FEBRIKA SETIYAWAN/I24090049 PERILAKU KONSUMEN BAB 6 PROSES BELAJAR KONSUMEN Definisi - Belajar adl perubahan perilkau yang relative permanen yang diakibatkan oleh pengalaman. (Solomon) - Dari perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait pada masa datang. (Kanuk) - Belajat adl suatu proses dimana pengalaman akan membawa kepada perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. (Engel, Blackwell dan Miniard) - Bealajar dapat dipandang sebagai peruabahan yang relative permanen dari perilaku yang muncul akibat pengalaman. BELAJAR merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan dan pengalaman ini akan mengakibatakan perubahan sikap dan perilaku yang relative permanen. Hal Penting dari Belajar - Belajar adl suatu proses yang berkelanjutan. - Pengalaman memainkan peranan dalam proses belajar. - Intentional leraning: sengaja - Incidental leraning : tidak disengaja - Terminologi belajar memiliki makna yang luas. Syarat Proses Belajar - Empat unsure yang mendorong proses belajar adalah motivasi, isyarat, respons, dan pendorong. - MOTIVASI : daya dorong dari dalam diri konsumen. - ISYARAT : stimulus yang mengarah motivasi - RESPONS : reaksi konsumen terhadap isyarat. - PENDORONG ; sesuatu yang meningkatkan kecenderungan sesesorang konsumen untuk berperilaku pada masa yang akan dating karena adanya isyarat. Proses Belajar Perilaku - Jenis Proses Belajar Proses Belajar Kognitif Proses belajar yang dicirikan oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan pada proses mental konsumen untuk mempelajari informasi. Proses Belajar Perilaku Proses belajar yang terjadi karena konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Proses Belajar classical conditioning Proses Belajar instrumental conditioning Proses Belajar vicarious lerning Classical Conditioning - Suatu teori belajar yang mengutarakan bahwa makhluk hidup, baik manusia maupun binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan. FEBRIKA SETIYAWAN/I24090049 Percobaaan Pavlov - Seekor anjing yang menjadi percobaan. Pavlov ingin menbuktikan teori Classical Conditioning Terminologi Classical Conditioning - Bunyi bel adalah conditioning stimulus (CS) yaitu stimulus yang secara alamiah tidak bisa menyebabkan anjing berliur. - Piring berisisi daging yaitu unconditioned stimulus (UCS) yang menyebabkan anjing berliur, ketika anjing berliur proses ini yang disebut unconditioned response(UCR). - Anjing dikondisikan dengan bel dan daging secara rutin yang kemudian menyebabkan anjing mengeluarkan liur ketika hanya bel saja yang berbunyi, hal ini yang disebut conditioned response(CR). Classical conditioning dan Pemasaran - Hal yang bisa menjadi UCS dalam kehidupan: 1. Musik 2. Gambar 3. Pemandangan Aplikasi Classical Conditioning dalam Pemasaran - Pengulangan Proses menyampaikan pesan kepada konsumen berulang kali. - Generalisasi stimulus Kemampuan kosumen untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relative berbeda. 1. Perluasan Lini Produk Menambahkan produk baru yang sejenis kepada produk lama dengan merek yang sudah ternama. 2. Merek Keluarga Memberikan merek yang sama kepada semua lini produk yang dihasilakan. 3. Me-too-Products Membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing. 4. Similar Name Berprinsip bahwa pesaing ingin membuat citra produknya sama dengan pemimpin pasar di mata konsumen. 5. Licensing Pemberian merek dengan menggunakan nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan bahkan tokoh film kartun. 6. Generalisasi Situasi Pemakaian Membuat citra positif dari merek yang sudah terkenal dengan cara perluasan lini produk dan melakukan generalisasi perluasan. - Diskriminasi stimulus Adalah Konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan yang berbeda terhadap stimulus yang mirip. 1. Positioning : citra/ image/ persepsi dimiliki konsumen terhadap produk tersebut. 2. Differentiation Proses Belajar Instrumental - Pengulangan terhadap membeli suatu produk berdasarkan reward yang dirasakan. FEBRIKA SETIYAWAN/I24090049 Perbedaan Classical dan Operant Conditioning Classical - Membuat asosiasi antara dua stimulus yang selalu dipasangkan bersama. - Menghasilkan respon yang dipaksakan - Menjelaskan perilaku sederhana Operant - Proses belajar yang terjadi karena adanya reward yang diterima konsumen. - Menghasilkan respon terkontrol. - Proses belajar yang terjadi karena proses trial-and-eror. - Memahami perilaku rumit Konsep Operant Conditioning 1. Penguat - Penguat Positif Hal yang diterima konsumen karena mengonsumsi atau membeli produk. - Penguat Negatif Sesuatu yang tidak menyenangkan karena konsumen tidak mengonsumsi atau membeli suatu produk. 2. Hukuman Hal yang tidak menyenangkan konsumen karena dia melakukan suatu perbuatan. 3. Kepunahan 4. Shaping Kegiatan menarik yang diselenggarakan pemilik toko agar banyak konsumen yang datang dan membeli barang daganganya. Bentuk Penguatan - Product Reinforcement Produk yang dibeli dan dikonsumsi konsumen, produk tersebut akan membuat penguatan kepada konsumen apakah ia akan membeli ulang produk tersebut atau menghentikannya. - Nonproduct Reinforcement Proses membagikan contoh produk baru ke konsumen pada saat maupun sebelum peluncuran produk tersebut. Fixed-Interval Reinforcement - Penguatan pada waktu tertentu secara rutin. Variable-Interval Reinforcement - Penguatan diberikan pada interval waktu yang bervariasi. Fixed-Ratio Reinforcement - Penguatan diberikan jika konsumen telah melakukan respons pembelian dalam jumlah tertentu. Variable-Ratio Reinforcement - Penguatan diberikan kepada konsumen jika ia telah melakukan sejumlah respons, namun konsumen tidak mengetahui berapa jumlah respons yang diperlukan agar ia memperoleh penguatan. Jadwal Penguatan - Total Reinforcement Penguatan yang diberikan kepada konsumen yang melakukan respon yang sesuai - Partial Reinforcement Penguatan yang diberikan tidak kepada semua respon yang dilakukan konsumen. FEBRIKA SETIYAWAN/I24090049 Obsevation Learning - Definisi Proses belajar yang dilakukan konsumen ketika ia mengamati tindakan dan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. - Obsevational Learning dan Startegi Pemasaran a. Mengembangkan respon baru b. Mencegah respon yang tidak dikehendaki c. Memfasilitasi repson