Document

advertisement
ISSN 2805-2754
GAMBARAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN DIABETES
MELLITUS
(Telaah Pustaka)
Oleh
Mahrifatulhijah*)
*) Dosen Tetap Akademi Keperawatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta
Abstrak
Penyakit kencing manis pada kehamilan atau diabetes mellitus gestasional (DMG)
memerlukan penanganan bersama ahli penyakit dalam dan ahli gizi. Dokter spesialis anak juga
harus diberitahukan lebih awal jika akan terjadi persalinan pada bayi dengan ibu yang menderita
DMG karena bayi tersebut juga memerlukan penangana khusus untuk mengantisipasi gangguan
pernapasan dan kadar gula darahnya. Wanita hamil menderita diabetes mellitus harus
memperhatikan makanannya, olah raga teratur, obat insulin yang disuntikkan serta berobat teratur.
Jika kadar gula darahnya tak terkontrol menyebabkan kematian janin dalam kandungan,
pertumbuhan janin lebih besar dari usia seharusnya, sehingga akan memicu terjadinya persalinan
prematur, resiko janin dengan kelainan bawaan lebih tinggi di banding dengan populasi normal.
A. Pengertian
Diabetes melitus adalah
gangguan endokrin yang ditandai
dengan tingginya kadar glukosa dan
glukosa urin. (Hamilton 1995)
B. Etiologi
Penyebab dan faktor resiko
terjadinya diabetes mellitus adalah :
1. Umur mulai tua.
2. Obesitas / gemuk.
3. Herediter.
4. Riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan lebih dari 8 kg.
5. Riwayat abortus yan berulag-ulang.
C. Patogenesis
Insulin diproduksi oleh sel
beta pulau langerhans di pankreas
untuk mentransport glukosa dalam sel,
bila insulin tidak cukup, glukosa atau
berakumulasi dalam aliran darah
sehingga
terjadi
hiperglikemia,
hiperglikemia atau menyebabkan
hiperosmolaritas pada darah, yang
menarik cairan intrasal ke dalam sistem
vaskuler sehingga terjadi dehidrasi dan
penambahan volume darah akibatnya
ginjal mensekresi urine dalam volume
besar (poliuria) sebagai upaya untuk
mengatur kelebihan volume darah dan
mensekresi glukosa yang tidak
digunakan (glikosuria). Dehidrasi
seluler, yang disertai poliuri, atau
menimbulkan rasa haus berlebihan
(polidipsi).
Tubuh
mengkompensai
ketidakmampuan mengubah glukosa
menjadi energi dengan membakar
protein (otot) dan lemak sehingga
terjadi penurunan berat badan dan
menyebabkan rasa lapar shg individu
atau makan berlebihan (polifagia).
Produk akhir metabolisme ini adalah
keton dan asam lemak, yang dapat
menyebabkan ketoasidosis.
Dalam jangka waktu tertentu,
diabetes
atau
menyebabkan
perubahan. Vaskuler secara bermakna,
yang atau mempengaruhi jantung,
mata, dan ginjal. Komplikasi mencakup
ateroskleerosis,
retinopati,
dan
nefropati.
D. Patofisiologi Diabetes Mellitus
Dalam
kehamilan
terjadi
perubahan metabolism endokrin dan
karbohidrat
yang
menunjang
pemasokan makanan bagi janin serta
persiapan menyusui. Glukosa dapat
Gambaran Pelaksanaan .....................................................
57
berdifusi secara tepat melalui plasenta
kepada janin,sehingga kadarnya dalam
darah janin hamper menyerupai pada
kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat
mencapai janin, sehingga kadar gula
ibu yang mempengaruhi kadar gula
darah pada janin, sehingga kadar gula
ibu yang mempengaruhi kadar gula
darah terutama dipengaruhi oleh
insulin, disamping beberapa hormone
lainnya misalnya estrogen, steroid dan
plasma laktogen. Akibat lambatnya
resobsi makanan maka terjadi
hiperglikemia yang relative lama dan ini
menuntut kebutuhan insulin. Menjelang
aterm kebutuhan insulin meningkat
sehingga mencapai 3 kali dari normal.
Hal ini disebabkan tekanan diabetic
dalam kehamilan. Secara fisiologik
telah terjadi resistensiinsulin yaitu bila
ia ditambah dengan insulin eksogen ia
tidak mudah menjadi hipoglikemia.
Yang menjadi masalah ialah bila
seorang
ibu
tidak
mampu
meningkatkan
produksi
insulin,
sehingga ia relative hipoinsulin yang
mengakibatkan hiperglikemia. Resisten
insulin juga disebabkan oleh adanya
hormone estrogen, progesterone,
kortisol, prolaktin dan plasenta
laktogen.
Hormone
tersebut
mempengaruhi afinitas insulin. Hal ini
patut
diperhitungkan
dalam
pengendalian
diabetes
mellitus
(Purwaningsih, Wahyu dan Siti
Fatmawati 2010:136)
E. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes menurut National
Institute of Health
1. Tipe I : IDDM (Insulin Dependent
Diabetes Melitus), yaitu Diabetes
tergantung insulin, karena sel beta
pancreas
tidak
memproduksi
insulin.
2. Tipe II : NIDDM ( Non Insulin
Dependent DM), yaitu sel beta di
pulau Langerhans tidak mampu
memenuhi peningkatan kebutuhan
insulin (terjadi pada saat stres).
58
3. Tipe III : Diabetes Gestasional, yaitu
intoleransi karbohidrat yang terjadi
selama masa hamil.
F. Tanda dan Gejala/ Manifestasi Klinis
Diabetes Melitus
1. Poliuri.
2. Polidipsi.
3. Polifagi.
4. Mual, muntah.
5. Obesitas / penambahan berat
badan pada klien diabetes gestasi
tapi pada iddm pasien tidak gemuk
sebelum hamil.
6. Hipoglikemia.
7. Hiperglikemia.
G. Perubahan metabolik selama dan
setelah hamil
Pada
masa
kehamilan
kebutuhan glukosa akan meningkat
untuk perkembangan janin. Glukosa
ditransport ke janin melalui proses
Difusi-Difasilitasi (Insulin ibu tidak
menembus plasenta). Pada usia
gestasi 10 mgg, janin mensekresi
insulinnya sendiri dengan kadar
adekuat,
yang
memungkinkan
menggunakan glukosa yang diperoleh
dari ibu.
Selama Trimester I, kadar
glukosa ibu menurun cepat di bawah
kadar glukosa tadak hamil sampai
antara 55 dan 65 mg/dl. Akibat
pengaruh estrogen dan progesteron,
pankreas meningkatkan produksi
insulin yang menyebabkan peningkatan
penggunaan glukosa, dan pada saat
yang sama penggunaan glukosa oleh
janin juga meningkat, sehinga
menurunkan glukosa ibu.
Pada Trimester II dan III,
peningkatan kadar lactogen plasenta
human, estrogen, progesteron, kortisol,
prolaktin, dan insulin meningkatkan
resistensi insulin mll kerjanya sebagai
suatu antagonis. Resistensi Insulin
sebagai mekanisme penghematan
glukosa untuk memastikan suplai
glukosa yang berlimpah untuk janin.
JKèm-U, Vol. IV, No. 11, 2012:57-61
Pada saat bayi lahir, lepasnya
plasenta menyebabkan penurunan
mendadak kadar hormon plasenta,
kortisol,
dan
insulinase
yang
bersirkulasi,
sehingga
jaringan
maternal kembali; I peka terhadap
insulin.
H. Diabetes pada Kehamilan
Diabetes pada kehamilan dapat
menyebabkan :
1. Perub. Kebutuhan insulin
menurun selama trimester I,
kemudian meningkat karena
Human Plasenta Lactogen
(HLP),
antagonis
insulin
meningkat : meningkat selama
persalinan dan menurun tibatiba setelah kelahiran.
2. Penurunan ambang ginjal
terhadap pengeluaran glukosa
dan nefropati.
3. Fluktuasi dikit oleh karena
mual, muntah, mengidam.
4. Peningkatan
resiko
ketoasidosis, syok indulin dan
koma.
5. Hipertensi
6. Retinopati
I.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin Glikosida (HbA1c)
lebih besar dr 8,5%.
Khususnya sebelum kehamilan,
membuat janin beresiko anomaly
congenital.
2. Kadar glukosa Serum
3. Kadar keton urin
4. Protein dan Klirent kreatinin
5. Tes oleransi Glukosa
6. Es tloeransi glukosa (GTT)
J. Komplikasi
Komplikasi
kehamilan
sehubungan denga kehamilan diabetik
meliputi hal-hal di bawah ini :
1. KOMPLIKASI PADA IBU :
a) Aborsi spontan
b) Hipertensi akibat kehamilan
(Pregnancy-Induced
Hipertension
(PIH))
abt
perubahan vascular terkait
dengan diabetes.
c) Hidramnoin (polihidramnion)
yaitu kelebihan cairan amnion
sebesar 2000 ml.
d) Infeksi (Urinary Tract Infection)
berhubungan
dengan
glikosuria.
e) Ketoasidosis ( Efek keton
menurunkan kadar PIH)
2. Komplikasi Janin/Neonatus
a) Anomali congenital (akibat
konrol
glikemia
yang
berkurang
pada
masa
organogenesis).
b) Makrosomia yaitu berat badan
bayi lebih dari 4000 g
c) Pankreas janin mensekresi
insulin pada gestasi ke 10
sampai 14 mgg, insulin
berkerja sebagai hormon
pertumbuhan sehingga ukuran
janin meningkat/Makrosomaia.
d) Retardasi pertumbuhan Intra
Uterin (akibat perubahan
vascular
pada
diabetes
menurunkan jumlah O2 yang
menghasilkan neonatus SGA
(Small for Gestational Age).
K. Pengkajian Keperawatan
1. Sirkulasi
a) Nadi dorsalis pedis dan
pengisian
kapiler
menurun/melambat
b) Edema, peningkatan tekanan
darah
Gambaran Pelaksanaan .....................................................
2. Eleminasi
Pielonefriris, ISK, nefropati, poliuria.
3. Makanan/cairan
a) Polidpsi/polifagia
b) Mual/muntah
c) Obesitas
d) Nyeri tekan abdomen
e) Glikosuria
4. Keamanan
a) Integritas/sensasi kulit lengan,
paha, bokong, dan abdomen
59
mungkin berubah oleh karena
injeksi insulin.
b) Kerusakan
penglihatan/retinopati.
5. Sexualitas
a) TFU lebih tinggi atau lebih
rendah terhadap usia gestasi
(hidromnion,
ketidaktepatan
pertumbuhan janin).
b) Riwayat neonatus besar usia
gestasi, hidramnion, anomali
congenital
6. Interaksi sosial
a) Masalah
sos-sek
dapat
meningkatkan resiko komplikasi.
b) Ketidakkuatan
sistem
pendukung yang bertanggung
jawab mempengaruhi kontrol
diabetik.
7. Penyuluhan/pembelajaran
a) Bayi baru lahir kemungkinan 4
kg atau lebih.
b) Riwayat keluarga diabetes,
diabetes infertilitas, neonatus
besar masa gestasi, lahir mati,
anomali congenital, aborsi
spontan,
Hidramnion,
Makrosomia (lebih besar dg
4000 g).
L. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi cedera berhubungan
dengan insufiensi uteroplasenta.
2. Resiko tinggi cidera maternal
berhubungan
dengan
Hipoglikemia/hiperglikemia.
3. Resiko perubahan Nutrisi : kurang
dari
kebutuhan
berhubungan
dengan Diabetes dan kehamilan.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan
dengan Hiperglikemia.
5. Resiko
cidera
maernal
berhubungan dengan perubahan
pada kontrol diabetik, profil darah
abnormal/anemia,
hipoksia
jaringan, perubahan respon imun.
6. Kurang pengetahuan (kondisi
diabetik, prognosis, dan kebutuhan
60
tindakan)
berhubung
dengan
kurang
informasi,
kesalahan
informasi, tidak mengenal sumber
informasi.
M. Penatalaksaaan Diabetes Melitus
1. Diet / mempertahankan glukosa
darah.
Penderita dengan berat badan
cukup
diberi
diet
mengandung1200-1800
kalori
selama hamil.
Pada triwulan kedua metabolism
karbohidrat dalam tubuh berubah
jadi ibu memerlukan lebih banyak
kalori dan protein.
2. Pengobatan
a. Insulin
b. Non
insulin/obat
oral
diabetikum
3. Penanggulangan obstetric
4. Pada wakru mau tidur diberikan 25
mg KH untuk mencegah ketosis
pada malam hari.
N. PERAWATAN
1. Antepartum
a. Diet
b. Pemantauan
kadar
glukosa darah
c. Pemeriksaan urin
d. Terapi insulin
e. Latihan fisik
f. Supervisi
g. Hospitalisasi
2. Intrapartum
Kadar glukosa darah dan
Hidrasi harus dikontrol saat
persalinan, dengan pemasangan
infus misalnya RL, pemberian
insulin, pemeriksaan glukosa darah
mempertahankan kadar glukosa
normal.
O. Evaluasi
a. Nutrisi adekwat.
b. Cidera terhadap janin tidak terjadi.
c. Cidera terhadap maternal tidak
terjadi.
d. Pengetahuan meningkat.
JKèm-U, Vol. IV, No. 11, 2012:57-61
DAFTAR PUSTAKA
Endjun, Judi Januadi. 2002. Mempersiapkan
Kehailan Sehat. Jakarta: Puspa
Swara
Mitayani, dan M,Biomed. 2009. Asuhan
Keperawatan Maternitas. Jakarta:
Salemba Medika
Farrer, Helen. 2001. Perawatan
Materitas.Edisi 2. Jakarta: EGC
Bobak. Et al. 2005. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati.
2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Gambaran Pelaksanaan .....................................................
61
Download