konsep dasar sistem persyarafan

advertisement
KONSEP DASAR SISTEM SARAF
Chairul Huda Al Husna
DIVISI SISTEM SARAF
• Sistem saraf pusat (SSP) :
– Otak
– Medula spinalis
• Sistem saraf perifer :
– Motorik (eferen)
– Sensorik (aferen)
• Sistem saraf otonom
– Simpatik
– Parasimpatik
SISTEM SARAF PUSAT
• OTAK
– Serebrum
• Hemisfer ka – korpus kalosum – hemisfer ki
• Lobus
–
–
–
–
–
–
Frontalis : kepribadian, penilaian, berpikir abstrak, perilaku sosial, ekspresi bahasa, gerakan
Temporalis : pendengaran, pemahaman bahasa, menyimpan & mengingat memori
Parietalis : rasa (suhu, nyeri, sentuhan, ukuran, bentuk, jarak)
Oksipitalis : stimuli visual
Pusat broca : kontrol motorik fungsi bicara
Area wernicke : menginterpretasi bicara
– Serebelum
• 2 hemisfer
• Fungsi : tonus otot, gerakan otot, dan keseimbangan
– Batang otak
• Pons : salah satu pusat pernapasan
• Mesensefalon (midbrain) : refleks auditorius dan visual
• Medula oblongata : respirasi, vasomotor, kardiak.
– Struktur primitif
• Talamus : nyeri, fokus perhatian
• Hipotalamus : suhu tubuh, selera makan, keseimbangan air, hormon, emosi,
tidur/bangun
• MEDULA SPINALIS
– Menghubungkan batang otak  foramen magnum  vertebra lumbalis ke2
FUNGSI HIPOTHALAMUS
– HIPOTHALAMUS
FUNGSI KHUSUS HIPOTHALAMUS;
1. PENGATURAN KARDIOVASKULAR
2. PENGATURAN SUHU TUBUH
3. PENGATURAN AIR TUBUH
4. PENGATURAN MAKAN
5. PENGENDALIAN RASA TERANGSANG
DAN MARAH
6. PENGENDALIAN FUNGSI ENDOKRIN
Syaraf Kranial
• Nervus kranialis
– Nervus I - XII
SISTEM SARAF PERIFER
• Nervus spinalis
– 31 nervus kranialis :
•
•
•
•
•
8 saraf SERVIKAL
12 saraf THORAKAL
5 saraf LUMBAL
5 saraf SACRAL
1 saraf COCCYIGEAL
Medulla Spinalis
• Penghubung otak dan syaraf perifer
• 33 segmen ruas tulang belakang (7 Servikal, 12
Thorakal, 5 Lumbal, 5 Sakral, 4 Koksigeus)
• 31 pasang syaraf spinal (8 Servikal, 12 Thorakal, 5
Lumbal, 5 Sakral, 1 Koksigeus): ka-ki
• Medulla Spinalis :
– Syaraf motorik
– Syaraf sensorik
– Syaraf otonom (simpatik & parasimpatik)
Sendi pada tulang belakang
termasuk sendi Amfiartosis
Gerakan terbatas
31
33
SISTEM SARAF OTONOM
• Sistem saraf simpatik
– Efek fisiologis :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Vasokontriksi
Tekanan darah ↑
Al. Dar ke otot2 skeletal ↑
Frekuensi & kontraktilitas jantung
↑
Frekuensi napas ↑
Relaksasi otot polos bronkus, GI
tract, urinarius tract
Kontraksi spingter
Pelebaran pupil & relaksasi
muskulus siliaris
Sekresi pankreas ↓
• Sistem saraf parasimpatik
– Efek fisiologis :
• Vasodilatasi pembuluh darah
genetalia eksterna
• Tonus otot GI tract, peristaltis ↑
• Pengecilan pupil
• Sekresi pankreas, saliva,
lakrimalis ↑
• Frekuensi & kontraktilitas otot
jantung ↓
• Kontriksi otot polos bronkus
• Relaksasi spingter sistem
urinarius & ↑ tonus kandung
kemih
NEURON
• SINAPS
HUBUNGAN ANTAR NEURON ATAU
NEURON DENGAN OTOT
• NEUROMUSCULAR JUNCTION =
myoneural
HUBUNGAN ANTARA NEURON
DENGAN OTOT
Mekanisme kerja Sinap
1. Impuls/P.A sampai di axon presinap
2. Saluran ion Ca (kalsium) terbuka
3. Ion Ca masuk  translokasi vesikel
4. Eksositosis (keluarnya transmiter ke celah
sinap)
5. Neurotransmiter berikatan dg reseptor
6. Efek Excitatory (menghantar) atau Inhibitory
(menghambat) impuls
NEUROTRANSMITER
• BAHAN YANG DISINTESIS OLEH
BADAN SEL DAN DISEKRESI OLEH
UJUNG AKSON
• DAPAT BERSIFAT EKSITASI DAN
INHIBISI
• ZAT TRANSMITER EKSITASI
Misal ; ASETILKOLIN, ZAT P
NOR ADRENALIN
ADRENALIN , GLUTAMAT.
• ZAT TRANSMITER INHIBISI
Misal ; SEROTONIN, DOPAMIN
GABA, GLISIN, , ASPARTAT.
Sirkulasi darah
• Arteri karotis umum ka/ki  arteri karotis
internal dan eksternal ka/ki
• Arteri karotis eksternal  leher,
kerongkongan, laring, faring, rahang bawah,
muka
• Arteri vertebralis
• Arteri karotis interna  masuk ke dalam
tengkorak  sirkulus Willisi  otak  arteri
optik, arteri otak anterior, arteri otak tengah
Mekanisme pelindung otak &
medula spinalis
•
•
•
•
1. Tulang
2. Meningen (Meninx)
3. Cairan Serebrospinalis
4. Blood Brain Barrier (Sawar Darah Otak)
SELAPUT SSP ( MENINX )
dari luar ke dalam :
epidural
1. DURAMATER
 TEBAL DAN KERAS
subdural
2. ARACHNOID
 TIPIS DAN LUNAK
subarachnoid
3. PIAMATER

TIPIS DAN LUNAK
CAIRAN SEREBROSPINAL
• terdapat di dalam ventrikel otak
• dibentuk oleh : plexus choroideus
• Direabsorpsi di rongga Sub arachnoid
• penimbunan  HIDROCEPHALUS, krn
– Obstruksi
– Penurunan reabsorpsi
• fungsi : - bantalan pengaman
- metabolisme jaringan SSP
Sawar darah otak (SDO) = Blood brain
barrier (BBB)
• terbentuk dari sel-sel endotel yang
saling berikatan erat di kapiler otak.
• melindungi sel-sel otak terhadap bahanbahan asing.
• banyak bahan kimia maupun obat tidak
dapat lewat.
• Mudah lewat : 02, H20, CO2, glukosa,
alkohol, asam amino.
Perbedaan Pembuluh Darah dan SDO:
REFLEKS SEDERHANA
• JAWABAN MOTORIK YANG TERJADI
KARENA PERANGSANGAN SENSORIK
YANG DIOLAH DI MEDULA SPINALIS
• Contoh :
REFLEKS PENARIKAN DIRI (
REFLEKS MENGGARUK
REFLEKS BERJALAN.
WITHDRAWAL REFLEX )
KOMPONEN LENGKUNG REFLEKS
TERDIRI DARI :
1. RESEPTOR
2. SARAF SENSORIK
3. SINAPS
4. SARAF MOTORIK
5. TARGET ORGAN
Refleks
• Mekanisme kerja dasar
sistem saraf
• Busur refleks :
Rangsangan 
Reseptor 
Saraf Sensoris 
Saraf Pusat 
Saraf Motorik 
Efektor (organ
pelaksana)
Pemeriksaan Fisik
•
•
•
•
•
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
12 N. Cranialis
GCS
Keluhan utama : lumpuh
(hemiplegi/tetraplegi/paraplegi), nyeri,
kesadaran menurun
Pemeriksaan penunjang
• Pencitraan neurologis
– Foto polos
– CT Scan (Computer Tomography)
– MRI (Magnetic Resonance Imaging)
– Angiografi
• Neurofisiologi klinis
– EEG (Elektro Enchepalo Grafi)
– EMG (Elektro Mio Grafi
• Lumbal Pungsi
Foto Polos
CT scan
MRI
Angiografi
Lumbal Pungsi
EEG
EMG
TREPANASI
• Trepanasi/kraniotomi adalah suatu tindakan
membuka tulang kepala yang bertujuan
mencapai otak untuk tindakan pembedahan
definitif.
• Indikasi :
– Penurunan kesadaran tiba-tiba
– Adanya tanda herniasi/lateralisasi otak
– Adanya cedera sistemik yang memerlukan operasi
emergensi, dimana CT Scan Kepala tidak bisa
dilakukan.
Pada pasien trauma, adanya trias klinis yaitu penurunan
kesadaran, pupil anisokor dengan refleks cahaya menurun dan
kontralateral hemiparesis merupakan tanda adanya penekanan
brainstem oleh herniasi uncal dimana sebagian besar disebabkan
oleh adanya massa extra aksial.
Kraniotomi, Kraniektomi, Kranioplasti
VP Shunt
• Ventrikulo-Peritoneal Shunt
– Ventriculoperitoneal shunting is surgery to
treat excess cerebrospinal fluid (CSF) in the brain
(hydrocephalus).
TERIMAKASIH
Download