EMOSI A. UNIVERSALITAS EMOSI PENGENALAN EKSPRESI WAJAH Dalam ilmu psikologi ada tradisi penelitian yang panjang dimana proses psikologi dan proses biologis, seperti ekspresi wajah telah ditemukan sebagai dorongan internal yang dirasakan sebagai emosi. Menurut Darwin, universalitas dari kesamaan ekspresi wajah sama pentingnya dengan bukti bahwa emosi bersifat alami. Dijelaskan bahwa studi yang paling dikenal dan mendukung pertanyaan perbedaan lintas budaya mengenai ekspresi wajah dilakukan oleh Ekman melalui the Fore in East New Guinea. PENGENALAN EKSPRESI VOKAL Penelitian tentang pengakuan lintas budaya intonasi emosional dalam suara telah menunjukkan hasil yang sama dengan yang diperoleh untuk ekspresi wajah. Berdasarkan analisis tingkat kebingungan antara berbagai emosi Van Bezooijen et al. berpendapat bahwa emosi lebih sulit untuk membedakan ketika mereka mencerminkan tingkat lebih mirip aktivasi atau gairah. DISPLAY RULES Paul Ekman menemukan fakta menarik bahwa budaya mempengaruhi bagaimana sebuah emosi akan ditampilkan dalam situasi tertentu. Pada penelitiannya di tahun 1973, Ekman melakukan eksperimen pada orang Jepang dan Amerika. Ekspresi emosi yang secara biologis bersifat bawaan dan universal, akan tetap dipengaruhi oleh aturan-aturan pengungkapan yang bersifat kultural. Aturan kultural ini meliputi bagaimana, kapan, dan dimana sebuah ekspresi emosi tersebut ditampilkan. Aturan ini disebut sebagai aturan pengungkapan kulturan (cultural display rules). KOMUNIKASI NON VERBAL Penelitian mengenai gerak tubuh sebagai suatu bentuk komunikasi disebut kinestetik. Sistem kategori untuk perilaku kinestetik dikembangkan oleh Ekman dan Friesen (1969 dalam Berry et.al., 2002) yang membagi perilaku non verbal menjadi empat tipe, yaitu: 1. Tanda atau isyarat 2. Ilustrator 3. Regulator 4. Adaptor atau manipulator tubuh B. EMOSI SEBAGAI PERNYATAAN BUDAYA Menurut Psikologi Amerika Karakteristik Utama pada Emosi Inner Feeling PERAN EMOSI Dalam budaya Banyak budaya yang menganggap emosi sebagai pernyataan mengenai hubungan orang dan lingkungannya yaitu benda-benda atau orang lain. Memberikan informasi tentang kita sendiri Sebuah analisa etnografi.... Lutz (1988 dalam Berry, dkk. 2002) Menolak gagasan bahwa emosi manusia pada dasarnya sama pada setiap kebudayaan. Kehidupan emosional suku Ifaluk yang tinggal di sebuah atoll di Pasifik Selatan. Memfokuskan analisisnya pada dua emosi yang tidak ditemukan di Amerika Serikat yaitu fago dan song. Studi lainnya.... Bedford (1994 dalam Berry, dkk. 2002) Mendeskripsikan lima bentuk rasa malu di Cina. Bedford menulis skenario yang berbeda untuk menangkap perbedaan ekspresi dan menentukan skala ekspresi. Merasa tak berdaya Dipermalukan diri sendiri Berharap untuk bersembunyi Menurut Averill (1980 dalam Berry, dkk. 2002) Teori-teori yang tidak sesuai hanya mengindikasikan pada aspek-aspek yang berbeda dalam fenomena yang sama. Emosi bukan biologis tetapi konstruksi sosial (peran sosial sementara untuk menjadi peran yang sesuai dengan aturan yang relevan dalam bentuk norma-norma dan harapan mengenai perilaku sosial yang diberikan). Wierzbicka (1998 dalam Berry, dkk. 2002) Mendeskripsikan secara terperinci kelekatan budaya dan spesifikasi makna. Arti kata Angst (anxiety) di Jerman yang berbeda dari kata Furcht (fear). Bertentangan dengan Furcht yang memliki objek (takut akan sesuatu), Angst adalah rasa takut tanpa objek yang ditakuti. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, ekspresi emosi pada seseorang diekspresikan dengan cara yang sama secara universal. Kenyataan ini mungkin akan sulit diterima dan dipercaya oleh beberapa orang karena menurut mereka budaya sangat mempengaruhi ekspresi pada seseorang. Emosi yang dirasakan oleh seseorang akan diekspresikan dengan melibatkan aturanaturan yang telah dipelajari dalam budaya masing-masing. Hal ini disebabkan oleh interaksi antar manusia bersifat sosial yang tidak terlepas dengan budaya. Emosi yang dirasakan oleh seseorang akan diekspresikan dengan melibatkan aturanaturan yang telah dipelajari dalam budaya masing-masing. Hal ini disebabkan oleh interaksi antar manusia bersifat sosial yang tidak terlepas dengan budaya. Dengan demikian, orang-orang yang berlatar belakang budaya yang berbeda memang dapat mengekspresikan emosinya dengan cara yang berbeda pula sesuai kebiasaan dan ajaran yang didapat dari budaya masing-masing. C. PENDEKATAN KOMPONEN EMOSI KOMPONEN EMOSI: • • • • • • • Antecedent Events Appraisal Subjective feelings Physiological reaction patterns Action readiness Behavioral expression Regulation