katalog - minikino.org

advertisement
KATALOG
http://minikino.org
[email protected]
@minikinoevents
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
INTENTIONALLY BLANK PAGE
INDEX
PENGANTAR DARI KOORDINATOR INDONESIA RAJA 2016: ACEH INDONESIA RAJA 2016: BALI INDONESIA RAJA 2016: BANDUNG INDONESIA RAJA 2016: DEPOK INDONESIA RAJA 2016: GRESIK INDONESIA RAJA 2016: JAKARTA INDONESIA RAJA 2016: JATIWANGI INDONESIA RAJA 2016: MALANG
INDONESIA RAJA 2016: MEDAN INDONESIA RAJA 2016: PEKANBARU INDONESIA RAJA 2016: PURBALINGGA INDONESIA RAJA 2016: SEMARANG INDONESIA RAJA 2016: SURABAYA INDONESIA RAJA 2016: TANGERANG INDONESIA RAJA 2016: YOGYAKARTA PENGHARGAAN / ACKNOWLEDGEMENTS hal 3
hal 4
hal 5
hal 9
hal 12
hal 15
hal 17
hal 20
hal 22
hal 24
hal 27
hal 29
hal 31
hal 33
hal 35
hal 38
hal 41
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
INTENTIONALLY BLANK PAGE
PENGANTAR DARI KOORDINATOR / FOREWORD FROM COORDINATOR
Program berjejaring INDONESIA RAJA memasuki tahun ke-2, kali ini
melibatkan kerja 17 programmer dari 15 wilayah/kota, bertambah
secara jumlah daripada tahun 2015 yang lalu.
INDONESIA RAJA diinisiasi MINIKINO, sejak awal dirancang sebagai
agenda kerja tahunan, dengan melibatkan para programmer yang tersebar
di seluruh Indonesia, untuk mempertemukan film-film pendek Indonesia pada
penontonnya. Membingkainya dalam sebuah program yang dirancang dan dipikirkan
berdasarkan tema tertentu, bernaung dalam sebuah tema besar; agenda tahunan
pertukaran program dari berbagai wilayah/kota di Indonesia.
Seluruh proses dilakukan berbasis relawan, tim kerja MINIKINO, para programmer
yang diseleksi, kemudian mengundang para pembuat film untuk menyertakan film
pendek mereka pada proses programming.
Selanjutnya adalah kerjasama dengan penyelenggara pemutaran di wilayahnya masingmasing; membuka ruang publik untuk bertemu, menonton bersama dan memicu
pertukaran informasi, pengetahuan dan latar budayanya melalui acara pemutaran film
pendek. Diskusi yang terpicu dari acara menonton ini menjadi sebuah bentuk apresiasi
tak ternilai bagi semua pihak yang terlibat.
Semua bekerja dengan semangat yang sama, memicu kesadaran dan pemikiran kritis
masyarakat pada tontonannya. Minikino, bersama para programmer Indonesia Raja
2016 mengundang kita semua untuk menonton dan meneliti INDONESIA RAJA dari
berbagai sisi.
Terimakasih teman-teman semua, mari kita rayakan keberagaman dan terus berada
dalam kebersamaan ini.
Denpasar, 11 Mei 2016
Fransiska Prihadi - MINIKINO
Koordinator program INDONESIA RAJA 2016
3
INDONESIA RAJA 2016: ACEH
Programer: Abdullah Syatari | Aceh Documentary
Durasi Total: 47:45
Rating Usia: 13+
Film adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan melalui
Audio Visual, melalui film kita mendapatkan informasi pendidikan,
pengajaran banyak informasi yang bisa disampaikan melalui film.
Informasi yang disampaikan melalui film lebih efektif.
Dari ketiga film tersebut merupakan film pendek yang disutradarai
olehpemuda Aceh yang gelisah melihat fenomena yang terjadi di Aceh.
Mengambil kisah seorang pemuda yang peduli dengan pakaian adat Aceh,
PAKAIANKU TINGGAL KENANGAN diceritakan dengan alur dan dialognya yang
terlihat natural. Begitu juga dengan SANG KOLEKTOR MUDA bercerita seorang
pelajar yang mungumpulkan Manuskrip Aceh. Sedangkan PELANGI DI TEPIAN
SAMUDRA menceritakan masyarakat yang berbeda-beda agama tapi tetap satu.
# Point/Topik Diskusi
1. Tanggapan penonton tentang 3 film yang dilihat.
2. Dari ke-3 film pendek ini, mana yang paling berkesan dan kenapa?
PAKAIANKU TINGGAL KENANGAN
Maria Ulvadan Muhammad Rizki | 2013 | Dokumenter | 19:46
Mengambil kisah seorang pemuda yang peduli dengan pakaian
adat Aceh
PELANGI DI TEPIAN SAMUDRA
Mukhlas SyahWalad & Fuad Ridzqi | 2014 | Dokumenter | 15:11
Film ini menceritakan tentang masyarakat yang berbeda-beda
agama tapi tetap bersatu.
SANG KOLEKTOR MUDA
Muhammad Hendri & Ricky Bowo| 2015 | Dokumenter | 12:48
Film ini bercerita seorang pelajar yang mungumpulkan Manuskrip
Aceh.
4
INDONESIA RAJA 2016: BALI
KONTEMPLASI
Programmer: Tria Nin | Minikino
Durasi Total: 57:28
Rating Usia: 13+
Menonton film seperti menempatkan kita di depan cermin, mendengar
percakapan tunggal, membaca realitas sosial, melihat peristiwa politik
sampai mengamati hal-hal kecil di sekitar yang merangsang imajinasi
penonton.
Sebuah film selain menjadi gambaran realita masyarakat sesungguhnya
bisa jadi merupakan refleksi jiwa filmmaker. Ramuan film-film Indonesia
Raja dari filmmaker Bali ini membawa penontonnya ke alam pikir tempat
berkontemplasi secara bebas, menuju ruang-ruang sunyi yang steril. Seperti
tergambarkan dalam visualisasi kolase “Silent”, kecemasan yang tergambar
dalam “Balas Dendam”, aroma-aroma busuk korupsi, hingga emosi-emosi yang
tidak teratur dari tindakan menunda si “ Biru”.
Walau mungkin cuma sebatas kontemplasi melaui film, paling tidak penonton
dapat memandang sesuatu dari sudut pandang yang selama ini terlewatkan.
Seperti jeda, layaknya spasi pada deret kalimat. Tanpa spasi tentu kalimat
menjadi sulit dicerna. Tanpa Jeda hidup berjalan tergesa tanpa sempat
menoleh. Film-film Indonesia Raja 2016: Bali ini bisa menjadi semacam jeda.
# Point/Topik Diskusi
1. Mohon Tanggapan penonton tentang 7 film yang dilihat.
2. Apakah Anda belajar sesuatu dari film ini? Apa pesan dari film ini? Apakah
Anda setuju atau tidak setuju dengan itu?
3. Apakah film-film ini mengingatkan Anda tentang sesuatu yang telah terjadi
dalam hidup Anda sendiri atau Anda telah melihat ini dari pengalaman atau
peristiwa yang terjadi di hidup orang lain?
SILENT
Wicitra Pradnyaratih | 2015 | Experimental | 2:25
Visualisasi dari opini masyarakat yang berbeda menanggapi proyek
Reklamasi Teluk Benoa.
Statement sutradara :
Animasi ini bisu, tanpa nada atau suara, hanya visualisasi kolase
yang terbentuk dari sekian banyak gambar yang berbeda, sama seperti opini masyarakat yang
berbeda dalam menanggapi proyek tersebut. Animasi ini bukanlah bentuk dari aksi penolakan
ataupun mendukung proyek tersebut. Animasi ini adalah sebuah ekspresi dari kumpulan opini
masyarakat mengenai kultur setempat dan keadaan ekonomi yang terus berkembang.
5
INDONESIA RAJA 2016: BALI
Profile Sutradara:
Berusia 24 tahun. Lulus sarjana Multimedia Design. Saat ini sering bekerja sama dalam
produksi video animasi eksperimen bersama teman teman seniman dan musisi. Selain itu saya
juga bekerja sebagai graphic designer.
SINAMPURA (Apologize)
I Putu Oka Sudarsana | Trax Video | 2015 | Dokumenter | 11:30
Dalam pelaksanaan upacara wrspatikalpa yang dilaksanakan sekitar
40 tahun sekali di Pura Nataran, Br. Belang Desa Sembung, Mengwi,
Badung. Ada hal yang dianggap kurang berkenan.
Statement Sutradara:
Orang Bali sangat dekat dengan Tuhannya, permasalahan dengan semesta bisa dinegosiasikan.
Profile Sutradara:
I Putu Oka Sudarsana, lahir 3 April 1988. Putra dari I Nyoman Godig Sugiasa dan Ni Made
Murtini. Sejak kecil sudah menyukai seni pertunjukan dan multimedia. Sering membuat drama
komedi kecil untuk ulang tahun sekolah di SMPN 10 Denpasar (2000-2003). Menjadi anggota
Teater Angin di SMAN 1 Denpasar (2003-2006). Dengan bekal diploma jurusan Komputer
Animasi dari New Media ICC (2007-2008), memulai karir bergabung dengan TV lokal Bali yaitu
Dewata Tv (2008-2010), kemudian BMCTV /Lintas Bali MNCTV (2010-2012), Baliradio (20132014). Bersama sahabatnya I Gusti Agus Wiranata, membangaun TRAXVIDEO (PH, 2009) yang
mengerjakan project-project video dan film. Mendirikan musiklik.com (2016). Beberapa film
pendek yang telah di produksi: Hanya Air (2015), Besok Saya Tidak Masuk Sekolah! (2014)
RANTAU DI BALI
Agung Yudha | 2015 | Dokumenter | 4:29
Di mata pendatang, Bali mengalami sebuah perubahan besar yang
tidak disadari oleh orang Bali sendiri. Perubahan yang kadang
dikeluhkan oleh masyarakat tapi beberapa dari kita menutup mata
terhadap hal tersebut. Sebuah refleksi bagaimana Pulau Bali di
mata perantauan.
Statement Sutradara:
Film Dokumenter pendek #rantaudibali merupakan sebuah pandangan bagaimana saya
mengkritik pembangunan dan berbagai masalah sosial yang ada di Bali. Sebagai sebuah
hantaman bagi masyarakat Bali sendiri untuk sebaiknya menjaga Bali karena para perantauan
yang datang ke Bali pun melihat Bali sebagai tempat yang harus dijaga.
Profile Sutradara:
Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha. Akrab disapa Agung Yudha. Berdomisili di Bali.
Seorang sutradara, musisi dan pengajar. Sejak 2005 berkiprah di dunia audio visual sampai
sekarang. Dread Team, Manikamerta dan Studi_yo Films adalah wadahnya memproduksi.
Dokumenter dan fiksi menjadi ranahnya berkreasi. Tema horor menjadi dominasi temanya
tahun ini.
6
INDONESIA RAJA 2016: BALI
PENGEN HP ( Desiring a smartphone)
I Made Suarbawa
Parum Media | 2015 | Fiksi | 14:00
SEKAR (16 tahun) ingin sekali memiliki HP baru agar bisa tetap
gaul. Namun Ibunya sebagai tukang setrika dan menerima pesanan
Canang (Sesajen) tidak sanggup memenuhi keinginan SEKAR.
Statement Sutradara:
Saya percaya film merupakan bentuk seni dan media ekspresi yang akan berbicara dengan
caranya sendiri setelah dirilis penciptanya dan menjadi media untuk belajar dan diskusi.
PENGEN HP adalah ungkapan kecemasan saat fenomena kejahatan seks di bawah umur terjadi
disekitar kita dan muncul dorongan untuk mengatakan sesuatu. Dan film yang sangat mungkin
menjadi cara untuk membuka peluang diskusi dan introspeksi.
Penghargaan:
Pemenang Biaya Produksi dari Pitching Forum Acffest 2015 (Bali)
Profile Sutradara:
I Made Suarbawa mempelajari video dan film dari berbagai pelatihan, ia juga banyak belajar
dari proses produksi Program TV, Video Musik dan PSA di Bali. Pada 2015 berkesemapatan
menulis dan menyutradarai dua film pendek dan satu web series.
NEGERI PENJARA(H)
I Gusti Agus Wiranata | Trax Video | 2015 | Fiksi | 02:30
Korupsi yang digambarkan secara semiotika. Seorang yang memakai
dua pakaian penyimbolan dualisme kepentingan. Orang ini bertugas
menyiram tanaman. Tapi...
Statemen Sutradara: Konflik kepentingan, akar korupsi.
Profile Sutradara:
I Gusti Ngurah Wiranata menyukai audio visual, merasa nyaman bertutur dengan media ini.
Sisanya ia adalah seorang pemuda yang biasa saja. Cuma bedanya dengan pemuda lain, lelaki
ini memiliki mimpi yang tak biasa dan sedang mewujudkannya.
BALAS DENDAM
Putu Kusuma Widjaja | 2016 | Dokumenter | 13:00
Desmond ingin membalas dendam atas kejadian yang dilihatnya.
Mungkinkah suatu hari dia akan melakukannya? Mungkinkah
teman se desanya, Albert yang ingin jadi polisi menolongnya?
Statemen Sutradara:
Saporkren adalah desa di Raja Ampat dan di desa ini hanya ada dua orang yang bekerja sebagai
pegawai pemeritah, sisanya, nelayan dan petani. Anak-anak berusaha meraih cita citanya yang
tertinggi dan salah satu yang ditemui, cita citanya tergantung bersama dendamnya.
7
INDONESIA RAJA 2016: BALI
BIRU (BLUE)
Maria Rosiana Sedjahtera
Besok Syuting Production | 2015 | Animasi | 9:34
Biru harus mengerjakan PR untuk besok pagi, tapi ia terus
menemukan cara untuk menunda.
Penghargaan:
- 2016 Official Selection 27th MICE – Mostra Internacional Cinema Educatiu, February 2016
(World Premiere)
- Screening in Mostra, Valencia, Spain 2016
- Finalis Short Animation – XXI Short Film Festival 2016.
- L’Inconnu Film Festival, official selection, France, April 2016
Profile Sutradara:
Sutradara muda yang masih berusia 17 tahun menghasilkan karya pertamanya saat berusia 15
tahun, film pendek dokumenter “Besok Syuting Hari Ini Kakek Meninggal” yang dinominasikan
sebagai film pendek dokumenter terbaik di Erasmus Indocs 2013, Festival Film Pelajar Jogja
IV 2013, Festival Film Pendek XXI 2014 dan mendapatkan penghargaan kategori musik terbaik
pada Madyapadma Jurnalistic Students Film Award 2015 – Denpasar. Biru merupakan film ke-2,
yang telah mendapatkan pemutaran perdananya di 2016 Official Selection 27th MICE – Mostra
Internacional Cinema Educatiu, February 2016, kemudian berlanjut di beberapa negara Eropa
lainnya, dan juga menjadi finalis kompetisi Film Animasi Pendek XXI Short Film Festival 2016.
8
INDONESIA RAJA 2016: BANDUNG
ON JOURNEY
Programmer: Albertus Wida Wiratama | Liga Film Mahasiswa ITB
Durasi Total: 38:36
Rating Usia: 13+
Film pendek telah menjadi medium yang begitu bebas dalam
penceritaan dan gagasan, serta membebaskan siapapun yang ingin
membuatnya. Terutama di Bandung yang katanya kota persinggahan,
beragamnya pembuat film menghasilkan jenis karya yang berbedabeda pula. Karena keluwesannya ini, pembuat film di Bandung pun
masih dalam upaya mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan
yang dapat dilakukan oleh medium film pendek, sebagai bahasa mereka
masing-masing yang personal dan kontekstual.
PULANG sebagai film pertama menggunakan 1 gambar tak bergerak dan voice
over saja untuk menceritakan sebuah memori. LAPAR asyik dengan long shot
dan tanpa gerak, disertai monolog dan alur yang lambat sepanjang filmnya.
Kontras dengan dua film pertama, MONTAGE OF EDELWEISS mengeksplorasi
gerak kamera dan montage yang dinamis untuk menyampaikan rasa dan
gagasan. LIE=PRAY menjadi penegasan film sebagai seventh art yang
menggabungkan berbagai macam seni sebagai bahasanya. Program ini ditutup
dengan ANGAN, sebagai film yang membuka pemaknaan yang personal dan
subjektif untuk penonton-penontonnya.
Bisa jadi film-film ini belumlah utuh dan masih dalam perjalanan untuk
menyempurnakan bentuk dirinya. Saya kira mereka juga butuh Anda untuk ikut
jalan-jalan memasuki dunia sinema yang lebih dalam dan luas. Ya, kan?
Semoga bisa jadi perjalanan yang menyenangkan, hati-hati supaya tidak
tersasar!
# Point/Topik Diskusi
a. Bagaimana penonton melihat kondisi perfilman Bandung (melalui program
ini) sekarang? (misalnya dibandingkan dengan film-film film-film lain yang
diketahui oleh penonton)
b. Bagimana perbandingannya dengan kota lain?
c. Apa yang dapat ditingkatkan dan menjadi fokus utama (produksi: ide, teknis,
riset, etc) ?
PULANG
Putri Rienda Haifa | Jarak Production | 2014 | Fiksi | 5:34
Setelah enam belas tahun meninggalkan tanah air, perempuan itu
memutuskan untuk kembali pulang. Rasa rindu yang mendalam
telah mendorongnya untuk mengumpulkan kembali kenangankenangan masa kecil, yang dulu ia tinggalkan di kota kelahirannya.
Sebuah bioskop, menjadi tempat yang teramat istimewa, sebab di
9
INDONESIA RAJA 2016: BANDUNG
sanalah ia pernah demikian erat bercengkerama bersama orang-orang yang dikasihi.
Award:
1. Top 5 film Sinemars 2014
2. Bandung youth short film competition 2014 : Nominasi ide cerita terbaik
3. Official selection brawijaya movie exhibition 2014
4. Official selection Psychology Film Fest 2014
5. Official selection pesta film airlangga 2014
6. Official selection Moviekom 2015
7. Official Selection Sewon Screening 2015
8. Official selection Ganffest 2016
Profile Sutradara:
Lahir di Bandung, 3 Juni 1991. Kecintaannya pada dunia “di balik layar” sudah dimulai sejak
masa anak-anak. Saat itu ia sudah gemar “bermain-main” dengan kamera, mengarahkan
peran, kemudian merekamnya menjadi cerita. Pecinta desain, film, & fotografi ini, baru saja
menyelesaikan kuliah S1 Desain Komunikasi Visual dari Institut Teknologi Harapan Bangsa,
Bandung. JARAK menjadi karya perdananya sebagai sutradara, dan sukses mengantarkan debut
karyanya tersebut meraih sejumlah penghargaan.
LAPAR
Dendie Archenius | Loper Film | 2014 | Fiksi | 16:37
Pada saat yang bersamaan, seorang pemotong rumput, senja
di sebuah padang rumput, bersama seekor kuda yang sedang
menikmati makan rumput.
Award:
1. Official selection Ganffest 2016
2. Official selection Psychology Film Fest
Profile Sutradara:
Lahir di Medan, Indonesia 24 tahun yang lalu. Memutuskan untuk pindah ke Bandung dan
mulai membuat film pendek sejak 2010.
MONTAGE OF EDELWEISS
Irvan Aulia | Rasamala Film | 2015 | Fiksi | 10:43
Montage of Edelweiss bercerita tentang perjalanan menuju
pendakian oleh sepasang kekasih yang sama-sama merasa perlu
melakukan sesuatu yang baru berdua.
Director statement:
Pada Montage of Edelweiss, saya sedikit bereksperimen tentang sejauh apa saya bisa
menggiring sebuah visual menjadi sebuah statement.
10
INDONESIA RAJA 2016: BANDUNG
Profile Sutradara:
Irvan Aulia adalah seorang Sarjana Seni lulusan FSRD ITB yang lulus di tahun 2014. Selain
tengah sibuk membangun sebuah startup digital media di Bandung, saat ini Irvan bekerja
sebagai seorang freelance di bidang videography, graphic design dan mural (wall painting).
LIE=PRAY
Pria Yudi Pamungkas | Semart Production | 2014 |
Experimental | 3:12
Rasa yang harus dipilih, memilah dan memilih. kita tidak akan tahu
mana yang baik dan buruk.. ketika kita tidak tahu apa yang akan
dipilih.
Profile Sutradara:
Lahir di jakarta 12 september 1992, dari musik, teater dan akhirnya menjadi film maker.
ANGAN
Shadiq Hassan Heyder | Liga Film Mahasiswa ITB | 2016 |
Fiksi | 2:30
Seorang lelaki yang berusaha menghibur seorang gadis yang
sendiri.
Director statement:
Film ini melambangkan jiwa diri seseorang yang jika dilihat sekilas adalah penghibur bagi
banyak orang, namun dirinya sendiri memiliki kesedihan yang teramat dalam.
Profile Sutradara:
Shadiq Hassan Heyder, lahir di Jakarta 30 Januari 1998, adalah seorang mahasiswa Institut
Teknologi Bandung dan anggota tetap Liga Film Mahasiswa ITB. Hobinya adalah berfilm,
bersepeda, dan bermain ping-pong.
11
INDONESIA RAJA 2016: DEPOK
UFO-UNIDENTIFIED FILMING OBJECT
Programmer: Caren R Sabatina | Sinematografi UI
Durasi total 48:00
Rating Usia: 13+
Depok adalah kota madya kecil yang dihimpit oleh dua kota besar
dengan budaya yang sama kental tapi jauh bedanya, yaitu Jakarta
dan Bogor. Jakarta dengan hingar-bingar metropolitannya dan Bogor
dengan gambaran kota wisatanya. Jakarta yang disesaki oleh orangorang yang serba terburu-buru dan Bogor yang siang-malamnya di
ramaikan oleh riuh rendah klakson angkutan umum.
Tidak akan pernah mudah berada ditengah. Hal ini membangun asumsi bahwa
terdapat krisis konsep diri pada kota yang jumlah fancy café dan percetakan
bannernya lebih banyak daripada SMA Negeri. Krisis yang dimaksud ialah
kecenderungan untuk memirip-miripkan diri dengan tetangga agar terlihat
serupa. Hal ini terlihat jelas pada PEMAIN KE 12, film dokumenter pendek
karya Selly Melinda yang menceritakan tentang klub sepak bola Persija yang
secara notabene adalah kebanggaan orang Jakarta. Tidak hanya Jakarta, tanah
Jawa pun turut menyumbangkan unsur budayanya kepada filmmaker Depok.
Pada SIUL SIAL, Dimaz Sri Junanta menceritakan kembali sebuah kepercayaan
masyarakat suku Jawa yang melarang keras bersiul pada malam hari.
MENUNGGU MALAM karya Jeffri Minggar bertutur tentang letihnya menjajaki
malam di sebuah kota kecil dengan segala dinamika sosialnya. Cerita ini bisa
jadi yang paling mendekati dengan Depok.
Program akan ditutup oleh GADIS BERKERUDUNG HITAM DAN MANUSIA
SERIGALA karya Orizon Astonia yang bercerita tentang seorang gadis yang
mengikuti perasaan penasarannya dan melanggar perintah ibunya untuk keluar
rumah. Film penutup ini sebagai konklusi bahwa bias budaya akan selalu terjadi
di masyarakat. Ini bukanlah hal yang perlu ditakuti, karena pada akhirnya
mengkotak-kotakan sesuatu tidak akan menghasilkan harmoni.
# Point/Topik Diskusi
1. Mohon tanggapan penonton tentang 4 film yang dilihat.
2. Tanggapan filmmaker terhadap krisis konsep diri kota Depok.
PEMAIN KE 12
Selly Melinda | Broadcasting UI | Depok | 2015 |
Dokumenter |12:00
Ditengah ramainya kisruh persepakbolaan indonesia, the Jakmania
tetap konsisten memunculkan eksistensinya di lingkungan
masyarakat ibukota. Kehadiran the Jak disambut warna warni
komentar warga, mulai dari berita positif sampai berita negatif.
The Jak bertahan menunjukkan identitasnya, mencoba mematahkan stigma stigma buruk
12
INDONESIA RAJA 2016: DEPOK
yang berkembang mengenai dirinya. Apa sajakah upaya the Jak untuk memulihkan nama
baiknya dimasyarakat? Dan apakah upayanya dapat diterima masyarakat Jakarta? Film ini akan
menjawabnya.
Pernyataan Sutradara:
Supporter bola tidak semuanya anarkis, dibalik rasa kebangaan yang tinggi tersimpan loyalitas
yang dalam. Film Pemain ke 12 ada untuk menghadirkan rasa baru, cerita baru, pandangan
baru mengenai sebuah supporter bola bernama The Jakmania
Screening & Award
Tempat Screening Publik pertama :Taman Ismail Marzuki, 28 November 2015
Best 10 Nomination Documentary Days
Biografi Sutradara
Mahasiswa Broadcasting Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia. Film ini berawal dari
penugasan pembuatan film dokumenter.
SIUL SIAL
Dimaz Sri Junanta | Broadcasing UI | 2016 |
Fiksi | 8:00
Jangan suka siul kalo ga mau sial!
Pernyataan Sutradara:
Menceritakan seorang pemuda yang didatangi hantu akibat
melanggar mitos tentang larangan bersiul
MENUNGGU MALAM
Jeffri Minggar | Sinematografi UI | 2014 |
Fiksi | 8:00
Pak Tono seorang staf administrasi di sebuah sekolah swasta
pinggiran Jakarta, sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah
pesta pernikahan bersama istri dan anaknya. Sang Istri tidak hentihentinya membahas masalah ekonomi yang mereka alami selama
di perjalanan. Malam itu, Pak Tono hanya ingin segera sampai di rumah secepat mungkin untuk
beristirahat.
Statemen Sutradara:
Setiap orang pasti pernah mengalami kegelisahan dengan masalahnyamasing-masing. Begitu
pun dengan saya. Di Sebuah malam di tahun 2012 saat saya belum mendapatkan pekerjaan,
malam hari merupakan waktu yang paling membuat saya gelisah. Kegelisahan tentang masa
depan selalui menghantui saya. Namun anehnya seberapa gelisahnya manusia. Malam hari
seperti mempunyai keajaibannya sendiri untuk membuat manusia tetap bisa beristirahat,
melupakan sejenak masalah demi masalah yang dihadapinya. Melalui film ini saya ingin
mengajak orang-orang untuk lebih bersyukur untuk hidupnya. Bersyukur bahwa serumitrumitnya masalah yang mereka hadapi, mereka masih bisa beristirahat dengan tenang karena
keajaiban malam yang akan selalu mengiringi hidup mereka.
13
INDONESIA RAJA 2016: DEPOK
Awards :
Darmajaya Lampung Film Festival 2015
Tempat Screening Publik pertama : Darmajaya Lampung Film Festival 2015
Biografi Pendek Sutradara:
Lahir di Jakarta 24 November 1987. Aktif membuat film pendek sejak tahun 2008. Menunggu
Malam adalah film pendek kelimanya.
GADIS BERKERUDUNG HITAM DAN MANUSIA SERIGALA
Orizon Astonia | IKJ | 2015 | Fiksi | 20:00
Norma selalu dilarang oleh Ibunya untuk berhubungan dengan
laki-laki. Sampai pada suatu malam, Norma mencoba merubah
takdirnya.
Director Statement :
Film ini adalah interpretasi kami terhadap kisah dogeng anak-anak yang bertajuk Gadis
Berkerudung Merah dan Manusia Serigala yang kemudian kami samarkan ceritanya menjadi
cerita yang bersudut pandang dari gadis itu sendiri melihat lika-liku orang dewasa.
Award:
In Competition Jogja-Netpac Asia Film Festival (2014)
Profile Sutradara :
Orizon Astonia lahir di Surabaya. Menyukai film sejak kecil sampai akhirnya bisa membuat
film sendiri. Orizon sempat mempelajari film lebih dalam di Institut Kesenian Jakarta. Selesai
berkuliah, Orizon masih tetap ingin membuat film, tapi ternyata kehidupan lebih luas dari
sekedar membuat film. Walaupun Orizon tetap tidak akan melupakan untuk membuat film
karena dari situ lah Orizon belajar banyak soal kehidupan.
14
INDONESIA RAJA 2016: GRESIK
MEMAHAMI KEHENDAK
Programmer: Shandy Anata MT | Gresik Movie
Durasi total : 50:26
Rating Usia: 17+
Para filmmaker lokal hadir dengan membawakan gaya ceritanya
berbeda. Cerita diangkat dari kejadian sekitar dan dikemas lewat
karya film pendek. Pencapaiannya bukan hanya memenuhi durasi
layar namun bagaimana mana bertutur dengan kebebasan yang tak
seharusnya dibatasi.
Berangkat dari kehendak yang entah benar salahnya, RENGASDENGKLOK
: ESENSI KEBEBASAN kembali mengingatkan kita terciptanya kemerdekaan dari
sudut pandang pelajar dan KETIKA GARAMKU MELUKIS NAMAMU mencoba
mengabarkan petani garam di kota industri. Kemudian, SEKOLAH BAWAH
POHON seolah menjadi tawaran wacana bagaimana cara belajar di luar
formalitas, hingga PELUPA SHOLAT mengingatkan kewajiban yang tetap dijaga.
Dari empat film ini, mencoba menawarkan bentuk cerita dengan gaya berbeda
dan bagaimana kita memahami kehendak sekitar.
# Point/Topik Diskusi
1. Mohon tanggapan dengan keempat film ini?
2. Gagasasan seperti apa yang sebenarnya ingin disampaiakan dari keempat
film pendek ini?
3. Munurut penonton, arah dan sasaran film mereka lebih tepat ke siapa?
KETIKA GARAM MELUKIS NAMAMU
Yoga Febrian Maulana | 2012 | Dokumenter | 11:16
Film Dokumenter ini mengisahkan tentang kisah hidup seorang
petani garam di kota Gresik.
Award: 1st Festival Film Dokumenter, Gresik 9 (2013)
Statement Sutradara :
Film ini mengangkat cerita nyata dan kehidupan petani garam di Gresik. Dimana profesinya
mulai dipandang sebelah mata, saya harap dengan adanya film ini dapat mengangkat
kehidupan dan lebih menghormati para petani garam. Saya harap juga film ini dapat
memperkenalkan tentang pekerjaan petani garam yang ada di Indonesia.
Biografi Sutradara :
Yoga Febrian Maulana, siswa yang sedang duduk di bangku SMA kelas 2 di SMA 15 Bandung,
membuat film ini saat masih duduk kelas 8 SMP Muhammadiyah 12 GKB, Gresik. Mulai
mengenal dunia perfilman dari guru Pembina sewaktu SMP. Mulai mengikuti perlombaan film
juga pada kelas 8 dan film “KETIKA GARAMKU MELUKIS NAMAMU” ini adalah film yang dibuat
dan mendapatkan juara 1 pada ajang kompetisi yang diadakan oleh Gresik Movie tahun 2013.
15
INDONESIA RAJA 2016: GRESIK
PELUPA SHOLAT
Friday Angeline Adna | Ekalaya Production | 2014 |
Fiksi | 3:50
Seorang Anak remaja yang lebih mementingkan bermain dari pada
sholat.
Award :
1. Special Awards of Me Awards Indie Movie 2015
2. Lolos kurasi Festival Film Surabaya 2015
Statement Sutradara :
Meskipun kita sibuk atau asyik bermain tidak seharusnya kita meninggalkan sholat.
Biografi Sutradara :
Friday Angeline merupakan siswa SMA Muhammadiyah yang saat ini masih duduk kelas 2,
bergabung dengan Ekalaya Production ketika duduk kelas 11 dan Pelupa Sholat adalah film
pertamanya.
RENGASDENGKLOK : ESENSI KEBEBEBASAN
Al Dinar Abnan | LG Production | 2016 |
Fiksi | 18:42
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena perbedaan pendapat
antara golongan muda dan golongan tua. Mereka berselisih
pendapat tentang kapan pelaksanaan proklamasi berlangsung.
Statement Sutradara :
Film Reangasdengklok : Esensi Kebebasan ini diharapakan mampu meningkatkan pengetahuan
kita tentang sejarah Indonesia dan perjuangan tokoh-tokoh yang membantu Indonesia dalam
memperjuankan kemerdekaan.
Biografi Sutradara :
Al Dinar Abnan, lahir di Gresik, 14 September 1998. Ia merupakan pelajar SMA Negeri 1 Gresik.
Dinar, nama panggilannya, merupakan sineas muda amatir, menggemari dunia perfilman. Awal
mula terjun dunia perfilman ketika ia mengikuti seminar bapak Salman Aristo yang merupakan
seorang penulis film.
SEKOLAH BAWAH POHON
Irfan Akbar | 2013 | Fiksi | 16:38
Siska terus berusaha menegakkan janji kekasihnya, Joni yang sudah
lama terpisah. Menciptakan ruang belajar yang tak dibatasi ruang
dan waktu.
Award: Special Screaning Pesta Film Unair 2015
Statement Sutradara :
Sekolah Bawah pohon adalah bentuk tafsir kami dalam memandang pendidikan di Gresik.
Dimana, pendidikan selalu dikaitkan ruang dan formalitas.
Biografi Sutradara :
Pemuda asal Gresik yang memulai terjun di dunia film pendek bersama Gresik Movie akhir
tahun 2011, dan masih terus berusaha mencari jati diri lewat semesta sinema.
16
INDONESIA RAJA 2016: JAKARTA
KISAH RAHASIA
Programmer: Septa Yudhistira Pratama & Siti Anisah
SINEMA 60 & Sinema Kopi Hitam
Durasi total: 53:49
Rating Usia: 18+
Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam melakukan
interaksi sosial dengan manusia lain. Melalui komunikasi, ada pesan,
harapan dan seringkali rahasia yang ingin dibicarakan. Disaat hal-hal
yang ingin dibicarakan menjadi sulit untuk dilakukan, maka ekspresi,
rasa dan tindakan menjadi korban kekhawatiran dan ketidak jelasan.
Melalui keempat film ini, memberikan sedikit gambaran jika
perbincangan menjadi penting untuk hal-hal yang tidak bisa dibicarakan
atau bahkan menjadi hal yang harus dirahasiakan.
JANGAN TIDUR berusaha memotret ketidak pedulian seorang anak kepada
kedua orang tuanya sehingga membuat komunikasipun menjadi sangat mahal.
Pasangan suami istri dalam SETELAH KITA BICARA mencoba memberi tahu
betapa pentingnya membicarakan suatu permasalahan kepada pasangan. Jika
pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, PINTU SAMPING
menjadikan sebuah hubungan yang dilakukan oleh ibu dan anaknya harus
dirahasiakan. Sedangkan THE FLOWER AND THE BEE yang berlatar masa lalu,
mencoba menceritakan tentang para orang dewasa yang terlalu takut untuk
menceritakan hal-hal tabu kepada anaknya yang belum cukup umur.
# Point|Topik Diskusi
1. Tanggapan penonton tentang 4 film yang dilihat
2. Dari ke-4 film pendek tersebut, mana yang lebih berkesan dan kenapa?
3. Bagaimana pandangan penonton tentang tema yang disajikan berkaitan
dengan film?
4. Bagaimana pandangan penonton mengenai keterbukaan dalam menanggapi
masalah sama yang ada dalam film?
5. Saran-saran apa saja yang dapat diberikan penonton terhadap program
kami?
JANGAN TIDUR
Fauzhyana Sharifa | 2015 | Fiksi | 19:32
Sepasang kekasih kakek dan nenek yang sudah menikah selama
47 tahun, sedang dalam masa kenestapaan hidup. Kakek tertekan
melihat nenek sakit-sakitan, tidak ingin ia meninggalkannya.
Putra mereka yang sudah hidup dengan keluarganya sendiri sukar
dihubungi. Terjadi peristiwa yang membawa masa lalu buruk bagi
kakek, terlebih di tengah kegentingan. Listrik tiba-tiba mati.
17
INDONESIA RAJA 2016: JAKARTA
Award
-Penulis Naskah Terbaik Festival Film Pelajar Sukabumi 2016
-Aktor Terbaik Festival Film Pelajar Sukabumi 2016
-Official Selection Malang Film Festival 2016
-Best Poster Youth Sineas Award 2016
Statement Sutradara
Saya resah akan ketidakpedulian anak terhadap kedua orang tua.
Biodata Sutradara
Fauzhyana Sharifa lahir di Jakarta 28 Januari 1999. Awalnya di SINEMA 60 menjadi perancang
poster pada film pertamanya, JANGAN TIDUR adalah film pertamanya sebagai sutradara.
SETELAH KITA BICARA
Fazrie Permana | 2015 | Fiksi | 5:23
Sepasang suami istri yang baru menikah ini tak pernah
mendiskusikan kehidupan seksual mereka. Sang istri ketakutan
setelah mendengarkan gosip mengenai suami yang tak setia
dan mengidap HIV AIDS dari temannya. Hubungan mereka pun
terancam bubar, namun mereka akhirnya menyelesaikannya setelah
membicarakannya, satu sama lain.
Statement Sutradara
Ingin membicarakan tentang hak seksual bagi perempuan. Yang masih tabu untuk dibicarakan
di Indonesia. Seperti sesederhana untuk menolak berhubungan suami istri, bila istri merasa
tidak aman.
Biodata Sutradara
Lulusan FFTV-IKJ dengan peminatan penyutradaraan.
PINTU SAMPING
Vici P. Simanjuntak | 2016 | Fiksi | 19:54
Usaha sepasang kekasih yang ingin berhubungan seks di kediaman
sang perempuan ketika ibu dari si perempuan sedang berada di
dalam rumah juga.
Statement Sutradara
Nasehat terefektif yaitu memberi contoh.
Biodata Sutradara
Kuliah di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 2011, pada fakultas film dan televisi. Masuk
dalam mayor penyunting gambar.
18
INDONESIA RAJA 2016: JAKARTA
THE FLOWER AND THE BEE
Monica Vanesa Tedja | 2015 | Fiksi | 9:00
Callie adalah anak 10 tahun yang punya rasa ingin tahu yang
besar. Suatu hari, dia melihat 2 anak remaja sedang bercanda
dengan menggunakan gerakan tangan mereka. Callie tidak
mengerti arti gerakan tangan tersebut, dan dia tidak bisa berhenti
memikirkannya.
Award
Special Mention, Drama|Comedy category, XXI Short Film Festival 2016.
Statement Sutradara
Di Indonesia seks masih menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, terutama kepada
anak-anak yang menginjak sekolah dasar. Orang dewasa takut untuk memberikan penjelasan
dan cenderung menghindar ketika terjadi pembicaraan. Akibatnya, sedikit informasi yang
menjawab keingintahuan anak-anak mengenai seks. Tidak sedikit kasus yang terjadi dimana
anak-anak diberi pengetahuan yang tidak utuh dan salah mengenai seks, penyakit menular
seksual, dan lain-lainya yang bermaksud untuk menjauh anak-anak dari seks. Topik ini telah
menjadi perhatian saya dalam waktu yang lama. Saya selalu menemukan halangan untuk
membicarakan seks secara normal di masyarakat. Berawal dari perasaan tidak nyaman dan
ingatan tentang pengalaman saya dan ebebrapa teman semasa anak-anak, saya kemudian
memutuskan untuk mengangkat isu ini ke dalam sebuah film pendek. The Flower and the
Bee berlatar tahun 1990-an dimana kebanyakan anak-anak mencari informasi melalui temantemanya, berbeda dengan masa sekarang, dimana kebanyakan informasi dapat diakses
melalui internet. Latar film ini di sebuah priode dimana memerlukan keaktifan bertanya dalam
memperoleh informasi.
Biodata Sutradara
Lahir pada tahun 1991 di Jakarta, Monica Vanesa Tedja merupakan lulusan dari Universitas
Multimedia Nusantara. Sudah menghasilkan beberapa film pendek seperti How to Make a
Perfect Xmas Eve yang meraih film pendek terbaik pilihan juri IFDC pada XXI Short Film Festival
2013 dan Konseptor Kamuflase yang diputar di beberapa festival, termasuk Scream Queen Film
Festival 2014 di Tokyo, Jepang.
19
INDONESIA RAJA 2016: JATIWANGI
Programmer: Bunga Siagian & Ismal Muntaha | JATIWANGI ART FACTORY
Durasi total: 54:53
Rating Usia: 13+
Meninjau program Indonesia Raja pada tahun-tahun yang sudah lalu,
ada satu yang luput dan belum terpresentasikan dengan baik yaitu
perkembangan estetik dari produksi filem dan video. Pertanyaan
mengenai bagaimana medium digital digunakan di ranah produksi
filem dan video , estetika apa yang dihasilkan dari medium tersebut,
kemungkinan gerakan apa yang muncul, bagi kami perlu dicatat.
Hal itu dapat memberikan sumbangan diskursus atas apa itu sinema
kontemporer Indonesia. Untuk itu lah, bagi kami perlu untuk menyumbangkan
sebuah program dari wilayah Jatiwangi. Tepatnya pengamatan atas karya
yang dihasilkan oleh Village Video Festival untuk terlibat di dalam INDONESIA
RAJA, salah satu program yang cukup militan dan konsisten mengamati
perkembangan produksi filem dengan melibatkan banyak sekali programmer
dan menjangkau wilayah yang luas di Indonesia.
Village Video Festival adalah sebuah festival berbasis residensi. Festival ini
mengundang seniman untuk tinggal di Jatiwangi selama beberapa minggu
dan memproduksi karya yang terkait dengan konteks Jatiwangi baik sebagai
karya individu maupun karya kolaboratif dengan warga. Produksi karya di VVF
berbasis medium digital yang kita ketahui jauh lebih demokratis dibanding
medium filem. Salah satu implikasi dari teknologi kamera digital ini adalah
secara teknis sangat dinamis sehingga memberikan peluang eksperimentasi
bagi pembuat filem baik berupa pilihan bentuk maupun dalam bingkai
aktivisme. Tak kalah penting dari medium ini adalah kemampuan untuk
menghapus jarak antara realitas yang terbingkai di depan kamera dan realitas di
belakang kamera sehingga mampu mengungkap banyak persoalan yang sifatnya
sehari-hari. Ketiga filem yang dikompilasikan di dalam program ini merupakan
karya yang mempresentasikan semangat digital, baik melalui pilihan artistik
maupun sebagai sebuah gerakan.
UUDARAN
Carda Arifin | 2015 | Dokumenter | 20:00
Kamera digital yang secara medium sangat dinamis digunakan
untuk merekam ungkapan-ungkapan warga desa mengenai rumor
pembangunan bandara Kertajati di dekat wilayah mereka. Dengan
sedikit bermain-main, kamera berpindah tangan dari warga satu ke
warga lainnya yang dilakukan oleh mereka sendiri. Alhasil, filem ini
tidak saja mengungkap perspektif warga mengenai “modernitas” dalam sosok bandara dengan
segala dampak perubahan ekonomi maupun sosial ke depannya, tapi juga menunjukkan
bagaimana di era digital pada hakikatnya warga berdaulat dan otonom untuk menyampaikan
narasinya ke ranah publik yang luas. Otonomi warga dalam ranah praktis bermedia ini
oleh VVF dan JaF (Jatiwangi Art Factory) termanifestasi salah satunya melalui program JaF
20
INDONESIA RAJA 2016: JATIWANGI
TV. Sebuah saluran program TV yang diniatkan untuk membajak program TV nasional yang
didominasi oleh media arus utama. Premisnya, warga membuat konten program TVnya sendiri
sebagai pilihan bahkan pengganti tontonan program-program yang dibuat oleh media-media
besar.
WARUNG KOPI
Mahardhika Yudha & Mohammad Fauzi (Forum Lenteng) | 2011 |
Dokumenter | 14:53
merupakan salah satu program di JaF TV. Video tersebut merupakan
hasil residensi mereka pada VVF 2011. Warung kopi di dalam
konsep bermasyarakat menjalani fungsi sosialnya sebagai tempat
berkumpul untuk membicarakan dan mendiskusikan berbagai isu.
Entah itu berupa gosip ringan antar warga, pertandingan bola, hingga isu-isu terhangat pada
level nasional. Video “Warung Kopi” membajak konsep program TV berita yang biasa kita
lihat di –sebut saja TV One, yang terbiasa mengundang para ahli untuk berdebat mengenai
isu tertentu yang sedang hangat. Berlokasi di sebuah warung kopi, warga dipertontonkan
potongan-potongan berita yang menjadi isu nasional melalui sebuah TV yang telah disetting
dan kemudian asik membincangkannya. Pada video ini wargalah yang mengganti posisi “para
ahli” untuk merespon dan mendiskusikan isu-isu besar.
TONG KOSONG NYARING BUNYINYA
Komunitas Ciranggon | 2015 | Dokumenter | 20:00
menawarkan satu aspek lain lagi dari perangkat digital, yaitu
aktifitas mengarsip. Filem ini merupakan karya Komunitas
Ciranggon, sebuah komunitas yang bercita-cita untuk menjadi
media center di wilayahnya. Filem ini berisi potongan-potongan
footage mengenai berbagai peristiwa dan aktifitas sosial
masyarakat yang secara konsisten mereka rekam selama bulan puasa menjelang lebaran
2015. Rekaman-rekaman ini direkam dengan menggunakan berbagai macam perangkat, dari
handycam hingga handphone. Yang menarik dari filem ini bukan saja gerakan mengarsip
tersebut yang menggunakan pendekatan dokumentaris yang tampak dalam minimnya jumlah
bidikan (shot) dan panjangnya durasi dari setiap bidikan tersebut untuk mempertahankan
objektifitas peristiwa. Tapi bagaimana di dalam penyusunan filem ini terdapat montage
tertentu yang mengindikasikan kesadaran naratif bahwa filem itu (mereka) sedang menyusun
narasi dan sejarah wilayah mereka sendiri.
21
INDONESIA RAJA 2016: MALANG
ANEKA RUPA WAJAH KOTA PENDIDIKAN
Programmer: Lizya Oktavia Kristanti | Omah Film
Durasi total: 45:43
Rating Usia: 17+
Sebagai kota pendidikan, Malang mampu menghasilkan ratusan film
setiap tahunnya. Berawal dari tugas sekolah atau kuliah, mulailah
bermunculan para pecinta film yang terus mencoba berkarya dan
mempertahankan eksistensinya.
Empat film pendek Indonesia Raja 2016 - Malang ini sangat
mencerminkan situasi dan kondisi film pendek di Malang Raya. Dimana
pembuatannya masih didominasi pelajar, mahasiswa, dan komunitas.
Melalui ENTHONG SQU4D, saya ingin menunjukkan bahwa kualitas teknis
film pelajar sudah mencapai tahap ini. Dimana special efek sudah mulai
menjadi bahan latihan tingkat pelajar. POS KAMLING, merupakan sebuah
tugas praktikum tingkat mahasiswa. Menampilkan budaya dan bahasa local
Malang. Sekaligus mempunyai pesan kuat di dalamnya. PUTIH, menampilkan
gaya bertutur yang tidak biasa. Menjadi penyemarak dan pewarna perfilman di
Malang Raya itu sendiri.
Sedangkan TINUK, belakangan menjadi kebanggaan filmmaker Malang. Berkat
prestasinya di kancah nasional. Sebuah prestasi tak terduga dari seorang
sutradara muda yang pertama kali mencoba menjadi sutradara.
Ya. Inilah kota Malang. Dengan aneka rupa warna film. Sekaligus menjadi wajah
dari perfilman di Malang Raya sendiri.
Sebagai programmer, saya berharap, kedepannya wajah perfilman Malang
dapat lebih berwarna dan terus meningkatkan kualitasnya. Salam sinema!
# Point/Topik Diskusi
1.Mohon Tanggapan penonton
2. Mana yang lebih berkesan, dan kenapa?
3. Mohon saran untuk film Malang
ENTHONG SQU4D
Sahabul Ashfari | 2015 | Fiksi | 14:52
Pertemuan sebuah geng dan sekelompok superhero dalam
memperebutkan koper.
Biografi Sutradara:
Sahabul merupakan seorang pelajar di SMK Terpadu Al Ishlahiyah
Singosari Malang. Ia mempunyai hobi di bidang animasi, desain grafis dan gaming.
22
INDONESIA RAJA 2016: MALANG
POS KAMLING
Bagus Sabda Nur Huda | 2016 | Fiksi | 6:32
Percakapan dua orang di pos kamling. Membahas keamanan
lingkungan dan korupsi.
Award:
Nominasi film pendek fiksi umum Festival Film Malang 2016.
Statement Sutradara:
Semua yang kita dapat sesuai dengan apa yang kita usahakan.
Biografi Sutradara:
Bagus merupakan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Negeri Malang. Ia juga pemilik Satu
Audio Malang.
PUTIH
Mochammad Ibnu Hernanda | Malang | 2016 |
Experimental | 9:19
Menceritakan kedua belah pihak kehidupan manusia di jaman
modern. Dimana semua dapat dijangkau dengan genggaman,
jaringan, dan media.
Biografi Sutradara:
Memo merupakan mahasiswa ilmu komuniasi Universitas Muhammadiyah Malang. Putih
adalah film keenamnya. Di film ini ia mencoba membuat film semi eksperimental dan semoga
bisa diterima oleh penonton di Indonesia.
TINUK
Aprilingga Dani | 2015 | Fiksi | 15:00
Demi memenuhi keinginannya memilihi Handphone (HP), Tinuk
setiap hari selalu membujuk suaminya untuk memakai uang
setoran parkir.
Award:
Film terbaik ACFest 2015 kategori Bikin Film Bareng KPK
Statement Sutradara:
Proses penciptaan film Tinuk berawal dari kejadian-kejadian yang pernah saya alami di dalam
rumah. Masalah terbesar pada umumnya yang dihadapi manusia adalah masalah di dalam
keluarga. Kita semua pasti pernah mengalaminya. Dan secara tidak sadar kita menciptakan
metode penyelesaian masalah dengan versi masing-masing.
Biografi Sutradara:
Lingga lahir di Malang pada tahun 1991. Masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Malang. Tinuk adalah film perama yang ditulis dan disutradarainya pada tahun
2015.
23
INDONESIA RAJA 2016: MEDAN
RAGAM FILM PENDEK HARI INI
Programmer: Ignasius Loyola W.S.
Komunitas Film Sumatera Utara | KOFI SUMUT
Durasi Total: 47:36
Rating Usia: 17+
Film adalah gambar bergerak yang menyampaikan peristiwa atau
khayalan si pembuatnya melalui sentuhan kreatif. Film dapat dijadikan
sebagai”tempat curhat”, berekspresi, dan media pembelajaran. Film
yang baik adalah film yang mampu menemukan penontonnya sendiri.
Pembuat film harus memahami apa yang ingin disampaikan kepada
penonton. Namun, tidak semua film dapat memasuki pemikiran
penonton. Film Pendek hari ini ingin menunjukkan bahwa film tidak hanya
mengacu pada hal diluar lingkungan pembuat dan penikmatnya. Ide sebuah
film seharusnya berangkat dari lingkungan terdekat.
Ketiga film yang terpilih merupakan film-film yang idenya berangkat dari
lingkungan sekitar dan dapat dirasakan oleh semua orang. Idenya sederhana,
nyata, dan dibentuk melalui kepekaan pembuatnya.
Menceritakan bagaimana kondisi dua bersaudara yang berjuang untuk
hidup, SEPOTONG PISANG GORENG dibuat dengan jujur dan alur cerita yang
sederhana. Selain itu GUNA-GUNA yang dikemas dengan gaya art-house
menceritakan bagaimana seorang lelaki yang menolong sahabatnya dari
ilmu hitam. Pengemasan Guna-Guna tidak jauh berbeda dengan TANDA yang
bercerita tentang kerinduan seorang ayah terhadap anaknya. Warna hitam
– putih film menunjukkan kebosanan, kesendirian, namun terdapat sebuah
kerinduan didalamnya.
# Point/Topik Diskusi
1. Mohon tanggapan terhadap film-film yang ditonton.
2. Bagaimana film yang baik menurut penonton.
3. Sharing mengenai film pendek.
SEPOTONG PISANG GORENG
Embart Nugroho | Oneto Films | 2015 | Fiksi | 15:06
Potret tentang sebuah kehidupan dua bocah yang ditinggal ayah
ibu mereka. Hidup di rumah kosong yang sudah reot, kelaparan,
kedinginan, harus mereka hadapi setiap harinya.
Award:
1. 100 Terbaik ISFF SCTV 2015
2. Film Terbaik Kota Medan 2015
24
INDONESIA RAJA 2016: MEDAN
Pernyataan Sutradara:
Film yang menurut saya mudah dicerna dan diterima oleh semua kalangan adalah film yang
baik. Saat ini, banyak orang yang tidak lagi memperdulikan anak-anak yang kelaparan di
jalanan. Sederhana dan nyata terjadi di dalam masyarakat membuat saya mengangkat ide
cerita ini.
Profil Sutradara:
Embart Nugroho, lahir dari sebuah keluarga seni dan mengembangkan bakatnya di dunia tulis
menulis. Ia menulis sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang. Embart, pria aquarius ini,
tidak pernah bermimpi menjadi seorang penulis. Konon ia bercita-cita ingin menjadi pengusaha
dan orang kantoran. Dan sejak tulisannya meramaikan toko toko buku, ia jadi berkeinginan
menjadi seornag penulis terkenal. Di antara karya-karyanya adalah “GUARDIAN ANGEL” (
Media Pressindo 2011), “LOVE HURTS ( Media Pressindo 2012)” , NENEK GALAU (EazyNook
2013) “WHEN I FALL IN LOVE” (Media Pressindo 2013), CINTA MASIH ADA (Media Pressindo
2013). HANTU RUMAH BELANDA (Media Pressindo 2014), BANYAK HANTU DI CASABLANCA
(Makam 2014), GOODBYE SINGAPORE (BIP 2015), SCARY MOVIE ON (Grasindo 2015), Novel
yang akan terbit : MENARA CAWANG, LANTAI 13. Selain menulis, ia juga aktif membuat film.
GUNA-GUNA
Narindro Aryo Hutomo | FFTV IKJ | 2015 | Fiksi | 13:18
Dalam kondisi terserang ilmu gaib yang menjelma dalam wujud tak
terlihat. Seorang lelaki berusaha menyelamatkan temannya yang
sekarat
Award:
1. Official Selection / Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2015 Light of Asia Competition
2. Diorama Program / Ganesha Film Festival 2016
3. Official Selection / XXI Short Film Festival 2016 – Finalis Kompetisi Short Fiction (Action/
Thriller/Fantasy)
Pernyataan Sutradara:
Guna-guna adalah ilmu sihir hitam di budaya Indonesia untuk mengendalikan alam, manusia
dan fenomena fisik melalui hal yang bersifat mistik, paranormal dan supranatural. Guna-guna
adalah sesuatu yang diluar logika manusia. Misalnya, saat kita melihat orang yang kesurupan
karena guna-guna, kita hanya melihat dan mendengar orang yang menjerit-jerit kesakitan
dalam suasana yang pelan. Penyebab guna-guna terjadi biasanya ialah karna putus cinta. Saat
putus cinta, momen terasa lambat. Kita bisa juga menjerit-jerit, tapi mungkin jeritan kita hanya
terdengar di dalam hati. Melalui film ini saya ingin mencoba menyampaikan, bila kita pernah
putus cinta, jangan coba membalasnya dengan hal-hal yang diluar logika. Cobalah jatuh cinta
dengan sederhana dan apa adanya. Kemudian format hitam putih dalam film ini digunakan,
sederhananya karena guna-guna adalah ilmu hitam dan untuk menyembuhkannya harus
menggunakan ilmu putih. Pada akhirnya film guna-guna ini bebas mau diinterpretasikan dan
diartikan seperti apa.
Profil Sutradara:
Narindro Aryo Hutomo lahir di Indonesia pada 5 Oktober 1993. Suka segalanya tentang sinema.
Belajar film di Institut Kesenian Jakarta dan mendiskusikannya di komunitas Beragam Film.
25
INDONESIA RAJA 2016: MEDAN
TANDA
Angellin Wijaya | Limazua Ruang Kreasi | 2015 | Fiksi | 19:12
Seorang lelaki tua menunggu kepulangan anaknya yang tak kunjung
pulang.
Award:
1. Silver Awards UI Film Festival 2015
2. Film Pendek Terbaik Kategori UMN UCIFEST 06 2016
3. Official Selection IFF Australia 2016
4. Official Selection 3rd Chennai International Short Film Festival 2016
Pernyataan Sutradara:
Bermula dari fenomena yang terjadi disekitar saya, maka film ini saya buat dengan
menggambarkan perasaan rindu dan penantian panjang yang berujung sia-sia.
Profil Sutradara:
Angellin Wijaya (22) adalah seorang lulusan mahasiswi peminatan sinematografi angkatan 2011
di Universitas Multimedia Nusantara. Ia mengawali karirnya sebagai produser dalam beberapa
film pendek seperti, Nilai, Box, Perception dan Pel. Pada tahun 2013, ia menyutradarai sebuah
Film dokumenter pendek pertamanya yang berjudul “Kami”. Setelah itu, ia berhasil membuat
film dokumenter pendek keduanya yang berjudul “Jalan Pulang”.
26
INDONESIA RAJA 2016: PEKANBARU
HOBI BERBUAH KARYA
Programmer : Sania Septiani | Nonton Runaway
Durasi Total: 36:10
Rating Usia: 13+
Karya yang dihasilkan para anak muda Pekanbaru ini tak terlepas
dari adanya kesamaan hobi. Persamaan hobi membuat mereka
mewujudkan ide-ide dalam sebuah film pendek. Meskipun di
Pekanbaru sendiri animo masyarakat dalam membuat film masih
sangat rendah tidak membuat mereka surut semangatnya dalam
membuat suatu karya film pendek.
Film-film yang terpilih kali ini hanya dari satu sutradara saja dikarenakan
filmmaker Pekanbaru belum banyak dan juga mungkin ada yang masih malumalu untuk menyetor karya nya kepada programmer.
Karya-karya yang dihasilkan tak terlepas dari problematika masyarakat dan
kebudayaan daerah. Dalam film “The Last Civilization” yang berkisah tentang
penyelamatan budaya yang dicuri oleh pihak tak bertanggungjawab, begitu
pula dalam film “POLISI” tentang budaya lalu lintas di Pekanbaru serta film
“HERAN?” yang menceritakan seorang anak memiliki 2 kepribadian dalam
tubuhnya.
#Point / Topik Diskusi
1. Tanggapan penonton tentang ke-3 film ini?
2. Dari ke-3 film,film manakah yang paling berkesan menurut penonton?
3. Kekurangan dan kelebihan dari ke-3 film ini?
4. Pendapat penonton tentang pengertian film pendek?
5. Jika penonton membuat sebuah film pendek, tema apa yang akan diangkat?
THE LAST CIVILIZATION
Andy Saputra | MINDSET Pictures | 2015 | Fiksi | 20:00
Menyelamatkan kesenian budaya Riau yang dicuri oleh para penjual
kebudayaan.
Tempat screening public pertama: Raystar Café (Pekanbaru)
POLISI
Andy Saputra | MINDSET Pictures | 2015 | Fiksi | 7:11
Budaya lalu lintas masyarakat di perkotaan.
*belum pernah tayang sebelum Indonesia Raja 2016
27
INDONESIA RAJA 2016: PEKANBARU
HERAN?
Andy Saputra | MINDSET Pictures | Fiksi | 8:59
Seorang siswi yang memiliki dua kepribadian di dalam tubuhnya.
*belum pernah tayang sebelum Indonesia Raja 2016
Profil Sutradara :
Andy Saputra adalah salah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu
Universitas Negeri di Pekanbaru. Mula-mula Ia mendalami bidang fotografi dan sampai pada
akhirnya Ia tertarik dalam bidang multimedia dan menghasilkan film-film pendek ini. “Bagi
Saya film itu bagai sebuah ekspresi. Menyampaikan maksud lewat seni dengan seni yang
menyentuh”
28
INDONESIA RAJA 2016: PURBALINGGA
DARI PELAJAR UNTUK SEMUA
Programmer: Bowo Leksono | CLC Purbalingga
Durasi Total: 51:20
Rating Usia: 13+
Beragam tema dipersembahkan pelajar dalam dokumenter dan fiksi.
Kompilasi ini sebagian dari hasil workshop panjang selama kurun
waktu setahun di bawah pendampingan CLC Purbalingga. Diproduksi
untuk berkompetisi di Festival Film Purbalingga (FFP). Bagi pelajar,
kompetisi sebenarnya ketika mereka berhasil meracik praproduksi
hingga mampu menyajikannya ke penonton.
# Point/Topik Diskusi
1. Bagaimana pelajar Purbalingga dan sekitarnya mengangkat isu dalam ceritacerita filmnya?
2. Bagaimana karakter, baik dokumenter maupun fiksi, film-film pelajar
Purbalingga dan sekitarnya?
3. Seperti apa pencapaian karya-karya pelajar Purbalingga dan sekitarnya?
WAKTU MAKAN
Erika Filiyani & Ikhwanto | Banjarnegara | 2016 |
Dokumenter | 03:32
Setiap sore, Sahid memotong puluhan ayam untuk pakan hewan
carnivora. Kebiasaan itu, telah dilakukannya lebih dari 15 tahun di
Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas Banjarnegara.
Tentang Erika Filiyani
Siswi yang saat ini duduk di kelas XI Tekhnik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian
(TPPPP) di SMK Darunnajah Banjarnegara. Lahir di Banjarnegara pada 31 Mei 1999. Ia mulai
memperdalam dunia film ketika melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di CLC
Purbalingga. “Waktu Makan” adalah film dokumenter pertama yang disutradarainya bersama
teman seangkatan Ikhwanto.
Tentang Ikhwanto
Lahir di bawah bukit Ardilawet Kecamatan Rembang Purbalingga. Kini dia bersekolah di SMK
Darunnajah Banjarnegara dan duduk di kelas XI jurusan Tekhnik Produksi dan Penyiaran
Program Pertelevisian (TPPPP). Dokumenter “Waktu Makan” menjadi penanda debut
perdananya sebagai sutradara bersama teman seangkatan Erika Filiyani.
PENGANTEN SUNAT
Indri Yani | Purbalingga | 2016 | Fiksi | 04:31
Bagi orang desa, batasan lelaki disebut dewasa bila sudah disunat.
Namun, itu tak berlaku bagi Birin. Meski sudah sunat, Birin tetap
dianggap anak-anak oleh Siti.
29
INDONESIA RAJA 2016: PEKANBARU
Tentang Indri Yani
Gadis berjilbab dengan tahi lalat di dagu ini masih duduk di kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga. Sebelum terjun di film, ia sempat
belajar teater selama setahun di sekolahnya. “Penganten Sunat” adalah film fiksi perdana yang
disutradarainya.
GALIAN C
Wely Alfian | Purbalingga | 2016 | Dokumenter | 13:35
Tambang Galian C selalu menjadi polemik yang tak kunjung usai,
tak terkecuali yang terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Tentang Wely Alfian
Lahir di Purbalingga, 17 April 1999. Bersekolah di SMA Kutasari
Purbalingga dan aktif di ekstrakurikuler sinematografi Papringan Pictures sejak 2014. Bersama
anggota ekskul, ia membuat film pendek dan dokumenter dengan menjadi editor & sutradara.
SIMALAKAMA
Cindy Jovita | Purwokerto | 2016 | Fiksi | 06:54
Ketika kejujuran dimanfaatkan orang lain untuk bertindak tidak
jujur. Dan ternyata kita dikelilingi orang yang tidak jujur.
Tentang Cindy Jovita
Mengenal dunia film melalui ekstrakulikuler sinematografi di
sekolahnya, SMA Bruderan Purwokerto. Lahir di Purwokerto, 12 Maret 2000 ini akhirnya
membentuk komunitas film disekolahnya bernama Deust Caritas Cinema. Simalakama
adalah film pertama yang ia sutradarai, bercerita tentang kejujuran siswa yang akhir-akhir ini
dilupakan.
KAMI HANYA MENJALANKAN PERINTAH, JENDERAL!
Ilman Nafai | Purbalingga | 2016 | Dokumenter | 12:48
Tiga eks-Cakrabirawa asal Purbalingga berkisah bagaimana kejadian
dimalam tragedi itu dan hari-hari setelahnya.
Tentang Ilman Nafai
Dilahirkan di Purbalingga, 24 Agustus 1999. Kini ia duduk di bangku
kelas X SMA Rembang Purbalingga. “Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!” adalah film
dokumenter pertama yang disutradarainya.
IZINKAN SAYA MENIKAHINYA
Raeza Raenaldy Sutrimo | Purbalingga | 2016 | Fiksi | 10:00
Kebahagiaan Suryati terenggut lantaran sepucuk surat penolakan
izin menikah dari atasan Suryono, calon suaminya, dengan alasan
KTP kakek Suryati berlabel ET.
Tentang Raeza Raenaldy Sutrimo
Lahir di Purbalingga, 15 Maret 1999. Mengenal dunia film ketika bergabung dengan Ekskul
Sinematografi Pak Dirman Film di sekolahnya yaitu SMA Rembang Purbalingga. “Izinkan Aku
Menikahinya” adalah film kedua yang disutradarai remaja yang mempunyai hobi sepakbola ini
setelah film “Kampung Buruh Migran”.
30
INDONESIA RAJA 2016: SEMARANG
THE MARBLES
Programmer: Desmira Margi Utami|Ruang Film Semarang
Durasi total : 01:05:12
Rating Usia: 17+
Dalam membuat suatu karya film, seorang filmmaker memiliki idealis
dalam menentukan ide cerita yang akan diangkat menjadi sebuah
karya film. Kebanyakan dari mereka mengangkat tema sosial, cinta,
dan anak-anak yang mudah diterima oleh masyarakat. Kehidupan
disekitar kita pun bisa diangkat menjadi sebuah film. Tinggal dibumbui
oleh konflik yang menarik, sinematografi yang ciamik dan editing yang
apik.
Keempat film yang terpilih ini mengangkat cerita mengenai kehidupan seorang
anak, kehidupan seorang remaja, dan kehidupan seorang janda. Terdiri dari tiga
film fiksi dan satu film dokumenter. Keempat film ini menyuguhkan konflik yang
berbeda-beda. Bercerita tentang masa lalu dan impian-impian yang sederhana.
#Point/Topik Diskusi
1. Apresiasi penonton tentang 4 film yang dilihat.
2. Dari ke-4 film pendek tersebut, mana yang lebih berkesan dan kenapa?
3. Tanggapan penonton tentang film fiksi dan dokumenter.
4. Tema seperti apa yang ingin diangkat jika mereka membuat film pendek?
SUPIT
Haris Yuliyanto | 2016 | Fiksi | 12:43
Maman seorang anak kecil yang sangat ingin di khitan karena diejek
teman-temannya selain itu ia juga menginginkan sebuah barang
seperti milik temannya. Sifat iri Maman membuat Maman meminta
secara paksa ke ibunya agar di khitan.
Award :
Film Terfavorit Festival Film Polines 2016
ABORC
Fajar Tri Hatmoko | 2016 | Fiksi | 20:00
Seorang anak perempuan penulis buku yang menceritakan masa
kelam ibu angkatnya semasa masih muda
pergaulan bebas
statement sutradara/filmmaker :
Mengingatkan pada generasi muda untuk tidak masuk ke dalam
31
INDONESIA RAJA 2016: SEMARANG
INDONESIA DI HENINGKU
Rheza Kurnia Nugraha | 2015 | Fiksi | 14:57
Menceritakan tentang makna memperingati 17 Agustus 1945
sebagai hari kemerdekan Indonesia
short bio filmmaker :
Rheza Kurnia Nugraha (20) mahasiswa UDINUS jurusan
Broadcasting asal dari Kota Semarang, Anggota dari Lunatic Work dan sekaligus sutradara di
film “Indonesia di Heningku”.
BIBI SITI SWITI
Cynthia Natalia | 2015 | Dokumenter | 17:32
Bibi Siti adalah seorang pembantu rumah tangga yang juga seorang
janda. Sudah lebih dari satu kali ia menikah. Pil pahit yang telah
ditelannya dari pernikahan-pernikahan terdahulu tak mempan
untuk membuatnya jera. Alih-alih menyerah, ia malah kembali ingin
menikah.
Award :
- Best Short Documentary – Kategori Umum, UMN Cinema Festival 6, 2015
- Finalis Kompetisi Dokumenter Pendek - Festival Film Dokumenter Jogja 2015
- Best Documentary Pilihan Juri Utama – XXI Short Film Festival 2016.
32
INDONESIA RAJA 2016: SURABAYA
TELISIK RELUNG BATIN
Programer: Habibah Melyna | INFIS (Independen Film Surabaya)
Durasi Total: 01:01:51
Rating Usia: 13+
Dari sekian banyak film yang masuk dalam program INDONESIA RAJA
2016 – Surabaya , dan setelah melewati proses kurasi. Ke-5 film ini
yang dirasa mewakili perkembangan film di daerah Surabaya dan
sekitarnya.
Para filmmaker mempunyai pandangan dan keunikan tersendiri dalam
menyampaikan pesan dari film mereka. Evicted yang menceritakan
tentang korban lumpur lapindo, sedangkan ALAS KAKI BERCERITA menceritakan
tentang pergaulan bebas yang sering marak belakangan ini, THE LOST
BLOGGER film fiksi yang bercerita mengenai misteri hilangnya seorang blogger,
PHANTASMAGORIA yang ingin menunjukkan kebebasan dalam berimajinasi
serta SINESTESIA yang menceritakan tentang fenomena Internet masa kini.
melihat, merasa, dan menelisik serangkaian reka relung batin.
# Point/Topik Diskusi
1. Tanggapan penonton tentang ke 5 film yang telah dilihat.
2. Dari ke-5 film pendek tersebut, mana yang lebih berkesan dan kenapa?
3. Film pendek yang baik menurut penonton seperti apa ?
4. Apa definisi penonton mengenai film pendek ?
EVICTED
Danang Sudrajat | CLICK ITS | 2016 | Dokumenter | 18:40
Sri, Ali dan Sulastri, merupakan korban dari tragedi luapan lumpur
lapindo sidoarjo 9 tahun silam yang terpaksa harus meninggalkan
desanya sendiri karena sebuah kesalahan pengeboran gas.
award : Official Selection Malang Film Festival 2016
Statement sutradara/filmmaker :
Saya ingin mencurahkan cerita dan fakta dibalik tragedi yang luar biasa ini kepada masyarakat
umum melalui sudut pandang korban yang merasa haknya terampas hingga 9 tahun lamanya
short bio filmmaker :
Seorang film maker bersemangat yang tumbuh dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Film
di Kampus ITS Surabaya. Telah melahirkan berbagai film namun baru pertama kali filmnya
ditayangkan sebuah Festival sebesar MAFI 2016 sejak 2012 mengenal membuat film. Niatnya
tidak akan luntur untuk terus membuat film yang berasal dari hati untuk masyarakat di luar
sana.
33
INDONESIA RAJA 2016: SURABAYA
ALAS KAKI BERCERITA
Aditya Aprilianto | Wong Gendeng | 2015 | Fiksi | 04:55
Film simbolik ini menceritakan sebuah perjalanan kehidupan
seorang perempuan polos. Tapi disetiap perjalanannya dia
menemui berbagai hal yang tabu namun menggoda.
Statement Sutradara:
Jika itu semua kamu rusak atau hilang maka rusaklah impian dan harapanmu dan penyesalan
menantimu.
THE LOST BLOGGER
Aldino Kamaruddin Santoso | Sinematografi Airlangga,Pooreque
Squad Prod., Dargano Enterprise & MKJ’s Film | 2015 | Fiksi | 13:53
Joni berusaha menyelidiki hilangnya blogger favoritnya.
award :
Official Selection Semarang Film Exhibition 2015
Statement Sutradara:
Film pertama sebagai penulis naskah, sutradara dan merangkap aktor utama
short bio filmmaker :
Aldino Kamaruddin lahir pada tanggal 21 Maret 1994, merupakan mahasiswa biologi UNAIR
yang mempunyai hobi film
PHANTASMAGORIA (Rentetan Mimpi)
Mohkamad Adi Sucipto | AdiSucipto Production | 2015 |
Fiksi | 08:05
Film ini menceritakan tentang seorang pria (Hilman/19), yang
bertemu seseorang yang mirip seperti dirinya.
award :
Nominasi Festival Film Surabaya 2015
Statement Sutradara:
Film ini memberikan sebuah gambaran baru tentang kebebasan berekspresi melalui media film
SINESTESIA
Bagas Tio Rizki | Mufis Production | 2016 | Fiksi | 16:18
Seorang gadis remaja bernama Laras Cahyaning yang berusaha
untuk membuktikan kepada semua orang tentang makna internet.
award :
- Best Movie Komifest Film Festival at Widya Mandala
- Penata Kamera Terbaik Festival Film Pelajar Sukabumi 2016
- Editor Terbaik Festival Film Pelajar Sukabumi 2016
Statement Sutradara:
Sebagai warga indonesia yang memiliki kualitas berpikir yang cukup intelektual, harus bisa
selektif dengan apa yang akan hadir di diri kita mana yang baik dan mana yang buruk.
34
INDONESIA RAJA 2016: TANGERANG
FENOMENA SOSIAL DALAM FILM PENDEK
Programmer: Noval Badanzie | Alumni Film
Durasi total: 56:34
Rating Usia: 13+
Hidup di era digital seperti saat ini, menjadikan masyarakat
dituntut untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Mulai dari
perkembangan teknologi, berpenampilan hingga komunikasi,
manusianya tidak hanya memanfaatkan fenomena yang ada tanpa
adanya tujuan serta interaksi antar sesama manusia lainnya.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, manusia semakin bebas
dan berani berpendapat bahkan unjuk gigi melalui media masa. Dari mulai
pengaruh-pengaruh itu, tidak menutup kemungkinan pula manusia menjadi diri
yang lebih individualis dan enggan berkomunikasi satu-sama-lain.
Melalui beberapa film pendek di bawah ini, sekiranya mencerminkan
bagaimana perilaku manusia saat ini, khususnya di kota Tangerang sendiri
atau wilayah lain di sekitarnya. Dari sini, kepekaan, kreativitas dan kejelian
sutradara maupun produser film pendek patut mendapatkan apresisasi karena
telah menyalurkan fenomena sosial sekarang ke dalam sebuah karya yang
mencerminkan masyarakatnya sendiri.
Seperti yang tergambar di film RAJAWALI, ketika seseorang menginginkan
sesuatu namun tidak terwujud, hal itu menjadi nyeleneh dan bisa sebagai
bahan obrolan ringan yang kental akan kesederhanaan. Dari film BERDUA SAJA,
ketika kota besar merupakan icon keglamoran, kerja keras serta hiruk-pikuk
kesibukan masyarakatnya, rupanya sebuah simbol kesatuan dan sejarah dari
Monas membuat orang mempunyai sudut pandang berbeda, lain dari sikap
masyarakat kota besar itu sendiri yang mungkin tidak peduli. Film Scripted pun
merupakan satire dari perlakuan mereka yang berkuasa dan memimpin dengan
melakukan kebohongan besar demi mendapat citra yang baik. Sedangkan kita
dapat belajar dari film TANGERANG, KEMARIN, berbicara tentang kesibukkan
seseorang, membuat dirinya lupa akan kewajibannya di rumah. Begitupun
dengan film dokumenter pendek berjudul CHILI-CHILI-AN, sebuah fenomena
sosial yang mungkin sering kita temui, memperlihatkan bagaimana respon
orang banyak terhadap fenomena sosial yang ada di sekitarnya. Sementara
ada orang yang menguras pikiran untuk berbuat peduli atau memperbaiki citra
hidupnya, tidak sedikit pula orang yang kelihatannya peduli namun memandang
rendah orang lain dengan hanya berkomentar, itulah yang bisa kita lihat di filmfilm pendek di bawah ini.
35
INDONESIA RAJA 2016: TANGERANG
RAJAWALI
Zidny Nafian | Uncle Head | 2015 |Fiksi, Eksperimental | 4:34
Pada sebuah sore di ketinggian, dua bocah berbincang tentang
penyebab motor yang tidak jadi dibeli.
Director statement:
Film ini menggambarkan hubungan orang tua dan anak di
Indonesia, melalui sebuah percakapan singkat yang biasa saja. Melihat kehidupan kaum urban
secara terbalik dan tidak berlebihan, bagaimana mereka hidup dalam kesantaian dan coba
menikmatinya. Film ini juga hasil eksperimentasi dari membuat film sendiri, yaitu membuat
film secara otomatis dan reflek. Semua yang terjadi di dalam film ini merupakan bagian kisah
yang sesungguhnya terjadi.
Profile sutradara:
Zidny Nafian besar di Tangerang, sejak kecil bercita-cita menjadi seniman hebat.
BERDUA SAJA (JUST THE TWO OF US)
Yosafat Disti | WAY pictures | 2014 | Fiksi | 10:30
Kisah sepasang pelajar perantauan asal Papua yang tersesat karena
terhipnotis gemerlap dinamika ibukota.
Awards:
-Nominator - UCIFEST 2014
-Nominator - Malang Film Festival 2014
-Best film - Brawijaya Movie Exhibition 2014
Director statement:
Ide ini berangkat dari cerita kehidupan nyata teman saya bernama Elthon tentang temannya
dari Indonesia bagian Timur yang pergi ke pusat kota Jakarta. Kemudian mereka tersesat
karena hanya berpatokan pada gedung tertinggi. Padahal di Jakarta banyak gedung dan sulit
membandingkan mana gedung yang paling tinggi. Indonesia adalah negara yang luas dan
memiliki masyarakat yang memiliki keunikannya masing-masing.
Profile sutradara:
Yosafat Disti Okkaviano adalah seorang mahasiswa yang disibukan dengan berbagai tugas
pembuatan film sebagai tugas untuk pendidikan di Universitas Multimedia Nusantara jurusan
cinematography.
SCRIPTED
Jethro | Satu Lensa | 2015 | Fiksi | 15:18
Seorang anak perempuan yang mengikuti kontes nyanyi untuk
mengubah nasib orang tuanya pasca kecelakaan.
Award:
-Best Final Project, UCIFEST UMN (UMN Cinema Festival) 2015
36
INDONESIA RAJA 2016: TANGERANG
Profile sutradara:
Jethro lahir di Jakarta, 6 Mei 1992. Saat ini menempuh studi di Desain Komunikasi Visual
Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Prestasi diantaranya Editor terbaik dan Penghargaan
Favorit di Festival Film Anak 2008 Indonesia, Sound Mixer terbaik dan juara 2 Festival Film Anak
Indonesia 2009, Editor terbaik UCIFEST 4, dan karyanya diputar di beberapa pemutaran Festival
Film Malang, Anti Corruption Film Festival. Ia suka membuat film pendek yang diadopsi dari
situasi sosial politik.
TANGERANG, KEMARIN
Andrie Sasono Soedibio | IKJ | 2014 | Fiksi | 17:00
Rio memiliki seorang ayah yang bekerja di luar kota, saat – saat
ayahnya pulang adalah waktu yang tidak mau dia sia-siakan untuk
menjadi lebih dekat dengan ayahnya dan lingkungan sekitarnya.
Award:
-Nominasi Best Film, Ganesha Film Festival 2016
Director statement:
Ketidak hadiran sosok ayah yang sentral dalam keluarga menurut saya akan membuat sang
anak menjadi berjarak dengan banyak hal, dari keluarganya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Jarak yang muncul inilah yang ingin saya observasi untuk melihat bagaimana fungsi seorang
ayah untuk membawa anaknya berkembang ditengah perkembangan lingkungan sekitar yang
semakin padat,modern dan konsumtif.
Profile sutradara:
Andrie Sasono, pemuda kelahiran 1992 ini mulai menonton sejak kecil meski saat itu
lebih sering tertidur daripada menonton filmnya. Semenjak bisa menahan rasa kantuknya
di bioskop saat itu juga dirinya mulai rajin menonton bermacam – macam film, hingga
akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Film & Televisi Institut
Kesenian Jakarta hingga lulus menjadi sarjana. Saat ini ia bekerja sebagai Copywriter, selain
pekerjaannya itu dirinya juga masih menyempatkan waktu untuk menonton dan menulis untuk
mempersiapkan project – project film pendeknya.
CHILI-CHILI-AN
Idris | Rabu Senja | 2015 | Dokumenter | 09:12
Chili-Chilian-an membahas tentang fenomena ‘cabe-cabean di
Indonesia.
Award:
-Best Poster, Presslist, Denpasar 2015
Director statement:
Film ini ingin menyampaikan bahwa cabe-cabean bukanlah jati diri
anak muda Indonesia.
Profile sutradara:
Idris lahir di Jakarta, 18 November 1993. Idris tinggal di Tangerang, merupakan mahasiswa
37
INDONESIA RAJA 2016: YOGYAKARTA
YANG SERING TERJADI, NAMUN JARANG DISADARI
Programmer: Maria Rosiana Sedjahtera | Minikino
Durasi total : 56:51
Rating Usia: 7+
Keempat film ini masing-masing mempunyai kekuatan dalam storytelling,
bagaimana mereka menceritakan apa yang ingin mereka sampaikan
dalam film. SEMALAM ANAK KITA PULANG menceritakan mengenai
orang tua dan anaknya yang pergi jauh untuk bekerja. NILEP bercerita
mengenai isu sosial yang terjadi dan dampaknya terhadap pandangan
anak-anak. SASI TAKON memberikan bagaimana kehidupan dan
perasaan seorang anak yang mengalami kasus yang sekarang sudah
seringkali terjadi dalam kehidupan modern. Sedangkan BAWANG KEMBAR
senantiasa memberikan pesan moral yang tidak hanya cocok untuk anak-anak,
namun dapat dihayati pula oleh remaja dan orang tua.
SEMALAM ANAK KITA PULANG, mengambil sudut pandang dari sepasang
orang tua yang sudah berumur. Sedangkan tiga film lainnya mengambil
sudut pandang anak-anak. Keempat film ini benar-benar memperlihatkan
reaksi-reaksi yang ditunjukkan oleh tokoh-tokohnya yang diakibatkan oleh
lingkungannya, dampak ini terasa secara psikologis yang kemudian berpengaruh
terhadap tingkah laku mereka terhadap lingkungannya.
SEMALAM ANAK KITA PULANG
Adi Marsono | Four Colours Films | Yogyakarta | 2015 |
Fiksi | 12:41
Bercerita tentang seorang Ibu yang merindukan kepulangan si anak.
Sejak si anak pergi, berangkat kerja ke tempat yang jauh, Ibu ini tak
lagi mendengar kabar dari anaknya.
Award :
Best Short Film, Comedy/Drama Category XXI Short Film Festival 2016
Director Statement :
Melalui film ini, saya ingin memotret kehidupan seorang ibu yang sedang menunggu kepulang
ananaknya. Dan bagaimana penantian dan kenangan bersama anaknya pada akhirnya
menciptakan bayang-bayang baginya.
Profil Sutradara :
Adi Marsono lahir di Jogjakarta, Indonesia. Menempuh studi di UGM Jogjakarta, mengambil
jurusan Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya. Sejak SMA dan kuliah telah aktif di kegiatan
teater, dan tahun 2003 mulai terlibat dalam berbagai produksi film pendek sebagai aktor.
Belajar membuat film secara otodidak dengan melibatkan diri sebagai asisten sutradara.
“Semalam, Anak Kita Pulang” adalah karya film pendeknya yang pertama, sebagai penulis dan
sutradara.
38
INDONESIA RAJA 2016: YOGYAKARTA
NILEP
Wahyu Agung Prasetyo | Ravacana Films | Yogyakarta | 2015|
Fiksi | 9:10
Sekumpulan anak sedang berkumpul di pos ronda, mereka saling
berdebat karena salah satu dari mereka mencuri mainan.
Award :
Film Terfavorit Festival Film Pos Indonesia 2015
Film Pilihan Juri Anti Corruption Film Festival 2015
Film Fiksi Pendek Terbaik Anti Corruption Film Festival 2015
Finalis Film Pendek Festival Film Pendek Indonesia 2015
Film Fiksi Pendek Terbaik Drama/Comedy Pilihan Juri Media XXI Short Film Festival 2016
Director Statement :
Saya berharap film Nilep dapat bertemu penonton sebanyak-banyaknya melalui program
Indonesia Raja ini.
Profil Sutradara :
Wahyu Agung Prasetyo atau yang kerap disapa Koclak dilingkungan teman-temannya, lahir di
Jakarta 5 agustus 1993. Mengenal film bersama komunitas Cinema Komunikasi UMY, saat ini
agung mendirikan Ravacana Films.
SASI TAKON
Wawan Sumarmo | Syahdu Film | Yogyakarta | 2015 |
Fiksi | 17:00
Sasi, anak delapan tahun yang sering kutuan. Dia punya pertanyaan
yang membuat ibunya pusing untuk menjawab.
Director Statement :
‘Petan’ adalah kegiatan intim yang dilakukan untuk menghilangkan kutu dari kepala orang lain.
Disadari atau tidak, petan membawa kedekatan istimewa di antara mereka. Film ini memaknai
ulang sentuhan sebagai perwujudan kasih sayang antara orangtua dan anak. Sentuhan yang
member kenyamanan dan perasaan aman untuk si anak bisa bebas bertanya tentang apapun
yang merisaukannya.
Profil Sutradara :
Wawan Sumarmo (1981, Wonogiri, Indonesia) telah membuat film pendek, video music dan
film televise sejak masa kuliahnya. Dokumenter garapannya telah diputar di beberapa festival
baik di Indonesia maupun Asia. Baginya film bukanlah persoalan durasi dan genre semata;
melainkan film adalah sebagai cerminan dunia manusia beserta segala ceritanya. Jadi film
adalah sebuah cara bagaimana cerita itu disampaikan.
39
INDONESIA RAJA 2016: YOGYAKARTA
BAWANG KEMBAR
Gangsar Waskito | Studio Kasat Mata | Yogyakarta | 2015 |
Animasi | 18:00
Ada dua saudara yang saling menyayangi bernama Rara dan Puput.
Ketika sedang bermain di hutan, mereka menemukan sebuah
rumah raksasa.
Director Statement :
Indonesia memang kaya dengan cerita rakyat, tapi kadang cerita-cerita itu sudah kurang
relevan dengan keadaan sekarang. Terinspirasi dari Disney, saya mencoba mengolah salah satu
cerita rakyat menjadi dongeng versi modern yang sesuai dengan nilai-nilai kekinian.
Bawang Kembar mengadaptasi cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih sebatas ke-”ada”an karakternya saja yang saya plot bertolak belakang dengan cerita aslinya.Ada sosok Bawang
Merah (saya kasih nama Rara) dan ada sosok Bawang Putih (namanya Puput).
Rara adalah anak yang berani, pede, dan pintar sedangkan Puput sifatnya penakut, polos,dan
bodoh. Konflik Bawang Kembar berkembang saat diperkenalkan Nini Buto Ijo,tokoh antagonis
yang saya rasa tidak jahat. Benda kesayangannya dirusak oleh Rara, maka sudah sewajarnya
ia murka. Pendekatan antagonis seperti ini terinpirasi dari gaya bertutur Ghibli yang seringkali
menyajikan konflik tanpa melibatkan orang-orang jahat.
Profil Sutradara :
Gangsar Waskito lahir di Jakarta, besar di Jogja. Menekuni dunia film dari komunitas film indie
(live shoot) kemudian beralih dunia animasi hingga sempat menjadi sutradara film animasi
panjang pertama di Indonesia.
40
PENGHARGAAN / ACKNOWLEDGEMENTS
KETUA KOORDINASI
Fransiska Prihadi (Cika)
MALANG | OMAH FILM
Lizya Oktavia Kristanti (Lizya)
TEKNIS & DESAIN
Edo Wulia
MEDAN | KOFI SUMUT
Ignasius Loyola W. S. (Ino)
PUBLIC RELATION
Tria Nin
PEKANBARU | NONTON RUNAWAY
Sania Septiani
WEB DESIGN
I Made Suarbawa
PURBALINGGA | CLC PURBALINGGA
Bowo Leksono (Bowo)
ASISTEN
Olwin Aldila Perry
Retno Mumpuni
SEMARANG | RUANG FILM SEMARANG
Desmira Margi Utami (Mira)
KONSEP LOGO
Andrew Linggar
PROGRAMMER
ACEH | ACEH DOCUMENTARY
Abdullah Syatari (Syatari)
BALI | MINIKINO
Tria Nin (Tria)
BANDUNG | LFM ITB
Albertus Wida Wiratama (Obe)
DEPOK | SINEMATOGRAFI UI
Caren R Sabatina (Caren)
GRESIK | GRESIK MOVIE
Shandy Anata M. T. (Shandy)
JAKARTA |
SINEMA 60 & SINEMA KOPI HITAM
Septa Yudhistira Pratama (Septa) &
Siti Anisah (Anis)
JATIWANGI | JATIWANGI ART FACTORY
Bunga Siagian (Bunga) &
Ismal Muntaha (Ismal)
SURABAYA | INFIS SURABAYA
Habibah Melyna Elfiani (Habibah)
TANGERANG | ALUMNI FILM
Noval Badanzi (Noval)
YOGYAKARTA | MINIKINO
Maria Rosiana Sedjahtera (Ana)
MINIKINO
BERTERIMAKASIH KEPADA
Sofia Setyorini
Tintin Wulia
Zakiah
Varadila
Agung Dewanto
Irama Indah, Denpasar
INFORMASI & KONTAK
www.minikino.org
[email protected]
Instagram/twitter/Youtube
@minikinoevents #indonesiaraja2016
fb page
facebook.com/minikinoindonesiaraja
SUPPORTED BY
Download