Position Paper Tentang Kemitraan untuk Meningkatkan Akses dan Pendanaan pada Sistem Kesehatan Indonesia Dikeluarkan: Februari 2008 Kata Pengantar IPMG (International Pharmaceutical Manufacturers Group) adalah asosiasi yang mewakili 30 perusahaan farmasi internasional yang berbasis riset. Dalam lima tahun terakhir, anggotaanggota IPMG telah memperkenalkan kurang lebih 250 obat baru untuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit-penyakit menular di Indonesia. IPMG sepenuhnya mendukung visi pemerintah Indonesia, dan program-program pemerintah yang dicanangkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia serta meningkatkan kondisi pelayanan kesehatan pada umumnya secara berkesinambungan di negara ini. Visi dan misi pemerintah tercantum dalam Rencana Strategis 2005-2009 yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI. IPMG sesuai dengan perannya mendukung visi dan misi tersebut. IPMG juga menyadari upaya dan kemajuan pemerintah Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau MDGs) dalam bidang kesehatan pada 2025. IPMG juga percaya bahwa dengan kemitraan aktif antara sektor publik dan swasta yang dibarengi dengan proses konsultansi dapat mempercepat tercapainya target MDGs pemerintah dalam bidang kesehatan. Makalah ini menjelaskan posisi IPMG berkenaan dengan kendala dan tantangan yang dihadapi oleh sistem kesehatan di Indonesia, beserta rekomendasi-rekomendasi dari kami. 1. Kemitraan Sektor Publik dan Swasta sebagai Sarana Pemberdayaan Latar Belakang IPMG memahami bahwa peningkatan kemitraan antara sektor publik dan swasta untuk mendorong pelayanan kesehatan sangat penting dalam MDGs. Berdasarkan pemikiran ini, IPMG berharap untuk menjadi mitra pemerintah Indonesia dan Departemen Kesehatan dalam menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia berdasarkan semangat saling percaya dan pembagian tanggung jawab. IPMG melihat adanya kebutuhan akan dialog resmi yang berkesinambungan antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memobilisasi sains, teknologi, dan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang ada di sektor kesehatan. Anggota-anggota IPMG telah terlibat dalam dialog formal serupa dengan pemerintah Jepang dan pemerintah Thailand.Dialog dengan pemerintah Thailand dilakukan melalui sebuah komite bersama (Joint Committee) yang dibentuk beberapa waktu yang lalu. Halaman 2 / … Halaman 2 / Position Paper mengenai Kemitraan dalam peningkatan akses dan pendanaan pada sistem kesehatan Indonesia. Rekomendasi IPMG: Menghimbau dilaksanakannya proses konsultasi dan dialog yang berkesinambungan antara industri dan pemerintah Indonesia, termasuk didalamnya diskusi mengenai kebutuhan masingmasing wilayah (Propinsi, Kabupaten/Kota, dll.), komunitas, perusahaan-perusahaan farmasi, pemasok, dan pekerja di bidang kesehatan, serta kaum miskin, dan pada saat bersamaan meningkatkan peran penting pemerintah pusat sebagai fasilitator. 2. Akses Terhadap Obat-Obatan Latar Belakang Terdapatnya perbedaan yang besar dalam ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan, perkotaan, dan kota besar menunjukkan bahwa akses terhadap obat-obatan bukanlah satu-satunya masalah utama yang berdampak terhadap kesehatan di Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2004-2009), pemerintah Indonesia merencanakan adanya perbaikan-perbaikan dalam hal akses, jaringan dan kualitas di pusat pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas dan jumlah tenaga medis dan pengembangan sistem asuransi kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat miskin. IPMG mendukung komitmen pemerintah untuk memastikan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui program ASKESKIN. Progam ini fokus pada ketersediaan pelayanan kesehatan karena seringkali pelayanan kesehatan tidak dapat diakses oleh masyarakat miskin karena alasan geografis. IPMG berkeinginan untuk menjadi mitra pemerintah dalam upaya meningkatkan kondisi kesehatan di Indonesia. Kami berharap mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan pemerintah dalam upaya memperluas dan memastikan akses terhadap sistem kesehatan serta mendukung kebijakan-kebijakan nasional yang merangsang tumbuhnya inovasi dan meningkatkan perbaikan akses terhadap obat-obatan secara berkesinambungan. Rekomendasi IPMG : IPMG menyadari pentingnya memprioritaskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Pada saat yang bersamaan, kami juga percaya bahwa akses terhadap obat-obatan berkualitas juga harus tersedia secara luas. ¾ Membentuk dan mengadakan dialog konsultasi formal yang diadakan secara berkala dan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk diantaranya pembuat kebijakan dan industri dalam upaya meningkatkan akses terhadap obat-obatan di Indonesia secara berkesinambungan. Elemen-elemen penting dalam hal akses terhadap obat-obatan yang berkesinambungan, termasuk namun tidak terbatas pada: o keadilan – akses terhadap pelayanan kesehatan dasar dan kontribusi perorangan terhadap pembiayaannya harus sesuai dengan pandangan masyarakat mengenai keadilan. o efisiensi – peningkatan yang maksimal sesuai dengan sumber daya yang ada di Indonesia. o responsif – pelayanan yang diberikan dan besarnya pendanaan harus merefleksikan kebutuhan dan pandangan masyarakat. \ o inovasi – mendorong inovasi produk, diagnostik, terapeutik, administrasi dan penerapannya secara optimal yang memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Halaman 3 / .... Halaman 3 / Position Paper mengenai Kemitraan dalam peningkatan akses dan pendanaan pada sistem kesehatan Indonesia. 3. Kebijakan Harga dan Penggantian Biaya Latar Belakang IPMG menaruh perhatian terhadap tujuan pemerintah untuk memenuhi prioritas pelayanan kesehatan sesuai dengan batasan anggaran yang tersedia. IPMG mendukung keputusan pemerintah untuk menentukan harga obat yang termasuk dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), yang dimaksudkan untuk pembelanjaan pemerintah. Namun IPMG berpendapat bahwa pengendalian harga hanyalah sebagian dari permasalahan pelayanan kesehatan yang saat ini sedang dihadapi oleh indonesia. IPMG siap untuk berdiskusi guna menemukan cara-cara yang dapat memastikan ketersediaan obat-obatan penting dan inovatif bagi masyarakat melalui program-program akses yang didukung pemerintah. IPMG secara konsisten berpendapat bahwa penentuan harga dan penggantian biaya saling terkait. Sebuah skema asuransi kesehatan nasional yang efektif tidak saja akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, namun juga memungkinkan pemerintah (departemen-departemen negara, perusahaan asuransi milik negara, dan institusi jaminan sosial tenaga kerja ASKES dan JAMSOSTEK), serta perusahaan-perusahaan asuransi lainnya untuk beroperasi dengan pendanaan yang efektif. IPMG mendukung penentuan harga obat yang wajar dan berharap untuk dapat bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dalam perumusan sistem penggantian biaya yang tepat. Rekomendasi IPMG : ¾ Meningkatkan upaya untuk menerapkan jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia dan menetapkan pelayanan kesehatan yang adil sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2004-2009). ¾ Membuka kesempatan bagi mekanisme pasar untuk bekerja, dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat miskin dan tidak mampu. ¾ Mengakui manfaat dari obat-obatan inovatif serta pentingnya fungsi perlindungan hak paten dalam memfasilitasi penemuan obat-obatan baru agar obat-obatan yang inovatif dan baru tersedia di pasar. 4. Penerapan Peraturan yang Jelas dan Konsisten Latar Belakang ¾ Perlindungan Terhadap Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Protection) IPMG sangat mendukung dan mengkampanyekan perlindungan hak paten dalam industri farmasi. IPMG menekankan bahwa hak paten harus diakui untuk menstimulasi industri farmasi mengembangkan penelitian dan pengembangan-nya sendiri di Indonesia. IPMG juga berpendapat bahwa jaringan hak paten diperlukan untuk memfasilitasi resolusi tuntutan pelanggaran hak cipta. Halaman 4 / … Halaman 4 / Position Paper mengenai Kemitraan dalam peningkatan akses dan pendanaan pada sistem kesehatan Indonesia. ¾ Obat-Obatan Palsu IPMG berada dibarisan terdepan dalam pemberantasan obat-obatan palsu, bersama dengan Departemen Kesehatan RI, BPOM, aparat penegakan hukum, serta entitas sektor publik dan swasta lainnya. IPMG juga bekerjasama dengan organisasi internasional, seperti WHO dan International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (IFPMA) untuk menangani isu mengenai obat-obatan palsu tersebut. ¾ Produk Biosimilars IPMG berpendirian bahwa produk-produk biosimilar harus memenuhi standar-standar pre-klinis, klinis dan kualitas yang sama seperti produk obat-obatan penemuan asli (inovatif) dan menjalani evaluasi paska pemasaran yang ketat. Selain itu, produk biosimilar tidak boleh menjadi pengganti produk obat-obatan penemuan asli (inovatif) dan harus menggunakan nama serta label yang berbeda (INN) sehingga dapat dikenali secara individual. Indonesia harus memberlakukan prinsip yang sama. Saat ini, IPMG sedang bekerja sama dengan BPOM untuk memastikan terjaminnya standar keamanan produk-produk biosimilar. IPMG juga terwakili dalam pertemuan-pertemuan ASEAN Consultative Committee on Standards and Quality-Pharmaceutical Products Working Group (ACCSQ-PPWG). Rekomendasi IPMG : ¾ Membuat prosedur operasi yang jelas antara BPOM dan Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia untuk memastikan pencegahan secara dini atas pelanggaran kekayaan intelektual (Intellectual Property Protection/IPP) ¾ Meningkatkan penerapan langkah-langkah hukum terhadap pemalsuan obat-obatan, penerapan hukuman yang berat bagi pemalsu dan memastikan peningkatan penerapan ketentuan oleh pihak bea cukai. ¾ Mengembangkan kerangka hukum yang komprehensif dan transparan yang mengatur pengembangan, persetujuan, dan prosedur paska otorisasi. Perusahaan-perusahaan Anggota IPMG: USA : Abbott, Bristol Myers Squibb, Eli Lilly, Janssen, Merck Sharp and Dohme, Pfizer, Schering Plough, Wyeth, Switzerland : Novartis, Roche, Germany : Boehringer Ingelheim, Merck, Bayer Schering Pharma, Iceland : Actavis, Japan : Astellas, Eisai, Meiji, Otsuka, Takeda, Tanabe, France : Sanofi-Aventis, Solvay, Servier, Singapore : Transfarma Medica-Indah, England : Astra Zeneca, Glaxo Smith Kline, Denmark: Novo Nordisk Informasi: Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Parulian Simanjuntak Direktur Eksekutif IPMG Kantor: Wisma Pondok Indah, 1st Floor, Suite 102, Jakarta Selatan - Indonesia Tel/ Fax: +6221-769 7531 / +6221-769 7532 E-mail: [email protected]