Modul ke: Pedologi Cedera Otak dan Penyakit Kronis Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Pengertian Cedera Otak Cedera otak adalah cedera pada tengkorak, kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis (TBI atau Traumatic Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang cukup keras sehingga membentur tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang jatuh dan kepalanya terbentur. Gegar otak juga bisa terjadi akibat terpukul di kepala. Jenis lain dari cedera otak traumatis (TBI) adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat menyebabkan pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan dan membentuk gumpalan). Gegar otak adalah cedera kepala yang berdampak kepada fungsi otak. Selain karena benturan dan guncangan pada kepala, gegar otak umumnya terjadi karena guncangan keras pada tubuh bagian atas. Otak terlindungi dari guncangan oleh cairan otak dalam tengkorak. Trauma Kepala Ringan Trauma kepala ringan umumnya ditandai oleh gejalagejala yang ringan. Durasi berlangsungnya pun hanya sebentar. Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh pasien adalah mual atau muntah, pusing atau sakit kepala ringan, pandangan kabur, linglung, terlihat bengong, mudah marah atau kesal, perubahan pola tidur misalnya susah tidur atau tidur lebih lama dari biasanya, telinga berdenging, merasa lemas atau lelah, atau mengalami gangguan keseimbangan tubuh. Komplikasi Trauma Kepala Ringan • Sindrom pasca gegar otak, seperti sakit kepala, pusing, serta kesulitan untuk berpikir. • Epilepsi. Risiko penyakit ini akan meningkat hingga dua kali lipat pada orang yang pernah mengalami trauma kepala ringan. • Sindrom cedera otak kedua. Komplikasi pembengkakan otak yang berkembang sangat cepat dan bersifat fatal biasanya terjadi pada cedera otak kedua. Cedera ini terjadi dalam waktu dekat setelah gegar otak pertama, di mana pengidap gegar otak belum sepenuhnya pulih. Komplikasi Trauma Kepala Ringan • Penumpukan efek akibat cedera otak. Cedera otak yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan penumpukan gangguan fungsi otak yang dapat bersifat permanen pada pengidapnya. • Vertigo dan sakit kepala. Komplikasi ini bisa dialami oleh pengidap selama satu minggu hingga beberapa bulan setelah mengalami cedera otak. Pencegahan Cedera Otak • Senantiasa menggunakan helm, misalnya saat mengendarai motor, bekerja di lokasi konstruksi, atau naik sepeda. • Menciptakan lingkungan yang ramah anak di rumah. Misalnya dengan tidak meletakkan kursi atau sofa di bawah jendela agar anak tidak bisa memanjat. Atau memasang pagar pada bagian bawah atau atas anak tangga. • Meningkatkan kewaspadaan di rumah, contohnya tidak meletakkan barang secara sembarangan di dekat tangga atau segera menyeka benda cair yang tumpah di lantai agar tidak ada yang terpeleset. Jenis-jenis Gegar Otak • Tingkat 1 : Gegar otak ringan. Tidak mengalami pingsan, serta gejala-gejala yang dirasakan hanya berlangsung kurang dari 15 menit. • Tingkat 2 : Gegar otak sedang. Tidak mengalami pingsan namun gejala yang dirasakan lebih dari 15 menit. • Tingkat 3 : Gegar otak berat. Mengalami pingsan. PENYAKIT KRONIS Penyakit Kronis - Serangan Jantung Pertama Infark sebagai otot jantung akibat kurangnya suplai darah ke jantung. Penyakit Kronis – Stroke Serangan serebrovaskuler apapun, yang mengakibatkan gejala neurologis yang permanen, yang berlangsung lebih dari 24 (dua puluh empat) jam, termasuk infark jaringan otak, pendarahan otak, trombosis atau embolisasi. Penyakit Kronis – Kanker Penyakit yang ditandai dengan adanya tumor ganas akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebarnya sel tumor ganas serta invasi ke jaringan. Penyakit Kronis - Gagal Ginjal Gagal ginjal tahap akhir yang diperlihatkan sebagai gagal berfungsinya kedua ginjal yang kronis dan tidak dapat pulih kembali, sehingga memerlukan dialysis ginjal yang teratur atau transplantasi ginjal. Penyakit Kronis – Kelumpuhan Hilangnya fungsi sedikitnya kedua tangan atau kedua kaki, atau satu lengan dan satu kaki, secara total dan tetap, dan berlangsung secara terus menerus paling sedikit selama 6 minggu. Kondisi ini harus ditegakkan oleh dokter ahli syaraf. Luka akibat perbuatan yang disengaja oleh diri sendiri dikecualikan dari penyakit ini. Penyakit Kronis – Multiple Sclerosis – Penyakit Paru-paru Kronis/Tahap Akhir – Anemia Aplastis – Tumor Otak Jinak – Radang Otak Penyakit Kronis – Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus) – Skleroderma Progresif – Penyakit Kaki Gajah Kronis Terima Kasih Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog