Knowledge Management Pada Telkom, Tbk

advertisement
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH
TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
OLEH :
AHMAD BURHANUDIN
P056101331.46
PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan kumpulan manusia yang tumbuh, berkembang,
berubah, bergabung dan membagi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Artinya suatu organisasi ingin
mendapatkan tujuan tertentu dengan cara mengerjakan segala sesuatu secara
bersam-sama. Secara teoritis organisasi terdiri dari 3 bagian, yaitu perilaku,
struktur dan proses.
Perilaku organisasi yaitu penelahaan tentang individu dan kelompok dalam
lingkungan organisasi. Struktur organisasi adalah suatu cetak biru organisasi yang
menunjukkan bagaimana manusia dan pekerjaan dikelompokkan bersama.
Sedangkan proses adalah aktivitas yang memberikan nafas kehidupan bagi
struktur organisasi. (Gibson et al.1985)
Memasuki dunia bisnis dan menjalankan suatu usaha membutuhkan
kemampuan dalam mengatur segala aspek yang terkait dengan bisnis yang akan
dijalankan agar tujuan yang dinginkan dapat terwujud. Dalam hal ini adalah
keinginan untuk meraih keberhasilan yanng disertai dengan besarnya keuntungan
yang diperoleh. Namun, saat ini menjalankan bisnis merupakan suatu hal yang
tidak mudah untuk dilakukan, mengingat tingginya tingkat persaingan yang
ditandai dengan semakin banyaknya pelaku bisnis, walaupun bidang bisnis itu
sendiri juga semakin meluas. Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan oleh
pelaku bisnis( perusahaan) agar mampu bertahan dalam dunia bisnis bahkan
berupaya agar menjadi perusahaan dengan penguasaan terbesar.
Knowledge atau pengetahuan merupakan aset yang tak ternilai yang
dimiliki oleh setiap individu. Pengetahuan yang dimiliki setiap individu pun
berbeda-beda tergantung dari banyaknya informasi yang dimiliki individu
tersebut. Pencapaian strategi bisnis suatu perusahan bisa berhasil jika terjadi
pertukaran pengetahuan yang dilakukan dalam organisasi sehingga dengan
bertambahnya pengetahuan diantara karyawan dalam suatu perusahaan kinerja
karyawan dalam melakukan pekerjaannya berjalan dengan baik. Pertukaran
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
pengetahuan ini akan berjalan dengan baik jika dikelola melalui knowledge
management.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan
penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang
terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel
(fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon
bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara
langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. PT telkom merupakan BUMN
yang berhasil menerapkan knowledge management di dalam organisasinya. Hal
ini terbukti dari beberapa penghargaan yang diperoleh PT Telkom atas
keberhasilannya
dalam
mengelola
knowledge
management.
PT
telkom
menerapkan knwoledge management dimulai tahun 2003 sehingga PT Telkom
mampu melakukan inovasi-inovasi baru.
B. Tujuan
1. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang aplikasi knowledge
management yang diterapkan oleh PT Telkom (Tbk).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi manajemen pengetahuan
Manajemen
pengetahuan
(knowledge
management)
adalah
proses
bagaimana organisasi menghasilkan kemakmuran dari sisi intelektual atau
knowledge base assets, yakni sesuatu yang bernilai tanpa dimensi fisik yang
melekat pada orang, atau diperoleh dari proses, sistem dan budaya yang berkaitan
dengan organisasi, merek, pengetahuan individu, hak kekayaan inteektual
(intelectual property), lisensi serta pengetahuan organisasi (pangkalan data,
pemahaman mengenai proses-proses organisasi dan relationship). Kemakmuran
dapat diperoleh jika organisasi dapat menggunakan pengetahuan untuk
menciptakan proses yang lebih efektif dan efisien. Selain itu juga, perusahaan
mampu menggunakan pengetahuan untuk menciptakan nilai atau manfaat bagi
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
konsumen dengan mendorong inovasi pengembangan produk yang unik (Djohar,
2000). Di lain pihak, Nonaka ( 1995) mengungkapkan bahwa manajemen
pengetahuan
adalah
usaha
mengumpulkan,
mengorganisasi,
menciptakan
pengetahuan baru, menyebarkannya ke organisasi dan memanfaatkan pengetahuan
tersebut dalam teknologi dan produk yang baru. Manajemen pengetahuan
merupakan proses yang terus menerus harus dilakukan oleh perusahaan, sehingga
proses tersebut akan menjadi satu budaya organisasi yang akan membentuk
organisasi yang berbasis pengetahuan. Pengetahuan organisasi perpaduan
pengetahuan individu dan pengetahuan kelompok yang dikelola menjadi
keunggulan
organisasi.
Ketidakmampuan
organisasi
dalam
mengelola
pengetahuan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi melakukan inovasi
berkelanjutan. Keterlibatan manajemen pengetahuan bersumber pada hambatan
penciptaan pengetahuan individu dan hambatan organisasi yang terkait dengan
paradigma perusahaan.
Kerangka manajemen pengetahuan melibatkan sumberdaya manusia,
informasi dan teknologi. Faktor penting yang berhubungan dengan sumberdaya
manusia antara lain adalah mengetahui dengan pasti apa yang membuat komunitas
tertarik, mengidentifikasi pengetahuan penting bagi sumberdaya manusia dan
Jenis penerapan knowledge management ada dua, yaitu:
1. Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al.,
2004). Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai
personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari
individu (perorangan). Pengalaman yang diperoleh tiap karyawan tentunya
berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi yang tidak dapat diprediksi. Definisi
experience yang diambil dari kamus bahasa Inggris adalah the
process of gaining knowledge or skill over a period of time through seeing and
doing things rather than through studying. Yang artinya proses memperoleh
pengetahuan atau kemampuan selama periode tertentu dengan melihat dan
melakukan hal-hal daripada dengan belajar.
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
2. Explicit knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk
dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Penerapan explicit knowledge
ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau
pernyataan
yang
didokumentasikan,
sehingga
setiap
karyawan
dapat
mempelajarinya secara independent. Explicit knowledge dalam penelitian ini
adalah job procedure dan technology. Job procedure adalah tanggung jawab atau
tugas yang bersifat formal atau perintah resmi atau cara melakukan hal-hal.
Berdasarkan pernyataan Anshori selaku pihak yang mencetuskan knowledge
management, salah satu bentuk konkret dari explicit knowledge adalah Standard
Operation Procedure. Standard Operation Procedure atau prosedur pelaksanaan
dasar dibuat untuk mempertahankan kualitas dan hasil kerja, dimana tugas-tugas
akan semakin mudah dikerjakan dan tamu akan terbiasa dengan sistem pelayanan
yang ada.
Teknologi merupakan salah satu elemen pokok yang terdapat pada
knowledge management, dikenal sebagai media yang mempermudah penyebaran
explicit knowledge. Salah satu teknologi paling mutakhir yang saat ini digunakan
oleh banyak perusahaan untuk proses penyebaran knowledge adalah intranet,
dimana hal ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengakses knowledge dan
melakukan kolaborasi, komunikasi serta sharing knowledge secara ”on line”.
B. Tantangan Dan Manfaat Manajemen Pengetahuan
Keefektifan manajemen dan kajian pengetahuan yang ada dalam organisasi
memerlukan pandangan yang menyeluruh mengenai organisasi tersebut.
Manajemen pengetahuan mencakup aspek sumberdaya manusia, budaya
organisasi dan infrastruktur organisasi. Pengetahuan bukan hanya data atau pun
informasi, tetapi juga pengalaman dan pendapat para pakar. Data merupakan
kumpulan fakta tentang kejadian yang bersifat objektif dan diskret.
Pengetahuan berdasarkan sudut pandangnya dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu pengetahuan tacit (tacit knowledge) dan pengetahuan eksplisit (explicit
knowledge). Pengetahuan tacit merupakan pengetahuan yang ada pada diri
seseorang dan relatif sulit untuk diformalkan atau diterjemahkan, sehingga masih
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
ada hambatan untuk dikomunikasikan dengan individu lainnya. Pengetahuan tacit
bersifat subyektif, intuisis, terkait erat dengan aktifitas dan pengalaman individu
serta idealisme, nilai dan emosi ( Natarajan dan Sekhar,2001). Pengetahuan tacit
memiliki dua elemen, yaitu kognitif dan teknik. Kognitif berkaitan dengan
pikiran, sehingga dikenal dengan mental model. Mental model merupakan suatu
kerangka atau pola pikir dalam melihat atau menganalisa suatu fenomena. Elemen
kedua, yaitu teknis, berkaitan dengan keterampilan psikomotor seseorang,
keahlian atau kecakapan seseorang yang berkaitan dengan know-how (Endaryono,
2004). Pengetahuan eksplisit addalah pengetahuan yang dapat dikemukakan
dalam bentuk data, formulasi, spesifikasi produk, manual dan prinsip-prinsip
umum. (Natarajan dan Shekhar, 2001).
Dalam organisasi, terdapat hubungan antara pengetahuan individu kolektif
dan pengetahuan eksplisit-tacit (gambar). bentuk pertama pengetahuan eksplisit
individu yang diinterpretasikan dengan kecakapannya dan pengetahuan yang
terdapat dalam individu tersebut dapat dengan mudah diajarkan atau dituliskan.
Bentuk kedua adalah pengetahuan tacit individu yang merupakan pengetahuan
yang melekat pada individu yang berupa kerangka berpikir, keahlian, kebiasaan
dan pengetahuan abstrak dan tidak diartikulasi. (Lyles dan Schwenk dalam
Endaryono, 2004). Bentuk yang ketiga adalah pengetahuan kolektif eksplisit
adalah pengetahuan yang berada di tingkat organisasi yang dapat dengan mudah
diajarkan atau didokumentasikan. Pengetahuan tersebut merupakan manifestasi di
dalam standar prosedur operasional, dokumentasi, sistem informasi dan peraturan
( Brown dan Duguid dalam Endaryono, 2004). Bentuk yang keempat merupakan
pengetahuan tacit kolektif yang terdapat dalam ruitnitas organisasi, budaya
perusahaan dan corporate mindset (Chua,2002).
individu
Pengetahuan eksplisit individu
Pengetahuan tacit individu
Pengetahuan eksplisist kolektif
Pengetahuan tacit kolektif
kolektif
Eksplisit
Tacit
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
Pengetahuan diciptakan dan dikonversi, pengetahuan merupakan interaksi
pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit, yang dapat digambarkan sebagai
empat model yang berbeda (gambar), yaitu dari pengetahuan tacit ke pengetahuan
tacit yang disebut dengan sosialisasi, dari pengetahuan tacit ke pengetahuan
eksplisit, yang disebut dengan eksternalisasi, dari pengetahuan eksplisit ke
pengetahuan eskplisit yang disebut kombinasi dan dari pengetahuan eksplisit ke
pengetahuan tacit yang disebut dengan internalisasi. Sosialisasi merupakan proses
berbagi pengalaman, baik mental maupu keterampilan teknik. Eksternalisasi
merupakan proses menerjemahkan pengetahuan tacit ke dalam konsep yang
eksplisit, seperti
buku, laporan dan lain sebagainya, dengan menggunakan
analogi dan model, sedangkan kombinasi merupakan sistematika proses
perubahan pengetahuan menjadi sistem pengetahuan dapat dilakukan melalui
berbagai macam media, seperti dokumen, rapat, percakapan telepon atau pun
jaringan komputer. Internalisasi adalah proses penyerapan pengetahuan eksplisit
menjadi pengetahuan tacit, berhubungan erat dengan proses belajar sambil bekerja
(learning by doing) (Nonaka dan Takeuchi, 1995).
Pengetahuan tacit
ke
pengetahuan eksplisit
Pengetahuan tacit
Sosialisasi
Dari
Symphatized knowledge Conceptual knowledge
Pengetahuan eksplisit Internalisasi
Operational knowledge
Ektsernalisas
Kombinasi
Systematic knowledge
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
III.
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT Telkom (Tbk)
PT TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM menyediakan sarana
dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai
kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia
pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan
telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905
pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak
tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia
Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph
en Telephone Dienst/ PTT).
Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi
(PN
Postel).
Kemudian
pada
tahun
1965
pemerintah
memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974
Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi
Nasional dan Internasional.
Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa
Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation
(INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah
Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya
tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun
1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.
Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari
perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi
pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3)
Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti
jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan
transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah
tertentu.
Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil
menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu
divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional
sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu,
namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa
SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre,
Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM
yaitu:
1. Divisi Long Distance
2. Carrier dan Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Regional I – Sumatera
7. Divisi Regional II – Jakarta
8. Divisi Regional III – Jawa Barat
9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V- Jawa Timur
11. Divisi Regional VI - Kalimantan
12. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Centre
14. Training Centre
15. Carrier Development Support Centre
16. Management Consulting Centre
17. Construction Centre
18. I/ S Centre
19. R and D Centre
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
20. Community Development Centre (CDC)
B. Knowledge Management Pada PT Telkom
Telkom menjadikan knowledge management sebagai salah satu strategi
untuk menciptakan nilai, meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi,
serta keunggulan kompetitif organisasi. Diharapkan dari strategi tersebut dapat
menjaga keberlangsungan organisasi dalam menghadapi persaingan yang sangat
ketat. Kinerja dan prestasi tinggi yang ditampilkan Telkom adalah untuk
mendapatkan positioning yang kuat di benak stakeholder.
Salah satu aplikasi knowledge management yang diterapkan
Telkom
sendiri
yaitu
melalui
Sharing
Knowledge
and
oleh PT
Vision
yang
diselenggarakan atas inisiatif Human Resource Center (HRC) dan Direktorat
NWS TELKOM bersama-sama dengan Learning Center dan R&D Center,
dimana mengundang seluruh senior leader TELKOM yang memiliki konstelasi
strategis dan pekerjaan dalam implementasi IMS.
IMS adalah sebuah sebuah platform dimana semua layanan dapat
dikonvergensikan pada 3 layer yang digunakan, yaitu application/service layer,
IMS layer, dan transport layer. Dalam hal ini, IMS juga tidak melupakan bahwa
sistem harus mengakomodasi legacy system, sehingga ada fungsi interworking
dengan sistem sebelumnya.
IMS ini dikembangkan karena services yang semakin berkembang dan bisa
didistribusikan ke pelanggan dengan satu access device yang sama, tidak perlu
berbeda-beda lagi. Satu device bisa menangani semua services. Konvergen.
Semua jadi satu, mulai dari smart phone, PDA, radio, tv receiver, GPS dalam satu
genggam tangan manusia. Untuk komunikasi dengan device A, mendengar berita
kemacetan di radio dengan device A, browsing internet juga dengan device A.
Tentunya data yang mengalir ke satu device ini menggunakan satu platform
infrastruktur. Low cost infrastructure.
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
Sharing knowledge yang dilakukan oleh PT Telkom tersebut berupa
Conference & Workshop. Pada tahap ini proses knowledge management yang
diterapkan yaitu proses eksternalisasi yang dilakukan pembicara terhadap peserta,
kemudian peserta melakukan internalisasi dari pengetahuan eksplisit yang dimiliki
oleh pembicara ke pengetahuan tacit seseorang. Adanya kegiatan sharing
knowledge ini diharapkan karyawan akan semakin kreatif dan inovatif sehingga
kemampuannya dalam menghasilkan produk atau melakukan pelayanan akan
meningkat. Selain itu Telkom juga selalu melakukan pelatihan-pelatihan kepada
karyawan untuk menambah kemampuan karyawan dalam bekerja.
Efisiensi penggunaan teknologi informasi dalam knowledge management
atau biasa disebut Km tools adalah sarana untuk mempercepat proses
penyimpanan, pengolhan, pencarian data, serta informasi. Bahkan, knowledge itu
sendiri untuk menghasilkan knowledge yang baru. Teknologi informasi
dogunakan untuk mengatasi berbagai hambatan sosial, jarak, ruang dan waktu
untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang sangat diperlukan dalam
knowledge management. Teknologi informasi dapat mengatasi kendala, yakni
waktu proses. Karena jika dilakukan secara manual akan memakan waktu lama.
Telkom sendiri dalam hal penggunaan knowledge management tools
sudah baik, karena Telkom sudah memiliki situs resmi human capital & general
affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM
dan karyawan. Situs web ini memberi akses kepada karyawan untuk mencari
kebijakan-kebijakan serta informasi lain yang terkait dengan SDM serta
melakukan tanya jawab seputar masalah yang terkait dengan kebijakan SDM dan
pelaksanaannya.
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bentuk knowledge management yang dilakukan oleh PT Telkom yaitu
sharing knowledge dalam bentuk conference dan workshop serta pelatihanpelatihan bagi karyawan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam melakukan pelayanan atau menghasilkan suatu produk. Dari sisi
penggunaan teknologi untuk penerapan knoledge management , PT Telkom sudah
melakukannya dengan baik hal itu bisa terlihat dari adanya situs human capital &
general affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan,
pengelola SDM dan karyawan.
B. Saran
PT Telkom,Tbk harus tetap mempertahankan knowledge management yang
telah dilakukan karena telah terbukti memperbaiki kinerja Telkom sebagai salah
satu BUMN di Indonesia.
Knowledge Management Pada PT Telkom,Tbk
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
MB-IPB
DAFTAR PUSTAKA
Carrillo, P., Robinson, H., Al-Ghassani, A., Anumba, C. (2004). Knowledge
management in UK construction:
Strategies,
resources
and
barriers. Project Management Journal.
Chua. A. 2002. Taxonomy of organizational knowledge. Singapore management
review, 24, 2, 2002.
Djohar, S. (2000, Juli). Knowledge management.Majalah manajemen .
Donelly, J.H., M.Ivanceich, dan J.L. Gibson., 1985, organisasi, terjemahan, edisi
kelima, Erlangga, Jakarta.
Endaryono, t. 2004. Inovasi dan manajemen alur pengetahuan. Forum manajemen
prasetya mulya. Tahun ke-XVIII, no.83, agustus 2004.
Nonaka. I dan H. Takeuchi. 1995. The knowledge creating company. Oxford
university press.
Natarajan. G dan S.Shekhar.2001. knowledge management. Enabling business
growth. Mc-graw-hill international edition.
Universitas Indonesia. 2011. Implemntasi Knowledge Management di PT
Telkomm
Tbk.
http://www.scribd.com/doc/54936449/ImplementasiKnowledge-Management-di-Telkom diakses tanggal 29 september 2011
Universitas sumatera utara .2011. Gambaran umum PT Telkom, Tbk.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17345/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses tanggal 30 September 2011
Download