TUGAS MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) “Jenis-Jenis Laboratorium Kesehatan” Dosen Pengampu: Mira Husni Sanjaya, SKM., MPH Disusun Oleh: Maya Kurniasari 17053 Nuraini Widya Wulandari 17067 Reni Karnika 17075 AKADEMI FARMASI BHUMI HUSADA JAKARTA 2019 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3 Latar Belakang .......................................................................................................... 3 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3 Tujuan ....................................................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4 Definisi Laboratorium Kesehatan............................................................................... 4 Jenis-Jenis Laboratorium Kesehatan ........................................................................ 4 Laboratorium Klinik ................................................................................................ 4 Laboratorium Kesehatan Masyarakat .................................................................... 6 Fungsi Laboratorium Kesehatan................................................................................ 7 Pelayanan Laboratorium Kesehatan ......................................................................... 8 BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 9 Kesimpulan ............................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laboratorium kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah diagnosis penyakit dari upaya peningkatan kesehatan yang optimal. Menurut Kep. Menkes No.934/Menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud dengan laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Pemberian pelayanan laboratorium kesehatan dimasyarakat dapat kita jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya (misalnya: laboratorium di rumah sakit dan puskesmas), dan dalam bentuk pelayanan tersendiri atau mandiri (Balai Laboratorium Kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Laboratorium Kesehatan Swasta/LKS). B. Rumusan Masalah 1. Definisi laboratorium kesehatan 2. Jenis-jenis laboratorium kesehatan 3. Fungsi laboratorium kesehatan 4. Pelayanan laboratorium kesehatan C. Tujuan 1. Untuk mengenalkan mahasiswa tentang jenis-jenis laboratorium kesehatan bagi masyarakat, 2. Untuk mengenalkan mahasiswa tentang fungsi-fungsi pelayanan laboratorium kesehatan bagi masyarakat, 3. Mengenalkan peranan laboratorium dalam pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Laboratorium Kesehatan Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan kuratif , bahkan promotif dan rehabilitatif. Definisi lain laboratorium klinik diberikan oleh Seyoum (2006), laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen, peralatan dan bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental, kegiatan penelitian dan prosedur pemeriksaan. Laboratorium medik merupakan salah satu bagian laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai instrumen biomedis, peralatan, bahan dan reagen (bahan kimia) untuk melakukan berbagai kegiatan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis (whole blood, serum, plasma, urine, tinja, dll). B. Jenis-Jenis Laboratorium Kesehatan Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan. Laboratorium kesehatan berdasarkan pelayanan terdiri dari: 1) Laboratorium Klinik Laboratorium klinik berfungsi sebagai laboratorium yang melakukan pemeriksaan pada bidang hematologi, kimia klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Salah saru contoh dari laboratorium klinik adalah klinik Prodia. Laboratorium klinik berdasarkan pelayanannya terbagi menjadi dua, yaitu: a. Laboratorium klinik umum Merupakan laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen kllinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik dan imunologi klinik. Laboratorium klinik umum di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) Laboratorium melaksanakan kemampuan klinik umum pelayanan pratama, pemeriksaan pemeriksaan terbatas yaitu laboratorium spesimen dengan klinik teknik yang dengan sederhana. Contohnya Laboratorium Puskesmas. 2) Laboratorium melaksanakan klinik umum pelayanan madya, pemeriksaan yaitu laboratorium spesimen klinik yang dengan kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C. 3) Laboratorium melaksanakan klinik umum pelayanan utama, pemeriksaan yaitu laboratorium spesimen klinik yang dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B. b. Laboratorium klinik khusus Merupakan laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada satu bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan tertentu. Laboratorium klinik khusus diklasifikasikan menjadi : 1) Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan uji kepekaan. 2) Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai. 3) Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku. Laboratorium klinik terbagi atas beberapa jenis, yaitu: 1. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen. 2. Parasitologi mengamati parasit. 3. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan penghitungan darah dan selaput darah. 4. Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi. 5. Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk komponen-komponen yang berbeda. 6. Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain. 7. Imunologi menguji antibodi. 8. Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk darah untuk transfusi. 9. Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti hepatitis atau HIV. 10. Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit 11. Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat di kaca mikroskop dan menguji detail sel. 12. Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan keadaan lain. 13. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal). 14. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang besar. 15. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara. 2) Laboratorium Kesehatan Masyarakat Laboratorium kesehatan masyarakat merupakan laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia atau lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Jenis laboratorium klinik umumnya diselenggarakan di rumah sakit umum dan bersalin, dan laboratorium klinik swasta, serta puskesmas. Untuk uji yang amat khusus, sampelnya bisa masuk ke laboratorium MIPA maupun riset. Laboratorium kesehatan dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. Penunjang kuratif: Laboratorium klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin dan tempat Praktek Dokter. 2. Penunjang kuratif dan preventif: Balai Laboratorium Kesehatan (BLK), Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Laboratorium Kesehatan Swasta (LKS). 3. Penunjang preventif: Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). Ada juga laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan pengawasan, yaitu: a. BPOM, (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan) b. PPOM, (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan) Laboratorium yang bertindak dalam kegiatan penelitian: a. Pusat Penelitian Penyakit Menular (P3M) b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi (P3F) C. Fungsi Laboratorium Kesehatan Laboratorium sebagai pelaksana teknis kesehatan dan sebagai satuan penelitian kesehatan mempunyai fungsi antara lain: a. Pelaksana kesehatan sesuai dengan pembangunan kesehatan, b. Pelaksana dan Pembina hubungan kerja sama dengan tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat. Agar pembangunan bidang kesehatan ini dapat berhasil serta tugas dan fungsi kesehatan dapat dilakukan dengan baik, maka perlu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan pemberdayaan sarana dan prasarana laboratorium bagi penunjangnya, yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan mempengaruhi pula efisiensi dan efektivitas dalam pelaksaan nya. D. Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dalam menyelenggarakan pelayanan, laboratorium kesehatan berkewajiban untuk: a. Menghormati hak pengguna jasa. b. Menyelenggarakan pelayanan laboratorium sesuai dengan standar pelayanan dan pedoman yang berlaku. c. Menyediakan pelayanan laboratorium secara professional dan menjaga mutu pelayanan laboratorium. d. Menyelenggarakan pemantapan mutu internal dan mengikuti kegiatan pemantapan mutu eksternal yang diakui oleh pemerintah bekerjasama dengan organisasi profesi. e. Memasang papan nama yang minimal memuat nama dan nomor izin laboratorium kesehatan. f. Memperhatikan fungsi sosial. g. Membantu program pemerintah di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. h. Memberikan informasi kepada pengguna jasa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium yang akan dilaksanakan. i. Menjamin kerahasian identitas dan hasil pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. j. Menyelenggarakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa: Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan manusia untuk penetuan jenis penyakit , penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium sebagai pelaksana teknis kesehatan dan sebagai satuan penelitian kesehatan mempunyai fungsi antara lain: Pelaksana kesehatan sesuai dengan pembangunan kesehatan. Pelaksana dan pembina hubungan kerja sama dengan tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA https://analis.poltekkesbanten.ac.id/pengertian-jenis-dan-klasifikasilaboratorium-medik/ Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan, Jakarta. Mardiana & Rahayu, Ira Gustiara. (2017). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medis ; Pengantar Laboratorium Medik. Hal : 15-18. BPPSDMKes: Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 411/Menkes/PER/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik, Jakarta. Nomor