PDF,3025KB

advertisement
Penerapan Organisasi
Pembelajaran
Pada Dua Organisasi Bisnis
Telekomunikasi Seluler Di
Indonesia
OLEH : DWI IDAWATI
FORUM KAJIAN PEMBANGUNAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN PPM
Jakarta, 9 Januari 2013
LO is a continuous process of change,
development and learning
(Örtenblad, 2001)
The organization will become more effective
who have capacity to learn and change.
(Tsang, 1997)
Information and Communication Technology
(ICT) is an aspect that is responsible for changes
and this ICT revolution has boosted enormous
challenges for organizations.
(Kinder, 2002)
a. LATAR BELAKANG
ICT Indonesia (WEF)
- Indonesia Peringkat ke 53 (138 negara)
- Penetrasi ICT di Indonesia peringkat80 (138 negara)
Pergeseran Voice dan SMS  DATA
ARPU turun & Churn naik
4 operator (2001), 10 operator ( 2012)
b. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULAR
PENCIPTAAN PASAR 100 triliun
PANGSA PASAR
Telkomsel 48%, Indosat 22,22%
dan XL Axiata 20 %
PELANGGAN (juta)
Telkomsel (106), Indosat Tbk (52 ),
XL Axiata Tbk (46)
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
c. ORGANISASI PEMBELAJAR
Kemampuan mengkoreksi aktivitas bisnis secara terusmenerus dan kemampuan beradaptasi (Gardiner dan Whiting,
1997).
Organisasi bisnis secara konstan meningkatkan dan
mengembangkan cara dalam menjalankan bisnis (Garvin ,1993)
Organisasi pembelajar menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan dan jaman (Geus, 2002)
Diperlukan budaya organisasi yang kondusif dalam organisasi
pembelajaran(Pool, 2000 &Hall, 2001)
Menciptakan organisasi pembelajaransecara berkelanjutan,
(Senge , 1990)
d. PERTANYAAN PENELITIAN
1. Tingkat turbulensi
2. Bisnis telko selular membangun organisasi
pembelajar.
3. Organisasi pembelajar berdampak pada
kemampuan beradaptasi dan peningkatan kinerja
4. Membangun organisasi pembelajar yang efektif
e. TUJUAN PENELITIAN
1. Tingkat turbulensi
2. Penerapan organisasi pembelajar
3. Penerapan organisasi pembelajar  kemampuan
beradaptasi dan kinerja
4. Strategi membangun organisasi pembelajar
f. KEBARUAN PENELITIAN
1. Obyek Penelitian
Penelitian pertama di dua organisasi telkomunikasi selular
terkemuka di Indonesia
2. Fokus Bahasan
Penerapan organisasi pembelajar atas kinerja organisasi
tingkat turbulensi .
Memasukkan aspek kemampuan beradaptasi (intervening).
3. Rekomendasi Model
Menghasilkan model organisasi pembelajar
TEORI / KONSEP YANG TERKAIT
1. TINGKAT TURBULENSI LINGKUNGAN
• Analisis Lingkungan --> Pakar
• Analisis Five Forces (Porter, 1980)
• Analisis Turbulensi Lingkungan
(Ansoff & McDonnell, 1990)
TINGKAT TURBULENSI
2. ORGANISASI PEMBELAJAR
3 PILAR ORGANISASI PEMBELAJAR
(Garvin et al., 2008)
1. Kepemimpinan yang
Mendukung Terjadinya
Pembelajaran
2. Lingkungan yang
Mendukung
Pembelajaran
3. Proses dan Praktek
Pembelajaran
Garvin et al. (2008)
Keamanan secara psikologis
Apresiasi thd perbedaan
Keamanan secara psikologis
Keterbukaan ide-ide baru
Waktu untuk refleksi
Eksperimentasi
Pengumpulan data
Analisis
Pendidikan dan pelatihan
Transfer informasi
3. KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN KINERJA
ORGANISASI
KEMAMPUAN ORGANISASI BERADAPTASI
• MENCIPTAKAN PERUBAHAN
• FOKUS PADA PELANGGAN
(Denison dan Neale, 1998)
KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI DUA
PERSPEKTIF
• KINERJA KEUANGAN
•KINERJA NON KEUANGAN
(Marimuthu et al. 2009)
KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI EMPAT
PERSPEKTIF
(Kaplan dan Norton, 1992)
4. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL
• Analisis lingkungan menurut pakar
•Analisis five forces model
•Analisis Tingkat Turbulensi Lingkungan
Organisasi Bisnis
TINGKAT TURBULENSI
LINGKUNGAN ORGANISASI
BISNIS
KEPEMIMPINAN
LINGKUNGAN YANG
MENDUKUNG
PEMBELAJARAN
PROSES DAN PRAKTEK
PEMBELAJARAN YANG
KONKRIT
ORGANISASI PEMBELAJAR
KEMAMPUAN
ORGANISASI
BISNIS DALAM
BERADAPTASI
KINERJA
ORGANISASI
PENDEKATAN
DESKRIPTIF KUALITATIF
DESAIN
PENELITIAN
LOKASI &
WAKTU
PENELITIAN
JAKARTA 2 TAHAP:
1. NOVEMBER 2010
2. DESEMBER 2011 – FEBRUARI 2012
JENIS &
SUMBER
DATA
 DATA PRIMER
- WAWANCARA MENDALAM
- OBSERVASI PARTISIPASI
 DATA SEKUNDER
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL:
Convenience Sampling dan
Snowball Sampling
TEKNIK PENGUMPULAN DATA:
Wawancara Mendalam,
Observasi Partisipasi Dan Data
Sekunder
TEKNIK ANALISIS DATA:
Content Analysis
PENGUJIAN VALIDITAS &
RELIABILITAS:
Triangulation, Member
Checking, & The Audit Trail
HASIL ANALISIS PERSAINGAN INDUSTRI
ANCAMAN PENDATANG
BARU:
Rendah
DAYA
TAWAR PEMASOK:
Sedang
PERSAINGAN INDUSTRI:
Ketat  diperlukan
insiatif dan gerak cepat
melakukan perubahan
ANCAMAN PRODUK SUBTITUSI:
TINGKAT PERPINDAHAN KEPADA
PRODUK SUBTITUSI Sedang
DAYA TAWAR
PELANGGAN:
Relatif Tinggi &
Sangat Kuat
HASIL ANALISIS TANTANGAN INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI SELULAR
Tuntutan
Quick Return
dari
Stakeholder
Kebijakan
Pemerintah
Pasar dan
Persaingan
yang
Berubah
Tuntutan
Pelanggan
Semakin
Cerdas
INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI
SELULAR
Tingginya
Biaya
Produksi dan
Resiko
Investasi
Kompleksitas
Teknologi/Produk
Cepatnya
Perubahan
Teknologi
HASIL ANALISIS TINGKATTURBULENSI LINGKUNGAN
ASPEK
REPETITIVE
(1)
EXPANDING
(2)
Changeability
CHANGING DISCONTINUOUS SURPRISING
(3)
(4)
(5)
x
Predictability
x
Atribut Lainnya:
1. Frekuensi strategi
pemasaran baru
2. Tekanan Pelanggan
3. Tekanan
Pemerintah
4. Diferensiasi Produk
Tinggi
Menuntut
Menuntut
Tinggi
5. Product Life Cycle
Pendek
6. Tingkat Perubahan
Teknologi
7. Faktor kritis
kesuksesan Inovasi
Cepat
Inovasi Produk
Tingkat turbulensi lingkungan industri telekomunikasi selular
DISCONTINUOUS-STRATEGIC
PROFIL PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI
PT PQR DAN PT XYZ
ASPEK
PT PQR
PT XYZ
GSM, GPRS, EDGE, UMTS dan HSPDA
GSM, GPRS, EDGE, UMTS dan HSPA +
Seluruh Indonesia
Seluruh Indonesia
Tahun 1996
Tahun 1995
Menjadi operator selular terbaik dan
memenuhi kebutuhan pelanggan,
pemegang saham dan karyawan
• Terbaik, terkemuka, terpercaya dalam
industri telekomunikasi selular
• Memberikan pelayanan dan solusi
terbaik dalam industri telekomunikasi
selular, dan dapat memenuhi harapan
pelanggan, menciptakan nilai bagi semua
pemangku kepentingan dan
perkembangan ekonomi bangasa
± 2000 orang
± 4000 orang
6. Jumlah SDM Berpengetahuan
(D3 – S2)
94 % (dari total karyawan)
93% (dari total karyawan)
7. Usia SDM (dibawah 40 tahun)
86% (dari total karyawan)
80% dari total karyawan
8. Produk
Pra bayar dan Pasca bayar
Pra bayar dan Pasca Bayar
± 20.000
± 40.000
1. Teknologi yang digunakan
2. Cakupan Wilayah
3. Beroperasi Secara Komersial
4. Visi dan Misi Perusahaan
5. Jumlah SDM
9. Jumlah BTS yang dimiliki
HASIL ANALISIS ORGANISASI PEMBELAJARAN
PILAR ORGANISASI
PEMBELAJARAN
KEPEMIMPINAN
LINGKUNGAN
PEMBELAJARAN
PROSES DAN
PRAKTEK
PEMBELAJARAN
PT PQR
PT XYZ
• Gaya transaksional &
transformasional
• Pola komunikasi Bottom Up
• Profil kapabilitas entrepreneur dan
kreatif
• Gaya demokratis,
partisipatif, dan otoriter.
• Pola komunikasi Top Down.
• Profil kapabilitas Struktur dgn mental
SILO
• Kesempatan mengemukakan
pendapat, sesama rekan berbagi
dan memberi informasi
• Perbedaan pendapat sesuatu yang
wajar, boleh salah
• Internalisasi perilaku outside in, end
to end dan take the ownership.
• Staf bisa berdiskusi dengan atasan
• Karyawan merasa “takut” terhadap
atasan yang demanding.
• Beberapa pemimpin SILO.
• Memiliki sistem CBHRM dan
pemanfaatannya efektif
• Program pengembangan karyawan:
pelatihan, eksperimen, coaching,
rotasi, task force dan project
assignment, dll.
• Unit kerja Knowledge Management
 khusus untuk agen dan frontliner
• Memiliki CBHRM namun belum
optimal pemanfaatannya
• Program pengembangan karyawan:
coaching, built in training, sharing
knowledge, e-learning, mengundang
pakar, dll.
• Beberapa program tidak berjalan
secara efektif.
HASIL ANALISIS KEMAMPUAN ADAPTASI ORGANISASI
ASPEK
PENILAIAN
KEMAMPUAN
MENCIPTAKAN
PERUBAHAN
FOKUS PADA
PELANGGAN
PT PQR
•
•
•
•
•
•
•
•
Riset Pasar
Program pengembangan ide
Melibatkan pelanggan
Mendorong kreatifitas dan
inovatif melalui berbagai event.
Menghargai supplier
Ekspansi dan terobosan
Pelopor menara kaki 3.
Menciptakan produk inovatif
PT XYZ
• Memperhatikan pesaing
• Mendorong karyawan
menghasilkan produk baru
• Mengembangkan konsep
pemikiran untuk perbaikan
kinerja.
• Tranformasi dlm mengelola
bisnis.
• Restrukturisasi organisasi.
• Penawaran dan pelayanan yg
• Memiliki direktorat Service
menarik.
Management
• Adanya customer community
• Survei indeks customer satisfaction
• Memiliki unit kerja produk
• PQR centre dan call centre selama
life cycle management dan
24 jam per hari
customer life cycle
• Konsep pelayanan intentional
• Pelayanan melalui service
customer experience.
centre dan call centre
• Laporan quality of service
• Laporan quality of service
DAMPAK LO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
PT PQR
• Tercapainya kinerja finansial yang
sangat baik, (2009-2011) ROE, ROA,
EBITDA, dan ARPU.
• Tercapainya kinerja pelayanan
pelanggan dan kinerja jaringan yang
sangat baik (memenuhi standar QoS).
• Terciptanya :
Ide-ide kreatif dan inovatif
karyawan sebagai dampak dari
terbangunnya budaya belajar.
Pertumbuhan perusahaan cukup
pesat (selama tiga tahun terakhir)
Budaya belajar terbentuk sangat
baik di internal perusahaan.
PT XYZ
• Tercapainya kinerja finansial yang
baik, (2009-2011)  ROE, ROA,
EBITDA, dan ARPU.
• Tercapainya kinerja pelayanan
pelanggan dan kinerja jaringan yang
sangat baik (memenuhi standar
QoS).
• Terciptanya :
Ide-ide kreatif dan inovatif berasal
dari observasi di lapangan dan
imitasi dari strategi pesaing.
Pertumbuhan perusahaan yang
lambat khususnya selama tiga
tahun terakhir.
Budaya belajar belum terbentuk di
internal perusahaan.
HASIL ANALISIS KINERJA ORGANISASI
PERSPEKTIF
PT PQR
PT XYZ
Finansial
Sangat baik
Sangat Baik
Pelanggan
Sangat baik
Sangat baik
Proses Bisnis
Internal
Sangat baik
Baik
Pertumbuhan
dan
Pembelajaran
Sangat baik
Baik
REFLEKSI TEORITIK
TEORI GARVIN et al. (2008) dapat digunakan untuk
mengukur penerapan ORGANISASI PEMBELAJAR PADA
PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI SELULAR DI
INDONESIA.
PENERAPAN SANGAT SESUAI UNTUK PT PQR TETAPI
KURANG SESUAI UNTUK PT XYZ
KRITIK DAN PERBAIKAN PENDEKATAN GARVIN et al (2008)
ORGANISASI PEMBELAJAR
PILAR ORGANISASI
PEMBELAJAR
PT PQR
PT XYZ
KEPEMIMPINAN
• Gaya transaksional,
transformasional & role model
• Pola komunikasi bottom up
• Profil kapabilitas pemimpin
entrepreneur dan kreatif
• Gaya demokratis,
partisipatif, dan otoriter.
• Pola komunikasi top down.
• Profil kapabilitas pemimpin
Struktural & mental SILO
LINGKUNGAN
PEMBELAJAR
• Peluang berpendapat
• Berbagi informasi/pengetahuan
sesama rekan
• Perbedaan pendapat wajar,
boleh salah
• Internalisasi pola pikir outside
in, end to end dan take the
ownership.
• Peluang berdiskusi dengan
atasan (berani dan tidak berani)
• Karyawan merasa “takut”
terhadap atasan yang
demanding.
• Beberapa pemimpin SILO.
• Persepsi bahwa senior lebih
kompeten dan pengalaman
• CBHRM efektif
• Program pengembangan
karyawan beragam
• Unit kerja Knowledge
Management  khusus untuk
agen dan frontliner
• CBHRM belum optimal
• Program pengembangan
karyawan tidak terlalu beragam
(focus pada training)
• Program KM tidak berjalan
secara efektif.
PROSES DAN
PRAKTEK
PEMBELAJAR
DAMPAK LO TERHADAP KEMAMPUAN BERADAPTASI
PT PQR
PT XYZ
• Tercipta kondisi pemimpin
• Karyawan cenderung tunggu
perintah untuk perubahan/
challenge karyawan 
produk/layanan inovatif
inovasi produk  pola pikir
• Manajemen puncak
beberapa pemimpin SILO
internalisasi pola pikir
dan position power
outside in, end to end, & take • Produk baru dihasilkan 
ownership  fokus terhadap pengamatan terhadap
kepuasan pelanggan.
pesaing.
• Terbentuk budaya belajar
• Tingkat inovasi internal
yang tinggi  karyawan
belum optimal  belum
berlomba berinovasi &
sepenuhnya terbangun
kreatif menciptakan produk
budaya belajar
KRITISI TERHADAP PENDEKATAN
GARVIN et al. (2008)
PT PQR
•Kepemimpinan  diasumsikan
semua kondisi lingkungan
eksternal yang dihadapi oleh
organisasi adalah sama  role
model, transaksional
•Pembentukan lingkungan yang
mendukung belajar
mengharuskan adanya keamanan
secara psikologis.
•Proses dan praktek belajar 
pengumpulan data dan pelatihan
dan pendidikan
PT XYZ
•Peran pemimpin yang berorientasi
task oriented, dan memaksa lebih
efektif bila dibandingkan human’
oriented
•Pembentukan lingkungan yang
mendukung belajar  situasi
mendesak menuntut dan
instruktif.
•Proses dan praktek belajar
melepas tanggung jawab 
delegasi?
PERBAIKAN PENDEKATAN GARVIN et al (2008)
GAYA KEPEMIMPINAN
•Transformasi dan transaksional
•Human dan task oriented
•Role model (panutan)
•Visi bersama
PEMANFAATAN PENGUMPULAN DATA.
•Pemecahan masalah
•Pola belajar secara kelompok
PENDIDIKAN dan PELATIHAN
• Keragaman bentuk people development
•Basis pengembangan kompetensi SDM
REKOMENDASI MODEL
Pasar dan
Persaingan
yang Berubah
Tuntutan akan
Quick Return
dari
Stakeholder
Kebijakan
Pemerintah
Tuntutan
Pelanggan
semakin
Cerdas
INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI
SELULAR
Tingginya
Biaya
Produksi dan
Resiko
Investasi
Cepatnya
Perubahan
Teknologi
Kompleksitas
Teknologi/Produk
REKOMENDASI MODEL
Ketajaman
Bisnis
Organisasi
Pembelajar
Manajemen
Perubahan
Kompetensi
Tingkat turbulensi lingkungan
organisasi bisnis telekomunikasi selular
 DISCONTINUOUS-STRATEGIC
Dua perusahaan telekomunikasi selular
PT PQR dan PT XYZ, merupakan
ORGANISASI PEMBELAJARAN.
Penerapan organisasi pembelajaran 
organisasi mampu BERADAPTASI dalam
MENCIPTAKAN PERUBAHAN & FOKUS
PADA PELANGGAN.
Penerapan organisasi pembelajaran
berdampak KINERJA PERUSAHAAN
REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA
Meninjau aspek lain dalam membangun
organisasi pembelajaran.
Mengembangkan penelitian pada organisasi
bisnis telekomunikasi selular/perusahaan lain.
Mengembangkan penelitian dengan
menggunakan metode penelitian lain.
Melihat aspek membangun organisasi
pembelajar di organisasi bisnis telekomunikasi
selular dari sudut pandang stakeholder lain.
Mengembangkan penelitian pada area / wilayah
yang lebih luas.
1. PT PQR
• Meningkatkan peran pemimpin  mengelola SDM
• Mengembangkan kompetensi SDM berkesinambungan.
• Meningkatkan kemampuan pemimpin  berani mengambil
resiko berinovasi
• Meningkatkan kemampuan pemimpin merubah fokus 
peluang-peluang global.
2. PT XYZ
•Meningkatkan kompetensi pemimpin  manajemen
perubahan & berorientasi pada eksternal.
•Meningkatkan peran pemimpin tidak hanya pada kekuasaan
•Meningkatkan upaya mengurangi penghambat membangun
organisasi pembelajar (SILO, position power, senioritas)
•Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah bersifat
kreatif. (tidak hanya sekedar mengandalkan hirarki)
•Meningkatkan kreativitas mengembangkan kompetensi SDM
Download