural communication is becoming more prevalent in the world as countries do more business globally and borders disappear. komunikasi. HAR Tilaar op. pendekatan diferensialisme justru membiarkan semua entitas itu tumbuh. Masyarakat dikotakkotakkan. dengan pembauran tersebut konflik dapat diredam. hal Joseph Devito. Dalam budayabudaya tertentu. pejabat. Beberapa pakar cenderung menganggap bahwa stereotip merupakan komponen kognitif kepercayaan dari prasangka. yang berarti suatu preseden. Orientasi ini paling baik dianggap sebagai suatu rentang dari being siapa seseorang hingga doing apa yang dilakukan seseorang. Sammovar dan Richard E. justru apa yang sedang atau telah dilakukan seserorang prestasinya jauh lebih penting daripada siapa dia. Beberapa pakar cenderung menganggap bahwa stereotip itu identik dengan prasangka. Brislin mendefinisikan prasangka sebagai suatu sikap tidak adil. Jalasutra.Larry A. Bandung. Dunia Yang Dilipas. Namun kita sering berbeda dalam memaknai peristiwa atau objek yang kita lihat. yaitu suatu konsep yang sangat dekat dengan stereotip. op. anak presiden. . siapa seseorang itu. Jadi prasangka ini konsekuensi dari stereotip. Cit. keenam aspek tersebut saling berkaitan. Richard W. Kita dapat mengalami peristiwa yang sama. Aspek lain yang mempengaruhi persepsi kita adalah pandangan kita tentang aktivitas. ibid hal . Porter. mengemukakan enam unsur budaya yang secara langsung mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. dan lebih teramati daripada stereotip. Hal Yasraf Amir Piliang. Istilah prasangka prejudice berasal dari kata latin praejudicium. yakni. Dalam suatu budaya mungkin terhadap dua kecenderungan ini. apakah dia seroang raja. atau suatu penilaian berdasarkan keputusan dan pengalaman terdahulu. hal Deddy Mulyana. Keperacayaan beliefs. Sedangkan di Barat. Suatu kekeliruan persepsi terhadap apa yang berbeda adalah prasangka. dan sepakat mengenai apa yang kita lihat secara fisik. bergelar. ibid. nilai values dan sikap attitudes Pandangan dunia worldviews Organisasi sosial social organzation Tabiat manusia human nature Orientasi kegiatan activity orientation Persepsi tentang diri dan orang lain perception of self and other Pada dasarnya. menyimpang atau Deddy Mulyana. lebih penting daripada apa yang dilakukannya. di timur khususnya. namun salah satu biasanya dominan. keturuanan ningrat. sedangkan prasangka juga berdimensi perilaku. Oleh karena persepsi berdasarkan budaya yang dipelajari. Bagaimana individuindividu yang ada dalam masyarakat dapat melakukan proses komunikasi yang harmonis dalam sebuah kultur yang berbeda. gender. pekerjaan. agama dan sebagianya. ideologi. Itu baginya lebih menyenangkan daripada berkomunikasi atau bergaul dengan yang tidak setarap atau tidak sekelompok dengan dirinya. Semakin besar perbedaan budaya antara dua orang semakin besar pula perbedaan persepsi mereka terhadap suatu realitas. seseorang. prasangka gender dan prasangka agama. Understanding Intercultur Communication. perkembangan dan perubahan budaya suatu masyarakat. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan Larry A. tetapi prasangka umumnya bersifat negatif. Komunikasi dalam konteks lintas kultur ini dapat dilakukan lewat bahasa verbal maupun Larry A. yang populer adalah prasangka rasial. Faktorfaktor internal seperti atensi. Samovar. Samovar. pekerjaan dan cita rasa merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu realitas. prasangka kesukuan. akibat apa yang terjadi dan akibatnya apa yang dapat diperbuat. maka persepsi seseorang atas lingkungannya bersifat subjektif. maka terlebih dahulu harus dipahami bagaimana komunikasi manusia. bahwa untuk memahami interaksi antar budaya. tingkat ekonomi. Sedangkan agama. Prasangka ini bermacammacam. suku. tingkat intelektualitas. atau kejadian berdasarkan pengalaman dan pembelajarannya pada masa lalu. Persepsi manusia terhadap sesuatu. Wardsword Campony. Wujud prasangka yang nyata dan ekstream adalah diskriminasi. mengapa terjadi. Meskipun bisa bersifat positif atau negatif. Karenanya diperlukan sebuah kerangka berpikir yang sama di atas perbedaanperbedaan kultur tersebut. Komunikasi multikultural dipengaruhi oleh berbagai simbol kebudayaan yang bersumber dari karakter individual manusia sebagai subyek penentu pertumbuhan.tidak toleran terhadap sekelompok orang. mempengaruhi persepsi mereka dalam menafsirkan sebuah fenomena. Pola prilaku manusia selalu didasarkan pada persepsi mereka mengenai realitas. orang yang berprasangka selalu enjoy berkomunikasi dengan orang yang sekelompok dengannya. apa yang dapat terjadi. Karenanya. Sebab dengan memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi itu berlangsung. California. hal . yakni pembatasan atas peluang atau akses sekelompok orang terhadap sumber daya sematamata karena keanggotaan mereka adalam kelompok tersebut seperti ras. juga bentuk perilaku yang statis . dan proposisi yang dibangun menjadi interaksiona dan universal. Penggunaan konsep yang layak adalah mengarahkan dan kemudian operasional. Setting perilaku dalam interaksi tersebut dan pengamatan ilmiah harus dicatat. hal ibid. hal . John Dewey. hal ibid. Komunikasi multikultural tidak bisa dilepaskan dari teori interaksi simbolik. Simbol dan interaksi harus dipadukan . . Banyak tokoh yang menganut teori ini. hal George Ritzer. yaitu suatu perspektif untuk melihat realitas sosial manusia. Metode penelitian harus mampu mencerminkan proses atau perubahan. Bandung. Charles Horton dan tokoh utamanya George Herbert Blumer. yaitu . Teori interaksi simbolik berkembang pertama kali di Universitas Chicago dan dikenal pula sebagai aliran Chicago. Deddy Mulyana. misalnya gerak tubuh atau simbolsimbol lainnya. . Harus diambil perspektif atau peran orang lain yang bertindak the acting other dan memandang dunia dari sudut pandang subjek. namun dalam berbuat demikian peneliti harus membedakan antara konsepsi realitas kehidupan seharihari dengan konsepsi ilmiah mengenai realitas tersebut. Rajawali Press. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Metodologi Penelitian Kualitatif. Teori interaksi simbolik termasuk ke dalam salah satu dari sejumlah tradisi penelitian kualitatif yang berasumsi bahwa penelitian sistemik harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang alamiah.non verbal. Pelaksanaan penelitian paling baik dipandang sebagi suatu tindakan interaksi simbolik. Peneliti harus mengaitkan simbol dan definisi subjek dengan hubungan sosial dan kelompokkelompok yang memberikan konsepsi demikian. . seperti William Isaac Thomas. George Ritzer mengemukakan tujuh prinsip metodologis berdasarkan teori interaksi simbolik. teori yang layak menjadi teori formal. Jakarta. . Rosdakarya. bukan grand teori atau teori menengah. tetapi dipahami juga bagaimana aktivitas komunikasi berlangsung berupa pemindahan atau pertukaran simbol yang diberi makna serta menimbulkan interaksi antar budaya yang unik. . Proses komunikasi multikultural tidak cukup hanya diteliti dari apa yang dilihat. Masa Reformasi paska runtuhnya kekuasaan Orde Baru telah membawa babak baru bagi kehidupan bangsa Indonesia.Dengan menggunakan pendekatan teori interaksi simbolik maka komunikasi multikulural mempunyai peran sangat penting untuk mengamati nilai dan makna yang dianut oleh subyek penelitian. Sekalipun muncul konflik sosial eskalasinya besar dan tidak memakan waktu yang panjang karena dengan cepat mampu ditumpas dan diselesaikan oleh pemerintah meskipun dengan caracara kekerasan dan intimidasi. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksinya. Interaksionalisme Simbolik. hal Riyadi Soeprapto. Agama dan Pluralitas Budaya Lokal. Malang. Sebab perspektif interaksi simbolik berupaya memahami perilaku manusia dari sudut pandang subyek. . Dengan teori interaksi simbolik ini peneliti dapat memahami bagaimana sifat khusus yang ada pada berbagai etnis sehingga mereka memasuki proses komunikasi multikultural C. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Komunikasi Multikultural dan Konflik di Indonesia Bangsa Indonesia saat ini berjumlah lebih dari juta jiwa tersebar di wilayah geografi yang luasnya membentang dari Aceh sampau Papua. Semuanya mengaku dirinya bangsa Indonesia. Pustaka Pelajar. hal . Sifat khusus ini terdapat pada kenyataan bahwa manusia menginterpretasikan dan mendefinisikan antara tindakan yang satu dengan yang lainnya. Walaupun beraneka simbol dan tanda dalam kondisi kemasyarakatan dan kebudayaannya semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia. ibid. Interaksi simbolik merujuk kepada karakter khusus interaksi yang terjadi antar manusia. Sentimen kesukuan dan agama senantiasa menjadi pemicu trigger munculnya beberapa konflik sosial. hal Zakiyuddin Baidhawy. Nuansa baru dari pemerintahan reformasi ini disamping menghadirkan kembali kebebasan yang pernah terenggut di masa Soeharto tapi juga mengakibatkan munculnya berbagai konflik sosial. Dengan sentimen ini konflik horizontal antar kelompok masyarakat muncul ke permukaan. meliputi pulau kecil dan besar yang terdiri dari suku bangsa dengan berbagai simbol kebudayaan yang melekat pada setiap suku bangsa. padahal di zaman Orde Baru konflik seperti ini jarang terjadi. konteks pendukung itu dapat berupa pola pekerjaan atau pemukiman yang terpisah berdasarkan garis keagamaan antara berbagai kelompok yang akan terlibat konflik. core of conflict akar konflik. paling kurang ada dua gejolak antar umat beragama. masingmasing pada tahun dan . Tamrin Amal Tomagola. HM. Sebuah bom rakitan terdiri dari wadah keras. Agar bom rakitan itu dapat meledak diperlukan satu faktor eksternal yang bernama pemicu trigger. Di Poso. amunisi serta sumbu bom. karena berkaitan dengan eksistensi suatu kelompok. terjadi berbagai pertikaian bernuansa agama di Jawa seperti peristiwa Situbondo. cit hal. hal . Suatu konflik sosial menurut Tomagola biasanya terjadi karena bertemunya tiga bagian utama konflik yang dianalogikan dengan struktur bom rakitan yang dibuat di wilayah konflik. Konflik antar umat beragama secara terbatas di Halmahera Utara telah sering terjadi sejak tahun an. sumbu sentimen suku dan agama. Atho Mudzhar. Juga masih di masa Orde Baru Soeharto. Bila struktur bom itu diaplikasikan pada struktur anatomi konflik sosial maka secara berturutturut sebagai berikut wadah keras konteks yang memfasilitasi. Demikian juga M Atho Mudzhar menyebutkan ada empat elemen utama konflik yang hadir dalam waktu yang bersamaan. Dalam suatu konflik sosial bernuansa agama. Keempat elemen itu ialah facilitating contexts konteks pendukung. op. serta pemicu provokator. Soeharto atau periode sesudah Soeharto. atau urbansasi yang berdampak menggusur penduduk lokal asli tertentu. Pemerintah kesulitan untuk menghadapinya karena demikian rumitnya permasalahan yang melatar belakangi konflik sosial tersebut. Pendekatan Studi Islam Jakarta Pustaka Pelajar.Sejak tahun an Indonesia tidak pernah sepi dan sunyi dari ledakanledakan konflik sosial. Konflik tersebut sematamata dilihat sebagai peristiwa agama atau suku. Tasikmalaya dan Pekalongan. fuse factor sumbu dan triggering factor pemicu. atau kompetisi perkembangan demografi keagamaan. Setiap konflik sosial yang terjadi di masyarakat senantiasa dianggap sebagai konflik horizontal antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok lain. dalam masa Orde Lama dan dalam era Orde Baru dengan meledaknya konflik etnis di Sanggau Ledo. Konflik terakhir di Sampit Kalimantan Tengah adalah yang ke kalinya. amunisi inti atau akar permasalahan. Konflik antar suku di Kalimantan telah terjadi sejak tahun an. Konflik sejenis ini telah banyak terjadi baik di era Soekarno. Kalimantar Barat. Atinya eskalasi konflik yang dilakukan oleh salah satu pihak akan dibalas dengan eskalasi pihak lawan. Ketiga. Diantara konflik sosial yang terjadi di Indonesia biasanya disebabkan oleh faktor kesukuan dan faktor agama. Faktorfaktor yang memfasilitasi konflik tersebut bisa kita lihat di Ambon Maluku. Op Cit hal. Tetapi pda umumnya eskalasi itu bersifat bidirectional. masuknya imigran dari daerah lain yang berbeda suku atau agamanya dan Keempat terjadinya penghancuran sistematik atas lembagalembaga adat tradisional atau hukum adat yang sebelumnya bisa menjadi media penyelesai konflik. Terdapat beberapa faktor yang sangat berperan dalam memfasilitasi konflik sosial diantaranya pertama. Tomagola. atau semakin banyaknya orang yang terlibat. Di Maluku sejak dari pulau Morotai dan Halmahera di Maluku Utara sampai dengan pulaupulau Kai dan Tanimbar di Maluku Tenggara. Hasilnya. tetapi berfungsi sebagai tempat berseminya potensipotensi konflik untuk menunggu saat yang tepat. Kalimantan Barat. Eskalasi bisa berarti semakin luasnya sasaran atau wilayah konflik. rakyat bertempat tinggal mengelompok menurut suku dan agama. Lembaga agama lebih sibuk dengan lobyloby politik ke hampir semua lembaa baik lembaga politik maupun lembaga kedinasan pemerintah. Bahkan dalam satu kecamatan di sana bisa ditemukan kecamatan eksklusif satu suku dan agama tertentu dengan beberapa kantong perkampungan daru suku dan agama yang berbeda. pola pemukiman yang tersegregasi menurut suku dan agama. Satu desa eksklusif suku dan agama tertentu. dilakukan oleh salah satu pihak yang terlibat konflik. Konflik sosial yang melibatkan dua pihak atau lebih biasanya mengalami eskalasi proses berikutnya yang menyusul. Demikian seterusnya. baik dalam upaya memperbanyak pengikut maupun dalam memperluas teritori agama. Terkadang eskalasi itu bersifat undirectional satu arah. atau semakin canggihnya alatalat konflik yang digunakan. bersifat dua arah. . . Konflik sosial yang disebabkan oleh kesukuan contohnya kasus Sampit. konflik itu akan Bedakan keyakinan dan ajaran agama dari sesuatu yan lain disebut lembagalembaga agama.Keberadaan konteks pendukung ini biasanya tidak serta merta mengakibatkan terjadinya konflik. Sedangkan konflik sosial yang disebabkan oleh faktor agama seperti kasus Poso dan Ambon. Kedua persaingan sengit antar lembagalembaga agama. sehingga tingkat eskalasi itu semakin besar dan saling bersahutan dari kedua belah pihak yang kalau kita gambarkan akan berbentuk seperti spiral. termasuk pandangan dan prejudis komunitas itu terhadap komunitas lain. yaitu prejudice. Demikian pula kelompokkelompok sosial yang terbangun karena menganut faham atau ajaran tertentu juga dapat menjadi ajang sasaran prejudis. maka akan semakin peka dan membesar rasa prejudis itu. Sementara itu. sumber yang bersifat budaya. tetapi juga meliputi emosi dan tingkah laku. Prejudis bukan hanya bersifat kognitif. ras dan umur. Dari segi ini prejudis muncul karena mekanisme proses informasi yang mulamula membanun streotipe dan lamalama menumpuk menjadi prejudis. hal . Kedua. Prejudis adalah sikap atau kepercayaan yang dimiliki seseorang untuk merendahkan orang lain. Kemudian semakin bereskalasi konflik itu terjadi. Akibatnya. yaitu pertama. yaitu perjuangan kalah menang zero sum game. Dalam perjuangan kalah menang biasanya melibatkan tekanan politik dan fisik yang diharapkan Deddy Mulyana. Ketiga. Dua kelompok yang sedang terlibat konflik. kesukuan. berbagai inisiatif untuk meredakan atau mengakhiri konflik. dan adjudication. . atau rasa keterancaman identitas sosial yagn kemudian secara diamdiam dialihkan menjadi sikap memandang rendah atau menyalahkan anggota kelompok lain yang tidak berdaya. menjadi ajang sasaran prejudis. Dari segi ini prejudis dijelaskan bersumber dari rasa frustasi dan kemarahan. pernyataan negatif. prejudis berperan sebagai faktor pelanggeng konflik. dimana seseorang selalu berupaya menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang dianut orangoran disekitarnya. NuansaNuansa Komunikasi. atau pengungkapan perilaku permusuhan atau diskriminasi terhadap anggota suatu kelompok masyarakat hanya karena keanggotaan mereka dalam kelompok itu. tidak akan direspon positif karena adanya prejudis. faktor pelanggeng konflik juga muncul. mediation. sumber yang bersifat kognitif. arbitration. Dari segi ini prejudis dijelaskan bersumber dari transmisi norma dan nilai melalui agenagen sosialisasi normal. Jadi. Bandung Rosdakarya. Ada tiga sumber prejudis. Apapun perkataan atau perbuatan pihak lawan. sumber yang bersifat psikologis. betatapun baik maksudnya. biasanya juga memiliki prejudis satu terhadap yang lain. Biasanya jenis kelamin. Biasanya ada lima cara untuk mengakhir suatu konflik. Akibatnya. akan direspon secara negatif.semakin membesar. bargaining. nilai dan norma yang dianut oleh suatu komunitas diikuti oleh para anggota komunitas itu. atau perasaan ketertindasan relatif. hal penting yang mampu menciptakan kedamaian di ambon adalah semangat pela gandong. upaya bargaining dan mediasi juga harus dibareni dengan upaya meredakan eskalasi konflik. masingmasing pihak menyerahkan kepada pihak ketiga untuk mengambil keputusan yang mengikat. Perjanjian ini kemudian diangkat dalam sumpah yang tidak boleh . dan unilateral conciliatory initiatives. mungkin dalam suatu forum. Simple contact artinya pihakpihak yang terlibat harus bertemu muka dan berbicara satu sama lain. sedangkan gandong sendiri bermakna adik. Di sinilah peran komunikasi multikultural perlu dibangun. Dalam arbitration. pihak ketiga telah dilibatkan tetapi tidak untuk mengambil keputusan melainkan sekedar membantu proses bargaining. Masalahnya timbul karena proses bargaining dan media itu biasanya harus dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya konflik yang berarti juga berlangsungnya eskalasi konflik. yaitu satu kultur khas Maluku. hanya saja pihak ketiga itu ialah hakim atau pengadilan. Komunikasi multikultural juga mengedepankan dialog antar berbagai komunitas dan tokoh masyarakat dengan menggunakan pendekatan kultur. masingmasing pihak yang terlibat berupaya mencapai pernyataan kesepakatan lisan atau tertulis dengan pihak lawan yang bisanya terjadi dengan saling mengambil dan menerim tuntutan pihak lain. Diantara upaya komunikasi multikultural adalah pengakuan akan adanya tradisi lokal atau lembaga adat yang telah ada di masyarakat. Pela artinya suatu relasi perjanjian persaudaraan antara satu negeri dengan negeri lain yang berada di pulau lain kadang juga menganut agama yang berbeda. Karena itu. cooperation on superordinate goals. Dalam adjudation. tokoh masarakat dan pemerintah. biasanya cara kedua dan ketiga. Diantara cara peredaman eskalasi konflik ialah simple contact. yaitu bargainign dan mediation.berakhir dengan kemenangan pada salah satu pihak dan kehancuran pada pihak lain. adalah cara yagn paling sedikit menimbulkan korban baik fisik maupun psikologis. Dalam mediasi. prinsipnya sama dengan arbitrasi. tokoh agama. Dalam bargaining. Contoh di Poso Situwu Marosa perlu diangkat kembali sebagai lembaga adat yang diakui dan disakralkan oleh masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan. Sedangkan unilateral conciliatory initiatives artinya ialah langkah sepihak untuk rekonsialiasi. Dari lima cara yang ada itu. Selain peran tokoh adat. Adapun cooperation on superordinate goals artinya ialah upaya kerjasama dalam halhal bersama yang lebih besar di luar konflik. Sebaliknya bila prasangka prejudice dan stereotype tetap mengemuka dan menjadi frame berpikir masyarakat maka bukan penyelesaian yang akan datang tapi eskalasi konflik yang semakin meluas. Kedua perjanjian ini telah memperkuat jalinan komunikasi multikultural yang tidak lagi mengedepankan prejudis di kalangan masyarakat. Mereka justru bahu membahu menyelesaikan konflik melalui komunikasi yang intensif.dilanggar. Sedangkan penyelesaian konflik di Poso yaitu dengan komunikasi melalui perjanjian Malino I dan II. Penutup Demikianlah pendekatan komunikasi multikultural dalam kaitan heterogenitas masyarkat Indonesia. quotPela Gandong dan peran Tokoh. Dengan komunikasi yang intensif tanpa menghilangkan peran dan posisi masingmasing kelompok maka berbagai konflik akan mudah untuk diselesaikan. D. Dialog Jumat Republika Februari hal . Bandung.. quotKemajemukan Amerika Dari Monokulturalisme ke Multikulturalismequot. Tilaar. Bandung. Komunikasi Antarbudaya. Rajawali Press. Joseph A. Atho Mudzhar. Deddy Mulyana. Jakarta Depag RI. Mass. HAR.Harvard University Press. Rosdakarya. dalam www. Pendidikan Masyarakat MultikulturalKompas . Cambridge. Komunikasi Antarmanusia. Bandung. Ki Supriyoko. Otonomi Daerah dalam Kehidupan Multikulturalitas di Indonesia. Nuansanuansa Komunikasi. Parsudi. Samovar. Gurpreet Mahajan. Rosdakarya. Difference and Justice. Suara Pembaharua. Multikulturalisme TantanganTantangan Global Masa Depan Dan Transformasi Pendidikan Nasional. Rosdakarya. BuckinghamPhiladelphia Open University Press. C. Senin Januari Larry A. California. Devito.stc. HM. Nathan Glazer. Agustus Tamrin Amal Tomagola. Understanding Intercultur Communication. Konflik Etno Religius Indonesia Kontemporer. Profesional Book.W. Universitas Muhammadiyah Surakarta . quotPela Gandong dan peran Tokoh. Zakiyuddin Baidhawy. Dialog Jumat Republika Februari Riyadi Soeprapto. Malang. Jurnal Studi Amerika. Multicultural Communication Back to the Basics. Desember Anthony Giddens. Anatomi Konflik Komunal di Indonesia dalam Konflik Etno Religius di Indonesia Kontemporer. Grasindo Jakarta. Yasraf Amir Piliang. vol. Jalasutra. Interaksionalisme Simbolik. Pustaka Pelajar.DAFTAR PUSTAKA Abdul Haris Semendawai. Metodologi Penelitian Kualitatif. Watson. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Dunia Yang Dilipas. Jakarta. Mass. Soleh Isre. Multiculturalism.org/confproceed/ Suparlan. Deddy Mulyana. UI Press. Wardsword Campony. Kuliah Dasar.Harvard University Press. Pendekatan Studi Islam Jakarta Pustaka Pelajar. Sosiologi. Bandung. We Are All Multiculturalists Now. Cambridge. Ronda J. Jakarta. George Ritzer. Agama dan Pluralitas Budaya Lokal. . Balitbang Depag. Jakarta. M. Stanton. Democracy. Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Konflik antar suku di Kalimantan telah terjadi sejak tahun an. pandangan dunia worldviews. masingmasing pada tahun dan . Adapun komunikasi multikultural adalah kemampuan komunikasi dengan disertai pemahaman tentang budaya. Di Poso.ABSTRAKSI Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk karena memiliki latar belakang budaya cultural background heterogen. nilai values dan sikap attitudes. mediation. Soeharto atau periode sesudah Soeharto. Konsep multikulturalisme dalam komunikasi multikultural mengagungkan perbedaan. diversity. aturan berpikir rule of thinking. Konflik terakhir di Sampit Kalimantan Tengah adalah yang ke kalinya. Di Poso Sulawesi dan di Kalimantan. Konflik antar umat beragama secara terbatas di Halmahera Utara telah sering terjadi sejak tahun an. core of conflict. trigger. multikulturalisme melihat bahwa realitas keanekaan itu tidak dapat dinafikan. Konflik sejenis ini telah banyak terjadi baik di era Soekarno. konflik vertikal. paling kurang ada dua gejolak antar umat beragama. Selain itu juga diangkat kembali lembaga adat serta budaya lokal seperti misalkan di Ambon dengan Pela Gandong atau di Maluku dengan perjanjian Malino. . Perbedaan dipandang sebagai kesempatan untuk memanifestasikan hakikat sosial dan sosiabilitas manusia dengan dialog dan komunikasi. plurality. Pemahaman akan budaya ini meliputi pula pemahaman pada keperacayaan beliefs. sekaligus juga memandang hakikat kemanusiaan sebagai sesuatu yang universal dan sama. dalam masa Orde Lama dan dalam era Orde Baru dengan meledaknya konflik etnis di Sanggau Ledo. Pendekatan komunikasi multikultural diantaranya melalui mediasi diantara berbagai komponen tanpa mengesampingkan identitas masingmasing. bargaining. Berbicara soal cara hidup way of life. Kehadiran konflik tersebut selanjutnya melahirkan sikap saling membenci antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. adjudication dan pela gandong. konflik horizontal. Kalimantar Barat. melting pot. asimilasi. arbitration. organisasi sosial social organzation. prejudice. orientasi kegiatan activity orientation dan persepsi tentang diri dan orang lain perception of self and other. fuse factor. interaksi simbolik. Komunikasi multikultural menjadi solusi cerdas untuk mencegah sekaligus menyelesaikan berbagai konflik tersebut. Tasikmalaya dan Pekalongan. Kata Kunci Cultural background. Heterogenitas budaya sering kali diikuti dengan kesalahan interpretasi sehingga memicu munculnya berbagai konflik sosial. Di masa Reformasi terjadi pula konflik sosial yaitu di Ambon Maluku. tabiat manusia human nature. Sejak tahun an Indonesia tidak pernah sepi dan sunyi dari ledakanledakan konflik sosial. Juga masih di masa Orde Baru Soeharto. terjadi berbagai pertikaian bernuansa agama di Jawa seperti peristiwa Situbondo. dan pendirian atau prinsip hidup state of mind. facilitating contexts. KOMUNIKASI MULTIKULTURAL SEBUAH PENDEKATAN MEREDAM KONFLIK SOSIAL MAKALAH Oleh ZAENAL MUKAROM Staf Pengajar Komunikasi Politik Fakultas Dakwah amp Komunikasi UIN SGD Bandung BANDUNG .