Seri: Ma’rifatulloh Ilmu Allah Muqodimah Bahwa manusia dijadikan oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya. “Sesungguhnya tidak Aku jadikan beribadah/berbakti” (al_hujurat:56) jin dan manusia kecuali untuk Sebelum melaksanakan ibadah kepada Allah, maka manusia haruslah mengenal Allah. Rasulullah SAW bersabda Rasulullah SAW : “Awal dari agama adalah dengan mengenal Allah” Untuk mengenal Allah, maka Allah memberikan ilmu kepada manusia melalui Akal dan Iman dengan satu harapan agar manusia mengetahui akan hakekat sebenar-benarnya tujuan lahirnya ke dunia ini. Sesungguhnya semua ilmu yang ada pada manusia adalah Ilmu Allah semata. “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman” (Yunus:57) Firman Allah SWT dalam Surah Al A’laq 1-5 : “Bacalah bahwa Tuhanmu itu bersifat Al Akram yang mengajarkanmu dengan Ilmu Qalam dan Tuhanmu mengajarkan manusia pada tidak mengerti menjadi faham atas sesuatu” Firman Allah SWT dalam Surah Al Hasyr 22 : “Dan sesungguhnya Allah itu memiliki Ilmu Ghaib dan Ilmu Syahadah” Ilmu Kalam adalah suatu ilmu pengetahuan dari Allah yang dapat dipelajari oleh www.tarbiyah-online.com Page 1 ILMU KALAM Seri: Ma’rifatulloh manusia untuk tujuan memahami sesuatu di alam maya ini. Dapat dibicarakan, diajarkan, dan dapat diterima oleh pancaindera dan daya fikir manusia yang bersifat zahir semata. Kedalaman dari ilmu ini hanya sebatas dan sejauh pancaindera mencapainya dan tidak lebih. Sebagai contoh, manusia telah mengkaji tentang atom dan DNA (Dioxyribo Nucleid Acid). Namun hingga sekarang tidak pernah mampu mendalami bagaimana atom atau DNA terbentuk. Dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam adalah ilmu yang memang diilhamkan oleh Allah kepada daya fikir manusia untuk dapat memahami alam sekitarnya sebagai bekal hidup di dunia. Akan tetapi ilmu inipun hanya diberikan dalam pola bidangbidang tertentu saja sesuai dengan takaran daya fikir manusia dimaksud. Transformasi Ilmu Kalam : 1. Allah memberikan rangsangan berupa gejala-gejala alam sekitar untuk kemudian memicu daya fikir manusia (yang diilhami) untuk mengkaji dan mendalaminya. 2. Hasil kajian dan pendalaman ini (pada bidang tertentu) kemudian menjadi ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan oleh pancaindera dan daya fikir manusia. 3. Transformasi ilmu ini kepada manusia lainnya adalah melalui guru zahir dengan segala sebutannya. ILMU GHAIB Adalah merupakan suatu ilmu yang dapat menerangkan sesuatu yang tidak dapat diterangkan oleh Ilmu Kalam. Ilmu Ghaib adalah ilmu pengetahuan yang amat luas sekali ruang lingkupnya sehingga tidak mampu dijangkau oleh daya fikir manusia. Ilmu Ghaib hanya bisa diterima oleh Akal dan Iman. Ringkasnya, Ilmu Ghaib adalah ilmu pengetahuan yang meliputi Alam Saghir (batang tubuh manusia) dan Alam Kabir (jagad raya/alam maya). Keluasan Ilmu Ghaib meliputi tujuh petala langit dan tujuh petala bumi serta apa saja yang ada di antara keduanya. Syarat mutlak untuk memperoleh ilmu ini adalah : 1. Suci jiwa dan raga. 2. Mengenal diri. 3. Akal jernih yang dihasilkan oleh hati yang beriman terhadap Allah SWT. QALBUN MUKMIN BAITALLAH (Hati orang-orang mukmin adalah Istana www.tarbiyah-online.com Page 2 Manusia dikatakan beriman sehingga ber-akal jernih adalah manusia yang telah mampu menghancurkan gumpalan darah kotor di ujung jantung mereka yang menjadi Istana Iblis. Bila gumpalan darah kotor itu hancur maka akan terpancarlah Nur dari dalam jantung yang disebut Nur Qalbun (Cahaya hati) yang sesungguhnya adalah sebenar-benarnya hati para mukmin. Seri: Ma’rifatulloh Allah) Dalam pada ini disebutlah QALBUN MUKMIN sebagai AKAL. Yaitu keimanan, keyakinan hakiki terhadap sesuatu secara mutlak tanpa ragu sedikitpun melalui jalan “ghaib” walaupun logika (daya fikir) manusia tidak bisa menerimanya. Kadar penerimaan Ilmu Ghaib luasnya tergantung pada kadar kesucian hati dan jiwa manusia serta mengikut kadar yang dikaruniakan sendiri oleh Allah padanya. Firman Allah dalam Surah Al Taghaabun 11 : “Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya” Pengetahuan Ilmu Ghaib dapat dilihat oleh mata bathin (bashirah) dan dapat didengar oleh telinga bathin serta kelezatannya dapat dirasakan olehQalby hakiki yang dimiliki oleh para Arif billah. Perlu ditekankan di sini bahwa pengertian “hati” pada uraian di atas sangatlah berbeda dengan pengertian hati seperti lazimnya manusia sekarang mengartikannya. Bahwa pada hakekatnya hati (qalby hakiki) tidaklah pernah kotor oleh karena NurQalbun yang selalu bersinar. Maka sesungguhnya yang menutupinya adalah gumpalan darah kotor yang berada di ujung jantung. Semakin manusia menuruti godaan dan hasutan Iblis dan Syeitan maka semakin besarlah Istana Iblis (berupa gumpalan darah kotor) hingga semakin tebal gumpalan darah kotor tersebut yang akhirnya semakin tertutuplah qalby hakiki hingga NurQalbun seolah tidak terpancar dari dalam jantung. Jadi sesungguhnya, secara fisik letak qalby hakiki adalah pada jantung. Sedangkan hati menurut persepsi kedokteran sesungguhnya adalah liver. Bahwa sesungguhnya NurQalbun inilah yang membuat manusia dikatakan “hidup”. Maka pantaslah jika jantung (secara kedokteran) dikatakan sebagai sumber utama penopang biologis manusia, sedangkan darah yang terpompa dari/ke jantung adalah bertindak sebagai “minyak” bagi “cahaya kehidupan” manusia. Transformasi Ilmu Ghaib : 1. Allah memilih sendiri manusia yang akan dikaruniai ilmu ghaib melalui cara penyampaian secara LADUNI. 2. Manusia yang menempuh jalan hakekat menuju Allah SWT dengan cara mengikuti cara-cara para guru hakekat / makrifat serta mursyid (penuntun) sebagai guru zahir ilmu ini. Bila manusia ini tekun dan istiqamah pada jalannya maka akan memperoleh pula ilmu Ghaib secara Laduni melalui perantara guruguru ghaib seperti wali-wali Allah, Nabi dan Rasul. www.tarbiyah-online.com Page 1. Melalui Nur. Biasanya dapat diterima oleh orang yang sedang menjalani thariqah, melalui jalan mimpi secara kiasan atau sejelas-jelasnya. Murid yang mengalami hal ini wajiblah merujuk kepada “guru yang mursyid” agar tidak terjebak oleh makna-makna manusiawi oleh karena nafsu. 3 Bila Nabi dan Rasul menerima wahyu dari Allah dengan 9 cara, maka Ilmu Ghaib dihantarkan kepada manusia secara LADUNI dengan 5 cara yaitu : Seri: Ma’rifatulloh 2. Melalui Tajalli. Tajalli dapat diartikan sebagai penjelmaan buah fikiran dari perasaan “Zauq” (hanyut sesaat dalam ke-Maha Besar-an Allah). Maka terbitlah dari mulut atau akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah didengar dan diperkatakan olehnya sebelumnya. Dalam keadaan ini wajib pula si murid merujuk kepada “guru yang mursyid” untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam. 3. Melalui Sir. Adalah jalan penyampaian Ilmu Ghaib secara rahasia, yang hanya dapat dirasakan dan didengar oleh seseorang secara mutlak. Lazimnya melalui pendengaran bathin. Suara-suara yang didengar oleh pendengaran bathin adalah suara para Wali Allah Yang Agung tentang Ilmu Ghaib. 4. Melalui Sirrusir. Adalah merupakan suatu jalan penyampaian Ilmu Ghaib dengan “rahasia di dalam rahasia”. Dalam hal ini manusia dimaksud dapat melihat dengan Penglihatan Bathin, dapat mendengar dengan Pendengaran Bathin tentang suatu peristiwa atau pengajaran Ilmu Ghaib, seperti layaknya menyaksikan tayangan televisi. 5. Melalui Tawassul. Adalah dengan cara penjelmaan oleh Guru atau Wali Allah yang ghaib untuk menemui orang dimaksud untuk mengajarkan Ilmu Ghaib. Bertemunya dalam keadaan sadar dan bukan mimpi. ILMU SYAHADAH Adalah ilmu yang paling tinggi di dalam pelajaran Ilmu Allah yang dapat dikuasai oleh manusia. Ilmu ini adalah ilmu Makrifah dan Syahadah (Mengenal dan Menyaksikan) dengan sebenar-benarnya (Haq) kepada Allah SWT. Hanya Allah sendiri yang mengajarkan secara langsung. Dengan lain perkataan, Ilmu Syahadah adalah ilmu untuk menyatakan diri Allah sendiri. Ilmu ini hanya dicapai oleh para Rasul, Nabi dan Wali Allah yang agung. Page 4 Wallahu a’lam bissawaab. www.tarbiyah-online.com