Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas

advertisement
P E M E R I N T A H
KABUPATEN KUTAI TIMUR
Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam
Perencanaan Pembangunan
Kabupaten Kutai Timur
Oleh:
Ir. Suprihanto, CES (Kepala BAPPEDA Kab. Kutai Timur)
Pada: Lokakarya Monitoring dan Evaluasi Pengarusutamaan dan Pelaksanaan REDD+/RAD GRK
ke dalam Perencanaan Pembangunan di Kalimantan Timur
Balikpapan, 11 November 2013
LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
• Mendorong terwujudnya keselarasan dan integrasi program pembangunan
antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota, pelaku usaha serta masyarakat dalam upaya penurunan
emisi gas rumah kaca.
• Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011, bertujuan untuk
menyusun dokumen kerja pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK)/Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus
(REDD+) sesuai dengan target pembangunan daerah yang tertuang di
dalam Dokumen Perencanaan Daerah (RPJPD, RPJMD, RTRW dan Renstra
SKPD Kab. Kutai Timur).
2
KETERKAITAN REDD+/RAD GRK DENGAN
DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
1. RPJPD Kab. Kutai Timur 2006-2025
Mengendalikan
Kegiatan
Pembangunan
dan Kegiatan
Ekonomi yang
dapat
mengakibatkan
terjadinya
degradasi dan
pencemaran
lingkungan
Kebijakan
Pembangunan
diarahkan
mengindahkan
ambang batas
kuantitas
maupun
kualitas
lingkungan
Setiap
kegiatan
diarahkan
untuk
melakukan
UKL/UPL
dan
AMDAL
Kualitas lingkungan
berkorelasi
langsung dengan
kualitas hidup
manusia dimana
semakin baik
kualitas lingkungan
hidup semakin
positif pengaruhnya
pada kualitas hidup
manusia.
3
KETERKAITAN REDD+/RAD GRK DENGAN
DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
2. RPJMD Kab. Kutai Timur 2011-2015
Misi 2: Memantapkan RTRW Kabupaten Kutai Timur Yang Serasi dan Berwibawa
Tujuan 4: Pemantapan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sasaran 2: Terlaksananya
Pengendalian dan Pemulihan
Kerusakan Lingkungan
Strategi 1: Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Kebijakan 1: Meningkatkan
Upaya Pencegahan Kerusakan
Lingkungan Hidup
Sasaran 3: Terlaksananya
Pengendalian Pencemaran
Lingkungan
Strategi 1: Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Kebijakan 1: Meningkatkan
Deteksi Dini Adanya Pencemaran
Lingkungan
4
KETERKAITAN REDD+/RAD GRK DENGAN
DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
3. RTRW Kab. Kutai Timur 2013-2032
Ketentuan
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Wilayah Kabupaten
Kutai Timur
Arahan Zonasi
(diantaranya)
• Arahan Peraturan Zonasi kawasan
sekitar Jaringan Prasarana Sumber
Daya Air
– Pelarangan pembuangan limbah
padat/sampah ke saluran drainase
• Arahan peraturan zonasi kawasan
di sekitar lokasi pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
– Pembangunan unit pengolahan
limbah B3 memperhatikan prinsipprinsip keamanan lingkungan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
5
SUBSTANSI RAD GRK KAB. KUTAI TIMUR
RAD
RGK
Alih Fungsi Lahan
Pengelolaan
Lahan/Hutan
•
•
LANDBASE
•
LIMBAH
•
•
ENERGI
•
•
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Limbah Padat
Domestik
Limbah Cair/Padat
Industri
Penyediaan Tenaga
Listrik
Transportasi
Industri
6
IDENTIFIKASI SUMBER EMISI DAN SKENARIO
MITIGASI LIMBAH PADAT DOMESTIK
Pengelolaan sampah domestik
yang tidak terkelola dengan baik
• Asumsi proyeksi sampah domestik
yang terus meningkat hingga tahun
2020 sejalan dengan pertumbuhan
penduduk sebesar 10,53%
• Jumlah sampah domestik yang
masuk ke TPA hanya sekitar 10%
saja
• Sekitar 72% tidak terkelola dengan
baik dan terhampar di sembarang
tempat
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Peningkatan Pengelolaan Limbah
Padat Domestik pada TPA dari
sistem Kontrol Landfill menjadi
Sanitary Landfill dan Flaring (untuk
me-recovery gas methane (CH4)
yang dihasilkan), termasuk
meningkatkan persentase jumlah
sampah yang masuk ke TPA hingga
30% dari total jumlah sampah
domestik. Direncanakan TPA
dengan sistem Sanitary Landfill
akan beroperasi pada tahun 2015
(2 tahun setelah dibangun)
7
IDENTIFIKASI SUMBER EMISI DAN SKENARIO
MITIGASI LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Limbah Padat dan Cair Industri
Pabrik Kelapa Sawit
• Terdapat 15 PKS di Kutai Timur
(data sementara Disbun, namun
disebutkan juga telah meningkat
hingga 17 PKS)
• Kapasitas produksi 770 ton tanda
buah segar (tbs)/jam
• Belum ada informasi pengelolaan
limbah padat dan cair yang dapat
digunakan untuk mereduksi emisi
 aksi mitigasi yang dapat
dilakukan
 Mereduksi limbah padat industri
Kelapa Sawit sebesar 20% yang
dimanfaatkan untuk sumber
energi (misal Pellet atau bahan
bahan bakar boiler) dan pupuk
di areal kebun.
 Mendorong swasta (perkebunan
kelapa sawit) untuk
memanfaatkan gas methane
(CH4) dari limbah cair industri
(mill) sebagai sumber energi
dan land aplikasi (pupuk)
8
RENCANA AKSI BIDANG LIMBAH
No
Kegiatan Inti
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Kegiatan Pendukung
1
Mitigasi 1:
Peningkatan Pengelolaan Limbah Padat
Domestik pada TPA dari sistem Kontrol
Landfill menjadi Sanitary Landfill dan
Flaring
Penambahan armada angkut
Peningkatan kapasitas petugas
Introduksi pengelolaan sampah plastik oleh
masyarakat
2
Mitigasi 2:
Pembangunan Sanitary Landfill
Penambahan tugas pengelolaan sampah hingga
ke tingkat Kecamatan
Zonasi pengelolaan sampah yang mencakup
beberapa Kecamatan
Kampanye 3R (reduce, reuse dan recycle)
3
Mitigasi 3:
Reduksi limbah padat industri Kelapa
Sawit sebesar 20% untuk sumber energi
(misal Pellet atau bahan bahan bakar
boiler) dan pupuk di areal kebun.
Peningkatan kapasitas mitra dalam pemanfaatan
limbah padat sawit
Pembangunan percontohan pemanfaatan limbah
padat sawit
Sosialisasi kepada para mitra (industri sawit)
4
Mitigasi 4:
Pemanfaatan gas methane (CH4) dari
limbah cair industri (mill) sebagai sumber
energi dan land aplikasi (pupuk).
Pembangunan industri percontohan
pemanfaatan gas methane industri kelapa sawit
Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
9
RENCANA AKSI BIDANG SEKTOR BERBASIS LAHAN
No
Kegiatan Inti
Kegiatan Pendukung
1
Mitigasi 1:
Rehabilitasi hutan dan lahan
pada berbagai unit
perencanaan
Monitoring Reklamasi Lahan Pasca Tambang
Peningkatan peran serta masyarakat dalam RHL
melalui skema hutan tanaman karet
Monitoring, Evaluasi, Pengawasan dan Pembinaan hutan
Gerakan Penanaman (Reboisasi dan Penghijauan)
Monitoring dan Evaluasi RHL
Pengawasan dan Pengendalian RHL
2
Mitigasi 2:
Penyempurnaan perencanan
wilayah dan Identifikasi
kawasan HCVF pada wilayah
perkebunan serta
melaksanakan pengelolaan
perlindungan terhadap
kawasan-kawasan yang
teridentifikasi sebagai
kawasan HCV sebagaimana
diisyarakat oleh ISP dan
RSPO
Penyempurnaan rencana keruangan wilayah
Sosialisasi identifikasi dan pengelolaan kawasan HCVF
di perkebunan dan kehutanan
Identifikasi kawasan HCV
Monitoring, evaluasi dan supervisi perencanaan
maupun pengelolaan terhadap kawasan-kawasan HCV
oleh kebun
Pengembangan insentif bagi pengelolaan HCV yang baik
Realokasi lahan perkebunan yang masih potensial ke
areal yang marginal
Pelaksanaan sustainable oil palm management
1
0
RENCANA AKSI BIDANG SEKTOR BERBASIS LAHAN
No
Kegiatan Inti
Kegiatan Pendukung
3
Mitigasi 3:
Melakukan perlindungan dan
pengelolaan tata air pada
wilayah gambut
Pengembangan neraca sumberdaya air Kutai Timur
Pelibatan masyarakat dalam perlindungan dan
pengelolaan tata air khususnya wilayah gambut
dengan rehabilitasi
Pengembangan mekanisme Pembayaran Jasa
Lingkungan (PES)
Pengembangan inovasi teknologi pemanfaatan lahan
gambut bagi pertanian dan pemukiman
Pengembangan pemukiman di wilayah gambut yang
memperhatikan aspek tata air dan perlindungan
lahan
4
Mitigasi 4:
Pencegahan dan
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
Peningkatan kapasitas dan kesadaran tentang
pengendalian kebakaran lahan dan hutan
Peningkatan bantuan peralatan pengendalian
kebakaran lahan dan hutan
Monitoring dan pengendalian lapangan
1
1
RENCANA AKSI BIDANG ENERGI, TRANSPORTASI
DAN INDUSTRI
No
Kegiatan Inti
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Kegiatan Pendukung
1
Mitigasi 1:
Pemberlakuan kebijakan pembatasan
umur kendaraan
Efisiensi penggunaan jalan untuk alat
transportasi produksi tambang dan kebun
Peingkatan kapasitas untuk smart driving
2
Mitigasi 2:
Pemberlakuan peraturan uji emisi
kendaraan
Uji emisi gas buang CO2, HC, Kepekatan
asap
Sosialisasi ke perusahaan
3
Mitigasi 3:
Penggunaan BBM ramah lingkungan
Sosialisasi tentang BBM ramah lingkungan
Pengembangan ujicoba BBM ramah
lingkungan
4
Mitigasi 4:
Pemanfaatan sumber energi ramah
lingkungan untuk kebutuhan listrik
Pemanfaatan POME untuk energi listrik
Pemanfaatan Coal Bed Methane
12
KETERKAITAN SKPD DENGAN SUMBER EMISI
Bidang
Penggunaan
Lahan
Bidang Kelola
Limbah
• BAPPEDA,
• Badan Lingkungan
Hidup,
• Kantor Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman,
• Dinas Perkebunan,
• DinasPertambangan
dan Energi,
• Dinas Pertanian
•
•
•
•
BAPPEDA
Dinas Kehutanan,
Dinas Perkebunan,
Dinas Pertambangan
dan Energi,
• Dinas Pertanian
Bidang Energi
• Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika
• Dinas Pertambangan
dan Energi.
13
TERIMA KASIH
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
K A B U PAT E N K U TA I T I M U R
Jl. Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH No. 1 Sangatta 76511
Kab u p aten Ku tai Timu r, Kaliman tan Timu r - In d on esia
Download