RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS 7 SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh: Lulu Fadlina NIM 6662100069 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2015 MOTTO “Karena Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu ada Kemudahan” (QS. 94:5) Skripsi ini kupersembahkan untuk mama & papa yang telah mencurahkan do’a yang tulus ikhlas, limpahan kasih sayang, motivasi, dan materi hanya untuk ananda mu hingga detik ini, serta kakak dan kakak ipar ku yang selalu memberikan motivasi. iii ABSTRAK LULU FADLINA. NIM 6662100069. RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7. Pembimbing I: Isti Nursih, S.Ip. M.Ikom dan Pembimbing II: Uliviana Restu H. S.Sos, M.I.Kom Program talk show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan sisi edutainment dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat bagi penonton dalam dunia informasi dan hiburan yang diberikan, seperti halnya program talk show BUKAN EMPAT MATA yang membahas hal-hal current issue yang sedang happening dan di kemas dalam bentuk yang ringan. Talk show menjadi salah satu program yang mulai mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program talk show. Umumnya program talk show di bawakan dengan berbagai macam cara ada talk show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada pula talk show yang di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan dengan humor-humor yang segar agar terkesan tidak kaku dan penonton pun ikut merasa terhibur dan informasi serta pesan yang disampaikan cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan acara talk show. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana respon kognitif, afektif, dan behaviour penonton setelah menonton program talk show BUKAN EMPAT MATA secara langsung. Penelitian mengacu pada teori Osgood dan Tannembaum dengan model komunikasi S-O-R. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh respon kognitif penonton setelah menyaksikan langsung program talk show BUKAN EMPAT MATA memahasi pesan dan informasi yang diberikan. Dan respon afektif yang penonton sangat terhibur setelah menyaksikan talk show BUKAN EMPAT MATA.Sedangkan untuk respon behaviour penonton meniru gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Tukul Arwana. Kata kunci: Respon Penonton, Program Talk Show Bukan Empat Mata, Kognitif, Afektif, Behavioral v ABSTRACT LULU FADLINA. NIM 6662100069. AUDIENCES’ RESPONSE OF BUKAN EMPAT MATA TALK SHOW PROGRAM TRANS7. Guide I: Isti Nursih, S.Ip. M.Ikom and Guide II: Uliviana Restu H. S.Sos, M.I.Kom Talk show programs BUKAN EMPAT MATA addition to providing the edutainment in everyday life, is certainly very beneficial to the audience in a world of information and entertainment provided, as well as talk show program is BUKAN EMPAT MATA that discuss matters of current issues that are happening and in containers in the form of light. Talk show became one of the programs that start to color television media, it can be seen from the number of talk shows. Generally, the program talk show brought in many ways there is a talk show that brought the style seriously, there is also a talk show that brought the relaxed style and paste the humor fresh to impress not rigid and the audience, too amused and information and messages delivered quickly accepted by the audience while watching a talk show. The purpose of this study was to describe how the response of cognitive, affective, and behavior of the audience after watching a talk show program is BUKAN EMPAT MATA directly. Research referring to the theory of Osgood and Tannembaum with S-O-R (stimulus-organism-response) communication model. Approaches and methods used in this research is qualitative descriptive. The results were obtained of cognitive response of the audience after watching the live talk show is BUKAN EMPAT MATA understand the message and the information provided . And affective responses were highly entertained the audience after watching the talk show is BUKAN EMPAT MATA.For while behavior response of the audience to mimic the movements performed by Tukul Arwana . Keywords: Response, Bukan Empat Mata Talk show Program, Cognitive, Affective, Behavioral vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA”` TRANS7. Penulis menyadari hanya dengan kehendak-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu (S.1) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Beranjak dari ketidaksempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bawa dalam menuntaskan skripsi ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya. 3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa vii 4. Ibu Puspitas Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku Sekertaris Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 5. Bapak Muhammad Jaiz, S.Sos.M.Pd selaku Penguji I dan Bapak Teguh Iman Prasetya, SE.M.Si selaku Penguji II, terima kasih atas saran dan masukannya kepada penulis. 6. Bapak Rangga Galura Gumelar, Dipl.Ing., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester satu sampai dengan selesai, terima kasih atas masukan yang selalu diberikan. 7. Ibu Isti Nursih Wahyuni., S.Ip. M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing I terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan serta support kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 8. Ibu Uliviana Restu H., S.Sos, M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing II terima kasih atas bimbingan dan arahannya kepada penulis selama pembuatan skripsi. 9. Novianti Sukardi selaku Ass.Produser beserta Crew Program Talk Show “Bukan Empat Mata” yang telah membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan observasi dalam kegiatan syuting Program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA”. 10. Papa dan Mama, Kakek, Nenek, serta keluarga besar semua yang selama ini selalu memberikan support, doa, yang tiada henti kepada penulis dan bantuan moril serta materil, terimakasih untuk semuanya. 11. Kakak ku, Dilla Fadhillah M.Pd dan kakak iparku Teddy Suryo Hadi Nugroho, S.H. terima kasih atas doa, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. 12. Okta Zikriani, Yani Pratiwi, Silvia Ardita, Maya Lestari Nur Azizah, Kartika Ayu Mawarni, Sari Triastuti, Mustika Widiati Cholik, Ririn Fahriyani, terima kasih atas persahabatannya selama ini. 13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 (Galuh Garmabrata, Gebby Irene, Maya Maul Haya Sofa, Nurhamidah Yuniar, Ichwan Adinata, M.Chiko Averoez, Shendy Tyas Anwar, Refika Sari Sibarani, Lia Nurapriani, Hilda Agustina, Ifat Fatmawati, (maaf ga bisa disebut satu-persatu) serta angkatan 2011 jurusan Ilmu Komunikasi (Arin, Dwi Kurnia, Emma Masriyah, Ratna Rahayu, Tiara Puji Pangesti) yang selalu memberikan support untuk penulis. Penulis berupaya semaksimal mungkin sesuai kemampuan untuk memberikan hasil terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan waktu, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada dan penulis menerima saran dan masukan agar dapat menyempurnakan skripsi ini. Serang, 20 Oktober 2015 Penulis DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………………………… i LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................................. v ABSTRACT .......................................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4 1.3 Identifikasi Masalah....................................................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................................ 5 1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...................................................................................... 6 2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa ........................................................................... 8 2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa........................................................ 11 2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa .............................................. 14 2.1.3 Pengertian Program ........................................................................................... 15 2.1.3.1 Jenis Program ..................................................................................... 16 2.1.4 Pengertian Talk Show ........................................................................................ 19 2.1.5 Pengertian Respon ............................................................................................ 20 2.1.5.1 Faktor Terbentuknya Respon ............................................................. 21 2..1.5.2 Macam-Macam Respon .................................................................... 22 2.1.6 Teori S-O-R (stimulus-organism-respon).......................................................... 23 x 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................................... 25 2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................................. 31 3.2 Metode Penelitian ....................................................................................................... 32 3.3 Paradigma Penelitian ................................................................................................. 33 3.4 Subjek Penelitian ........................................................................................................ 34 3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 35 3.6 Informan Penelitian .................................................................................................... 38 3.6.1 Key Informan ..................................................................................................... 38 3.6.2 Informan ............................................................................................................ 39 3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................................... 40 3.8 Uji Keabsahan Data ..................................................................................................... 41 3.9 Jadwal Penelitian ......................................................................................................... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................................... 43 4.1.1 Profil Talk Show BUKAN EMPAT MATA ..................................................... 44 4.1.2 Format Produksi ............................................................................................... 46 4.1.3 Standar Operation Procedure ........................................................................... 47 4.1.4 Crew yang dibutuhkan ...................................................................................... 48 4.1.5 Kegiatan Saat Syuting ....................................................................................... 48 4.2 Deskripsi Informan ...................................................................................................... 51 4.2.1 Key Informan (Novianti Sukardi. Ass Produser) .............................................. 52 4.2.2 Informan 1 (Lidya Putri) ................................................................................... 53 4.2.3 Informan 2 (Andi S) .......................................................................................... 54 4.2.4 Informan 3 (Regina Aprilia) .............................................................................. 55 4.2.5 Informan 4 (Dinda Lestari) ................................................................................ 55 4.3 Analisis Data ................................................................................................................ 56 4.4 Pembahasan ................................................................................................................. 64 4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7............................................................................................ 65 4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7........................................................................................... 68 xi 4.4.3 Respon Behavioral Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7........................................................................................... 72 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 74 5.2 Saran ………………………………………………………………………………… 75 5.2.1 Saran Teoritis .................................................................................................... 75 5.2.1 Saran Praktis ..................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 76 LAMPIRAN .................................................................................................................... 78 RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ 97 xii DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1 Cover Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA 4 ..................................... 4 GAMBAR 1.3 Teori S-O-R ......................................................................................................... 25 GAMBAR 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 25 GAMBAR 4.2 Tukul dan Vega saat menyapa penonton ............................................................. 50 GAMBAR 4.3 Tim kreatif dan produser saat briefing sebelum tapping ..................................... 60 GAMBAR 4.4 Tempat FOH diatas belakang penonton ................................................................... 60 GAMBAR 4.5 Tempat Camera Person ................................................................................................... 61 GAMBAR 4.6 Ruang Wardrobe & MakeUp Bukan Empat Mata ............................................... 61 GAMBAR 4.7 Tim FD memandu sebelum talk show tayang ...................................................... 62 GAMBAR 4.8 Penonton di studio menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ........... 64 GAMBAR 4.9 Tim sorak talk show Bukan Empat Mata ............................................................. 65 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Transkrip Wawancara Informan Lidya Putri .......................................................77 LAMPIRAN 2 Transkrip Wawancara Informan Andi Syahrulzan .............................................. 81 LAMPIRAN 3 Transkrip Wawancara Informan Regina Aprilia .................................................. 84 LAMPIRAN 4 Transkrip Wawancara Informan Dinda Lestari ................................................... 86 LAMPIRAN 5 Foto Penelitian ..................................................................................................... 92 LAMPIRAN 6 Foto sebelum kegiatan syuting.............................................................................. 93 LAMPIRAN 7 Surat Permohonan Izin Mencari Data .................................................................. 94 LAMPIRAN 8 Lembar Bimbingan Skripsi .................................................................................. 95 DAFTAR TABEL TABEL 2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 28 TABEL 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................................ 44 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu menyihir begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk bersedia duduk manis dan menghabiskan waktunya untuk menatap berbagai macam program acara yang ditayangkan, tidak peduli tua ataupun muda bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan sebagian masa pertumbuhan mereka untuk menatap benda yang satu ini. 1 Program-program yang disajikan oleh media televisi dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan perkembangan, oleh sebab itu sebagai pekerja media televisi harus cermat dan cepat tanggap melihat kondisi serta kejenuhan yang muncul dan kecenderungan selera penontonnya agar penonton tetap setia karena selalu diberikan kepuasan dengan penyajian program-program yang ditayangkan. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa, globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia.2 Penonton televisi telah dihadapkan kepada banyak alternatif tontonan hiburan dari berbagai acara televisi yang berbeda, dari sekian 1 2 Nawiroh Vera,Pengantar Komunikasi Masssa, (Jakarta:Renata Pratama Media, 2008)hal.76 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) hal.35 1 2 banyak acara yang ada di televisi dalam menyajikan program-program unggulannya dan membuat persaingan di layar kaca semakin ketat. Adu program pun dilakukan untuk memperebutkan penonton. Dewasa ini tidak dipungkiri lagi berbagai macam program acara yang ditayangkan stasiun televisi seperti program berita, musik, game show¸ dan sebagainya. Talk Show menjadi salah satu program yang mulai mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program Talk Show. Umumnya program Talk Show di bawakan dengan berbagai macam cara ada Talk Show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada pula Talk Show yang di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan dengan humor-humor yang segar agar terkesan tidak kaku dan penonton pun ikut merasa terhibur dan informasi serta pesan yang disampaikan cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan acara Talk Show. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan sisi edutainment dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat bagi penonton dalam dunia informasi dan hiburan yang diberikan, seperti halnya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang membahas halhal current issue yang sedang happening dan di kemas dalam bentuk yang ringan. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di tayangkan di stasiun televisi TRANS7 pada hari senin sampai dengan jumat pukul 22.00 WIB. Acara ini menghadirkan bincang-bincang bersama narasumber yang berasal dari berbagai kalangan seperti, artis, pejabat, praktisi dan lainnya. 2 3 Talk Show yang menarik tentunya mampu mengundang perhatian banyak bagi penontonnya, begitupun sebaliknya apabila suatu acara tidak dapat menarik penonton maka acara tersebut akan di tinggalkan oleh pemirsanya, program Talk Show BUKAN EMPAT MATA merupakan sebuah program Talk Show yang menarik dan merebut perhatian penontonnya. Keberhasilan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA tidak hanya dilihat dari sisi pemandu acara atau host, tetapi dari sisi pendukung lainnya seperti bintang tamu, band pengiring, suasana studio yang nyaman, co-host yang selalu memberikan celetukan lucu, dan tim crew. Terdapat alasan mengapa penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini yaitu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA merupakan program yang sudah berdiri selama 9 tahun dengan host yang sering dianggap “ndeso” oleh orang-orang, serta memiliki karakter komedian yang apakah mampu seorang komedian membawakan sebuah program Talk Show, yang biasanya kita ketahui bahwa pembawa acara sebuah Talk Show harus memiliki penampilan yang good looking, memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, namun program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dibawakan dengan gaya dan konsep yang berbeda oleh seorang komedian yaitu Tukul Arwana, sehingga membentuk sebuah respon dari penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. 3 4 Melihat hal ini penulis mencoba melakukan penelitian lebih jauh yang berjudul Respon Penonton Pada Program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” Trans7. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini masalah dirumuskan kedalam sebuah pertanyaan yakni: “Bagaimana respon penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7?. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka masalah penelitian di identifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ? 2. Bagaimana respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ? 3. Bagaimana respon behavioral penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk : 1. Mendeskripsikan respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7. 2. Mendeskripsikan respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7. 4 5 3. Mendeskripsikan respon behavioral penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis manfaat praktis, yaitu: 1.5.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan ilmu komunikasi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis selanjutnya. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan tentang kajian respon. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca, dan diharapkan pula dapat memberikan sebuah kontribusi yang nyata berupa aspirasi dan informasi kepada pihak-pihak terkait sehingga nantinya memiliki program siaran yang layak dan diminati oleh banyak kalangan ataupun khalayak. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Komunikasi Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi segala macam kebutuhan dalam hidupanya, untuk itu diperlukan komunikasi yang memiliki arti penting bagi manusia dalam berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana dalam melakukan suatu hubungan atau interaksi dengan orang lain. Manusia selalu mengaktualitaskan diri dalam suatu lingkungan dengan memberikan simbol melalui proses pertukaran informasi. Komunikasi merupakan hal dasar yang harus dikaji sebagai dasar teoritis pertama. Penelitian ini berkaitan dengan stimulus, organism, respon yang merupakan bagian dari kajian teori Ilmu Komunikasi. Komunikasi termasuk ke dalam disiplin ilmu sosial yang bersifat dinamis, karena selalu mengikuti dengan perkembangan zaman. Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek yakni isi pesan dan lambang, isi pesan umumnya pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa. 6 7 Kata atau istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicates, dan perkataan ini bersumber pada kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.3 Dalam kata communis ini memiliki makna, berbagi” atau, menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, dengan kata lain pengertian yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Merujuk pada pengertian Ruben dan Steward mengenai komunikasi manusia yaitu: “Human communication is the process through which individuals -in relationships, group, organizations and societesrespond to and create messages to adapt to the environment and one another.” Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptkan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.4 Banyaknya pendapat para ahli yang dikutip, penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses antara dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi penyampaian pesan dan makna agar pesan tersebut dapat sampai dan dipahami dengan baik oeh komunikan, sesuai yang diingin oleh komunikator. Onong Uchyana Effendy.1999.Komunikasi Ilmu, Teori dan Praktek.Bandung:PT. Rosdakarya. Hlm.9 3 4 W Stephen, Littlejohn “Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing. (hal 16) 8 2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa Berbicara komunikasi massa tidak terlepas dari elemen-elemen komunikasi massa seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan, dampak, dan feedback. Komunikator di artikan sebagai pemberi atau penyampai informasi atau sebagai narasumber terhadap khalayak. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris Mass Comunication sebagai kependekan dari mass media comunication artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass comunications atau comunication.5 Komunikasi menurut DeFleur dan Dennis McQuail didalam bukunya “Understanding mass comunication (1985)”, menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus-menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.6 Komunikasi massa menurut Jalaludin Rakhmat merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak dan elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.7 5 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT. Grasindo, 2004 hal 69. Sasa Djuarsa Sendjaja, DKK, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2003 hal 73. 7 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal 189. 6 9 Merujuk dari penjelasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa yang disebut komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa yang periodik, atau secara sederhana dapat pula dikatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi yang menggunakan media massa, baik itu cetak maupun media elektronik dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada khalayak yang tersebar luas. Beberapa sifat yang melekat dalam komunikasi massa dan sekaligus membedakannya dengan komunikasi yang lain. Sifat-sifat tersebut diantaranya adalah : 1. Sifat Komunikator Berbagai pesan yang terbit dari suatu media massa sebenarnya bukan lagi miliki perorangan, tetapi hasil rembugan, olahan redaksi atau keputusan dari kebijaksanaan organisasi yang menerbitkannya. 2. Sifat Pesan Pesan komunikasi massa bersifat umum, universal tentang berbagai hal dari berbagai tempat di muka bumi. Sementara itu, isi media massa adalah tentang berbagai peristiwa apa saja yang patut di ketahui oleh masyarakat umum. Tidak ada pesan komunikasi massa yang hanya di tujukan kepada suatu masyarakat tertentu. 3. Sifat media massa. Komunikasi massa nampaknya lebih bertumpu pada andalan teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa industri untuk 10 memperbanyak dan melipat gandakannya. Bantuan industri mengakibatkan berbagai pesan akan menjangkau khalayak dengan cara yang cepat serta tepat secara terus menerus. 4. Sifat Komunikasi. Komunikasi dalam suatu komunikasi massa adalah masyarakat umum yang sangat beragam, heterogen dalam segi demografis, geografis maupun psikologis. 5. Sifat Efek. Secara umum komunikasi mempunyai tiga efek. Berdasarkan teori hierarki efek yaitu: a. Efek Kognitif, mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang di perolehnya, yang berhubungan dengan pengetahuan, mencakup persepsi, menalar, mengenali, memahami, menilai, dan membayangkan. b. Efek Afektif, perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek. c. Efek Konatif atau behavioral, perilaku yang sudah sampai pada tahap individu melakukan sesuatu atau perbuatan terhadap objek. 6. Sifat Umpan Balik. 11 2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa Koran, majalah, radio, televisi dan film merupakan the big five of mass media.8 Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut: 9 1. Komunikator Terlembaga Ciri Komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik dengan mengingat kembali pendapat Charles R. Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekililing kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. 3. Komunikannya anonim dan heterogen 8 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004 hal 24 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Agustus 2004. Hal 12. 9 12 Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak saling mengenal (anonim), karena komunikasi menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat di kelompokan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 4. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa di bandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikator yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu komunikator yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting dan sebaliknya pada komunikasi massa yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertntu dan disesuaikan dengan karakterisktik media massa yang akan digunakan. 6. Komunikasi bersifat satu arah 13 Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunkator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunaktor aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun di antara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaiman halnya yang terjadi dalam komunikasi antarpersonal, dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah. 7. Stimulus alat indera “Terbatas” Ciri komunikasi lainnya yang di anggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”. Dalam komunikasi massa. Stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media TV dan film, kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. 8. Umpan balik tertunda (delayed) Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik 14 bersifat langsung (direct feedback) dan umpan balik bersifat segera (immediate feedback). 2.1.2.2 Tujuan dan Fungi Komunikasi Massa Banyak ahli yang mengungkapkan fungsi komunikasi massa dengan versi masing-masing. H.Lasswel menunjukan ada tiga fungsi komunikasi massa, yaitu: fungsi pengawasan lingkungan, fungsi korelasi dan fungsi transmisi.10 Namun oleh Charles R. Wright di tambahkan satu lagi fungsi komunikasi massa yaitu fungsi hiburan.11 Joseph De Vito mengatakan bahwa ada enam fungsi yang paling penting dalam komunikasi massa yaitu12: 1. Fungsi Menghibur, media massa memberikan hiburan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga mereka dapat menjual kepada para pengiklan. Stimuli atau pencairan untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin.13 2. Fungsi Meyakinkan, berusaha meyakinkan khalayak atas suatu peristiwa persuasi yang datang dalam bentuk: memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang, menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu. 10 Sutarto, Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005hal 91 Ibid 12 Ibid 13 Morissan, Strategi Mengelola Radio&Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005 hal 23. 11 15 3. Menginformasikan, media memberikan informasi kepada khalayak baik berupa pengetahuan tentang musik, politik, film, seni, dan ekonomi. 4. Menganugerahkan status Paul Lazarsfeld dan Robert merton, dalam karya mereka “mass communications, Popular Taste, and Organized Social Action”(1951), mengatakan “jika anda benar-benar penting, anda akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi pusat perhatian massa, berarti anda penting”, sebaliknya tentu saja, jika anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda tidak penting. 5. Fungsi Membius, merupakan fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan, ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak aktif. 6. Menciptakan Rasa Keterbatasan, program televisi, berita-berita disurat kabar membuat seseorang yang kesepian merasa menjadi anggota sebuah kelompok yang lebih besar. 2.1.3 Pengertian Program “Program” berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang 16 disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.14 Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasangan iklan. Program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya, dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton. 15 Dengan demikian, program memiliki pengertian yang luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang ditayangkan. 2.1.3.1 Jenis Program Stasiun setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beraneka ragam. Pada dasarnya, apa saja yang bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai pemirsa, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk 14 Morissan, M.A Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta:Ramdina Prakasa,2005 hal 97. 15 Ibid 97-99 17 menghasilkan berbagai macam program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu:16 1. Program Informasi (News) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada khalayak atau audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran, karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak dengan cepat. Berita keras dibagi kedalam bentuk berita yaitu: a) Straight news berarti berita “langsung”, maksudnya sesuatu berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. b) Feature, adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainya. 16 Ibid hal 60 18 c) Infotainment, adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus ditayangkan. b. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk kedalam berita lunak adalah: a) Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. b) Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. c) Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. d) Talk Show, adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahasa suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). 19 2. Program Hiburan (entertainment) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur penonton dalam bentuk lagu, musik, cerita dan permainan. a) Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat. b) Musik program musik dapat ditampilkan dua format yaitu videoklip. Program musik berupa konser baik di outdoor ataupun di dalam studio (indoor). c) Permainan bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok. Menurut pembagian jenis program diatas, terlihat bahwa Talk Show sebagai program siaran yang memberikan informasi tentang topik yang sedang diperbincangkan dengan mengundang beberapa narasumber untuk membahas topik yang sedang hangat diperbincangkan. Format Talk Show dalam hal ini berbentuk wawancara santai dan ringan. 2.1.4 Pengertian Talk Show Talk Show adalah sebuah program televisi atau radio dimana didalamanya khususnya orang yang terkenal di undang untuk berbicara dalam kondisi yang tidak formal tentang berbagai topik yang menarik.17 Dapat disimpulkan bahwa Talk Show adalah program acara televisi yang 17 .A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (Great Britain, Oxford University Press 1995) hal.188 20 memuat topik-topik menarik bersama narasumber dan diikuti respon lewat interaksi dari penonton. Talk Show dikategorikan menjadi dua yaitu, Talk Show yang sifatnya ringan dan menghibur dan Talk Show yang sifatnya formal dan serius, umunya Talk Show yang bersifat formal dan serius termasuk dalam kategori berita, sementara Talk Show yang sifatnya ringan dan menghibur termasuk dalam kategori informasi, sama hal nya dengan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang memiliki konsep Talk Show yang sifatnya ringan. Program dengan format Talk Show di Indonesia yang digemari penonton seperti; BUKAN EMPAT MATA yang dibawakan oleh pelawak Tukul Arwana dan co host Vega Darwanti dengan membawakan pertanyaan yang serius, namun kadang kala memberikan pertanyaan yang terkadang tidak terlepas dari sisi humor seorang Tukul Arwana. Program yang sudah berdiri selama 9 tahun ini sangat digandrungi pemirsa dari kalangan menengah ke atas sampai kalangan menengah kebawah.18 2.1.5 Pengertian Respon Menurut Djalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan dari organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil 18 Berdasarkan wawancara observasi dengan ass.prod- novi pada 26 mei 2015 pukul 19.15wib. 21 atau kesan yang didapat dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan-pesan.19 Menurut Poerwadarminta, respon diartikan sebagai tanggapan reaksi dan jawaban.20 Respon akan muncul dari penerima pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi, sedangkan menurut Ahmad Subandi mengemukakan respon dengan istilah umpan balik yang memiliki peranan atau pengaruh dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.21 2.1.5.1 Faktor Terbentuknya Respon Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor penyebabnya dapat menanggapi dengan baik, pada proses ini awal individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada 2 faktor, yaitu: a. Faktor Internal: faktor yang ada dalam diri individu manusia sendiri dari dua unsur yakni rohani dan jasmani. Unsur jasmani atau fisiologi meliputi keberadaan, keutuhan dan 19 20 21 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi: Bandung. Remaja Rosdakarya, 1999 hal 51. Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi, Jakarta: UT: 1999, cetIII h.43. Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982. cetII h.50 22 cara kerja alat indera. Unsur-unsur rohani meliputi perasaan (feeling), akal, motivasi, pikiran, dan sebagainya. b. Faktor Eksternal: fakor yang ada pada lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan faktor stimulus. 2.1.5.2 Macam-macam Respon Istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi dinamakan efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang diberikan oleh komunikator. Menurut M.Chaffe respon dibedakan menjadi tiga bagian: a. Kognitif: respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. b. Afektif: respon yang berkaitan dengan emosi, sikap,dan nilai seseorang terhadap sesuatu respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. c. Konatif atau behavioral: respon yang berkaitan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.22 22 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 h. 118 23 Sikap seseorang dapat menunjukan respon positif atapun negatif, berkaitan dari segi afektif, kognitif, hingga behavioral, dalam efek media massa salah satunya adalah televisi, maka respon dari seseorang bisa saja menyentuh aspek kognitif (pengetahuan) berkaitan dengan televisi sebagai penyampai informasi juga sebagai media pendidikan, afektif (perasaan) berkaitan dengan salah satu sifat televisi sehingga jika ada program yang menyentuh hati lewat kata-kata ataupun perilaku, maka perasaan kita pun ikut tersentuh dan memberikan reaksi. Televisi juga dapat memberikan efek behavioral (tingkah laku), dengan salah satu fungsi televisi sebagai media pembujuk maka informasi yang ada dalam televisi tersebut membuat penonton tertarik untuk mengikuti. Apabila dikaitkan dengan masalah penelitian ini, respon penonton yang menyaksikan langsung dapat dilihat dari tingkah laku penonton yang menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan perasaan yang antusias saat host (Tukul Arwana) mulai mengajak penonton untuk mengikuti gaya andalannya, tanpa rasa malu ataupun canggung penonton dengan lepasnya mengikuti gaya andalan seorang Tukul Arwana yang membawakan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. 2.1.6 Teori S-O-R (Stimulus – Organism – Response) Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah S-O-R sebagai singkatan (Stimulus, Organism, Respon). Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response memiliki objek material adalah 24 manusia yang meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut teori ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika kondisi stimulus tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.23 Menurut teori S-O-R, perilaku dapat berubah bila stimulus yang diberikan melibihi stimulus semula atau dapat berubah bila stimulus semula atau dapat meyakinkan organism, sehingga peran faktor pendorong menjadi sangat penting untuk meyakinkan organism. Berdasarkan penelitian ini, tergantung pada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Keberhasilan perubahan perilaku yang terjadi sangat di tentukan oleh kualitas dari sumber. Dalam penelitian ini, program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sebagai stimulus yang merangsang penonton dengan hal positif, diantaranya dari tema-tema yang dibawakan, bintang tamu, sehingga membentuk sebuah respon yang dihasilkan oleh reaksi penonton. 2.2 Kerangka Berpikir Berdasarkan kerangka berpikir, penulis berupaya untuk dapat mengetahui bagaimana respon yang didapat oleh penonton setelah 23 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi: Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet.ke-3 hal.254. 25 menyaksikan program BUKAN EMPAT MATA, berikut bagan kerangka berpikirnya : Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Stimulus – Organism – Response Theory Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7 Penonton Live BUKAN EMPAT MATA - Respon Kognitif Perhatian Pengertian Penerimaan Respon Afektif Respon Behaviour S-O-R merupakan teori perubahan perilaku yang berasal dari psikologi. Stimulus adalah masukan yang diterima oleh setiap indra. Teori stimulus – organism – respons ini digunakan untuk menggambarkan komunikator untuk pesan (stimulus) hingga sampai kepada komunikan yang kemudian diolah oleh komunikan sebagai organism yang akhirnya menghasilkan sebuah respon tertentu. Pada penelitian ini program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sebagai pemberi rangsangan bagi penonton agar bisa tertarik, memberi perhatian, dan penerimaan sehingga nantinya menghasilkan sebuah respon. Talk Show BUKAN EMPAT MATA memiliki daya tarik tersendiri bagi 26 penonton, tentunya hal tersebut dilihat dari sisi penonton yang begitu terhibur saat menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA. 2.3 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini peneliti menggunakan rujukan pada beberapa tulisan, terutama tulisan-tulisan yang membahas masalah mengenai respon, adapun beberapa tulisan yang dikutip adalah sebagai berikut: Pertama, skripsi Dera Mugni Labib Alluqoni dengan judul “Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta Terhadap Rubrik Tajuk Rencana Republika”. Pada penelitian ini memiliki persamaan yaitu meneliti suatu respon, namun objek yang berbeda, penelitian ini lebih kepada rubrik tajuk rencana yang ada di koran republika dan metode yang digunakan kuantitatif. 24 Kedua, skripsi yang ditulis oleh Aripin yang berjudul “Respon Masyarakat Terhadap Program Kelas Malam Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang)” dalam penelitian ini mendiskusikan mengenai program kelas malam pada radio ARH Global. Penelitian ini memiliki persamaan yaitu mengenai program acara namun media yang berbeda dan objek penelitian yang berbeda. Metode yang digunakan pun berbeda penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.25 24 25 Repository.uinjkt.ac.id dikutip pada tanggal 26 April 2015 pukul 20.15WIB Repository.uinjkt.ac.id dikutip pada tanggal 26 April 2015 pukul 16.00 WIB 27 Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Sitti Atissa Ruzuar yang berjudul “Respon Masyarakat Terhadap Program Sosialisasi KPU (Studi: Penggunaan Surat Suara di Kecamatan Lembah Gumanti)”. Persamaan Penelitian ini menggunkan metode kualitatif, pada penelitian ini subjek yang diteliti adalah Reality Show. Hasil penelitian respon masyarakat secara keseluruhan adalah baik terhadap segala bentuk program sosialisasi hanya saja masyarakat sulit untuk dikumpulkan, sehingga informasi yang dapat diterima kebanyakan melalui mulut ke mulut, KPPS dan televisi. Kesamaan dalam suatu penelitian pasti ada namun tujuan dari suatu penelitian pasti berbeda, oleh karena itu tampilan dari ketiga penelitian terdahulu ini dimaksudkan sebagai pembanding pada penelitian penulis, dan sebagai pelajaran sekaligus melengkapi dari penelitian sebelumnya. Deskripsi diatas dapat diperbandingkan dengan tabel sebagai berikut: 28 Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ASPEK PERBANDINGAN UNIVERSITAS JUDUL TEORI METODE HASIL PENELITIAN Dera Mugni Labib Sitti Atissa Ruzuar Alluqoni Universitas Islam Negeri Universitas Andalas Syarif Hidayatullah Jakarta Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta Terhadap Rubrik Tajuk Rencana Republika Respon Masyarakat Terhadap Program Sosialisasi KPU (Studi: Penggunaan Surat Suara di Kecamatan Lembah Gumanti) Teori S-O-R Stimulus – Organism – Respon Kualitatif Deskriptif Hasil penelitian respon masyarakat secara keseluruhan adalah baik terhadap segala bentuk program sosialisasi hanya saja masyarakat sulit untuk dikumpulkan, sehingga Kuantitatif Deskriptif Hasil penelitian respon mahasiswa terhadap rubrik tajuk rencana dilihat dari respon kognitif tinggi, afektif sedang, konatif sedang, sedangkan dilihat dari jenis kelamin, terlihat bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi respon Aripin Lulu Fadlina Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Respon Masyarakat Terhadap Program Kelas Malam Di Radio ARH GLOBAL 88,4 FM Jakarta (Kasus di Desa Rempoa RT 02/03 Ciputat Timur Tangerang) Teori dikutip dari Psikologi Komunikasi Kuantitatif Deskriptif hasil penelitian dari segi waktu siaran program kelas malam memilih waktu yang tepat merupakan unsur yang sangat pantas untuk mendapatkan kesempatan perhatian dari pendengar. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Respon Penonton Pada Program Talkshow “BUKAN EMPAT MATA” di Trans7 Stimulus – Organism – Respon Kualitatif Deskriptif - 29 PERSAMAAN PERBEDAAN SUMBER mahasiswa terhadap rubrik informasi yang dapat tajuk rencana di Republika. diterima kebanyakan melalui mulut ke mulut, KPPS dan televisi. dengan kekurangan penglihatan dan pendengaran sehingga dapat lebih terbantu. Lalu jadwal dan metode sosialisasi yang disesuaikan dengan masyarakat, agar informasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Sama meneliti tentang Menggunakan metode respon. yang sama, dan samasama meneliti mengenai respon. Fokus penelitiannya pada Fokus penelitian pada rubrik tajuk koran program sosialisasi Republika, metode yang penggunaan surat digunakan kuantitatif suara KPU deskriptif. Repository.uinjkt.ac.id repository.unand.ac.id Meneliti respon pada suatu program acara. Fokus penelitian pada Metode yang program radio, metode digunakan kualitatif yang digunakan deskriptif. adalah kuantitatif deskriptif. Repository.uinjkt.ac.id . BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif karena penulis mendapatkan sumber informasi observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan perspektif dan sudut pandang. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana respon penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di Trans7, dan penulis juga mendeskripsikan hasil dari penelitian menggunakan kata-kata lisan dan tertulis dari pengamatan yang diteliti secara mendalam sehingga menghasilkan penjelasan yang menyeluruh. Penelitian kualitatif besaran populasi atau sampling tidak menjadi tolak ukur, bahkan populasi dan sampling sangat terbatas. Adapun ciri dari penelitian diantaranya adalah, penulis merupakan bagian integral dalam penelitian, lebih menekankan pada kedalaman dari keluasan, dan prosedur penelitian bersifat empiris – rasional.26 26 Rachmat Kriyanto.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta.Kencana.59 30 31 3.2 Metode Penelitian Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati.27 Metode penelitian yang gunakan adalah metode deskriptif, dengan cara menjelaskan secara analisis situasi peristiwa. Penulis menggunakan metode deskriptif lebih menitik beratkan pada pencarian teori, bukan untuk menguji teori, begitu juga dengan metode ini lebih pada observasi dan suasana alamiah, sehingga peneliti bertindak sebagai pengamat, yang hanya mengamati peristiwa, mengumpulkan data, serta mencatatnya dalam penelitian. Penulis juga melakukan observasi atau terjun langsung kelapangan guna melihat bagaimana kondisi sebenarnya. Observasi yang dilakukan sebatas melihat yang dianggap penting dan berhubungan dengan penelitian serta perilaku yang ditunjukkan. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif diharapkan agar mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang kejadian dan tingkah laku yang dapat diamati dari situasi individu. Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum. Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti melihat dan tertarik dengan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang dibawakan oleh seorang komedian Tukul Arwana, yang menghadirkan suasana penuh keseruan, penuh kelucuan dengan ucapannya yang ceplas27 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,2000, hal.3 32 ceplos dan gaya khas seorang Tukul Arwana sehingga penonton dapat memberikan penilaian tersendiri mengenai respon mereka setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. 3.3 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistemologis yang panjang.28 Paradigma yang digunakan dalam penelitan ini adalah paradigma Konstruktivistis, berbicara Konstruktivistis menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan penelitian ini, penulis menggunakan paradigma Konstruktivistis berawal dari faktor sentral yaitu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang dipandang sebagai program yang serius, kaku, dan sangat jarang untuk dilihat oleh penonton, namun saat ini program Talk Show sudah banyak diminati oleh penonton dan menampilkan obrolan yang ringan, santai, sehingga penonton pun tidak merasa bosan saat menyaksikan Talk Show tersebut, seperti halnya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang dibawakan oleh komedian sehingga membuat susana Talk Show terasa segar. Alasan 28 Deddy Mulyana.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.2006.Hal.9 33 penulis menggunakan Konstruktivistis karena menurut penulis mencoba menjembatani objek dan subjek antara host dan penonton dengan interaksi sehingga menghasilkan sebuah respon. Penulis merasakan apabila menyatu dalam suasana penonton dapat penulis lihat adanya unsur perasaan dan perilaku yang dapat dirasakan dan dipahami oleh penulis, oleh karena itu data langsung melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis secara interaktif dan intens. 3.4 Subjek Penelitian Penulis telah melakukan pra-penelitian yang dilaksanakan di studio 9 BUKAN EMPAT MATA Trans7, dalam pra penelitian ini penulis langsung mewawancarai 4 orang penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana dipilih lagi beberapa informan utama berdasarkan tujuan tertentu, yakni berdasarkan karakteristik tertentu yang menurut penulis sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset.29 Adapun kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan informan adalah sebagai berikut: 29 Rachmat Kriyanto.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta:Kencana, 2009.hal 156-158 34 1) Informan merupakan penonton langsung program acara Talk Show BUKAN EMPAT MATA. 2) Informan berusia diatas 17 tahun, karena pada usia ini informan dianggap dapat berfikir mandiri dan menentukan pilihannya. 3) Bersedia secara sukarela menjadi narasumber dalam penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan awal dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data standar yang dipenuhi.30 Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitataif sumber data yang akan digunakan adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder, data primer yang didapat dari sumber informan seperti hasil wawancara yang dilakukan. Data sekunder yang diperoleh baik dokumen, maupun dari observasi digunakan untuk mendukung informasi yang didapat. a. Observasi 30 Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung:Alfabeta,2009.hal.62 35 Menurut Indriantoro dan Supono, observasi diartikan sebagai proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda), atau kejadian sistematika tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.31 Observasi dilakukan untuk dapat mengamati objek penelitian secara langsung, dalam penelitian ini observasi dilakukan langsung dengan cara mengikuti kegiatan syuting yang dilakukan oleh program Talk Show BUKAN EMPAT MATA untuk mengamati secara keseluruhan bagaimana penonton menyimak Talk Show yang sedang berlangsung, pengamatan yang dilakukan guna memperoleh data seputar perilaku mereka saat menonton, perasaan mereka saat menonton, dari kegiatan observasi ini, diharapkan penulis dapat memperoleh data yang akurat dan lengkap. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau subjek. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (depth Interview), dimana objek penelitian dapat memberikan jawabanjawaban secara menyeluruh dan mendalam tentang objek masalah penelitian. Berdasarkan penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih sesuai dengan kriteria informan, pada wawancara mendalam, informan bebas memberikan jawaban, karena 31 Rosady Ruslam, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, hal.34 36 peneliti harus dapat menggali jawaban secara lengkap dan mendalam dari informan, yang peneliti pilih dengan cara face to face untuk memudahkan proses tanya jawab yang dilakukan. Wawancara mendalam mendalam tentang berbagai digunakan informasi untuk yang mengetahui secara berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik ini juga memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan yang jelas dan mendetail dari informan yang telah dipilih mencakup alasan menonton, respon, dan saran atau kritik terhadap program acara. Beberapa penonton program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dipilih menjadi informan dalam penelitian ini agar peneliti dapat menggali informasi mengenai respon penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sehingga datanya dapat mewakili audiens penonton secara keseluruhan. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, teknik ini dipergunakan sebagai penguang dalam memecahkan persoalan yang diteliti. Dokumen bisa berbentuk foto, tulisan (catatan), rekaman, dan lain-lain.32 3.6 Informan Penelitian Berdasarkan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, 32 Rachmat Kriyanto,Teknik Praktis Riset Komunikasi,Kencana.Jakarta,2009 hal 98-100 37 tetapi sebagai narasumber, partisipan, atau informan. (Sanafiah 1990) menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau rerlibat pada kegiatan yang diteliti. 2) Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. 3) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil jawabannya sendiri. 4) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairah untuk dijadikan narasumber. Informan penelitian meliputi informan kunci (key informan), informan utama. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.33 3.6.1 Key Informan Key Informan merupakan kunci informasi yang memiliki pengetahuan yang lebih luas dan mendalam untuk bisa menjawab permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Sumber informasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dari key informan adalah 33 Irwan Soeharto, Penelitian Sosial.Bandung:Remaja Rosdakarya,1995 hal.71. 38 Ass.Produser dari program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yaitu Novianti Sukardi. Key informan tersebut merupakan pihak-pihak yang terlibat langsung dan memiliki pengalaman lebih lama serta memiliki pengetahuan lebih mengenai program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sehingga kompeten untuk dijadikan sumber informasi dan data. Assisten produser program Talk Show BUKAN EMPAT MATA adalah Novianti Sukardi (29 tahun). Novianti Sukardi dan beberapa crew yang lainnya bertugas mengarahkan acara dan membentuk program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan harapan menampilkan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang menarik. 3.6.2 Informan Penelitian kualitatif tidak mengguakan istilah sampel. Sampel pada penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek penelitian, yaitu orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai dengan tujuan penelitian. Informan disebut sebagai subyek penelitian karena informan dianggap aktif mengkontruksi realitas bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner.34 Menurut Moleong, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang suatu data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam sebuh penelitian.35 34 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relatians dan Komunikasi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2008 hal.296 35 Lexy J Moleong.Metodelogi Penelitian Kualitatif edisi Revisi.2006.Bandung PT.Remaja Rosdakarya 39 Penentuan informan dan key informan dalam penelitian ini diperoleh dari penonton dan crew program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang sesuai dengan peneliti yang diteliti. Teknis yang digunakan dalam meneliti dengan wawancara mendalam dan observasi. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memila-milah data menjadi satu sehingga dapat dikelola, mensintesiskan, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang menjadi kesimpulan. Penelitian ini menggunakan model analisis Miles dan Huberman sebagai teknik analisis data. Miles dan Huberman dalam buku Lexy J. Moleong sebagai berikut: 1) Inventaris data, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya. 2) Kategorisasi data, dalam tahap ini data-data disusun berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang disusun sebelumnya. 3) Penafsiran data, pada tahap ini data telah dikumpulkan dan di kategorisasikan kemudian diinterpretasikan. 4) Penarikan kesimpulan, berdasarkan analisa dan penafsiran yang dibuat, ditarik kesimpulan yang berguna. 40 Pada penelitian ini, teknis analisis data yang peneliti lakukan sebagai berikut: a. Pengumpulan data dan informasi diperoleh melalui wawancara dengan key informan mengenai program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. b. Hasil pengamatan maupun literatur buku kemudian dihubungkan dengan masalah pokok penelitian dan juga faktor-faktor pendukung atau penghambat yang memberikan pengaruh. c. Dari rangkaian analisis tersebut dapat diungkap Respon Penonton Pada Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, kemudian ditarik kesimpulan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada sebagai jawaban dari rumusan masalah. Penelitian ini bersifat deskriptif, maka peneliti akan menjabarakan hasil penelitian ini dalam bentuk kata-kata dan gambaran. 3.8 Uji Keabsahan Data Penulis dalam penelitian ini menguji keabsahan data dengan cara uji kredibilitas terhadap data yang dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu 41 yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.36 Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.37 Pada penelitian ini penulis melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan data dari sumber-sumber yang ada yaitu membandingkan data hasil wawancara antara informan utama dan informan kunci. 3.9 Jadwal Penelitian Penulis melaksanakan penelitian secara situasional dikarenakan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA melaksanakan kegiatan syuting setiap harinya memiliki tempat khusus yaitu studio, oleh karena itu penelitian dilaksanakan di setiap kegiatan syuting program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan respon penonton saat menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, untuk jadwal penelitian dapat dilihat dibawah ini. 36 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. Hal.178 Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif.edisi revisi.2012.Bandung:PT.RemajaRosdakarya.hal.330 37 42 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan 1. Penyusunan Proposal 2. 3. 4. 5. Sidang Outline Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Data, Analisis Data, dan Penyusunan Laporan. Sidang Skripsi Mei Juni Agst Sep Okt BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Profil Talk Show BUKAN EMPAT MATA Gambar 4.1 Logo Bukan Empat Mata Sumber: Bukan Empat Mata www.Twitter.com Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, bermula dengan nama “FACE TO FACE”, yang digagas oleh Mr.Apollo manajer produksi asal Filipina yang tayang untuk pertama kalinya pada 25 September 2005. Pada mulanya Mr. Apollo saat masih menjabat manajer produksi di TV7 ternyata secara diam-diam mengamati gerak-gerik seorang Tukul saat tampil pada tayangan acara “Waroeng Podjok” yang saat itu tayang di TV7, dari pengamatan adegan di Waroeng Podjok ini maka seiring TV7 sedang membuat suatu program Talk Show, akhirnya Mr. Apollo menunjukan Tukul untuk membawakan acara Talk Show tersebut. Pergantian nama dari “FACE TO FACE” menjadi “EMPAT MATA” sekitar bulan Juni tahun 2006, EMPAT MATA hadir di tengah- 43 44 tengah masyarakat yang ditayangkan di stasiun televisi yang sekarang berganti nama menjadi Trans7. EMPAT MATA pun berganti nama menjadi BUKAN EMPAT MATA di picu oleh pelanggaran etik penyiaran yang memancing pornoaksi, akan tetapi perubahan nama tersebut justru mendorong program Talk Show BUKAN EMPAT MATA menjadi lebih populer di masyarakat. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA adalah sebuah program Talk Show yang dibaurkan dengan lawakan dan disisipi tematema sederhana untuk memudahkan pemahaman sekaligus menghibur penonton. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA acara yang berdurasi kurang lebih sembilan puluh menit ini menjadi program Talk Show favorit penonton karena dari segi host yang selalu mengeluarkan jokes-jokes atau candaan membuat para penonton tidak merasa jenuh saat menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA salah satu tontonan yang mampu membalikan konsep Talk Show yang biasanya dibawakan dengan pembawaan gaya bahasa yang kaku, dengan penampilan host yang good looking, namun sosok Tukul Arwana di program Talk Show BUKAN EMPAT MATA mengubah semua itu, Tukul yang memang berangkat dari seorang pelawak, meskipun bisa berbicara santun dan mengena, tetap saja tidak terlepas dari candaan atau banyolan dalam setiap obrolan saat tayangan Talk Show berlangsung, tetapi program Talk Show BUKAN EMPAT MATA terbilang unik dan bisa dikatakan menjadi 45 terobosan baru dalam dunia entertainment di Indonesia bahwa program Talk Show BUKAN EMPAT MATA bisa mematahkan image keharusan sosok presenter yang ganteng, wawasan luas, cerdas, dan berpendidikan tinggi. Acara yang ditayangkan lima kali dalam sepekan, yakni live (langsung) pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan tapping (rekaman) untuk Senin dan Jumat pada pukul 22.00 sampai dengan 23.00 WIB ini tidak berangkat dari fenomena yang cukup filosofis atau politis, bahkan berawal dari sebuah paksaan. Munculnya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang dipandu oleh Tukul Arwana tak lepas dari jasa empat orang yang bernama Andi Chairil, Agung Suripto, Mardhatillah, dan seorang manager produksi berkebangsaan Filipina, Mr. Apollo, mereka yang mempunyai keinginan, untuk kemudian membuat acara Talk Show yang berbeda dari acara serupa yang sudah muncul di televisi. Program Talk Show ini selain dikemas dengan ringan dan sesuai dengan karakter host yang seorang komedian, sehingga ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan host seorang pelawak, dan diharapkan bisa memberikan informasi dan hiburan bagi penontonnya dari segmentasi penonton kelas A sampai C. 4.1.2 Format Produksi Setiap program yang ditayangkan oleh stasiun televisi memiliki dua bentuk yaitu dominasi format dan bintang, seperti yang diungkapkan oleh Novianti Sukardi bahwa: 46 “Satu episode dibuat dalam 4 segmen, yang dikemas dalam satu paket tayangan. Penggarapan dilakukan oleh 1 orang host, 1 orang co.host dan 5 orang campers, dan sebagian besar gambar yang diambil di dalam studio dengan mengahadirkan narasumber yang terkait dengan tema yang dibawakan pada saat itu”.38 4.1.3 Standard Operation Procedure (SOP) Persiapan yang dilakukan untuk memulai suatu program memiliki standar operasional untuk menentukan sebuah hasil yang maksimal, dengan penentuan tema yang ingin di tayangkan, memilih narasumber yang cocok dengan tema yang dibawakan, seperti yang diungkapkan oleh Novianti Sukardi bahwa: - “Biasanya berdasarkan brainstorming, jadi kaya tema yang lagi hits apa nih. Ok misalnya kita ngebahas soal yang anak di telantarkan, tapi kita ga boleh ngundang anak-anak karena malem, gimana nih cara nya kita pasti ga boleh ngundang anaknya, kita undang tetangganya mislakan, jadi tema itu pasti kita cocokin, dan kita ga mungkin bikin tema penyanyi cilik karena malem-malem ada anak-anak gaboleh, lalu kita bikin tema nya reunian penyanyi cilik yang udah gede-gede, kaya gitu, dan balik lagi di sesuai kan dengan hal yang lagi current apa,terus hal yang lagi di bahas apa.”.39 Tema yang ditentukan memiliki pembahasan yang berbeda pada setiap episodenya, dikarenakan tema yang dipilih harus sesuai dengan isuisu yang sedang current di masyarakat dan disesuaikan dengan bintang tamu yang akan dihadirkan. 38 39 Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal 89. Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal.90 47 4.1.4 Crew yang dibutuhkan untuk program ini: Sukses nya Talk Show BUKAN EMPAT MATA tidak lain adalah karena peran crew yang dibutuhkan, crew lah yang memutar otak dan memeras keringat untuk menghasilkan ide-ide kreatif, sehingga bisa membawa Talk Show BUKAN EMPAT MATA pada puncak kejayaan dan selalu diminati oleh para penggemarnya, seperti yang diungkapkan oleh Novianti Sukardi bahwa: “kita punya crew itu terdiri dari beberapa bagian yang sangat berperan dan mempunyai fungsi dan perannya masing-masing, produser 1 orang, terus 2 orang Assistant Produser, 6 orang untuk Camera Person (termasuk Jimmy Jib), 5 orang team creative, 4 orang Floor Director, 6 orang lighting team, 5 orang audio team, 5 orang wardrobe & make up, 10 orang technical team, 15 orang Art support & Property”sebenernya kita masih ada banyak crew lagi, dari wardrobe sama make up orangorang yang terhitung disini baru sebagian aja, gitu .40 4.1.5 Kegiatan Saat Syuting Program Talk Show Bukan Empat Mata Penelitian ini dilakukan pada penonton yang menyasikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Penulis mencoba berusaha menggambarkan situasi yang tengah berlangsung saat penonton menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang berlokasi di studio 9 gedung Trans Tv. Penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA hadir dari berbagai penjuru kota dan dari berbagai macam kalangan, seperti penonton dari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Medan, dan mahasiswa dari 40 Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Produser. Lampiran hal. 91 48 Universitas MH.Thamrin Jakarta yang saat itu menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Penonton yang sudah menunggu lama hingga berjam-jam untuk menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, ramai-ramai mulai memasuki ruangan studio, penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA menempati bangku tribun, tim kordinator penonton membantu untuk mengatur penonton yang tidak kedapatan bangku di tribun, bisa duduk di area panggung (lesehan), atau menempati bangku yang disediakan di set mini bar. Penonton yang sudah memenuhi ruangan studio mulai diberi arahan oleh tim FD untuk memperlancar jalannya acara Talk Show BUKAN EMPAT MATA, tim FD mengajak penonton untuk ikut bertepuk tangan ketika sang host fenomenal Tukul Arwana dan Vega Darwanti tampil, selain bertepuk tangan FD mengajak penonton untuk mengucapkan “kembali ke laptop” ketika nanti mas Tukul Arwana membacakan pertanyaan yang sudah tertera di laptonya, selain “kembali ke laptop” ada juga kata-kata seperti “eea,,eeaa,,eaa” yang biasa dilakukan ketika mas Tukul Arwana melakukan tingkah yang lucu, sehingga penonton pun ikut melontarkan kata-kata “eaa,,eaa,,eea”. 49 Gambar 4.2 Tukul dan Vega saat menyapa penonton Sumber: Dokument Pribadi Penonton yang sudah siap menonton program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, masih harus menunggu durasi beberapa menit untuk dimulainya syuting, sambil menunggu waktu durasi penonton di hibur oleh penampilan om Jos Sapulete, seorang komedian yang dulu terkenal di Era nya, namun sekarang bergabung menjadi tim sorak di program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, semua penonton dan crew diajak bernyanyi dan berjoget bersama disaat menunggu waktu durasi. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pun dimulai, semua penonton dan tim sorak mulai bertepuk tangan saat Tukul Arwana dan Vega Darwanti mulai keluar dari balik backstage, sambil menyapa penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Aktifitas penonton saat menyaksikan langsung mereka begitu menikmati setiap segmen yang ditayangkan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Segmen pertama Tukul Arwana dan Vega Darwanti masuk ke panggung dari balik backstage, pada segmen ini Tukul Arwana seperti biasa membuka acara program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan dibantu co-host cantik Vega Darwanti untuk menyapa para 50 penonton yang sudah menunggu untuk menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA, setelah menyapa para penonton yang sudah tak sabar ingin menyaksikan BUKAN EMPAT MATA Tukul Arwana mulai memberi gambaran untuk bintang tamu yang akan dihadirkan. Masuk pada segmen kedua Tukul Arwana dan Vega Darwanti pun mulai berbincang-bincang dengan bintang tamu yang dihadirkan. Perhatian penonton yang menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA pecah ketika Tukul Arwana mulai mengeluarkan celetukan yang ditujukan kepada penonton sorak yang duduk dibelakang sofa Tukul Arwana, seperti biasa saat jargon “kembali ke laptop” diucapkan mas Tukul Arwana penonton pun mulai mengangkat tangannya sambil menirukan gaya “kembali ke laptop”. Penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sangat menikmati dan memperhatikan setiap obrolan pada setiap segmen yang dibawakan oleh Tukul Arwana, celetukan ceplas-ceplos dari Tukul Arwana pada malam itu membuat penonton dan bintang tamu puas tertawa melihat aksi kocak dari Tukul Arwana, pada segmen ketiga bintang tamu kedua dihadirkan, semua penonton menyambut kehadiran bintang tamu kedua dengan tepukan tangan, hampir di setiap segmen Tukul Arwana tak lepas dari celetukan dan candaan yang dilontarkan kepada bintang tamu, pada waktu memberikan pertanyaan-pertanyaan pun Tukul Arwana selalu menyelipkan candaan kepada penontonnya. 51 4.2 Deskripsi Informan Penelitian ini menggunakan satu key informan, dan empat orang informan yang dapat memberikan tanggapan yang berkaitan dengan penelitian. Key informan yang penulis pilih adalah ia yang terlibat dalam program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Berikut penjabaran dari key informan dan Informan. 4.2.1 Key Informan: Novianti Sukardi (Ass.Producer BUKAN EMPAT MATA) Novianti Sukardi atau yang lebih akrab disapa Mba Novi perempuan kelahiran Jakarta 22 November 1986 ini memegang peranan penting dalam keterlibatan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, selama penulis menjalani proses penelitian dan wawancara bersama Mba Novi yang merupakan informan kunci yang penulis pertama kali wawancara ketika dilapangan. Mba Novi sangat terbuka untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan kapan saja asalkan tidak mengganggu kesibukan beliau dalam bekerja, Mba Novi pun tidak segan-segan untuk mengizinkan penulis mendokumentasikan saat kegiatan syuting Talk Show BUKAN EMPAT MATA, yang berguna bagi kesempurnaan penelitian ini. Perempuan berusia 29 tahun ini tipikal perempuan yang bekerja keras, tegas, serta sosok pribadi yang mudah akrab dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, sebagai wakil dari sang eksekutor utama program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, setiap tayangan selalu dalam pengawasan seorang produser atau assisten produser, Mba Novi beserta 52 crew inilah sang pengendali tayangan baik secara live maupun tapping, dengan usianya yang masih muda ini Mba Novi dan crew lainnya untuk menentukan suatu kebijakan dari tayangan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, dengan harapan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ini sebagai sumber informasi edutainment bagi penonton yang menyaksikan, melihat telah banyak program Talk Show yang ada di berbagai stasiun televisi saat ini tidak menjadikan halangan untuk tetap menyajikan program Talk Show yang tetap mengangkat hal-hal yang sedang diperbincangkan di masyarakat saat ini dengan konsep yang di buat santai dan tidak terkesan seperti Talk Show yang formal. 4.2.2 Informan 1: Lidya Putri (Penonton) Informan utama dalam penelitian ini adalah Lidya Putri. Seorang perempuan asal Jakarta yang lahir pada 15 Mei 1993. Lidya begitu panggilan akrabnya memiliki pribadi yang sangat ramah, sopan, dan murah senyum, perempuan yang mempunyai panggilan akrab Lidya sedang berkuliah di Universitas Negeri Medan, kunjungannya ke Jakarta bersama teman-teman dan beberapa dosen pembimbing lainnya dalam rangka mengikuti kegiatan yang sedang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jakarta, dan dilanjutkan dengan menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang bertempat di gedung Trans TV bersama teman-teman dan dosen pembimbingnya, saat di minta kesediaannya untuk di wawancara terkait program yang sedang 53 Lidya saksikan, secara langsung ia bersedia untuk di wawancarai dengan sangat jelas ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh penulis, untuk pertama kalinya Lidya menyaksikan secara langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, biasanya ia selalu menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA hanya lewat layar televisi. Lidya termasuk penonton setia program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, ia selalu menunggu tema apa yang ingin dibicarakan di setiap episodenya oleh sang host Tukul Arwana, Vega dan bintang tamu lainnya. 4.2.3 Informan 2: Andi Syahrulzan (Penonton) Informan kedua berikutnya dalam penelitian ini adalah Andi Syahrulzan. Syahrul begitulah panggilan akrabnya, laki-laki yang lahir di Medan 5 Februari 1993 sedang berkuliah di Universitas Negeri Medan fakultas teknik ini memiliki pribadi yang humoris dan cepat akrab, sesuai dengan kepribadiannya dalam menjawab setiap pertanyaan yang penulis berikan di jawabnya dengan gaya yang santai namun sesekali ia juga senang bergurau ketika menjawab pertanyaan yang diberikan. Ketertarikannya ia menonton langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA karena ia penasaran ingin melihat secara langsung kegiatan syuting Talk Show BUKAN EMPAT MATA, selain itu juga ia ingin bertemu dengan sang host fenomenal Tukul Arwana, Peppy dan Vega karena biasanya ia hanya melihat dari layar kaca televisi. 54 4.2.4 Informan 3: Regina Aprilia (Penonton) Informan ketiga berikutnya merupakan mahasiswi dari Universitas MH.Thamrin Jakarta. Perempuan 22 tahun ini memiliki pribadi lemah lembut, murah senyum, dan sopan ini bernama Regina Aprilia, perempuan yang berdomisili di Tangerang ini untuk yang ketiga kalinya menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, yang di bawakan oleh host komedian Tukul Arwana, keikut sertaannya dalam menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sudah menjadi kegiatan setiap dua bulan sekali bersama teman-teman di kampusnya, tidak hanya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA saja yang ia sudah saksikan secara langsung, ada beberapa program Talk Show yang sudah ia saksikan seperti Kick Andy, HITAM PUTIH, tidak banyak informasi mengenai kepribadian Regina yang penulis dapatkan, karena keterbatasan waktu. Namun setidaknya penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan guna menunjang penelitian ini dari Regina Aprilia 4.2.5 Informan 4: Dinda Lestari (Penonton) Informan terakhir dalam penelitian ini bernama Dinda Lestari, perempuan yang berumur 22 tahun ini merupakan mahasiswi dari Universitas MH.Thamrin Jakarta. Pertemuan dengan Dinda penulis melihat sikap Dinda yang komunikatif, ramah, dan cepat sekali akrab dengan orang-orang disekitar membuat penulis sangat senang ketika mewawancarai Dinda. 55 Perempuan yang lahir di Jakarta 17 Juni 1993 ini ternyata sangat menyukai kepribadian sang host fenomenal program Talk Show BUKAN EMPAT MATA Tukul Arwana, dari kepribadian Tukul Arwana yang sederhana, pekerja keras, membuat Dinda belajar dari kesedarhanaan dan kerja keras sampai akhirnya meraih kesuksesan seperti Tukul Arwana, begitu berkesannya seorang Tukul Arwana di hati para penggemarnya. 4.3 Analisa Data Studio BUKAN EMPAT MATA yang berada di depan gedung Trans TV, tepatnya berada di depan The Coffee Bean yang diberi nama Studio 9. Studio yang dibangun mirip seperti tenda besar ini adalah studio yang dikhususkan untuk program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Studio ini terdiri dari beberapa bagian yaitu, bagian inti dan bagian tambahan atau pendukung. Bagian inti adalah seperti panggung dan tribun, dan untuk bagian tambahan atau ruangan pendukung lainnya seperti ruang audioman, showdirector, ruang lighting, wardrobe&makeup, dan lain-lain. Semua kebutuhan dan segala keperluan yang berhubungan dengan studio adalah hasil kerja sama antara tim Trans7. Setting panggung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA cukup banyak mengalami perubahan, perubahan yang sering dilakukan adalah perubahan pada jenis screen, seolah-seolah mengesankan background studio yang berada dalam gedung yang tinggi dan menambah suasana santai dengan setting sofa, dan lain-lain. Seiring waktu berjalan, 56 background screen tidak diperlukan lagi, perubahan setting panggung ini diharapkan supaya penonton tidak bosan dengan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, adapun bentuk serta luas setting tergantung dari kebutuhan. Pada umumnya panggung pada program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian kiri, kanan, tengah. Panggung sebelah kiri dibuatkan semacam mini bar yang diberi kursi dan di isi oleh pramusaji dan salah satu penonton juga bisa duduk di bangku bar itu, adanya mini bar ini untuk menyediakan berbagai macam jamuan para bintang tamu, mini bar ini juga menambah kesan santai karena penonton yang duduk di kursi tersebut bebas melakukan apa saja sambil duduk santai mendengarkan obrolan bintang tamu dan host. Pada bagian sebelah kanan dibuatkan khusus tempa untuk band pengiring acara program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dan disebelahnya untuk tempat tim sorak dari tim program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Panggung pada bagian tengah adalah panggung utama, yaitu tempat Tukul Arwana, co-host Vega Darwanti beserta bintang tamunya beraksi ketika program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sedang berlangsung. Pada panggung utama disediakan set terdiri dari tiga sofa, dua sofa kecil yang berhadapan dan satu sofa panjang yang menghadap ke arah penonton, agar terkesan lebih santai ditambahkan satu meja, sedangkan untuk mas Tukul duduk di sofa sebelah kanan dan membelakangi band pengiring serta tim sorak, dan diatas meja terdapat 57 sebuah laptop yang menghadap ke arah Tukul sebagai panduan atau materi wawancara dengan bintang tamu. Pada bagian belakang panggung utama ditambahkan anak tangga sebagai tempat munculnya host¸ dan bintang tamu. Tribun atau tempat duduk penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sengaja dibuat seperti tribun pada umumnya. Tribun tersebut dibuat sepertiga lingkaran hal ini membuat penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA lebih fokus memperhatikan setiap gerak-gerik host dan lainnya. Tribun yang terbuat dari besi, kayu, dan kursi fiber yang bisa menampung penonton lebih dari lima puluh, sesuai dengan jumlah kursi yang telah tersedia. Penonton yang tidak tertampung dalam tribun akan duduk di kursi tambahan atau duduk lesehan disekitar panggung utama sehingga penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA lebih merasakan keseruan tanpa ada jarak antara host, dan penonton. Studio BUKAN EMPAT MATA tergolong studio yang sifatnya nonpermanen atau bisa dikatakan semipermanen. Namun yang namanya studio tetaplah studio, lepas dari bangunan permanen atau tidak permanen sama sekali. Artinya yang namanya studio untuk televisi harus memadai semua sarana, baik tempat yang digunakan untuk peralatan, sampai pada kamar kecil. Ruangan demi ruangan harus disediakan untuk keperluan tertentu, sebelum dimulai nya syuting beberapa tim crew terlihat sibuk 58 untuk mempersiapkan segala sesuatu dari skrip pertanyaan yang dibuat oleh tim kreatif yang nantinya akan disambungkan ke laptop yang akan dibacakan oleh Tukul Arwana, selain skrip pertanyaan band pengiring juga mengecek sound untuk persiapan saat opening, combreak, closing. Gambar 4.3 Tim kreatif dan produser saat briefing sebelum tapping Sumber. Dokumentasi Pribadi Pada program Talk Show BUKAN EMPAT MATA audio terbagi dua sistem, yang pertama sistem untuk audio broadcast (on air) dan audio untuk floor (suara untuk dalam studio). Audio broadcast ditempatkan di dalam ruangan khusus agar lebih mudah untuk mengontrolnya, sedangkan untuk audio floor berada tepat diatas penonton disebut juga dengan FOH (front of house). Tim audio juga mempersiapkan peralatan yang berhubungan dengan suara, clip on, mikrofon, untuk menentukan besar kecil nya suara. 59 Gambar 4.4 Tempat FOH diatas belakang penonton Sumber. Dokumen Pribadi Adapun tim camera person yang berada tepat di depan bagian panggung yang selalu stand by membidik setiap narasumber dan penonton yang berada di studio. Gambar 4.4 Tempat Camera Person Sumber. Dokumentasi Pribadi Selain studio yang ditata oleh tim crew, tim wardrobe yang menata penampilan para host dan co host serta bintang tamu yang akan hadir dari mulai make up, memilih busana (costume) setelan yang akan dipakai oleh Tukul Arwana, Vega sesuai dengan tema yang ditayangkan, namun untuk bintang tamu biasanya membawa pakaian sendiri baik yang sudah dikenakan atau yang disiapkan saat di studio. 60 Gambar 4.5 Ruang Wardrobe & MakeUp Bukan Empat Mata Sumber. Dokumentasi Pribadi Tim floor director (FD) sang pemandu lapangan, FD terdiri atas beberapa orang yang terbagi atas beberapa peran. FD ada yang khusus mengurus dan menangani para penonton, ada pula yang menangani host dan narasumber yang ada di panggung, sebelum syuting dimulai tim FD (floor director) memandu seluruh penonton untuk memberikan arahan seperti bertepuk tangan ketika Tukul dan Vega keluar dari balik backstage, sebagai floor director memiliki cara tersendiri dalam mengajak penonton untuk sejenak memberikan keseruan di dalam studio 9 dengan mengajak penonton untuk bernyanyi dan merasakan keseruan bersama saat mengisi waktu kosong selama dua puluh menit sebelum program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dimulai. Gambar 4.6 Tim FD memandu sebelum talk show tayang Sumber. Dokumentasi Pribadi 61 Kegembiraan mulai terasa saat penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA semua bertepuk tangan dan diiringi dengan teriakan penonton saat sang host fenomenal Tukul Arwana mulai memasuki ruangan studio bersama co-host cantik Vega Darwanti, seperti host-host biasanya Tukul Arwana dan Vega Darwanti menyapa semua penonton yang ada di studio, saat host mengucapkan “BUKAN EMPAT MATA !!” semua penonton langsung mengikuti gaya yang dilakukan oleh Tukul Arwana yaitu dua jari tangan diangkat. Penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA semuanya terhibur menikmati obrolan para host dan bintang tamu, dan tertawa lepas saat Tukul Arwana bicara dengan gaya bahasanya yang nya ceplas-ceplos kepada penonton seperti “Tak sobek-sobek mulutmu.” Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ternyata telah mengundang rasa penasaran para penonton untuk menyaksikan langsung dan melihat penampilan Tukul Arwana, siapa sangka Tukul Arwana yang sering disebut cover boy teraneh ini akan banyak digemari dan digandrungi oleh penonton. Sosok Tukul Arwana dan Vega Darwanti yang pandai bergurau mampu menghipnotis penonton yang ada dalam studio tertawa melihat aksi Tukul Arwana yang saat itu mengucapkan kata-kata “ga, gigi mu itu loh kaya gigi kelinci” kepada Vega Darwanti membuat riuh suasana di dalam studio semua penonton tertawa mendengar celetukan-celetukan khasnya Tukul Arwana. Suasana dalam studio semakin riuh dengan celetukan Tukul Arwana saat mengucapkan “aku juga mau nanti tak 62 veneer bibir ku” sambil mengucapkan “Puas... Puas... Puas...” bahasa “pamungkas” yang sering digunakannya. Penonton yang ingin menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, rela datang ke studio 9 di Trans7 mereka yang datang bukan penonton dari daerah Jakarta saja, namun ada juga yang datang dari luar Jakarta seperti Medan, Lampung, dan lain-lain. Penonton yang datang dari luar Jakarta untuk melihat langsung rela berjam-jam menunggu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, baik tapping maupun live, mereka yang datang ke studio adalah penonton yang telah sebelumnya mendaftar terlebih dahulu. Penonton datang sesuai dengan giliran hari yang telah ditetapkan oleh tim crew. Penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA secara langsung begitu memperhatikan setiap perbincangan dan gerak gerik Tukul Arwana, dan memahami apa yang sedang dibicarakan oleh bintang tamu, pada saat jargon “kembali ke laptop!” diucapkan oleh Tukul Arwana semua penonton kompak mengikuti gerakan “kembali ke laptop!”. Tiap ucapan serta gerakan Tukul Arwana ternyata begitu diperhatikan oleh para penontonnya, seperti tiap kali Tukul menggerakan tanggannya dengan sedikit aneh, gaya seperti ini dilakukan sambil Tukul menerangkan sesuatu, tangan dimainkan sebagai kesan untuk menjelaskan lebih detail. Penonton di studio dengan sigap memberikan nada-nada 63 tersendiri untuk gerakan tangan Tukul. “eaaa... eaaa... eaaa...”, begitu seterusnya hingga gerakan tangan Tukul berhenti. Gambar 4.7 Penonton di studio menyaksikan program Talk Show Bukan Empat Mata Sumber. Dokumentasi Pribadi Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA identik dengan tim sorak yang berada disekitar tribun, tim ini letaknya menyatu ditengahtengah para penonton, mereka biasanya duduk lesehan diantar tribun dan ada juga yang memaki kursi tambahan yang duduk tepat di belakang camera person dan FD. Tim sorak ini terdiri dari sekitar dua puluh lima atau lebih yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, atau remaja-remaja. Tim ini bisa dikatakan tim yang bersifat setengah penonton setengah crew, dikatakan demikian karena selain tim sorak juga menonton acara talk show tersebut seperti penonton pada umumnya, namanya juga tim sukses maka bertugas untuk mensukseskan acara Talk Show dengan membangun atmosfer keseruan sehingga terasa lebih ramai dan membawa suasana seru di dalam studio. 64 Gambar 4.8 Tim sorak talk show Bukan Empat Mata Sumber. Dokumentasi Pribadi 4.4 Pembahasan 4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7. Pada penelitian ini, menjadikan program talk show BUKAN EMPAT MATA sebagai stimulus, untuk menelaah sikap para penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA secara langsung terdiri dari tiga komponen yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Perhatian, pengertian dan penerimaan dari penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA sebagai organism, sehingga menghasilkan sebuah respon. Setiap penonton memiliki caranya sendiri dalam memberikan respon dengan penilaian yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar, dalam hal ini stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh program Talk Show BUKAN EMPAT MATA kepada penonton adalah informasi dan pesan yang disampaikan oleh host Tukul Arwana. Seseorang akan mempersepsikan sesuatu ketika ia memperhatikan hal 65 tersebut, merujuk dari prof. Onong Uchjana dalam ilmu, teori, dan filsafat komunikasi bahwa “pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak”.41 Celetukan yang asal ceplos membuat komedian Tukul Arwana selalu menjadi perhatian penonton, baik yang menyaksikan di layar televisi maupun yang menyaksikan secara langsung program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. Pesan yang disampaikan oleh Tukul Arwana kepada penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA secara langsung dapat diterima oleh penonton karena komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton sebagai komunikan, setelah penonton memperhatikan proses berikutnya penonton mengerti tentang informasi dan pesan yang disampaikan, kemampuan penonton inilah yang melanjutkan proses berikutnya, setelah penonton mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah respon yang didapat. Pada hasil penelitian ini respon yang didapatkan berbeda-beda, dikarenakan adanya perbedaan tanggapan individual, sebab setiap orang mempunyai potensi pengalaman yang berbeda-beda, setiap individu akan memberikan perhatian secara selektif terhadap pesan yang cocok dengan kepentingannya dan menginterprestasikannya terhadap isi pesan yang diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah dimiliki. 41 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi: Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet.ke-3 hal.255. 66 Respon Kognitif, respon yang berkaitan erat meliputi ingatan terhadap pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.42 Berdasarkan hasil wawancara mengenai informasi dan pesan yang disampaikan kebanyakan penonton menyatakan bahwa informasi dan pesan yang disampaikan dapat dipahami namun selalu diselingi dengan candaan dari sang host, seperti yang diungkapkan oleh informan 1 yang menyaksikan langsung program talk show BUKAN EMPAT MATA: “Untuk penyampaian pesan itu dapat dipahami, meskipun banyak bercandanya hostnya, tapi biasanya diakhir sebelum iklan itu biasanya disimpulkan ada informasi apa sih yang didapat dari obrolan bersama bintang tamu, dan dibantu sama co hostnya ada vega, kadang suka dibantu disimpulkan oleh vega atau kadang dibantu sama peppy juga dari belakang, biasanya suka ada interaksi komunikasi sama peppy ditempat bagian band, tapi sejauh ini sih cukup mudah dipahami informasi yang disampaikan.”43 Informan ke- 2 juga mengungkapkan bahwa: “Informasi yang disampaikan di talk show Bukan Empat Mata memang sangat mudah dipahami, karena si Tukul itu menyampaikan dengan cara yang mudah ditangkap oleh saya, penyampaiannya pun ini lucu, jadinya orang yang mendengar itu tertarik untuk memperhatikan apa yang dia ucapkan, apa yang dia bahasa, jadi saya rasa informasinya sangat-sangat mudah dipahami.”44 Hal ini juga ditegaskan oleh Key Informan saudari Novianti Sukardi bahwa: “Mas Tukul sama Vega punya cara tersendiri untuk menyampaikan informasi yang diberikan ke penonton, lewat penjelasan yang diselipkan dengan contoh-contoh lucu dan 42 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 h. 118 Hasil wawancara Informan 1. Lidya Putri .Lampiran hal 78. 44 Hasil wawancara informan 2.Andi Syahrulzan.Lampiran hal 82 43 67 candaan, jadi penonton juga gampang buat nerimanya informasinya dan di akhir setiap acara mas Tukul selalu kasih ringkasan pesan dari setiap tema obrolan ”45 Hal ini dilakukan oleh Tukul Arwana sebagai seorang host dalam menyampaikan suatu informasi kepada penonton bukan hanya sekedar informasi yang selintas saja, melainkan informasi yang dikemas seapik mungkin dengan tambahan penjelasan-penjelasan yang mudah diterima oleh penonton. Jika dilihat dari pola S-O-R, maka respon kognitif yang dihasilkan oleh penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pesan dan informasi yang disampaikan oleh Tukul Arwana mudah dipahami dan diterima oleh penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA melalui penjelasan yang dikemas dengan ringan. 4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk Show Bukan Empat Mata Stimulus yang diberikan oleh Tukul Arwana sebagai host program Talk Show BUKAN EMPAT MATA seperti candaan, dan celetukannya untuk menelaahnya ada tiga komponen penting yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Penonton memperhatikan setiap candaan dan celetukan-celetukan yang disampaikan oleh Tukul Arwana, kemudian diolah oleh komunikan yaitu penonton dan diterima sampai penonton mengerti dan menerimanya kemudian penonton 45 Berdasarkan hasil wawancara dengan Key Informan. Novianti Sukardi. Lampiran hal.92 68 tertawa, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap, dimana penonton merasa senang dan terhibur setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA. seperti yang diungkapkan oleh Informan ke 2: “Hal lucu yang membuat saya selalu ketawa itu loh biasa becandanya Tukul, gaya-gaya srimulat kalo yang duduk kepleset aahh itu lucu banget tuh, lawakan jaman dulu sih tapi sampai sekarang masih masuk deh di masyarakat kita.”46 Respon Afektif memiliki komponen yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang terhadap sesuatu objek, dalam buku pengantar psikologi umum perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan yang ada pada individu.47 Begitu pula dengan penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show Bukan Empat Mata penonton terhibur dan senang ketika Tukul Arwana seorang komedian yang memiliki selera humor selalu menyelipkan candaan atau joke-joke lucu kepada bintang tamu atau penonton di setiap segmen, seperti saat Peppy melempar candaan kepada Tukul Arwana dengan kata-kata “Mas itu kumisnya mau ga di kepang kecil-kecil biar kalo ngomong makin sexy bibirnya” kata-kata seperti itu mengundang penonton yang menyaksikan langsung ikut tertawa, karena antara Tukul dan Peppy berperan saling mengejek. Informan ke 3 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa: 46 47 Berdasarkan hasil wawancara Informan 2. Lampiran hal. 80 Prof.Dr.Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum,Yogyakarta:Andi Offset,2005,hal:223 69 “Celetukan dan ejekannya mas Tukul yang asal ceplos bikin yang nonton ikut ketawa, terus kalo lagi serius tiba-tiba nyeplos aja kata-kata yang bikin semua pada ketawa”48 Tukul Arwana yang suka ceplas-ceplos saat berbicara memberikan ciri khas tersendiri bagi penonton yang menyaksikan, celetukannya yang membuat penonton tertawa saat Tukul Arwana mengucapkan kata “Ndeso” kepada Vega yang saat itu di panggil Ngatini oleh Tukul yang memberikan kesan “Ndeso”. Informan ke 4 juga mengungkapkan bahwa: “yang bikin ngehibur ya ucapannya yang suka nyeletuk, dan Mas Tukul itu suka ngerendahin dirinya sendiri gitu.”49 Disamping itu Key Informan bahwa: Novianti Sukardi menegaskan “Mas Tukul itu kalo lagi buntu idenya atau lagi suasana tegang dia itu emg suka asal nyeletuk, tapi di sisi lain celetukannya itu menjadi suasana lebih hidup dan meriah” Respon afektif penonton dapat dilihat setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dengan celetukan yang disajikan oleh sang host Tukul Arwana bersama Vega dan Peppy membuat penonton sampai akhir acara terhibur dan senang, celetukan – celetukannya menjadikan suasana di dalam studio lebih hidup, sehingga penonton yang menyaksikan tidak merasa cepat bosan. 48 49 Berdasarkan hasil wawancara Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran hal. 83 Berdasarkan hasil wawancara Informan 4. Dinda Lestari. Lampiran hal. 86 70 4.4.3 Respon Behaviour Penonton Setelah Menyaksikan Program Talk Show Bukan Empat Mata. Respon behavioral yang berhubungan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.50 Stimulus yang diberikan seperti kata-kata verbal yang selalu diucapkan oleh sang host Tukul Arwana “Kembali ke Laptop” merupakan perilaku nyata, untuk menelaah sikap ada tiga komponen yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Ucapan “kembali ke laptop”, “eaa, eaa, eaa”, Whois that? That is who?” dan lain sebagainya yang dilontarkan oleh sang host Tukul Arwana kepada penonton sebagai stimulus akan berlangsung jika penonton memperhatikan, berikutnya penonton mengerti maksud dari apa yang diucapkan oleh host, dimana “kembali ke laptop” tersebut adalah seruan atau ajakan untuk Tukul Arwana mengajak penonton kembali untuk fokus memperhatikan tema yang sedang dibahas selanjutnya penonton sebagai komunikan mengolah dan menerima untuk mengubah sikap mereka. Sikap yang diterima adalah penonton meniru gaya “kembali ke laptop” sebagai stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh sang host Tukul Arwana kepada penonton seperti yang diungkapkan oleh Informan 1 bahwa: 50 Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta:Renata Pratama Media, 2010, Hal;105 71 “gaya bahasa yang ceplas ceplos dan jargonnya itu, bikin bukan saya saja sih penonton lain pun sepertinya akan tertarik untuk menonton acara ini terus yaa, karena gaya ceplas ceplosnya itu kadang bisa jadi trend setter, jadi banyak yang meniru gayanya Tukul berbicara, banyak sekali dan disosial media itu cukup ramai kadang-kadang apa yang dibicarakan Tukul seperti jargonnya kembali ke laptop itu menjadi sesuatu yang happening yang banyak diikuti orang, dan ini satu hal yang ditunggu-tunggu kira-kira ada celetukan apa lagi yaa yang dikeluarkan oleh Tukul, atau mungkin kita menunggu jargon baru lagi yang dikeluarkan oleh Tukul nanti dalam hal mempertahankan acara ini kedepannya, agar tidak membosankan.”51 Sedangkan Informan 4 mengungkapkan bahwa: “gaya mas Tukul yang ceplas ceplos dan suka mengucapkan eaa-eaa-eaa dan kembali ke laptop menjadikan gaya tersebut adalah gaya andalan dan banyak diterima oleh penonton yang menyaksikan, sampai-sampai setelah nonton bukan empat mata aja masih suka kebawa gaya ea-ea nya itu.52 Hal yang sama di ungkapkan oleh Informan 3 bahwa: “gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam studio makin seru.53 Tiap ucapan serta gerakan Tukul ternyata begitu diperhatikan bahkan gerakan-gerakan Tukul menjadi jargon di masyarakat, selain itu penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA pun ikut mengikuti gerakan-gerakan itu. Hal yang sama di jelaskan oleh Key Informan: “mungkin ada kesan tersendiri di hati para penonton, gerakangerakan yang mas Tukul kasih itu penonton langsung sigap gerakin tangannya, atmosfer yang ada di dalem studio tuh penuh sorakan dari tim mas Tukul sendiri, dan penonton.”54 51 Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 1. Lidya Putri. Lampiran Hal. 77 Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 4. Dinda Lestari.Lampiran Hal. 86 53 Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan 3. Regina Aprilia. Lampiran Hal. 83 54 Berdasarkan hail wawancara dengan Key Informan. Novianti Sukardi.Lampiran Hal.89 52 72 Jika dilihat respon behaviour penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, respon behaviour penonton untuk menirukan jargon-jargon dan gaya andalannya Tukul Arwana begitu di nanti-nantikan oleh penonton yang menyaksikan langsung, penonton yang mengikuti gerakan tidak merasa canggung atau malu bahkan penonton memberikan sorakan kepada Tukul Arwana. Penonton telah banyak membantu dalam mensukseskan Talk Show BUKAN EMPAT MATA pada setiap episodenya, karena dengan adanya penonton menjadikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA ini acara yang selalu berkesan di hati para penonton setia Talk Show BUKAN EMPAT MATA. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian terhadap respon penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di Trans7, maka kesimpulan dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, memahami dan mengerti pesan dan informasi yang disampaikan oleh sang host Tukul Arwana, dan cara penyampaian informasinya pun dikemas dengan cara yang mudah diterima oleh penonton. 2. Respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, penonton merasa senang dan terhibur setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, gaya dan ucapan yang ceplas-ceplos dari sang host Tukul Arwana membuat penonton tertawa. 3. Respon behaviour penonton setelah menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA, dapat dilihat dari sikap penonton yang menirukan gaya khas “kembali ke laptop”, “eaa..eaa..eeaa” dengan sangat sigap, tanpa ada rasa malu untuk melakukan tingkah yang sama seperti halnya sang host fenomenal Tukul Arwana. 74 5.2 Saran Berdasarkan keseluruhan dari deskripsi dan analisis penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan beberapa hal berupa saran dari peneliti yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi positif bagi masyarakat. saran yang dapat peneliti berikan adalah : 5.2.1 Saran Teoritis 1. Dalam kajian komunikasi membahas mengenai suatu respon begitu sulit jika kita kurang memahami objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi, untuk mempelajari ilmu komunikasi yang berhubungan mengenai respon perlu mempelajari teori S-O-R (Stimulus-Organism-Responses) yang merupakan reaksi tertentu terhadap rangsangan tertentu sehingga orang dapat menduga atau memperkirakan adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi audiens. 5.2.2 Saran Praktis 1. Bagi pihak perancang program acara baik itu film, iklan maupun Talk Show harus menyeleksi program acara yang ditayangkan dan memantau dampaknya sekaligus feed back yang muncul dari penonton. Kalau dampak perubahan sikap yang diharapkan tidak sesuasi bahkan berlawanan atau negatif dari kenyataan yang diinginkan, pihak pengelola dan perencana siaran acara televisi perlu meninjau kembali program yang disajikan kepada penontonnya, dan juga stasiun televisi harus bisa menyeleksi acara atau program mana yang patut ditayangkan dan mana yang tidak, jangan hanya mementingkan sisi bisnisnya saja, memang tidaklah salah apabila televisi mempunyai sisi bisnis pada tayangan materi acaranya, hanya saja yang menjadi persoalan, jangan 75 sampai sisi bisnis lebih besar persentasenya dibandikan dengan nilai acaranya tersebut. 2. Bagi para penonton, khususnya para penikmat acara Talk Show sebaiknya dapat menyeleksi Talk Show – Talk Show mana saja yang pantas untuk ditonton, karena diri kita sendirilah yang dapat menyaring acara apa saja yang baik atau tidak untuk kita tonton, dan yang bermuatan pada sisi edukasi tidak sekedar hiburan semata. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan riset dengan pembahasan yang sama hendaknya melakukan penelitian-penelitian pendukung lainnya, untuk mencari tahu secara luas dan mendalam mengenai penonton tetap atau bayaran pada sebuah program acara demi tercapainya ratting yang tinggi. 76 DAFTAR PUSTAKA Ali. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo. Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bruno, Frank J. 1989. Istilah Kunci Psikologi. Yogyakarta: Kanisius. Devito, Joseph A. 1977. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Profesional books Effendy, Onong Uchjana.2009.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung: Remaja Rosdakarya. G, David Myers.2012.Psikologi Sosial edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika. Hidayat, Dimas. 2013. Behind The Scene of ”Bukan Empat Mata”. Surakarta: Perkasa Publishing Komala, Lukita.2009.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta. Littlejohn, Stephen W.Theoris of Human Communication. USA. Wadswort Publishing Morissan. 2005. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang: Ramadina Prakarsa. Mulyana, Deddy.2006.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 200. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Poerwadinata. 1999. Psikologi Komunikasi. Jakarta. Rachmat, Krisyantono. 2008. Teknik Pratisi Riset Komunikasi (Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran). Jakarta: Kencana Prenada Media. Rakhmat, Jalaludin.2007.Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sarwono, Sarlito Wirawan.1983.Teori-Teori Psikologi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sendjaja, Sasa Djuarsa,. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Singarimbun Masri,Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian Survei, edisi revisi Jakarta:LP3S. 77 Subandi, Ahmad. 1982. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang. Sutarto, 2005. Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran. Tankard, & Severin. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana. Vera, Nawiroh.2010.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata Pratama Media. Walgito, Bimo.2010.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Website : http://www.trans7.co.id/?halaman=profi http://bloogkoo.wordpress.com/2011/03/21/talkshow/ http://www.kickandy.com/ http://www.channelsatu.com/about-joomla/the-community/187-bukanempat-mata-satu-satunya-program-tv-di-dunia-yang-ada-penontontetap.html http://www.masjamal.com/fenomena-penonton-bayaran-beserta-tetekbengeknya/ Repository.uinjkt.ac.id Repository.unand.ac.id Repository.uinjkt.ac.id 78 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN Nama: Lidya Putri Usia: 22 Tahun Mahasiswi Universitas Medan Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata 1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat Mata ? - Program talk show yang terdapat di stasiun tv trans7 dengan host Tukul Arwana seorang komedian Indonesia yang cukup terkenal. Tukul arwana sebagai seorang komedian yang mampu membawakan acara talk show dengan gayanya yang khas, sehingga membuat acara talk show Bukan Empat Mata berbeda dengan acara talk show lainnya. 2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk show Bukan Empat Mata sampai saat ini? Alasannya apa ? - Termasuk penonton setia meskipun tidak selalu menonton acara talk show Bukan Empat Mata dari hari senin sampai dengan jumat paling tidak selama satu minggu emm menonton acara tersebut bisa empat kali menonton acara tersebut dalam satu minggu, emm... alasannya karena tema yang dibahas dalam acara talk show tersebut selalu tema-tema yang happening dibawakan dengan gaya yang khas oleh Tukul Arwana sebagai hostnya sehingga acara tersebut meskipun disiarkannya cukup malam tapi tetap ada keinginan untuk nonton acara tersebut, selain lucu bintang tamunya juga keren-keren, terus candaan hostnya yang selalu kangen untuk nonton terus. 3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata di televisi ? - Emm... menonton acara bukan empat mata secara live itu, alhamdulillah sudah dua kali menonton ini yang kedua kali menonton secara live dan selalu ada sesuatu yang baru lebih seru malah dari yang pertama, emm.. selain menonton langsung dirumah pun tidak pernah ketinggalan nonton acara talk show Bukan Empat Mata di televisi di trans7 tentunya. Emm... yaa paling absen nya itu satu sampai dua kali absen tidak menonton tapi selebihnya selalu menonton acara talk show Bukan Empat Mata dari hari senin sampai hari jumat. 79 4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show Bukan Empat Mata ? - Tertarik nonton langsung karena ingin merasakan keseruan yang terjadi dalam studio itu seperti apa, di tv saja melihatnya seru, rame, emm... selalu terjadi interaksi antara host dengan penonton, nah saya ingin merasakan emm... bagaimana sih rasanya menonton acara yang selalu saya tonton setiap harinya di rumah, saya ingin merasakan rasanya seperti apa kalo menonton live, terus penasaran juga sih,, sama hostnya seperti apa, dia dalam membawakan acara live itu apakah ada emmm,,apa yaa, kurang lebih pengen tau secara langsungnya itu seperti apa jadi sangat tertarik dan ternyata nonton secara langsung itu lebih seru dari pada nonton di rumah. 5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton program talk show Bukan Empat Mata ? - Yang membuat tertarik itu biasanya topik tentang kesehatan-kesahatan emmm,, ada pertanyaan-pertanyaan yang mungkin para bintang tamu itu malu atau ragu untuk bertanya dan biasanya diwakili oleh hostnya Tukul Arwana karena memang sosok yang blak-blakan, yang lucu, jadi informasi tentang kesehatan lebih banyak tergali, satu lagi topik tentang dunia-dunia mistis atau supranatural biasanya kalo acara talk show membawakan topik seperti itu emm lebih serem lebih serius tapi berbeda di bukan empat mata, topik-topik seram seperti itu yang bikin bulu kuduk merinding, tapi bisa dikemas secara santai, secara lucu, padahal yang sedang dibahas adalah topik-topik yang tentang mistis atau dunia supranatural. 6. Hal lucu apa yg membuat anda tertawa saat menonton talkshow Bukan Empat Mata ? - Hal lucu yang bikin tertawa pada saat menonton acara talk show adalah celetukan-celetukan yang tidak sengaja, yang dibuat oleh Tukul itu,emmm... bener-bener natural banget tidak dibuat-buat atau apa ya memang tidak dikonsep, tapi celetukan-celetukan lucu itu yang bikin kita ketawa sama gaya andalan nya itu seperti yang tangan, dan ekspresi mukanya yang memperlihatkan giginya yang lebih banyak, itu bikin lucu. 7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ? - Untuk penyampaian pesan itu dapat dipahami, meskipun banyak bercandanya hostnya, tapi biasanya diakhir sebelum iklan itu biasanya disimpulkan ada informasi apa sih yang didapat dari obrolan bersama bintang tamu, dan dibantu sama co hostnya ada vega, kadang suka dibantu disimpulkan oleh vega atau kadang dibantu sama peppy juga dari belakang, biasanya suka ada interaksi 80 komunikasi sama peppy ditempat bagian band, tapi sejauh ini sih cukup mudah dipahami informasi yang disampaikan. 8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya bahasa presenter yang ceplas ceplos ? - Acara ini terlihat dan terkesan acara talk show yang sudah lumayan lama bertahan, karena ada keunikan yang ditampilkan oleh hostnya yaitu Tukul Arwan, host-host dari acara talk show lain emmm... jarang sekali memiliki keunikan seperti Tukul Arwana, contohnya Tukul Arwana ini memiliki jargon yang sudah kita kenal sejak acara ini muncul yaitu “kembali ke laptop”gaya bahasa yang ceplas ceplos membuat acara ini lebih santai, lebih ringan, ada keakraban antara host dan bintang tamu, jadi acaranya lebih asik saja untuk ditonton, chemistrynya dapet antara host dengan bintang tamu karena yaa.. balik lagi ke kepribadian Tukul itu tadi yang ceplas ceplos dan humoris. 9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ? - gaya bahasa yang ceplas ceplos dan jargonnya itu, bikin bukan saya saja sih penonton lain pun sepertinya akan tertarik untuk menonton acara ini terus yaa, karena gaya ceplas ceplosnya itu kadang bisa jadi trend setter, jadi banyak yang meniru gayanya Tukul berbicara, banyak sekali dan disosial media itu cukup ramai kadang-kadang apa yang dibicarakan Tukul itu menjadi sesuatu yang happening yang banyak diikuti orang, dan ini satu hal yang ditunggu-tunggu kira-kira ada celetukan apa lagi yaa yang dikeluarkan oleh Tukul, atau mungkin kita menunggu jargon baru lagi yang dikeluarkan oleh Tukul nanti dalam hal mempertahankan acara ini kedepannya, agar tidak membosankan. 10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program talk show Bukan Empat Mata ? - Sosok presenter Tukul Arwana dalam acara program Bukan Empat Mata, sosoknya itu emm apa yaa... kadang-kadang ngeselin, ngeselin dalam artian pada saat seringkali bintang tamunya sedang serius menanggapi pertanyaan-pertanyaan Tukul, tapi dibalas dengan candaan, atau dibalas dengan apa yaa,,, kelakukan-kelakuan yang bikin ketawa sih,, tapi kadang lagi moment-momentnya serius banyak sekali diarahkan ke bercanda, tapi sejauh ini sih sosoknya tidak 81 membosankan dan emmm,,, bikin penonton itu setia untuk menonton acara tersebut. 11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan dalam setiap program talk show Bukan Empat Mata ? - Narasumber yang dihadirkan pada acara program talk show Bukan Empat Mata emmm,,, bagus-bagus contohnya pada saat topiknya kesehatan yang dihadirkan langsung adalah orang-orang yang kompeten dalam bidang kesehatan contohnya dokter Boyke pernah dihadirkan ke acara Bukan Empat Mata, disitu kita dapet banyak menggali informasi tentang kesehatan dari dokter Boyke, pada saat topik-topik lain contohnya supranatural itu emm,,dukun-dukun kaya Ki Prana, terus Ki Joko Bodo yang dihadirkan jadi untuk narasumbernya sangat bagus sesuai dengan topik yang dihadirkan dan tentu saja narasumber-narasumber yang kompeten dan terkenal tentunya. 12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata ? - Harapannya acara talk show Bukan Empat Mata terus panjang usianya, karena jarang sekali ada acara talk show yang sudah sembilan tahun berdiri sampai saat ini, penggemarnya penontonnya masih banyak sekali yang berminat untuk menonton, buktinya pada saat menonton acara live bener-bener penuh dan bisa dibilang inden untuk menonton acara tersebut. Jadi kita menunggu panggilan untuk dapat menonton acara tersebut, karena itu tadi saya bilang jarang ada host yang memiliki ciri khas seperti Tukul Arwana, Tukul Arwana itu memiliki ciri khas sehingga itu salah satu hal yang dapat mempengaruhi acara talk show ini dapat terus ada dan selalu ditunggu-tunggu oleh penontonnya baik dirumah maupun yang menonton acara live seperti saya. 82 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN Nama: Andi Syahrulzan Usia: 22 Tahun Mahasiswi Universitas Medan Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata 1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat Mata ? - Program talk show Bukan Empat Mata yang saya ketahui, tayang di trans7, dibawakan acaranya oleh Tukul Arwana, di Bandnya Peppy lalu co hostnya itu Vega Darwanti, dan penonton setia Tukul and Group yang eaa,,eaa,,eaa,, itu yang saya ketahui tentang program talk show Bukan Empat Mata. 2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ? - Untuk dibilang penonton setia intensitas saya nonton talk show Bukan Empat Mata lumayan sering, seminggu kurang lebih empat sampai lima kali lah,, soalnya talk show nya bagus Tukul suka ngasih jokejoke yang lucu, terus suka ada edukasinya juga, nasehatnya, emmm,, down to earth banget Tukul, terus acaranya juga seru dan soalnya waktunya juga cukup panjang, jadi serulah buat ditonton.. 3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata di Televisi ? - Karena saya baru pertama nonton acara live, acara Bukan Empat Mata talk show ini, untuk menonton di tv saya sering sih, yang sudah saya bilang tadi Tukul suka kasih nasihat saya sangat tertarik dengan acaranya, durasinya juga lama jadi untuk nonton di tv malah jadi favorit saya, karena pas dengan waktu saya beristirahat gituu... 4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show Bukan Empat Mata ? - Tertarik nonton langsung program talk show Bukan Empat Mata, saya bener-bener penasaran sih sama Tukul pengen liat secara langsung, 83 pengen liat Peppy juga, pengen liat Vega sih terutama, Vega Darwanti itu aja sih. 5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton program talk show Bukan Empat Mata ? - Topik yang saya senangi, saya sangat tertarik waktu itu Bukan Empat Mata ngundang Jorge juara Moto G, waktu itu memang sponsornya Yamaha mungkin sekalian dateng ke talk show Bukan Empat Mata, Tukul wawancara Jorge seru banget dan Jorge nya pun terkesan melihat Tukul kali yaa... emm, topik-topik itu yang saya seneng yaa itu sport, balap, otomotif, seperti itu. 6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show Bukan Empat Mata ? - Hal lucu yang membuat saya selalu ketawa itu loh biasa becandanya Tukul, gaya-gaya srimulat kalo yang duduk kepleset aahh itu lucu banget tuh, lawakan jaman dulu sih tapi sampai sekarang masih masuk deh di masyarakat kita. 7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ? - Untuk informasi yang disampaikan di talk show Bukan Empat Mata memang sangat mudah dipahami, karena si Tukul itu menyampaikan dengan cara yang mudah ditangkap oleh saya, penyampaiannya pun ini lucu, jadinya orang yang mendengar itu tertarik untuk memperhatikan apa yang dia ucapkan, apa yang dia bahasa, jadi saya rasa informasinya sangat-sangat mudah dipahami. 8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya bahasa presenter yang ceplas ceplos ? - Untuk jargon yang digunakan oleh Tukul saya rasa sih emm,,, ga ada masalah yaa karena saya pikir setiap presenter, setiap host, punya cara dan gayanya masing-masing untuk menarik perhatian dari penonton sehingga yaa bebas aja Tukul dengan gayanya yang lucu dengan gaya yang lawakan-lawakan jaman dulu tapi tetap menarik untu saat ini. 9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ? 84 - Untuk gaya yang ceplas ceplos itu memang membuat saya sangat penasaran dengan gayanya yang selanjutnya, karena beberapa talk show yang pernah saya tonton dan saksikan secara live tidak semua pembawa acaranya itu mempunyai jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos kaya Tukul, dia lucu banget ada beberapa contohnya sih tapi saya pikir, talk show Bukan Empat Mata lebih seru lah dari pada talk show yang lainnya. 10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program talk show Bukan Empat Mata ? - Tentang sosok dari Tukul itu sosok nya lucu yah, emm memang dia sudah terkenal dari jaman srimulat, sosoknya sangat humoris dilihat dari acara-acara yang pernah dia bawa sih saya sangat menyenangi sosok Tukul yaa, dari srimulat, lalu tentang video klip untuk Joshua yang di obok-obok sampai dengan saat ini yaa sosoknya bener-bener lucu jadi saya sangat tertarik dengan beliau. 11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ? - Untuk narasumber yang dihadirkan di Bukan Empat Mata, narasumbernya bagus-bagus yaa, ada waktu itu saya pernah liat ada Syahrini, ada dokter Boyke, lalu sempet juga Almarhum Mba Marijan dateng, saya pikir narasumbernya memang sudah sangat bagus yaa, emm orang-orang yang punya pengalaman dibidangnya masingmasing, ada mulai dari atlit, artis, dokter, semuanya saya pikir narasumbernya bagus.. 12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata - Untuk harapan talk show Bukan Empat Mata kedepannya saya harapkan talk show ini makin sukses, semakin banyak episode-episode nya, saya pikir sudah cukup lama lebih dari empat tahun yaa dia membuktikan program ini program yang baik, program yang disenangi oleh masyarakat, program yang bener-bener bisa diterima oleh orang-orang Indonesia yang tergolong 85 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN Nama: Regina Putri Usia: 22 Tahun Mahasiswi Universitas MH.Thamrin Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata 1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat Mata ? - Program acara talk show yang menyenangkan, memotivasi, dan terdapat banyak hiburan untuk semua kalangan. 2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ? - saya nonton talk show Bukan Empat Mata selain nonton langsung ke studio saya juga suka nonton di rumah, sebagai hiburan di malam hari apalagi mas Tukul suka kasih lawakan-lawakan seger, jadi bisa dibilang iyaa saya sebagai penonton setia program talk show Bukan Empat Mata. 3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata di Televisi ? - Iya suka nonton juga lewat tv, tapi kalo lagi ada acara untuk nonton langsung ikut juga nonton di studio. 4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show Bukan Empat Mata ? - Yang bikin tertarik nonton langsung dari tema yang akan dibicarain, terus pengen ngerasain aja beda ga nonton langsung,sama nonton di tv. 5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton program talk show Bukan Empat Mata ? - Topik yang bikin tertarik kalo ngebahas kesehatan, tentang kecantikan-kecantikan gitu, sama horor paling sih. 86 6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show Bukan Empat Mata ? - Celetukan dan ejekannya mas Tukul yang asal ceplos bikin yang nonton ikut ketawa, terus kalo lagi serius tiba-tiba nyeplos aja katakata yang bikin semua pada ketawa. 7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ? - Informasi yang mas Tukul sampein sejauh ini bisa dipahami, soalnya dari segi penyampaiannya juga udah jelas. 8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya bahasa presenter yang ceplas ceplos ? - gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam studio makin seru. gaya kembali ke laptop itu selalu ditunggu-ditunggu, kita juga dipandu sama crew buat ngikutin gaya itu, biar suasana di dalam studio makin seru. 9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ? - Iyaa soalnya itu ciri khas dari Bukan Enpat Mata, kalo ga ada jargo sama ceplas-ceplos nya mas Tukul tuh kurang banget. 10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program talk show Bukan Empat Mata ? - Mas Tukul itu sosok yang lucu, kocak, pandai ngeles kalo kata bahasa anak sekarang, ramah juga. 11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ? - Narasumber yang dateng juga kadang-kadang sesuai sama tema yang lagi dibahas, narasumbernya juga ga Cuma yang duduk ditanya, tapi narasumber yang aktif juga, terus malah ikut-ikutan ngeledekin mas Tukulnya. 12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata - Harapannya semoga talk show BBUKAN EMPAT MATA terus bikin penonton di Indonesia ketawa, selalu maju talkshownya 87 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN Nama: Dinda Lestari Usia: 22 Tahun Mahasiswi Universitas MH.Thamrin Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata 1. Apa yang anda ketahui tentang program talk show Bukan Empat Mata ? - Program talk show yang mengedepankan sisi edutainment, dengan pembawaan host yang komedian. 2. Apakah anda termasuk sebagai penonton setia dari program talk show Bukan Empat Mata sampai saat ini ? alasannya apa ? - Sampai saat ini iya suka nonton Bukan Empat Mata, dari awal yang masi Empat Mata sampai sekarang, sebagai tontonan hiburan di malam hari. 3. Selain menonton langsung, apakah anda selalu menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata di Televisi ? - Iya hampir setiap malam nonton Bukan Empat Mata, ini karena dari kampus ngadain nonton langsung jadi ikut juga deh. 4. Kenapa anda tertarik untuk menonton langsung program talk show Bukan Empat Mata ? - Tertarik nonton langsung itu suasana yang bikin kita asik, terus lebih ngerasa ada komunikasi secara langsung antara host sama penonton. 5. Topik seperti apa yang membuat anda tertarik untuk menonton program talk show Bukan Empat Mata ? - Topik yang bikin tertarik untuk nonton langsung itu kalo udah ngebahas yang lagi trend sekarang, jadi informasi yang kita dapet juga gampang buat pahami. 6. Hal lucu apa yang membuat kamu tertawa saat menonton talk show Bukan Empat Mata ? 88 - yang bikin ngehibur ya ucapannya yang suka nyeletuk, dan Mas Tukul itu suka ngerendahin dirinya sendiri gitu. 7. Apakah penyampaian dalam segi informasi dan pesan pada program talk show Bukan Empat Mata dapat anda pahami dengan baik ? - Penyampaian informasinya sama pesannya disampeinnya juga ga ribet gitu, apalgi mas Tukul suka kasih penjelasan sama contoh-conto yang bikin kita gampang nangkep isinya. 8. Bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan jargon, dan gaya bahasa presenter yang ceplas ceplos ? - gaya mas Tukul yang ceplas ceplos dan suka mengucapkan eaa-eaaeaa dan kembali ke laptop menjadikan gaya tersebut adalah gaya andalan dan banyak diterima oleh penonton yang menyaksikan, sampai-sampai setelah nonton bukan empat mata aja masih suka kebawa gaya ea-ea nya itu. 9. Apakah penggunaan jargon dan gaya bahasa yang ceplas ceplos membuat anda lebih berminat untuk terus menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ? - Iyaa itu menjadi daya tarik penonton, soalnya bikin kita pengen nonton langsung ketimbang nonton di tv. Jadi lebih seru aja kalo nonton langsung 10. Bagaimana pendapat anda mengenai sosok presenter dalam program talk show Bukan Empat Mata ? - Orang yang kreativ, apa adanya, menghibur, pintang mengidupkan suasana di dalam studio. 11. Bagaimana pendapat anda mengenai narasumber yang dihadirkan dalan setiap program talk show Bukan Empat Mata ? - Bintang tamu yang di hadirkan selalu memiliki pengalaman yang tidak sungkan sungkan untuk tersendiri untuk mau berbagi kisah dengan penonton yang menyaksikan. 12. Apa harapan anda untuk program talk show Bukan Empat Mata - semoga talk show BUKAN EMPAT MATA selalu sukses, dan menghadirkan bintang tamu yang luar biasa, unik sebagi attract point acara. 89 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA KEY INFORMAN Nama: Novianti Sukardi Usia: 29 Tahun Ass. Producer Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA Lokasi wawancara: Studio 9 Bukan Empat Mata 1. Apa itu Bukan Empat Mata ? - Talk show yang ngebahas isu-isu current, terus hal-hal yang lagi happening tapi dikemasnya dengan ringan, kalo diliat talk show rata-rata kaku gitu kan kaya misalnya talk show kan banyak tuh kaya Mata Najwa, misalnya kalo di Trans7 itu ada Hitam Putih talk show nya mereka lebih indepth, tapi indepth nya secara harfiah bener-bener set, kalo di Bukan Empat Mata karena karakter host nya itu komedian jadi talk show nya di kemas sangat ringan tapi ga keluar dari esensi informasinya yang kita pengen gali dari si narasumber ini gitu.. 1. Apa yang membuat crew yakin kalo Tukul Arwana mampu membawakan talk show BUKAN EMPAT MATA ? - Dari awalnya itu kan di BUKAN EMPAT MATA bikin kenapa pake pelawak itu karena pengen bikin sesuatu yang berbeda karena belom pernah ada pelawak mas Tukul yang sosoknya “ndeso” kampung gitu jadi seorang host yang serius dengan tampilan glamor kaya gitu sih. 2. Konsep talkshow seperti apa sih yang dibawakan oleh program Bukan Empat Mata ? - Konsepnya night show gitu, night tal show ada fariety nya ada nyanyinya lebih kaya gitu sih lights talk show 3. Apa yang membuat program acara Bukan Empat Mata sukses berdiri sampai saat ini ? - Team works sih yaa, karena BUKAN EMPAT MATA itu ga akan bisa berhasil kalo misalnya ga ada host, ga ada musik band nya, 90 ga ada temen-temen yang kerja sama di dalemnya kaya gitu, terus ga ada kreatif, sedangkan BUKAN EMPAT MATA selain hostnya yang kuat, tapi risetannya kuat, kaya gitu. 4. Dari sekian episode yang ditayangkan Bukan Empat Mata episode mana yang mendapatkan respon paling antusias dari penonton ? - kalo ngomong belakangan ini, setahun belakangan ini kita itu oke kalo misalnya ngomongin soal hal-hal yang mistis,sama current isue, misalnya hal yang lagi terjadi kemaren kita bahas indepth tapi itu di liat juga masalah simpelnya kaya kalo horor mungkin sudah tau lah yaa, paling mas Tukul pun kalo ngebawain ga jadi serem tapi jadi menarik dan lucu,terus current isuenya kaya kita ngomongin politik tapi kita liat dari sudut pandang yang lain, jadi misalnya profilnya kah, atau fenomena apa yang lebih ringan karena penontonnya itu kan dari A sampai C itu jadi kita mau usahain semuanya masuk dan bisa cerna. 5. Bagaimana cara pemilihan tema untuk setiap obrolan ? - Biasanya berdasarkan brainstorming, jadi kaya tema yang lagi hits apa nih. Ok misalnya kita ngebahas soal yang anak di telantarkan, tapi kita ga boleh ngundang anak-anak karena malem, gimana nih cara nya kita pasti ga boleh ngundang anaknya, kita undang tetangganya mislakan, jadi tema itu pasti kita cocokin, dan kita ga mungkin bikin tema penyanyi cilik karena malem-malem ada anak-anak gaboleh, lalu kita bikin tema nya reunian penyanyi cilik yang udah gede-gede, kaya gitu, dan balik lagi di sesuai kan dengan hal yang lagi current apa,terus hal yang lagi di bahas apa. 6. Kenapa Bukan Empat Mata selalu menghadirkan bintang tamu lebih dari 3 orang, tidak terfokus pada 1 bintang tamu ? - Karena kalo misalnya diperhatiin kita punya 4 segmen, untuk bisa bahas 1 tema itu ga cuma bahas 1 point, tapi ada beberapa point yang kita pikir menarik untuk dibahas biar ga bosen, akhirnya kita cari bintang tamu dengan pengalaman yang berbeda berdasarkan pointer utama yang jadi highlight kita, gitu sih tujuannya,dan untuk variasi gambar supaya ga bosen. 7. Bagaimana format dan desain acaranya ? - Satu episode dibuat dalam 4 segmen, yang dikemas dalam satu paket tayangan. Penggarapan dilakukan oleh 1 orang host, 1 91 orang co.host dan 5 orang campers, dan sebagian besar gambar yang diambil di dalam studio dengan mengahadirkan narasumber yang terkait dengan tema yang dibawakan pada saat itu”.55 8. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan program talkshow Bukan Empat Mata ? - kita punya crew itu terdiri dari beberapa bagian yang sangat berperan dan mempunyai fungsi dan perannya masing-masing, produser 1 orang, terus 2 orang Assistant Produser, 6 orang untuk Camera Person (termasuk Jimmy Jib), 5 orang team creative, 4 orang Floor Director, 6 orang lighting team, 5 orang audio team, 5 orang wardrobe & make up, 10 orang technical team, 15 orang Art support & Property”sebenernya kita masih ada banyak crew lagi, dari wardrobe sama make up orang-orang yang terhitung disini baru sebagian aja, gitu 9. kenapa harus dipisah antara penonton tamu dan penonton dari Mas Tukul ? - sebernya ga di bedain, cuma penonton settingan itu penontonnya mas Tukul kan, nah jadi gini untuk memanaskan suasana mencairkan suasan mas Tukul butuh atmosfer kan, nah maknya dia bawa penonton sendiri untuk mencairkan suasana itu karena kita ga pernah tau penonton kita itu dalam kondisi apa, apa dia capek kah, atau apa, itu efeknya ke audience kalo audience lagi ga semangat ya itu gta ada atmosefer yang kebangun, makanya dipicu dari penontonnya mas Tukul, jadinya nyebarlah ke si audience yang lain. 10. kenapa Bukan Empat Mata identik menggunakan co host ? - kita jaga karakteristik mas Tukulnya pelawak otomatis harus punya mainan, dia ngelempar umpan harus ada yang nyamperin dong, nah itulah gunanya co-host, kenapa dipilih Vega sama Peppy yang karakteristik nya juga lucu, nyablak. 11. hal unik apa yang ada di bawain talkshow Bukan Empat Mata ? - yang uniknya itu sebenarnya adalah itu dia talk show yang dibawakan oleh pelawak ini, gitu. Jadi kalo liat Bukan Empat Mata itu kaya one packaging show ada nyanyi nya, ada informasinya, bisa ketawa-ketawa juga, gitu sih. Kaya misalnya 55 Berdasarkan wawancara dengan mba Novi Ass.Prod pukul 21.15 wib pada 28 mei 2015 92 Hitam Putih, Deddy bisa sulap tapi dia kan ga selalu main sulap disetiap pertunjukannya, beda dengan masTukul yang selalu ngelawak di setiap obrolannya, gitu. 12. Kenapa harus pakai jargon “Kembali Ke Laptop” - Mas Tukul kan Identik sama jargon-jargon nya kaya puass..puass..puass,, “kembali ke laptop”, dan yang lainnya, sebernya ini supaya atmosfer di dalam studio itu lebih hidup jadi yang nonton juga ga bosen kalo cuma dengerin obrolan-obrolan aja, jadi harus ada sentuhan yang berbeda aja. 13. Bagaimana cara menyampaikan informasi kepada penonton supaya mudah untuk diterima ? - Mas Tukul sama Vega punya cara tersendiri untuk menyampaikan informasi yang diberikan ke penonton, lewat penjelasan yang diselipkan dengan contoh-contoh lucu dan candaan, jadi penonton juga gampang buat nerimanya informasinya, dan di akhir setiap acara mas Tukul selalu kasih ringkasan pesan dari setiap tema obrolan. 14. Awalnya gimana sih kok sampai ada celetuka-celetukan yang sampai saat ini malah menjadi ciri khas dari talk show BUKAN EMPAT MATA ? - Mas Tukul itu kalo lagi buntu idenya atau lagi suasana tegang dia itu emg suka asal nyeletuk, tapi di sisi lain celetukannya itu menjadi suasana lebih hidup dan meriah 93 LAMPIRAN FOTO PENELITIAN ( Foto 1. Saat berbincang dengan bintang tamu) (Foto 2. Tukul dan Vega saat membuka acara Talk Show BUKAN EMPAT MATA) (Foto 3. Penonton saat sedang mengikuti gaya “kembali ke laptop”) 94 (Foto.4 Saat closing talk show BUKAN EMPAT MATA) (Foto.5 Widodo Cahyono Putro sebagai bintang tamu di Talk Show BUKAN EMPAT MATA) (Foto.6 Rey Utami, Widodo Cahyono Putro, Rochy Putiray, Dwi Kurniawan Yulianto saat berbincang dengan Tukul dan Vega di Talk Show BUKAN EMPAT MATA) 95 LAMPIRAN FOTO SEBELUM KEGIATAN SYUTING (Foto.1 FD memandu sebelum Talk Show BUKAN EMPAT MATA mulai) (Foto.2 Tim Crew saat Briefing Talk Show BUKAN EMPAT MATA) (Foto.3 Sebelum Talk Show BUKAN EMPAT MATA mulai penonton dihibur oleh Om Josh Sapulete) 96 (Foto.4 Foto bersama Tukul, Peppy, Okeu, saat sebelum syuting Talk Show BUKAN EMPAT MATA) (Foto.5 Bersama Acc.Producer Talk Show BUKAN EMPAT MATA Novianti Sukardi) 97 RIWAYAT HIDUP Biodata Diri: Nama : Lulu Fadlina : Lulu Fadlina Tempat & Tanggal Lahir : Sumedang, 18 Maret 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Griya Sangiang Mas, Jl.Kemuning 5 block A.11 No.11. Email : Fadlina [email protected] Pendidikan: SDN PERIUK 2 KOTA TANGERANG (1998 – 2004) SLTP NEGERI 12 KOTA TANGERANG ( 2004 – 2007 ) SMAN 11 KOTA TANGERANG ( 2007 – 2010 ) UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA ( 2010 )