MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam POKOK BAHASAN : ETOS KERJA ISLAMI Fakultas Tehnik 2016 1 Program Studi Tehnik Mesin Tatap Muka 08 Kode MK 90002 Disusun Oleh Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... Abstract Kompetensi Memahami Etos Kerja Islami Mahasiswa mampu memahami dan mengamalkannya sehari-hari dan mengajarkan kepada orang lain. Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id A- Pendahuluan: - Etos kerja dapat diartikan sebagai pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan. - Bagi umat Islam bekerja di dunia merupakan bekal untuk hidup di akhirat kelak, karena kesuksesan hidup di akhirat adalah kehidupan surga akhirat yang merupakan tujuan dan impian umat Islam. - Iman dalam bekerja; Kesuksesan dunia itu diraih dengan bekerja keras dan ibadah. - Karena dengan menyeimbangkan ibadah/iman dan bekerja keras adalah kunci kesuksesan hidup dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah, swt. (QS. AlJumu’ah; 10). - Islam memandang bahwa bekerja bagian dari kewajiban kehidupan: Seandainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan diatas punggungnya, lebih baik daripada meminta-minta kadang diberi kadang ditolak. Bahkan Islam membenci orang yang malas dan menganggur, karena hal itu merupakan bentuk keharaman yang dilarang Islam. Maka Bekerja keras adalah kewajiban bagi umat Islam. B- Tujuh Etos Kerja Umat Islam: B.1. Bekerja Sampai Tuntas: - Bekerja dg tuntas dpt diartikan: pekerjaan diselesaikan dg hasil yg sangat memuaskan, proses kerjanya baik, input dan bahan bakunya juga efesien. - Rasulullah, saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang diantara kamu yg apabila mengerjakan suatu pekerjaan, dia rapikan pekerjaan itu. - Bagaimana Menerapkan Etos Bekerja Tuntas bagi Umat Islam dan Mahasiswa pada Khususnya?. 2016 2 - 1- Mjd orang profesional (ahli di bidangnya): - 2- Komitmen dg pekerjaan; - 3- Kita membuat perencanaan dan evaluasi pekerjaan. Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id B.2. Bekerja Dengan Ihlas: - Islam memaknai tujuan bekerja tidak hanya duniawi, tetapi juga dimensi jangka panjang, yaitu; kehidupan sesudah kematian, dan harapan masuk surga. - Ukuran keberhasilan pekerjaan, tidak hanya kekayaan dan jabatan seperti; orang sekuler, tetapi juga memperhatikan cara bekerja dan menggunakan hasil bekerja dengan cara yang baik dan benar, dengan tidak merugikan orang lain dan tidak menghalalkan segala cara dan mengikuti aturan dan mencari ridho Allah, swt.. - Bekerja dalam konteks Islam harus dimaknai sebagai bekerja keras dengan cerdas dan ihlas. Pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan rapi, tuntas, apabila dalam bekerja menggunakan strategi bekerja dengan mengkombinasikan antara potensi fisik, potensi akal, dan hati, serta ihlas sebagai upaya meraih pertolongan Allah, swt.. Nabi Muhammad, saw. bersabda: ““Usaha dan bekerja yg paling baik ialah usaha - dan bekerja dg ihlas dan bersih”. - Ihlas adalah sikap utk menerima dg tulus hati. Pekerjaan yg kita senangi biasanya mendorong etos ihlas. B.3. Bekerja Dengan Jujur : - Bekerja dengan jujur dapat diartikan dengan bekerja untuk mencapai tujuan dengan tidak berbohong, lurus hati, tidak berkhianat dan dapat dipercaya dalam ucapan maupun perbuatan. - Islam mementingkan kejujuran dalam bekerja, karena bekerja adalah amanah dan setiap amanah akan diminta pertanggung jawaban. - Setiap pekerjaan hrs dipertanggungjawabkan, maka pada dasarnya kita harus bekerja sebaik dan sejujur mungkin. Rasulullah, saw. bersabda: “Barangsiapa yg merampas harta orang lain, ia buka - termasuk golongan kami, “Barangsiapa yg merampas sejengkal tanah, maka tanah itu akan dikalungkan kepadanya dari tujuh petala bumi. Rasulullah, saw. bersabda: “Tidaklah akan masuk surga daging yang tumbuh dari - barang yang haram”. Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran, dan tidak menghendaki tidak kejujuran - dan ancaman tidak masuk surga. 2016 3 Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id B.4. Bekerja Menggunakan Teknologi: - Bekerja menggunakan teknologi dapat diartikan dalam melakukan pekerjaan menggunakan benda/alat yang dikembangkan manusia untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. - Teknologi memungkinkan pekerjaan dilakukan dg cepat dan mudah, murah dan hasilnya memuaskan. - Rasulullah, saw. bersabda: “Rasulullah, saw. mengambil dua dirham dan memberikan ke seorang laki-laki Anshar dan berkata: “Satu dirham utk membeli makanan dan berikan kpd keluargamu, dan satu dirham utk membeli kapak, kmd bawalah kemari”. Org tersebut kmd kembali kpd Rasulullah, saw. dg membawa kapak dan Rasulullah, saw. bersabda: “Pergilah mencari kayu, kemudian juallah kayu itu dan kamu jangan menampakkan dirimu dihadapanku selama 15 hari”. 1- Mengetahui benar alat yang berguna dan bermanfaat dengan biaya murah. 2- Menggunakan teknologi tepat guna, 3- Belajar menguasai teknologi yg ada, 4-Belajar mengembangkan teknologi mandiri. B.5. Bekerja Dengan Kelompok: - Bekerja dengan kelompok dapat diartikan bahwa melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama-sama dengan orang lain, atau beberapa orang lain. - Mengapa perlu bekerja kelompok?. - Rasulullah, saw. memberikan teladan kpd kita yg diriwayatkan oleh Salman AlFarisi: - “Rasulullah, saw. bersamaku ke tempat yg telah aku gali tanahnya dan aku menunjukkan bibit kpd Rasulullah, saw. kmd beliau menanamkan tanaman tsbt sampai selesai”. - Kerjasama sukarela umumnya berhasil krn mempunyai semangat bersama dan menimbulkan rasa cinta thdp pekerjaan. - Agar berhasil: 1-Bekerja pd bidang yg disukai, 2-Membuat pembagian kerja sesuai dg bidangnya, 3-Evaluasi thdp hasil kerja masing-masing. 2016 4 Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id B.6. Bekerja Keras: - Etos kerja bekerja keras dapat diartikan dengan bekerja dengan penuh semangat dan penuh motivasi. - Manusia merupakan ciptaan Allah, swt. yang sempurna, khususnya umat Islam, untuk memacu dirinya dengan berbuat yang terbaik dalam hidupnya, yang bermanfaat baik didunia dan bermakna di akhirat. - Semua orang Islam harus mempunyai motivasi untuk maju, mengenyahkan kemiskinan, meningkatkan derajat pendidikan, serta kemampuan dalam penguasaan teknologi. - Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Insyirah; 7: - Peristiwa Sunnah Rasul, saw. dalam menggali parit dalam mempersiapkan perang Khandaq. - Bagaimana kita memulai untuk bekerja keras?. Langkah bekerja keras: 1-Kita harus menciptakan harapan, 2-Mengenal Allah, 3- Tawakkal, 4-Berpikir positif. B.7. Bekerja adalah Bentuk Pelayanan: - Bekerja sebagai bentuk pelayanan dikenal dengan kepuasan konsumen. Karena kita bekerja untuk melayani kebutuhan orang lain. Bentuk kerja sbg pelayanan juga lebih utama dibandingkan orang yg hanya beribadah dan berdoa saja. - Rasulullah, saw. bersabda bekerja sebagai bentuk pelayanan: “Tidak ada seorang nabi yang tidak mengembala kambing. Ada orang bertanya: “Engkau juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Ya, aku juga”. - Utk memaksimalkan Bentuk Pelayanan: 1-Memandang mulia pekerjaan kita dg niat ikhlas kpd Allah, 2- mengetahui keinginan dari yg kita layani, 3- harus mengetahui konsumen puas atau tidak. 2016 5 Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id C. Referensi: 1. Gymnastiar, A.: “Aku Bisa; MQ Untuk Melejitkan Potensi”, Khas MQ, 2005, Bandung. 2. Ibrahim Hamid Al -Quayyid, “10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas” , Maghf irah Pustaka, Jakarta. 3. Tasmara, T. , “Membudayakan Etos Kerja Islami ”, GIP, 2005, Jakarta. 4. Syarif , Reza, M. “Life Excellent: Menuju Hidup Yang Lebih Baik”, Prestasi, 2006, Jakarta. 5. Chapra, Umar, “The Future of Economics: An Islamic Perspective” , Jakarta, SEBI, (MUC). 6. Choudhory, Masudul Alam, “Contributions to Islamic Economic Theory: A Study Social Economic , St. Martin Pr ess, New York, (MAC). 7. Yahya, Harun, “Melihat Kebaikan dalam Segala Hal” , Senayan Abadi Publishing, 2003, Jakarta. 8- W ahyudi, Srijanti, dkk. “Etika Membangun Masyarakat Modern”, Edisi 2, 2007, Jakarta. 2016 6 Pendidikan Agama Islam Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ust. H. Lathif hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... http://www.mercubuana.ac.id Graha Ilmu,