PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR EFFECT ON THE PERFORMANCE OF COMMUNICATIONS OFFICE REVENUE SERVICE EMPLOYEES IN EAST DISTRICT KUTAI Oleh Ernawati, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Folitik, Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 135 pegawai dengan jumlah sampel sebanyak 32 pegawai , data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 32 responden pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur. Data yang dukumpulkan dianalisis dengan uji Regresi Linier Sederhana dengan mengunakan program SPSS For Windows Versi . 11.Data dikumpulkan dengan mengunakan metode angket dengan skala likert . Metode analisa data menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan komunikasi pimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur, setelah mengetahui F Hitung adalah 11.859 dan F Tabel adalah 169.389 dengan kolom signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari 0.05 .Nilai R Squer adalah 0.283 atau 28,3 %, artinya variabel komunikasi pimpinan dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur sebesar 28,3 %, sedangkan sisanya 71,7 % dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel komunikasi pimpinan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Komunikasi Pimpinan, Kinerja Pegawai, Pengaruh, Dinas Pendapatan Daerah ABSTRACT This study aims to determine the effect of Communications Leadership Against Employee Performance On Revenue Service of East Kutai. Total population of this study were 135 employees with a total sample of 32 employees, the data collected through questionnaires to 32 respondents Revenue Service employee in East Kutai Regency. The data were analyzed by dukumpulkan Simple Linear Regression using the program SPSS for Windows version. 11.Data collected using the method of questionnaire with Likert scale. Methods of data analysis showed that there was a positive and significant influence on employee performanceled communications at the Department of Revenue East Kutai Regency, after knowing F count was 11 859 and 169 389 with F table is significant column of 0.002 less than 0.05 .Value R squer is 0.283 or 28.3%, meaning that leadership communication variables can improve the performance of employees at the Department of Revenue of East Kutai 28.3%, while the remaining 71.7% is influenced by other variables besides leadership communication variables not examined in this study. Keywords: Communication Leadership, Employee Performance, Effect, the Department of Revenue 1. Pendahuluan Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Dalam penyelenggaraanya, Otonomi Daerah dilaksanakan dengan prinsip – prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerintah dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.Pemberian kewenangan otonomi kepada daerah Kabupaten / Kota didasarkan atas azas desentralisasi saja dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam kewenangan otonomi yang luas itu tercakup keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang meliputi kewenangan bidang pemerintahan kecuali kewenangan dibidang politik luar negeri , pertahanan keamanan, peradilan, moneter data fiskal, agar serta kewenangan bidang lainnya yang akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Disamping itu keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dari perencanaan , pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi. Pemberian kewenangan pemerintahan yang luas kepada daerah membawa konsekuensi langsung berkurangnya kewenangan pemerintah pusat terhada daerah dan penambahan tanggung jawab kepada daerah. Terjadinya penambahan kewenangan membawa konsekuensi penambahan tugas kepada daerah. Untuk melaksanakan semua tugas itu kemudian dilakukan restrukturisasi kelembagaan. Sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan, dibutuhkan peningkatan kinerja pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin. Agar kinerja pegawai bisa ditingkatkan, maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Menurut Rivai ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain insentif, motivasi kerja, disiplin kerja, kepemimpinan, budaya kerja, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan, komunikasi, iklim organisasi. Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian ini maka hanya faktor komunikasi saja yang diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.Dalam pelaksanaan pekerjaan, pegawai tidak lepas dari komunikasi dengan sesama rekan kerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Komunikasi yang baik dapat menjadi sasaran yang tepat dalam meningkatkan kinerja pegawai. Melalui komunikasi pegawai dapat meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan kinerja . Melalui komunikasi juga pegawai dapat saling bekerja sama satu sama lain ( Pace & Faules, 2005: 4 ). Dari Obsevasi awal yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Kutai Timur dapat diketahui bahwa kinerja pegawai di kantor tersebut masih kurang baik. Hal ini terlihat masih banyaknya tugas yang dilakukan dengan waktu yang terlalu panjang. Selain itu dari segi penyelenggaraan administrasi masih kurang baik, yang terlihat dari menkanisme yang terlalu berjenjang. Semua permasalahan yang terungkap dari obsevasi awal tersebut, salah satunya di sebabkan dari segi pegawai sendiri kurang komunikasi untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahaminya dalam pelaksanaan kerja. Masih kurang komunikasi sehingga arus informasi masih kurang lancar. Dari gambaran kinerja yang masih kurang baik diatas, permasalahan komunikasi pimpinan dengan kinerja pegawai terjadi karena kurangnya faktor komunikasi antar pimpinan dan pegawai. 2. Landasan Teori 2.1. Komunikasi Pimpinan Komunikasi Pimpinan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan komunikasi kepada orang lain atau pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya dengan melalui koordinasi, prestasi dan pengawasan. Secara terminologis komunikasi pimpinan adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang. Di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human 2.2. Kinerja Pegawai kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya Kinerja pegawai adalah prestasi kerja yang ditunjukkan dalam bentuk hasil kerja nyata dan perilaku dalam suatu instansi. Perilaku pegawai meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi dan partisipasi aparatur. 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini adalah penelitian yang berstruktur yang dimulai dari pengajuan hipotesis. Penelitian kolerasional untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi Pimpinan ( X ) dan Kinerja Pegawai ( Y ). Dasar penarikan Dasar dalam pengambilan sampel adalah dengan mengunakan rumus Slovin ( Dalam Umar , 2004 ; 108 ) sebagai berikut : di mana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. untuk menggunakan rumus ini tentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan presentase. Semakin besar toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki akurat sampai 95%. Sampel pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur sebnayak 135 pegawai dan akan dilakukan survei dengan mengambil sampel. Beberapa sampel yang dibutuhkan apabila batas toleransi kesalahan 20 % : Jadi dapat ditarik populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Kutai Timur yang berjumlah 32 orang pegawai . Penelitian diuji kevalidannya mengunakan 3 ( tiga ) butir pertanyaan dari indikator Komunikasi Pimpinan variabel independen atau variabel bebas adalah sebagai berikut : (1 ) Pimpinan memberi arahan, (2). Pimpinan melakukan evaluasi pekerjaan, (3). Ada umpan balik dari pegawai.dan 3 ( tiga ) indikator dari Kinerja Pegawai variabel dependen atau variabel terikat atau variabel terpengaruh, indikatornya adalah (1).Kualitas kerja pegawai, (2). Kemampuan pegawai melakukan pekerjaan, (3). Ketepatan waktu bekerja. Pengujian validitas dengan memberikan kuesioner kepada 32 orang pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur yang hasilnya dianalisa mengunakan uji correlation is significant. Dari 6 ( enam ) butir pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid. Hasil Realibilitas instrument mengunakan program SPSS Windows Versi 11 dengan hasil alpa cronbach komunikasi pimpinan adalah 0,962 ( sangat tinggi ), dan kinerja pegawai adalah 0,931 4. Hasil dan Pembahasan R 0.532a Tabel. 1. Hasil Uji Analisa Regresi Sederhana KOEFISIEN R2 F Konstant X 0,283 11.859 2.354 0.962 Y 0.931 Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat R adalah 0,532a hal ini menunjukkan bahwa komunikasi pimpinan (X) memiliki hubungan yang sedang, sedangkan nilai Koefisien determinasi (R2) sebesar .0.283 yang bermakna bahwa komunikasi pimpinan (X) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 28.3 %, Sedangkan sisanya sebesar 71.7 % di pengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti. Dari pengujian signifikan diatas ,dapat diketahui nilai F hitung ( 11.859 ) lebih besar dari F tabel ( 169.389 ) dengan signifikasi 0,002 lebih rendah dari batas nilai signifikasi 0,005 sehingga dapat terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komunikasi Pimpinan dan Kinerja Pegawai. 5. Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengolahan data secara manual dan penghitungannya setelah dilakukan analisis, maka didapat kesimpulan hal- hal sebagai berikut : a. Hasil analisis dan penghitungan dengan mengunakan analisi Model Summary diperoleh persamaan sebagai berikut : diketahui bahwa hasil dari nilai R adalah 0.532a., hal ini menunjukan bahwa komukasi pimpinan ( X) memiliki hubungan sedang, sedangkan nilai koefisien determinasi Koefisien determinasi (R2) sebesar .0.283 yang bermakna b. c. bahwa komunikasi pimpoinan (X) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 28.3 %, Sedangkan sisanya sebesar 71.7 % di pengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil uji hipotesin secara Parsial ( Uji F ), pengujian dilakukan dengan cara membandingkan angka signifikan hasil hitungan dengan syarat signifikan 0,05 atau 5 %. Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukan niali F hitung = 11.859 lebih besar dari F tabel 169.389 dengan signifikasi 0,002. Dengan mengunakan batas signifikasi 0,05, nilai signifikasi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh hipotesis yang menyatakan bahwa komunikasi pimpinan ( X ) memilikii pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai ( X ) maka dengan demikian hipotesis pertama ( H1 ) di terima. Berdasarkan hasil uji analisis regresi sederhana hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai ( Y ) dipengaruhi oleh komunikasi pimpinan ( X ), hasil pengujian terhadap rumusan masalah yaitu terdapat pengaruh yang positif dan variabel komunikasi pimpinan ( X ). Dari hasil bentuk persamaan regresi standartdizet coefficients diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 0,2.354 + 0,494 X. Persamaan regresi tersebut diatas menunjukan bahwa X berpengaruh terhadap Y dengan penjelasan sebagai berikut : nilai konstanta sebesar 0,2.354 angka tersebut menunjukan kinerja ( Y ) yang diperoleh jika variabel komunikasi pimpinan ( X ) diabaiakn, ni l a i β sebesar sebesar 0,494 menunjukan bahwa ada pengaruh komunikasi pismpinan ( X ) terhadap kinerja pegawai ( Y ), yang bermakna bahwa bila variabel komunikasi pimpinan ( X ) meningkat maka akan mendorong kinerja pegawai sebesar 0,494 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap konstant. 6. Saran 1. Kepada pihak pemangku kebijakan pada Dinas pendapatan Kabupaten Kutai Timur agar tetap meningkatkan kinerja pegawainya dengan meningkatkan tingkat komunikasi pemimpinnya sehingga tercipta pegawai yang berkualitas 2. Kepada pegawai harus senantiasa meningkatkan tingkat komunikasi pemimpinnya dan skillnya melalui pelatihan teknis dan administratif guna memberikan pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.. 3. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan kajian Kinerja pegawai dengan mencaari variabel lainnya yang mempengaruhi kinerja Daftar Pustaka (1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). Amstrong, M. 1994, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Media Kompetindo. As’ad, Mochammad, 2003. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Bestira, I, 1998, Produktivitas Perusahaan, Bandung: Alumi. Gibson, James L, John M.I, James H. Donnely, 1996 Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses. Edisi Kedelapan, Jakarta: Bina Aksara. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE. Hasibuan, Muhammad. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Lane, Jan Erik. 1995. The Public Sectors, Concept. Model and Approaches, London Sage Publications. Mulyana, Deddy, 2005 . Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Pace , R Wayne, Dan F, Faules, 2005. Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan : Editor DeddyMulyana. Bandung : Remaja Rosda Karya/ Pangabean, Mutiara S, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Simamora,H. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : Bagian Penerbitan STIE YKPN. Vardiansyah, Dani,2004, Pengantar Ilmu Komunikasi : Pendekatan Taksonomi Konseptual. Jakarta : Ghalia Indonesia. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dra. Hj. Nanik Pujiastuti, M.Si Drs. H. Maskan, M.Si NIP. 19610425 198703 2 002 NIP. 19630824 198203 1 001