International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Cegah Anemia pada Ibu dan Anak di Pulau Seribu Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kusuma Buana menemukan 57% dari Balita di 21 Posyandu (Jakarta, Bekasi and Sumedang ) Menderita Anemia Pulau Pramuka, 3 Juli 2008 – Sebagai kelanjutan dari suksesnya program yang terdahulu, International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) kembali meluncurkan program CSR “IPMG Cegah Anemia” di Pulau Seribu. Dalam usaha untuk menurunkan prevalensi anemia, IPMG bekerjasama dengan Yayasan Kusuma Buana (YKB). Program ini direncanakan berlangsung selama 12 bulan dengan mengikutsertakan Kader Posyandu untuk memberikan penyuluhan, pemeriksaan darah dan pemberian suplemen besi secara cuma-cuma kepada lebih dari 2,761 balita, anak sekolah (SD, SMP and SMU), ibu dan wanita hamil dan juga kader posyandu yang menderita anemia. Peluncuran program hari ini ditandai dengan pemeriksaan darah dan penyuluhan mengenai gizi juga pemeriksaaan gratis oleh dokter-dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kepada warga Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. “Anemia adalah sebab utama kekurangan gizi khususnya pada wanita dan anakanak, dan sudah menjadi topik utama beberapa tahun belakangan ini. IPMG menilai pentingnya menanggulangi anemia pada ibu hamil dan menyusui dan anak-anak karena kekurangan zat besi pada saat anak-anak dapat menyebabkan lemahnya daya tangkap yang akan mengakibatkan terhambatnya penerimaan pengetahuan, meningkatnya resiko terhadap penyakit dan gampang sakit serta lambannya pertumbuhan,” kata Parulian Simanjuntak, Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturers Group pada saat peluncuran program CSR di Pulau Pramuka. “Inisiatif ini menciptakan nilai kemitraan, yang bukan hanya sebagai kegiatan sosial tetapi juga adalah bagian penting dari misi IPMG sebagai mitra pemerintah untuk meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia,” tambah Parulian Simanjuntak. 1 Tingkat penderita anemia di antara usia sekolah di daerah pedesaan maupun perkotaan sangat memprihatinkan. Prevalensi anemia yang tertinggi adalah tidak hanya pada anak berusia balita tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita. Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kusuma Buana pada tahun 2006-2007 menemukan 57% anak balita di 21 posyandu Jakarta, Bekasi and Sumedang menderita kekurangan zat besi (dengan konsentrasi hemoglobin <12 G/DL), sedangkan ibu hamil 61,5%, ibu menyusui 80%, ibu balita 76,2% dan kader posyandu 78,1% Prof. Firman Lubis, Ketua Yayasan Kusuma Buana mengatakan, walaupun anemia dianggap sebagai penyebab kematian nomor satu pada ibu hamil dan memerangi anemia sebenarnya dapat dilakukan secara mudah. Namun masyarakat perlu diberikan penyuluhan dan pengetahuan mengenai penyakit ini, akibat yang dapat ditimbulkan dan bagaimana menghindari menderita anemia. “Bila seorang anak menderita anemia, sangat penting untuk diketahui riwayat kesehatan ibu selama masa kehamilan. Wanita hamil yang menderita anemia, akan melahirkan bayi yang juga menderita anemia. Dengan alasan tersebutlah mengapa kita perlu juga mengobati ibu hamil di samping anak-anak.” Kata Prof. Firman Lubis. Tahap pertama program “IPMG Cegah Anemia” dilakukan pada tahun 2007 di 21 Posyandu di Jakarta dan Jawa Barat, mencakup lebih dari 1,040 ibu dan anak-anak. Pada akhir program, prevalensi anemia turun sebesar 42%. Program “IPMG Cegah Anemia” berfokus kepada pentingnya langkah pencegahan melalui penyuluhan dan pelatihan kepada kader posyandu yang akan meneruskan pengetahuan mereka kepada masyarakat sekelilingnya. Namun, bagi anggota masyarakat yang telah menderita anemia, pengobatan secara cuma-cuma serta penyuluhan akan tetap disediakan sehingga tidak terkena lagi anemia. 2