BAB I - POLNES Karya Ilmiah

advertisement
20
FJUDUL PTK
“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL
PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS IV
SDN DI KOTA SAMARINDA”
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi berupa pengamatan
pengelolaan model pembelajaran tuntas dan pengamatan aktivitas siswa dan guru
pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data lembar
observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan model
pembelajaran tuntas yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan data pengamatan
aktivitas siswa dan guru. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa setelah diterapkan proses belajar mengajar dengan menerapkan model
pembelajaran tuntas.
A. Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengolahan model pembelajaran tuntas, dan lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 2 April 2014 di Kelas IV dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam
hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak
sebagai pengamat adalah kepala sekolah dengan dibantu seorang guru.
21
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang
telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksaaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Pengelolan Pembelajaran Pada Siklus I
No
I
II
III
Aspek yang diamati
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama
siswa
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempresentasikan hasil penyelidikan
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
Pengelolaan Waktu
Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
Jumlah
Keterangan
:
Nilai
1
2
3
4
Penilaian
P1
P2
Rata
-rata
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
32
2
3
32
2
3
32
: Kriteria
: Tidak Baik
: Kurang Baik
: Cukup Baik
: Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria
kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek yang
22
mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang
terjadi pada siklus I. Dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan
revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti
pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Aktivitas Guru yang diamati
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa/merumuskan masalah
Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya
Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
Aktivitas Siswa yang diamati
Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku siswa
Bekerja dengan sesama siswa
Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
Persentase
7,81
7,81
7,81
9,38
12,50
20,31
9,38
17,19
7,81
Persentase
21,09
10,74
17,58
13,48
5,86
7,81
8,40
6,64
8,40
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang
paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep yaitu 20,31%. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dan
menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 17,19% dan
12,50%. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah
mengerjakan/memperhatikan penjelasan guru yaitu 21,09%. Aktivitas lain
yang persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan sesama siswa,
diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu
masing-masing 17,58% 13,48 dan 10,74%.
23
Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan
model pembelajaran tuntas sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun
peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan
arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti
terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
68,22
30
66,67
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
model pembelajaran tuntas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 68,22 dan ketuntasan belajar mencapai 66,67% atau ada 30 siswa
dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena
siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 66,67% lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini
disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang
dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model pembelajaran tuntas.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu
3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung
24
d. Refisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa
sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
pengelolaan model pembelajaran tuntas dan lembar observasi guru dan
siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 9 April 2014 di Kelas IV dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam
hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak
sebagai pengamat adalah kepala sekolah dengan dibantu seorang guru.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan
pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
25
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
beriku.
Tabel 4.4. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan
bersama siswa
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
I
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil
kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempresentasikan hasil peneyelidikan
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
II
Pengelolaan Waktu
Antusiasme Kelas
III
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
Jumlah
Keterangan
: Nilai
: Kriteria
1
: Tidak Baik
2
: Kurang Baik
3
: Cukup Baik
4
: Sangat Baik
Penilaian
P1
P2
Rata
-rata
3
3
3
4
3
3,5
3
4
4
4
3,5
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3,5
4
3
4
4
41
3
4
43
3,5
4
42
Dari tabel diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran tuntas mendapatkan penilaian yang cukup baik
dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai
kurang. Namum demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang
optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian
untuk penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek
26
tersebut adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/ menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan
model pembelajaran tuntas diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa
yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga
mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa:
Tabel 4.5. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Aktivitas Guru yang diamati
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa/merumuskan masalah
Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya
Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menentukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
Aktivitas Siswa yang diamati
Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku siswa
Bekerja dengan sesama siswa
Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru
Menyajikanhasil pembelajaran
Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi/latihan
Persentase
71,81
6,25
6,25
9,18
14,06
23,34
10,93
15,63
6,25
Persentase
12,11
13,67
19,53
14,06
7,42
9,38
8,20
9,38
6,25
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang
paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep yaitu 23,44%. Jika dibandingkan dengan siklus
I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Selain itu aktivitas guru yang
mengalami peningkatan adalah menjelaskan materi yang sulit sebesar
14,06%. Meminta siwa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan
10,93%. Disamping itu ada juga aktivitas guru yang mengalami penurunan antara lain memotivasi siswa dan mengaitkan dengan materi sebelumnya masing-masing menjadi 6,25%, memberi umpan balik menjadi
27
15,63% dan membimbing siswa merangkum pelajaran menjadi 6,25%.
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II
adalah bekerja dengan sesama siswa yaitu 19,53%. Jika dibandingkan
dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas siswa
yang mengalami peningkatan adalah membaca buku menjadi 13,67%,
diskusi antar siswa/antar siswa dengan guru menjadi 14,06%, menyajikan
hasil pembelajaran menjadi 7,42%, mengajukan pertanyaan/ide dan
merangkum pemelajaran masing-masing menjadi 9,38%.
Aktivitas lainnya yang mengalami penurunan adalah menulis yang
relevan dengan KBM menjadi 12,11% dan mengerjakan tes evaluasi
menjadi 6.25%.Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa
terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus II
74,67
34
75,56
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 74,67 dan ketuntasan belajar mencapai 75,56% atau ada 34 siswa
dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar
siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir
pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya
siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai
mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan
model pembelajaran tuntas.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
28
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus
II antara lain:
1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih
termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi
soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran
yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan model pembelajaran tuntas dan lembar observasi aktivitas guru dan
siswa.
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada
tanggal 16 April 2014 di Kelas IV dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam
hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak
29
sebagai pengamat adalah kepala sekolah dengan dibantu seorang guru.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan
pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III
No
I
II
III
Aspek yang diamati
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama
siswa
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempresentasikan hasil peneyelidikan
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
Pengelolaan Waktu
Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
Jumlah
Keterangan
:
Nilai
1
2
3
4
: Kriteria
: Tidak Baik
: Kurang Baik
: Cukup Baik
: Sangat Baik
Penilaian
P1 P2
Rata
-rata
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3,5
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
45
4
4
44
4
4
44,5
30
Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada
kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
menerapkan model pembelajaran tuntas mendapatkan penilaian cukup
baik dari pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing siswa
merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan model
pembelajaran tuntas diharapkan dapat berhasil semaksimal mungkin.
Tabel 4.8. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Aktivitas Guru yang diamati
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa/merumuskan masalah
Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya
Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
Aktivitas Siswa yang diamati
Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku siswa
Bekerja dengan sesama siswa
Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru
Menyajikanhasil pembelajaran
Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi/latihan
Persentase
7,81
6,25
10,94
17,19
10,94
20,31
6,25
14,06
6,25
Persentase
12,50
19,53
13,87
19,14
7,24
5,86
7,03
7,81
6,84
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang
paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep yaitu 20,31%, aspek ini menurun kembali
seperti pada siklus I. Sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit,
meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil pembelajaran,
memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab menurun masing-masing
menjadi sebesar 10,94%, 6,25%, dan 7,81%
Aktivitas lain yang mengalami peningkatan adalah mengaitkan
dengan pelajaran sebelumnya dan menyampaikan langkah-langkah
31
strategis masing menjadi 10,94% dan 17,19%. Adapun aktivitas yang lain
tidak mengalami perubahan.
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus
III adalah membaca buku yaitu sebesar 19,53% dan diskusi antar
siswa/antar siswa dengan guru menjadi sebesar 19,14%, aspek ini
mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya. aktivitas lain yang
mengalami peningkatan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan
guru menjadi 12,50%, dan mengerjakan tes evaluasi menjadi sebesar
6,844%. Sedangkan aktivitas yang mengalami penurunan adalah bekerja
sama dengan sesama siswa menjadi 13,87%, mengajukan pertanyaan/ide
menjadi 5,86%, menulis yang relevan dengan KBM menjadi 7,03% dan
merangkum pembelajaran menjadi 7,81%.Berikutnya adalah rekapitulasai
hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus III
79,78
39
86,67
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif
sebesar 78,60 dan dari 45 siswa yang telah tuntas sebanyak 39 siswa dan
6 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal
ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 86,67% (termasuk kategori
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran tuntas sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi
yang telah diberikan.
32
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
menerapan model pembelajaran tuntas. Dari data-data yang telah
diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing
aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan model pembelajaran tuntas
dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa
pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka
tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan
untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan
apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar
mengajar selanjutnya penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
B. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
tuntas memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap
33
materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II,
dan III) yaitu masing-masing 66,67%, 75,56%, dan 86,67%. Pada siklus III
ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran tuntas dalam setiap
siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi
belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata
siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pada pokok bahasan kisah-kisah
Nabi dengan model pembelajaran tuntas yang paling dominan adalah bekerja
dengan sesama siswa, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan
diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa
aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model
pembelajaran tuntas dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang
muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam
menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup
besar.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari tujuan penelitian tindakan kelas (action research) untuk
meningkatkan mutu pembelajaran yang terjadi di kelas, serta berdasarkan hasil
34
penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan
serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, hal ini terlihat dengan ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%), siklus II
(75,56%), siklus III (86,67%).
2. Model pembelajaran tuntas dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat
perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan
pertanyaan, siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok dan
mampu mempertangungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok,
serta penerapan model pembelajaran tuntas mempunyai pengaruh positif,
yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan model pembelajaran tuntas memerlukan persiapan yang
cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik
yang benar-benar bisa diterapkan dengan model pembelajaran tuntas dalam
proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf
yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,
memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan di SDN di kota Samarinda tahun pelajaran 2014/2015.
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
35
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:Rineksa Cipta.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon,
Inc. Boston.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamalik,Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu.
Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendekia.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Download