China ingin ciptakan masyarakat ekonomi Asia Timur Minggu, 2 Juli 2017 03:56 WIB | 1.645 Views Pewarta: M. Irfan Ilmie Wakil Perdana Menteri China Liu Zhenmin. (Reuters) “... kami ingin mengusung Kemitraan Komperehensif Ekonomi Regional ..." Beijing (ANTARA News) - China berkeinginan membangun masyarakat ekonomi Asia Timur melalui konektivitas regional, perdagangan bebas, kerja sama keuangan, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan, demikian laporan media resmi pemerintah setempat, Sabtu. "Dalam perdagangan bebas, kami ingin mengusung Kemitraan Komperehensif Ekonomi Regional, menegosiasikan kesepakatan perdagangan bebas China-Jepang-Korea Selatan yang nantinya dapat berkontribusi dalam Aarea Perdagangan Bebas Asia-Pasifik," kata Wakil Perdana Menteri China Liu Zhenmin dalam pembukaan Forum Asia Timur (EAF) di Changsa, Jumat (30/6). Tahun ini merupakan ulang tahun ke-50 pembentukan Perhimpunan Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sekaligus ulang tahun ke-20 kesepakatan kerangka kerja sama antara negara-negara ASEAN dengan China, Jepang, dan Korsel yang dikenal dengan mekanisme "10+3". Lebih dari 100 pejabat, pengusaha, dan akademisi berkumpul di Ibu Kota Provinsi Hunan itu untuk mendiskusikan pengembangan dan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam rencana pembentukan masyarakat ekonomi di Asia Timur. Liu mengatakan bahwa hanya EAF yang berlangsung hingga Sabtu (1/7) yang bisa 1 memfasilitasi pertukaran wawasan antara pejabat pemerintahan, pengusaha, dan akademisi. Menurut dia, kerja sama yang lebih baik bisa mengatasi kemiskinan, pengembangan UMKM, pertukaran budaya dan pariwisata yang sejalan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030. Dalam pertemuan para pemimpin "10+3" pada tahun lalu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengusulkan adanya dialog antara beberapa negara guna menyusun cetak biru masyarakat ekonomi Asai Timur sesegera mungkin. Sekretaris Kerja Sama Internasional Kemlu Kamboja, Paridh Kan, menginginkan forum tersebut memberikan perspektif berbeda dan momentum baru kerja sama EAF. Wakil Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung, menambahkan bahwa integrasi kawasan dapat mengurangi kesenjangan dalam pembangunan dan meningkatkan konektivitas. Menurut dia, diperlukan bantuan China, Jepang, dan Korsel untuk meningkatkan pengembangan UMKM dan bisnis e-komersial. Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, Hirubalan Veluppilla Ponnudurai, menganggap EAF dapat memperkuat kemitraan antarnegara di kawasan sebagaimana dikutip China Daily. Editor: Priyambodo RH 2