RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PER/M.KOMINFO/ /2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAKUAN BALAI UJI NEGARA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Diktum KEDUA huruf a Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 537/KEP/M.KOMINFO/10/2011 tentang Penetapan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika sebagai Badan Penetap (Designating Authority/ DA) dalam Rangka Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk Penerapan Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi, perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Balai Uji Negara Asing. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); 3. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 2002 tentang Pengesahan ASEAN Framework on Mutual Recognition Arrangements (Perjanjian Kerangka ASEAN tentang Pengaturan Saling Pengakuan); 4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 3/P/M.Kominfo/5/2005 tentang Penyusunan Kata Sebutan pada Beberapa Keputusan / Peraturan Menteri Perhubungan yang Mengatur Materi Muatan Khusus di bidang Pos dan Telekomunikasi. 5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika; 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 15/PER/M.KOMINFO/7/2011 tentang Penyesuaian Kata Sebutan pada Sejumlah Keputusan dan/atau Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika yang Mengatur Materi Muatan Khusus di bidang Pos dan Telekomunikasi serta Keputusan dan/atau Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi; 7. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 537/KEP/M.KOMINFO/10/2011 tentang Penetapan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika sebagai Badan Penetap (Designating Authority/ DA) dalam Rangka Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk Penerapan Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAKUAN BALAI UJI NEGARA ASING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Badan Penetap (Designating Authority/DA) adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. 2. Badan Penetap Mitra MRA adalah Badan Penetap yang berkedudukan di wilayah hukum satu negara. 3. Penilaian kesesuaian adalah setiap kegiatan yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan penentuan bahwa persyaratan teknis dipenuhi oleh alat dan perangkat telekomunikasi. 4. Lembaga Penilaian Kesesuaian (Conformity Assessment Body/ CAB) adalah lembaga sertifikasi dan atau balai uji yang ditetapkan oleh Badan Penetap. 5. Balai uji adalah lembaga uji atau laboratorium uji Mitra MRA yang melakukan pengujian alat dan perangkat telekomunikasi. 6. Kesepakatan Saling Pengakuan (Mutual Recognition Arrangement) yang selanjutnya disingkat MRA adalah kesepakatan antara dua negara atau lebih untuk saling mengakui atau menerima beberapa atau keseluruhan hasilhasil penilaian kesesuaian. 7. Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang selanjutnya disingkat KAN adalah badan akreditasi dalam wilayah hukum negara Indonesia. 8. Regulatory Authority adalah institusi yang berwenang untuk menetapkan persyaratan teknis. 9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. 10. Direktorat adalah Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika. BAB II KEWENANGAN BADAN PENETAP Pasal 2 (1) Badan Penetap berwenang untuk mengakui Balai Uji yang ditetapkan oleh Badan Penetap Mitra MRA. (2) Pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pengakuan terhadap hasil penilaian kesesuaian yang dilaksanakan oleh Balai Uji yang ditetapkan oleh Badan Penetap Mitra MRA berdasarkan persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Regulatory Authority. (3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu kepada daftar persyaratan teknis dalam Situs Internet Regulatory Authority. BAB III TATA CARA PENGAKUAN BALAI UJI Pasal 3 Permohonan untuk memperoleh pengakuan bagi Balai Uji diajukan melalui surat permohonan oleh Badan Penetap Mitra MRA kepada Badan Penetap dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a. Salinan sertifikat penetapan (Certificate of Designation), atau surat penetapan dari Badan Penetap Mitra MRA beserta ruang lingkup penetapan; b. Salinan sertifikat akreditasi, yang menunjukan lingkup akreditasi dan informasi bahwa balai uji telah diakreditasi berdasarkan ISO/IEC 17025 atau revisinya yang termutakhir dan persyaratan teknis, standar atau spesifikasi yang disebutkan dalam lingkup penetapan oleh Badan Penetap Mitra MRA; dan c. Sampel salinan laporan pengujian yang digunakan. Pasal 4 (1) Direktorat melakukan evaluasi terhadap kelengkapan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (2) Dalam melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktorat dapat meminta klarifikasi kepada: a. Badan Penetap Mitra MRA; b. Badan Akreditasi Mitra MRA; atau c. Balai Uji Negara Mitra MRA. Pasal 5 (1) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan Penetap dapat menyetujui atau menolak permohonan pengakuan Balai Uji sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian (Conformity Assessment Body/CAB). (2) Dalam hal permohonan disetujui, Badan Penetap menerbitkan Sertifikat Pengakuan (Certificate of Recognition) yang ditujukan kepada Badan Penetap Mitra MRA, dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Dalam hal permohonan ditolak, Badan Penetap menerbitkan surat penolakan dengan disertai alasan penolakan. (4) Persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya permohonan dengan lengkap. (5) Daftar Balai Uji yang telah mendapat pengakuan dari Badan Penetap diumumkan melalui Situs Internet Badan Penetap. Pasal 6 (1) Sertifikat pengakuan (Certificate of Recognition) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) berlaku selama 3 (tiga) tahun atau selama masa laku penetapan oleh Badan Penetap Mitra MRA. (2) Badan Penetap dapat melakukan evaluasi terhadap kesinambungan kompetensi Balai Uji dengan memeriksa kualitas laporan hasil uji. (3) Setelah masa laku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, Badan Penetap Mitra MRA dapat memperpanjang sertifikat pengakuan. (4) Badan Penetap dapat melakukan evaluasi ulang terhadap permohonan perpanjangan sertifikat pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3). BAB IV KEWAJIBAN BALAI UJI YANG TELAH MENDAPAT PENGAKUAN Pasal 7 Balai Uji yang telah mendapat pengakuan wajib: a. melaksanakan status akreditasi yang diberikan oleh Badan Akreditasi yang ditunjuk oleh Badan Penetap Mitra MRA; b. menjamin pengujian alat dan perangkat telekomunikasi dilakukan sesuai dengan prosedur, aturan dan kebijakan dari Badan Penetap; c. memberi informasi kepada Badan Penetap melalui Badan Penetap Mitra MRA mengenai: 1. perubahan status hukum, usaha, organisasi atau akreditasi; 2. perubahan tempat kedudukan; 3. perubahan lain yang dapat mempengaruhi kesinambungan kesesuaian dengan setiap kriteria atau persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Penetap; dan d. memenuhi persyaratan penetapan lainnya yang ditetapkan oleh Badan Penetap. BAB V PENGUMUMAN DAN PENCABUTAN PENGAKUAN Pasal 8 Balai uji yang telah memperoleh mengumumkan status pengakuan ini. pengakuan dapat Pasal 9 (1) Badan penetap melakukan evaluasi ulang dalam hal terdapat perubahan status hukum, status akreditasi, penurunan kualitas dan fasilitas pengujian, atau perubahan lainnya pada balai uji yang mempengaruhi kesinambungan pemenuhan kesesuaian persyaratan dalam Peraturan Menteri ini. (2) Pengakuan oleh Badan Penetap pada Balai Uji ditangguhkan selama evaluasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 10 Badan Penetap mencabut pengakuan terhadap Balai Uji dalam hal: a. akreditasi Balai Uji telah dicabut oleh Badan Akreditasi yang ditunjuk oleh Badan Penetap Mitra MRA; b. diidentifikasi bahwa Balai Uji dimaksud tidak memenuhi kriteria atau persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini; dan/atau c. balai uji tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Pasal 11 Balai Uji yang ditangguhkan atau dicabut pengakuannya, dihapus dari daftar Balai Uji yang diakui oleh Badan Penetap. Pasal 12 Dalam hal pengakuan terhadap balai uji ditangguhkan atau dicabut, Balai Uji harus menghentikan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 242/DIRJEN/2006 tentang Petunjuk Teknis Penetapan Balai Uji Asing di Lingkup ASEAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, TIFATUL SEMBIRING Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, AMIR SYAMSUDDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR Lampiran I LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAKUAN BALAI UJI ASING CERTIFICATION OF RECOGNITION Notification No : Date of Issue : Date of Expiry : This is to certify that Directorate General of Frequency Management and Equipment Standardization of Republic Indonesia has recognized ….., described as Annex, to carry out conformity assessment of telecommunication equipment with the scope of designation as Annex. (Name of Director General) Director General Directorate General of Frequency Management and Equipment Standardization Annex of Notification of Recognition No. ………… Recognized by Republic of Indonesia Designation Authority Information Name of Designating : Authority Physical address : Mailing address : Home page address : Name & Title of contact : person Phone : Fax : Email address : Reference: * Date of Recognition: Testing Laboratory Information Name of Testing Laboratory : Six-character Identifier : Physical address : Mailing address : Home page address : Name & Title of contact : person Phone : Fax : Email address : Ministry of Communication and Information Technology Technical Regulations for which this Testing Laboratory has been recognized Technical Regulation Recognized since Accredited since Recognition Procedure Technical Qualification: Title of the Recognition Procedure: The testing laboratory fulfils the requirements specified in the MRA, based on accreditation according to ISO/IEC 17025: 2005 Regulation of Ministerial Decree Number … Year ..... Version date: Accreditation Procedure Name of Accreditation Body: Accreditation Certificate Number: Date of Issue: Date of Expiry: Scope of Accreditation: * e.g. : ASEAN Sectoral Mutual Recognition Agreement for Telecommunication Equipment MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, TIFATUL SEMBIRING