respon penonton pada program talk show “bukan empat mata”

advertisement
RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK
SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS 7
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Lulu Fadlina
NIM 6662100069
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2015
MOTTO
“Karena Sesungguhnya
Sesudah Kesulitan Itu ada Kemudahan”
(QS. 94:5)
Skripsi ini kupersembahkan untuk mama & papa
yang telah mencurahkan do’a yang tulus ikhlas,
limpahan kasih sayang, motivasi, dan materi hanya
untuk ananda mu hingga detik ini, serta kakak dan
kakak ipar ku yang selalu memberikan motivasi.
iii
ABSTRAK
LULU FADLINA. NIM 6662100069. RESPON PENONTON PADA
PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.
Pembimbing I: Isti Nursih, S.Ip. M.Ikom dan Pembimbing II: Uliviana Restu
H. S.Sos, M.I.Kom
Program talk show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan sisi edutainment
dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat bagi penonton dalam dunia
informasi dan hiburan yang diberikan, seperti halnya program talk show BUKAN
EMPAT MATA yang membahas hal-hal current issue yang sedang happening
dan di kemas dalam bentuk yang ringan. Talk show menjadi salah satu program
yang mulai mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program
talk show. Umumnya program talk show di bawakan dengan berbagai macam cara
ada talk show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada pula talk show yang
di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan dengan humor-humor yang segar
agar terkesan tidak kaku dan penonton pun ikut merasa terhibur dan informasi
serta pesan yang disampaikan cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan
acara talk show. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana respon
kognitif, afektif, dan behaviour penonton setelah menonton program talk show
BUKAN EMPAT MATA secara langsung. Penelitian mengacu pada teori Osgood
dan Tannembaum dengan model komunikasi S-O-R. Pendekatan dan metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian
diperoleh respon kognitif penonton setelah menyaksikan langsung program talk
show BUKAN EMPAT MATA memahasi pesan dan informasi yang diberikan.
Dan respon afektif yang penonton sangat terhibur setelah menyaksikan talk show
BUKAN EMPAT MATA.Sedangkan untuk respon behaviour penonton meniru
gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Tukul Arwana.
Kata kunci: Respon Penonton, Program Talk Show Bukan Empat Mata,
Kognitif, Afektif, Behavioral
v
ABSTRACT
LULU FADLINA. NIM 6662100069. AUDIENCES’ RESPONSE OF
BUKAN EMPAT MATA TALK SHOW PROGRAM TRANS7. Guide I: Isti
Nursih, S.Ip. M.Ikom and Guide II: Uliviana Restu H. S.Sos, M.I.Kom
Talk show programs BUKAN EMPAT MATA addition to providing the
edutainment in everyday life, is certainly very beneficial to the audience in a
world of information and entertainment provided, as well as talk show program is
BUKAN EMPAT MATA that discuss matters of current issues that are happening
and in containers in the form of light. Talk show became one of the programs that
start to color television media, it can be seen from the number of talk shows.
Generally, the program talk show brought in many ways there is a talk show that
brought the style seriously, there is also a talk show that brought the relaxed style
and paste the humor fresh to impress not rigid and the audience, too amused and
information and messages delivered quickly accepted by the audience while
watching a talk show. The purpose of this study was to describe how the response
of cognitive, affective, and behavior of the audience after watching a talk show
program is BUKAN EMPAT MATA directly. Research referring to the theory of
Osgood and Tannembaum with S-O-R (stimulus-organism-response)
communication model. Approaches and methods used in this research is
qualitative descriptive. The results were obtained of cognitive response of the
audience after watching the live talk show is BUKAN EMPAT MATA
understand the message and the information provided . And affective responses
were highly entertained the audience after watching the talk show is BUKAN
EMPAT MATA.For while behavior response of the audience to mimic the
movements performed by Tukul Arwana .
Keywords: Response, Bukan Empat Mata Talk show Program, Cognitive,
Affective, Behavioral
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “RESPON PENONTON PADA PROGRAM
TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA”` TRANS7. Penulis menyadari hanya
dengan kehendak-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
strata satu (S.1) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Beranjak dari ketidaksempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki, penulis menyadari bawa dalam menuntaskan skripsi ini
memerlukan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya.
2.
Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya.
3.
Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
vii
4.
Ibu Puspitas Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku Sekertaris Prodi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
5.
Bapak Muhammad Jaiz, S.Sos.M.Pd selaku Penguji I dan Bapak Teguh
Iman Prasetya, SE.M.Si selaku Penguji II, terima kasih atas saran dan
masukannya kepada penulis.
6.
Bapak Rangga Galura Gumelar,
Dipl.Ing., M.Si Selaku Dosen
Pembimbing Akademik dari semester satu sampai dengan selesai, terima
kasih atas masukan yang selalu diberikan.
7.
Ibu Isti Nursih Wahyuni., S.Ip. M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing I
terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan serta support kepada
penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
8.
Ibu Uliviana Restu H., S.Sos, M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing II
terima kasih atas bimbingan dan arahannya kepada penulis selama
pembuatan skripsi.
9.
Novianti Sukardi selaku Ass.Produser beserta Crew Program Talk Show
“Bukan Empat Mata” yang telah membantu dan mengizinkan penulis
untuk melakukan observasi dalam kegiatan syuting Program Talk Show
“BUKAN EMPAT MATA”.
10.
Papa dan Mama, Kakek, Nenek, serta keluarga besar semua yang selama
ini selalu memberikan support, doa, yang tiada henti kepada penulis dan
bantuan moril serta materil, terimakasih untuk semuanya.
11.
Kakak ku, Dilla Fadhillah M.Pd dan kakak iparku Teddy Suryo Hadi
Nugroho, S.H. terima kasih atas doa, dan motivasi yang selalu diberikan
kepada penulis.
12.
Okta Zikriani, Yani Pratiwi, Silvia Ardita, Maya Lestari Nur Azizah,
Kartika Ayu Mawarni, Sari Triastuti, Mustika Widiati Cholik, Ririn
Fahriyani, terima kasih atas persahabatannya selama ini.
13.
Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 (Galuh
Garmabrata, Gebby Irene, Maya Maul Haya Sofa, Nurhamidah Yuniar,
Ichwan Adinata, M.Chiko Averoez, Shendy Tyas Anwar, Refika Sari
Sibarani, Lia Nurapriani, Hilda Agustina, Ifat Fatmawati, (maaf ga bisa
disebut satu-persatu) serta angkatan 2011 jurusan Ilmu Komunikasi (Arin,
Dwi Kurnia, Emma Masriyah, Ratna Rahayu, Tiara Puji Pangesti) yang
selalu memberikan support untuk penulis.
Penulis berupaya semaksimal mungkin sesuai kemampuan untuk
memberikan hasil terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa dengan segala keterbatasan waktu, pengalaman dan ilmu
pengetahuan
yang
penulis
miliki,
skripsi
ini
masih
jauh
dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala
kekurangan dan kesalahan yang ada dan penulis menerima saran dan
masukan agar dapat menyempurnakan skripsi ini.
Serang, 20 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................................. v
ABSTRACT .......................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Identifikasi Masalah....................................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Komunikasi ...................................................................................... 6
2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa ........................................................................... 8
2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa........................................................ 11
2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa .............................................. 14
2.1.3 Pengertian Program ........................................................................................... 15
2.1.3.1 Jenis Program ..................................................................................... 16
2.1.4 Pengertian Talk Show ........................................................................................ 19
2.1.5 Pengertian Respon ............................................................................................ 20
2.1.5.1 Faktor Terbentuknya Respon ............................................................. 21
2..1.5.2 Macam-Macam Respon .................................................................... 22
2.1.6 Teori S-O-R (stimulus-organism-respon).......................................................... 23
x
2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................................... 25
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................................. 31
3.2 Metode Penelitian ....................................................................................................... 32
3.3 Paradigma Penelitian ................................................................................................. 33
3.4 Subjek Penelitian ........................................................................................................ 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 35
3.6 Informan Penelitian .................................................................................................... 38
3.6.1 Key Informan ..................................................................................................... 38
3.6.2 Informan ............................................................................................................ 39
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................................... 40
3.8 Uji Keabsahan Data ..................................................................................................... 41
3.9 Jadwal Penelitian ......................................................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................................... 43
4.1.1 Profil Talk Show BUKAN EMPAT MATA ..................................................... 44
4.1.2 Format Produksi ............................................................................................... 46
4.1.3 Standar Operation Procedure ........................................................................... 47
4.1.4 Crew yang dibutuhkan ...................................................................................... 48
4.1.5 Kegiatan Saat Syuting ....................................................................................... 48
4.2 Deskripsi Informan ...................................................................................................... 51
4.2.1 Key Informan (Novianti Sukardi. Ass Produser) .............................................. 52
4.2.2 Informan 1 (Lidya Putri) ................................................................................... 53
4.2.3 Informan 2 (Andi S) .......................................................................................... 54
4.2.4 Informan 3 (Regina Aprilia) .............................................................................. 55
4.2.5 Informan 4 (Dinda Lestari) ................................................................................ 55
4.3 Analisis Data ................................................................................................................ 56
4.4 Pembahasan ................................................................................................................. 64
4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT
MATA di TRANS7............................................................................................ 65
4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT
MATA di TRANS7........................................................................................... 68
xi
4.4.3 Respon Behavioral Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT
MATA di TRANS7........................................................................................... 72
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 74
5.2 Saran ………………………………………………………………………………… 75
5.2.1 Saran Teoritis .................................................................................................... 75
5.2.1 Saran Praktis ..................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 76
LAMPIRAN .................................................................................................................... 78
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ 97
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1
Cover Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA 4 ..................................... 4
GAMBAR 1.3
Teori S-O-R ......................................................................................................... 25
GAMBAR 2.2
Kerangka Berpikir .............................................................................................. 25
GAMBAR 4.2
Tukul dan Vega saat menyapa penonton ............................................................. 50
GAMBAR 4.3
Tim kreatif dan produser saat briefing sebelum tapping ..................................... 60
GAMBAR 4.4
Tempat FOH diatas belakang penonton ................................................................... 60
GAMBAR 4.5
Tempat Camera Person ................................................................................................... 61
GAMBAR 4.6
Ruang Wardrobe & MakeUp Bukan Empat Mata ............................................... 61
GAMBAR 4.7
Tim FD memandu sebelum talk show tayang ...................................................... 62
GAMBAR 4.8
Penonton di studio menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ........... 64
GAMBAR 4.9
Tim sorak talk show Bukan Empat Mata ............................................................. 65
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Transkrip Wawancara Informan Lidya Putri .......................................................77
LAMPIRAN 2
Transkrip Wawancara Informan Andi Syahrulzan .............................................. 81
LAMPIRAN 3
Transkrip Wawancara Informan Regina Aprilia .................................................. 84
LAMPIRAN 4
Transkrip Wawancara Informan Dinda Lestari ................................................... 86
LAMPIRAN 5
Foto Penelitian ..................................................................................................... 92
LAMPIRAN 6
Foto sebelum kegiatan syuting.............................................................................. 93
LAMPIRAN 7
Surat Permohonan Izin Mencari Data .................................................................. 94
LAMPIRAN 8
Lembar Bimbingan Skripsi .................................................................................. 95
DAFTAR TABEL
TABEL 2.3
Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 28
TABEL 3.1
Jadwal Penelitian ................................................................................................ 44
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu
menyihir begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk bersedia
duduk manis dan menghabiskan waktunya untuk menatap berbagai macam
program acara yang ditayangkan, tidak peduli tua ataupun muda bahkan
anak-anak pun hampir menghabiskan sebagian masa pertumbuhan mereka
untuk menatap benda yang satu ini. 1
Program-program yang disajikan oleh media televisi dari waktu ke
waktu mengalami perubahan dan perkembangan, oleh sebab itu sebagai
pekerja media televisi harus cermat dan cepat tanggap melihat kondisi
serta kejenuhan yang muncul dan kecenderungan selera penontonnya agar
penonton tetap setia karena selalu diberikan kepuasan dengan penyajian
program-program yang ditayangkan. Munculnya media televisi dalam
kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya
dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa, globalisasi
informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek
sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia.2
Penonton televisi telah dihadapkan kepada banyak alternatif
tontonan hiburan dari berbagai acara televisi yang berbeda, dari sekian
1
2
Nawiroh Vera,Pengantar Komunikasi Masssa, (Jakarta:Renata Pratama Media, 2008)hal.76
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) hal.35
1
2
banyak acara yang ada di televisi dalam menyajikan program-program
unggulannya dan membuat persaingan di layar kaca semakin ketat. Adu
program pun dilakukan untuk memperebutkan penonton.
Dewasa ini tidak dipungkiri lagi berbagai macam program acara
yang ditayangkan stasiun televisi seperti program berita, musik, game
show¸ dan sebagainya. Talk Show menjadi salah satu program yang mulai
mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program
Talk Show. Umumnya program Talk Show di bawakan dengan berbagai
macam cara ada Talk Show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada
pula Talk Show yang di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan
dengan humor-humor yang segar agar terkesan tidak kaku dan penonton
pun ikut merasa terhibur dan informasi serta pesan yang disampaikan
cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan acara Talk Show.
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan
sisi edutainment dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat
bagi penonton dalam dunia informasi dan hiburan yang diberikan, seperti
halnya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang membahas halhal current issue yang sedang happening dan di kemas dalam bentuk yang
ringan. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di tayangkan di
stasiun televisi TRANS7 pada hari senin sampai dengan jumat pukul 22.00
WIB. Acara ini menghadirkan bincang-bincang bersama narasumber yang
berasal dari berbagai kalangan seperti, artis, pejabat, praktisi dan lainnya.
2
3
Talk Show yang menarik tentunya mampu mengundang perhatian
banyak bagi penontonnya, begitupun sebaliknya apabila suatu acara tidak
dapat menarik penonton maka acara tersebut akan di tinggalkan oleh
pemirsanya, program Talk Show BUKAN EMPAT MATA merupakan
sebuah program Talk Show yang menarik dan merebut perhatian
penontonnya. Keberhasilan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
tidak hanya dilihat dari sisi pemandu acara atau host, tetapi dari sisi
pendukung lainnya seperti bintang tamu, band pengiring, suasana studio
yang nyaman, co-host yang selalu memberikan celetukan lucu, dan tim
crew.
Terdapat alasan mengapa penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini yaitu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
merupakan program yang sudah berdiri selama 9 tahun dengan host yang
sering dianggap “ndeso” oleh orang-orang, serta memiliki karakter
komedian yang apakah mampu seorang komedian membawakan sebuah
program Talk Show, yang biasanya kita ketahui bahwa pembawa acara
sebuah Talk Show harus memiliki penampilan yang good looking,
memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, namun program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA dibawakan dengan gaya dan konsep yang
berbeda oleh seorang komedian yaitu Tukul Arwana, sehingga membentuk
sebuah respon dari penonton yang menyaksikan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA.
3
4
Melihat hal ini penulis mencoba melakukan penelitian lebih jauh
yang berjudul Respon Penonton Pada Program Talk Show “BUKAN
EMPAT MATA” Trans7.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dirumuskan kedalam sebuah
pertanyaan yakni: “Bagaimana respon penonton yang menyaksikan
langsung program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7?.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka masalah penelitian di
identifikasikan sebagai berikut:
1.
Bagaimana respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk
Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?
2.
Bagaimana respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk
Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?
3.
Bagaimana respon behavioral penonton setelah menyaksikan program
Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk :
1. Mendeskripsikan respon kognitif penonton setelah menyaksikan program
Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.
2. Mendeskripsikan respon afektif penonton setelah menyaksikan program
Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.
4
5
3. Mendeskripsikan respon behavioral penonton setelah menyaksikan
program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat
teoritis manfaat praktis, yaitu:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
kekayaan ilmu komunikasi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis selanjutnya.
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan tentang kajian respon.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
baru bagi pembaca, dan diharapkan pula dapat memberikan sebuah
kontribusi yang nyata berupa aspirasi dan informasi kepada pihak-pihak
terkait sehingga nantinya memiliki program siaran yang layak dan
diminati oleh banyak kalangan ataupun khalayak.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1. Pengertian Komunikasi
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri untuk
memenuhi segala macam kebutuhan dalam hidupanya, untuk itu
diperlukan komunikasi yang memiliki arti penting bagi manusia dalam
berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana dalam melakukan suatu
hubungan
atau
interaksi
dengan
orang
lain.
Manusia
selalu
mengaktualitaskan diri dalam suatu lingkungan dengan memberikan
simbol melalui proses pertukaran informasi.
Komunikasi merupakan hal dasar yang harus dikaji sebagai dasar
teoritis pertama. Penelitian ini berkaitan dengan stimulus, organism,
respon yang merupakan bagian dari kajian teori Ilmu Komunikasi.
Komunikasi termasuk ke dalam disiplin ilmu sosial yang bersifat dinamis,
karena selalu mengikuti dengan perkembangan zaman.
Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika seorang komunikator berniat menyampaikan suatu
pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan
komunikasi terdiri dari dua aspek yakni isi pesan dan lambang, isi pesan
umumnya pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa.
6
7
Kata atau istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris
“communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah
dari bahasa Latin communicates, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.3
Dalam kata communis ini memiliki makna, berbagi” atau, menjadi milik
bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain,
dengan kata lain pengertian yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. Merujuk pada pengertian Ruben dan Steward mengenai
komunikasi manusia yaitu:
“Human communication is the process through which
individuals -in relationships, group, organizations and societesrespond to and create messages to adapt to the environment and
one another.”
Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptkan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain.4 Banyaknya pendapat para ahli yang
dikutip, penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
antara dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi penyampaian pesan
dan makna agar pesan tersebut dapat sampai dan dipahami dengan baik
oeh komunikan, sesuai yang diingin oleh komunikator.
Onong Uchyana Effendy.1999.Komunikasi Ilmu, Teori dan Praktek.Bandung:PT. Rosdakarya.
Hlm.9
3
4
W Stephen, Littlejohn “Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing. (hal 16)
8
2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa
Berbicara komunikasi massa tidak terlepas dari elemen-elemen
komunikasi massa seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan,
dampak, dan feedback. Komunikator di artikan sebagai pemberi atau
penyampai informasi atau sebagai narasumber terhadap khalayak.
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris Mass Comunication
sebagai kependekan dari mass media comunication artinya, komunikasi
yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.
Istilah mass comunications atau comunication.5
Komunikasi menurut DeFleur dan Dennis McQuail didalam
bukunya “Understanding mass comunication (1985)”, menyebutkan
bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara
luas dan secara terus menerus-menerus menciptakan makna-makna yang
diharapkan dapat mempengaruhi khalayak besar dan berbeda-beda dengan
melalui berbagai cara.6
Komunikasi massa menurut Jalaludin Rakhmat merupakan jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak dan elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.7
5
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT. Grasindo, 2004 hal 69.
Sasa Djuarsa Sendjaja, DKK, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2003 hal 73.
7
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal 189.
6
9
Merujuk dari penjelasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan
bahwa yang disebut komunikasi massa adalah komunikasi yang
menggunakan media massa yang periodik, atau secara sederhana dapat
pula dikatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi
yang menggunakan media massa, baik itu cetak maupun media elektronik
dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada khalayak yang tersebar
luas.
Beberapa sifat yang melekat dalam komunikasi massa dan
sekaligus membedakannya dengan komunikasi yang lain. Sifat-sifat
tersebut diantaranya adalah :
1. Sifat Komunikator
Berbagai pesan yang terbit dari suatu media massa sebenarnya bukan
lagi miliki perorangan, tetapi hasil rembugan, olahan redaksi atau
keputusan dari kebijaksanaan organisasi yang menerbitkannya.
2. Sifat Pesan
Pesan komunikasi massa bersifat umum, universal tentang berbagai
hal dari berbagai tempat di muka bumi. Sementara itu, isi media
massa adalah tentang berbagai peristiwa apa saja yang patut di
ketahui oleh masyarakat umum. Tidak ada pesan komunikasi massa
yang hanya di tujukan kepada suatu masyarakat tertentu.
3. Sifat media massa.
Komunikasi massa nampaknya lebih bertumpu pada andalan
teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa industri untuk
10
memperbanyak
dan
melipat
gandakannya.
Bantuan
industri
mengakibatkan berbagai pesan akan menjangkau khalayak dengan
cara yang cepat serta tepat secara terus menerus.
4. Sifat Komunikasi.
Komunikasi dalam suatu komunikasi massa adalah masyarakat umum
yang sangat beragam, heterogen dalam segi demografis, geografis
maupun psikologis.
5. Sifat Efek.
Secara umum komunikasi mempunyai tiga efek. Berdasarkan teori
hierarki efek yaitu:
a. Efek Kognitif, mengakibatkan khalayak berubah dalam hal
pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang di
perolehnya, yang berhubungan dengan pengetahuan, mencakup
persepsi,
menalar,
mengenali,
memahami,
menilai,
dan
membayangkan.
b. Efek Afektif, perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan
untuk suka atau tidak suka pada objek.
c. Efek Konatif atau behavioral, perilaku yang sudah sampai pada
tahap individu melakukan sesuatu atau perbuatan terhadap objek.
6. Sifat Umpan Balik.
11
2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Koran, majalah, radio, televisi dan film merupakan the big five of
mass media.8 Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah sebagai
berikut: 9
1. Komunikator Terlembaga
Ciri Komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.
Komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik dengan
mengingat kembali pendapat Charles R. Wright, bahwa
komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya
bergerak dalam organisasi yang kompleks.
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi
massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk
sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi
massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa
fakta, peristiwa atau opini namun tidak semua fakta dan
peristiwa yang terjadi di sekililing kita dapat dimuat dalam
media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam
bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik,
atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.
3. Komunikannya anonim dan heterogen
8
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004 hal 24
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Agustus 2004. Hal
12.
9
12
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan
heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak saling
mengenal (anonim), karena komunikasi menggunakan media
dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan
komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat di kelompokan
berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
4. Media massa menimbulkan keserempakan
Kelebihan komunikasi massa di bandingkan dengan komunikasi
lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikator yang
dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari
itu komunikator yang banyak tersebut secara serempak pada
waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan
sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan
sangat penting dan sebaliknya pada komunikasi massa yang
penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus
disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertntu dan
disesuaikan dengan karakterisktik media massa yang akan
digunakan.
6. Komunikasi bersifat satu arah
13
Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa
dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri
komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Secara
singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan
menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media
massa maka komunkator dan komunikannya tidak dapat
melakukan kontak langsung. Komunaktor aktif menyampaikan
pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun di antara
keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaiman halnya yang
terjadi dalam komunikasi antarpersonal, dengan demikian
komunikasi massa itu bersifat satu arah.
7. Stimulus alat indera “Terbatas”
Ciri
komunikasi
lainnya
yang
di
anggap
salah
satu
kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”.
Dalam komunikasi massa. Stimulasi alat indera bergantung pada
jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca
hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak
hanya mendengar, sedangkan pada media TV dan film, kita
menggunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus.
8. Umpan balik tertunda (delayed)
Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan
feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi
apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari
feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik
14
bersifat langsung (direct feedback) dan umpan balik bersifat
segera (immediate feedback).
2.1.2.2 Tujuan dan Fungi Komunikasi Massa
Banyak ahli yang mengungkapkan fungsi komunikasi massa
dengan versi masing-masing. H.Lasswel menunjukan ada tiga fungsi
komunikasi massa, yaitu: fungsi pengawasan lingkungan, fungsi korelasi
dan fungsi transmisi.10 Namun oleh Charles R. Wright di tambahkan satu
lagi fungsi komunikasi massa yaitu fungsi hiburan.11 Joseph De Vito
mengatakan bahwa ada enam fungsi yang paling penting dalam
komunikasi massa yaitu12:
1. Fungsi Menghibur, media massa memberikan hiburan untuk
mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga
mereka dapat menjual kepada para pengiklan. Stimuli atau
pencairan untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari
kegiatan rutin.13
2. Fungsi Meyakinkan, berusaha meyakinkan khalayak atas suatu
peristiwa persuasi yang datang dalam bentuk: memperkuat sikap,
kepercayaan, atau nilai seseorang, mengubah sikap, kepercayaan
atau nilai seseorang, menggerakan seseorang untuk melakukan
sesuatu.
10
Sutarto, Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005hal 91
Ibid
12
Ibid
13
Morissan, Strategi Mengelola Radio&Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005 hal 23.
11
15
3. Menginformasikan, media memberikan informasi kepada khalayak
baik berupa pengetahuan tentang musik, politik, film, seni, dan
ekonomi.
4. Menganugerahkan status
Paul Lazarsfeld dan Robert merton, dalam karya mereka “mass
communications,
Popular
Taste,
and
Organized
Social
Action”(1951), mengatakan “jika anda benar-benar penting, anda
akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi pusat
perhatian massa, berarti anda penting”, sebaliknya tentu saja, jika
anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda tidak penting.
5. Fungsi Membius, merupakan fungsi media massa yang paling
menarik dan paling banyak dilupakan, ini berarti bahwa apabila
media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya
bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa
atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak aktif.
6. Menciptakan Rasa Keterbatasan, program televisi, berita-berita
disurat kabar membuat seseorang yang kesepian merasa menjadi
anggota sebuah kelompok yang lebih besar.
2.1.3 Pengertian Program
“Program” berasal dari bahasa inggris programme atau program
yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara, tapi menggunakan istilah
“siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang
16
disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering
digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata “siaran”
untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang
ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.14
Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau
barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa
dan pemasangan iklan. Program adalah produk yang dibutuhkan orang
sehingga mereka bersedia mengikutinya, dalam hal ini terdapat suatu
rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan
mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara
yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton. 15
Dengan demikian, program memiliki pengertian yang luas. Program atau
acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk
mengikuti siaran yang ditayangkan.
2.1.3.1 Jenis Program
Stasiun setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beraneka ragam. Pada
dasarnya, apa saja yang bisa dijadikan program untuk ditayangkan di
televisi selama program itu menarik dan disukai pemirsa, dan selama tidak
bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengelola stasiun dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk
14
Morissan, M.A Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta:Ramdina Prakasa,2005
hal 97.
15
Ibid 97-99
17
menghasilkan berbagai macam program yang menarik. Berbagai jenis
program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan
jenisnya, yaitu:16
1. Program Informasi (News)
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada khalayak
atau audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar
yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran, karena
sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
khalayak dengan cepat. Berita keras dibagi kedalam bentuk berita
yaitu:
a) Straight news berarti berita “langsung”, maksudnya
sesuatu berita yang singkat dengan hanya menyajikan
informasi terpenting saja mencakup 5W+1H (who,
what, where, when, why dan how) terhadap suatu
peristiwa yang diberitakan.
b) Feature, adalah berita ringan namun menarik.
Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang
lucu, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainya.
16
Ibid hal 60
18
c) Infotainment, adalah salah satu bentuk berita keras
karena memuat informasi yang harus ditayangkan.
b. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting
dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun
tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk
kedalam berita lunak adalah:
a) Current Affair, adalah program yang menyajikan
informasi yang terkait dengan suatu berita penting
yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam.
b) Magazine,
adalah
program
yang
menampilkan
informasi ringan namun mendalam atau dengan kata
lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih
panjang.
c) Dokumenter,
adalah
program
informasi
yang
bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun
disajikan dengan menarik.
d) Talk Show, adalah program yang menampilkan satu
atau beberapa orang untuk membahasa suatu topik
tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara
(host).
19
2. Program Hiburan (entertainment)
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur penonton dalam bentuk lagu, musik, cerita dan permainan.
a) Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita
mengenai kehidupan masyarakat.
b) Musik program musik dapat ditampilkan dua format
yaitu videoklip. Program musik berupa konser baik di
outdoor ataupun di dalam studio (indoor).
c) Permainan bentuk program yang melibatkan sejumlah
orang baik secara individu ataupun kelompok.
Menurut pembagian jenis program diatas, terlihat bahwa Talk Show
sebagai program siaran yang memberikan informasi tentang topik yang
sedang diperbincangkan dengan mengundang beberapa narasumber untuk
membahas topik yang sedang hangat diperbincangkan. Format Talk Show
dalam hal ini berbentuk wawancara santai dan ringan.
2.1.4 Pengertian Talk Show
Talk Show adalah sebuah program televisi atau radio dimana
didalamanya khususnya orang yang terkenal di undang untuk berbicara
dalam kondisi yang tidak formal tentang berbagai topik yang menarik.17
Dapat disimpulkan bahwa Talk Show adalah program acara televisi yang
17
.A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (Great Britain, Oxford University
Press 1995) hal.188
20
memuat topik-topik menarik bersama narasumber dan diikuti respon lewat
interaksi dari penonton.
Talk Show dikategorikan menjadi dua yaitu, Talk Show yang
sifatnya ringan dan menghibur dan Talk Show yang sifatnya formal dan
serius, umunya Talk Show yang bersifat formal dan serius termasuk dalam
kategori berita, sementara Talk Show yang sifatnya ringan dan menghibur
termasuk dalam kategori informasi, sama hal nya dengan program Talk
Show BUKAN EMPAT MATA yang memiliki konsep Talk Show yang
sifatnya ringan.
Program dengan format Talk Show di Indonesia yang digemari
penonton seperti; BUKAN EMPAT MATA yang dibawakan oleh pelawak
Tukul Arwana dan co host Vega Darwanti dengan membawakan
pertanyaan yang serius, namun kadang kala memberikan pertanyaan yang
terkadang tidak terlepas dari sisi humor seorang Tukul Arwana. Program
yang sudah berdiri selama 9 tahun ini sangat digandrungi pemirsa dari
kalangan menengah ke atas sampai kalangan menengah kebawah.18
2.1.5 Pengertian Respon
Menurut Djalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan dari
organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap
jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut
respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil
18
Berdasarkan wawancara observasi dengan ass.prod- novi pada 26 mei 2015 pukul 19.15wib.
21
atau kesan yang didapat dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan-pesan.19
Menurut Poerwadarminta, respon diartikan sebagai tanggapan
reaksi dan jawaban.20 Respon akan muncul dari penerima pesan setelah
sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi, sedangkan menurut Ahmad
Subandi mengemukakan respon dengan istilah umpan balik yang memiliki
peranan atau pengaruh dalam menentukan baik atau tidaknya suatu
komunikasi.21
2.1.5.1 Faktor Terbentuknya Respon
Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan
tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor
penyebabnya dapat menanggapi dengan baik, pada proses ini awal
individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang
ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Dengan kata lain, stimulus akan
mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada 2 faktor, yaitu:
a. Faktor Internal: faktor yang ada dalam diri individu manusia
sendiri dari dua unsur yakni rohani dan jasmani. Unsur
jasmani atau fisiologi meliputi keberadaan, keutuhan dan
19
20
21
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi: Bandung. Remaja Rosdakarya, 1999 hal 51.
Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi, Jakarta: UT: 1999, cetIII h.43.
Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982. cetII h.50
22
cara kerja alat indera. Unsur-unsur rohani meliputi perasaan
(feeling), akal, motivasi, pikiran, dan sebagainya.
b. Faktor Eksternal: fakor yang ada pada lingkungan. Faktor ini
intensitas
dan
jenis
benda
perangsang
atau
orang
menyebutnya dengan faktor stimulus.
2.1.5.2 Macam-macam Respon
Istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang
diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi dinamakan
efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari
komunikasi terhadap pesan yang diberikan oleh komunikator. Menurut
M.Chaffe respon dibedakan menjadi tiga bagian:
a. Kognitif: respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.
b. Afektif: respon yang berkaitan dengan emosi, sikap,dan nilai
seseorang terhadap sesuatu respon ini timbul apabila ada
perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap
sesuatu.
c. Konatif atau behavioral: respon yang berkaitan dengan
perilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan atau
kebiasaan berperilaku.22
22
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 h. 118
23
Sikap seseorang dapat menunjukan respon positif atapun negatif,
berkaitan dari segi afektif, kognitif, hingga behavioral, dalam efek media
massa salah satunya adalah televisi, maka respon dari seseorang bisa saja
menyentuh aspek kognitif (pengetahuan) berkaitan dengan televisi sebagai
penyampai informasi juga sebagai media pendidikan, afektif (perasaan)
berkaitan dengan salah satu sifat televisi sehingga jika ada program yang
menyentuh hati lewat kata-kata ataupun perilaku, maka perasaan kita pun
ikut tersentuh dan memberikan reaksi. Televisi juga dapat memberikan
efek behavioral (tingkah laku), dengan salah satu fungsi televisi sebagai
media pembujuk maka informasi yang ada dalam televisi tersebut
membuat penonton tertarik untuk mengikuti.
Apabila dikaitkan dengan masalah penelitian ini, respon penonton
yang menyaksikan langsung dapat dilihat dari tingkah laku penonton yang
menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan perasaan yang
antusias saat host (Tukul Arwana) mulai mengajak penonton untuk
mengikuti gaya andalannya, tanpa rasa malu ataupun canggung penonton
dengan lepasnya mengikuti gaya andalan seorang Tukul Arwana yang
membawakan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
2.1.6 Teori S-O-R (Stimulus – Organism – Response)
Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah S-O-R sebagai
singkatan (Stimulus, Organism, Respon). Teori SOR sebagai singkatan
dari Stimulus-Organism-Response memiliki objek material adalah
24
manusia yang meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku,
kognisi, afeksi, dan konasi.
Menurut teori ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika
kondisi stimulus tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.23
Menurut teori S-O-R, perilaku dapat berubah bila stimulus yang
diberikan melibihi stimulus semula atau dapat berubah bila stimulus
semula atau dapat meyakinkan organism, sehingga peran faktor pendorong
menjadi sangat penting untuk meyakinkan organism. Berdasarkan
penelitian ini, tergantung pada kualitas rangsang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organisme.
Keberhasilan perubahan perilaku yang terjadi sangat di tentukan
oleh kualitas dari sumber. Dalam penelitian ini, program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA sebagai stimulus yang merangsang penonton
dengan hal positif, diantaranya dari tema-tema yang dibawakan, bintang
tamu, sehingga membentuk sebuah respon yang dihasilkan oleh reaksi
penonton.
2.2 Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka berpikir, penulis berupaya untuk dapat
mengetahui bagaimana respon yang didapat oleh penonton setelah
23
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi: Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003),
Cet.ke-3 hal.254.
25
menyaksikan program BUKAN EMPAT MATA, berikut bagan kerangka
berpikirnya :
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Stimulus – Organism – Response Theory
Program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA di TRANS7
Penonton Live BUKAN EMPAT
MATA
-
Respon Kognitif
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Respon Afektif
Respon Behaviour
S-O-R merupakan teori perubahan perilaku yang berasal dari
psikologi. Stimulus adalah masukan yang diterima oleh setiap indra. Teori
stimulus – organism – respons ini digunakan untuk menggambarkan
komunikator untuk pesan (stimulus) hingga sampai kepada komunikan
yang kemudian diolah oleh komunikan sebagai organism yang akhirnya
menghasilkan sebuah respon tertentu.
Pada penelitian ini program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
sebagai pemberi rangsangan bagi penonton agar bisa tertarik, memberi
perhatian, dan penerimaan sehingga nantinya menghasilkan sebuah respon.
Talk Show BUKAN EMPAT MATA memiliki daya tarik tersendiri bagi
26
penonton, tentunya hal tersebut dilihat dari sisi penonton yang begitu
terhibur saat menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
2.3 Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini peneliti menggunakan rujukan pada beberapa
tulisan, terutama tulisan-tulisan yang membahas masalah mengenai
respon, adapun beberapa tulisan yang dikutip adalah sebagai berikut:
Pertama, skripsi Dera Mugni Labib Alluqoni dengan judul “Respon
Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid
Jakarta Terhadap Rubrik Tajuk Rencana Republika”. Pada penelitian ini
memiliki persamaan yaitu meneliti suatu respon, namun objek yang
berbeda, penelitian ini lebih kepada rubrik tajuk rencana yang ada di koran
republika dan metode yang digunakan kuantitatif. 24
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Aripin yang berjudul “Respon
Masyarakat Terhadap Program Kelas Malam Radio ARH Global 88,4 FM
Jakarta (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang)”
dalam penelitian ini mendiskusikan mengenai program kelas malam pada
radio ARH Global. Penelitian ini memiliki persamaan yaitu mengenai
program acara namun media yang berbeda dan objek penelitian yang
berbeda. Metode yang digunakan pun berbeda penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif.25
24
25
Repository.uinjkt.ac.id dikutip pada tanggal 26 April 2015 pukul 20.15WIB
Repository.uinjkt.ac.id dikutip pada tanggal 26 April 2015 pukul 16.00 WIB
27
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Sitti Atissa Ruzuar yang berjudul
“Respon Masyarakat Terhadap Program Sosialisasi KPU (Studi:
Penggunaan Surat Suara di Kecamatan Lembah Gumanti)”. Persamaan
Penelitian ini menggunkan metode kualitatif, pada penelitian ini subjek
yang diteliti adalah Reality Show. Hasil penelitian respon masyarakat
secara keseluruhan adalah baik terhadap segala bentuk program sosialisasi
hanya saja masyarakat sulit untuk dikumpulkan, sehingga informasi yang
dapat diterima kebanyakan melalui mulut ke mulut, KPPS dan televisi.
Kesamaan dalam suatu penelitian pasti ada namun tujuan dari suatu
penelitian pasti berbeda, oleh karena itu tampilan dari ketiga penelitian
terdahulu ini dimaksudkan sebagai pembanding pada penelitian penulis,
dan sebagai pelajaran sekaligus melengkapi dari penelitian sebelumnya.
Deskripsi diatas dapat diperbandingkan dengan tabel sebagai berikut:
28
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
ASPEK
PERBANDINGAN
UNIVERSITAS
JUDUL
TEORI
METODE
HASIL
PENELITIAN
Dera Mugni Labib
Sitti Atissa Ruzuar
Alluqoni
Universitas Islam Negeri Universitas Andalas
Syarif Hidayatullah Jakarta
Respon Mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syahid
Jakarta Terhadap Rubrik
Tajuk Rencana Republika
Respon
Masyarakat
Terhadap
Program
Sosialisasi
KPU
(Studi:
Penggunaan
Surat
Suara
di
Kecamatan Lembah
Gumanti)
Teori S-O-R
Stimulus – Organism –
Respon
Kualitatif Deskriptif
Hasil penelitian respon
masyarakat secara
keseluruhan adalah
baik terhadap segala
bentuk
program sosialisasi
hanya saja masyarakat
sulit untuk
dikumpulkan, sehingga
Kuantitatif Deskriptif
Hasil penelitian respon
mahasiswa terhadap rubrik
tajuk rencana dilihat dari
respon
kognitif
tinggi,
afektif sedang, konatif
sedang, sedangkan dilihat
dari jenis kelamin, terlihat
bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi
respon
Aripin
Lulu Fadlina
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta
Respon Masyarakat
Terhadap
Program
Kelas
Malam
Di
Radio ARH GLOBAL
88,4
FM
Jakarta
(Kasus
di
Desa
Rempoa RT 02/03
Ciputat
Timur
Tangerang)
Teori dikutip dari
Psikologi Komunikasi
Kuantitatif Deskriptif
hasil penelitian dari
segi waktu siaran
program kelas malam
memilih waktu yang
tepat merupakan unsur
yang sangat pantas
untuk
mendapatkan
kesempatan perhatian
dari pendengar.
Universitas
Sultan
Ageng Tirtayasa
Respon
Penonton
Pada
Program
Talkshow “BUKAN
EMPAT MATA” di
Trans7
Stimulus – Organism
– Respon
Kualitatif Deskriptif
-
29
PERSAMAAN
PERBEDAAN
SUMBER
mahasiswa terhadap rubrik informasi yang dapat
tajuk rencana di Republika. diterima kebanyakan
melalui mulut ke mulut,
KPPS dan
televisi.
dengan kekurangan
penglihatan dan
pendengaran sehingga
dapat lebih terbantu.
Lalu jadwal dan metode
sosialisasi yang
disesuaikan dengan
masyarakat, agar
informasi dapat
diterima dengan baik
oleh
masyarakat.
Sama meneliti
tentang Menggunakan metode
respon.
yang sama, dan samasama
meneliti
mengenai respon.
Fokus penelitiannya pada Fokus penelitian pada
rubrik
tajuk
koran program sosialisasi
Republika, metode yang penggunaan surat
digunakan
kuantitatif suara KPU
deskriptif.
Repository.uinjkt.ac.id
repository.unand.ac.id
Meneliti respon pada
suatu program acara.
Fokus penelitian pada Metode
yang
program radio, metode digunakan kualitatif
yang digunakan
deskriptif.
adalah kuantitatif
deskriptif.
Repository.uinjkt.ac.id
.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif karena
penulis mendapatkan sumber informasi observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan perspektif dan sudut pandang. Penulis juga ingin
mengetahui bagaimana respon penonton yang menyaksikan langsung
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di Trans7, dan penulis juga
mendeskripsikan hasil dari penelitian menggunakan kata-kata lisan dan
tertulis dari pengamatan yang diteliti secara mendalam sehingga
menghasilkan penjelasan yang menyeluruh.
Penelitian kualitatif besaran populasi atau sampling tidak menjadi
tolak ukur, bahkan populasi dan sampling sangat terbatas. Adapun ciri
dari penelitian diantaranya adalah, penulis merupakan bagian integral
dalam penelitian, lebih menekankan pada kedalaman dari keluasan, dan
prosedur penelitian bersifat empiris – rasional.26
26
Rachmat Kriyanto.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta.Kencana.59
30
31
3.2 Metode Penelitian
Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat di amati.27 Metode penelitian yang gunakan adalah
metode deskriptif, dengan cara menjelaskan secara analisis situasi
peristiwa.
Penulis menggunakan metode deskriptif lebih menitik beratkan pada
pencarian teori, bukan untuk menguji teori, begitu juga dengan metode ini
lebih pada observasi dan suasana alamiah, sehingga peneliti bertindak
sebagai pengamat, yang hanya mengamati peristiwa, mengumpulkan data,
serta mencatatnya dalam penelitian.
Penulis juga melakukan observasi atau terjun langsung kelapangan
guna melihat bagaimana kondisi sebenarnya. Observasi yang dilakukan
sebatas melihat yang dianggap penting dan berhubungan dengan penelitian
serta perilaku yang ditunjukkan. Alasan peneliti menggunakan metode
deskriptif diharapkan agar mampu menghasilkan suatu uraian mendalam
tentang kejadian dan tingkah laku yang dapat diamati dari situasi individu.
Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang sifatnya umum. Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti melihat dan
tertarik dengan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang
dibawakan oleh seorang komedian Tukul Arwana, yang menghadirkan
suasana penuh keseruan, penuh kelucuan dengan ucapannya yang ceplas27
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,2000, hal.3
32
ceplos dan gaya khas seorang Tukul Arwana sehingga penonton dapat
memberikan penilaian tersendiri mengenai respon mereka setelah
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
3.3 Paradigma Penelitian
Paradigma
adalah
suatu
cara
pandang
untuk
memahami
kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para
penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang
penting, absah dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif,
menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu
melakukan pertimbangan eksistensial atau epistemologis yang panjang.28
Paradigma yang digunakan dalam penelitan ini adalah paradigma
Konstruktivistis, berbicara Konstruktivistis menganggap subjek sebagai
faktor sentral dalam kegiatan penelitian ini, penulis menggunakan
paradigma Konstruktivistis berawal dari faktor sentral yaitu program Talk
Show BUKAN EMPAT MATA yang dipandang sebagai program yang
serius, kaku, dan sangat jarang untuk dilihat oleh penonton, namun saat ini
program Talk Show sudah banyak diminati oleh penonton dan
menampilkan obrolan yang ringan, santai, sehingga penonton pun tidak
merasa bosan saat menyaksikan Talk Show tersebut, seperti halnya
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang dibawakan oleh
komedian sehingga membuat susana Talk Show terasa segar. Alasan
28
Deddy Mulyana.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.2006.Hal.9
33
penulis menggunakan Konstruktivistis karena menurut penulis mencoba
menjembatani objek dan subjek antara host dan penonton dengan interaksi
sehingga menghasilkan sebuah respon. Penulis merasakan apabila menyatu
dalam suasana penonton dapat penulis lihat adanya unsur perasaan dan
perilaku yang dapat dirasakan dan dipahami oleh penulis, oleh karena itu
data langsung melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
penulis secara interaktif dan intens.
3.4 Subjek Penelitian
Penulis telah melakukan pra-penelitian yang dilaksanakan di studio 9
BUKAN EMPAT MATA Trans7, dalam pra penelitian ini penulis
langsung mewawancarai 4 orang penonton yang menyaksikan langsung
program
Talk
Show
BUKAN
EMPAT
MATA.
Penelitian
ini
menggunakan teknik purposive sampling dimana dipilih lagi beberapa
informan
utama
berdasarkan
tujuan
tertentu,
yakni
berdasarkan
karakteristik tertentu yang menurut penulis sesuai dengan maksud dan
tujuan penelitian. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu diseleksi atas dasar kriteria-kriteria
tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset.29
Adapun kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan informan
adalah sebagai berikut:
29
Rachmat Kriyanto.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta:Kencana, 2009.hal 156-158
34
1) Informan merupakan penonton langsung program acara Talk
Show BUKAN EMPAT MATA.
2) Informan berusia diatas 17 tahun, karena pada usia ini
informan dianggap dapat berfikir mandiri dan menentukan
pilihannya.
3) Bersedia
secara
sukarela
menjadi
narasumber
dalam
penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan awal dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis tidak
akan mendapatkan data standar yang dipenuhi.30 Sesuai dengan
pendekatan penelitian kualitataif sumber data yang akan digunakan adalah
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga proses penelitian
dapat berjalan lancar.
Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder,
data primer yang didapat dari sumber informan seperti hasil wawancara
yang dilakukan. Data sekunder yang diperoleh baik dokumen, maupun dari
observasi digunakan untuk mendukung informasi yang didapat.
a. Observasi
30
Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung:Alfabeta,2009.hal.62
35
Menurut Indriantoro dan Supono, observasi diartikan sebagai proses
pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda), atau
kejadian sistematika tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan
individu-individu yang diteliti.31
Observasi dilakukan untuk dapat mengamati objek penelitian secara
langsung, dalam penelitian ini observasi dilakukan langsung dengan cara
mengikuti kegiatan syuting yang dilakukan oleh program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA untuk mengamati secara keseluruhan bagaimana
penonton menyimak Talk Show yang sedang berlangsung, pengamatan
yang dilakukan guna memperoleh data seputar perilaku mereka saat
menonton, perasaan mereka saat menonton, dari kegiatan observasi ini,
diharapkan penulis dapat memperoleh data yang akurat dan lengkap.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui
pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau subjek.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam
(depth Interview), dimana objek penelitian dapat memberikan jawabanjawaban secara menyeluruh dan mendalam tentang objek masalah
penelitian.
Berdasarkan penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan
beberapa informan yang telah dipilih sesuai dengan kriteria informan, pada
wawancara mendalam, informan bebas memberikan jawaban, karena
31
Rosady Ruslam, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,
hal.34
36
peneliti harus dapat menggali jawaban secara lengkap dan mendalam dari
informan, yang peneliti pilih dengan cara face to face untuk memudahkan
proses tanya jawab yang dilakukan.
Wawancara
mendalam
mendalam
tentang
berbagai
digunakan
informasi
untuk
yang
mengetahui
secara
berkaitan
dengan
permasalahan yang diteliti. Teknik ini juga memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan alasan yang jelas dan mendetail dari informan yang telah
dipilih mencakup alasan menonton, respon, dan saran atau kritik terhadap
program acara.
Beberapa penonton program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
dipilih menjadi informan dalam penelitian ini agar peneliti dapat menggali
informasi mengenai respon penonton yang menyaksikan program Talk
Show BUKAN EMPAT MATA sehingga datanya dapat mewakili audiens
penonton secara keseluruhan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif, teknik ini dipergunakan sebagai
penguang dalam memecahkan persoalan yang diteliti. Dokumen bisa
berbentuk foto, tulisan (catatan), rekaman, dan lain-lain.32
3.6 Informan Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
32
Rachmat Kriyanto,Teknik Praktis Riset Komunikasi,Kencana.Jakarta,2009 hal 98-100
37
tetapi sebagai narasumber, partisipan, atau informan. (Sanafiah 1990)
menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau
rerlibat pada kegiatan yang diteliti.
2) Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi.
3) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
jawabannya sendiri.
4) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairah untuk dijadikan narasumber.
Informan penelitian meliputi informan kunci (key informan),
informan utama. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan
memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan
utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang
diteliti.33
3.6.1 Key Informan
Key
Informan
merupakan
kunci
informasi
yang
memiliki
pengetahuan yang lebih luas dan mendalam untuk bisa menjawab
permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Sumber informasi yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dari key informan adalah
33
Irwan Soeharto, Penelitian Sosial.Bandung:Remaja Rosdakarya,1995 hal.71.
38
Ass.Produser dari program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yaitu
Novianti Sukardi.
Key informan tersebut merupakan pihak-pihak yang terlibat langsung
dan memiliki pengalaman lebih lama serta memiliki pengetahuan lebih
mengenai program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sehingga
kompeten untuk dijadikan sumber informasi dan data. Assisten produser
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA adalah Novianti Sukardi (29
tahun). Novianti Sukardi dan beberapa crew yang lainnya bertugas
mengarahkan acara dan membentuk program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA dengan harapan menampilkan program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA yang menarik.
3.6.2 Informan
Penelitian kualitatif tidak mengguakan istilah sampel. Sampel pada
penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek penelitian, yaitu
orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai
dengan tujuan penelitian. Informan disebut sebagai subyek penelitian
karena informan dianggap aktif mengkontruksi realitas bukan sekedar
objek yang hanya mengisi kuesioner.34 Menurut Moleong, informan
adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang suatu
data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam sebuh penelitian.35
34
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relatians dan Komunikasi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2008 hal.296
35
Lexy J Moleong.Metodelogi Penelitian Kualitatif edisi Revisi.2006.Bandung PT.Remaja Rosdakarya
39
Penentuan informan dan key informan dalam penelitian ini diperoleh
dari penonton dan crew program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
yang sesuai dengan peneliti yang diteliti. Teknis yang digunakan dalam
meneliti dengan wawancara mendalam dan observasi.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti
dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memila-milah
data menjadi satu sehingga dapat dikelola, mensintesiskan, mencari, dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa
yang menjadi kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan model analisis Miles dan Huberman
sebagai teknik analisis data. Miles dan Huberman dalam buku Lexy J.
Moleong sebagai berikut:
1)
Inventaris data, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi
sebanyak-banyaknya.
2)
Kategorisasi data, dalam tahap ini data-data disusun berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan yang disusun sebelumnya.
3)
Penafsiran data, pada tahap ini data telah dikumpulkan dan di
kategorisasikan kemudian diinterpretasikan.
4)
Penarikan kesimpulan, berdasarkan analisa dan penafsiran yang
dibuat, ditarik kesimpulan yang berguna.
40
Pada penelitian ini, teknis analisis data yang peneliti lakukan sebagai
berikut:
a. Pengumpulan
data
dan
informasi
diperoleh
melalui
wawancara dengan key informan mengenai program Talk
Show BUKAN EMPAT MATA.
b. Hasil
pengamatan
maupun
literatur
buku
kemudian
dihubungkan dengan masalah pokok penelitian dan juga
faktor-faktor pendukung atau penghambat yang memberikan
pengaruh.
c. Dari rangkaian analisis tersebut dapat diungkap Respon
Penonton Pada Program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA, kemudian ditarik kesimpulan untuk memberikan
solusi dari permasalahan yang ada sebagai jawaban dari
rumusan masalah.
Penelitian ini bersifat deskriptif, maka peneliti akan menjabarakan
hasil penelitian ini dalam bentuk kata-kata dan gambaran.
3.8 Uji Keabsahan Data
Penulis dalam penelitian ini menguji keabsahan data dengan cara uji
kredibilitas terhadap data yang dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
41
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.36
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi
dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif.37
Pada penelitian ini penulis melakukan pemeriksaan keabsahan data
dengan membandingkan data dari sumber-sumber yang ada yaitu
membandingkan data hasil wawancara antara informan utama dan
informan kunci.
3.9 Jadwal Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian secara situasional dikarenakan
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA melaksanakan kegiatan
syuting setiap harinya memiliki tempat khusus yaitu studio, oleh karena itu
penelitian dilaksanakan di setiap kegiatan syuting program Talk Show
BUKAN
EMPAT
MATA.
Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
menggambarkan respon penonton saat menyaksikan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, untuk jadwal penelitian dapat dilihat dibawah
ini.
36
Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. Hal.178
Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif.edisi
revisi.2012.Bandung:PT.RemajaRosdakarya.hal.330
37
42
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
1.
Penyusunan
Proposal
2.
3.
4.
5.
Sidang Outline
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data, Analisis
Data, dan
Penyusunan
Laporan.
Sidang Skripsi
Mei
Juni
Agst
Sep
Okt
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Profil Talk Show BUKAN EMPAT MATA
Gambar 4.1 Logo Bukan Empat Mata
Sumber: Bukan Empat Mata www.Twitter.com
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, bermula dengan
nama “FACE TO FACE”, yang digagas oleh Mr.Apollo manajer produksi
asal Filipina yang tayang untuk pertama kalinya pada 25 September 2005.
Pada mulanya Mr. Apollo saat masih menjabat manajer produksi di TV7
ternyata secara diam-diam mengamati gerak-gerik seorang Tukul saat
tampil pada tayangan acara “Waroeng Podjok” yang saat itu tayang di
TV7, dari pengamatan adegan di Waroeng Podjok ini maka seiring TV7
sedang membuat suatu program Talk Show, akhirnya Mr. Apollo
menunjukan Tukul untuk membawakan acara Talk Show tersebut.
Pergantian nama dari “FACE TO FACE” menjadi “EMPAT
MATA” sekitar bulan Juni tahun 2006, EMPAT MATA hadir di tengah-
43
44
tengah masyarakat yang ditayangkan di stasiun televisi yang sekarang
berganti nama menjadi Trans7. EMPAT MATA pun berganti nama
menjadi BUKAN EMPAT MATA di picu oleh pelanggaran etik penyiaran
yang memancing pornoaksi, akan tetapi perubahan nama tersebut justru
mendorong program Talk Show BUKAN EMPAT MATA menjadi lebih
populer di masyarakat.
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA adalah sebuah
program Talk Show yang dibaurkan dengan lawakan dan disisipi tematema sederhana untuk memudahkan pemahaman sekaligus menghibur
penonton. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA acara yang
berdurasi kurang lebih sembilan puluh menit ini menjadi program Talk
Show favorit penonton karena dari segi host yang selalu mengeluarkan
jokes-jokes atau candaan membuat para penonton tidak merasa jenuh saat
menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA salah satu tontonan
yang mampu membalikan konsep Talk Show yang biasanya dibawakan
dengan pembawaan gaya bahasa yang kaku, dengan penampilan host yang
good looking, namun sosok Tukul Arwana di program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA mengubah semua itu, Tukul yang memang
berangkat dari seorang pelawak, meskipun bisa berbicara santun dan
mengena, tetap saja tidak terlepas dari candaan atau banyolan dalam setiap
obrolan saat tayangan Talk Show berlangsung, tetapi program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA terbilang unik dan bisa dikatakan menjadi
45
terobosan baru dalam dunia entertainment di Indonesia bahwa program
Talk Show BUKAN EMPAT MATA bisa mematahkan image keharusan
sosok presenter yang ganteng, wawasan luas, cerdas, dan berpendidikan
tinggi.
Acara yang ditayangkan lima kali dalam sepekan, yakni live
(langsung) pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan tapping (rekaman) untuk
Senin dan Jumat pada pukul 22.00 sampai dengan 23.00 WIB ini tidak
berangkat dari fenomena yang cukup filosofis atau politis, bahkan berawal
dari sebuah paksaan. Munculnya program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA yang dipandu oleh Tukul Arwana tak lepas dari jasa empat orang
yang bernama Andi Chairil, Agung Suripto, Mardhatillah, dan seorang
manager produksi berkebangsaan Filipina, Mr. Apollo, mereka yang
mempunyai keinginan, untuk kemudian membuat acara Talk Show yang
berbeda dari acara serupa yang sudah muncul di televisi.
Program Talk Show ini selain dikemas dengan ringan dan sesuai
dengan karakter host yang seorang komedian, sehingga ingin membuat
sesuatu yang berbeda dengan host seorang pelawak, dan diharapkan bisa
memberikan informasi dan hiburan bagi penontonnya dari segmentasi
penonton kelas A sampai C.
4.1.2 Format Produksi
Setiap program yang ditayangkan oleh stasiun televisi memiliki dua
bentuk yaitu dominasi format dan bintang, seperti yang diungkapkan oleh
Novianti Sukardi bahwa:
46
“Satu episode dibuat dalam 4 segmen, yang dikemas dalam satu
paket tayangan. Penggarapan dilakukan oleh 1 orang host, 1
orang co.host dan 5 orang campers, dan sebagian besar gambar
yang diambil di dalam studio dengan mengahadirkan
narasumber yang terkait dengan tema yang dibawakan pada
saat itu”.38
4.1.3 Standard Operation Procedure (SOP)
Persiapan yang dilakukan untuk memulai suatu program memiliki
standar operasional untuk menentukan sebuah hasil yang maksimal,
dengan penentuan tema yang ingin di tayangkan, memilih narasumber
yang cocok dengan tema yang dibawakan, seperti yang diungkapkan oleh
Novianti Sukardi bahwa:
-
“Biasanya berdasarkan brainstorming, jadi kaya tema yang lagi
hits apa nih. Ok misalnya kita ngebahas soal yang anak di
telantarkan, tapi kita ga boleh ngundang anak-anak karena malem,
gimana nih cara nya kita pasti ga boleh ngundang anaknya, kita
undang tetangganya mislakan, jadi tema itu pasti kita cocokin, dan
kita ga mungkin bikin tema penyanyi cilik karena malem-malem
ada anak-anak gaboleh, lalu kita bikin tema nya reunian penyanyi
cilik yang udah gede-gede, kaya gitu, dan balik lagi di sesuai kan
dengan hal yang lagi current apa,terus hal yang lagi di bahas
apa.”.39
Tema yang ditentukan memiliki pembahasan yang berbeda pada
setiap episodenya, dikarenakan tema yang dipilih harus sesuai dengan isuisu yang sedang current di masyarakat dan disesuaikan dengan bintang
tamu yang akan dihadirkan.
38
39
Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal 89.
Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal.90
47
4.1.4 Crew yang dibutuhkan untuk program ini:
Sukses nya Talk Show BUKAN EMPAT MATA tidak lain adalah
karena peran crew yang dibutuhkan, crew lah yang memutar otak dan
memeras keringat untuk menghasilkan ide-ide kreatif, sehingga bisa
membawa Talk Show BUKAN EMPAT MATA pada puncak kejayaan dan
selalu diminati oleh para penggemarnya, seperti yang diungkapkan oleh
Novianti Sukardi bahwa:
“kita punya crew itu terdiri dari beberapa bagian yang sangat
berperan dan mempunyai fungsi dan perannya masing-masing,
produser 1 orang, terus 2 orang Assistant Produser, 6 orang
untuk Camera Person (termasuk Jimmy Jib), 5 orang team
creative, 4 orang Floor Director, 6 orang lighting team, 5 orang
audio team, 5 orang wardrobe & make up, 10 orang technical
team, 15 orang Art support & Property”sebenernya kita masih
ada banyak crew lagi, dari wardrobe sama make up orangorang yang terhitung disini baru sebagian aja, gitu .40
4.1.5 Kegiatan Saat Syuting Program Talk Show Bukan Empat Mata
Penelitian ini dilakukan pada penonton yang menyasikan langsung
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Penulis mencoba berusaha
menggambarkan
situasi
yang tengah
berlangsung saat
penonton
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang
berlokasi di studio 9 gedung Trans Tv. Penonton yang menyaksikan
langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA hadir dari
berbagai penjuru kota dan dari berbagai macam kalangan, seperti penonton
dari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Medan, dan mahasiswa dari
40
Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal. 91
48
Universitas MH.Thamrin Jakarta yang saat itu menyaksikan langsung
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
Penonton yang sudah menunggu lama hingga berjam-jam untuk
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, ramai-ramai
mulai memasuki ruangan studio, penonton yang menyaksikan langsung
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA menempati bangku tribun,
tim kordinator penonton membantu untuk mengatur penonton yang tidak
kedapatan bangku di tribun, bisa duduk di area panggung (lesehan), atau
menempati bangku yang disediakan di set mini bar.
Penonton yang sudah memenuhi ruangan studio mulai diberi arahan
oleh tim FD untuk memperlancar jalannya acara Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, tim FD mengajak penonton untuk ikut bertepuk tangan
ketika sang host fenomenal Tukul Arwana dan Vega Darwanti tampil,
selain bertepuk tangan FD mengajak penonton untuk mengucapkan
“kembali ke laptop” ketika nanti mas Tukul Arwana membacakan
pertanyaan yang sudah tertera di laptonya, selain “kembali ke laptop” ada
juga kata-kata seperti “eea,,eeaa,,eaa” yang biasa dilakukan ketika mas
Tukul Arwana melakukan tingkah yang lucu, sehingga penonton pun ikut
melontarkan kata-kata “eaa,,eaa,,eea”.
49
Gambar 4.2 Tukul dan Vega saat menyapa penonton
Sumber: Dokument Pribadi
Penonton yang sudah siap menonton program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, masih harus menunggu durasi beberapa menit untuk
dimulainya syuting, sambil menunggu waktu durasi penonton di hibur oleh
penampilan om Jos Sapulete, seorang komedian yang dulu terkenal di Era
nya, namun sekarang bergabung menjadi tim sorak di program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, semua penonton dan crew diajak bernyanyi dan
berjoget bersama disaat menunggu waktu durasi.
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pun dimulai, semua
penonton dan tim sorak mulai bertepuk tangan saat Tukul Arwana dan
Vega Darwanti mulai keluar dari balik backstage, sambil menyapa
penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA. Aktifitas penonton saat menyaksikan langsung mereka
begitu menikmati setiap segmen yang ditayangkan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA.
Segmen pertama Tukul Arwana dan Vega Darwanti masuk ke
panggung dari balik backstage, pada segmen ini Tukul Arwana seperti
biasa membuka acara program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
dengan dibantu co-host cantik Vega Darwanti untuk menyapa para
50
penonton yang sudah menunggu untuk menyaksikan Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, setelah menyapa para penonton yang sudah tak sabar
ingin menyaksikan BUKAN EMPAT MATA Tukul Arwana mulai
memberi gambaran untuk bintang tamu yang akan dihadirkan.
Masuk pada segmen kedua Tukul Arwana dan Vega Darwanti pun
mulai berbincang-bincang dengan bintang tamu yang dihadirkan.
Perhatian penonton yang menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT
MATA pecah ketika Tukul Arwana mulai mengeluarkan celetukan yang
ditujukan kepada penonton sorak yang duduk dibelakang sofa Tukul
Arwana, seperti biasa saat jargon “kembali ke laptop” diucapkan mas
Tukul Arwana penonton pun mulai mengangkat tangannya sambil
menirukan gaya “kembali ke laptop”.
Penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA sangat menikmati dan memperhatikan setiap obrolan pada setiap
segmen yang dibawakan oleh Tukul Arwana, celetukan ceplas-ceplos dari
Tukul Arwana pada malam itu membuat penonton dan bintang tamu puas
tertawa melihat aksi kocak dari Tukul Arwana, pada segmen ketiga
bintang tamu kedua dihadirkan, semua penonton menyambut kehadiran
bintang tamu kedua dengan tepukan tangan, hampir di setiap segmen
Tukul Arwana tak lepas dari celetukan dan candaan yang dilontarkan
kepada bintang tamu, pada waktu memberikan pertanyaan-pertanyaan pun
Tukul Arwana selalu menyelipkan candaan kepada penontonnya.
51
4.2 Deskripsi Informan
Penelitian ini menggunakan satu key informan, dan empat orang
informan yang dapat memberikan tanggapan yang berkaitan dengan
penelitian. Key informan yang penulis pilih adalah ia yang terlibat dalam
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Berikut penjabaran dari key
informan dan Informan.
4.2.1 Key Informan: Novianti Sukardi (Ass.Producer BUKAN EMPAT
MATA)
Novianti Sukardi atau yang lebih akrab disapa Mba Novi perempuan
kelahiran Jakarta 22 November 1986 ini memegang peranan penting dalam
keterlibatan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, selama penulis
menjalani proses penelitian dan wawancara bersama Mba Novi yang
merupakan informan kunci yang penulis pertama kali wawancara ketika
dilapangan. Mba Novi sangat terbuka untuk memberikan informasi yang
penulis butuhkan kapan saja asalkan tidak mengganggu kesibukan beliau
dalam bekerja, Mba Novi pun tidak segan-segan untuk mengizinkan
penulis mendokumentasikan saat kegiatan syuting Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, yang berguna bagi kesempurnaan penelitian ini.
Perempuan berusia 29 tahun ini tipikal perempuan yang bekerja
keras, tegas, serta sosok pribadi yang mudah akrab dengan orang-orang
yang ada di sekitarnya, sebagai wakil dari sang eksekutor utama program
Talk Show BUKAN EMPAT MATA, setiap tayangan selalu dalam
pengawasan seorang produser atau assisten produser, Mba Novi beserta
52
crew inilah sang pengendali tayangan baik secara live maupun tapping,
dengan usianya yang masih muda ini Mba Novi dan crew lainnya untuk
menentukan suatu kebijakan dari tayangan program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, dengan harapan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA ini sebagai sumber informasi edutainment bagi penonton yang
menyaksikan, melihat telah banyak program Talk Show
yang ada di
berbagai stasiun televisi saat ini tidak menjadikan halangan untuk tetap
menyajikan program Talk Show yang tetap mengangkat hal-hal yang
sedang diperbincangkan di masyarakat saat ini dengan konsep yang di buat
santai dan tidak terkesan seperti Talk Show yang formal.
4.2.2 Informan 1: Lidya Putri (Penonton)
Informan utama dalam penelitian ini adalah Lidya Putri. Seorang
perempuan asal Jakarta yang lahir pada 15 Mei 1993. Lidya begitu
panggilan akrabnya memiliki pribadi yang sangat ramah, sopan, dan
murah senyum, perempuan yang mempunyai panggilan akrab Lidya
sedang berkuliah di Universitas Negeri Medan, kunjungannya ke Jakarta
bersama teman-teman dan beberapa dosen pembimbing lainnya dalam
rangka mengikuti kegiatan yang sedang diselenggarakan oleh Perguruan
Tinggi Negeri yang ada di Jakarta, dan dilanjutkan dengan menyaksikan
langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang bertempat di
gedung Trans TV bersama teman-teman dan dosen pembimbingnya, saat
di minta kesediaannya untuk di wawancara terkait program yang sedang
53
Lidya saksikan, secara langsung ia bersedia untuk di wawancarai dengan
sangat jelas ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh
penulis, untuk pertama kalinya Lidya menyaksikan secara langsung
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, biasanya ia selalu
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA hanya lewat
layar televisi. Lidya termasuk penonton setia program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA, ia selalu menunggu tema apa yang ingin dibicarakan di
setiap episodenya oleh sang host Tukul Arwana, Vega dan bintang tamu
lainnya.
4.2.3 Informan 2: Andi Syahrulzan (Penonton)
Informan kedua berikutnya dalam penelitian ini adalah Andi
Syahrulzan. Syahrul begitulah panggilan akrabnya, laki-laki yang lahir di
Medan 5 Februari 1993 sedang berkuliah di Universitas Negeri Medan
fakultas teknik ini memiliki pribadi yang humoris dan cepat akrab, sesuai
dengan kepribadiannya dalam menjawab setiap pertanyaan yang penulis
berikan di jawabnya dengan gaya yang santai namun sesekali ia juga
senang bergurau ketika menjawab pertanyaan yang diberikan.
Ketertarikannya ia menonton langsung program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA karena ia penasaran ingin melihat secara langsung
kegiatan syuting Talk Show BUKAN EMPAT MATA, selain itu juga ia
ingin bertemu dengan sang host fenomenal Tukul Arwana, Peppy dan
Vega karena biasanya ia hanya melihat dari layar kaca televisi.
54
4.2.4 Informan 3: Regina Aprilia (Penonton)
Informan ketiga berikutnya merupakan mahasiswi dari Universitas
MH.Thamrin Jakarta. Perempuan 22 tahun ini memiliki pribadi lemah
lembut, murah senyum, dan sopan ini bernama Regina Aprilia, perempuan
yang berdomisili di Tangerang ini untuk yang ketiga kalinya menyaksikan
langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, yang di bawakan
oleh host komedian Tukul Arwana, keikut sertaannya dalam menyaksikan
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sudah menjadi kegiatan
setiap dua bulan sekali bersama teman-teman di kampusnya, tidak hanya
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA saja yang ia sudah saksikan
secara langsung, ada beberapa program Talk Show yang sudah ia saksikan
seperti Kick Andy, HITAM PUTIH, tidak banyak informasi mengenai
kepribadian Regina yang penulis dapatkan, karena keterbatasan waktu.
Namun setidaknya penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan guna
menunjang penelitian ini dari Regina Aprilia
4.2.5 Informan 4: Dinda Lestari (Penonton)
Informan terakhir dalam penelitian ini bernama Dinda Lestari,
perempuan yang berumur 22 tahun ini merupakan mahasiswi dari
Universitas MH.Thamrin Jakarta. Pertemuan dengan Dinda penulis
melihat sikap Dinda yang komunikatif, ramah, dan cepat sekali akrab
dengan orang-orang disekitar membuat penulis sangat senang ketika
mewawancarai Dinda.
55
Perempuan yang lahir di Jakarta 17 Juni 1993 ini ternyata sangat
menyukai kepribadian sang host fenomenal program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA Tukul Arwana, dari kepribadian Tukul Arwana yang
sederhana, pekerja keras, membuat Dinda belajar dari kesedarhanaan dan
kerja keras sampai akhirnya meraih kesuksesan seperti Tukul Arwana,
begitu berkesannya seorang Tukul Arwana di hati para penggemarnya.
4.3 Analisa Data
Studio BUKAN EMPAT MATA yang berada di depan gedung Trans
TV, tepatnya berada di depan The Coffee Bean yang diberi nama Studio 9.
Studio yang dibangun mirip seperti tenda besar ini adalah studio yang
dikhususkan untuk program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Studio
ini terdiri dari beberapa bagian yaitu, bagian inti dan bagian tambahan atau
pendukung. Bagian inti adalah seperti panggung dan tribun, dan untuk
bagian tambahan atau ruangan pendukung lainnya seperti ruang audioman,
showdirector, ruang lighting, wardrobe&makeup, dan lain-lain. Semua
kebutuhan dan segala keperluan yang berhubungan dengan studio adalah
hasil kerja sama antara tim Trans7.
Setting panggung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
cukup banyak mengalami perubahan, perubahan yang sering dilakukan
adalah perubahan pada jenis screen, seolah-seolah mengesankan
background studio yang berada dalam gedung yang tinggi dan menambah
suasana santai dengan setting sofa, dan lain-lain. Seiring waktu berjalan,
56
background screen tidak diperlukan lagi, perubahan setting panggung ini
diharapkan supaya penonton tidak bosan dengan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, adapun bentuk serta luas setting tergantung dari
kebutuhan.
Pada umumnya panggung pada program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian kiri, kanan,
tengah. Panggung sebelah kiri dibuatkan semacam mini bar yang diberi
kursi dan di isi oleh pramusaji dan salah satu penonton juga bisa duduk di
bangku bar itu, adanya mini bar ini untuk menyediakan berbagai macam
jamuan para bintang tamu, mini bar ini juga menambah kesan santai
karena penonton yang duduk di kursi tersebut bebas melakukan apa saja
sambil duduk santai mendengarkan obrolan bintang tamu dan host.
Pada bagian sebelah kanan dibuatkan khusus tempa untuk band
pengiring acara program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dan
disebelahnya untuk tempat tim sorak dari tim program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA. Panggung pada bagian tengah adalah panggung utama,
yaitu tempat Tukul Arwana, co-host Vega Darwanti beserta bintang
tamunya beraksi ketika program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
sedang berlangsung. Pada panggung utama disediakan set terdiri dari tiga
sofa, dua sofa kecil yang berhadapan dan satu sofa panjang yang
menghadap ke arah penonton, agar terkesan lebih santai ditambahkan satu
meja, sedangkan untuk mas Tukul duduk di sofa sebelah kanan dan
membelakangi band pengiring serta tim sorak, dan diatas meja terdapat
57
sebuah laptop yang menghadap ke arah Tukul sebagai panduan atau materi
wawancara dengan bintang tamu. Pada bagian belakang panggung utama
ditambahkan anak tangga sebagai tempat munculnya host¸ dan bintang
tamu.
Tribun atau tempat duduk penonton yang menyaksikan program Talk
Show BUKAN EMPAT MATA sengaja dibuat seperti tribun pada
umumnya. Tribun tersebut dibuat sepertiga lingkaran hal ini membuat
penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA lebih fokus memperhatikan setiap gerak-gerik host dan lainnya.
Tribun yang terbuat dari besi, kayu, dan kursi fiber yang bisa menampung
penonton lebih dari lima puluh, sesuai dengan jumlah kursi yang telah
tersedia. Penonton yang tidak tertampung dalam tribun akan duduk di
kursi tambahan atau duduk lesehan disekitar panggung utama sehingga
penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA lebih merasakan keseruan tanpa ada jarak antara host, dan
penonton.
Studio BUKAN EMPAT MATA tergolong studio yang sifatnya
nonpermanen atau bisa dikatakan semipermanen. Namun yang namanya
studio tetaplah studio, lepas dari bangunan permanen atau tidak permanen
sama sekali. Artinya yang namanya studio untuk televisi harus memadai
semua sarana, baik tempat yang digunakan untuk peralatan, sampai pada
kamar kecil. Ruangan demi ruangan harus disediakan untuk keperluan
tertentu, sebelum dimulai nya syuting beberapa tim crew terlihat sibuk
58
untuk mempersiapkan segala sesuatu dari skrip pertanyaan yang dibuat
oleh tim kreatif yang nantinya akan disambungkan ke laptop yang akan
dibacakan oleh Tukul Arwana, selain skrip pertanyaan band pengiring juga
mengecek sound untuk persiapan saat opening, combreak, closing.
Gambar 4.3 Tim kreatif dan produser saat briefing sebelum tapping
Sumber. Dokumentasi Pribadi
Pada program Talk Show BUKAN EMPAT MATA audio terbagi
dua sistem, yang pertama sistem untuk audio broadcast (on air) dan audio
untuk floor (suara untuk dalam studio). Audio broadcast ditempatkan di
dalam ruangan khusus agar lebih mudah untuk mengontrolnya, sedangkan
untuk audio floor berada tepat diatas penonton disebut juga dengan FOH
(front of house). Tim audio juga mempersiapkan peralatan yang
berhubungan dengan suara, clip on, mikrofon, untuk menentukan besar
kecil nya suara.
59
Gambar 4.4 Tempat FOH diatas belakang penonton
Sumber. Dokumen Pribadi
Adapun tim camera person yang berada tepat di depan bagian
panggung yang selalu stand by membidik setiap narasumber dan penonton
yang berada di studio.
Gambar 4.4 Tempat Camera Person
Sumber. Dokumentasi Pribadi
Selain studio yang ditata oleh tim crew, tim wardrobe yang menata
penampilan para host dan co host serta bintang tamu yang akan hadir dari
mulai make up, memilih busana (costume) setelan yang akan dipakai oleh
Tukul Arwana, Vega sesuai dengan tema yang ditayangkan, namun untuk
bintang tamu biasanya membawa pakaian sendiri baik yang sudah
dikenakan atau yang disiapkan saat di studio.
60
Gambar 4.5 Ruang Wardrobe & MakeUp Bukan Empat Mata
Sumber. Dokumentasi Pribadi
Tim floor director (FD) sang pemandu lapangan, FD terdiri atas
beberapa orang yang terbagi atas beberapa peran. FD ada yang khusus
mengurus dan menangani para penonton, ada pula yang menangani host
dan narasumber yang ada di panggung, sebelum syuting dimulai tim FD
(floor director) memandu seluruh penonton untuk memberikan arahan
seperti bertepuk tangan ketika Tukul dan Vega keluar dari balik backstage,
sebagai floor director memiliki cara tersendiri dalam mengajak penonton
untuk sejenak memberikan keseruan di dalam studio 9 dengan mengajak
penonton untuk bernyanyi dan merasakan keseruan bersama saat mengisi
waktu kosong selama dua puluh menit sebelum program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA dimulai.
Gambar 4.6 Tim FD memandu sebelum talk show tayang
Sumber. Dokumentasi Pribadi
61
Kegembiraan mulai terasa saat penonton yang menyaksikan program
Talk Show BUKAN EMPAT MATA semua bertepuk tangan dan diiringi
dengan teriakan penonton saat sang host fenomenal Tukul Arwana mulai
memasuki ruangan studio bersama co-host cantik Vega Darwanti, seperti
host-host biasanya Tukul Arwana dan Vega Darwanti menyapa semua
penonton yang ada di studio, saat host mengucapkan “BUKAN EMPAT
MATA !!” semua penonton langsung mengikuti gaya yang dilakukan oleh
Tukul Arwana yaitu dua jari tangan diangkat. Penonton yang menyaksikan
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA semuanya terhibur
menikmati obrolan para host dan bintang tamu, dan tertawa lepas saat
Tukul Arwana bicara dengan gaya bahasanya yang nya ceplas-ceplos
kepada penonton seperti “Tak sobek-sobek mulutmu.”
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ternyata telah
mengundang rasa penasaran para penonton untuk menyaksikan langsung
dan melihat penampilan Tukul Arwana, siapa sangka Tukul Arwana yang
sering disebut cover boy teraneh ini akan banyak digemari dan digandrungi
oleh penonton. Sosok Tukul Arwana dan Vega Darwanti yang pandai
bergurau mampu menghipnotis penonton yang ada dalam studio tertawa
melihat aksi Tukul Arwana yang saat itu mengucapkan kata-kata “ga, gigi
mu itu loh kaya gigi kelinci” kepada Vega Darwanti membuat riuh suasana
di dalam studio semua penonton tertawa mendengar celetukan-celetukan
khasnya Tukul Arwana. Suasana dalam studio semakin riuh dengan
celetukan Tukul Arwana saat mengucapkan “aku juga mau nanti tak
62
veneer bibir ku” sambil mengucapkan “Puas... Puas... Puas...” bahasa
“pamungkas” yang sering digunakannya.
Penonton yang ingin menyaksikan langsung program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, rela datang ke studio 9 di Trans7 mereka yang
datang bukan penonton dari daerah Jakarta saja, namun ada juga yang
datang dari luar Jakarta seperti Medan, Lampung, dan lain-lain. Penonton
yang datang dari luar Jakarta untuk melihat langsung rela berjam-jam
menunggu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, baik tapping
maupun live, mereka yang datang ke studio adalah penonton yang telah
sebelumnya mendaftar terlebih dahulu. Penonton datang sesuai dengan
giliran hari yang telah ditetapkan oleh tim crew.
Penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA secara langsung begitu memperhatikan setiap perbincangan dan
gerak gerik Tukul Arwana, dan memahami apa yang sedang dibicarakan
oleh bintang tamu, pada saat jargon “kembali ke laptop!” diucapkan oleh
Tukul Arwana semua penonton kompak mengikuti gerakan “kembali ke
laptop!”.
Tiap ucapan serta gerakan Tukul Arwana ternyata begitu
diperhatikan oleh para penontonnya, seperti tiap kali Tukul menggerakan
tanggannya dengan sedikit aneh, gaya seperti ini dilakukan sambil Tukul
menerangkan sesuatu, tangan dimainkan sebagai kesan untuk menjelaskan
lebih detail. Penonton di studio dengan sigap memberikan nada-nada
63
tersendiri untuk gerakan tangan Tukul. “eaaa... eaaa... eaaa...”, begitu
seterusnya hingga gerakan tangan Tukul berhenti.
Gambar 4.7 Penonton di studio menyaksikan program Talk Show Bukan Empat
Mata
Sumber. Dokumentasi Pribadi
Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA identik dengan tim
sorak yang berada disekitar tribun, tim ini letaknya menyatu ditengahtengah para penonton, mereka biasanya duduk lesehan diantar tribun dan
ada juga yang memaki kursi tambahan yang duduk tepat di belakang
camera person dan FD. Tim sorak ini terdiri dari sekitar dua puluh lima
atau lebih yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, atau remaja-remaja.
Tim ini bisa dikatakan tim yang bersifat setengah penonton setengah
crew, dikatakan demikian karena selain tim sorak juga menonton acara
talk show tersebut seperti penonton pada umumnya, namanya juga tim
sukses maka bertugas untuk mensukseskan acara Talk Show dengan
membangun atmosfer keseruan sehingga terasa lebih ramai dan membawa
suasana seru di dalam studio.
64
Gambar 4.8 Tim sorak talk show Bukan Empat Mata
Sumber. Dokumentasi Pribadi
4.4 Pembahasan
4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show
BUKAN EMPAT MATA di TRANS7.
Pada penelitian ini, menjadikan program talk show BUKAN
EMPAT MATA sebagai stimulus, untuk menelaah sikap para penonton
yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
secara langsung terdiri dari tiga komponen yaitu perhatian, pengertian,
dan penerimaan. Perhatian, pengertian dan penerimaan dari penonton
yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA sebagai organism, sehingga menghasilkan sebuah respon.
Setiap penonton memiliki caranya sendiri dalam memberikan
respon dengan penilaian yang mereka lihat dan apa yang mereka
dengar, dalam hal ini stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA kepada penonton adalah
informasi dan pesan yang disampaikan oleh host Tukul Arwana.
Seseorang akan mempersepsikan sesuatu ketika ia memperhatikan hal
65
tersebut, merujuk dari prof. Onong Uchjana dalam ilmu, teori, dan
filsafat komunikasi bahwa “pesan yang disampaikan kepada komunikan
mungkin diterima atau mungkin ditolak”.41
Celetukan yang asal ceplos membuat komedian Tukul Arwana
selalu menjadi perhatian penonton, baik yang menyaksikan di layar
televisi maupun yang menyaksikan secara langsung program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA. Pesan yang disampaikan oleh Tukul Arwana
kepada penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN
EMPAT MATA secara langsung dapat diterima oleh penonton karena
komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton sebagai
komunikan, setelah penonton memperhatikan proses berikutnya
penonton mengerti tentang informasi dan pesan yang disampaikan,
kemampuan penonton inilah yang melanjutkan proses berikutnya,
setelah penonton mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah
respon yang didapat.
Pada hasil penelitian ini respon yang didapatkan berbeda-beda,
dikarenakan adanya perbedaan tanggapan individual, sebab setiap orang
mempunyai potensi pengalaman yang berbeda-beda, setiap individu
akan memberikan perhatian secara selektif terhadap pesan yang cocok
dengan kepentingannya dan menginterprestasikannya terhadap isi pesan
yang diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah
dimiliki.
41
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi: Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003),
Cet.ke-3 hal.255.
66
Respon Kognitif, respon yang berkaitan erat meliputi ingatan
terhadap pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan dan pengetahuan
terhadap pesan tersebut.42 Berdasarkan hasil wawancara mengenai
informasi dan pesan yang disampaikan kebanyakan penonton
menyatakan bahwa informasi dan pesan yang disampaikan dapat
dipahami namun selalu diselingi dengan candaan dari sang host, seperti
yang diungkapkan oleh
informan 1 yang menyaksikan langsung
program talk show BUKAN EMPAT MATA:
“Untuk penyampaian pesan itu dapat dipahami, meskipun
banyak bercandanya hostnya, tapi biasanya diakhir sebelum
iklan itu biasanya disimpulkan ada informasi apa sih yang
didapat dari obrolan bersama bintang tamu, dan dibantu sama
co hostnya ada vega, kadang suka dibantu disimpulkan oleh
vega atau kadang dibantu sama peppy juga dari belakang,
biasanya suka ada interaksi komunikasi sama peppy ditempat
bagian band, tapi sejauh ini sih cukup mudah dipahami
informasi yang disampaikan.”43
Informan ke- 2 juga mengungkapkan bahwa:
“Informasi yang disampaikan di talk show Bukan Empat Mata
memang sangat mudah dipahami, karena si Tukul itu
menyampaikan dengan cara yang mudah ditangkap oleh saya,
penyampaiannya pun ini lucu, jadinya orang yang mendengar
itu tertarik untuk memperhatikan apa yang dia ucapkan, apa
yang dia bahasa, jadi saya rasa informasinya sangat-sangat
mudah dipahami.”44
Hal ini juga ditegaskan oleh Key Informan saudari Novianti Sukardi
bahwa:
“Mas Tukul sama Vega punya cara tersendiri untuk
menyampaikan informasi yang diberikan ke penonton, lewat
penjelasan yang diselipkan dengan contoh-contoh lucu dan
42
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 h. 118
Hasil wawancara Informan 1. Lidya Putri .Lampiran hal 78.
44
Hasil wawancara informan 2.Andi Syahrulzan.Lampiran hal 82
43
67
candaan, jadi penonton juga gampang buat nerimanya
informasinya dan di akhir setiap acara mas Tukul selalu kasih
ringkasan pesan dari setiap tema obrolan ”45
Hal ini dilakukan oleh Tukul Arwana sebagai seorang host
dalam menyampaikan suatu informasi kepada penonton bukan hanya
sekedar informasi yang selintas saja, melainkan informasi yang dikemas
seapik mungkin dengan tambahan penjelasan-penjelasan yang mudah
diterima oleh penonton. Jika dilihat dari pola S-O-R, maka respon
kognitif yang dihasilkan oleh penonton setelah menyaksikan program
Talk Show BUKAN EMPAT MATA pesan dan informasi yang
disampaikan oleh Tukul Arwana mudah dipahami dan diterima oleh
penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA melalui penjelasan yang dikemas dengan ringan.
4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk Show
Bukan Empat Mata
Stimulus yang diberikan oleh Tukul Arwana sebagai host
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA seperti candaan, dan
celetukannya untuk menelaahnya ada tiga komponen penting yaitu
perhatian, pengertian, dan penerimaan. Penonton memperhatikan setiap
candaan dan celetukan-celetukan yang disampaikan oleh Tukul
Arwana, kemudian diolah oleh komunikan yaitu penonton dan diterima
sampai penonton mengerti dan menerimanya kemudian penonton
45
Berdasarkan hasil wawancara dengan Key Informan. Novianti Sukardi. Lampiran hal.92
68
tertawa, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap, dimana
penonton merasa senang dan terhibur setelah menyaksikan program
Talk Show BUKAN EMPAT MATA.
seperti yang diungkapkan oleh Informan ke 2:
“Hal lucu yang membuat saya selalu ketawa itu loh biasa
becandanya Tukul, gaya-gaya srimulat kalo yang duduk
kepleset aahh itu lucu banget tuh, lawakan jaman dulu sih tapi
sampai sekarang masih masuk deh di masyarakat kita.”46
Respon Afektif memiliki komponen yang bersifat evaluatif
yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang terhadap
sesuatu objek, dalam buku pengantar psikologi umum perasaan dan
emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan yang ada pada
individu.47 Begitu pula dengan penonton yang menyaksikan langsung
program Talk Show Bukan Empat Mata penonton terhibur dan senang
ketika Tukul Arwana seorang komedian yang memiliki selera humor
selalu menyelipkan candaan atau joke-joke lucu kepada bintang tamu
atau penonton di setiap segmen, seperti saat Peppy melempar candaan
kepada Tukul Arwana dengan kata-kata “Mas itu kumisnya mau ga di
kepang kecil-kecil biar kalo ngomong makin sexy bibirnya” kata-kata
seperti itu mengundang penonton yang menyaksikan langsung ikut
tertawa, karena antara Tukul dan Peppy berperan saling mengejek.
Informan ke 3 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa:
46
47
Berdasarkan hasil wawancara Informan 2. Lampiran hal. 80
Prof.Dr.Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum,Yogyakarta:Andi Offset,2005,hal:223
69
“Celetukan dan ejekannya mas Tukul yang asal ceplos bikin
yang nonton ikut ketawa, terus kalo lagi serius tiba-tiba nyeplos
aja kata-kata yang bikin semua pada ketawa”48
Tukul
Arwana
yang suka ceplas-ceplos
saat
berbicara
memberikan ciri khas tersendiri bagi penonton yang menyaksikan,
celetukannya yang membuat penonton tertawa saat Tukul Arwana
mengucapkan kata “Ndeso” kepada Vega yang saat itu di panggil
Ngatini oleh Tukul yang memberikan kesan “Ndeso”.
Informan ke 4 juga mengungkapkan bahwa:
“yang bikin ngehibur ya ucapannya yang suka nyeletuk, dan
Mas Tukul itu suka ngerendahin dirinya sendiri gitu.”49
Disamping itu Key Informan
bahwa:
Novianti Sukardi menegaskan
“Mas Tukul itu kalo lagi buntu idenya atau lagi suasana
tegang dia itu emg suka asal nyeletuk, tapi di sisi lain
celetukannya itu menjadi suasana lebih hidup dan meriah”
Respon afektif penonton dapat dilihat setelah menyaksikan
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan celetukan yang
disajikan oleh sang host Tukul Arwana bersama Vega dan Peppy
membuat penonton sampai akhir acara terhibur dan senang, celetukan –
celetukannya menjadikan suasana di dalam studio lebih hidup, sehingga
penonton yang menyaksikan tidak merasa cepat bosan.
48
49
Berdasarkan hasil wawancara Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran hal. 83
Berdasarkan hasil wawancara Informan 4. Dinda Lestari. Lampiran hal. 86
70
4.4.3 Respon Behaviour Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk
Show Bukan Empat Mata.
Respon behavioral yang berhubungan dengan prilaku nyata
yang meliputi tindakan atau perbuatan merangsang orang lain
memberikan respon dengan cara tertentu.50 Stimulus yang diberikan
seperti kata-kata verbal yang selalu diucapkan oleh sang host Tukul
Arwana “Kembali ke Laptop” merupakan perilaku nyata, untuk
menelaah sikap ada tiga komponen yaitu perhatian, pengertian, dan
penerimaan.
Ucapan “kembali ke laptop”, “eaa, eaa, eaa”, Whois that?
That is who?” dan lain sebagainya yang dilontarkan oleh sang host
Tukul Arwana kepada penonton sebagai stimulus akan berlangsung jika
penonton memperhatikan, berikutnya penonton mengerti maksud dari
apa yang diucapkan oleh host, dimana “kembali ke laptop” tersebut
adalah seruan atau ajakan untuk Tukul Arwana mengajak penonton
kembali untuk fokus memperhatikan tema yang sedang dibahas
selanjutnya penonton sebagai komunikan mengolah dan menerima
untuk mengubah sikap mereka.
Sikap yang diterima adalah penonton meniru gaya “kembali ke
laptop” sebagai stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh sang host
Tukul Arwana kepada penonton seperti yang diungkapkan oleh
Informan 1 bahwa:
50
Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta:Renata Pratama Media, 2010, Hal;105
71
“gaya bahasa yang ceplas ceplos dan jargonnya itu, bikin
bukan saya saja sih penonton lain pun sepertinya akan tertarik
untuk menonton acara ini terus yaa, karena gaya ceplas
ceplosnya itu kadang bisa jadi trend setter, jadi banyak yang
meniru gayanya Tukul berbicara, banyak sekali dan disosial
media itu cukup ramai kadang-kadang apa yang dibicarakan
Tukul seperti jargonnya kembali ke laptop itu menjadi sesuatu
yang happening yang banyak diikuti orang, dan ini satu hal
yang ditunggu-tunggu kira-kira ada celetukan apa lagi yaa yang
dikeluarkan oleh Tukul, atau mungkin kita menunggu jargon
baru lagi yang dikeluarkan oleh Tukul nanti dalam hal
mempertahankan acara ini kedepannya, agar tidak
membosankan.”51
Sedangkan Informan 4 mengungkapkan bahwa:
“gaya mas Tukul yang ceplas ceplos dan suka mengucapkan
eaa-eaa-eaa dan kembali ke laptop menjadikan gaya tersebut
adalah gaya andalan dan banyak diterima oleh penonton yang
menyaksikan, sampai-sampai setelah nonton bukan empat mata
aja masih suka kebawa gaya ea-ea nya itu.52
Hal yang sama di ungkapkan oleh Informan 3 bahwa:
“gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga
dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di
dalam studio makin seru.53
Tiap ucapan serta gerakan Tukul ternyata begitu diperhatikan
bahkan gerakan-gerakan Tukul menjadi jargon di masyarakat, selain itu
penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA pun ikut mengikuti gerakan-gerakan itu.
Hal yang sama di jelaskan oleh Key Informan:
“mungkin ada kesan tersendiri di hati para penonton, gerakangerakan yang mas Tukul kasih itu penonton langsung sigap
gerakin tangannya, atmosfer yang ada di dalem studio tuh
penuh sorakan dari tim mas Tukul sendiri, dan penonton.”54
51
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 1. Lidya Putri. Lampiran Hal. 77
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 4. Dinda Lestari.Lampiran Hal. 86
53
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran Hal. 83
54
Berdasarkan hail wawancara dengan Key Informan. Novianti Sukardi.Lampiran Hal.89
52
72
Jika dilihat respon behaviour penonton setelah menyaksikan
program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, respon behaviour
penonton untuk menirukan jargon-jargon dan gaya andalannya Tukul
Arwana begitu di nanti-nantikan oleh penonton yang menyaksikan
langsung, penonton yang mengikuti gerakan tidak merasa canggung
atau malu bahkan penonton memberikan sorakan kepada Tukul
Arwana. Penonton telah banyak membantu dalam mensukseskan Talk
Show BUKAN EMPAT MATA pada setiap episodenya, karena dengan
adanya penonton menjadikan program Talk Show BUKAN EMPAT
MATA ini acara yang selalu berkesan di hati para penonton setia Talk
Show BUKAN EMPAT MATA.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian terhadap respon penonton yang
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di Trans7, maka
kesimpulan dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, memahami dan mengerti pesan dan informasi
yang disampaikan oleh sang host Tukul Arwana, dan cara penyampaian
informasinya pun dikemas dengan cara yang mudah diterima oleh
penonton.
2. Respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, penonton merasa senang dan terhibur setelah
menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, gaya dan
ucapan yang ceplas-ceplos dari sang host Tukul Arwana membuat
penonton tertawa.
3. Respon behaviour penonton setelah menyaksikan program Talk Show
BUKAN EMPAT MATA, dapat dilihat dari sikap penonton yang
menirukan gaya khas “kembali ke laptop”, “eaa..eaa..eeaa” dengan
sangat sigap, tanpa ada rasa malu untuk melakukan tingkah yang sama
seperti halnya sang host fenomenal Tukul Arwana.
74
5.2 Saran
Berdasarkan keseluruhan dari deskripsi dan analisis penelitian ini, peneliti ingin
menyampaikan beberapa hal berupa saran dari peneliti yang diharapkan dapat menjadi
rekomendasi positif bagi masyarakat. saran yang dapat peneliti berikan adalah :
5.2.1 Saran Teoritis
1. Dalam kajian komunikasi membahas mengenai suatu respon begitu sulit jika
kita kurang memahami objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi,
untuk mempelajari ilmu komunikasi yang berhubungan mengenai respon perlu
mempelajari teori S-O-R (Stimulus-Organism-Responses) yang merupakan
reaksi tertentu terhadap rangsangan tertentu sehingga orang dapat menduga
atau memperkirakan adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi
audiens.
5.2.2 Saran Praktis
1. Bagi pihak perancang program acara baik itu film, iklan maupun Talk Show
harus menyeleksi program acara yang ditayangkan dan memantau dampaknya
sekaligus feed back yang muncul dari penonton. Kalau dampak perubahan
sikap yang diharapkan tidak sesuasi bahkan berlawanan atau negatif dari
kenyataan yang diinginkan, pihak pengelola dan perencana siaran acara
televisi perlu meninjau kembali program yang disajikan kepada penontonnya,
dan juga stasiun televisi harus bisa menyeleksi acara atau program mana yang
patut ditayangkan dan mana yang tidak, jangan hanya mementingkan sisi
bisnisnya saja, memang tidaklah salah apabila televisi mempunyai sisi bisnis
pada tayangan materi acaranya, hanya saja yang menjadi persoalan, jangan
75
sampai sisi bisnis lebih besar persentasenya dibandikan dengan nilai acaranya
tersebut.
2. Bagi para penonton, khususnya para penikmat acara Talk Show sebaiknya
dapat menyeleksi Talk Show – Talk Show mana saja yang pantas untuk
ditonton, karena diri kita sendirilah yang dapat menyaring acara apa saja yang
baik atau tidak untuk kita tonton, dan yang bermuatan pada sisi edukasi tidak
sekedar hiburan semata.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan riset dengan pembahasan yang
sama hendaknya melakukan penelitian-penelitian pendukung lainnya, untuk
mencari tahu secara luas dan mendalam mengenai penonton tetap atau bayaran
pada sebuah program acara demi tercapainya ratting yang tinggi.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bruno, Frank J. 1989. Istilah Kunci Psikologi. Yogyakarta: Kanisius.
Devito, Joseph A. 1977. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Profesional books
Effendy, Onong Uchjana.2009.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung: Remaja
Rosdakarya.
G, David Myers.2012.Psikologi Sosial edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika.
Hidayat, Dimas. 2013. Behind The Scene of ”Bukan Empat Mata”. Surakarta: Perkasa
Publishing
Komala, Lukita.2009.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Littlejohn, Stephen W.Theoris of Human Communication. USA. Wadswort
Publishing
Morissan. 2005. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang: Ramadina Prakarsa.
Mulyana, Deddy.2006.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 200. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Poerwadinata. 1999. Psikologi Komunikasi. Jakarta.
Rachmat, Krisyantono. 2008. Teknik Pratisi Riset Komunikasi (Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran). Jakarta: Kencana Prenada Media.
Rakhmat, Jalaludin.2007.Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito Wirawan.1983.Teori-Teori Psikologi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sendjaja, Sasa Djuarsa,. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Singarimbun Masri,Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian Survei, edisi revisi
Jakarta:LP3S.
77
Subandi, Ahmad. 1982. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang.
Sutarto, 2005. Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Tankard, & Severin. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Vera, Nawiroh.2010.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata
Pratama Media.
Walgito, Bimo.2010.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Website :
http://www.trans7.co.id/?halaman=profi
http://bloogkoo.wordpress.com/2011/03/21/talkshow/
http://www.kickandy.com/
http://www.channelsatu.com/about-joomla/the-community/187-bukanempat-mata-satu-satunya-program-tv-di-dunia-yang-ada-penontontetap.html
http://www.masjamal.com/fenomena-penonton-bayaran-beserta-tetekbengeknya/
Repository.uinjkt.ac.id
Repository.unand.ac.id
Repository.uinjkt.ac.id
78
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN
Nama: Lidya Putri
Usia: 22 Tahun
Mahasiswi Universitas Medan
Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata
1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat
Mata ?
- Program talk show yang terdapat di stasiun tv trans7 dengan host
Tukul Arwana seorang komedian Indonesia yang cukup terkenal.
Tukul arwana sebagai seorang komedian yang mampu membawakan
acara talk show dengan gayanya yang khas, sehingga membuat acara
talk show Bukan Empat Mata berbeda dengan acara talk show
lainnya.
2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk
show Bukan Empat Mata sampai saat ini? Alasannya apa ?
- Termasuk penonton setia meskipun tidak selalu menonton acara talk
show Bukan Empat Mata dari hari senin sampai dengan jumat paling
tidak selama satu minggu emm menonton acara tersebut bisa empat
kali menonton acara tersebut dalam satu minggu, emm... alasannya
karena tema yang dibahas dalam acara talk show tersebut selalu
tema-tema yang happening dibawakan dengan gaya yang khas oleh
Tukul Arwana sebagai hostnya sehingga acara tersebut meskipun
disiarkannya cukup malam tapi tetap ada keinginan untuk nonton
acara tersebut, selain lucu bintang tamunya juga keren-keren, terus
candaan hostnya yang selalu kangen untuk nonton terus.
3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program
talk show Bukan Empat Mata di televisi ?
- Emm... menonton acara bukan empat mata secara live itu,
alhamdulillah sudah dua kali menonton ini yang kedua kali menonton
secara live dan selalu ada sesuatu yang baru lebih seru malah dari
yang pertama, emm.. selain menonton langsung dirumah pun tidak
pernah ketinggalan nonton acara talk show Bukan Empat Mata di
televisi di trans7 tentunya. Emm... yaa paling absen nya itu satu
sampai dua kali absen tidak menonton tapi selebihnya selalu
menonton acara talk show Bukan Empat Mata dari hari senin sampai
hari jumat.
79
4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show
Bukan Empat Mata ?
- Tertarik nonton langsung karena ingin merasakan keseruan yang
terjadi dalam studio itu seperti apa, di tv saja melihatnya seru, rame,
emm... selalu terjadi interaksi antara host dengan penonton, nah saya
ingin merasakan emm... bagaimana sih rasanya menonton acara yang
selalu saya tonton setiap harinya di rumah, saya ingin merasakan
rasanya seperti apa kalo menonton live, terus penasaran juga sih,,
sama hostnya seperti apa, dia dalam membawakan acara live itu
apakah ada emmm,,apa yaa, kurang lebih pengen tau secara
langsungnya itu seperti apa jadi sangat tertarik dan ternyata nonton
secara langsung itu lebih seru dari pada nonton di rumah.
5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton
program talk show Bukan Empat Mata ?
- Yang membuat tertarik itu biasanya topik tentang kesehatan-kesahatan
emmm,, ada pertanyaan-pertanyaan yang mungkin para bintang tamu
itu malu atau ragu untuk bertanya dan biasanya diwakili oleh hostnya
Tukul Arwana karena memang sosok yang blak-blakan, yang lucu, jadi
informasi tentang kesehatan lebih banyak tergali, satu lagi topik
tentang dunia-dunia mistis atau supranatural biasanya kalo acara talk
show membawakan topik seperti itu emm lebih serem lebih serius tapi
berbeda di bukan empat mata, topik-topik seram seperti itu yang bikin
bulu kuduk merinding, tapi bisa dikemas secara santai, secara lucu,
padahal yang sedang dibahas adalah topik-topik yang tentang mistis
atau dunia supranatural.
6. Hal lucu apa yg membuat anda tertawa saat menonton talkshow
Bukan Empat Mata ?
- Hal lucu yang bikin tertawa pada saat menonton acara talk show
adalah celetukan-celetukan yang tidak sengaja, yang dibuat oleh
Tukul itu,emmm... bener-bener natural banget tidak dibuat-buat atau
apa ya memang tidak dikonsep, tapi celetukan-celetukan lucu itu yang
bikin kita ketawa sama gaya andalan nya itu seperti yang tangan, dan
ekspresi mukanya yang memperlihatkan giginya yang lebih banyak, itu
bikin lucu.
7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program
talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ?
- Untuk penyampaian pesan itu dapat dipahami, meskipun banyak
bercandanya hostnya, tapi biasanya diakhir sebelum iklan itu
biasanya disimpulkan ada informasi apa sih yang didapat dari
obrolan bersama bintang tamu, dan dibantu sama co hostnya ada
vega, kadang suka dibantu disimpulkan oleh vega atau kadang dibantu
sama peppy juga dari belakang, biasanya suka ada interaksi
80
komunikasi sama peppy ditempat bagian band, tapi sejauh ini sih
cukup mudah dipahami informasi yang disampaikan.
8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya
bahasa presenter yang ceplas ceplos ?
- Acara ini terlihat dan terkesan acara talk show yang sudah lumayan
lama bertahan, karena ada keunikan yang ditampilkan oleh hostnya
yaitu Tukul Arwan, host-host dari acara talk show lain emmm... jarang
sekali memiliki keunikan seperti Tukul Arwana, contohnya Tukul
Arwana ini memiliki jargon yang sudah kita kenal sejak acara ini
muncul yaitu “kembali ke laptop”gaya bahasa yang ceplas ceplos
membuat acara ini lebih santai, lebih ringan, ada keakraban antara
host dan bintang tamu, jadi acaranya lebih asik saja untuk ditonton,
chemistrynya dapet antara host dengan bintang tamu karena yaa..
balik lagi ke kepribadian Tukul itu tadi yang ceplas ceplos dan
humoris.
9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos
membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk
show Bukan Empat Mata ?
- gaya bahasa yang ceplas ceplos dan jargonnya itu, bikin bukan saya
saja sih penonton lain pun sepertinya akan tertarik untuk menonton
acara ini terus yaa, karena gaya ceplas ceplosnya itu kadang bisa jadi
trend setter, jadi banyak yang meniru gayanya Tukul berbicara,
banyak sekali dan disosial media itu cukup ramai kadang-kadang apa
yang dibicarakan Tukul itu menjadi sesuatu yang happening yang
banyak diikuti orang, dan ini satu hal yang ditunggu-tunggu kira-kira
ada celetukan apa lagi yaa yang dikeluarkan oleh Tukul, atau mungkin
kita menunggu jargon baru lagi yang dikeluarkan oleh Tukul nanti
dalam hal mempertahankan acara ini kedepannya, agar tidak
membosankan.
10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program
talk show Bukan Empat Mata ?
- Sosok presenter Tukul Arwana dalam acara program Bukan Empat
Mata, sosoknya itu emm apa yaa... kadang-kadang ngeselin, ngeselin
dalam artian pada saat seringkali bintang tamunya sedang serius
menanggapi pertanyaan-pertanyaan Tukul, tapi dibalas dengan
candaan, atau dibalas dengan apa yaa,,, kelakukan-kelakuan yang
bikin ketawa sih,, tapi kadang lagi moment-momentnya serius banyak
sekali diarahkan ke bercanda, tapi sejauh ini sih sosoknya tidak
81
membosankan dan emmm,,, bikin penonton itu setia untuk menonton
acara tersebut.
11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan
dalam setiap program talk show Bukan Empat Mata ?
- Narasumber yang dihadirkan pada acara program talk show Bukan
Empat Mata emmm,,, bagus-bagus contohnya pada saat topiknya
kesehatan yang dihadirkan langsung adalah orang-orang yang
kompeten dalam bidang kesehatan contohnya dokter Boyke pernah
dihadirkan ke acara Bukan Empat Mata, disitu kita dapet banyak
menggali informasi tentang kesehatan dari dokter Boyke, pada saat
topik-topik lain contohnya supranatural itu emm,,dukun-dukun kaya Ki
Prana, terus Ki Joko Bodo yang dihadirkan jadi untuk narasumbernya
sangat bagus sesuai dengan topik yang dihadirkan dan tentu saja
narasumber-narasumber yang kompeten dan terkenal tentunya.
12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata ?
- Harapannya acara talk show Bukan Empat Mata terus panjang
usianya, karena jarang sekali ada acara talk show yang sudah
sembilan tahun berdiri sampai saat ini, penggemarnya penontonnya
masih banyak sekali yang berminat untuk menonton, buktinya pada
saat menonton acara live bener-bener penuh dan bisa dibilang inden
untuk menonton acara tersebut. Jadi kita menunggu panggilan untuk
dapat menonton acara tersebut, karena itu tadi saya bilang jarang ada
host yang memiliki ciri khas seperti Tukul Arwana, Tukul Arwana itu
memiliki ciri khas sehingga itu salah satu hal yang dapat
mempengaruhi acara talk show ini dapat terus ada dan selalu
ditunggu-tunggu oleh penontonnya baik dirumah maupun yang
menonton acara live seperti saya.
82
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN
Nama: Andi Syahrulzan
Usia: 22 Tahun
Mahasiswi Universitas Medan
Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata
1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat
Mata ?
- Program talk show Bukan Empat Mata yang saya ketahui, tayang di
trans7, dibawakan acaranya oleh Tukul Arwana, di Bandnya Peppy
lalu co hostnya itu Vega Darwanti, dan penonton setia Tukul and
Group yang eaa,,eaa,,eaa,, itu yang saya ketahui tentang program talk
show Bukan Empat Mata.
2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk
show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ?
- Untuk dibilang penonton setia intensitas saya nonton talk show Bukan
Empat Mata lumayan sering, seminggu kurang lebih empat sampai
lima kali lah,, soalnya talk show nya bagus Tukul suka ngasih jokejoke yang lucu, terus suka ada edukasinya juga, nasehatnya, emmm,,
down to earth banget Tukul, terus acaranya juga seru dan soalnya
waktunya juga cukup panjang, jadi serulah buat ditonton..
3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program
talk show Bukan Empat Mata di Televisi ?
- Karena saya baru pertama nonton acara live, acara Bukan Empat
Mata talk show ini, untuk menonton di tv saya sering sih, yang sudah
saya bilang tadi Tukul suka kasih nasihat saya sangat tertarik dengan
acaranya, durasinya juga lama jadi untuk nonton di tv malah jadi
favorit saya, karena pas dengan waktu saya beristirahat gituu...
4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show
Bukan Empat Mata ?
- Tertarik nonton langsung program talk show Bukan Empat Mata, saya
bener-bener penasaran sih sama Tukul pengen liat secara langsung,
83
pengen liat Peppy juga, pengen liat Vega sih terutama, Vega Darwanti
itu aja sih.
5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton
program talk show Bukan Empat Mata ?
- Topik yang saya senangi, saya sangat tertarik waktu itu Bukan Empat
Mata ngundang Jorge juara Moto G, waktu itu memang sponsornya
Yamaha mungkin sekalian dateng ke talk show Bukan Empat Mata,
Tukul wawancara Jorge seru banget dan Jorge nya pun terkesan
melihat Tukul kali yaa... emm, topik-topik itu yang saya seneng yaa itu
sport, balap, otomotif, seperti itu.
6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show
Bukan Empat Mata ?
- Hal lucu yang membuat saya selalu ketawa itu loh biasa becandanya
Tukul, gaya-gaya srimulat kalo yang duduk kepleset aahh itu lucu
banget tuh, lawakan jaman dulu sih tapi sampai sekarang masih
masuk deh di masyarakat kita.
7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program
talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ?
- Untuk informasi yang disampaikan di talk show Bukan Empat Mata
memang sangat mudah dipahami, karena si Tukul itu menyampaikan
dengan cara yang mudah ditangkap oleh saya, penyampaiannya pun
ini lucu, jadinya orang yang mendengar itu tertarik untuk
memperhatikan apa yang dia ucapkan, apa yang dia bahasa, jadi saya
rasa informasinya sangat-sangat mudah dipahami.
8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya
bahasa presenter yang ceplas ceplos ?
- Untuk jargon yang digunakan oleh Tukul saya rasa sih emm,,, ga ada
masalah yaa karena saya pikir setiap presenter, setiap host, punya
cara dan gayanya masing-masing untuk menarik perhatian dari
penonton sehingga yaa bebas aja Tukul dengan gayanya yang lucu
dengan gaya yang lawakan-lawakan jaman dulu tapi tetap menarik
untu saat ini.
9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos
membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk
show Bukan Empat Mata ?
84
-
Untuk gaya yang ceplas ceplos itu memang membuat saya sangat
penasaran dengan gayanya yang selanjutnya, karena beberapa talk
show yang pernah saya tonton dan saksikan secara live tidak semua
pembawa acaranya itu mempunyai jargon dan gaya bahasa yang
ceplas ceplos kaya Tukul, dia lucu banget ada beberapa contohnya sih
tapi saya pikir, talk show Bukan Empat Mata lebih seru lah dari pada
talk show yang lainnya.
10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program
talk show Bukan Empat Mata ?
- Tentang sosok dari Tukul itu sosok nya lucu yah, emm memang dia
sudah terkenal dari jaman srimulat, sosoknya sangat humoris dilihat
dari acara-acara yang pernah dia bawa sih saya sangat menyenangi
sosok Tukul yaa, dari srimulat, lalu tentang video klip untuk Joshua
yang di obok-obok sampai dengan saat ini yaa sosoknya bener-bener
lucu jadi saya sangat tertarik dengan beliau.
11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan
dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ?
- Untuk narasumber yang dihadirkan di Bukan Empat Mata,
narasumbernya bagus-bagus yaa, ada waktu itu saya pernah liat ada
Syahrini, ada dokter Boyke, lalu sempet juga Almarhum Mba Marijan
dateng, saya pikir narasumbernya memang sudah sangat bagus yaa,
emm orang-orang yang punya pengalaman dibidangnya masingmasing, ada mulai dari atlit, artis, dokter, semuanya saya pikir
narasumbernya bagus..
12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata
- Untuk harapan talk show Bukan Empat Mata kedepannya saya
harapkan talk show ini makin sukses, semakin banyak episode-episode
nya, saya pikir sudah cukup lama lebih dari empat tahun yaa dia
membuktikan program ini program yang baik, program yang
disenangi oleh masyarakat, program yang bener-bener bisa diterima
oleh orang-orang Indonesia yang tergolong
85
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN
Nama: Regina Putri
Usia: 22 Tahun
Mahasiswi Universitas MH.Thamrin
Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata
1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat
Mata ?
- Program acara talk show yang menyenangkan, memotivasi, dan
terdapat banyak hiburan untuk semua kalangan.
2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk
show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ?
- saya nonton talk show Bukan Empat Mata selain nonton langsung ke
studio saya juga suka nonton di rumah, sebagai hiburan di malam hari
apalagi mas Tukul suka kasih lawakan-lawakan seger, jadi bisa
dibilang iyaa saya sebagai penonton setia program talk show Bukan
Empat Mata.
3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program
talk show Bukan Empat Mata di Televisi ?
- Iya suka nonton juga lewat tv, tapi kalo lagi ada acara untuk nonton
langsung ikut juga nonton di studio.
4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show
Bukan Empat Mata ?
- Yang bikin tertarik nonton langsung dari tema yang akan dibicarain,
terus pengen ngerasain aja beda ga nonton langsung,sama nonton di
tv.
5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton
program talk show Bukan Empat Mata ?
- Topik yang bikin tertarik kalo ngebahas kesehatan, tentang
kecantikan-kecantikan gitu, sama horor paling sih.
86
6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show
Bukan Empat Mata ?
- Celetukan dan ejekannya mas Tukul yang asal ceplos bikin yang
nonton ikut ketawa, terus kalo lagi serius tiba-tiba nyeplos aja katakata yang bikin semua pada ketawa.
7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program
talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ?
- Informasi yang mas Tukul sampein sejauh ini bisa dipahami, soalnya
dari segi penyampaiannya juga udah jelas.
8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya
bahasa presenter yang ceplas ceplos ?
- gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga dipandu
sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam studio makin
seru. gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga
dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam
studio makin seru.
9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos
membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk
show Bukan Empat Mata ?
- Iyaa soalnya itu ciri khas dari Bukan Enpat Mata, kalo ga ada jargo
sama ceplas-ceplos nya mas Tukul tuh kurang banget.
10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program
talk show Bukan Empat Mata ?
- Mas Tukul itu sosok yang lucu, kocak, pandai ngeles kalo kata bahasa
anak sekarang, ramah juga.
11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan
dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ?
- Narasumber yang dateng juga kadang-kadang sesuai sama tema yang
lagi dibahas, narasumbernya juga ga Cuma yang duduk ditanya, tapi
narasumber yang aktif juga, terus malah ikut-ikutan ngeledekin mas
Tukulnya.
12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata
- Harapannya semoga talk show BBUKAN EMPAT MATA terus bikin
penonton di Indonesia ketawa, selalu maju talkshownya
87
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN
Nama: Dinda Lestari
Usia: 22 Tahun
Mahasiswi Universitas MH.Thamrin
Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata
1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat
Mata ?
- Program talk show yang mengedepankan sisi edutainment, dengan
pembawaan host yang komedian.
2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk
show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ?
- Sampai saat ini iya suka nonton Bukan Empat Mata, dari awal yang
masi Empat Mata sampai sekarang, sebagai tontonan hiburan di
malam hari.
3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program
talk show Bukan Empat Mata di Televisi ?
- Iya hampir setiap malam nonton Bukan Empat Mata, ini karena dari
kampus ngadain nonton langsung jadi ikut juga deh.
4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show
Bukan Empat Mata ?
- Tertarik nonton langsung itu suasana yang bikin kita asik, terus lebih
ngerasa ada komunikasi secara langsung antara host sama penonton.
5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton
program talk show Bukan Empat Mata ?
- Topik yang bikin tertarik untuk nonton langsung itu kalo udah
ngebahas yang lagi trend sekarang, jadi informasi yang kita dapet
juga gampang buat pahami.
6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show
Bukan Empat Mata ?
88
-
yang bikin ngehibur ya ucapannya yang suka nyeletuk, dan Mas
Tukul itu suka ngerendahin dirinya sendiri gitu.
7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program
talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ?
- Penyampaian informasinya sama pesannya disampeinnya juga ga
ribet gitu, apalgi mas Tukul suka kasih penjelasan sama contoh-conto
yang bikin kita gampang nangkep isinya.
8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya
bahasa presenter yang ceplas ceplos ?
- gaya mas Tukul yang ceplas ceplos dan suka mengucapkan eaa-eaaeaa dan kembali ke laptop menjadikan gaya tersebut adalah gaya
andalan dan banyak diterima oleh penonton yang menyaksikan,
sampai-sampai setelah nonton bukan empat mata aja masih suka
kebawa gaya ea-ea nya itu.
9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos
membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk
show Bukan Empat Mata ?
- Iyaa itu menjadi daya tarik penonton, soalnya bikin kita pengen
nonton langsung ketimbang nonton di tv. Jadi lebih seru aja kalo
nonton langsung
10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program
talk show Bukan Empat Mata ?
- Orang yang kreativ, apa adanya, menghibur, pintang mengidupkan
suasana di dalam studio.
11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan
dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ?
- Bintang tamu yang di hadirkan selalu memiliki pengalaman yang tidak
sungkan sungkan untuk tersendiri untuk mau berbagi kisah dengan
penonton yang menyaksikan.
12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata
- semoga talk show BUKAN EMPAT MATA selalu sukses, dan
menghadirkan bintang tamu yang luar biasa, unik sebagi attract point
acara.
89
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA KEY INFORMAN
Nama: Novianti Sukardi
Usia: 29 Tahun
Ass. Producer Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA
Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata
1. Apa itu Bukan Empat Mata ?
- Talk show yang ngebahas isu-isu current, terus hal-hal yang lagi
happening tapi dikemasnya dengan ringan, kalo diliat talk show
rata-rata kaku gitu kan kaya misalnya talk show kan banyak tuh
kaya Mata Najwa, misalnya kalo di Trans7 itu ada Hitam Putih
talk show nya mereka lebih indepth, tapi indepth nya secara
harfiah bener-bener set, kalo di Bukan Empat Mata karena
karakter host nya itu komedian jadi talk show nya di kemas sangat
ringan tapi ga keluar dari esensi informasinya yang kita pengen
gali dari si narasumber ini gitu..
1. Apa yang membuat crew yakin kalo Tukul Arwana mampu
membawakan talk show BUKAN EMPAT MATA ?
- Dari awalnya itu kan di BUKAN EMPAT MATA bikin kenapa pake
pelawak itu karena pengen bikin sesuatu yang berbeda karena
belom pernah ada pelawak mas Tukul yang sosoknya “ndeso”
kampung gitu jadi seorang host yang serius dengan tampilan
glamor kaya gitu sih.
2. Konsep talkshow seperti apa sih yang dibawakan oleh program
Bukan Empat Mata ?
- Konsepnya night show gitu, night tal show ada fariety nya ada
nyanyinya lebih kaya gitu sih lights talk show
3. Apa yang membuat program acara Bukan Empat Mata sukses berdiri
sampai saat ini ?
- Team works sih yaa, karena BUKAN EMPAT MATA itu ga akan
bisa berhasil kalo misalnya ga ada host, ga ada musik band nya,
90
ga ada temen-temen yang kerja sama di dalemnya kaya gitu, terus
ga ada kreatif, sedangkan BUKAN EMPAT MATA selain hostnya
yang kuat, tapi risetannya kuat, kaya gitu.
4. Dari sekian episode yang ditayangkan Bukan Empat Mata episode
mana yang mendapatkan respon paling antusias dari penonton ?
- kalo ngomong belakangan ini, setahun belakangan ini kita itu oke
kalo misalnya ngomongin soal hal-hal yang mistis,sama current
isue, misalnya hal yang lagi terjadi kemaren kita bahas indepth
tapi itu di liat juga masalah simpelnya kaya kalo horor mungkin
sudah tau lah yaa, paling mas Tukul pun kalo ngebawain ga jadi
serem tapi jadi menarik dan lucu,terus current isuenya kaya kita
ngomongin politik tapi kita liat dari sudut pandang yang lain, jadi
misalnya profilnya kah, atau fenomena apa yang lebih ringan
karena penontonnya itu kan dari A sampai C itu jadi kita mau
usahain semuanya masuk dan bisa cerna.
5. Bagaimana cara pemilihan tema untuk setiap obrolan ?
- Biasanya berdasarkan brainstorming, jadi kaya tema yang lagi
hits apa nih. Ok misalnya kita ngebahas soal yang anak di
telantarkan, tapi kita ga boleh ngundang anak-anak karena malem,
gimana nih cara nya kita pasti ga boleh ngundang anaknya, kita
undang tetangganya mislakan, jadi tema itu pasti kita cocokin, dan
kita ga mungkin bikin tema penyanyi cilik karena malem-malem
ada anak-anak gaboleh, lalu kita bikin tema nya reunian penyanyi
cilik yang udah gede-gede, kaya gitu, dan balik lagi di sesuai kan
dengan hal yang lagi current apa,terus hal yang lagi di bahas apa.
6. Kenapa Bukan Empat Mata selalu menghadirkan bintang tamu lebih
dari 3 orang, tidak terfokus pada 1 bintang tamu ?
- Karena kalo misalnya diperhatiin kita punya 4 segmen, untuk bisa
bahas 1 tema itu ga cuma bahas 1 point, tapi ada beberapa point
yang kita pikir menarik untuk dibahas biar ga bosen, akhirnya kita
cari bintang tamu dengan pengalaman yang berbeda berdasarkan
pointer utama yang jadi highlight kita, gitu sih tujuannya,dan
untuk variasi gambar supaya ga bosen.
7. Bagaimana format dan desain acaranya ?
- Satu episode dibuat dalam 4 segmen, yang dikemas dalam satu
paket tayangan. Penggarapan dilakukan oleh 1 orang host, 1
91
orang co.host dan 5 orang campers, dan sebagian besar gambar
yang diambil di dalam studio dengan mengahadirkan narasumber
yang terkait dengan tema yang dibawakan pada saat itu”.55
8. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan program talkshow Bukan
Empat Mata ?
- kita punya crew itu terdiri dari beberapa bagian yang sangat
berperan dan mempunyai fungsi dan perannya masing-masing,
produser 1 orang, terus 2 orang Assistant Produser, 6 orang untuk
Camera Person (termasuk Jimmy Jib), 5 orang team creative, 4
orang Floor Director, 6 orang lighting team, 5 orang audio team,
5 orang wardrobe & make up, 10 orang technical team, 15 orang
Art support & Property”sebenernya kita masih ada banyak crew
lagi, dari wardrobe sama make up orang-orang yang terhitung
disini baru sebagian aja, gitu
9. kenapa harus dipisah antara penonton tamu dan penonton dari Mas
Tukul ?
- sebernya ga di bedain, cuma penonton settingan itu penontonnya
mas Tukul kan, nah jadi gini untuk memanaskan suasana
mencairkan suasan mas Tukul butuh atmosfer kan, nah maknya dia
bawa penonton sendiri untuk mencairkan suasana itu karena kita
ga pernah tau penonton kita itu dalam kondisi apa, apa dia capek
kah, atau apa, itu efeknya ke audience kalo audience lagi ga
semangat ya itu gta ada atmosefer yang kebangun, makanya dipicu
dari penontonnya mas Tukul, jadinya nyebarlah ke si audience
yang lain.
10. kenapa Bukan Empat Mata identik menggunakan co host ?
- kita jaga karakteristik mas Tukulnya pelawak otomatis harus
punya mainan, dia ngelempar umpan harus ada yang nyamperin
dong, nah itulah gunanya co-host, kenapa dipilih Vega sama
Peppy yang karakteristik nya juga lucu, nyablak.
11. hal unik apa yang ada di bawain talkshow Bukan Empat Mata ?
- yang uniknya itu sebenarnya adalah itu dia talk show yang
dibawakan oleh pelawak ini, gitu. Jadi kalo liat Bukan Empat
Mata itu kaya one packaging show ada nyanyi nya, ada
informasinya, bisa ketawa-ketawa juga, gitu sih. Kaya misalnya
55
Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Prod pukul 21.15 wib pada 28 mei 2015
92
Hitam Putih, Deddy bisa sulap tapi dia kan ga selalu main sulap
disetiap pertunjukannya, beda dengan masTukul yang selalu
ngelawak di setiap obrolannya, gitu.
12. Kenapa harus pakai jargon “Kembali Ke Laptop”
- Mas Tukul kan Identik sama jargon-jargon nya kaya
puass..puass..puass,, “kembali ke laptop”, dan yang lainnya,
sebernya ini supaya atmosfer di dalam studio itu lebih hidup jadi
yang nonton juga ga bosen kalo cuma dengerin obrolan-obrolan
aja, jadi harus ada sentuhan yang berbeda aja.
13. Bagaimana cara menyampaikan informasi kepada penonton supaya
mudah untuk diterima ?
- Mas Tukul sama Vega punya cara tersendiri untuk menyampaikan
informasi yang diberikan ke penonton, lewat penjelasan yang
diselipkan dengan contoh-contoh lucu dan candaan, jadi penonton
juga gampang buat nerimanya informasinya, dan di akhir setiap
acara mas Tukul selalu kasih ringkasan pesan dari setiap tema
obrolan.
14. Awalnya gimana sih kok sampai ada celetuka-celetukan yang sampai
saat ini malah menjadi ciri khas dari talk show BUKAN EMPAT
MATA ?
- Mas Tukul itu kalo lagi buntu idenya atau lagi suasana tegang
dia itu emg suka asal nyeletuk, tapi di sisi lain celetukannya itu
menjadi suasana lebih hidup dan meriah
93
LAMPIRAN
FOTO PENELITIAN
( Foto 1. Saat berbincang dengan bintang tamu)
(Foto 2. Tukul dan Vega saat membuka acara Talk Show BUKAN EMPAT MATA)
(Foto 3. Penonton saat sedang mengikuti gaya “kembali ke laptop”)
94
(Foto.4 Saat closing talk show BUKAN EMPAT MATA)
(Foto.5 Widodo Cahyono Putro sebagai bintang tamu di Talk Show BUKAN EMPAT
MATA)
(Foto.6 Rey Utami, Widodo Cahyono Putro, Rochy Putiray, Dwi Kurniawan Yulianto
saat berbincang dengan Tukul dan Vega di Talk Show BUKAN EMPAT MATA)
95
LAMPIRAN
FOTO SEBELUM KEGIATAN SYUTING
(Foto.1 FD memandu sebelum Talk Show BUKAN EMPAT MATA mulai)
(Foto.2 Tim Crew saat Briefing Talk Show BUKAN EMPAT MATA)
(Foto.3 Sebelum Talk Show BUKAN EMPAT MATA mulai penonton dihibur oleh
Om Josh Sapulete)
96
(Foto.4 Foto bersama Tukul, Peppy, Okeu, saat sebelum syuting Talk Show BUKAN
EMPAT MATA)
(Foto.5 Bersama Acc.Producer Talk Show BUKAN EMPAT MATA Novianti
Sukardi)
97
RIWAYAT HIDUP
Biodata Diri:
Nama : Lulu Fadlina
: Lulu Fadlina
Tempat & Tanggal Lahir
: Sumedang, 18 Maret 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Griya Sangiang Mas, Jl.Kemuning 5 block A.11
No.11.
Email
: Fadlina [email protected]
Pendidikan:




SDN PERIUK 2 KOTA TANGERANG
(1998 – 2004)
SLTP NEGERI 12 KOTA TANGERANG ( 2004 – 2007 )
SMAN 11 KOTA TANGERANG
( 2007 – 2010 )
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA ( 2010 )
Download