1 LAPORAN STUDI PUSTAKA (KPM 403) PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL ‘LINE’ PERSPEKTIF GENDER HAMZAH NASUTION DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL ‘LINE’ PERSPEKTIF GENDER” benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Desember 2015 Hamzah Nasution NIM. I34120095 ABSTRAK HAMZAH NASUTION. Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Perspektif Gender. Di bawah bimbingan AIDA VITAYALA S HUBEIS Media sosial semakin berkembang pesat membuat pengguna dari media sosial memiliki perilaku yang berbeda-beda. Perilaku pengguna media sosial ‘Line’ yang digunakan oleh kalangan remaja dalam berspektif gender dapat dianalisis dari karakteristik remaja, intensitas penggunaan media sosial dan kepentingan penggunaan media sosial. Aspek gender yang dinilai adalah dari akses antara laki-laki dan perempuan dalam menggunakan media sosial ‘Line’. Hal lain yang ingin diketahui adalah dalam media sosial ‘Line’ mungkinkah memunculkan diskriminasi gender yang dilakukan oleh pengguna remaja. Kata kunci: Perilaku remaja, media sosial ‘Line’, gender ABSTRACT HAMZAH NASUTION. The Behavior of Social Media User ‘Line’ : The Perspective of Gender. Supervised by AIDA VITAYALA S HUBEIS The developed of social media has been influencing the user of social media have to different behaviors. The behavior of media social media ‘Line’ which is used by teenagers on gender perspective is able to be analyzed by the characteristics of teenagers, intensity of using social media and the importance of using the social media. The aspect of gender observed is access among the men and women in using the social media ‘Line’. Another thing to be observed in this research is whether in using social media ‘Line’ will impact the gender discrimination in teeneger users. Keywords: Teenagers behavior, social media ‘Line’, gender PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL ‘LINE’ PERSPEKTIF GENDER Oleh HAMZAH NASUTION I34120095 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh : Nama Mahasiswa : Hamzah Nasution NIM : I34120095 Judul : Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Perspektif Gender dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Petanian Bogor. Disetujui oleh Dosen Pembimbing Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal Pengesahan : iv PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Perspektif Gender” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain itu penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan studi pustaka ini tidak lepas dari kontribusi dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Prof Dr. Ir. Aida Vitayala S Hubeis yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan inspirasi yang luar biasa dalam penyusunan studi pustaka. 2. Ayahanda Muhammad Yusuf Nasution, Ibunda Sri Ganti Lubis dan Kakak Syiska Anita Sari Nasution serta Adik Nur Anisyah Nasution serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa yang tak terbatas kepada penulis hingga mampu menjalani banyak hal sampai tahapan ini. 3. Abdul Hadi Novriyansah, Annisa Hapsari, Citra Tresna Asih, Dinda Saraswati, Gita Permatasi, Nastuti Ekaningtyas, Wulan Mustika, Yunita Wini Damayanti sebagai sahabat Lamboys yang selalu menemani dari awal perkuliahan hingga saat ini, kepada Budiono Rahmat sebagai sahabat setia suka dan duka, kemudian Andi Putri Rezky Noviana dan Lici Meiranti sebagai teman satu bimbingan, serta teman-teman SKPM angkatan 49 yang telah memotivasi dan mendukung penulis dalam kelancaran penulisan studi pustaka serta sebagai teman berdiskusi dan saling bertukar pikiran. 4. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi, dukungan, dan doa kepada penulis selama ini. Penulis berharap kajian mengenai Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Perspektif Gender ini mampu memberikan manfaat dan sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan. Bogor, Desember 2015 Hamzah Nasution NIM. I34120095 v DAFTAR ISI PRAKATA ............................................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ vii PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 1 Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 1 Metode Penulisan ............................................................................................................................ 2 Kegunaan Penulisan ........................................................................................................................ 2 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ........................................................................................ 3 Perilaku Pengguna Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan .................................................. 3 Analisis Media Sosial ‘Path’ Sebagai Media Informasi Di Kalangan Klub Basket Total E&P Indonesie Balikpapan .......................................................................................................................... 4 Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Online Bullying Pada Remaja Dengan Metode Analisis Regresi Faktor .......................................................................................................... 5 Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru .......................................................................................................................... 7 Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path Di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung .............................................................................................................................................. 8 Perempuan dan Media Sosial Sebagai Pilihan Komunikasi Terkini ............................................... 9 Gender Differences in Using Social Networks ............................................................................. 10 Personality, Gender, and Age in the Language of Social Media: The Open-Vocabulary Approach ........................................................................................................................................................... 11 Teens, Gender, and Self-Presentation in Social Media ................................................................. 12 Gender Identity And Lexical Variation In Social Media .............................................................. 13 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................................. 15 Media Sosial ...................................................................................................................................... 15 Perilaku Pengguna Internet ........................................................................................................... 15 Intensitas Penggunaan Internet ..................................................................................................... 17 Kepentingan Penggunaan Internet ................................................................................................ 17 Klasifikasi Remaja ........................................................................................................................ 18 Gender ........................................................................................................................................... 18 SIMPULAN ...................................................................................................................................... 20 Hasil Rangkuman dan Pembahasan .............................................................................................. 20 vi Pertanyaan Penelitian ........................................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 23 LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 30 RIWAYAT HIDUP .............................................................................................................................. 31 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Uses and Gratification Model ............................................................................................. 16 Gambar 2 Usulan Kerangka Analisis Baru .......................................................................................... 21 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan media sosial pada era globalisasi saat ini sangat cepat dan beragam. Pengguna media sosial dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2012, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan internet dan sebanyak 95 persen aktivitas akses dunia maya adalah membuka media sosial. Angka tersebut terus mengalami kenaikan menjadi 93,4 juta pengguna ditahun 2015. Menurut informasi yang dilansir dari data Global Web Index, hampir semua media sosial dimiliki oleh pengguna internet Indonesia. Media sosial tersebut diantaranya adalah Facebook, Google+, Twitter, YouTube, Instagram, Path, Line dan LinkedIn. Dari berbagai banyak media sosial tersebut yang menarik adalah media sosial ‘Line’. ‘Line’ dirilis pada Juni 2011 oleh perusahaan NHN Corporation dari negara Jepang belum genap dua tahun jumlah pengguna dari media sosial ini telah menembus 150 juta. Pasar terbesar Line adalah di negara-negara Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan artikel dari Daily Sosial, pengguna Line di Indonesia pada tahun 2014 adalah 30 juta pengguna dan menduduki peringkat kedua terbesar di dunia. Line adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk kegiatan berkirim pesan (messenger/chatting) secara gratis. ‘Line’ sebenarnya juga bisa disebut sebagai aplikasi jejaring sosial karena terdapatnya fitur timeline sebagai wadah untuk berbagi status, pesan suara, video, foto, kontak dan informasi lokasi. Aplikasi ‘Line’ juga bisa melakukan voice call maupun video call secara real time dan gratis. ‘Line’ disediakan di semua perangkat smartphone dan di semua sistem operasi mobile: Android, iOS, Windows Phone, Blackberry dan juga komputer yang bersistemkan Mac OS ataupun Windows. Menurut DailySocial pengguna ‘Line’ paling banyak dan merata antara laki-laki dan perempuan adalah rentan usia remaja dari 16-18 tahun karena media sosial ‘Line’ tidak hanya media komunikasi, tapi pengguna dapat memperbaruhi informasi. Media sosial adalah salah satu media yang tergolong baru dengan adanya peraturan terkait kesetaraan gender melalui Inpres No.9 Tahun 200 tentang PUG (Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan). Media sosial Line sangat rawan akan bias gender sehingga diperlukan penelitian untuk membahas perilaku pengguna media sosial Line berdasarkan sudut pandang gender. Tujuan Penulisan 1. Menganalisis perilaku pengguna media sosial ‘Line’ dalam perspektif gender pada kalangan remaja 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diskriminasi dalam prespektif gender terhadap pengguna media sosial ‘Line’ 2 Metode Penulisan Metode yang dilakukan dalam melakukan studi pustaka ini ialah berupa metode analisis data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Adapun data sekunder yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji berbagai hasil penelitian baik berupa jurnal ilmiah, buku teks, skripsi, tesis, ataupun disertasi. Selanjutnya, kajian pustaka tersebut dibaca, diringkas, dan dianalisis serta dikritisi hingga menjadi sebuah ringkasan yang sesuai dengan teori-teori yang ada dan relevan yang kemudian dapat ditarik kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan masalah untuk kepentingan penelitian ilmiah berikutnya. Kegunaan Penulisan Kegunaan penulisan laporan ini adalah untuk: 1. Memenuhi tugas mata kuliah Studi Pustaka sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah tersebut. 2. Menjadi referensi pengetahuan bagi pihak lain dalam memperluas pengetahuan mengenai Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Prespektif Gender. 3. Menjadi saran bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : Perilaku Pengguna Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan : 2009 : Jurnal : Elektronik : Astutik Nur Qomariyah : : : Surabaya : Jurnal Ilmu Informasi dan Ilmu Perpustakaan : 1(1); 100-114 : http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/astutik .pdf : 8 Oktober 2015, pukul 02.29 WIB Ringkasan Tahun 2000 diperkirakan terdapat lebih dari 418 juta pengguna yang terus naik menjadi 945 juta pengguna di akhir tahun 2004, berdasarkan sebuah situs yang bernama Internet World Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di dunia hingga bulan Maret 2008 mencapai 1.407.724.920. Hal ini mengidentifikasikan bahwa kehadiran intenet sebagai media informasi dan komunikasi semakin diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Tak berbeda jauh dengan Indonesia ternyata internet sangat dibutuhkan pada tahun 1998 pengguna sebanyak 512.000 dan ditahun 2007 menjadi 25.000.000 pengguna internet. Pada jurnal tersebut dilihat dari perilaku pengguna internet ditinjau dari teori uses and gratification oleh Katz, Gurevitch dan Hazz dari struktur dan lingkungan sosial yang menentukan berbagai kebutuhan individu. Kemudian perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja ditinjau dari perkembanagn kognitif dan sosial remaja. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat menghasilakn informasi atau gambaran tentang perilaku penggunaa internet pada kalangan remaja di perkotaan pada umumnya saat ini, sehingga dapat memberikan pemahaman bagi kalangan orang tua atau institusi pendidikan sekaligus bisa digunakan sebagai kontribusi untuk membuat kebijakan yang mengarahkan secara positif pada kalangan remaja di perkotaan dalam menggunakan internet. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 96 remaja dengan usia 11-15 tahun. Dengan hasil dari jurnal tersebut adalah pada subjek perilaku menggunakan internet sebanyak 36,5 % usia 12 tahun mengaku pertama kali mengenal dan menggunakan internet, 4 40,6 % digunakan untuk menyelesaikan tugas sekolah, 46,9 % pertama kali mengenal dan belajar berinternet dari teman mereka. Pada subjek kedua yaitu tipologi penggunaan internet sebanyak 70,8% 1-2 kali/minggu frekuensi internet, 54,2 % perhari menggunakan internet 1-2 jam, 81,8 % mengakses internet di rumah dengan durasi setiap kali mengakses internet >= 4 jam. Responden yang mengakses internet dirumah tergolong heavy users atau pengguna internet yang menghabiskan waktu 40 jam per bulan atau salah satu ciri-ciri pengguna internet addiced. Responden yang menggunakan internet di warnet tergolong medium user atau pengguna internet 10 sampai 40 jam per bulan dengan 1-2 kali/minggu dengan lama pengunaan internet yaitu 3-4 jam. Responden pengguna internet dengan layanan internet di sekolah tergolong light users yaitu kurang dari 10 jam per bulan dengan 1-2 kali/minggu dan lama penggunaan adalah 1 jam. Analisis Pustaka Menggunakan model penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan format deskriptif survei. Data primer mengunakan kuesioner dan teknik “probing”. Metode pengambilan sampel yaitu sampel acak atau random sampling atau probability sampling dengan teknik pengambilan sampel sistematis atau systematic sampling. 2. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh Analisis Media Sosial ‘Path’ Sebagai Media : Informasi Di Kalangan Klub Basket Total E&P Indonesie Balikpapan : : : : : : : 2014 Jurnal Elektronik Yossie Aer Balikpapan : eJournal Ilmu Komunikasi : 2 (4); 102-113 : http://www.e-jurnal.com/2015/08/analisis-mediasosial-path-sebagai.html : 8 Oktober 2015, pukul 02.32 WIB Ringkasan Path menjadi media sosial dan komunikasi terlaris untuk kalangan pengguna gadget dan media sosial, sebelumnya Facebook dan Twitter yang menjadi unggulan, kini Path mampu menyaingi kepopuleran dua media sosial raksasa sebelumnya. Fenomena inipun 5 berdampak ke pengguna Path khususnya anggota Klub Basketball Total E&P Indonesia Balikpapan, mereka yang rata-rata kalangan menengah ke atas dan pergaulan yang luas tentunya dengan mudah memiliki gadget pendukung dan menggunakan media komunikasi sosial seperti Path, bahkan untuk menjadi informasi grup internal sesama anggota Klub Basketball Total. Subjek penelitian adalah akun anggota basket Total Balikpapan sebagai pengguna media sosial Path. Obyek penelitian adalah pesan-pesan yang dikirim di timeline Path oleh subyek penelitian. Sumber data primer dari wawancara langsung dengan subyek penelitian dan data sekunder dari dokumentasi, arsip-arsip dan buku-buku ilmiah. Perilaku komunikasi yang ditimbulkan dalam penggunaan media sosial Path beragam yaitu mendapatkan informasi mengenai jejaring sosial dan transparsi kehidupan mereke ditengah-tengah para pengguna media sosial Path lainnya. Perubahan perilaku komunikasi diakibatkan perkembangan teknologi yang menjadi suatu kebutuhan pokok masyarakat terutama masyarakat modern masa kini. Sehingga media sosial semakin membuat komunikasi dapat berjalan efektif dan efesien. Peneliti menarik beberapa kesimpulan yaitu media sosial Path digunakan untuk memperlihatkan strata sosial, eksis di tengah masyarakat da tidak mau dianggap ketinggalan jaman karema Path dinilai exclusive berbeda dengan media sosial lainnya. Interaksi perilaku komunikasi beragam mulai dari berbagai moment, mengomentari dan berbincang-bincang dengan sesama pengguna Path yang juga dinilai sebagai ajang bersosialisasi. Path dinilai sebagai sisi hedonisme serta menimbulkan kecanduan karena fasilitas yang dimiliki Path. Informasi yang diberikan sangat simple dan praktis seperti buku, film, musik, tempat, foto-foto dan adanya aplikasi repath yaitu pengulangan membagi momen kepada pengguna akun Path. Perilaku komunikasi yaitu adanya motif beragam seperti dapat eksis, mencari informasi, tidak ketinggalan zaman dengan memakin Path kemudian penunjukan strata sosial yang tinggi karena Path hanya dapat diakses oleh smartphone. Analisis Pustaka Menggunakan teknik analisa data kualitatif. Jenis penelitian kualitatif dengan penelitian hanya ingin memaparkan situasi atau peristiwa atau penelitian deskriptif. Teknik sampling adalah metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sample didasarkan atas tujuan tertentu. Kegiatan analisis ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. 3. Judul Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Online : Bullying Pada Remaja Dengan Metode Analisis Regresi Faktor Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : 2014 Jurnal Elektronik Ayu Septiani, Novita Tri Permatasari, Lalu Asri Adhtiya N., Annas Syaiful Rizal, Zamzam Mumtaz, Zaky Musyarof, 6 Muhammad Abdurrahman, Kariyam Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : Yogyakarta Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : Hal 504-518 Tanggal diunduh : Jurnal Universitas Islam Indonesia : http://dppm.uii.ac.id/dokumen/DPPM-UII_Pros36_Hal_504518.pdf : 8 Oktober 2015, pukul 02.32 WIB Ringkasan Obyek penelitian sebanyak 312 yaitu remaja tingkat sekolah menengah atas negeri berusia 15-18 tahun dengan menggunakan jejaring sosial minimal lebih dari 6 bulan. Waktu mengakses jejaring sosial adalah 113 siswa/i selama 1-3 jam, 108 siswa/i 3-5 jam dan 91 siswa/i lebih dari 5 jam. Perilaku online bullying dijelaskan oleh beberapa variabel yaitu indirect harassment, direct harassment, hacking, add friend, confirm friend, online dating, penipuan dan sexual socilitation sebesar 21,7 % dan 78,3 % diterangkan oleh faktor lain. Prosuder pengambilan sampel terbagi menjadi dua pertama pembagian kedalam tiga kelompok yaitu kelas X, XI, XII sekolah menengah tingkat atas kemudian dipilih salah satu kelompok untuk dijadikan sampel. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi Online Bullying yaitu ekspos remaja terhadap aktivitas online atau online exposure, perilaku remaja yang menyimpang atau online deviance, daya tarik target atau online target attractiveness, kedekatan responden atau online proximity, perilaku riskan remaja atau risky behaviour dan game online. Analisis Pustaka Metode analisis regresi faktor digunakan dalam penelitian ini. Analisis faktor bertujuan untuk menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan atau mereduksi dimensi atau memperkecil jumlah variabel eksogen yang terlibat dalam analisis regresi. Pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk mendapatkan data tetap, konkrit, teramati dan terukur. Menggunakan beberapa variabel yaitu variabel bebas, variabel tergantung dan variabel perilaku remaja. Variabel bebas yaitu intensitas penggunaan jejaring sosial diukur oleh online exposure, online proximity, online target attractiveness, online deviance or risky behavior, online bullying, unwanted exposure sexual material and online sexual solicitation. Variabel tergantung yaitu perilaku online bullying remaja. Variabel perilaku remaja yaitu perilaku pergaulan dengan orang lain, teman sebaya dan 7 lawan jenis. Metode pengambilan sampel adalah teknik probability sampling dengan memilih teknik sampling area (cluster) seleksi anggotaa dalam kelompok. 4. Judul Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook : Terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : Pekanbaru Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : l (2); 1-8 Tanggal diunduh 2014 Jurnal Elektronik Siti Nurjanah : Jom FISIP :http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/dow nload/2967/2875 : 8 Oktober 2015, pukul 02.31 WIB Ringkasan Hasil penelitian menunjukkan sebesar 49,7 % atau 97 responden mengakses media sosial Facebook di rumah dan sebanyak 55,9 % atau 109 responden menggunakan handphone. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa responden sudah memiliki sikap yang baik dalam menggunakan media sosial sehingga hanya sebagian kecil yang mendapat pengaruh dari media sosial Facebook terhadap perilaku cyberbullying. Melibatkan 195 responden yang memiliki akun media sosial Facebook di SMAN 12 Pekanbaru. Perilaku negatif remaja menggunakan media sosial Facebook dikategorikan lemah maksudnya adalah media sosial Facebook tidak memberikan pengaruh negatif terhadap penggunaan khususnya anak SMA dalam hal cyberbullying karena remaja sudah masuk pada tingkat baik dan bijak dalam memilih dan menggunakan media sosial. Analisis Pustaka Jurnal ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode explansi. Teknik sampling adalah teknik sampling probabilitas. Data diuji menggunakan Regresi Linear sederhana menggunakan program SPSS 17 for windows. 8 5. Judul Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial : Path Di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : Bandung Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : - Tanggal diunduh 2013 Jurnal Elektronik Ekky Puspika Sari : Jurnal Universitas Komputer Indonesia :http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/662/jbptunikomppgdl-ekkypuspik-33092-5-unikom_e-i.pdf : 8 Oktober 2015, pukul 02.31 WIB Ringkasan Perilaku komunikasi pengguna media sosial Path dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu motif, interaksi, informasi dan perilaku komunikasi mahasiswa. Pertama, motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif juga merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Kedua, interaksi adalah suatu pertalian sosial antara individu sedemikian rupa sehingga individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama lain. Fitur-fitur yang lengkap yang tidak dapat ditemukan di media sosial lain yang membuat penggunaanya betah berlama-lama didalamnya. Ketiga, informasi adalah hasil dari penggolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi sehingga mengalami penggolahan yang memberikan makna untuk berguna dan bermanfaat bagi bahan pembuat keputusan. Keempat, perilaku komunikasi mahasiswa yang beragam dalam menggunakan media sosial Path seperti untuk dianggap eksis atau gaul Analisi Pustaka Penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Responden adalah mahasiswa Unikom Bandung. Saran untuk jurnal tersebut adalah memberikan informasi yang jelas khusus dalam metode penelitian sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui teknis dari penelitian. 9 6. Judul Perempuan dan Media Sosial Sebagai Pilihan : Komunikasi Terkini Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit : : : Bandung dan Jurnal Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informasi Bandung (BPPKI) Badan Litbang SDM : Citra Perempuan Dalam Media Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh 2012 Jurnal Elektronik Dessy Trisilowaty : 10(1); 65-74 :http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/observasi/article/v iew/78 : 8 Oktober 2015, pukul 03.04 WIB Ringkasan Perempuan sebagai makhluk yang senang bersosialisai dapat mengendalikan antara hati dan pikiran terutama untuk berkomunikasi melalui media sosial. Sehingga diharapkan perempuan dapat dengan cerdas dalam berhadapan dengan dunia sosial media. Terlebih lagi banyak aspek yang harus diperhitungkan jika seorang perempuan tersebut telah berkeluarga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori Mayfield (2008) mendefinisikan media sosial sebagai pemahaman terbaik dari kelompok jenis baru media online, yang mencakup karakter-karakter berikur ini yaitu partisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas dan konektivitas. Teori kedua yang digunakan adalah dari Horton (2009) mengkaji definisi media sosial , muncul beberapa kriteris yaitu berbasis internet, pengguna menghasilkan dan menerbitkan informasi, komunitas berbagi posting, komentar, data hobi, multimedia, langsung dapat melakukan publikasi, menghilangkan sekat geografis, memasukkan teknologi internet lama dan baru. Analisis Pustaka Menggunakan studi literatur dengan penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian ini disampaikan secara tersirat sehingga penulis menduga-duga kesimpulan yang ada pada jurnal. Diharapakan diberikan hasil yang jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan kesimpulan dalam penelitian tersebut. 10 Gender Differences in Using Social Networks 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : Turki Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : 10(2); 133-139 2011 Jurnal Cetak S. Guzin Mazman : The Turkish Online Journal of Educational Technology : : http://www.tojet.net/articles/v10i2/10214.pdf 8 Oktober 2015, pukul 02.53 WIB Ringkasan Pada penelitian tersebut Diperoleh bahwa umur rata-rata dari responden adalah 1825 tahun sebanyak 74,4 % dengan 73,6 % adalah mahasiswa. Dari total responden sebanyak 94,2% memiliki minimal satu group di Facebook. Faktor analisis dari penelitian ini terdapat empat komponen yaitu; kebutuhan akademik, sumber informasi suatu agenda, mencari hubungan baru dan memelihara hubungan. Menyimpulkan bahwa pada umumnya orang menggunakan Facebookadalah untuk memeilihara hubungan karena Facebook memberikan kesempatan para pengguna untuk berkomunikasi kepada teman teman melalui fitur yang dimiliki seperti pengiriman pesan atau chatting. Jika dibandingkan anatar lakilaki dan perempuan makan perempuan menggunakan Facebook lebih dominan untuk memelihara hubungan dengan teman, orang terdekat atau dengan teman-teman lama sedangkan laki-laki untuk mencari teman baru yang memiliki ketertarikan pada suatu hal yang sama atau lelaki cenderung lebih banyak menggunakan Facebook untuk mencari atau membuat suatu pertemanan baru sehingga antara laki-laki dan perempuan memiliki keahlian dalam komunikasi yang berbeda. Analisis Pustaka Penelitian dengan menggunakan kuesioner online. Responden adalah 870 pemilik akun Facebook. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner online dengan durasi waktu adalah empat minggu. Penelitian dilakukan dengan sangat baik dengan 11 memperhatikan komposisi dari laki-laki dan perempuan dan memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian. 8. Judul Personality, Gender, and Age in the Language of : Social Media: The Open-Vocabulary Approach Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : Tobias Preis : : - Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : 8(9); 1-15 Tanggal diunduh 2013 Jurnal Cetak H. Andrew, Johannes C. Eichstaedt, Margaret L. Kern, Lukasz Dziurzynski, Stephanie M. Ramones, Megha Agrawal, Achal Shah, Michal Kosinski, David Stillwell, Martin E. P. Seligman, Lyle H. Ungar : Journal Plos One :http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/jo urnal.pone.0073791 : 8 Oktober 2015, pukul 03.09 WIB Ringkasan Penelitian melalui dua pendekatan yaitu melalui penelitian sebelumnya, menghitung jumlah penggunaan kata secara manual untuk membuat kategori kata lexica. Pendekatan kedua menggunakan DLA (Differential Language Analysis) berfungsi sebagai metode utama dan dengan kosakata terbuka atau analisis kata dan kelompok kata untuk dijasikan data. Melibatkan 136.000 partisipan dengan subyek yang diteliti adalah 19 juta update status Facebook dari Januari 2009 sampai Oktober 2011. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kosakata tertutup atau Word-Category Lexica dan kosakata terbuka atau DFA. DFA terdiri dari 3 karekteristik yaitu open-vocabulary, discriminating dan simple. Variabel dari gender adalah extraversion, agreeableness, conscientious, neuroticism dan openness. Penelitian dilakukan dengan menilai kata-kata atau kalimat dari setiap update status facebook maka diteliti dari sisi language of gender, language of age dan language of personality. Dilihat dari sisi umur maka 13-18 tahun adalah tentang tertawa seperti katakata yang sering di update adalah haha, lol dan hehe. Umur 19-22 membicarakan classes 12 semester, college dan schedule cummer. Umur 23-29 yaitu job position, company manager dan interview experience. Terakhir 30-65 tahun yaitu, son, daughter dan family. Analisis Pustaka Penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat kesesuain antara umur dan pengunaan terhadap media sosial seperti dilihat dari update status. Secara gambaran luas bahwa media sosial seperti Facebook digunakan untuk menggambarkan pribadi penggunaanya dalam berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Penelitian dilakukan dengan sangat baik dengan penelitian deskriptif melalui penelitian terhadap posting update status dan hasil-hasil yang diberikan sangat baik sehingga mudah dipahami dan dimengerti dengan jelas. 9. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : : Teens, Gender, and Self-Presentation in Social Media 2015 Jurnal Elektronik Susan C. Herring, Sanja Kapidzic Amerika : International encyclopedia of social and behavioral sciences : 2(1); 1-16 : http://info.ils.indiana.edu/~herring/teens.gender.pdf 8: 8 Oktober 2015, pukul 02.54 WIB Ringkasan Penelitian lebih dipusatkan oleh subyek yaitu remaja dari usia 13 sampai 19 tahun. Remaja yang diteliti adalah mereka yang menggunakan media sosial dan yang diteliti dari penggunaan media sosial adalah profil, status atau kegiatan yang dilakukan remaja terhadap media sosial tersebut. Dan variabel yang dinilai adalah profile content, visual selfpresentation, profile visibility and perceived audience, truthfulness of self-presentation dan textual communication and interaction. Terdapat perbedaan antara laki-laki. Laki-laki dan perempuan dalam mempresentasikan dirinya di sosial media, jika wanita mebuat sebuah profile dengan lengkap dan hanya dapat diakses oleh penguna yang telah berteman dengannya. Laki-laki membuat profile untuk dapat dilihat oleh siapa saja atau open public, 13 dan laki-laki lebih sering memberikan informasi yang salah dalam profilenya. Dalam mengambarkan perasaan, perempuan menggunakan sebuah gambar yang sesuai dengan perasaanya sedangkan laki-laki tidak. Meneliti tentang remaja laki-laki dan perempuan dalam mempresentasikan dirinya pada sosial media seperti Facebook, Twitter, blog dan sosial media lainnya. Penelitian dilakukan di daerah amerika serikat untuk mengetahui implikasi dari menggunakan media sosial, konstruksi jatidiri, kata-kata dan visual dalam mempresentasikan diri dan hal-hal lain yang dilakukan remaja untuk mempresentasikan dirinya dalam berkaitan gender. Analisis Pustaka Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan studi literature karena tidak ditemukan metode atau pengolahan data primer. Dengan penelitian deskriptif hasil sangat baik namun diharapakn hasil dari penelitian digambarkan melalui matriks sehingga pembaca dapat dengan cepat mengetahui hasil dari penelitian ini. 10. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : : Gender Identity And Lexical Variation In Social Media 2014 Jurnal Elektronik David Bamman, Jacob Eisentein, Tyler Schnoebelen San Fransisco : Journal of Sociolinguistics : 2(18); 1-45 : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/josl.12080/ abstract : 8 Oktober 2015, pukul 02.54 WIB Ringkasan Penelitian dilakukan oleh 14.000 pengguna Twitter dengan melibatkan pengguna laki-laki dan perempuan. Penelitian mengarah terhadap studi literature atau deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari posting status di Twiiter mulai dari bulan Januari hingga Juni 2011. Penelitian di fokuskan terhadap posting dari Twitter yang terdiri dari 140 kata dengan data yang diteliti adalah antara various style dan ketertarikan pada suatu topik. -Diperoleh beberapa gambaran anatar laki-laki dan perempuan pengguna twitter mengenai topik atau bahasan yang sering dibahas. Wanita cenderung memberikan emotion, CMC 14 words seperti lol dan omg. Laki-laki cenderung membahsa seputar teknologi, mengkaji sebuah artikel dan beberapa hal seputar angka. Penelitian dengan mengaitkan antara gender, sosial media dan gaya bahasa. Pengguna Twitter antara laki-laki dan perempuan berbeda jika perempuan menggunakan media sosial untuk mencari kesenangan makalakilaki menggunakan edia sosial untuk suatu hal atau untuk membahas suatu ketertarikan dalam topik tertentu seperti teknologi. Analisis Pustaka Penelitian dilakukan dengan sangat baik, penulis tidak melihat terdapat kekurangan dalam penelitian sehingga penelitian sangat berkorelasi dengan topik yang dibahas oleh peneliti. 15 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Media Sosial Media Sosial adalah demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya. Berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya media sosial terus berkembang. Ketiga, media sosial adalah partisipatif. “penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar (Evans 2008) Sementara itu, indikator yang digunakan untuk penelitian ini berdasarkan pada pendapat dari Antony Mayfield (2008:05) yang menyatakan indikator dari sebuah social media yaitu: a) “Partisipasi. Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap oang yang tertarik. b) Keterbukaan. Hampir semua pelayanan social media terbuka untuk umpan balik (feed back) dan partisipasi. Mendorong untuk melakukan pemilihan, berkomentar, dan berbagai informasi. c) Percakapan. Komunikasi yang terjalin terjadi dua arah, dan dapat didistribusikan ke khalayak tentunya melalui social media tersebut. d) Komunitas. Social media memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi scara efektif. Komunitas saling berbagi minat yang sama, misalnya fotografi, isu-isu politik atau program televisi dan radio favorit. e) Saling Terhubung. Hampir semua social media berhasil pada saling keterhubung, membuat link pada situs-situs, sumber-sumber lain dan orang-orang (Mayfield, 2008:05)” Personal branding is not public figure's, its for everyone (Puntoadi,2011:6). Disini media sosial dapat bermanfaat untuk menentukan personal branding yang diinginkan, mencari lingkungan yang tepat, mempelajari cara berkomunikasi. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan teman atau relasi, dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Sosial mediamemberikan peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan kesempatan mendapatkan feedback secara langsung. (Puntoadi 2011). Perilaku Pengguna Internet Teori ini mengemukakan bahwa “seorang audience memiliki kebutuhan kompleks yang perlu dipenuhi melalui penggunaan berbagai media”. Untuk mendapatkan kejelasan 16 mengenai aplikasi teori uses and gratification tersebut, berikut adalah salah satu gambar model uses and gratification yang seringkali digunakan sebagai acuan para peneliti: Gambar 1 Uses and Gratification Model Model uses and gratification yang diketengahkan oleh Katz, Gurevitch dan Hazz di atas dimulai dari dari struktur dan lingkungan sosial yang menentukan berbagai kebutuhan individu. Kebutuhan individu ini pun banyak menentukan beragam pilihan atas media yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhannya, yang dalam hal ini bisa berupa pemenuhan kebutuhan yang non-media dan pemenuhan kebutuhan dengan media. Pada aspek kebutuhan pada media inilah yang menghasilkan media gratification, yakni berupa pengawasan atau penjagaan (surveillance), hiburan, identitas personal, dan hubungan sosial (Effendy 2000). Teori ini memfokuskan perhatian pada perilaku audien terhadap media, singkatnya "what do people do with the media?", Klapper & Rubbin dalam (Morissan 2010). Uses and Gratification merupakan “sebuah model teori yang memandang khalayak sebagai audiens yang aktif menggunakan media. Teori ini pertama kali dinyatakan oleh Elihu Katz, yang menekankan bukan pada apa yang dilakukan media pada khalayak (what media do to people) tetapi pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media” (Rakhmat 2007). “Teori Uses and Gratification berguna untuk meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Inti dari model Uses and Gratification ini adalah aktivitas audiens yaitu pilihan yang disengaja oleh para pengguna isi media untuk memenuhi kebutuhan mereka” (Severin dan Tankard 2008). Teori Uses and Gratification ini merupakan “kebalikan dari teori peluru atau teori jarum hipodermik. Dimana dalam teori peluru, media sangat aktif dan sementara khalayak berada di pihak yang pasif” (Nurudin 2007). Sedangkan dalam teori Uses and Gratification ini tidak tertarik 17 pada apa yang dilakukan media pada diri orang, melainkan tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat 2007). Teori Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Dalam teori Uses and Gratification ditekankan bahwa audiens aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin 2007). Kebanyakan riset Uses and Gratification memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Masyarakat secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Disini muncul istilah “Uses and Gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini muncul pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility); bahwa konsumsi media di arahkan oleh motif (intentionality); bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu” (Rakhmat 2009). Intensitas Penggunaan Internet Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan intenet seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan danlama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of Technology (Surya 2002) menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan: 1) Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan). 2) Medium users (antara 10 sampai 40 jam per bulan) 3) Light users (kurang dari 10 jam per bulan) Kepentingan Penggunaan Internet Horrigan (2002) menggolongkan aktivitas-aktivitas internet yang dilakukan para penggunainternet menjadi empat kelompok kepentingan penggunaan internet, yaitu: 1) Email 2) Aktivitas kesenangan (Fun activities) yaitu aktivitas yang sifatnya untuk kesenangan atau hiburan, seperti: online untuk bersenang-senang, klip video/audio, pesan singkat, mendengarkan atau download musik, bermain game, atau chatting. 3) Kepentingan informasi (Information utility) yaitu aktivitas internet untuk mencariinformasi, seperti: informasi produk, informasi travel, cuaca, informasi tentang film, musik, buku, berita, informasi sekolah, informasi kesehatan, pemerintah, informasikeuangan, informasi pekerjaan, atau informasi tentang politik. 4) Transaksi (Transaction), yaitu aktivitas transaksi (jual beli) melalui internet, seperti:membeli sesuatu, memesan tiket perjalanan, atau online banking. Tidak berbeda jauh dengan yang dikemukakan Horrigan di atas, Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) lebih lanjut juga melakukan studi atau investigasi tentang trend 18 aktivitas-aktivitas informasi internet warga Amerika antara Maret 2000 hingga Nopember 2004 dan telah berhasil mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas internet menjadi empat dimensikepentingan penggunaan internet. Dimensi-dimensi ini adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction). Menurut mereka dimensi-dimensi tersebut pantas mendapatkan perhatian yang lebih sebab merupakan penyebab dari kebanyakan kepentingan penggunaan internet. Dimensi–dimensikepentingan penggunaan internet yang paling populer dari usulan mereka tersebut digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini: Klasifikasi Remaja Menurut (Darajat 1994) remaja adalah usia transisi dimana seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia kuat dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya maupun terhadap masyarakat, adapun masa usia remaja dimulai pada usia 13 sampai 21 tahun. Sedangkan menurut Dariyo (2004) remaja adalah masa perahlihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja berkisar antara usia 12 -13 sampai 21 tahun. Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya, Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain : a) Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan- perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. b) Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanakkanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. c) Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan. d) Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat. e) Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. f) Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita. Gender Menurut Hubeis (2010), gender adalah suatu konsep yang menunjuk pada suatu sistem peranan dan hubungannya antara perempuan dan lelaki yang tidak 19 ditentukan oleh perbedaan biologi, akan tetapi ditentukan oleh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam 14 menikmati hasil pembangunan. Terwujudnya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Adapun indikator kesetaraan gender adalah sebagai berikut: a) Akses Yang dimaksud dengan aspek akses adalah peluang atau kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan sumber daya tertentu. Mempertimbangkan bagaimana memperoleh akses yang adil dan setara antara perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya yang akan dibuat. Sebagai contoh dalam hal pendidikan bagi guru adalah akses memperoleh beasiswa melanjutkan pendidikan untuk guru perempuan dan laki-laki diberikan secara adil dan setara atau tidak. b) Partisipasi Aspek partisipasi merupakan keikutsertaan atau partisipasi seseorang atau kelompok dalam kegiatan dan atau dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini guru perempuan dan laki-laki apakah memiliki peran yang sama dalam pengambilan keputusan di sekolah atau tidak. c) Kontrol Kontrol adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil keputusan. Dalam hal ini apakah pemegang jabatan sekolah sebagai pengambil keputusan didominasi oleh gender tertentu atau tidak. d) Manfaat Manfaat adalah kegunaan yang dapat dinikmati secara optimal. Keputusan yang diambil oleh sekolah memberikan manfaat yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki atau tidak. 20 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Kerangka analisis yang dibuat merupakan gabungan kerangka analisis dari semua pustaka yang digabungkan. Kerangka ini menunjukan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan para penulis dalam pustakanya. Berdasarkan kerangka analisis, adanya pengaruh media sosial ‘Line’ terhadap perilaku pengguna remaja prespektif gender. Perilaku pengguna internet atau khususnya media sosial ‘Line’ dinilai dari beberapa aspek yaitu pada karakteristik pengguna yang merupakan remaja dari umur 13-21 tahun (Darajat 1994), kemudian menurut intensitas pengguna media sosial dan terakhir adalah kepentingan pengguna media sosial. Perilaku pengguna media sosial ‘Line’ yang dinilai dari tiga karakteristik tersebut dianalisis berdasarkan gender. Aspek gender yang dinilai adalah dari akses. Membandingkan perempuan dan laki-laki dalam hal peluang atau kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan media sosial ‘Line’. Aspek lain yang dinilai yaitu tentang diskriminasi gender dan kesetaraan gender. Dapat dikatakan bahwa media sosial ‘Line’ memiliki dua dampak yaitu dampak posifit dan dampak negatif. Salah satu dampak positif adalah sebagai media komunikasi yang cepat dan juga sebagai wadah untuk mendapatkan informasi. Dampak negatifnya adalah menciptakan online bullying atau mengunjungi situs pornografi. Seperti salah satu contoh pada pengguna ‘Facebook’ terdapat perbedaan bahwa wanita cenderung menggunakan ‘Facebook’ untuk memelihara pertemanan sedangkan lakilaki lebih cenderung menggunakan ‘Facebook’ untuk mencari pertemanan baru. Berbagai ulasan dari sumber rujukan akhirnya menyimpulkan terdapat pengaruh pengguna media sosial ‘Line’ dalam prespektif gender yang perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut dan khususnya untuk pengguna media sosial ‘Line’ kategori remaja. 21 Usulan Kerangka Analisis Baru Karakteristik Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ Terpilah Jenis Kelamin -Tingkat Intensitas Penggunaan tergolong pada; a. Heavy users b. Medium users c. Light users - Tingkat Kepentingan Penggunaan tergolong pada; a. Aktivitas kesenangan (Fun activities) b. Kepentingan informasi (Information utility) c. Transaksi (Transaction) Keterangan: : hubungan sebab akibat Analisis Gender Terhadap Perilaku Pengguna Media Sosial ‘Line’ -Tingkat Akses Pengguna Terhadap Media Sosial ‘Line’ -Tingkat Partisipasi Pengguna Terhadap Media Sosial ‘Line’ Gambar 2 Usulan Kerangka Analisis Baru Penggunaan Media Sosial ‘Line’ dapat memicu terjadinya diskriminasi gender dilihat dari indikator kesetaraan gender 22 Pertanyaan Penelitian Perlu diketahui bahwa perilaku dari pengguna media sosial bermacam macam sesuai dengan kategori umur masing masing penggunanya. Apalagi media sosial merupakan media komunikasi yang bersifat netral dan dapat disalahgunakan oleh penggunaannya dalam berbagai hal. Oleh sebab itu maka perilaku remaja media sosial ‘Line’ berspektif gender perlu diteliti dan berikut beberapa pertanyaan analisi, antara lain; 1. Bagaimana perilaku remaja dalam menggunakan media sosial ‘Line’ berdasarkan intensitas dan kepentingan penggunaan media sosial? 2. Bagaimana perilaku remaja media sosial ‘Line’ dilihat dari intensitad dan kepentingan penggunaan media sosial dapat mempengaruhi akses terhadap gender? 3. Sejauhmana perilaku remaja media sosial ‘Line’ dalam menimbulkan diskriminasi gender ? 23 DAFTAR PUSTAKA Aer, Yossie. 2014. Analisis Media Sosial ‘Path’ Sebagai Media Informasi Di Kalangan Klub Basket Total E&P Indonesie Balikpapan. Balikpapan [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.32 WIB]. 2 (4); 102-113. Dapat diunduh melalui: http://www.e-jurnal.com/2015/08/analisis-media-sosial-pathsebagai.html Bamman, David, Eisentein, Jacob, Schnoebelen, Tyler. 2014. Gender Identity And Lexical Variation In Social Media. San Fransisco [US]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.54 WIB]. 2(18); 1-45. Dapat diunduh melalui: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/josl.12080/abstract H. Andrew, Johannes C. Eichstaedt, Margaret L. Kern, Lukasz Dziurzynski, Stephanie M. Ramones, Megha Agrawal, Achal Shah, Michal Kosinski, David Stillwell, Martin E. P. Seligman, Lyle H. Ungar. Personality, Gender, and Age in the Language of Social Media: The Open-Vocabulary Approach. Inggris [UK]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 03.09 WIB]. 8(9); 1-15. Dapat diunduh melalui: http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0073791 Herring, Susan C., Kapidzic, Sanja. 2015. Teens, Gender, and Self-Presentation in Social Media. Amerika [US]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.54 WIB]. 2(1); 1-16. Dapat diunduh melalui: http://info.ils.indiana.edu/~herring/teens.gender.pdf Mazman, S. Guzin. 2011. Gender Differences in Using Social Networks. Turki [TR]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.53 WIB]. 10(2); 133-139. Dapat diunduh melalui: http://www.tojet.net/articles/v10i2/10214.pdf Nurjanah, Siti. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru. Pekanbaru [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.31 WIB]. l (2); 1-8. Dapat diunduh melalui: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/download/2967/2875 Sari, Ekky Puspika. 2013. Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path Di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung. Bandung [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.31 WIB]. Dapat diunduh melalui: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/662/jbptunikompp-gdl-ekkypuspik-33092-5-unikom_ei.pdf 24 Septiani, Ayu, Permatasari, Novita Tri, Rizal, Annas Syaiful, Lalu Asri Adhtiya N., Zamzam Mumtaz, Zaky Musyarof Muhammad Abdurrahman, Kariyam. 2014. Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Online Bullying Pada Remaja Dengan Metode Analisis Regresi Faktor. Yogyakarta [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.32 WIB]. Hal 504-518. Dapat diunduh melalui: http://dppm.uii.ac.id/dokumen/DPPM-UII_Pros36_Hal_504-518.pdf Trisilowaty, Dessy. 2012. Perempuan dan Media Sosial Sebagai Pilihan Komunikasi Terkini. Bandung [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 03.04 WIB]. 10(1); 65-74. Dapat diunduh melalui: http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/observasi/article/view/78 Qomariyah, Astutik Nur. 2009. Perilaku Pengguna Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surabaya [ID]. [Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2015, pukul 02.29 WIB]. 1(1): 100-114. Dapat diunduh melalui: http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/astutik.pdf 30 LAMPIRAN 31 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Hamzah Nasution dilahirkan di Kota Medan, 22 Februari 1995 dari pasangan M. Yusuf Nasution dan Sri Ganti Lubis. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yaitu Syiska Anita Sari Nasution dan Nur Anisyah Nasution.Pendidikan formal dijalani penulis mulai dari TK. Al-Fajar (1999-2000), SD Swasta Bahagia (2000-2006), SMP Negeri 3 Medan (2006-2009), SMA Negeri 3 Medan (2009-2012). Pada tahun 2012, penulis diterima menjadi mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan. Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif mengikuti organisasi, yaitu bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dalam dua periode yaitu Kabinet Mozaik Toska 2014 dan Kabinet Terasa Manis 2015 sebagai anggota departemen Pengembangan Budaya, Olahraga dan Seni (PBOS), menjadi ketua panitia Familiarity Night 2015 dan beberapa kepanitiaan lainnya di dalam kampus. Selain itu, penulis juga memperoleh prestasi Juara 3 Teater IPB Art Contest BEM KM IPB 2014 dan Runner Up News Anchor pada Mini Contest IPB Journalistic BEM KM IPB 2014. Hingga kini penulis masih menjadi mahasiswa aktif di IPB.