Fasilitas Bea Masuk Sektor Riil

advertisement
Pembebasan Bea Masuk atas barang untuk keperluan
Museum, Kebun Binatang, dan Tempat Lain Semacam
Itu Yang Terbuka Untuk Umum, serta barang untuk
Konservasi Alam
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Tugas dan Fungsi DJBC
Tugas
• merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi
• penyiapan perumusan kebijakan kementerian keuangan di
bidang kepabeanan dan cukai;
• pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai;
• penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur di bidang kepabeanan dan cukai; dan
• pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
kepabeanan dan cukai.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Implementasi Fungsi DJBC
Trade Facilitator
Industrial
Assistance
Revenue
Collector
• memberikan fasilitas perdagangan (peningkatan arus
barang dan perdagangan) sehingga dapat menekan
ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya akan
menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.
• memberikan dukungan kepada industri dalam negeri
sehingga memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar
internasional.
• mengoptimalkan penerimaan negara melalui penerimaan
bea masuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor.
Community
Protector
• melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang
yang dilarang atau dibatasi yang dapat mengganggu
kesehatan dan keamanan serta moralitas
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Fasilitas Fiskal
Kewenangan
Menkeu
Berdasarkan UU
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Fasilitas Fiskal (cont’d)
UU Kepabeanan
UU No.10
th.1995 jo UU
No.17
th.2006
Pembebasan
Bea Masuk
Keringanan
Bea Masuk
Penangguhan
Bea Masuk
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Fasilitas Fiskal (cont’d)
UU APBN 2012
UU No.22
th.2011
BMDTP
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
90/PMK.04/2012 (PMK-90/2012) tentang
Pembebasan Bea Masuk atas barang untuk
keperluan Museum, Kebun Binatang, dan Tempat
Lain Semacam Itu Yang Terbuka Untuk Umum,
serta barang untuk Konservasi Alam.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
90/PMK.04/2012
Fasilitas
Pembebasan bea masuk.
Subjek
o
o
o
o
Objek
o Barang, binatang, dan/atau tumbuhan yang merupakan
unsur utama pada tempat tersebut;
o Barang yang nyata-nyata dipergunakan untuk keperluan
pemeliharaan, perawatan, atau perlindungan barang,
binatang, dan/atau tumbuhan sebagaimana dimaksud
pada huruf a; dan/atau
o Barang yang nyata-nyata dipergunakan untuk keperluan
pertunjukan pada tempat tersebut.
Museum;
Kebun Binatang;
Tempat Lain Semacam Itu Yang Terbuka Untuk Umum;
Konservasi Alam.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
90/PMK.04/2012 (cont’d)
Kelengkapan
(badan/lembaga)
o Surat penetapan sebagai Museum, Kebun Binatang,
Tempat Lain Semacam Itu Yang Terbuka Untuk Umum,
atau Konservasi Alam dari kementerian terkait;
o Rekomendasi untuk diberikan pembebasan bea masuk
dari pejabat minimal setingkat eselon II kementerian atau
instansi teknis terkait yang menyebutkan jumlah, jenis dan
tujuan penggunaan barang yang dimintakan pembebasan
bea masuk;
o Rincian jumlah, jenis barang, negara asal, perkiraan nilai
pabean, pelabuhan pemasukan, serta penjelasan fungsi
dan keterkaitan barang impor dengan keperluan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dalam bentuk
hardcopy dan softcopy; dan
o Surat keterangan dari pemberi hibah/bantuan di luar
negeri (gift certificate) atau perjanjian kerjasama, dalam
hal barang impor berasal dari hibah/bantuan atau
perjanjian kerjasama.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
90/PMK.04/2012 (cont’d)
Kelengkapan
(instansi
pemerintah)
o Rekomendasi untuk diberikan pembebasan bea masuk
dari pejabat minimal setingkat eselon II kementerian atau
instansi teknis terkait yang menyebutkan jumlah, jenis dan
tujuan penggunaan barang yang dimintakan pembebasan
bea masuk;
o Rincian jumlah, jenis barang, negara asal, perkiraan nilai
pabean, pelabuhan pemasukan, serta penjelasan fungsi
dan keterkaitan barang impor dengan keperluan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dalam bentuk
hardcopy dan softcopy; dan
o Surat keterangan dari pemberi hibah/bantuan di luar
negeri (gift certificate) atau perjanjian kerjasama, dalam
hal barang impor berasal dari hibah/bantuan atau
perjanjian kerjasama.
Permohonan
Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Bea dan Cukai
u.p. Direktur Fasilitas Kepabeanan.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Alur Proses Permohonan
Perhatian!
 PMK-90/2012 diundangkan pada tanggal 11 Juni
2012 dan mulai berlaku setelah 90 (sembilan puluh)
hari terhitung sejak tanggal diundangkan;
 Pada saat PMK-90/2012 mulai berlaku, terhadap
permohonan pembebasan bea masuk atas impor
barang untuk keperluan Museum, Kebun Binatang,
dan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk
umum yang telah diajukan sebelum berlakunya
PMK-90/2012 dan belum mendapat keputusan,
diselesaikan sesuai dengan PMK-90/2012;
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Perhatian!
 Pemotongan kuota pada saat impor berdasarkan
jumlah unit barang, bukan berdasarkan nilai barang
(nilai barang hanya bersifat perkiraan);
 Impor barang harus melalui pelabuhan pemasukan
yang telah ditunjuk dalam Keputusan Pembebasan
Bea Masuk;
 Ketentuan Larangan, Pembatasan dan/atau Tata
Niaga Impor wajib dipenuhi pada saat impor.
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
terima kasih
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Download