Apakah sutradara televisi itu??? Sutradara televisi menurut pengamat televisi Alan Wurtzel dari New York University dan Steve R. Acker dari University of Utah dalam buku Television Production (McGraw-Hillnc 1989) di amerika serikat. “Sutradara televisi adalah the production team member responsible for creating the sound and picture of a program (anggota tim produksi yang bertanggung jawab terhadap pembuatan suara dan gambar dari sebuah program). Pada intinya hasil akhir karya televisi adalah kesimpulan dari tiga tingkat pekerjaan produksi, yaitu: Pra produksi Produksi Paska produksi Herbert Zettl, seorang pakar dan pengamat televisi dari San Fransisco State University mendefinisikan sutradara televisi yang disebut dengan director “(a person) in charge of directing talent and technical operation. Is ultimately responsible for transforming a script into effective video and audio messages at small station may often be the producer as well.” Sesorang yang bertugas memberikan pengarahan kepada talent (pemain atau pengisi acara dan (pada masalah) teknis operasional. Secara langsung bertanggung jawab memindahkan secara efektif yang tertulis didalam naskah dalam bentuk pesan-pesan audio visual. Dalam skala stasiun-tv-yang lebih kecilsering kali juga bertindak sebagai produser. Kelompok kerja FFTV IKJ mengacu pada buku Directory of film & TV terms Virginia Oakey 1983, sebegai berikut: Director adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan pemeran, kredibilitas dan kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemen dramatik pada produksinya. Sedangkan Pengarah acar televisi adalah seorang yang mempunyai profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang tampak di layar dimana didalamya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput jalannya acara, dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi seperti penata kamera, penata lampu, penata audio, dan lain-lain, hingga menjadi tontonan yang berbobot dan dapat dinikmati. Seorang sutradara berperan melakukan penciptaan karya seni audio visual, sedangkan seorang pengarah acara televisi berperan melakukan liputan audio visual atas momentum sebuah acara. Jadi jelas bahwa antara sutradara televisi dan pengarah acara televisi mempunyai kaitan yang sangat erat. Maka deskripsi dari sutradara televisi adalah: Seseorang yang menyutradarai program acara televisi yang terlibat dalam proses kreatif dari pra hingga paska produksi, baik untuk drama maupun nondrama dengan lokasi di studio (indoor) maupun alam (out door), dan menggunakan sistem produksi single camera dan multi camera. Sutradara pentas Pengarah acara Sutradara TV Pra produksi - Terlibat dslsm proses kreatif pembuatan naskah - Memilih pemain - Mengatur lokasi - Tidak terlibat proses kreatif - bertugas mengatur blocking pemain dan kamera - Terlibat seluruh proses kreatif, teknis, dan produksi. Bertanggung jawab pada blocking pemain dan kamera Produksi - Bertanggung jawab pada penyutradaraan pentas / panggung/ lokasi - Bertanggung jawab pada pengarahan produksi audio visual, melakukan LIPUTAN pada pentas atau momen - Bertanggung jawab pada penyutradaraan pentas / panggung / lokasi dan pengarahan audio visual, termasuk LIPUTAN pada momen. - Bertanggung jawab pada hasil akhir dari proses editing - Bertanggung jawab pada hasil akhir dari proses editing Paska produksi - Tidak terlibat. Tidak bertanggung jawab pada hasil editing Tiga dasar konsep menonton yang harus dipahami oleh sutradara televisi, pada saat pengembangan ide berdasarkan filosofi dari konsep penyutradaraan itu sendiri. Yaitu: 1. What people want to see 2. What people need to see 3. What people want and need to see Sutradara merupakan jantung sebuah acara, karena ia bertanggung jawab terhadap hasil akhir acara, baik secara audio maupun visual. Tugas sutradara adalah menciptakan sebuah hasil karya menarik dari ide yang dicetuskan atau yang diberikan penulis naskah. Sutradara disebut pencipta karena menciptakan sebuah ide yang masih dibuat dalam bentuk tulisan menjadi bentuk gambar visual. Ia harus punya kemampuan memimpin karena ia akan mengarahkan banyak orang yang ahli dibidangnya, seperti penata kamera, penata lampu, suara sehingga mereka bekerja berdasarkan apa yang diinginkan sutradara. Sutradara harus punya imajinasi, meningkatkan wawasan, membaca, rajin mengamati keadaan sekitar, mengetahui tentang karakter manusia, psikis dan sosiologis. berjiwa seni, setiap masing-masing sutradara itu mempuntai ciri khas Kreatif yaitu bisa menciptakan sesuatu yang menarik dan beda. melahirkan ide-ide yang cemerlang Sebagai seorang pemimpin, sutradara pun dituntut untuk mengetahui dan memahami bidang lain yang digeluti para pekerja dan tim kerjanya. Karena menyutradarai pemain maka sutradara dituntut untuk mengerti seluk-beluk seni peran. Ada 6 jenis sutradara: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sutradara film Sutradara televisi Sutradara dokumenter Sutradara iklan Sutradara video klip Sutaradara profil perusahaan Modal menjadi sutradara: Leadership Sutradara harus punya jiwa kepemimpinan yang kuat dan mampu mengkoordinasikan proses kerja dari seluruh tim/kru produksi. 2. Imajinasi kreatif Untuk mencapai titik tertinggi dalam penciptaan sebuah karya, sutradara harus punya kemampuan berimajinasi dengan kreatif. 1. 3. Fiction freak (penggila dunia fiksi) Membaca novel, menonton film, membuat puisi, mencipta lagu, memainkan alat musik, menari, dan berbagai hobi lainnya di dunia fiksi merupakan modal kuat untuk menjadi sutradara. 4. Berjiwa petualang Seorang sutradara harus mampu menghadapi rintangan, cobaan, menyukai alam, dan selalu termotivasi untuk mencipta lebih baik. 5. Wawasan dan pengetahuan Sutradara harus mempunyai wawasan yang luas, seperti tentang sejarah film, sejarah televisi, analisis media, sistem penyiaran, komunikasi massa, sosiologi, pemasaran, iklan televisi. 6. Berani menghadapi tantangan deadline semakin menghadapi deadline maka sutradara justru harus semakin kreatif, bukan sebaliknya. SUTRADARA aadalah STORY TELLER Ada 3 tahapan story telling: 1. Script writing 2. 2. Directing 3. 3. Editing PENONTON: Hal yang perlu di perhatikan sebelum “telling the story” adalah: 1. 2. Demografii penonton Emosi Penonton Dua hal di atas perlu diperhatikan kerena: 1. Dengan mengetahui “Demografi penonton” kita akan bisa menentukan muatan dari program acara yang sesuai dengan sasaran penonton yang kita tuju. 2. Dengan memperhatikan kebutuhan “emosi penonton” kita akan bisa menentukan plot cerita atau rundown acara yang bisa mempermainkan emosi dan empati penontonya. POINT OF VIEW Ada 3 POV bercerita : 1. Dari “orang pertama” artinya dari si tokoh utama menceritakan sendiri kisahnya. 2. Dari “orang ke dua” artinya dari tokoh pendukung yang ikut bersama dengan tokoh utama yang menceritakan kisahnya. 3. Dari “ orang ketiga”: artinya si tokoh diceritakan oleh orang lain. POV bercerita digunakan untuk menghubungkan penonton dengan tokoh utama dalam program acara tersebut, sehingga terjalin empati. Hal-hal yang menimbulkan empati penonton terhadap tokoh utama: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tunjukan ketika si tokoh lemah, kalah dan tidak ada harapan. Tunjukan ketika si antagonis menyerang si tokoh Buatlah tokoh lain dalam cerita tak percaya kepada si tokoh , tapi penonton percaya ke padanya. Buatlah penonton percaya apa yang dialami si tokoh akan terjadi kepadanya. Buatlah si tokoh ragu akan tujuannya Buatlah si tokoh slalu dalam bahaya, kalah dan disia-siakan. Kembangkan selera humor. Konflik “konflik membuat manusia hidup”. Konflik terjadi karena protagonis (tokoh utama) dan antagonis (penghalang) mempunyai “tujuan” yang saling berlawanan atau “tujuan’ yang sama dan bersaing untuk mencapainya. Secara umum ada 13 dasar dari konflik: 1. Jack the giant killer konflik antara si lemah melawan si kuat. contoh: 2. Clash of the titans konflik antara dua kubu tetapi kekuatan antara keduanya seimbang. contoh: 3. The peacmaker kisah tentang “pembela” kaum lemah yang melawan si kuat. contoh: 4. Triumph of courage ketika tokoh jahatnya berupa penyakit, bencana alam, binatang besar yang buas, dan sisi gelap dari kemanusiaan. Dan tokoh “hero” kita adalah tokoh yang selamat dari tragedi tersebut. contoh: 5. Tempting fate konflik melawan nasib, atau menghadapi takdir contoh: 6. Prince and the pauper kisah yang dasarnya mengacu kepada bagaimana konflik akan terjadi kalau si miskin bertukar tempat dengan si kaya. Atau ketika si miskin menjadi kaya. contoh: 7. Role Reversals sama seperti point 6 tetapi mengacu kepada ‘gender’. Pekerjaan wanita dilakukan oleh pria atau begitu sebaliknya. penyamaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. contoh: 8. Fish out of water sama seperti point 6 tetapi si tokoh lebih dipaksa berada pada sebuah kondisi tempat atau waktu karena keadaan tertentu, sehingga seperti ikan yang keluar dari air, dimana sitokoh berusaha bertahan di tempat barunya. Contoh: 9. Strange bedfellow konflik yang terjadi antara dua tokoh utama karena perbedaan karakter yang sangat bertolak belakang. Biasanya film komedi memakai rumusan ini. contoh: 10. Buddy picture and love stories konflik yang terjadi akibat “relationship” antara dua tokoh utamanya, tetapi tidak fokus kepada perbedaan karakternya seperti point 9, melainkan kepada bgaimana mereka berinteraksi sebagai sahabat atau kekasih. contoh: 11. Ship fools konflik yang terjadi pada sekelompok orang yang berbeda-beda karakter dan tujuan. Konflik akan terbangun dari hubungan antara tokohnya. contoh: 12. The quest kisah-kisah legenda tentang penaklukkan terhadap kehidupan. contoh: 13. Potraiture kisah-kisah nyata tentang seseorang yang terkenal, bagaimana tokoh tersebut gagal dan kemudian sukses dalam hidup. contoh: Sebuah cerita atau program acara tidak hanya mengantung kepada hanya satu jenis konflik, tetapi paling tidak menggunakan dua jenis konflik sekaligus atau bisa juga lebih sesuai dengan kebutuhannya. DRAMATURGI Dramaturgi adlah sebuah teori yang mempelajari seluk beluk cerita atau naskah skenario, yang didalamnya terdapat studi struktur dramatik, plot atau alur cerita, tema, penokohan dan seting peristiwa. Dengan mempelajari studi ini, aktor akan lebih memahami cerita dan peran yang akan ia mainkan secara ilmiah dan berseni. Dasar action adalah motif yang bersumber dari: Human-drives (kegiatan, semangat, pendorong) 2. Situasi (fisik dan sosial) 3. Interaksi sosial (pergaulan dengan orang lain) 4. Pola perwatakan (character pattern) - intelegensia - hubungan dengan dunia luar - Hubungan dengan dirinya sendiri 1. Unsur-unsur dramaturgi terdiri dari : a. - - Plot Merupakan rangkaian peristiwa yang satu sama laindihubungkan dengan hukum sebabakibat. Gimmick : untuk menimbulkan ketertarikan penonton pada awal film. Biasanya adegan ini merupakan benag merah cerita yang mengandung teka-teki dan ditampilkan semenarik mungkin. Flashback: kilas balik peristiwa lampau yang dikisahkan kembali pada saat ini. Fore shadowing: bayang-bayang yang mendahului sebuah peristiwa yang sesungguhnya itu terjadi. Suspense: dugaan, prasangka. Rangkaian ketegangan yang mengundang pertanyaan dan keingintahuan penonton. Surprise: suatu peristiwa yang terjadi diluar dugaan penonton sebelumnya dan memancing perasaan dan pikiran penonton agar menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti. Dramatic-irony: aksi seorang tokoh yang berkata atau bertindak sesuatu, dimana tanpa disadari akan menimpa dirinya. Gestus: aksi atau ucapan tokoh utama yang bertikad tentang suatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau konflik antar tokoh. Jenis plot; a. Simple plot: memiliki satu alur cerita dan satu konflik yang bergerak dari awal sampe akhir. Simple plot ini yang bersifat circular, dimana alur cerita bergerak dari awal sampai akhir cerita dan kembali lagi ke awal. b. Multi plot : memiliki satu alur cerita utama dengan beberapa sub plot yang saling bersambungan. c. Episodic : plot yang berdiri secara bagian per bagian secara mandiri, dimana setiap episode tidak ada hubungan kausalitas/ sebab akibat dalam rangkaian cerita, tema, tokoh atau tokoh sama tapi beda cerita dan tema. d. Concentric : terdiri dari bebereapa plot yang berdiri sendiri, dimana pada akhir cerita semua tokoh akan terlibat dalam cerita yang terpisahkan tadi dan akhirnya m,enyatu. Cerita Ide Gtt Motivasi Karakterisasi tokoh Tokoh III surprise Jenis cerita DRAMA Adalah jenis cerita fiksi yang bercerita tentang kehidupan dan perilaku manusia sehari-hari. 2. DRAMA TRAGEDI Adalah cerita yang berakhir dengan duka lara atau kematian. 3. DRAMA KOMEDI Komedi situasi cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasi. 1. Komedi slapstic Cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya, atau adegan gerak vulgar dan kasar Komedi satire Cerita lucu yang penuh sindiran tajam Komedi farce Cerita lucu bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan-kelucuan dengan dialog dan gerak laku lucu. 4. DRAMA MISTERI Kriminal Misteri yang sangat terasa unsur ketegangannya dan biasanya menceritakan seputar kasus pembunuhan atau pemerkosaan. Horor Misteri yang bercerita tentang hal-hal yang berkaitan dengan roh halus atau makhluk yang menakutkan, semacam setan. Mistik Misteri yang bercerita tentang hal-hal yang bersifat perdukunan, atau unsur gaib. 5. DRAMA LAGA/ACTION Modern Cerita drama yang lebih banyak menampilkan adegan perkelahian atau pertempuran, namun dikemas dalam setting yang modern. Tradisional Cerita drama yang juga menampilkan adegan laga, namun dikemas secara tradisional. 6. MELODRAMA Skenario jenis ini bersifat sentimental dan melankolis. Ceritanya cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan. 7. DRAMA SEJARAH Drama sejarah adlah cerita jenis drama yang menampilkan kisah sejarah dimasa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya. 8. DOKUMENTER Sknario jenis dokumenter berisi kisah non-fiksi atau non-drama. Biasanya jenis ini menampilkan sebuah kisah nyata dan dibuat ditempat aslinya. Cara membuat skenarionya pun apa adanya, tanpa rekayasa. 9. ADAT ISTIADAT Sknario jenis ini berbicara seputar adat istiadat. 10. TEMPAT BERSEJARAH Skenario jenis ini mengangkat cerita seputar tempat-tempat bersejarah. 11. BIOGRAFI Skenario biografi bercerita tentang perjalanan seorang tokoh beserta kisah sesungguhnya, tanpa dibumbuhi pemanis. 12. PROPAGANDA Propaganda adalah skenario yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu. Skenario jenis ini harus bisa mempengaruhi orang agar tertarik mengonsumsi produk yang ditawarkan dalam skenario. 13. Layanan masyarakat Adalah skenario propaganda yang memuat halhal berkaitan dengan masalah kemasyarakatan. 14. LAYANAN NIAGA Skenario ini berisi produk yang ingin ditawarkan atau dipromosikan. Skenario jeniss iklan. Pendekatan kepribadian Tipologi berdasarkan kosmologi (ilmu semesta), alam semesta didukung oleh 4 unsur yakni tanah, air, api dan udara yang masing-masing mendukung sifat kering, basah, dingin, panas, maka hippocrates menyatakan unsur dan sifat itu ada juga pada manusia. Unsur-unsurnya adalah cairan chole yang bersifat kering, melanchole yang bersifat basah, phlegmatic yang dingin dan sanguis yang panas. Choleric optimis,bersemangat,daya juang kuat,mudah meluap perasaannya,tindakanya cepat tapi tidak stabil,terkadang berbasa-basi,berpakaian rapi hanya sebatas butuh pengakuan. Melankolis pesimistik,mudah kecewa,daya juang lemah,egois,selalu curiga terhadap orang lain,kurang percaya dan tidak mudah menerima keramahan orang lain,tidak mudah membuat janji. Phlegmatic tenang,tekun,lambat panas,tidak gampang terpengaruh,cenderung setia pada apa yang dicintainya,penyabar,apatis terhadap lingkungan sosialnya. Sanguinic hidup,ramah,supel,cepat bertindak dan berhenti,mudah menerima kesan,mudah ganti haluan,sering janji tapi tak ditepati,suka menolong orang lain,bukan tipe penakut. Seorang ahli psikologi lain bernama kretschmer membagi manusia menurut tipe berdasarkan konstitusi tubuh dengan temperamen. piknik FISIK : Pendek,gemuk,leher pendek dan kuat,banyak lemak hingga tulang-tulangnya tidak nampak. TEMPRAMENT : Mudah kontak,ramah,menyenangkan dalam gaul,mudah merasakan suka duka orang lain,suka melucu,komedis. leptosom FISIK : Tinggi,langsing,muka bulat telur,perut kecil,bahu sempit,tulangnya nampak. TEMPRAMENT : Tenang dan pendiam,tapi dalam dunia dalamnya perasaannya bergejolak,susah kontak,menyendiri,terkadang nelankolis. atletik FISIK : Badan kokoh,bahu lebar,kuat,kepala dan leher tegak,lebih pendek dari leptosom dengan urat-urat yang menonjol. TEMPRAMENT : Lebih cenderung optimis,daya juang tinggi,perasaanya sukar digerakan,kurang peka,hampir seperti phlegmatis. displatis FISIK : Memiliki tubuh yang abnormal,kerdil atau memiliki badan besar abnormal. TEMPRAMENT : Cenderung phlegmatis,tenang,tekun,lambat,tidak gampang terpengaruh. Pemanfaatan teori konstitusi-temperamen ini sangat penting dalam menentukan postur tubuh dalam pemilihan pemain dengan kostum plus make-up-nya. Yang utama dalam hal ini adalah menafsirkan dari dialog,bagaimana sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut.