ict-bagi-manajemen-organisasi-swasta

advertisement
MAKALAH
Information And Communication Technology bagi Manajemen Organisasi
Swasta
Ditulis untuk memenuhi tugas Tata Kelola Informasi Pemerintahan
Dosen Pengampu: Dr. Suranto M. Pol
Nama Anggota Kelompok :
1. Baiq Laras Paramudita 20140520121
2. Atika Nurmalia
20140520124
3. Sri Wahyuni
20140520126
4. Siti A’yunis Sa’adah
20140520295
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2016
1
Daftar Isi
Daftar Isi.......................................................................................................................
i
Bab I Pendahuluan......................................................................................................
1
1. Latar Belakang..................................................................................................
1
2. Rumusan Masalah.............................................................................................
1
Bab II Pembahasan....................................................................................................
2
2.1 Kontribusi Teknologi Informasi pada Perkembangan Produktivitas Suatu
Organisasi ..................................................................................................
2
2.2 Nilai Ekonomi Teknologi Informasi ..........................................................
4
2.3 Revolusi Informasi.....................................................................................
4
2.4 Sektor Teknologi Informasi ......................................................................
6
2.5 Globalisasi Produktivitas Teknologi Informasi.........................................
9
Bab III Penutup
1. Kesimpulan.....................................................................................................
13
i
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem teknologi informasi manajemen telah menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun
pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan juga telah menyebabkan perubahanperubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut
untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah
membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan
jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara
elektronis. Para manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan lebih
mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan
pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia. Pemanfaatan teknologi informasi ini
dikaitkan dengan pentingnya atau bantuannya dalam proses pengambilan keputusan
manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor
publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi
manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi swasta.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa kontribusi Teknologi Informasi pada Perkembangan Produktivitas suatu
Organisasi ?
1.2.2
Bagaimana Nilai Ekonomi Teknologi Informasi ?
1.2.3
Bagaimana Revolusi Informasi ?
1.2.4
Apa saja Sektor Teknologi Informasi ?
1.2.5
Bagaimana Globalisasi tentang Produktifitas Teknologi Informasi ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kontribusi Teknologi Informasi pada Perkembangan Produktivitas suatu
Organisasi
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan
berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang
dimilikinya. Tanpa kita sadari, sebagian aktifitas yang dilakukan oleh manusia telah
didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi Informasi dan
Komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah cara kita
hidup, cara kita belajar, cara kita bekerja dan cara kita bermain. Beberapa penerapan
dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam bidang bisnis,
pendidikan, dan kesehatan dan pemerintahan. Dalam makalah ini akan membahas
dalam bidang kesehatan yang berada di rumah sakit swasta. Penerapan TIK dalam
bidang kesehatan misalnya telah mengubah pola juru medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien.
Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke
Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di Negara kita. Tidak terkecuali
dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal
tersebut telah membuat dunia kesehatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi.
Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang
dihadapi oleh kesehatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang
menguasai bidang kesehatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih
minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan
apalagi pelayanan di bidang swasta tanpa adanya campur tangan dengan pemerintah,
dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.
Aplikasi
teknologi
informasi
untuk
mendukung
manajemen
informasi
kesehatan yaitu :
1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu
tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah
sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Rekam medis berbasis
4
komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari
hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll),
konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam
medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem
pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder,
bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi
protokol klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor
kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran
darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Dengan teknologi modern
bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paruparu dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan
teknologi Informasi dan Komputer.
2. Pelayanan Medis dan Non medis
>a) Pelayanan Medis Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan
keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat
membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital
ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian. Sistem ini
mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah
tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
>b) Pelayanan Non Medis Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini semakin terbantu dalam
menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana
para calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu
lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena
proses administrasi yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas dan
membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan,
ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut
diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS
dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya.
5
2.2 Nilai ekonomi Teknologi Informasi
Dengan adanya teknologi informasi di Indonesia khususnya dalam bidang
manajemen organisasi swasta sangatlah menguntungkan. Karena pada dasarnya
organisasi tersebut dapat semakin maju dan dapat bersaing secara global serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Jadi dengan teknologi informasi pada era
ini, organisasi swasta dapat menguntungkan perusahaan ataupun organisasi itu
sendiri.
Selain itu organisasi swasta juga berorintasi terhadap keuntungan dan
pelayanan. Dengan adanya teknologi informasi yang mutahir dalam organisasi
swasta juga lebih mampu memberikan pelayanan lebih tepat, cepat dan
memuaskan. Contohnya, pelayanan fasilitas yang lebih memadai berupa
ketersediaan situs Web di Rumah sakit Pondok Indah Jakarta. Dimana dalam Web
tersebut kita dapat mendapatkan pelayanan berupa “Ask Our Docter” jadi, dengan
fasilitas tersebut pasien dapat menanyakan terkait dengan keluhannya kepada
dokter tanpa harus bertatap muka dan datang ke Rumah sakit tersebut, sehingga
membuat pelayanan menjadi efisien. Dan terkait nilai ekonomi juga dapat
menambah eksistensi untuk Rumah sakit itu sendiri.
2.3 Revolusi Informasi
Perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi telah membawa
perubahan besar terhadap prilaku sosial masyarakat. Pesatnya perkembangan
teknologi tidak hanya berdampak pada masyarakat yang dibatasi oleh batas-batas
wilayah seperti negara, tapi jauh menembus batas regional bahkan global.
Perkembangan teknologi computre (informasi) yang begitu pesat telah merambah
ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan atau medis
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi
teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial
secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia
perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil. Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi
komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk
6
mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Di dunia medis, dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel
terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal
jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru.
Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI
mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara
manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data
kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki
karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul
produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan
kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak
perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi
mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. e-Health merupakan
persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan
jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan
melalui saluran internet dan teknologi. Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat
diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan,
namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara
berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Mengapa e-Health perlu dilaksanakan? Di
seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak
mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan
kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan
kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan. Walau demikian, patut diakui
terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan
peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan
masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula
juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk
menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap
7
pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular
tertentu. Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia
layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. EHealth akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan
kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik
dan waktu. Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah
mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis
pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi
layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.
2.4 Sektor Teknologi Informasi
Dewasa ini, teknologi infomasi telah berkembang dengan sangat pesat dan
telah berdampak ke berbagai sektor kehidupan manusia termasuk juga sektor
kesehatan. Kemajuan dalam sektor kesehatan ini diakibatkan oleh kemajuan dalam
ilmu teknologi tersebut. Begitu banyak penemuan yang didapatkan dari teknologi
informasi baik itu dalam hal pengorganisasian suatu pengobatan maupun
pengembangan penelitiaan-penelitian kesehatan.
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang begitu pesat.
Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari banyaknya perubahan sistem
yang digunakan di rumah sakit dari zaman dahulu hingga saat ini. Zaman dahulu
sistem yang digunakan dalam bidang kesehatan lebih bersifat manual sedangkan
pada saat ini perubahan di dalam bidang kesehatan lewat perpaduannya dengan
teknologi telah menciptakan berbagai macam teknik pengobatan terbaru yang dulu
tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kemajuan teknologi tersebut sangat besar
dalam bidang kesehatan, dengan perkembangan teknologi menimbulkan dampak
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat. Seperti, penggunaan teknologi
informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan yang memiliki
kemampuan pengolahan lebih cepat dengan berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Secara umum teknologi di bidang kesehatan yang mengalami perubahan begitu
pesat yaitu dalam hal penggunaan rekam medis. Rekam medis dengan berbasis
komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien secara lengkap. Contoh
rumah sakit swasta yang melakukan rekam medis berbasis komputer adalah rumah
sakit Mardi Rahayu di Kabupaten Kudus. Di web rumah sakit Mardi Rahayu Kudus
8
juga bisa melihat jadwal dokter serta lengkapnya fasilitas pemeriksaan yang
canggih.
Kemajuan teknologi lainnya yaitu adanya resep elektronik. Jika pada zaman
dahulu, penulisan resep secara manual yang lebih memungkinkan adanya
keselahan. Pada saat ini, resep elektronik ini diharapkan dapat mengurangi
kesalahan pembacaan oleh pihak lain yang mengolah resep tersebut menjadi obat
yang diberikan kepada pasien. Selain itu, resep elektronik merupakan bagian dari
sistem catatan kesehatan pasien yang akan membantu tenaga kesehatan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi dalam peresepan obat
misalnya interaksi obat, cara pemakaian yang salah, atau pencegahan reaksi alergi
akibat obat. Selain itu, adanya alat-alat canggih dalam bidang kesehatan yang
berfungsi untuk menunjang dalam penanganan pasien seperti mesin USG yang
dapat mendeteksi penyakit sejak dini, cangkok jantung, cangkok ginjal dan
perkembangan tekonologi lainnya. Teknologi yang semakin berkembang tersebut
menuntut realisasi yang berdampak positif terhadap kehidupan manusia khususnya
di bidang kesehatan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak
pengaruh pada bidang kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif
maupun negatif. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membawa
perubahan yang besar di masyarakat. Dalam bidang kesehatan, kemajuan teknologi
dapat mempermudah manusia mengubah dalam mengubah sistem transformasi
dan komunikasi. Penggunaan rekam medik berpotensi memberikan manfaat yang
begitu besar bagi pelayanan kesehatan seperti fasilitas pelayanan dasar maupun
rujukan rumah sakit. Selain itu, manfaat penggunaan rekam medik juga bermanfaat
bagi pasien karena dapat meningkatkan keefektifan dan efesiensi dalam proses
pelayanan kesehatan. Selain itu, mempermudah tenaga kesehatan memberikan
pelayanan kesehatan dan membantu dalam pengambilan keputusan klinis seperti
penegakan diagnosa, pemberian terapi, menghindari terjadinya reaksi alergi dan
duplikasi obat.
Selain memiliki dampak positif, kemajuan teknologi dalam bidang
kesehatan juga memiliki dampak negatif. Pengunaan rekam medik secara
elektronik berdampak negatif juga berdampak pada pemberian pelayanan
kesehatan yang diberikan. Kemudahan yang ada dapat menyebabkan kurangnya
dan menurunnya efektifitas kerja dari tenaga kesehatan. Pada awalnya tenaga
9
kesehatan melakukan semuanya dengan cara manual dan saat ini telah digantikan
oleh kecanggihan teknologi. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan resep
obat secara elektronik yaitu jika Dokter memberikan lebih dari satu jenis obat. Pada
saat pasien mengkonsumsi sejumlah obat secara besamaan, maka akan terjadi
interaksi antara obat yang satu dengan lainnya dan pastinya bertujuan untuk
menyembuhkan. Akan tetapi, ada kemungkinan justru merugikan dan
menimbulkan efek samping. Pemberian resep obat lebih dari satu dapat
menyebabkan ketiadaan manfaat atau kelebihan dosis yang berdampak buruk.
Contohnya pengunaan captopril dan alopurinol secara bersamaan dapat
menyebabkan terjadinya Steven Johnson Syndom (pengelupasan lapisan kulit).
Perkembangan teknologi yang pesat dalam bidang kesehatan tentu juga akan
berpengaruh pada pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan menggunakan
rekam medik dan resep obat secara elektronik maka pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan lebih optimal. Selain itu, dapat menghindari terjadinya kesalahankesalahan yang akan ditimbulkan seperti pada saat memberikan pelayanan
kesehatan secara manual. Dari adanya kemajuan teknologi yang telah diterapkan
tersebut juga dibutuhkan tanggungjawab dari tenaga kesehatan sendiri. Tenaga
kesehatan harus memaksimalkan kinerja yang diberikan karena hal tersebut
merupakan hal yang sangat penting. Tenaga kesehatan harus dapat menggunakan
teknologi dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan
keberadaan orang lain.
Dalam dunia kesehatan sendiri informasi adalah hal yang sangat penting,
karena semua hal terkait pasien adalah informasi yang dikelola dengan baik dan
aman, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang aman dan lancar agar seluruh
informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk kepentingan pengobatan pasien.
Namun, tidak semua tenaga kesehatan dan praktisi pelayanan kesehatan terhadap
pasien tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dihindari jika pihak
pengelola dan praktisi sarana pelayanan kesehatan menggunakan teknologi
informasi dengan baik, contohnya resep elektronik yang dapat mengurangi
kesalahan pembacaan oleh pihak lain yang mengolah informasi resep tersebut
menjadi obat yang diberikan pada para pasien. Oleh karena itu, harus ada
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan tenaga kesehatan.
10
Dapat dipahami bahwa kepuasaan masyarakat atas pelayanan kesehatan
bukan hanya bergantung pada tenaga kesehatan yang ada, akan tetapi juga
bergantung pada perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan
teknologi dalam bidang kesehatan juga menuntut para tenaga kesehatan untuk
berperan aktif dalam hal kemajuan teknologi. Tenaga kesehatan harus mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan terbaru di bidang
kesehatan sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga sesuai
dengan kemajuan teknologi. seperti telah kita ketahui bahwa penunjang agar tenaga
kesehatan juga dapat berperan aktif dalam perkembangan teknologi maka para
tenaga kesehatan juga harus memiliki pendidikan yang tinggi. Pendidikan tersebut
juga akan berpengaruh pada terciptanya sikap serta etika yang baik.
2.5 Globalisasi Produktivitas Teknologi Informasi
Globalisasi merupakan sebuah fenomena dimana negara-negara di dunia
secara langsung maupun tidak langsung mengharapkan terjadinya sebuah interaksi
antar masyarakat yang jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan saat-saat
sebelumnya (Douglas, 2001). Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir
ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala
sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era
globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi
oleh seluruh pemain di sektor ini. Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia kesehatan. Hal tersebut telah membuat dunia
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita
tidak bisa mnutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan
di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang
keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur
untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya
minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung
kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan
keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi
11
dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit.
Pelayanan rumah sakit setidaknya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu
pelayanan medis dan pelayanan yang bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan
medis dapat terdiri dari pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan,
diagnosa medis, dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non medis seperti
proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi yang terkait
dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah
pentingnya.
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan
teknologi informasi seperti sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan
sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien
rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu
dalam waktu yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi
yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu
yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian
lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar
ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan
kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan
secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer
sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu
yang relatif singkat dan akurat. Secara umum masyarakat mengenal produk
teknologi informasi dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak dan
infrastruktur. Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan, maupun output),
perangkat lunak serta infrastruktur, ketiga-tiganya memiliki potensi besar untuk
meningkatkan efektivitas maupun efisiensi manajemen informasi kesehatan.
Beberapa contoh penting yang akan diulas adalah (1)rekam medis berbasis
komputer, (2) teknologi penyimpan portabel seperti smart card,(3) teknologi
nirkabel dan (4) komputer genggam.
1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis
12
komputer. Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa
hingga saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan
rekam medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan
data model bagi rumah sakit lainnya. Pengertian rekam medis berbasis
komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database
untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam
manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil
pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi
hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis
berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem
pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder,
bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi
protokol klinik.
2. Teknologi penyimpan data portable
Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan
pendekatan rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep
ini, pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang
tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya
komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang
dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card
(kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card
sudah digunakan di beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan
pasien, dokter maupun pihak asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut,
selain data demografis, beberapa data diagnosisi terakhir juga akan tercatat.
Teknologi penyimpan portabel lainnya adalah model web based electronic
health record yang memungkinkan pasien menyimpan data sementara kesehatan
mereka di Internet. Data tersebut kemudian dapat diakses oleh dokter atau
rumah sakit setelah diotorisasi oleh pasien. Teknologi ini merupakan salah satu
model aplikasi telemedicine yang tidak berjalan secara real time.
13
3. Teknologi nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah
dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of
Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area
network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai
komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan
masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona
karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat
mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu
terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
4. Komputer genggam (Personal Digital Assistant)
Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang
semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang
berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk
menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan
terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan
contoh aplikasi klinis yang dapta digunakan di PDA seperti epocrates.
Pemanfaatan
PDA
yang
sudah
disertai
dengan
jaringan
telepon
memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di
rumahs akit melalui jaringan Internet. Salah satu contoh penerapan teknologi
telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan
secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan
interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah
sakit.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya teknologi
informasi dapat mempermudah akses organisasi swasta dan juga masyarakat
khususnya dalam hal kesehatan, dan dapat menjadikan kemajuan dalam
meningkatkan pelayanan. Perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi
telah membawa perubahan besar terhadap prilaku sosial masyarakat. Selain itu
dengan adanya teknologi informasi kepuasaan masyarakat atas pelayanan kesehatan
bukan hanya bergantung pada tenaga kesehatan yang ada, akan tetapi juga
bergantung pada perkembangan teknologi. Melihat dari sisi positif organisasi
swasta sangat menguntungkan dan sangat efektif serta efisien, namun sisi
negatifnya tentu dari masalah ekonomi jauh lebih mahal dibanding organisasi
pemerintah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://arkaliz.blogspot.co.id/2011/11/penerapan-teknologi-informasi-pada.html. Di
unduh pada tanggal 29 September 2016 pukul 18.06
https://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/22/perkembangan-teknologiinformasi-dalam-pelayanan-di-ruang-rawat/. Di unduh pada tanggal 29 September 2016
pukul 18.30
https://hilaltechno.wordpress.com/2015/10/07/teknologi-informasi-dalamkesehatan/. Di unduh pada tanggal 29 September 2016 pukul 18.55
https://fajargnwn17.blogspot.co.id/2014/03/makalah-peran-teknologi-dalambidang.html. Di unduh pada tanggal 29 September 2016 pukul 19.11
16
Download