hemoglobin (hb)

advertisement
HEMOGLOBIN (HB)
Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah suatu zat warna atau pigmen dari butir butir darah merah,
mengandung zat besi (Fe) dan protein. Protein tersebut adalah globin yaitu suatu
histone. Warna merah pada Hb disebabkan oleh adanya heme yaitu gugusan metal
dengan Fe sebagai inti atom pada pusat molekul porphyrin. Butir retikulosit
mengandung RNA mempunyai kempampuan untuk membantu mensintesa Hb.
Hb berikatan dengan oksigen membentuk HbO2. Oksigen juga bereaksi
dengan Fe2+ didalam Heme. Afinitas Hb terhadap oksigen dipengaruhi oleh pH, suhu,
dan konsentrasi 2,3 difosfatgli. Serat (2,3-DPG), (2,3-DPG dan H+) berkompetisi
dengan oksigen untuk reaksi deoksigenasi Hb dapat menurunkan afinitas Hb terhadap
O2 dengan jalan menempatkan posisi yang aman dari 4 rantai peptida. Bila darah
mendapat berbagai obat dan bahan oksidasi lainnya secara invitro atau invivo maka
Fe2+ akan berubah menjadi Fe3+ yang membentuk methemoglobin dengan warna
gelap dan apabila methemoglobin terlalu banyak dalam peredaran darah dapat
menyebabkan suatu kerusakan pada kulit karena terjadinya cyanose ( darah yang
banyak mengandung CO2 ). Bila CO dari udara masuk kedalam darah dan bergabung
dengan Hb maka CO itu akan mendesak keluar O2 karena afinitas CO 200x lebih
besar dari O2 dan hal ini akan mempengaruhi suplai O2 keberbagai otot daging.
Dalam keadaan serius hal ini mengakibatkan kematian dalam waktu 30-60 menit.
Terdapat berbagai cara untuk menetapka kadar Hb tetapi yang sering
dikerjakan dilaboratorium adalah yang berdasarkan kolorimetrik visual metode sahli
dan fotoelektrik cara cyanmeth hemoglobin / hemoglobinsianida. Cara sahli kurang
baik karena tidak semua Hb dapat diubah menjadi hematin asam misalnya
karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin. Selain itu untuk
pemeriksaan Hb Sahli tidak dapat distandartkan sehingga kecepatan yang dapat
dicapai ± 30%.
Namun dari dua metode tersebut, metode cyanmeth hemoglobin adalah
metode yang paling dianjurkan oleh Internasional Commite for Standardization in
Hematology (ICSH).
Hb berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan
member warna merah pada darah. Struktur hemoglobin yang abnormal bisa
menggangu bentuk sel darah merah sehingga dapat menghambat fungsi dan aliran
darah melewati pembuluh darah. Beberapa kondisi yang berkaitan dengan jumlah
SDM dan Hb yaitu :
1. Jumlah SDM normal tapi Hb kurang karena ukuran SDM lebih kecil dari pada
normal yang disebut anemia mikrositik.
2. Jumlah SDM normal tapi Hb kurang karena kadar Hb memang kurang dari
keaadan nomal yang disebut anemia hipokromik.
Fungsi Hb
-
Mengatur pertukaran CO2 dan O2 didalam jaringan tubuh.
Mengambil O2 dari paru – paru kemudian dibawa keseluruh tubuh untuk
bahan bakar.
Membawa CO2 dari jaringan tubuh sebagai sisa metabolisme ke paru – paru
untuk dibuang.
Kadar Hb dipengaruhi oleh :



Umur
Jenis kelamin
Lingkungan / tempat tinggal
Kadar Hb pada orang yang tinggal didaratan tinggi kadarnya tinggi karena
semakin tinggi suatu tempat maka kadar oksigen semakin rendah, sehingga kadar
oksigen yang diangkut dalam jaringan akan menurun dan dapat mempengaruhi
sumsum tulang untuk memproduksi erytrosit karena jumlah erytrosit meningkat
maka kadar Hb tinggi
Kadar Hb pada keaadaan gagal ginjal dan sindroma nefrotik keaadannya
rendah karena ginja rusak dan tidak dapat membentuk hormone erytropoetin yang
merupakan hormone pembentuk erytrosit.
Jenis - jenis hemoglobin (Hb)
Pada manusia telah dikenal kurang dari 14 macam Hb yang dipelajari secara
mendalam dengan bantuan elektrokoresis. Hb diberi nama dengan simbol alfabeta
misalnya ; Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F, Hb G, Hb I, Hb M, Hb S, dan sebagainya.
(Joice, 2008)
Kadang-kadang Hb diberi nama menurut kota tempat ditemukan jenis Hb atau
orang yang menemukannya, misalnya ; Hb New York, Hb Sydney, Hb Bart, Hb
Gower, dan lain-lain. Hb A (Adult Dewasa) mulai diproduksi pada usia 5 - 6 bulan
kehidupan intrauterine janin, pada usia 6 bulan postnatal kosentrasi Hb A 99%. Hb A
terdiri dari 2 rantai α dan 2 rantai β. Hb F (Foetus janin) mulai ditemukan dalam
darah pada minggu ke dua puluh usia kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2
tahun jumlah tinggal sedikit, diganti oleh Hb A. Karena sifatnya yang resisten
terhadap alkali, Hb F ini mudah dipisahkan dari Hb A. Hb F terdiri dari 2 rantai α dan
2 rantai T.
Sintesis hemoglobin
Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Untuk mencapai pertukaran gas ini,
sel darah merah mengandung protein khusus, yaitu hemoglobin dan setiap
hemoglobin dewasa normal (Hb A) terdiri atas empat rantai polipeptida α2 β2,
masing-masing dengan gugus haemnya sendiri. Berat molekul Hb A adalah 68.000
darah dewasa normal juga berisi jumlah kecil dua hemoglobin lain, Hb F dan Hb A2
yang juga mengandung rantai y dan rantai s masing-masing sebagai pengganti β. 65%
hemoglobin disintesis dalam eritroblas dan tiga puluh lima persen hemoglobin
disintesis pada stadium retikulosit. Sintesis haem, terjadi banyak dalam mitokondria
oleh sederet reaksi biokimia yang dimulai dengan kondensasi glisin dan suksinil.
Koenzim A dibawah aksi enzim kunci data-amino laevulinic acid (Ala) sintase yang
membatasi kecepatan. Pridoksal fosfat (Vitamin B) adalah koenzim untuk reaksi ini
yang diransang oleh eritro protein dan dihambat oleh hacm. Akhirnya protoporfirin
bergabung dengan besi untuk membentuk hacm yang masing-masing molekulnya
bergabung dengan rantai globin yang terbuat pada poliribosom. Kemudian tetramer
empat rantai globin dengan masing-masing gugus hacmnya sendiri terbentuk dalam
“kantong” untuk membangun molekul hemoglobin.
Struktur hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porifin
yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan oksigen.
Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan
gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai istilah generik untuk protein
globural. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang
paling dikenal dan paling banyak dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit
protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara struktural dan
berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul ± 16,000 Dalton,
sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub
unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memilki kapasitas empat molekul oksigen.
Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin ditentukan dengan bermacam-macam cara dan yang
banyak dipakai di laboratorium klinik ialah cara fotoelektrit dan kolorimetrik visual.
Cara sahli
Prinsip hemoglobin diubah mejadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi
dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu. Cara Sahli banyak dipakai
di Indonesia, walau cara ini tidak tepat 100%, mengalami kurang darah atau darahnya
masih normal, pada pemeriksaan ini factor kesalahan kira-kira 10%, kelemahan cara
ini berdasarkan kenyataan bahwa asam hematin itu bukanlah merupakan larutan sejati
dan juga alat hemoglobimeter itu sukar distandarkan, selain itu tidak semua macam
hemoglobin dapat diubah hematin misalnya ; karboxyhemoglobin, methemoglobin,
sulfahemoglobin.
Cara cyanmethemoglobin
Prinsipnya adalah hemoglobin diubah menjadi cyanmethemoglobin dalam larutan
drabkin yang berisi kalium sianida dan kalium ferisianida. Absorbensi larutan diukur
pada panjang gelombang 540 nm. Larutan drabkin yang dipakai untuk mengubah
hemoglobin, oxyhemoglobin, methemoglobin, dan karboxymoglobin menjadi
cyanmethemoglobin, sedang sulfhemoglobin tidak berubah karena tidak diukur. Cara
ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penetapan
kadar hemoglobin dengan teliti karena standar cyanmethemoglobin yang
ditanggungkan kadarnya stabil dan dapat dibeli. Larutan drabkin teridri atas natrium
bikarbonat 1 gram, kalium sianida 50 mg, kalium ferisianida 200 mg, aqudest 100 ml.
(Dian Rakyat, 2006)
Peningkatan kadar Hb
 Terdapat pada penderita : anemia, kanker, ginjal, pemberian cairan intravena
berlebih dan Hodgkin.
 Obat – obatan : antibiotik, aspirin obat kanker, indometasin, sulfanomida,
primaquin, rifampin.
Penurunan kadar Hb
 Pada pasien : dehidrasi, polisitemia, gagal jantung, luka bakar hebat.
 Obat – obatan : Metidopa dan Gentamicin
Pemeriksaan hemoglobin dengan Metode Sahli
Kadar Hb darah dapat ditentukan dengan cara sahli yaitu atas pembentukan
asam hematin setelah darah ditambah larutan Hcl 0,1 N. kekurangan perhitungan Hb
menggunakan metode sahli adalah pengukuran secara visual dengan mencocokan
warna larutan sampel dengan warna batang gelas standard. Metode ini memiliki
kesalahan sebesar 30 % sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
Darah + Hcl 0,1 N disebut asam hematin.
Alat yang digunakan adalah hymometer yang berisi :
-
Standart Hb dengan warna pembanding
Tabung Hb
Aspirator
Spatula pipet Pastuer
Pipet sahli
Bahan – bahan yang digunakan adalah
-
Darah
Alkohol 70%
HCl 0,1 N
Aquades
Prosedur pemeriksaan
1. HCl dimasukan kedalam tabung pengencer ± 5 tetes.
2. Darah dihisap dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml.
3. Darah yang melekat pada ujung pipet dihapus menggunakan kapas atau tissue
4. Mencatat waktu dan darah dialirkan kedalam dasar tabung pengencer yang
berisi HCl . Darah yang dimasukan tidak boleh menggelembung.
5. Membilas pipet yang masih berisi darah dengan menghisap larutan HCl
kedala pipet 2 atau 3 kali sampai darah yang tertinggal pada piprt menghilang.
6. Supaya cairan bercampur dengan rata harus dihomogenkan terlebih dahulu.
7. Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang standart .
8. Baca kadar Hb dengan gram /100ml darah ( gram %)
Sumber kesalahan pemeriksaan Hb dengan metode sahli
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Cara visual / mata telanjang
Standar warna tidak stabil
Tidak memiliki standarisasi yang tepat
Mata lelah
Sumber cahaya kurang baik
Alat tidak bersih
Berdasarkan hasil praktikum dengan metode sahli dinilai lebih besar tingkat
keakuratannya dibandingkan dengan metode talquist. Hal tersebut terjadi karena
beberapa factor diantarannya adalah ketelitian dari praktikum yang cenderung lebih
besar saat menggunakan metode hymometer sahli yang memiliki skala lebih baik dan
sebaliknya skala H menggunakan metode sahli memili keakuratan yang sangat
rendah yaitu ± 30% dibandingkan dengan metode cyanmeth hemoglobin.
Cara sahli bukan cara yang paling teliti karena :
1. Hematin bukan larutan sejati
2. Alat tidak bisa di standartkan
3. Tidak semua Hb dapat diubah menjadi hematin
Fungsi pemeriksaan Hb sahli
1. Mengetahui adanya perdarahan yang tersembunyi
2. Mengetahui sebab – sebab penyakit
3. Mengetahui indeks erytrosit
4. Untuk persiapan operasi
Syarat penilaian Hb sahli :
1.
2.
3.
4.
Skala menghadap kedepan
Standart tidak memucat
Cahaya terang
Setinggi miniskus bawah
Penyebab tinggi palsu pada hasil pemeriksaan :
1.
2.
3.
4.
5.
Waktu lebih dari 3 menit
Banyak gelembung udara
Standart warna pucat
Darah diujung pipet tidak dihapus
Darah yang digunakan lisis
Penyebab rendah palsu pada hasil pemeriksaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pipet Hb kotor
Tusukan kurang dalam
Ujung pipet tidak rata
Pipet basah
Pemipetan kurang dari 20 cm
Darah dalam pipet tidak dibilas
Nilai Normal
1. Bayi baru lahir
: 15,2 – 23,6 gr/dl
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Noenatus
2 bulan
Anak usia 1-3 tahun
Anak usia 4-5 tahun
Anak usia 6-10 tahun
Pria dewasa
Wanita dewasa
Ibu hamil
: 15 – 25 gr/dl
: 9 – 14 gr/dl
: 10,8 – 12,8 gr/dl
: 10,7 – 14,7 gr/dl
: 10,8 -15,6 gr/dl
: 12 – 16 gr/dl
:11 – 14 gr/dl
:10 gr/dl
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmeth
Hemoglobin merupakan penyusun eritrosit berupa protein yang mengandung
zat besi dan memiliki afinitas terhadap oksigen untuk membentuk oksihemaglobin.
Dari mekanisme afinitas tersebut maka akan dapat berlangsung proses distribusi
oksigen dari pulma menuju jaringan (Pearce, 1991). Pada hemoglobin manusia
dewasa normal (hemoglobin A), terdapat 2 jenis rantai polipeptida yang dinamakan
rantai α dan rantai β. Pada rantai α, masing-masing mengandung141 gugus asam
amino, sedangkan pada rantai β masing-masing mengandung 146 rantai asam amino.
Sehingga hemoglobin A dinamai α2β2. Akan tetapi tidak semua hemoglobin dalam
darah dewasa normal merupakan hemoglobin A, sekitar 2,5% hemoglobin merupakan
hemoglobin A2, tempat rantai β diganti oleh rantai δ (α2δ2) (Hanong, 2001).
Adanya hemoglobin dalam darah ini menyebabkan eritrosit berwarna merah, karena
hemoglobin merupakan penyususn 30% dari total isi eritrosit (Mutshler, 1991).
Hemoglobin mempunyai berat molekul penyusun 64.450 dan merupakan suatu
molekul yang dibentuk oleh 4 rantai polipeptida, dimana pada tiap polipeptida
melekat pada gugus heme.
Heme adalah suatu turunan porfirin yang mengandung besi (Fe). Polipeptida ini
dinamai secara bersama sebagai bagian dari globin dari molekul hemoglobin. Adapun
fungsi dari hemoglobin ini sebagai alat transportasi O2 serta membawa hasil akhir
proses respirasi CO2.
Ada beberapa metode pemeriksaan hemoglobin.Diantara metode pemeriksaan
hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana
adalah metode sahli, dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin
(Bachyar, 2002).
Prinsip kerja :
Hemoglobin akan di ubah oleh kalium ferisianida (K3Fe(CN)6) menjadi
methemoglobin yang kemudian di ubah menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh
kalium sianida (KCN)
Alat :
spektrofotometer / fotometer dengan filter 540nm
tabung reaksi
klinipet dan tip
dispenser
tabung reaksi
Reagen :
-larutan drabkin
-K3Fe 200mg
-KCN 50mg
-kH2PO4 140mg
-non ionic detergent 1ml
-aquadest 1000ml
-pH 7,0 - 7,4
larutan sianmethemoblobin standart
Cara kerja :







kedalam tabung reaksi di masukkan 5ml larutan drabkin
hisaplah darah vena (EDTA) dengan pipet otomatik
hapuslah kelebihan darah yang menempel dengan kertas pembersih / tissue
masukkan darah dalam pipet ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan
drabkin
pipet di bilas dengan larutan drabkin tersebut
campur larutan dengan cara mengoyang - goyangkan tabung secara perlahan lahan hingga larutan homegen dan biarkan selama 5 menit
lalu baca dengan menggunakan fotometer / spektrofotometer sebagai blanko
de gunakan larutan drabkin
Nilai normal :





laki - laki dewasa : 13,0 - 18,0 gl
wanita dewasa : 11,5 -16,5 gl
wanita hamil : 11,0 - 16,5 gl
anak - anak (3 -6 tahun) : 12,0 - 14,0 gl
bayi : 13,5 - 19,5 gl
Perhitungan :
= absorben sampel x kadar Hb standar = ........... gl %
absorben standart
Pembahasan
Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Jumlah
sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak selalu meningkat atau menurun
bersamaan, sebagai contoh ; penurunan jumlah sel darah merah disertai kadar
hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal terjadi pada kasus anemia pernisiosa
serta kadar sel darah merah yang sedikit meningkat atau normal disertai dengan kadar
hemoglobin yang menurun terjadi pada anemia difisiensi zat besi (mikrositik).
Pemeriksaan kadar hemoglobin sangat penting dilakukan dalam menegakan
diagnosa dari suatu penyakit, sebab jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah
akan menentukan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru
keseluruh tubuh.
Pemeriksaan hemoglobin terdiri atas beberapa metode ; Metode Sahli. Metode
Kuprisulfat, Metode Tallsquit, dan Metode Cyanmethemoglobin,, dari keempat
macam metode di atas yang paling populer atau banyak digunakan adalah metode
cyanmethemoglobin, karena praktis atau mudah dikerjakan serta ketelitiannya lebih
baik dai pada tiga metode diatas.
Dengan mengabaikan masa inkubasi dikawatirkan bisa mendapatkan hasil
yang tidak sesuai dikarenakan proses pemeriksaan terlalu singkat mengakibatkan
eritrositnya belum dilisiskan maka hasil yang dikeluarkan oleh alat tersebut sangat
tinggi. Sesuai prosedur kerja Hb, setelah sampel dicampur dengan reagen drabskin,
kemudian diinkubasi selama 5 menit dan baca pada fotometer 5010, hal ini
diselenggarakan agar eritrosit dalam darah lisis terlebih dahulu kemudian akan
bereaksi dengan kalium cianida membentuk cyanmethemoglobin, namun sering kita
jumpai di laboratorium petugas sering mengabaikan masa inkubasi, misalnya dalam
pemeriksaan Hb yang seharusnya masa inkubasi 5 menit terkadang tampa diinkubasi
sampel pemeriksaan Hb langsung dibaca hingga mengeluarkan hasil yang tidak
akurat.
Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 9 Juni 2010 perbandingan hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin inkubasi 2 menit dan 5 menit , terdapat perbedaan
namun perbedaan tersebut tidaklah bermakna, dikarenakan nilai perbedaan hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin 2 menit dan 5 menit hanya mencapai 0 – 0,3 g/dl,
namun setelah dilakukan uji statistic dipatkan hasil perbedaan tidak bermakna pada
perbadingan pemeriksaan kadar hemoglobin inkubasi 2 menit dan 5 menit metode
cyanmethemoglobin. Hal ini tentunya tidak sesuai teori yang telah ada sebelumnya,
ini terjadi dikarena pengaruh jumlah sampel yang diteliti oleh peneliti tidak sebayak
dengan jumlah sampel yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Maka
pemeriksaan kadar hemoglobin metode cyanmethemoglobin dianjurkan harus
diinkubasi 5 menit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Sumber kesalahan yang mungkin terjadi dalam hasil pemeriksaan kadar
hemoglobin metode cyanmethemoglobin adalah satatis vena pada waktu pengambilan
darah menyebabkan kadar hemoglobin tinggi dari seharusnya, sebaliknya
kontaminasi cairan jaringan menyebabkan kadar hemoglobin rendah dari seharusnya,
begitu juga dengan pemakaian antikoagulan yang berlebihan dapat menyebabkan
penurunan kadar hemoglobin, terjadi bekuan darah, darah yang lipemik dapat
menyebabkan kadar hemoglobin tinggi dari pada seharusnya, adanya leukositas berat
menyebabkan kadar hemoglobin tinggi dari pada seharusnya, penggunaan reagen
yang sudah tidak baik atau kadaluarsa, volume pemipetan yang kurang tepat, darah
kurang atau lebih dari 20 µl maupun saat pemipetan reagen drabskin kurang atau
lebih dari 5,0 ml, masa inkubasi yang berkurang menyebabkan eritrosit belum lisis
hingga tidak bereaksi sempurana dengan kalium sianida menyebabkan kadar
hemoglobin tinggi dari pada seharusnya, penggunaan fotometer 5010 yang kurang
baik misalnya panjang gelombang yang tidak tepat.
Download