1 CHAPTER 2 YANG UTAMA DALAM TEKNIK BELAJAR DAN MENGAJAR Pengetahuan bukanlah sebuah tiruan dari realitas. Untuk mengetahui sebuah obyek, untuk mengetahui sebuah kejadian bukanlah hal yang sederhana untuk memperhatikan dan membuat tiruan pikiran atau gambaran darinya. Untuk mengetahui sebuah obyek adalah dengan berbuat di dalamnya. Mengetahui adalah memodifikasi, merubah obyek, dan memahami proses perubahan tersebut, dan sebagai konsekuensinya memahami bagaimana caranya obyek dibentuk. Jean Piaget Pengembangan dan Pembelajaran PREVIEW 1. Teknik inti dari seluruh sekolah adalah belajar dan mengajar. 2. Pembelajaran pemberian hukuman menyem- bunyikan/melemahkan perilaku. terjadi ketika 5. Tujuan pembelajaran, pembelajaran pengalaman menghasilkan perubahan keahlian, dan instruksi langsung stabil dalam pengetahuan seseorang (termasuk review, presentasi, petunjuk atau perilakunya praktek, memeriksa pemahaman dan 3. Ada tiga prespective pembelajaran praktek independen) adalah aplikasi- umum – behavioral, kognitif dan aplikasi dari pendekatan pembelajaran konstruktif – yang masing-masing behavioral. membantu kita dalam memahami belajar dan pembelajaran. 4. Banyak pelajar 6. Penjelasan kognitif dari pembelajaran menekankan pada pentingnya modal bingung dengan pengetahuan awal dalam “penguatan negative” dan pemberian memfokuskan perhatian, membuat hukuman; kesadaran dari informasi baru dan pemberian memperkuat perilaku penghargaan sedangkan mendukung daya ingat. Chapter 2 7. Memproses informasi adalah sebuah teori kognitif dari memori The Technical Core 11. Situasi pembelajaran menekankan ide yang bahwa pembelajaran itu spesifik menggambarkan bagaimana onformasi kepada situassi dimana ia dipelajari diambil, diproses, disimpan dalam dan sulit ditransfer Long Term Memory (dalam bentuk 12. Ciri khas dari konstruktivis aplikasi sebuah episode, hasil, gambar dan termasuk tugas kehidupan nyata yang skema) dan mengingat kembali. kompleks, interaksi sosial, kemampuan 8. Strategi pembelajaran dan taktik bertanggung jawab, representasi seperti misalnya, menggarisbawahi, ganda dari konten, dan cara mengajar menyoroti, dan menggambar adalah berpusat pada siswa. aplikasi-aplikasi dari pendekatan 13. Tiga aplikasi yang menjanjikan dari kognitif. pendekatan konstruktivis adalah 9. Para ahli konstruktivisme meneliti menemukan atau pengajaran berbasis penjelasan pembelajaran dalam masa masalah, kemampuan kognitif dalam pembentukan pengetahuan individu bekerja sambil belajar (magang) dan dan pembelajaran kooperatif. sosial. Pengetahuan adalah menilai, tidak seakurat sebagaimana kegunaannya. 10. Ada tiga variasi dari ahli konstruktivisme – rasional, dialektikal dan radikal Technical Core (Yang Utama dalam Teknik) adalah sistem aktivitas organisasi dimana produk actual dari organisasi dihasilkan; di sekolah hal ini dapat dijelaskan dengan belajar dan mengajar di kelas. Sistem manajerial tingkat atasnya, bertanggung jawab terhadap administrasi hal-hal internal dan memediasi antara organisasi dengan lingkungan. Pada level tertinggi menghubungkan organisasi dengan lingkungan luar yang lebih luas dan spesialisasi dalam hal legitimasi organisasi. Fungsi teknik di sekolah adalah proses belajar dan mengajar, yang merupakan hati dan jiwa dari seluruh organisasi pendidikan. 2 Chapter 2 The Technical Core Learning (belajar) terjadi ketika pengalaman menghasilkan sebuah perubahan stabil dalam pengetahuan atau perilaku seseorang. Perubahannya dalam hal kualitas. Belajar adalah proses kognitif yang kompleks dan tidak ada satupun penjelasan terbaik tentang belajar. Tiga teori belajar dengan focus yang berbeda: 1. Teori behavioral, menekankan perubahan yang dapat diamati dari perilaku, keterampilan dan kebiasaan. 2. Teori kognitif, menegaskan pada aktivitas mental internal seperti berpikir, mengingat, membuat dan memecahkan masalah 3. Teori konstruktivisme, yang menarik adalah bagaimana seorang individu membuat makna dari sebuah kejadian dan peristiwa; karenanya belajar terlihat sebagai bangunan dari pengetahuan. Masing-masing teori memiliki implikasi yang berbeda pada pengajaran. Perspektif Behavioral dalam Belajar Pendekatan behavioral modern dalam belajar muncul dari penelitian Skinner, yang menekankan pada bagian awal (pengetahuan terdahulu) dan konsekuensi (akibat) dari perubahan perilaku. Fokusnya adalah pada perilaku. Hubungannya ditunjukkan dengan A – B – C (antecedent, behavior, consequences), ketika perilaku terjadi konsekuensi menjadi antecedent bagi episode ABC selanjutnya. Konsekuensi Dalam teori behavioral, konsekuensi (sanksi) adalah penentu terbesar walaupun perilaku itu akan berulang. Ada 2 jenis konsekuensi yaitu penguatan dan hukuman. Reinforcement (Penguatan) adalah reward (penghargaan) tetapi dalam teori belajar penguatan memiliki konotasi spesifik. Penguatan meningkatkan frekuensi atau durasi dari perilaku yang ada. Prosesnya seperti diagram berikut: Punishment (hukuman) melemahkan atau menekan perilaku, perilaku yang mengikuti hukuman sedikit banyak berulang pada situasi yang sama dimasa datang. Setiap orang 2 Chapter 2 The Technical Core mempunyai persepsi yang berbeda tentang hal apa yang akan dihukum. Proses penghukuman ditandai dengan: Antecedents adalah kejadian-kejadian yang mendahului perilaku. Antecedent menyediakan informasi yang mengarahkan perilaku kepada hal positif atau negatif. Behavior Supported Behavior Supported Stimulus Presented Stimulus Removed Penguatan dan Hukuman sering membingungkan. Ingat: Penguatan selalu meningkatkan/menguatkan perilaku. Hukuman menekan/melemahkan perilaku. Cueing menyediakan stimulus informasi awal kepada perilaku khusus Prompting menyediakan informasi tambahan mengikuti info yang pertama. Aplikasi Mengajar pada Pedekatan Perilaku Guru yang ahli dan berpengalaman memanfaatkan teory behavior. Mereka menerapkan dengan penuh perhatian dan keterampilan pada prinsip-prinsip dasar dalam memberikan penguatan dan hukuman. Learning Objective (tujuan pembelajaran) Banyak pendekatan yang berbeda dalam menulis tujuan mengajar. Tujuan instruksional adalah sebuah gambaran jelas dan terang dari tujuan guru. 3 Chapter 2 The Technical Core Mastery Learning (pembelajaran unggul) adalah didasarkan pada asumsi yang diberikan cukup waktu dan instruksi yang jelas, sebagian besar pelajar dapat unggul pada semua tujuan pembelajaran (Bloom, 1968; Gueskey and Gates 1986) Direct Instruction (instruksi langsung) atau pengajaran eksplisit atau active teaching digambarkan sebagai sebuah pendekatan pada suatu set situasi khusus. o Enam Fungsi Mengajar Rosenshine: Review dan cek pekerjaan hari sebelumnya Menghadirkan materi baru Menyediakan praktek yang terarah Memberikan imbal balik dan koreksi berdasarkan jawaban siswa Menyediakan praktek bebas Review mingguan dan bulanan Perspektif Kognitif pada pembelajaran Pengetahuan dan Pembelajaran, perspektif kognitif mengenal beberapa jenis pengetahuan berbeda, baik secara umum maupun spesifik. Table 2.1 Enam Jenis Pengetahuan dan Contoh Declarative Procedural Conditional General Knowledge Waktu Bank buka Aturan lalu lintas yang aman Bagaimana menggunakan komputer Bagaimana menyetir mobil Ketika diabaikan seseorang, dekati dan coba orang lain Kapan membaca sekilas dan membaca dengan teliti Domain-Specific Knowledge Paragraf syair Shakespeare’s Definisi kepemimpinan dlm pendidikan Bagaimana memecahkanpersamaan kuadrat Bagaimana menggunakan progrm C++ Kapan menggunakan rumus mencari volume Kapan berlari mendekati net ketika tenis Gambar 2.2 Proses Sistem Informasi Retrieve (recall information) Aplikasi Mengajar dalam Pendekatan Kognitif Ringkasan prinsip-prinsip dari teori kognitif dalam belajar mengajar: 4 Chapter 2 The Technical Core Ingat bahwa persepsi dan perhatian adalah fleksibel tetapi terbatas Yakinlah bahwa anda mendapatkan perhatian siswa Arahkan persepsi dan perhatian dengan pengetahuan sebelumnya (apersepsi) Membantu siswa untuk fokus pada informasi yang penting Membantu siswa membuat hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah mereka ketahui Mengenali sumber dan keterbatasan data dengan mengendalikan pembelajaran Membantu siswa mengorganisasikan informasi dalam potongan yang berarti Menyediakan kesempatan pada siswa untuk menggunakan cerita verbal sekaligus gambaran visual Menyediakan review (resensi) dan pengulangan informasi Menghadirkan informasi yang terorganisir dan pola yang jelas Berfokus pada makna bukan menghafal Pastikan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan deklaratif yang diperlukan untuk memahami informasi baru Membantu siswa mempelajari bagaimana mengelola sumber daya, mengetahui ketrampilan kognitif diri, menggunakannya dengan bijak dan memonitor pemahaman, yang akan menjadi aturan untuk dirinya sendiri. Pendekatan Konstruktifis dalam Pembelajaran Tabel 2.2 Bagaimana Pengetahuan dibentuk? Dunia Luar Proses Internal Faktor internal dan Eksternal How Kowledge is constructed: Bagaimana Pengetahuan Dibangun? Asumsi-asumsi tentang Pembelajaran dan Pengetahuan Pengetahuan diperoleh dg membangun sebuah representasi dunia luar. Mengajar langsung, timbal alik dan penjelasan pembelajaran sikap. Pengetahuan akurat untuk memperluas refleksi “cara apa yang sesungguhnya” ada pada dunia luar Pengetahuan dibangun dengan mentrasformasi, mengorganisasi dan reorganisasi pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan bukan cermin dari dari dunia luar. Eksplorasi dan penemuan lebih penting dari pada mengajar. Pengetahuan dibangun berdasarkan interaksi sosial dan pengalaman. Pengetahuan merefleksikan dunia luar sbg filter yg melalui & mempengaruhi budaya, bahasa, kepercayaan, interaksi dg sesama, pengajaran langsung dan model. Petunjuk penemuan, model pengajaran & melatih sebaik pengetahuan awal individu, keyakinan& berpikir mempengaruhi pembelajaran. 5 Contoh Teori Memproses Informasi Piaget Vygotsky Chapter 2 The Technical Core Aplikasi Mengajar dalam Pendekatan Konstruktifis Ringkasan prinsip-prinsip dari teori Konstruktifis dalam belajar mengajar: Membangun beragam strategi untuk memperoleh dan menaksir informasi Bingkai penugasan menggunakan proses seperti klasifikasi, analisis, prediksi dan menciptakan Mengorganisasi instruksi untuk memfasilitasi bangunan pengetahuan Menggunakan baris data dan sumber utama sebaik memanipulasi, berintraksi dengan materi fisik Mencipta sebuah lingkungan “berpikir dan memecahkan masalah” Mendorong siswa berdialog dengan guru atau sesama siswa Menggunakan latihan dan tahapan untuk membangun pemahaman siswa Mendorong dan mendukung siswa untuk berinisiatif dan mandiri Membuat aturan dasar yang terbuka dan toleran untuk interaksi di kelas Merubah strategi mengajar untuk menjaga ide dan respon siswa dalam mengarahkan kelas Membuat siswa menemukan sebuah misi utama dalam mengajar Table 2.3 Empat Perspektif Pembelajaran Knowledge Pembelajaran Behavioral Skinner Sebuah bagian utuh dari pengetahuan yang diperoleh Kognitif Anderson Bagian utuh dari pengetahuan yang diperoleh Individual Construstivist Piaget Bagian yang berubah dari pengetahuan, dibangun secara individual pada dunia sosial tetapi beberapa pengertian dg jelas kepada yang lain Penerimaan dari fakta, keterampilan dan konsep Penerimaan dari fakta, keterampilan, konsep dan strategi Terjadi melalui penjelasan, demonstrasi dan praktek yang Terjadi aplikasi efektif strategi Membangun aktif dan membangun ulang dari pengetahuan sebelumnya. Terjadi melalui kesempatan yang berulang untuk menghubungkan dengan apa yang sudah diketahui melalui yang dari 6 Social Constructivist Vygotsky Pengetahuan dibangun secara sosial; pengetahuan merefleksikan dunia luar sebagai filter melalui dan dipengaruhi dengan budaya, bahasa, keyakinan, dan interaksi dengan yang lain. Konstruksi kolaboratif dari definisi pengetahuan secara sosial dan nilai Terjadi melalui kesempatan yang dibangun secara sosial Chapter 2 diarahkan Transmisi menceritakan Pengajaran Aturan Guru Dari - Supervisor – Jawaban Benar Salah Aturan dari teman sekelas Tidak penting Aturan siswa dari Penerima informasi; aktif dalam praktek Contoh dari pendekatan dalam mengajar Tujuan pembelajaran; instruksi langsung The Technical Core Transmisi – mengarahkan menuju informasi yang lebih akurat dan lengkap Arahan – model strategi efektif dan memperbaiki kesalahan konsep Memberi tantangan dan arahan pada siswa dalam menghadapi pemahaman yang rumit Guru dan siswa bekerjasama membangun pengetahuan Arahan dan fasilitator – mendengarkan ide-ide siswa serta berpikir dan mengarahkan Tidak penting, tetapi dapat memfasilitasi proses informasi Memproses informasi; strategi pengguna Tidak penting, tetapi dapat merangsang dan meningkatkan pertanyaan Membangun pengetahuan dengan aktif; pemikir dan penerjemah yang aktif Perubahan konsep mengajar; pembelajaran dengan pure discovery Arahan, fasilitator dan partner – mendengar pengetahuan yang dibangun secara sosial dan membantu dengan bekerjasama membangun pengetahuan Bagian dari proses membangun pengetahuan Alat visual – gambar dan bagan; strategi mnemonic 7 Saling bekerjasama membangun pengetahuan dengan aktif; peserta sosial yang aktif Masa belajar dengan Kognitif; timbal balik dalam mengajar