Berita : PCIM Jerman Raya Islam dan Pemilu Amerika 2016 (PENNA Juni 2016) Selasa, 28-06-2016 PENNA kali ini mendapat kehormatan untuk mengundang Dr. Muhammad Shamsi Ali sebagai pembicara mengenai “Islam danPemilu Amerika 2016”. Imam Shamsi Ali adalah cendekiawan muslim di Amerika yang giat mengusahakan dialoq antar agama Ibarahim. Beliau pernah menjabat sebagai imam Islamic of Cultural Center of New York dan Direktur Jamaica Muslim Center di New York. Beliau telah menetap di Amerika sejak 1996. Sejarah Islam di USA Putra Bulukumba ini mengemukakan bahwa ada bukti sejarah bahwa sebelum Colombus, Islam sudah sampai di bumi Amerika. Bahkan, eskpedisi Cina muslim sudah sampai di sekitar Benua Amerika jauh sebelum Columbus. Namun bukti-bukti ini tidak begitu dipedulikan. Dianggap Islam dibawa dari budak, dan Islam sendiri tidak dipraktekkan karena tekanan dari kulit putih. Ada bukti ternyata sebagian budak mempertahankan keyakinan mereka dengan ditemukannya Al-Qur’an tulisan tangan. Kemudian pengungsi dari Lebanon dating, namun Islam belum begitu berkembang. Demikian juga ketika imigran dari South India datang. Perkembangan Islam makin gencar ketika Afro-american semakin tertekan oleh kulit putih, sehingga muncul gerakan Nation of Islam oleh Elijah Muhammad. Gerakan ini anti kulit putih dan hanya membawa nama Islam. Setelah naik haji maka sadar dan masuk Islam yang sesungguhnya. Setelah meninggal, anaknya masuk Islam dan 2 juta pengikutnya pun masuk ke Islam yang sesungguhnya. Kemudian imigrasi besar-besaran terutama dari Bosnia. Namun ada, gap antar orang Bosnia yang betul-betul menjalankan Islam dan yang sekuler. Peristiwa 11 September ternyata menjadikan Islam makin berkembang. Jika sebelum 11 September perkembangan Islam ditentukan oleh imigran terutama Afro-american. Pasca 11 September dan imigrasi diperketat, Islam berkembang diantara kaum hispanik dan kulit putih. Sehingga mulai muncul muslim yang masuk ke pemerintahan federal, sebagai walikota, dan anggota parlemen. Menurut pemegang Ph.D dari Southern California University, ini membuktikan bahwa perkembangan Islam tidak terbendung meski Islamohobia makin menguat dan Islam diserang. Interfaith Religion juga memberikan dukungan jika Islam diserang dan dimarginalkan. “Intinya Islam di USA berkembang secara kualitas dan kuantitas”, ujar Penerima penghargaan Turkish Cultural Center’s Friendship Award 2014. Sekitar 57% mualaf adalah generasi muda yang berumur 40 tahun ke bawah. Mayoritasnya adalah American (kulit putih). Rata-rata pendapatan kaum muslimin lebih tinggi dibandingkan American. Sekitar 47% kaum muslimin lulusan bachelor sedangkan American hanya 43%. Sementara itu jumlah umat Islam diperkirakan berkisar 5-7 juta jiwa, lebih banyak dari Yahudi yang hanya sekitar 5 juta. Jadi, suara kaum muslimin akan significan dalam pemilu nanti. Pemilu USA Partai di USA hanya ada Demokrat dan Republika. Selama ini, Islam lebih dekat Demokrat karena mereka lebih ramah, meski nilai-nilai Islam lebih dekat ke Republikan. Namun, kubu-kubu internal mereka juga tidak solid. Kandidat yang cukup kuat dari Republican adalah Donald Trump. Kenapa Trump memiliki dukungan kuat? Pertama, rakyat USA marah ke Obama karena dia dianggap Afro-America dan Islam, dan kebijakan asuransi kesehatan yang selama ini selalu berhasil diganjal Republican berhasil lolos selama pemerintahan Obama. Kedua, ada shifting demographic dimana kulit putih makin tersisih karena banyaknya imigran dari Mexico, dan diperkirakan kulit putih akan jadi minoritas. Apalagi pengalaman terror dan meningkatnya kriminalitas. Akhirnya mereka mendukung Trump yang nyata-nyata benci imigran. Namun orang-rang dan petinggi Republican masih tidak solid karena masih ada tidak setuju dengan sikap Trump. Sementara itu, di kubu Democrat ada Hillary Clinton dan Bernie Sanders. Bernie adalah Yahudi tapi tidak mau bekerjasama dengan AIPAC (lobi Yahudi) sehingga tidak terpilih, meski banyak memiliki dukungan dari generasi muda. Dia sebenarnya ini lebih bersahabat dengan Islam dan membela Palestina. Namun tidak didukung Democrat karena pengaruh Bill Clinton. Di level grass root sendiri, Hillary masih diragukan karena kontradiksi pernyataanya, terutama soal perang Libya dan skandal email. Prestasinya saat menjadi senator dan menteri luar negeri juga tidak begitu mentereng. Bagaimana umat Islam bersikap? Tradisinya umat Islam selalu memilih Democrat. Namun dalam sejarahnya, muslim juga pernah melakukan blunder dengan memilih kubu Republican pada Pemilu 2000. George W. Bush terpilih menjadi presiden saat itu juga tidak lepas dari andil muslim imigrant. Saat itu, Al Gore mencalonkan diri dengan wakil Yahudinya, sehingga muslim USA pun banyak yang memilih Bush. Akibatnya timbul perpecahan antara Islam imigran dan muslim afro-america. Dan kita tahu bagaimana kebijakan Bush ini terhadap negara-negara Islam. Kali ini umat Islam harus mengkonsolidasikan diri untuk kepentingan dakwah. Diskusi dan Pertanyaan Diskusi ini menarik perhatian dari pendengar dari berbagai belahan dunia yang menanyakan beberapa hal, baik melalui WhatsApp maupun chatbox di Radio PPI Dunia. Diantaranya: Jika kandidat mengerucut ke Hillary dan Trump. Siapa yang menang? Dan bagaimana spekulasi siapa yang akan menjadi presiden? Penulis buku “The True Love in America: 29 Kisah Mualaf Amerika” ini menjawab bahwa Trump sendiri banyak dukungan. Tapi karena sering mengucapkan pernyataan blunder soal imigran, kelompok minoritas, kaum disable, komunitas Islam, dan terorisme, beberapa petinggi Republican tidak setuju dengan Trump. Jika saat ini pemilihan dilakukan, peluang Hillary untuk menang adalah 70%. Tapi ini tidak bisa take for grated karena banyak warga di pedesaan dan orang tua yang masih percaya dengan omongan Trump, “Kembalikan USA ke kulit putih lagi”. Sementara itu di Eropa, seperti Perancis, dimana pada ekstrem kanan memperoleh suara yang significant. Apalagi setelah Brexit makin menguat. Apa dampaknya dan bagaimana Amerika dengan Trump? Bagaimana efek pandangan Trump terhadap muslim soal kasus ini? Brexit ini adalah angin harapan untuk Trump, tapi tidak begitu mempengaruhi karena USA lebih terbuka dan interaksi antar ras lebih solid. Jadi untuk mengganjal Trump lebih mudah. Hillary dipersiapkan untuk jadi presiden setelah Obama jadi presiden kulit hitam pertama. Ini menjawab kritik (yang selalu ditujukan ke Negara Islam) soal kepemimpinan wanita. Generasi muda sendiri punya harapan ke Bernie. Tapi setelah Bernie mundur, mungkin mereka akan mendukung Hillary karena pengaruh Bill Clinton. Beberapa polling menunjukkan Hillary menang 5-7% dari Trump. Namun polling ini tidak begitu mewakili suara rakyat USA. Bagaimana dampak pandangan Trump terhadap perkembangan ultranasionalis di Eropa baik jika Trump kalah/menang? Perlu diperhatikan bahwa tidak semua Republican ultranasionalist. Selain itu, banyak muslim yang masih percaya dengan penegakan hukum. Untuk itu, kita tidak perlu berlebihan dalam menanggapi satu kasus yang menimpa satu atau dua muslimin. Itu tidak menggambarkan keadaan sebenarnya di USA. Banyak dukungan dari interfaith dan rakyat USA sendiri terhadap muslim. Jadi, kita tidak perlu khawatir berlebihan. Ada hikmah dari setiap kejadian. Contoh 11 September yang diramal akan menjadi kuburan dakwah Islam. Tapi ternyata makin banyak mualaf. Optimisme selalu ada. Selain itu, kerjasama antar umat Islam dan antar organisasi yang berpikiran terbuka diperkuat, Bahkan dengan orang yg diduga tidakmungkin bersahabat dengan Islam. Bagaimana komentar-komentar di TV? Apa plus dan minus jika Trump atau Hillary terpilih? Tergantung dari stasiun televisinya. Fox mendukung Trump, sementara CNN dan MSN cenderung menyerang Trump. Banyak komentator TV yang tidak suka Trump karena memuji Kim Jong Un dan Putin. Trump juga tidak konsisten soal perang Libya. Banyak pengusaha Arab yang memutus kontrak dengan Trump. Jika terpilih, kebijakan pembangunan USA akan terhambat. Trump sendiri dikatakan tidak cocok untuk jadi USA President. Ada pendapat bahwa perang dunia di masa dating akan berasal dari kaum ultranasionalis. Bagaimana efek dengan terpilih Trump bahwa kebencian ini akan memicu perang? Dan bagaimana soal Brexit? Belum memikirnya. Tapi bukan tidak mungkin karena dalam sejarah USA modern baru kali ini ada adu fisik antar pendukung. “Namun bagaimanapun juga, dialog antar komunitas perlu ditingkatkan lagi. Perlu penjelasan tentang Islam ke seluruh lapisan organisasi, termasuk Yahudi, untuk membendung akumulasi kemarahan” ujar Ambasador of Peace 2002 by International Religious Federation Pria yang juga dijuluki Rap Imam ini juga mengingatkan bahwa ada orang yang berkepentingan dengan adanya konflik termasuk kepentingan kapitalisme. Masing-masing pihak perlu bekerja untuk meredakan kebencian. Peristiwa ini merupakan kesempatan bagi Islam untuk menbalikkan anti-tesis yang berkembang saat ini. Jika Trump kalah, apakah sentiment local terhadap Islam makin kuat karena jagonya kalah? USA memiki rasa demokrasi yg kuat. Jika calonnya kalah, mereka akan menerima. Meski ada pihak yang marah. Selain itu hukum masih dihormati di USA. Jika ada perlakuan rasis, masih bisa dilaporkan. Perlu peningkatan kerjasama dan dialog untuk mengubah dari orang yg marah dan benci menjadi bersahabat dan ikut membela dan simpati terhadap muslim. Dari kepentingan umat Islam, apa Hillary jadi pilihan terbaik? Muslim lebih memandang Hillary sebagai the less evil. Bill sendiri lebih bersahabat dengan Islam (misalnya intervensinya terhadap pembantai di Bosnia). Meski Hillary tidak memiliki modal yang hebat karena tidak terlihat prestasinya saat jadi senator dan menteri luar negeri. Selain itu scandal kasus email soal Libya. Sementara itu, Trump anti semunya kecuali pendukungnya sendirinya. Pesan Terakhir, pria yang masuk dalam “The 500 Most Influential Muslims” tahun 2009, 2010, dan 2011, ini berpesan: 1. Sebagai orang Islam khususnya Muhamadiyah, bangun harapan dan tetap optimis. Jangan terintimidasi karena ada tantangan-tantangan. Adanya Islamopbhobia adalah kesempatan untuk bekerjasama dengan pihak lain. 2. Perlu ide innovative dalam menyampaikan Islam. Jangan menyampaikan Islam seakan Islam akan mengusir non-Islam. 3. Maksimalkan bulan ramadhan ini untuk memperoleh keberkahannya. (AYK) Klik disini untuk mendengarkan rekaman.