View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif.
4.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional (transversal),
dimana penelitian dilaksanakan hanya satu kali kunjungan dan tidak berkelanjutan.
4.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bagian Konservasi Gigi Rumah Sakit Gigi
dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar dan
Laboratorium
Mikrobiologi
Kedokteran
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Hasanuddin Makassar.
4.4 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2012.
16
4.5 Populasi dan Sampel Penelitian
4.5.1 Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien dengan gigi
nekrosis pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin Makassar.
4.5.2 Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien dengan gigi
nekrosis pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin Makassar yang memenuhi kriteria sampel.
4.6 Metode Sampling
Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive
sampling.
4.7 Jumlah Sampel
Penetapan besar sampel untuk studi deskriptif menggunakan rumus sebagai
berikut :13
n=
[
zα x s
d
]
2
Keterangan :
n : jumlah sampel
zα : tingkat kepercayaan (95%)
s : simpang baku (2)
d : tingkat ketepatan absolut (1)
17
n=
[
1,96 x 2
1
]
2
n = 15, 36 = 15
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 15 sampel.
4.8 Kriteria Sampel
4.8.1 Kriteria Inklusi
1. Pasien berusia 15-35 tahun.
2. Gigi nekrosis yang disebabkan oleh karies.
3. Gigi nekrosis dengan perforasi atap pulpa.
4. Gigi nekrosis tanpa kelainan periapikal.
5. Gigi nekrosis hanya satu gigi untuk satu pasien.
4.8.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien yang tidak bersedia mengikuti prosedur penelitian.
2. Pasien yang dalam enam bulan terakhir mengkonsumsi antibiotik.
3. Pasien menderita penyakit degeneratif.
4.9 Definisi Operasional
1. Gigi nekrosis adalah gigi non vital yang disebabkan oleh karies dan tidak
memberi respon terhadap tes vitalitas pulpa.
2. Bakteri adalah mikroba yang didapatkan dari saluran akar gigi nekrosis.
18
4.10 Alat dan Bahan
4.10.1 Alat
1.
Sarung tangan
10. Rak tabung
2.
Masker
11. Lemari es
3.
Formulir sampel penelitian
12. Beaker glass
4.
Round bur
13. Gas Pak
5.
Handpiece
14. Autoclave
6.
Tabung reaksi
15. Inkubator
7.
Cawan petri
16. Lampu spiritus
8.
Ose
17. Gelas objek
9.
Paper point (Dentsply)
18. Mikroskop
4.10.2 Bahan
1.
Spesimen bakteri saluran akar
2.
Medium transport: Cary and Blair Transport Medium
3.
Medium kultur bakteri: Nutrient Agar, Mac Conkey Agar, BHIB, NaCl,
Aquades, MSA.
4.
Bahan pewarnaan Gram: Crystal violet, Lugol, Alkohol 96 %, Foksina alkali.
5.
Bahan tes biokimia: TSI, SIM, MR/VP, Sitrat, Urea, Glukosa, Laktosa, Sukrosa,
Maltosa, Reagen Covac’s, Methyl Red, KOH 40 %, ∂- naftol 5 %.
19
4.11 Prosedur Penelitian
4.11.1 Prosedur Klinik
Pemeriksaan pasien yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian dan
meminta persetujuan dari pasien untuk mengikuti prosedur penelitian. Kemudian,
pengisian formulir sampel penelitian dilakukan sebagai data penelitian.
Pengambilan spesimen bakteri pada saluran akar gigi nekrosis dilakukan
dengan bantuan mahasiswa PPDGS dan mahasiswa kepaniteraan Bagian Konservasi
Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Makassar. Persiapan alat dan bahan terlebih dahulu sepeti paper point, medium
transport, sarung tangan, dan masker.
Pengambilan spesimen bakteri dilakukan sebelum dilakukan preparasi saluran
akar. Gigi yang terlibat diisolasi dari rongga mulut dengan steril. Lesi karies yang
masih ada dihilangkan. Akses ke rongga pulpa dengan menggunakan round bur
steril. Setelah itu, paper point steril dimasukkan ke saluran akar gigi tersebut selama
60 detik untuk pengambilan spesimen bakteri.10,14
Paper point yang mengandung spesimen bakteri dimasukkan ke dalam
medium transport lalu ditutup rapat. Medium transport tersebut dibawa ke
laboratorium mikrobiologi untuk diidentifikasi.
4.11.2 Prosedur Laboratorium
Spesimen bakteri yang berada pada medium transport untuk setiap sampel
dilakukan pengenceran sebanyak lima kali. Spesimen bakteri yang telah diencerkan
20
dipindahkan ke cawan petri yang berisi medium BHI B. Inkubasi selama 24 jam
pada temperatur 37o C. Setelah itu, isolasi bakteri dengan mengambil koloni bakteri
menggunakan ose steril lalu digoreskan pada Nutrient Agar dan Mac Conkey Agar.
Inkubasi kembali selama 24 jam pada temperatur 37o C.
Bakteri yang telah diisolasi tersebut diidentifikasi dengan pewarnaan Gram
untuk mendapatkan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Setelah itu,
dilakukan tes biokimia. Inkubasi kembali selama 24 jam pada temperatur 37o C.
Hasil reaksi tes biokimia diamati dan disesuaikan dengan tabel identifikasi untuk
mendapatkan jenis bakteri.
4.12
Data
4.12.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.
4.12.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yaitu analisis data
yang diperlukan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan data secara sederhana.
4.12.3 Penyajian Data
Data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel.
21
4.13 Alur Penelitian
Pemeriksaan dan persetujuan pasien
Pengisian formulir sampel
penelitian
Pengambilan spesimen bakteri
Kultur bakteri
Isolasi bakteri
Pewarnaan Gram
Bakteri Gram negatif
Bakteri Gram positif
Tes biokimia
Jenis Bakteri
Analisis data
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 4.1 Skema Alur Penelitian
22
Download