Tabel 3. Tanggapan Responden Terhadap Sistem penerangan

advertisement
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TATA RUANG KANTOR DALAM
MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI BAGIAN
UMUM PADA KANTOR DINAS SOSIAL
KABUPATEN KUTAI BARAT
Justy1
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Tata ruang Kantor
berpengaruh Dalam meningkatkan Semangat kerja pegawai Bagian Umum Pada
Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat. Untuk mendapatkan data penulis
melakukan penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata ruang
kantor sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja , dalam arti
bahwa faktor semangat kerja bagian umum pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten
Kutai Barat dari bulan ke bulan bahkan dari tahun ke tahun mengalami
perubahan yang meningkat. Hal ini diikuti pula oleh tata ruang kantor berfungsi
sebagai variabel sebab.
Untuk meningkatkan kinerja aparatur di samping faktor tata ruang kantor
maka faktor lain perlu mendapatkan perhatian sehingga semangat kerja bagian
Umum Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat dapat ditingkatkan.
Keywords: Tata Ruang Kantor, Semangat Kerja
I. PENDAHULUAN
Pegawai suatu instansi pada dasarnya merupakan satu-satunya sumber
utama organisasi yang tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya, sebab
bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya fasilitas serta sarana tidak
akan bermanfaat tanpa adanya pegawai yang mengatur, menggunakan dan
memeliharanya. Keberhasilan instansi dalam mencapai tujuan merupakan salah
satu cerminan dari organisasi yang efektif terutama dilingkungan kerja agar
dalam melaksanakan pekerjaan lebih nyaman. Dengan demikian kita
memerlukan tata ruang kantor yang terdiri dari kebersihan, pertukaran udara,
kebisingan,
penerangan dengan kenyamanan kerja yang sangat lemah. Pada
perkembangan dewasa ini dunia kerja yang semakin dituntut semakin maju dan
kompetetif. Kemajuan tehnologi yang sangat pesat saat ini harus diimbangi
dengan kemampuan sumber daya manusia yang handal, sehingga para pegawai
tidak merasa ketinggalan dan dapat mengikutinya. Hampir seluruh aktivitas
kantor tergantung pada sumber daya para pegawainya Bagian Umum Pada
Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat. Tinggi rendahnya lingkungan kerja
yang baik dipengaruhi oleh semangat kerja dan faktor kenyamanan kerja yang
mana hal itu juga dipengaruhi oleh tata ruang kantor. Ketidaknyamanan saat
1
Alumni Fisipol Untag 1945 Samarinda
bekerja merupakan kondisi yang sangat tidak baik bagi pegawai akan
melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan
lingkungan kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya
apabila kenyamanan kerja tercipta saat pegawai melakukan aktivitasnya maka
pegawai akan melakukan aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi
lingkungan pekerjaan yang sangat mendukung. Seorang pegawai negeri dituntut
untuk selalu bekerja dengan semangat yang tinggi sehingga dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat tidak terkesan lamban, malas dan ogah-ogahan.
Semangat kerja bagi pegawai negeri diperlukan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Iklim kerja ataupun lingkungan kerja / tata ruang kantor sebagai salah
satu faktor yang menumbuhkan semangat kerja para pegawai yang di
maksudkan adalah usaha tata ruang kantor. Oleh karena itu penulis
beranggapan bahwa faktor tata ruang kantor memang benar-benar sangat
diperlukan untuk meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja dan
kegairahan kerja pegawai.
Melalui tata ruang kantor yang baik, dapat memberikan suasana kerja
bagi para pegawai yang harmonis, mendorong atau cenderung menghilangkan
sebagian konflik-konflik atau perselisihan yang timbul antara para pegawai,
memperlancar komunikasi sesama pegawai dan menimbulkan kerja serta
terciptanya ruang kerja yang sehat.
II. PERMASALAHAN
Seberapa jauh Tata Ruang Kantor berpengaruh terhadap semangat
kerja pegawai Bagian Umum Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai
Barat?.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian yang penulis lakukan ini, penulis melakukan penelitian
karena adanya masalah yang memerlukan pemecahan yaitu adanya gejala-gejala
yang menunjukkan rendahnya semangat kerja . Adapun lokasi atau wilayah
penelitian ini adalah pegawai Bagian Umum Pada Kantor Dinas Sosial
Kabupaten Kutai Barat
Untuk menganalisis data yang diperoleh atau yang dihasilkan serta untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan antar kedua variabel didalam penelitian
ini penulis menggunakan teknik analisis yang disebut dengan Koefisien Korelasi
Rank Spearman ( r s ) yang sampaikan oleh Sydney Siegel ( 1985 : 256-257 ),
dengan rumus sebagai berikut :
Adapun teknik analisis yang dimaksud, rumusnya adalah sebagai berikut :
 X  Y . d
=
2  X  Y
2
2
2
2
2
i
dimana :
X2 
Y 2 
N3  N
TX
12
N3  N
12
t3  t
T=
12
Keterangan :
rs
Y
= Koefisien korelasi Rank Spearman
2
= Jumlah keseluruhan d 2 i dimana di adalah harga masing-
masing-masing subyek yang diperoleh dari selisih antara ranking X
dengan ranking Y.
N = Sampel
12 = Bilangan tetap
t = Faktor koreksi
T = Banyaknya himpunan observasi yang berangka sama pada
suatu ranking tertentu.
Sedangkan untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan rumus
uji t, dengan rumus sebagai berikut :
t = rs =
N 2
2
1  rs
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tata Ruang Kantor
Untuk mengukur tata ruang kantor digunakan 3 (tiga) indikator terdiri
dari kebersihan tempat kerja, penerangan / cahaya dan sirkulasi udara.
1. Kebersihan tempat kerja
Penyajian data yang pertama dari indikator lingkungan kerja adalah
kebersihan tempat kerja. tata ruang kantor yang bersih sudah tentu
diinginkan oleh setiap orang, karena dengan kebersihan akan menimbulkan
rasa senang dan dari rasa senang ini akan mendorong seseorang bekerja
dengan lebih giat.
Adapun data mengenai kebersihan tempat kerja dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Tanggapan Responden Terhadap kebersihan tempat kerja
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah
Nilai
1
2
3
4
5
01
3
3
3
9
02
3
3
3
9
03
3
3
2
8
04
3
3
2
8
05
3
3
2
8
06
3
3
3
9
07
3
3
2
8
08
3
3
2
8
09
3
3
3
9
10
3
3
3
9
11
3
3
3
9
12
3
3
3
9
13
3
3
3
9
14
3
3
3
9
15
3
3
3
9
16
3
3
2
8
17
3
3
3
9
18
3
3
2
8
19
3
3
3
9
20
3
3
3
9
21
3
3
3
9
22
3
3
2
8
23
3
3
2
8
24
3
3
3
9
25
3
3
3
9
26
3
3
3
9
Jumlah
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
225
Berdasarkan data pada tabel 3 tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa
dari tiga pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden ternyata jawaban
responden tentang kebersihan tempat kerja terbanyak adalah a dengan nilai 3
dan b dengan nilai 2 dengan jumlah nilai jawaban seluruhnya 225
2. Penerangan / cahaya.
Yang dimaksud dengan penerangan cahaya dalam penelitian ini adalah
cahaya atau sinar yang dipergunakan untuk penerangan dalam bekerja.
Penerangan disini bukan saja penerangan listrik, tetapi juga penerangan
/cahaya yang cukup dan memancar dengan tepat yang akan menambah efisiensi
kerja para pegawai dan dapat bekerja lebih cermat/cepat
serta dapat
mengetahui kesalahan dalam pekerjaan . Dengan begitu mata tidak menjadi
lelah.
Berdasarkan penelitian di lapangan dengan menggunakan kuisioner,
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3. Tanggapan Responden Terhadap Sistem penerangan / cahaya
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah
Nilai
1
2
3
4
5
01
3
3
2
8
02
3
3
3
9
03
3
2
3
8
04
3
3
2
8
05
3
3
2
8
06
3
3
3
9
07
3
3
3
9
08
3
2
3
8
09
3
2
3
8
10
3
3
2
8
11
3
3
3
9
12
3
2
3
8
13
3
3
2
8
14
3
3
3
9
15
3
3
3
9
16
3
2
3
8
17
3
3
2
8
18
3
2
2
7
19
3
3
2
8
20
3
2
3
8
21
3
3
3
9
22
3
2
2
7
23
3
2
2
7
24
3
2
3
8
25
3
2
3
8
26
3
3
2
8
Jumlah
212
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa
dari 3 pertanyaan yang penulis bagikan kepada responden ternyata jawaban
responden terbanyak adalah a dengan nilai 3 dan b dengan nilai 2 dengan
jumlah nilai jawaban seluruhnya 212.
3. Sirkulasi Udara.
Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat
diperlukan apabila dalam ruang tersebut penuh pegawai. Pertukaran udara
yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para pegawai.Tetapi
sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan
kelelahan dan para pegawai semangatnya akan menurun.
Dari hasil Kuisioner yang diedarkan kepada para responden, diperoleh
data yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Tanggapan Responden Terhadap Sirkulasi Udara
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah
Nilai
1
2
3
4
5
01
3
3
2
8
02
3
3
3
9
03
3
2
2
7
04
3
2
2
7
05
2
3
2
7
06
2
3
3
8
07
3
3
3
9
08
2
3
3
8
09
2
3
2
7
10
3
3
3
9
11
3
3
3
9
12
3
3
2
8
13
3
3
3
9
14
3
3
3
9
15
2
3
2
7
16
3
3
2
8
17
2
3
3
8
18
3
3
2
8
19
2
3
2
7
20
2
3
2
7
21
3
3
3
9
22
2
3
2
7
23
2
3
2
7
24
2
3
2
7
25
3
3
3
9
26
2
3
3
8
Jumlah
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
206
Berdasarkan data pada tabel 3 tersebut, maka dapat diketahui bahwa dari
tiga pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden terbanyak untuk ketiga
pertanyaan adalah a dengan nilai 3 dan sisanya menjawab b dengan nilai 2.
Jumlah nilai jawaban responden tersebut 206.
Setelah penulis sajikan data untuk masing-masing indikator, maka berikut
ini penulis sajikan tabel yang memuat rangkuman nilai jawaban responden
untuk variabel tata ruang kantor seperti tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel 5.
Rangkuman nilai variabel Tata Ruang Kantor (X) Pegawai Bagian
Umum Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat
Responden ( N )
Jumlah Nilai
01
25
02
27
03
23
04
23
05
23
06
26
07
26
08
24
09
24
10
26
11
27
12
25
13
26
14
27
15
25
16
24
17
25
18
23
19
24
20
24
21
27
22
22
23
22
24
24
25
26
26
25
Jumlah
643
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
Berdasarkan data pada tabel 4 tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa
pada variabel tata ruang kantor jumlah nilai jawaban responden tertinggi
adalah 27 sebanyak empat responden dan jumlah nilai jawaban terendah
adalah 22.
B. Semangat Kerja Pegawai
Seperti yang telah penulis kemukakan bab sebelumnya bahwa
semangat kerja adalah sebagai dependen variabel. Dan Untuk mengukur
semangat kerja pegawai digunakan 3 ( tiga ) indikator, yang juga telah
disebutkan terdiri dari tingkat kerjasama pegawai, tingkat disiplin kerja ,
tingkat kepuasan kerja dan tingkat kehadiran pegawai.
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian dengan menggunakan
kuisioner dalam bentuk tabel-tabel skor penilaian dari 26 orang responden
antara lain :
1.
Tingkat kerjasama pegawai
Tingkat kerjama Yang dimaksud disini adalah sejauh mana para pegawai
bekerja sama di dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan rekanrekannya yang lain, yang disebabkan karena berhalangan atau
bertumpuknya pekerjaan yang dilaksanakan.
Dengan adanya kerjasama yang baik sesama pegawai, maka dapat
menciptakan suasana yang harmonis sehingga pekerjaan yang dibebankan
kepadanya dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Tabel 6. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat kerjasama pegawai
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah Nilai
1
2
3
4
5
01
3
3
3
9
02
3
3
3
9
03
3
3
3
9
04
3
3
3
9
05
3
2
2
7
06
3
3
3
9
07
3
3
2
8
08
3
3
3
9
09
3
3
2
8
10
3
3
2
8
11
3
3
3
9
12
2
3
3
8
13
2
3
3
8
14
3
3
2
8
15
3
2
2
7
16
3
2
2
7
17
2
3
3
8
18
3
2
3
8
19
3
3
3
9
20
3
2
3
8
21
3
3
3
9
22
2
3
2
7
23
2
3
2
7
24
3
3
3
9
25
3
3
3
9
26
2
3
2
7
Jumlah
Sumber data : Hasil daftar pertanyaan
213
Berdasarkan data pada tabel 6 tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa
dari tiga pertanyaan yang penulis gunakan untuk mengukur tingkat
kerjasama pegawai, ternyata jawaban responden terbanyak adalah a dengan
nilai 3 dan sisanya menjawab b nilai 2, jumlah nilai jawaban seluruhnya
adalah 213.
2. Tingkat keluhan pegawai dalam pekerjaan
Kemudian untuk indikator yang berkaitan dengan tingkat keluhan
pegawai dalam pekerjaan adalah seorang pegawai yang selalu tidak
mempunyai semangat dalam pekerjaan, data yang berhasil dihimpun di
lapangan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Keluhan pegawai dalam pekerjaan
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah Nilai
1
2
3
4
5
01
2
3
2
7
02
3
3
2
8
03
3
3
2
8
04
3
3
2
8
05
2
3
2
7
06
3
3
3
9
07
3
3
2
8
08
3
3
3
9
09
2
3
2
7
10
3
3
2
8
11
3
3
3
9
12
2
3
3
8
13
3
3
3
9
14
3
3
3
9
15
2
3
3
8
16
2
3
3
8
17
3
3
2
8
18
3
3
2
8
19
3
3
2
8
20
2
3
3
8
21
3
2
3
8
22
2
3
3
8
23
2
2
3
7
24
3
3
3
9
25
3
2
3
8
26
3
2
2
7
Jumlah
209
Sumber data : Hasil jawaban responden
Berdasarkan data pada tabel 7 tersebut, maka dapat diketahui bahwa dari tiga
pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden tentang keluhan pegawai
dalam pekerjaan ternyata jawaban responden terbanyak adalah a dengan nilai
3 dan sisanya b dengan nilai 2 serta jumlah nilai jawaban responden
seluruhnya adalah 209.
3. Tingkat kepuasan kerja
Yang dimaksud disini adalah untuk mengetahui efektif tidaknya kerja
seorang pegawai dengan adanya pegawai yang mempunyai kepuasan kerja
dalam menjalankan tugas yang diberikan, maka berarti mereka akan mampu
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Adapun data mengenai tingkat kepuasan kerja pegawai dilihat pada
tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap tingkat kepuasan kerja
Responden
Jawaban Responden
(N)
1
2
3
Jumlah Nilai
1
2
3
4
5
01
2
2
3
7
02
3
3
2
8
03
3
2
2
7
04
2
3
3
8
05
2
2
3
7
06
3
3
3
9
07
3
2
3
8
08
3
2
3
8
09
3
2
3
8
10
3
2
3
8
11
3
3
3
9
12
3
3
3
9
13
3
2
2
7
14
3
3
2
8
15
2
3
2
7
16
2
3
2
7
17
3
3
2
8
18
3
2
2
7
19
3
2
3
8
20
3
2
2
7
21
3
3
3
9
22
3
3
2
8
23
3
2
2
7
24
3
3
3
9
25
3
3
3
9
26
3
2
2
7
Jumlah
204
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
Berdasarkan data pada tabel 8 tersebut, maka dapat diketahui bahwa dari tiga
pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden untuk mengukur tingkat
kepuasan kerja pegawai, ternyata jawaban responden terbanyak adalah b
dengan nilai 2 dan sisanya menjawab a dengan nilai 3 sedangkan jumlah nilai
jawaban responden seluruhnya adalah 204.
Setelah penulis kemukakan data untuk masing-masing indikator pada
variabel semangat kerja pegawai, maka selanjutnya penulis sajikan
rangkuman data masing-masing responden untuk variabel semangat kerja.
Tabel 9.
Rangkuman nilai responden untuk variabel Semangat Kerja (Y)
Pegawai Bagian Umum Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai
Barat.
Responden ( N )
Jumlah Nilai
01
23
02
25
03
24
04
25
05
21
06
27
07
24
08
26
09
23
10
24
11
27
12
25
13
24
14
25
15
22
16
22
17
24
18
23
19
25
20
23
21
26
22
23
23
21
24
27
25
26
26
21
Jumlah
626
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
Berdasarkan data pada tabel 9 tersebut, maka dapat diketahui bahwa pada
variabel semangat kerja pegawai, diketahui jumlah nilai responden tertinggi
adalah 27 sebanyak 3 responden dan jumlah nilai responden terendah adalah
21 yaitu sebanyak 3 responden. Sedangkan jumlah nilai jawaban responden
seluruhnya adalah 626.
Kemudian penulis sajikan tabel 10 yang memuat jumlah nilai responden
untuk variabel Tata Ruang Kantor dan semangat Kerja pegawai dalam tabel
berikut ini.
Tabel 10. Nilai variabel tata ruang Kantor (X) dan Semangat Kerja (Y) Pegawai
Bagian Umum Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat
Responden
Nilai Mentah
(N)
Tata Ruang Kantor (X)
Semangat Kerja (Y)
1
2
3
01
25
23
02
27
25
03
23
24
04
23
25
05
23
21
06
26
27
07
26
24
08
24
26
09
24
23
10
26
24
11
27
27
12
25
25
13
26
24
14
27
25
15
25
22
16
24
22
17
25
24
18
23
23
19
24
25
20
24
23
21
27
26
22
22
23
23
22
21
24
24
27
25
26
26
26
25
21
Jumlah
643
626
Sumber data : hasil daftar pertanyaan
Berdasarkan pada tabel 10 nilai jawaban responden variabel tata ruang
kantor ( X ) adalah 643, sedangkan nilai jawaban responden variabel semangat
kerja ( Y ) adalah 626
V. PENUTUP
A. Kesimpulan.
Setelah penulis menganalisis data dalam Bab V, maka penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. Bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel tata ruang kantor
dalam meningkatkan semangat Kerja Pegawai Bagian Umum Pada Kantor
Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat. Hal tersebut dari hasil analisis data
dengan rumus Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs) dimana rs hitung yang
diperoleh sebesar 0,578 ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan harga
rs teoritis (tabel harga-harga kritis rs) pada tingkat kepercayaan 95% untuk N
= 26 yaitu 0,329.
2. Bahwa hipotesis yang penulis kemukakan dapat diterima kebenarannya. Hal
tersebut terbukti dari hasil pengujian hipotesis dengan rumus uji t, diperoleh
t hitung sebesar 3,468 yang ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan
harga tabel t (tabel harga-harga kritis t) pada tingkat kepercayaan 95% untuk
N – 2 (26 – 2) = 24 yaitu 1,711.
B. Saran-saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Oleh karena tentang tata ruang kantor yang telah dilakukan oleh pimpinan
berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai bagian umum pada Kantor
Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat, maka hendaknya koordinasi oleh
pimpinan yang telah dilakukan lebih ditingkatkan lagi karena dengan
semangat kerja yang terus meningkat, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kepada pegawai.
2. Hendaknya para pegawai khususnya pegawai bagian umum pada kantor
Dinas Sosial Kabupaten Kutai Barat perlu meningkatkan semangat kerja
dengan lebih baik.
3. Perlu diperhatikan faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi tingkat
semangat kerja pegawai, sehingga semangat kerja yang telah meningkat
dapat tetap dipertahankan.
BIBLIOGRAFI
ANONIM, 1999, Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, Penerbit, CV. Eko
Jaya, Jakarta.
ALEX S. NITSEMITO, 1988, Management Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.
KARTONO KARTINI, 1985, Pengantar Metodologi Research Sosial, Openerbit
Alumni, Bandung.
KOENTJARANINGRAT ( Merton ), 1985, Metodologi Penelitian Masyarakat,
Penerbit, LIPI Jakarta.
MICHAEL
E. McGILL, 1980, Pengembangan Organisasi, terjemahan
Rochmulyati Hamzah, Penerbit, PT. Gramedia, Jakarta.
MASRI SINGARIMBUN dan SOFIAN EFFENDI, 1985, Metode Penelitian
Survai, Penerbit, LP3ES, Jakarta.
H. SIAGIAN, 1985, Management Suatu Pengantar, Penerbit Alumni, Bandung.
S. PAMUDJI, 1983, Kepemimpinan Suatu Pengantar, Penerbit P.T. Bina aksara,
Jakarta.
SUDJANA, 1986, Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung
SIDNEY SIEGEL, 1985, Statistik Non Parametrik, Penerbit P.T. Gramedia, Jakarta.
SONDANG P. SIAGIAN, 1983, Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan,
Penerbit, PT. Gunung Agung, Jakarta.
SUTRISNO HADI, 1987, Metodologi Research Jilid 1 & 2, Penerbit, Fakultas
Psikologi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
SOERJONO SOEKANTO, 1982, Teori Sosiologi tentang Pribadi Dalam
Masyarakat,
Penerbit , PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.
SUWARNO HANDAYANINGRAT ( Mc. Farland ), 1984, Pengantar Studi Ilmu
Administrasi Dan Manajemen Penerbit, PT. Gunung Agung
Jakarta.
SOEKIDJO NOTOADMODJO, 1992, Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Rineka Cipta, Jakarta.
WINARNO SURACHMAD, 1984, Dasar-Dasar Tehnik Research, Penerbit, CV.
Tarsito Bandung.
THE LIANG GIE, 1980, Kamus Administrasi, Penerbit, PT. Gunung Agung
Jakarta.
RICHARD M. STEERS, 1980, Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta
ZAINUN BUCHARI, 1981, Manajemen Personalia, Penerbit Balai Aksara,
Jakarta.
____________, 1984, Manajemen Personalia, Penerbit Balai Aksara, Jakarta.
Download