Seri: Ma*rifatul Islam

advertisement
Seri: Ma’rifatul Islam
Hal-Hal yang Membatalkan Keislaman
Allah SWT telah mengingatkan kepada kita dalam banyak ayat-ayat Al-Qur’an untuk
menghindari sebab-sebab kemurtadan, segala macam kemusyrikan dan kekafiran.
Para ulama telah menyebutkan dalam bab hukum kemurtadan, bahwa seorang
muslim bisa dianggap murtad (keluar dari agama Islam) karena berbagai hal yang
membatalkan keislaman, yang menyebabkannya keluar dari agama Islam.
Yang paling berbahaya dan yang paling banyak terjadi ada sepuluh hal, yang di
sebutkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para ulama lainnya, yaitu
1. Mempersekutukan Allah SWT (syirik) dalam beribadah.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (Annisa’ :
116)
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata:
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah
ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al- Maidah: 72).
www.tarbiyah-online.com
Page
2. Menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan Allah SWT, meminta
do’a dan syafaat serta bertawakkal (berserah diri) kepada perantara tersebut.
Orang yang melakukan hal itu, menurut ijma’ ulama (kesepakatan para ulama),
adalah kafir.
1
Dan di antara perbuatan musyrik tersebut adalah; meminta do’a dan pertolongan
kepada orang-orang yang telah mati, bernadzar dan menyembelih korban untuk
mereka.
Seri: Ma’rifatul Islam
3. Tidak menganggap kafir orang-orang musyrik, atau ragu atas kekafiran mereka,
atau membenarkan konsep mereka. Orang yang demikian ini adalah kafir.
4. Berkeyakinan bahwa tuntunan selain tuntunan Nabi Muhammad SAW lebih
sempurna, atau berkeyakinan bahwa hukum selain dari beliau lebih baik, seperti
mengutamakan aturan-aturan thaghut (aturan–aturan manusia yang melampaui
batas serta menyimpang dari hukum Allah), dan mengesampingkan hukum
Rasulullah SAW, maka orang yang berkeyakinan demikian adalah kafir.
Termasuk orang yang berkeyakinan bahwa aturan-aturan dan perundang–undangan
yang diciptakan manusia lebih utama dari pada syariat Islam, atau bahwa syariat
Islam tidak tepat untuk diterapkan pada abad ke dua puluh ini, atau berkeyakinan
bahwa Islam adalah sebab kemunduran kaum muslimin, atau berkeyakinan bahwa
Islam itu terbatas dalam mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya saja,
dan tidak mengatur urusan kehidupan yang lain.
Juga orang yang berpendapat bahwa melaksanakan hukum Allah Ta’ala dan
memotong tangan pencuri, atau merajam pelaku zina yang telah kawin tidak sesuai
lagi di masa kini. Demikian juga orang yang berkeyakinan diperbolehkannya
penerapan hukum selain hukum Allah SWT dalam segi mu’amalat syar’iyyah, seperti
perdagangan, sewa menyewa, pinjam meminjam, dan lain sebagainya, atau dalam
menentukan hukum pidana, atau lain-lainnya, sekalipun tidak disertai dangan
keyakinan bahwa hukum-hukum tersebut lebih utama dari pada syariat Islam.
Karena dengan demikian ia telah menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah
SWT, menurut kesepakatan para ulama’. Sedangkan setiap orang yang telah
menghalalkan apa yang sudah jelas dan tegas diharamkan oleh Allah SWT dalam
agama, seperti zina, minum arak, riba dan penggunaan perundang-undangan selain
Syariat Allah, maka ia adalah kafir, merurut kesepakatan para umat Islam.
5. Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW, meskipun ia sendiri
mengamalkannya. Orang yang sedemikian ini adalah kafir.
Allah SWT berfirman :
“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada
apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahalapahala) amal-amal mereka”. (Muhammad: 9)
6. Memperolok–olok sesuatu dari ajaran Rasulullah SAW, atau memperolok–olok
pahala maupun siksaan yang telah menjadi ketetapan Allah SWT, maka orang yang
demikian menjadi kafir.
Page
2
Allah SWT berfirman :
www.tarbiyah-online.com
Seri: Ma’rifatul Islam
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika
Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya
Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At-Taubah: 65- 66).
7. Sihir di antaranya adalah ilmu guna-guna yang merubah kecintaan seorang suami
terhadap istrinya menjadi kebencian, atau yang menjadikan seseorang mencintai
orang lain, atau sesuatu yang di bencinya dengan cara syetani. Dan orang yang
melakukan hal itu adalah kafir.
www.tarbiyah-online.com
Page
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya
tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka
mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
3
Allah SWT berfirman :
Seri: Ma’rifatul Islam
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (al-Baqarah :
102)
8. Membantu dan menolong orang–orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka
adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah: 51).
9. Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan tidak mengikuti syari’at Nabi
Muhammad SAW, maka yang berkeyakinan seperti ini adalah kafir.
Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman :
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orangorang yang rugi.” (Ali-Imran: 85).
10. Berpaling dari ِِِ Agama Allah SWT dengan tanpa mempelajari dan tanpa
melaksanakan ajarannya.
Allah SWT berfirman :
www.tarbiyah-online.com
Page
Dalam hal-hal yang membatalkan keislaman ini, tak ada perbedaan hukum antara
yang main-main, yang sungguh-sungguh (yang sengaja melanggar ) ataupun yang
4
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan
dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya?
Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang
yang berdosa.“ (As-Sajadah: 22)
Seri: Ma’rifatul Islam
takut, kecuali orang yang dipaksa. Semua itu merupakan hal-hal yang paling
berbahaya dan paling sering terjadi. Maka setiap muslim hendaknya menghindari dan
takut darinya. Kita berlindung kepada Allah SWT dari hal-hal yang mendatangkan
kemurkaanNya dan kepedihan siksaanNya.
Page
5
(Dinukil dari kitab ‫ نواقض اإلسالم‬oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz,
edisi Indonesia Hal-hal yang membatalkan Keislaman)
www.tarbiyah-online.com
Download