Modul ke: PERILAKU KONSUMEN Proses Pembelajaran dan Jenis-Jenis Pembelajaran Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. PENGERTIAN PEMBELAJARAN Nelson dan Quick dalam Suryani (2008:130): Belajar sebagai proses yang menghasilkan perubahan pengetahuan atau perilaku yang bersifat relatif permanen yang bersumberkan dari pengalaman. Hawkins, et. al dalam Suryani (2008:130): Belajar adalah suatu perubahan yang berlangsung dalam organisasi maupun isi ingatan jangka panjang atau perilaku. PENGERTIAN PEMBELAJARAN Assel dalam Setiadi (2010:111): Pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. Konsumen memperoleh berbagai pengalamannya dalam pembelian produk dan merek produk apa yang disukainya. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu. FAKTOR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN 1 Motivasi Motivasi merupakan kondisi penting yang harus ada pada individu yang belajar. Motivasi ini mendorong individu untuk berusaha dan bertindak Sumber: Suryani (2008:130) 2 Isyarat (tanda-tanda) Isyarat atau tanda-tanda merupakan rangsangan yang memungkinkan individu lebih terarah dalam mengarahkan perilakunya pada motif. Sumber: Suryani (2008:130) 3 Respons Respons atau tanggapan adalah reaksi individu terhadap isyarat. Respons yang terjadi sebagai hasil dari proses belaar tidak harus berupa perilaku yang dapat diamati (tampak), tetapi juga yang tidak tampak. Sumber: Suryani (2008:130) 4 Pengukuhan (Reinforcement) Reinforcement adalah segala sesuatu yang diberikan kepada individu yang belajar untuk memperkokoh (memperkuat) respons yang sudah terbentuk. Sumber: Suryani (2008:130) LOYALITAS KONSUMEN Loyalitas konsumen dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu: • Loyalitas merek (brand loyalty) dan • Loyalitas toko (store loyalty). Sumber: Setiadi (2010:125) DUA PENDEKATAN DALAM LOYALITAS MEREK 1 Pendekatan instrumental conditioning Pendekatan ini memandang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu ialah menunjukkan loyalitas merek. Perilaku pengulangan pembelian diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang kuat. Sumber: Setiadi (2010:125) 2 Pendekatan teori kognitif Beberapa peneliti percaya bahwa perilaku itu sendiri tidak merefleksikan loyalitas merek. Dengan perkataan lain, perilaku pembelian berulang tidak merefleksikan loyalitas merek. Menurut pendekatan ini, loyalitas menyatakan komitmen terhadap merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh perilaku pembelian yang terusmenerus. Konsumen mungkin sering membeli merek tertentu karena harganya murah, dan ketika harganya naik, konsumen beralih ke merek yang lain. Sumber: Setiadi (2010:125) 4 HAL KECENDERUNGAN KONSUMEN YANG LOYAL 1 Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri terhadap pilihannya. 2 Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya. Sumber: Setiadi (2010:126) 3 Konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal terhadap toko. 4 Kelompok konsumen yang minoritas cenderung untuk lebih loyal terhadap merek. Sumber: Setiadi (2010:126) NILAI STRATEGIS LOYALITAS KONSUMEN 1 Mengurangi biaya pemasaran Perusahaan yang memiliki pelanggan setiap yang cukup besar, maka hal ini dapat mengurangi biaya pemasaran. Sumber: Suryani (2008:145) 2 Trade leverage Kesetiaan terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah produk dengan merek yang memiliki pelanggan setia akan menarik para distributor untuk memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan merek lain di toko mereka 3 Menarik pelanggan baru Pelanggan yang puas dengan merek yang dibelinya dapat mempengaruhi konsumen lain. 4 Waktu untuk merespons ancaman dari pesaing Kesetiaan terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu untuk merespons tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. DAFTAR PUSTAKA Buku: Peter, J. Paul dan Jerry C.Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. PT Indeks. Jakarta. Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta. Supranto, J dan Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Mitra Wacana Media. Jakarta. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta. Jurnal: Anisimova, Tatiana Anatolevena. (2007. The Effects of Corporate Brand Attributes on Attitudinal and Behavioural Consumer Loyalty. Journal of Consumer Marketing 24/7. 395– 405 . Gurau , Calin. (2012). A life-stage Analysis of Consumer Loyalty Profile: Comparing Generation X and Millennial Consumers. Journal of Consumer Marketing 29/2. 103–113. Parmer, Lucinda, John Dillard. (2015). The Relationship Beetween Personality and Consumer Behavior Buying Patterns Within The Automobile Industry. Global Conference on Business and Finance Proceedings. Volume 10. Number 1. Salegna, Gary J, Stephen A. Goodwin. (2005). Consumer Loyalty to Service Providers: An Integrated Conceptual Model. Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior. 18. pg: 51-67. Suh, Kil-Soo, Young Eun Lee. (2005). The Effects of Virtual Reality on Consumer Learning: An Empirical Invesgitation. MIS Quaeterly 29.4 (Dec 2005). 673-697. Terima Kasih SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom.