Laporan Kajian Fiskal Semester I TA.2013 Boks 5: Kondisi Penggunaan Lahan (Lahan Sawah dan Lahan Bukan Sawah) Penggunaan lahan pada wilayah Sulawesi Selatan dengan luas lahan (sawah dan bukan sawah) naik 1,9 % menjadi 4.633.537 Ha. Lahan sawah yang secara keseluruhan bertambah 5.460 Ha, menjadi 582.444 Ha atau 13,08% Lahan bukan sawah terdiri dari lahan kering berkurang 102.336 Ha hingga manjadi 1.082.510 Ha, dan lahan lainnya bertambah sebanyak 183.639 Ha. hingga menjadi 2.284.619 Ha. Penggunaan lahan lain yang cukup signifikan adalah kebun/ tegalan yang luasnya mencapai 12,10% dari luas wilayah keseluruhan 651.837 Ha. Penggunaan lahan sebagai sawah terbesar terdapat di Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo. Luas lahan sawah di Kabupaten Bone mencapai 983,46 km2 atau 16,44% dari total luas sawah sedangkan luas lahan sawah di Kabupaten Wajo mencapai 861,42 km2 atau 14,40% dari total luas sawah di Provinsi Sulawesi Selatan. Dari keseluruhan luas sawah di kedua kabupaten tersebut, sebagian besar berupa sawah tadah hujan yang luasnya mencapai 641,95 km2 di Kabupaten Bone dan 657,80 km2 di Kabupaten Wajo. Penggunaan lahan sebagai sawah yang menggunakan irigasi teknis terbesar terdapat di Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidenreng Rappang. Penggunaan lahan sawah irigasi mencapai 375,75 km2 di Kabupaten Pinrang dan 298,90 km2 di Kabupaten Sidenreng Rappang. Penggunaan lahan sawah terendah terdapat di Kota Parepare yang lahan sawahnya hanya mencapai 9,33 km2. Selain Kota Parepare, daerah yang memiliki lahan sawah yang relatif sedikit adalah Kabupaten Selayar, Kota Palopo, dan Kota Makassar. Luas areal sawah di ketiga wilayah tersebut masing-masing 26,18 km2 di Kabupaten Selayar, 29,84 km2 di Kota Palopo, dan 30,33 km2 di Kota Makassar Kawasan hutan terluas terdapat di Kabupaten Kepulauan Selayar yang mencapai 981.601,4 Ha. atau 28,68% dari total luas hutan negara yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan seluas 3.428.167,34 Ha. Kabupaten lain yang memiliki hutan negara yang relatif luas adalah Kab. Luwu Timur 734.755,48 Ha atau 17,75% dan Kab. Luwu Utara seluas 530.001,46 Ha. Luwu seluas 275.437,81 Ha, dan Kabupaten Bone seluas 124.325,44 Ha, serta Kabupaten Pangkep seluas 106.169,18 Ha. Kabupaten lainnya berada dibawah seratus ribu hektar. Areal Kehutanan bertambah sebesar 715.355 Ha (21%) menjadi 3.428.167,34, tetapi hutan lindung berkurang 12.002 Ha menjadi 1.221.558 Ha, hutan produksi terbatas berkurang sebanyak 250.697 Ha (51%) menjdai 237.854 Ha, hutan produksi biasa turun 19.000 Ha menjadi 112.641 Ha, Hutan suaka alam/ wisata naik menjadi 1.026.793 Ha., sedangkan hutan produksi konversi hanya pada Kab. Luwu Utara dan Timur naik 100 % menjadi 248.552 Ha, kawasan perairan hanya di Selayar yaitu 580.765 Ha. Kawasan hutan terluas di Kabupaten Luwu Timur naik menjadi 734.755,48 Ha, Luwu Utara menjadi 530.001 Ha, dan Kabupaten Luwu 275.437,81 Ha. Selebihnya dibawah 100 Ha. Tiga kawasan hutan terendah Kota Pare-pare 2.312,6 Ha, Kab. Bantaeng 5.792 Ha, Takalar7.536 Ha, serta Jeneponto 9.599 Ha, dan Palopo 9.321 Ha. Areal Perkebunan sebesar 671.923 Ha meliputi: Areal perkebunan rakyat 669.438 Ha 69