BAB I - USU Repository

advertisement
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu
dan sebagai alat manajemen dalam mencapai tujuan. Perencanaan menurut
PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran
sebelum melakukan kegiatan usaha agar mendapat sasaran atau tujuan
yang telah ditetapakan. Perencanaan adalah penentuan sasaran dan
penyiapan berbagai anggaran untuk mencapai sasaran. (Garrison, Eric W,
2000)
Dari keterangan di atas perencanaan yang dilakukan oleh PT.
TELKOM telah sesuai dengan teori dikarenakan perusahaan ini
melakukan kegiatan perencanaan yang merupakan langkah awal dalam
menyusun anggarannya dan mempunyai tujuan atau sasaran
yang
diharapkan sebelumnya. Fungsi anggaran sebagi alat perencanaan adalah
sebagai alat perencanan tertulis yang menuntut pemikiran teliti karena
anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit
dan uang. Anggaran hanya suatu alat, bagaimanapun baiknya suatu
anggaran tidak akan berfungsi dengan baik apabila manusia yang
menggunakan alat tersebut tidak dapat menggunakannya dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran yang digunakan sebagai alat perencanaan disusun untuk
jangka pendek dan jangka panjang serta tujuan umun dan khusus.
Sebenarnya
tujuan umum perusahaan adalah untuk apa sebenarnya
perusahaan melakukan aktifitasnya, apa isinya, dan untuk apa didirikan.
Sedangkan tujuan khususnya adalah dengan memberi gambaran terperinci
akan hal-hal apa yang akan dicapai perusahaan, seperti untuk mencapai
keuntungan (laba) harus ditentukan berapa laba yang diinginkan dan
berapa lama waktu untuk mencapainya.
Komponen utama dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana
keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengindentifikasi tujuan
dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran
disiapkan, pihak manajemen seharusnya membangun sebuah rencana
strategi (Strategic Planning). Perencanaan dalam anggaran biaya
operasional pada PT. TELKOM Medan diartikan sebagai fungsi yang
menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Sofyan Safri Harahap (2001), Ada empat unsur yang sangat
penting dalam suatu penyusunan anggaran yaitu :
1. rencana, merupakan tindakan mempersiapkan kegiatan atau aktivitas
yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Ada beberapa alasan
yang mendorong suatu perusahaan untuk menyusun rencana adalah :
a. waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian,
b. waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan,
Universitas Sumatera Utara
c. sebagai alat pedoman untuk masa yang akan datang,
d. Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh
bagian yang ada dalam perusahaan,
e. Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realitas) dari
rencana tesebut dimasa yang akan datang.
2. meliputi seluruh kegiatan perusahan, dimana setiap kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan akan mencakup dalam anggaran perusahaan
yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila ada
sebagian kegiatan perusahaan yang tidak direncanakan (tidak
mencakup dalam anggaran) berarti ada sebagian dari kegiatan
perusahaan yang tidak mempunyai pedoman dan arah, sehingga tidak
bias diharapkan adanya partisipasi dan bahu-membahu serta saling
menunjang secara terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan yang lain,
3. dalam jangka waktu tertentu, anggaran perusahaan disusun untuk
dipergunakan dalam jangka waktu tertentu,
4. dinyatakan dalam unit, kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan
sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, kegitan yang beraneka ragam
tersebut harus disusun dalam suatu bentu perencanaan, maka perlu
digunakan suatu unit yang sama guna
memudahkan dalam
penyusunannya serta dapat dilakukan perbandingan. Satuan yang dapat
digunakan sebagai pengukur kegiatan yang beraneka ragam tersebut
alah satuan moneter rupiah.
Universitas Sumatera Utara
Pihak manajemen PT. TELKOM Medan memiliki sistem penyusunan
anggaran yang terdiri dari :
1. menetapkan tujuan, perencanaan berawal dari keputusan mengenai apa
yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tanpa
rumusan yang jelas maka perusahaan akan menggunakan sumber
dayanya secara tidak efektif,
2. menetapkan situasi sekarang, pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang demi tujuan yang hendak dicapai sangat penting akan karena
yang dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan yang ada,
3. mengindentifikasi kemudahan dan hambatan, segala kemudahan
maupun hambatan dalam mencapai tujuan harus diindentifikasi dengan
memperhatikan faktor intern dan ekstern perusahaan, walau sulit hal
tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan,
4. mengembangkan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, langkah
terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai
alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif yang dipilih sebelumnya,
dan memilih alternatif yang paling cocok atau sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Pada dasarnya ketika perusahaan ini menjalankan kegiatan usahanya,
seharusnya PT. TELKOM terlebih dahulu
membuat suatu rencana
anggaran, bukan menetapkan tujuan terlebih dahulu. Selain itu dalam
penyusunannya meliputi seluruh kegiatan perusahaan dimana setiap
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan mencakup dalam anggaran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan. Adanya
jangka waktu yang ditentukan merupakan proses penyusunan anggran
yang sangat penting.
Anggaran hampir selalu merupakan suatu bagian penting dari proses
perencanaan. Selain itu anggaran juga dapat menuntun manajemen dalam
mengambil
keputusan
mengenai
pengalokasian
dana
yang
telah
dianggarkan menuju tercapainya tujuan. Anggaran yang dirancang dengan
baik dapat menyelaraskan antara berbagai strategi , struktur organisasi,
manajer dan personalia, dan tugas – tugas yang harus diselesaikan.
Menurut Shim, Siegel (2001), suatu anggaran harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. kemampuan prediksi,
2. saluran komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas,
3. informasi yang akurat dan tepat,
4. kesesuaian bersifat menyeluruh dan kejelasan informasi,
5. dukungan dan kesanggupan dalam organisasi dari semua pihak yang
terlibat untuk mendapatkan pencapaian tujuan yang diharapkan.
Menurut PT. TELKOM suatu anggaran harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan,
2. anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu,
3. anggran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan,
Universitas Sumatera Utara
4. usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwewenang,
5. sekali disusun anggaran dapat diubah dalam kondisi tertentu.
Karakteristik anggaran anggaran yang diharapkan oleh PT. TELKOM
akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan sebab anggarannya
berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan sebagaiman yang ada pada teori tentang karakteristik
anggaran.
Berikut ini akan disajikan pada table I mengenai laporan anggaran biaya
PT. TELKOM.
Tabel 1
PT. TELKOM KANTOR DAERAH TELEKOMUNIKASI MEDAN
Laporan Anggaran Biaya Operasional
31 Desember 2006
NO
I
1
2
3
4
II
5
6
III
7
8
9
10
IV
11
12
13
V
VII
VII
URAIAN
BIAYA PERSONAL
GAJI
LEMBUR
TUNJANGAN HARI RAYA
BPS
BIAYA PEMASARAN
KOMISI WARTEL
CUSTOMER EDUCATION
BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
GEDUNG
INSTALASI
PERALATAN KANTOR
LISTRIK, AIR DAN GAS
BIAYA UMUM DAN ADMINNISTRASI
PERJALANAN DINAS
ALAT TULIS KANTOR
RAPAT
BIAYA PELATIHAN
BIAYA HAK PENYELENGGARAAN
BIAYA PENYISIHAN
ANGGARAN
33.952.459.936
74.496.000
2.275.381.900
210.300.000
14.221.272.197
118.761.163
1.189.509.624
9.432.431.227
660.743.661
8.627.836.289
181.251.618
1.074.582.821
335.746.148
656.537.636
5.723.693.802
2.366.418.805
Sumber : PT. TELKOM Kantor Daerah Telekomunikasi Medan
Universitas Sumatera Utara
B. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
Didalam
fungsi
anggaran
sebagai
pengendalian,
perusahaan
memakainya sebagai alat pengevaluasian kerja. Dengan anggaran tersebut
perusahaan
dapat
membandingkan
antara
prestasi
dengan
yang
dianggarkan, apakah ditemukan efesiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik. Pada PT. TELKOM Medan, kegiatan
pengendalian anggaran dapat dilihat dengan membandingkan anggaran
dengan keadaan / realisasi sesungguhnya disamping membandingkan
dengan data historis
yang selalu dihubungkan dengan perkembangan
perusahan dan permintaan penjualan. Kegiatan pengendalian merupakan
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas
yang buruk (karena kulitas yang buruk mungkin terjadi), kegiatan
pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.
(Hansen, Mowen, 2005)
Dengan adanya hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT.
TELKOM
dalam
melakukan
kegiatan
pengendalian
dengan
membandingkan anggaran dengan realisasi sesunggunya, seharusnya
perusahaan juga menerapkan pencegahan atau mendeteksi kualitas yang
buruk yang mungkin terjadi serta dilakukannya penilaian sebagai tahap
akhir dalam proses pengendalaian. Dengan melihat seberapa jauh
perencanaan telah tercapai dan seberapa banyak penyimpangan yang
terjadi sehingga dengan diketahuinya penyimpangan tersebut akan
dianalisis tindakan apa yang harus diambil untuk perbaikan dimasa yang
Universitas Sumatera Utara
akan datang dan dapat mengukur seberapa jauh hasil kinerja dari setiap
manajernya atau manajemen yang telah ditetapkan. Proses pengawasan
atau pengendalian pada PT. TELKOM Medan didefenisikan sebagai
proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian
organisasi perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan
apabila diperlukan.
Dari uraian diatas dapat bahwa setiap melakukan operasi perusahaan
harus terus menerus mengadakan pengawasan agar pihak manajemen
berada pada batasan yang ditetapkan. Dengan adanya pengawasan maka
standar untuk melakukan kegiatan operasioanal sudah ada, kemudian
sistem akuntansi atau informasi lainnya akan menjadi realisasi yang dapat
dibandingkan dengan standar ataupun sasaran yaitu anggaran. Perbedaan
anggaran dengan realisasi tersebut dengan varians atau selisih /
penyimpangan.
Menurut M. Nafarin (2004), pengendalian dapat dilihat dari penyimpangan
yang terjadi. Penyimpangan yang akan terjadi dapat dibedakan menjadi
dua kemungkinan :
1. penyimpangan yang menguntungkan (favouriable variances), yaitu
standar cost lebih besar dari actual,
2. penyimpangan yang merugikan (unfavoriable variances), yaitu standar
cost yang lebih kecil dari aktual cost.
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian yang dilakukan oleh PT. TELOKOM Medan dalam
melakukan kegiatan operasinya dengan menggunakan cara :
1. membandingkan realisasi dengan rencana,
2. melakukan tindakan perbaikan dari penyimpangan yang terjadi apabila
dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan) agar tetap
mendapatkan sasaran yang telah ditetapkan.
Menurut Suherman Rosyidi (2004), Pengendalian yang dilakukan dalam
melakukan kegiatan operasinya dapat menggunakan cara :
1. mengontrol hasil penjualan dan biaya operasional secara bulanan dan
kwartal,
2. disesuaikan dengan keadaan baik melalui memperhatikan situasi
keamanan, politik dan ekonomi agar tidak lebih dari yang dianggarkan.
Apabila terjadi kelebihan dan anggaran yang ditetapkan maka pada
anggaran berikutnya akan disesuaikan.
Dari
keterangan
diatas
PT.
TELKOM
telah
melaksanakan
pengendalian yang bermanfaat bagi perusahaan dan mencapai tujuan yang
ditetapkan dengan meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi. Perusahaan ini juga tetap dapat mengontrol hasil
penjualan dan biaya operasional secara bulanan, triwulan ataupun kwartal.
Apabila tidak tercapainya penjualan tersebut maka tindakan yang perlu
diambil oleh perusahaan adalah meningkatkan motivasi karyawan dari
berbagai bagian.
Universitas Sumatera Utara
Penyimpangan yang terjadi, baik yang menguntungkan mapun yang
tidak menguntungkan akan diadakan evaluasi oleh kepala cabang. Hasil
evaluasi ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran
periode berkutnya. Berikut ini akan disajika tabel 2 mengenai laporan
anggaran biaya yang menunjukkan realisasi anggaran, pencapaian serta
persentase penyimpangan dari anggaran perusahaan.
Tabel 2
PT. TELKOM KANTOR DAERAH TELEKOMUNIKASI MEDAN
Laporan Anggaran Biaya Operasional
31 Maret 2007
NO
Uraian
I
BIAYA OPERASIONAL
GAJI
LEMBUR
TUNJANGAN HARI RAYA
BPS
BIAYA PEMASARAN
KOMISI WARTEL
CUSTOMER EDUCATION
BIAYA OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
GEDUNG
INSTALASI
PERALATAN KANTOR
LISTRIK,AIR DAN GAS
BIAYA UMUM DAN
ADMINISTRASI
PERJALANAN DINAS
ALAT TULIS KANTOR
RAPAT
BIAYA PELATIHAN
BIAYA HAK
PENYELENGGRAAN
BIAYA PENYISIHAN
1
2
3
4
II
5
6
III
7
8
9
10
IV
11
12
13
V
VI
VII
Anggaran
Realisasi dari
3 Bulan
Pertama
Pencapaian
(%)
Persentase
Penyimpangan
dari Anggaran
8.488.114.984
18.624.000
568.845.475
52.575.000
8.755.515.934
16.868.750
583.431.612
44.481.378
97,39
90,58
102,56
84,61
2,61
9,42
(2,56)
15,39
3.555.318.049
29.690.290
2.883.369.007
27.065.488
81,24
91,16
18,76
8,84
297.377.406
2.358.107.806
165.183.665
2.156.959.072
282.522.499
2.297.636.184
154.271.673
2.151.442.155
95,00
97,44
93,39
99,74
5
2,56
6,61
0,26
45.312.904
268.645.705
383.936.547
165.134.409
1.430.923.450
33.993.575.
243.294.870
73.626.084
165.563.565
1.208.022.513
75,02
90,56
87,72
100,26
84,42
24,98
9,44
12,28
(0,26)
15,58
584.104.701
1.607.181.127
275.15
(175.15)
Sumber : PT. TELKOM Kantor Daerah Telekomunikasi Medan
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa :
1. biaya-biaya seperti gaji, lembur, BPS, komisi wartel, Customer Education,
Gedung, Instalasi, Peralatan Kantor, LIstrik, Air dan Gas, Perjalanan Dinas,
Alat Tulis Kantor, Rapat dan Biaya Hak Penyelenggaraan merupakan biayabiaya yang memberikan keuntungan bagi perusahaan karena penyerapannya
lebih rendah dari biaya-biaya yang dianggarkan. Artinya realisasi biaya-biaya
tersebut tidak melebihi dari biaya yang dianggarakan,
2. biaya-biaya seperti tunjangan hari raya, biaya pelatihan dan biaya penyisihan
merupakan biaya yang melampaui anggran (unfavoriable variances) yang
tidak menguntungkan bagi perusahaan karena realisasi biaya-biaya tersebut
melebihi dari biaya yang di anggarkan.
Biaya- biaya yang melampaui anggaran (unfavoriable variances) tersebut adalah :
a. biaya personal yaitu tunjangan hari raya yang mencapai 102,56% dengan
penyimpangan (2,56%) dari anggarannya. Hal ini disebabkan adanya kenaikan
gaji dasar serta adanya promosi pegawai, seharusnya perusahaan dapat
menekan biaya atau meminimalkan biaya promosi pegawai agar anggaran
yang disiapkan tetap mencapai tujuan yang diarapkan,
b. biaya pelatihan yang mencapai 100,26% dengan penyimpangan (0,26%) dari
anggarannya. Hal ini disebabkan adanya program baru dalam rangka
kebijakan perusahaan yang memerlukan pengetahuan dan wawasan yang
membutuhkan pelatihan, perusahaan seharusnya telah memprediksi program
baru tersebut sebelumnya agar sudah dapat membuat anggarannya dan tidak
terjadi lagi penyimpangan biaya,
Universitas Sumatera Utara
c. Biaya Penyisihan yang mencapai 275,15% dengan penyimpangan (175,15%)
dari anggarannya. Hal ini disebabkan banyaknya piutang tertagih dan
penghapusan piutang serta banyaknya suku cadang baru yang diperlukan,
sebaiknya perusahaan lebih menekan biaya piutang tak tertagih serta lebih
efisien terhadap suku cadang yang ada.
Anggaran biaya- biaya tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk
melaksanakan fungsi pengendalian. Anggaran merupakan alat pengendalian /
pengawasan (controlling). Pengawasan berarti melakukan evaluasi (menilai)
atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara :
1. membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran),
2.melakukan tindakan evaluasi dari anggaran yang ditetapkan
apabila
dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan ).
C. Klasifikasi Biaya Operasional
Dalam penyusunan anggaran yang terfokus pada biaya operasional, PT.
TELKOM Medan menggunakan data yang berkenaan dengan biaya
operasioanal dan realisasi anggaran pada tahun sebelumnya. klasifikasi
Biaya operasional terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. biaya Personal, yang terdiri dari gaji, lembur bonus, tunjangan cuti,
tunjangan hari raya , tunjangan pensiun, BPS, upah / honor,
penghargaan, asuransi pegawai dan lain sebagainya,
Universitas Sumatera Utara
2. biaya Pemasaran, yang terdiri dari komisi wartel, promosi/ cendera
mata, customer education, cetak brosur, iklan, kerja sama telepon
umum dan lain-lain pemasaran,
3. biaya Operasi dan Pemeliharaan, yang terdiri dari tanah, gedung,
instalasi, satelit, kendaraan motor, peralatan kantor, listrik, air dan gas,
fasilitas menunjangdan pemeliharaan lainnya,
4. biaya Umum dan administrasi, yang terdiri dari perjalanan dinas, alat
tulis kantor, penagihan, keamanan, rapat dan administrasi lainnya,
5. biaya Penelitian dan Pengembangan,
6. biaya hak Penyelenggaraan,
7. biaya penyisihan, yang terdiri dari Penyisihan piutang usaha dan
penyisihan Persediaan suku cadang.
E. Langkah – langkah Penyusunan Anggaran
Untuk keperluan penyusunan anggaran, manajemen perusahaan dapat
mendasarkan diri dari peramalan penjualan yang disusun berdasarkan
faktor-faktor keamanan, ekonomi dan juga politik. Metode yang
digunakan oleh PT. TELKOM dalam penyusunan anggaran adalah metode
Top Down, dimana manajem Puncak mengirim prinsip – prinsip
penyusunan anggaran (termasuk tujuan umum perusahaan).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Edi Sukarno (2002), langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyusunan anggaran adalah :
1. dengan menggunakan metode Top Down yaitu manajemen puncak
mengirim prinsip-prinsip penyusunan anggaran (termasuk tujuan
umum perusahaan),
2. dengan menggunakan metode Bottom Up yaitu masing-masing bagian
menyusun anggaran operasional yang kemudian diserahkan kepada
Manajemen Puncak. Masing-masing bagian atau manajemen yang
terlibat untuk dijadikan dasar penyusunan anggaran operasionalnya
sendiri,
3. dengan menggunakan metode kombinasi yaitu koordinasi dan
pembahasan kembali dengan Manajer Puncak terhadap rancangan
anggaran yang disajikan masing-masing Manajer Bagian.
Proses penyusunan dan penetapan anggaran biaya operasional Pada PT.
TELKOM Medan adalah :
1. penyusunan anggaran diawali dengan dikeluarkannya Planning
Guideline oleh BOD Pramindo(Board of Directors PT. Pramindo Ikat
Nusantara) yaitu perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola
dan membangun fasilitas telekomunikasi umum dalam area geografis
pulau Sumatera. BOD Pramindo bukan merupakan bagian dari struktur
organisasi perusahaan, tetapi perusahaan investor yang mengadakan
Kerja Sama Opeasi (KSO) dengan PT. TELKOM. Planning Guadeline
ini dikeluarkan pada pelaksanaan review Manajemen,
Universitas Sumatera Utara
2. setelah Planning Guadeline dikeluarkan, kemudian bidang-bidang
yang ada diperusahaan membentuk suatu Working Group (satuan
tugas) untuk menyusun seluruh program termasuk anggarannya,
3. setelah penyusunan Working Group ini Pramindo mengeluarkan BOD
Expectation yang berisi besaran-besaran keuangan serta asumsi yang
dipakai sebagai dasar perhitungan anggaran,
4. dengan acuan dari BOD Expectation, setiap Working Group
melakukan evaluasi terhadap anggaran yang telah disusun berdasarkan
data-data histories agar sesuai dengan BOD Expectation,
5. anggaran yang telah disusun oleh Working Group kemudian diajukan
kepada BOD Pramindo untuk mendapat persetujuan,
6. setelah dilakukan pembahasan, maka Pramindo menetapkan total
anggaran per struktur biaya,
7. anggaran yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan selanjutnya
didistribusikan kesetiap bidang diperusahaan yang bertanggung jawab
sebagai pelaksana anggaran.
8. proses penyusunan anggaran yang dilakuakan oleh PT. TELKOM
menggunakan metode teori Top-Down dimana anggaran disusun dan
ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus
dilaksanakan
bawahan
tanpa
keterlibatan
bawahan
dalam
penyusunannya. Penyusunan di awali dengan dikeluarkannya Planning
Guideline oleh BOD Pramindo(Board of Directors PT. Pramindo Ikat
Nusantara) yaitu perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola
Universitas Sumatera Utara
dan membangun fasilitas telekomunikasi umum dalam area geografis
pulau Sumatera. Perusahaan ini juga memiliki Komite Anggaran,
tetapi komite anggaran tersebut tidak terlibat langsung didalam
penyusunan anggaran. Adapun pesertanya terdiri dari Kakandatel,
wakakandatel, dan seluruh Manajer Bagian/ unit/ Dinas. Tugasnya
adalah hanya membahas dan mengevaluasi keadaan pendapatan dan
biaya
serta
sebagi
dasar
pembanding
digunakan
target
anggaran.Bagian anggaran yang merupakan bagian dari keuangan
tidak bertanggung jawab untuk menyusun anggaran tiap-tiap bidang
karena setiap bidang harus menetapkan sendiri anggaranya.
Bagian Anggaran mempunya tugas sebagai berikut :
1. menyiapkan bahan-bahan untuk komite anggaran,
2. mengevaluasi antara realisasi dengan target anggaran,
3. melakukan reprogramming dan rescheduling anggaran,
4. mengendalikan anggaran biaya tambahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. anggaran biaya operasional perusahaan yang digunakan telah berfungsi
sebagai alat perencanaan dan pengawasan oleh PT. TELKOM Medan
serta telah mencapai tujuan yang ditetapkan,
2. penyusunan anggaran dilakukan secara TOP Down dimana anggaran
disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang
harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam
penyusunannya ,
3. Komite Anggaran yang di miliki oleh PT. TELKOM tidak terlibat
langsung
dalam
penyusunan
anggaran,
seperti
Kakandatel,
Wakakandatel, Manajer Bagian. Tugasnya adalah hanya membahas dan
mengevaluasi keadaan pendapatan dan biaya serta sebagai dasar
pembanding digunakan pada target anggaran,
4. masih adanya biaya operasional yang melampaui dari anggaran
(unfavoriable variances) yang dapat merugikan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan melihat keadaan yang ada pada
perusahaan, penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang
mungkin berguna bagi pimpinan PT. TELKOM Kandatel Medan. Saransaran tersebut adalah sebagai berikut :
1. anggaran yang telah disusun perusahaan yang telah berfungsi sebagai
alat perencanaan dan pengawasan harus benar-benar digunakan untuk
pencapaian laba yang telah ditetapkan sebelumnya,
2. penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan menggunakan metode
kombinasi yaitu koordinasi dan pembahasan kembali dengan Manajer
Puncak terhadap rancangan anggaran yang disajikan masing-masing
Manajer Bagian,
3. Komite Anggaran yang dimiliki oleh PT. TELKOM seharusnya juga
memiliki hak penuh dalam penyusunan anggaran perusahaan, bukan
hanya membahas dan melakukan evaluasi,
4. agar tidak terjadinya biaya-biaya operasional yang melampaui
anggaran (unfavoriable variaces) maka diperlukannya perencanaan
dan pengawasan yang penyusunannya harus secara teliti, penuh
pertimbangan serta disesuaikan dengan kondisi perusahaan pada saat
itu.
Universitas Sumatera Utara
Download