KELOMPOK “2“ FAUZI ISMAIL ARIF JEANNY NOVLIEM NIKEN YANTI ESTELITA PUTRI SUSAN NOVITA SARI AKUNTANSI DI EROPA A. SEJARAH AKUNTANSI DI DUNIA Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS ) disusun oleh empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu: a.Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB); b.Komisi Masyarakat Eropa (EC); c.Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).; 2 • Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan; • Komisi Masyarakat Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan negara-negara lokasi anak perusahaan. • Federasi Akuntansi Internasional (IFAC) bertujuan untuk pengembangan profesi dan harmonisasi standar akuntan di seluruh dunia guna memberikan jasa yang konsisten dan memiliki kualitas yang tinggi guna kepentingan masyarakat. 3 SEJARAH BUDAYA EROPA Sejarah dari Budaya Eropa dimulai sejak Zaman Paleolitikum berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya ribuan batuan yang berbentuk tangan yang diperkirakan usianya mencapai 800.000 tahun. Penemuan ini menjadi awal mula dengan udaya Eropa yang saat ini masih terus diteliti. Penemuan ini menjadi sebuah titik awal di mana sejarah dan budaya di Eropa terjadi. Terbentuk Kekaisaran Romawi Kuno. Benua Uni Eropa mengalami kemajuan yang sangat pesat, hingga di mana benua Eropa terbagi menjadi dua Wilayah, di mana Wilayah tersebut dipisahkan oleh Sungai Rhine dan Danube 4 SEJARAH BUDAYA EROPA Ketika Kekaisaran Romawi mulai runtuh, Kebudayaan Eropa menjadi menurun hingga menemukan titik kegelapan. Titik Kegelapan ini ditandai dengan hilangnya Ilmu Pengetahuan dari Eropa. Muncul Zaman Renaissance. Abad Renaissance ini disebut sebagai abad Pencerahan untuk Benua Eropa. Hal ini dibuktikan dengan gerakan-gerakan Kebudayaan yang dilakukan pada Abad ke-14 hingga abad ke-17. Dimulai di Italia pada pertengahan abad, dan kemudian secara langsung menyebar ke benua Eropa. • Membangkitkan ilmu pengetahuan dari ilmu-ilmu klasik • Menjadikan Sri Paus Panutan • Perkembangan gaya seni lukis • Kemajuan Ilmu Pengetahuan Kemajuan yang paling terlihat pada bidang seni, yaitu dikenalnya para polymath seperti Leonardo Da Vinci dan Michelangelo yang disebut sebagai Renaissance Man 5 SEJARAH BUDAYA EROPA ZAMAN RENAISSANCE Mulai terjadi di Eropa bagian Barat, yaitu kawasan Italia. Dari sini Budaya Eropa muncul, dikarenakan Perang Salib sehingga para pemikir dan seniman mundur dari Romawi Timur menuju Eropa Barat Para pemikir dan seniman mengembangkan kemampuannya di Eropa Barat dan mulai berpikir berpindah haluan ke zaman teknologi. Zaman Teknologi ini mereka temukan pada ilmu-ilmu klasik dan sains, di mana sebelumnya mereka mempelajari hal-hal yang berbau mistis. 6 SEJARAH BUDAYA EROPA Zaman Renaissance pertama kali terjadi di Kota Firenze. Di Kota ini, perkembangan zaman Renaissance mendapat dukungan dalam bentuk dana dari Keluarga Medici (yang bermasalah dengan sistem pemerintahan Kepausan), sehingga para pemikir dan seniman bebas melakukan penelitian dan perkembanganperkembangan. Di Kota Firenze, tidak ada dominasi kekuasaan, banyak para pedagang dan bangsawan yang mempengaruhi kebudayaan Eropa Kebebasan di kota Firenze membuat para pemikir dan seniman berkumpul, melahirkan bakat-bakat baru akan pengetahuan dan seni. 7 AWAL MULA AKUNTANSI DI EROPA Dari tangan pedagang Timur Tengah, warisan intelektual nenek moyang, ilmu akuntansi dikembangkan oleh Bangsa Eropa, khususnya Italia. Sejak 1495, ilmu akuntansi mulai populer digunakan karena logika matematisnya mudah dipahami dan bermanfaat dalam mengelola keuangan. Para Cendekiawan Italia, membuat teori-teori baru dan para pedagang menuliskan pembukuan pencatatan berpasangan dalam pengelolaan perdagangan mereka. Salah satu buku pencatatan berpasangan yang tertua ditemukan di Genoa. Buku tersebut menunjukkan tanggal-tanggal pada tahun 1340. 8 AWAL MULA AKUNTANSI DI EROPA Kemudian, muncullah Luca Pacioli(1445-1517) yang berkontribusi dalam perkembangan pencatatan keuangan di Italia. Ia adalah seorang Pastur yang berasal dari ordo Fransiskus. Pada 1494, ia menulis buku berjudul “Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita” Di buku tersebut terdapat sebuah bab bertajuk “de Computis et Scripturis” yang memaparkan informasi dan teori-teori mengenai pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menjelaskan “Dalam rangka menyediakan informasi kepada para pedagang tentang keadaan harta dan utang-utangnya, sistem pencatatan debit dan kredit (adebeo dan credito) dipakai. Semua pencatatan arus keluar masuk uang harus berpasangan (debit dan kredit) 9 AWAL MULA AKUNTANSI DI EROPA Luca Pacioli juga membuat teori mengenai penggunaan tiga jenis buku dalam pembukuan, yaitu jurnal, memorandum, dan buku besar. Mencetuskan penghitungan laba dan penutupan buku setiap satu periode. Penghitungan berdasarkan periode merupakan gagasannya setelah melihat bahwa umur perusahaan bisnis tidak pernah panjang. Pacioli menyarankan kepada para pemilik perusahaan bisnis untuk menutup buku dan membuat laporan laba setiap tahun agar pencatatan semakin rapi dan hubungan antara perusahaan dan mitra kerja semakin erat mengingat pencatatan keuangan yang transparan dan terkelola dengan baik. Buku teori dan prinsip akuntansi serta pengelolaan Keuangan karya Pacioli ini kemudian dipublikasikan dalam bahasa Inggris di London pada 1543. 10 AWAL MULA AKUNTANSI DI EROPA Buku Luca Pacioli kemudian tersebar di Eropa Barat dan dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga muncul beberapa sistem akuntansi yang tetap mengacu pada metode yang dikembangkan Luca Pacioli. Beberapa sistem akuntansi yang berkembang itu dinamakan sesuai dengan nama daerah yang mengembangkannya, seperti sistem Continental (Belanda) dan Inggris (Anglo Saxon). Pada abad sekarang ini, sistem akuntansi yang sering digunakan adalah Anglo Saxon. Hal tersebut dikarenakan sistem Anglo Saxon dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi, sedangkan sistem lainnya hanya dapat mencatat sebagian transaksi dan terhitung sukar digunakan. Hal ini disebabkan sistem akuntansi lain memisahkan pembukuan dan akuntansi, sementara dalam sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi 11 B. SEJARAH AKUNTANSI DI EROPA • IASC dibentuk pada tahun 1973 dengan menerbitkan IAS pertama kali pada tahun 1975. Proses penyusunan IAS mengalami perubahan subtansial dengan direstrukturisasinya IASC menjadi IASB pada tahun 2001; • Tujuan dibentuknya International Accounting Standards Committee (IASC) dan International Accounting Standards Board (IASB) adalah menyusun standar pelaporan keuangan internasional yang berkualitas tinggi; • Hal ini sejalan dengan mandat pertemuan negara-negara G-20 di London pada 2 April 2009 untuk mempunyai a single set of high-quality global accounting standards dalam rangka menyediakan informasi keuangan yang berkualitas di pasar modal internasional; • Untuk mencapai tujuan tersebut, IASC dan IASB telah menerbitkan principles-based standards yang disebut sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS) dan sebelumnya International Accounting Standards (IAS). 12 C. PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI EROPA Mulai dari tahun 2005, Peraturan Eropa 1606/2002 telah mengamanatkan adopsi IAS / IFRS di semua negara anggota Uni Eropa; Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listed companies) merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam sejarah regulasi akuntansi; Regulator berharap bahwa penggunaan IFRS dapat meningkatkan: a. Komparabilitas laporan keuangan; b. Meningkatkan transparansi perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan investor. Adopsi IAS / IFRS di Uni Eropa merupakan hal yang wajib dan melibatkan berbagai negara dengan akuntansi yang berbeda standar. 13 D. ADOPSI IFRS DI EROPA Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan merek yang dimulai pada tahun 2005. Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. 14 E. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DI BEBERAPA NEGARA EROPA Akuntansi komparatif Eropa berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) yang terdiri dari Republik Ceko, Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris Alasan mengapa negara-negara tersebut yang menjadi fokus dalam akuntansi komparatif Eropa: a. Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli di Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat didirikan pada tahun 1957. Lalu Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat negara tersebut adalah beberapa pendiri International Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board / IASB); b. Republik Ceko merupakan negara yang perekonomian terbilang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar. 15 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PERANCIS Perancis merupakan penyokong paling utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri ekonomi nasional Perancis menyetujui Plan Comptable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional) yang berisi: a. b. c. d. Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan; Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeuaran; Aturan-aturan valuasi dan pengakuan; Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi; e. Contoh laporan keuangan dan peraturan presentasinya. Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Perancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 da Dekrit Akuntansi 1983 yang menjadikan Plan Compatable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Catatan akuntansi yang secara hukum memberikan bukti dan verifikasi, dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Undang-undang perpajakan sangat mempengaruhi akuntansi di Perancis, pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dilakukan dalam laporan keuangan tahunan. 16 Pelaksanaan Akuntansi Perancis Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut; a.Neraca b.Laporan laba rugi c.Catatan atas laporan keuangan d.Laporan direktur e.Laporan auditor. Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya. 17 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN JERMAN Ada 3 kelompok ukuran – kecil, menengah, besar – yang didefinisikan dalam jumlah dalam neraca, jumlah penjualan per tahun, dan jumlah karyawan. Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi : a. Neraca b. Laporan Keuangan c. Catatan atas Laporan Keuangan d. Laporan Manajemen e. Laporan Auditor 18 Pengukuran Akuntansi JERMAN Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai Buku dan metode revaluasi. Aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisah merupakan goodwill. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya. Hukum tersebut menyebutkan periode 4 tahun sebagai periode amortisasi regular, akan tetapi periode hingga 20 tahun masih dapat dierima. Metode ekuitas harus dapat digunakan untuk perusahaan yang tidak konsolidasi dengan kepemilikan sebesar 20 % atau lebih. Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direkur pengelola perusahaan dan dewan pengawasan perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap pospek masa depan perusahaan dan khususnya factorfaktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis pos-pos dalam neraca yang memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan. 19 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN REPUBLIK CEKO Laporan keuangan disetujui dalam rapat tahunan pemegang saham. Perusahaan yang sahamnya tercatat juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan per kuartal. Perusahaan-perusahaan Di Ceko juga memiliki opsi untuk menggunakan IAS/ IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang tercatat dalam Pasar Utama Bursa Efek Praha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan IAS/ IFRS 20 Pengukuran Akuntansi REPUBLIK CEKO Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan usaha). Goodwill muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Laporan Keuangan harus bersifat komparatif yang terdiri dari : a. Neraca b. Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi) c. catatan. 21 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BELANDA Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan terjadi. Di antara provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut : a. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai b. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan usaha) c. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan d. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya e. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya 22 Pengukuran Akuntansi BELANDA Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain : a. Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum diasuransikan b. Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya c. Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat : a. Neraca b. Laporan Laba Rugi, c. Catatan-catatan d. Laporan Direksi, e. Informasi lain yang direkomendasikan. 23 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN INGGRIS Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan enam prinsip dasar akuntansi, meliputi: a. b. c. d. e. f. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual; Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva kewajiban dinilai secara terpisah; Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah; Prinsip konversatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui; Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan; Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi. 24 Perlakuan Akuntansi INGGRIS Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan untuk kombinasi bisnis. Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau menggunakan gabungan keduanya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP inggris. Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup : a. Laporan direksi b. Laporan laba dan rugi c. Neraca d. Laporan arus kas e. Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui f. Laporan kebijakan akuntansi g. Catatan atas referensi dalam laporan keuangan h. Laporan auditor 25 Persyaratan IFRS 26 Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan Pembeda IFRS Perancis Jerman Republik Ceko Belanda Inggris Kombinasi bisnis Pembelian Goodwill Kapitalisasi dan pengujian Kapitalisasi dan amortisasi penurunan nilai Asosiasi Metode ekuitas Valuasi aset Harga perolehan Harga Perolehan dan harga pasar Beban depresiasi Dasar ekonomi Dasar pajak Valuasi persediaan LIFO Tidak diizinkan Harga perolehan dan harga pasar Dasar Ekonomi Diizin-kan Tidak diizinkan diizinkan Tidak diizin-kan Kemungkinan rugi Diakui Pinjaman dana Dikapitali-sasi Pajak tangguhan diakui Tidak dikapitalisasi Tidak diakui Dikapitalisasi diakui Simpanan untuk tidak manipulasi laba digunakan Diakui sebagian 27 Pembahasan Jurnal Akuntansi Eropa Accounting, Culture, and Emerging Economies: IFRS in Central And Eastern Europe (David R Borker, Manhattanville College, USA - 2012) IAS/IFRS and Financial Reporting Quality: Lessons From the European Experience (Vera Palea, University of Torino, Italy - 2013) IFRS implementation in the European Union and The Survival of Accounting Families (Arno Forst, Kent University, USA - 2014) The Impact of IFRS on The European Union, Is it related to the accounting tradition of the countries? (Susana Callao dkk, University of Zaragoza, Spain - 2009) The Use of International Accounting Standards in the European Union (Dr. Alexander Schaub - 2005) 28 Accounting, Culture, and Emerging Economies: IFRS in Central And Eastern Europe (David R Borker, Manhattanville College, USA - 2012) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efek bahwa budaya dari masing-masing negara CEE berpengaruh pada kesuksesan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan IFRS. yang dipilih untuk mencapai tujuan ini adalah untuk menguji indeks dimensi budaya dikaitkan dengan masing-masing negara tersebut menggunakan enam budaya dimensi nilai yang dikembangkan oleh Geert Hofstede (1980) dan Hofstede, Hofstede, & Minkov (2010) dan berasal dimensi nilai budaya akuntansi yang dibangun oleh SJ Gray (1988). Sampel yang dipilih adalah 12 negara anggota CEE yaitu Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Serbia, Slovakia dan Slovenia. Sarana 29 Dalam penelitian awal, Geert Hofstede (1980) mengidentifikasi empat dimensi budaya yang terukur membedakan budaya, yaitu : a.Individualisme vs Kolektivisme (IDV) Isu mendasar yang disampaikan oleh dimensi ini adalah tingkat saling ketergantungan yang dipertahankan masyarakat di antara para anggotanya. b.Listrik Jarak (PDI) Dimensi ini berkaitan dengan fakta bahwa semua individu dalam masyarakat tidak sama. c.Maskulinitas vs Feminitas (MAS) Skor tinggi (maskulin) pada dimensi ini menunjukkan bahwa masyarakat didorong oleh kompetisi, prestasi dan keberhasilan. Sebuah skor rendah (feminin) pada dimensi ini berarti bahwa dominan nilai-nilai dalam masyarakat yang merawat orang lain dan kualitas hidup. Sebuah masyarakat feminin adalah satu di mana kualitas hidup adalah tanda keberhasilan. Masalah mendasar di sini adalah apa yang memotivasi orang; yaitu, ingin menjadi yang terbaik (maskulin) atau menyukai apa yang Anda lakukan (feminin). d.Ketidakpastian Penghindaran (UAI) Dimensi ini berkaitan dengan cara masyarakat menganggap fakta bahwa masa depan tidak dapat diketahui; yaitu,kita harus mencoba untuk mengontrol masa depan atau hanya membiarkan hal itu terjadi? 30 Tabel Hubungan Dimensi Kebudayaan dengan Nilai Akuntansi 31 Faktor-faktor lain yang Mempengaruhi Implementasi IFRS Faktor Politik, adopsi dan implementasi IFRS secara signifikan dipengaruhi oleh kepentingan politik sebagai bagian dari proses pencapaian tujuan politik utama penuh status keanggotaan Uni Eropa dan semua manfaatdiperoleh dari status itu. Faktor Pasar dan Ekonomi, Pelaporan keuangan memainkan peran penting dalam pasar keuangan masing-masing negara dan di global pasar finansial. Firm Level Factors, menunjukkan efisiensi perdagangan yang lebih besar dan likuiditas saham harga untuk perusahaan dan investor. 32 IAS/IFRS and Financial Reporting Quality: Lessons From the European Experience (Vera Palea, University of Torino, Italy - 2013) Penelitian ini membahas pengaruh dari penerapan IAS/IFRS di Eropa terhadap kualitas pelaporan keuangan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengidentifikasi, mempertimbangkan, mengevaluasi, dan mengomentari penelitian yang ada mengenai Pengaruh dari adopsi IAS/IFRS pada kualitas pelaporan keuangan. Fokus penelitian : value-relevance study, yang meneliti kegunaan informasi akuntansi bagi investor pasar modal 33 Kesimpulan Penelitian tentang pengaruh adopsi IAS/IFRS pada kualitas pelaporan keuangan: 1. Adopsi IAS/IFRS meningkatkan kualitas pelaporan keuangan 2. Adopsi IAS/IFRS akan berbeda pengaruhnya karena perbedaan kebijakan akuntansi. 37 The Impact of IFRS on The European Union, Is it related to the accounting tradition of the countries? (Susana Callao dkk, University of Zaragoza, Spain - 2009) Tujuan adalah menemukan dampak kuantitatif Internasional Standar Pelaporan Keuangan (IFRS) pada pelaporan keuangan dari negaranegara Eropa dan mengevaluasi dampaknya terhadap sistem akuntansi tradisional pada setiap negara Metode yang digunakan adalah mengukur dampak IFRS pada masingmasing negara dan membuat analisis komparatif yang berdampak antara negara-negara. Kemudian menetapkan cluster analisis untuk kelompok negara-negara Eropa atas dasar perbedaan penerapan IFRS. Sampel yang digunakan adalah 242 perusahaan dari 11 negara bagian yang membentuk Uni Eropa-15 yang terdiri dari Denmark, Finlandia, Perancis, Yunani, Irlandia, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris. 38 • Pembahasan analisis komparatif dampak IFRS pada laporan keuangan di 11 negara-negara Eropa untuk menemukan negara yang memiliki perilaku yang sama; • Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua sistem akuntansi tradisional tidak lagi menunjukkan perbedaan seperti sebelumnya. Dengan harmonisasi standar akuntansi di Uni Eropa selama tiga dekade terakhir telah memungkinkan untuk membawa akuntansi saat ini model lebih dekat, meskipun sebenarnya tidak memiliki model akuntansi yang sama. • Sistem akuntansi Anglo-Saxon (Irlandia, Belanda, Inggris)secara tradisional telah dianggap lebih dekat dengan IFRS dari model Eropa kontinental (Denmark, Finlandia, Perancis, Yunani, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia) 39 • Proses harmonisasi akuntansi di tingkat seluruh dunia, dengan mengacu pada IASB dan regional, dalam lingkup Uni Eropa. Dari perspektif pekerjaan dilakukan oleh IASB, jelas bahwa upaya untuk harmonisasi tidak harus difokuskan pada perbedaan yang ada di antara model akuntansi tradisional (Anglo-Saxon dan sistem Eropa kontinental) tetapi yang lebih penting pada divergensi antara model Amerika (dipimpin oleh Amerika Serikat) dan model Eropa (dengan menyertakan Negara Inggris); • Kesepakatan yang dicapai oleh IASB dan FASB di beberapa bulan terakhir bisa menyebabkan Amerikanisasi pelaporan keuangan Eropa melalui penerapan IFRS yang seharusnya menetral oleh peran aktif dari Uni Eropa dalam IASB; • Demikian juga, seperti yang dijelaskan sebelumnya, peran Uni Eropa harus relevan dalam kerangka proses harmonisasi akuntansi di seluruh dunia, mampu menyalurkan tindakannya melalui IASB. Intervensi oleh Komisi Eropa (dan oleh Komite Regulasi Akuntansi sebagai penasehat organisasi) sangat penting dalam proses pengesahan dari IFRS, dengan tujuan untuk memastikan adaptasi yang tepat dari solusi yang diusulkan oleh IFRS untuk masalah sebenarnya dari negaranegara Eropa di subjek informasi keuangan. 40 The Use of International Accounting Standards in the European Union (Dr. Alexander Schaub – 2005 ) Jurnal ini menceritakan sejarah terbentuknya IAS oleh EU. Mengapa menggunakan IAS ? 1. adanya internal market di EU 2. perlunya komparasi antar bisnis bagi investor, pemegang saham, dan kreditor 3. GAAP masih bias dalam membandingkan dan adanya pertimbangan politik. US GAAP tidak bersifat international framework, lebih ke particular country Mengapa menggunakan Regulation? bukan Directive saja? 41 Ruang Lingkup Regulasi IAS 1. Perusahaan EU publik yang listing di EU (estimasi 8000 perusahaan) 2. Perusahaan non EU yang listing di EU tidak diwajibkan memakai IAS, hanya harus merekonsiliasi dengan IAS; 3. Perusahaan non listing tidak diwajibkan memakai IAS, tapi tergantung kebijakan negara masing masing; 4. Laporan konsolidasi disarankan menggunakan IAS, tapi tergantung kebijakan negara masing masing; 5. Bank dan Asuransi disarankan menggunakan IAS; 6. Perusahaan non listing boleh menggunakan IAS 42 Kondisi khusus yang harus tercapai sebelum IAS dikeluarkan 1. IAS harus tidak bertentangan dengan pandangan prinsip True and Fair 2. IAS harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk masyarakat UE 3. IAS harus memiliki kriteria dapat dipahami, relevan, reliabel, dan dapat dibandingkan. 43 IFRS implementation in the European Union and The Survival of Accounting Families (Arno Forst, Kent University, USA - 2014) Terdapat perbedaan dalam penerapan IFRS dalam sistem akuntansi antar negara anggota Uni Eropa dan EEA. Penelitian ini memotret perbedaan yang signifikan dalam penerapan IFRS untuk keuangan dan perusahaan nonkeuangan 44 IFRS Implementation Arno Forst IFRS Implementation Arno Forst IFRS implementation Arno Forst 48