Ilmu Perkembangan Gerak Pertemuan 13

advertisement
Proses pemulihan lesi
pada susunan saraf
Tanda dan Gejala

UMN






Paresis/paralysis
Spastisitas, tonus otot berlebihan
Reflek fisiologis berlebihan (termasuk clonus)
Reflek patologis positif (misal Babinsky)
Atrofi otot jarang terjadi (waktu lama  atrofi disuse)
LMN





Paresis/paralysis
Flaccid, tonus otot menurun/tak ada
Reflek fisiologis menurun/tak ada
Reflek patologis negatif
Atrofi otot nyata
Positive vs negative feature
Pada UMN lesi khususnya otak/traktus
piramidalis
 Positif:




Abnormal postur
Abnormal reflek proprioceptive (spastisitas)
Abnormal reflek fisiologis
Negatif:



Shock
Kelemahan
Hilangnya deksteritas
Penyebab kerusakan saraf





Trauma langsung/tak langsung
Infark dan atau perdarahan
Tumor
Infeksi
Keturunan, keracunan, tak diketahui dll
Pemulihan kerusakan saraf


Kemampuan plastisitas (kemampuan SSP
untuk beradaptasi terhadap kebutuhan
fungsional)
Dikategorikan sbg pemulihan spontan dan
reorganisasi mekanisme neural
Plastisitas

Kapasitas dari sistem saraf pusat untuk
beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional

Mekanisme ini termasuk: perubahan kimia
saraf (neurochemical), penerimaan saraf
(neuroreceptive) , perubahan struktur neuron
saraf dan organisasi otak
Pengaruh latihan motorik
terhadap plastisitas
 Studi pada hewan: latihan motorik
memperkuat hubungan neuron yang ada
dan menciptakan hubungan yang baru
 Pada manusia: latihan motorik
menghasilkan perubahan fungsional di
dalam otak, seperti:


Perubahan aktivitas di level cortical
Meningkatkan vaskularisasi
Plastisitas otak setelah lesi
 Pemulihan fungsi setelah lesi otak
sebagian besar diakibatkan oleh proses
reorganisasi (perubahan struktur dan
fungsi) sebagai respon dari latihan dan
pengalaman pada otak yang normal
 Pemulihan ini meliputi:

Aktivasi bilateral dari sistem motorik

Penggunaan jalur ipsilateral

Perekrutan area motorik tambahan
Kategori Pemulihan
Pemulihan spontan: akibat proses
perbaikan yang terjadi seketika setelah lesi
 Reorganisasi dari mekanisme neural:
dipengaruhi oleh pemakaian (latihan
motorik) dan pengalaman

Mekanisme pemulihan

Diaschisis (neural shock)





Unmasking:



Gangguan laten dari aktivitas neuronal di dekat area
kerusakan
Penurunan suplai darah dan metabolisme
Biasanya pasien menunjukkan gejala flaccid
Pemulihan dini (3-4 minngu setelah lesi) biasanya
disebabkan oleh resolusi dari diaschisis
Denervation supersensitivity
Silent synapses recruitment
Sprouting:


Axonal regeneration
Collateral sprouting
Faktor yang mempengaruhi
Pemulihan








Umur
Kematangan dari area yang rusak
Fungsi dari area tersisa
Ukuran lesi
Pengalaman
Perjalanan lesi
Pemakaian/latihan motorik/pekerjaan spesifik
Lingkungan
Tujuan Rehabilitasi
Pencegahan
1.
Impairment
Kemunduran fungsi
Pemulihan
2.



Impairment yang mendasari
Menurunkan gejala
Memulihkan fungsi
Kompensasi/substitusi sbg pilihan terakhir
3.



Óptimalisasi fungsi
Minimalisasi participation restriction
Optimalisasi adaptasi terhadap impairment dan
activity limitation yang permanent
Hubungan tonus dan gerak

Flaccid
 Spastisitas minimal
 Spastisitas berat


Spastisitas menurun


Spastisitas ringan/
normal



Tak ada gerakan
Gerakan minimal
Gerak dlm pola
sinergis (stereotype)
Gerak menjadi lebih
selektif
Gerak semakin
terkontrol
Download