SURVEI KREDIT PERBANKAN

advertisement
SURVEI
KREDIT PERBANKAN
Triwula n III2006
?
Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan
III-2006 meningkat, namun sedikit melambat dibandingkan
triwulan
II-2006. Peningkatan ini diperkirakan masih
akan berlanjut pada triwulan IV-2006
?
Persetujuan kredit baru masih didominasi oleh kredit
modal
kerja,
sementara
kredit
investasi
belum
menunjukkan perbaikan
?
Suku bunga dana dan kredit menurun sejalan dengan
menurunnya SBI.
Penurunan ini diperkirakan masih akan
berlanjut pada triwulan IV-2006
Total Permintaan Kredit
Total permintaan kredit
triwulan III-2006
meningkat dan
diperkirakan berlanjut
pada triwulan IV-2006
Hasil
Survei
Kredit
Perbankan
triwulan
III-2006
mengindikasikan bahwa permintaan masyarakat terhadap kredit
perbankan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, yang
ditunjukkan dengan peningkatan angka neto dari 59,3% menjadi
61,9%. Peningkatan total permintaan kredit ini diperkirakan
masih akan berlanjut pada triwulan IV -2006 dengan angka neto
yang lebih tinggi (74,3%), dan terjadi pada semua kelompok
bank.
Grafik 1
Permintaan Kredit
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
-20
-40
I
II
III
IV
I
2005
II
III
IV*
(perkiraan)
2006
Seluruh Bank
Bank Besar
Bank Menengah
Bank Kecil
Permintaan Kredit Baru
Permintaan kredit baru
meningkat, namun
sedikit melambat
Dari total permintaan kredit tersebut, peningkatan
permintaan terhadap kredit baru dalam triwulan III -2006
sedikit lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya , yaitu
dari angka neto 54,4% menjadi 54,0%. Perlambatan ini terutama
terjadi pada kelompok bank menengah.
Metodologi
Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di
Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode
pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara
Tim Statistikjumlah
Sektor responden
Riil
persentase
yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang
1
Survei Kredit
Perbankan
Grafik 2
Permintaan Kredit Baru
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
-20
-40
I
II
III
IV
I
II
III
2005
IV*
(perkiraan)
2006
Seluruh Bank
Bank Besar
Bank Menengah
Bank Kecil
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja
masih mendominasi permintaan kredit baru (77,8%), diikuti
dengan kredit konsumsi (17,8%), sementara kredit investasi
peranannya masih kecil (6,7%). Sebagian besar permintaan
kredit konsumsi tersebut berupa kredit properti/perumahan
(44,4%) dan kendaraan bermotor (25,0%). Sementara berdasarkan
angka nominal kredit, pangsa permintaan kredit baru yang
terbesar adalah diatas Rp. 5 miliar (44,4%), diikuti oleh
kredit menengah (>Rp500 juta s.d. Rp5 miliar) sebesar 22,2%,
kredit mikro (s.d. Rp50 juta) sebesar 17,8%, dan kredit kecil
(>Rp50 juta s.d. Rp500 juta) sebesar 15,6%.
Grafik 3
Permintaan Kredit Baru Menurut Jenis Penggunaan
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
I
II
III
2004
IV
I
II
III
IV
I
II
2005
Kredit Modal Kerja (KMK)
III
IV*
(perkiraan)
2006
Kredit Investasi (KI)
Kredit Konsumsi (KK)
Grafik 4
Permintaan Kredit Baru Menurut Kredit Konsumsi
Tim Statistik Sektor Riil
2
(%)
100
80
60
40
20
0
I
Survei Kredit
Perbankan
Permintaan kredit baru
pada triwulan IV-2006
diperkirakan akan
meningkat
II
III
IV
2004
I
II
III
IV
I
II
2005
Properti
Kendaraan Bermotor
III
IV*
(perkiraan)
2006
Kartu Kredit
Lainnya
Pada triwulan IV-2006 mendatang, permintaan kredit baru
diperkirakan masih akan meningkat dengan angka neto yang lebih
tinggi
(73,4%).
Tingginya
kebutuhan
nasabah
terhadap
pembiayaan serta gencarnya promosi penawaran kredit menjadi
faktor utama peningkatan permintaan kredit baru.
Berdasarkan jenis penggunaannya, sebagian besar kredit
baru tersebut diperkirakan masih berupa kredit modal kerja
(75,6%), diikuti oleh kredit konsumsi (20,0%) dan kredit
investasi (4,4%). Sebagian besar permintaan terhadap kredit
konsumsi tersebut masih berupa kredit properti/perumahan dan
kendaraan bermotor. Sementara berdasarkan angka nominal
kredit, terbesar masih didominasi oleh kredit diatas Rp.5
miliar (46,7%).
Permintaan Tambahan atas Fasilitas Kredit yang Sudah Ada
Permintaan tambahan
atas fasilitas kredit
yang sudah ada juga
menunjukkan perlambatan
Permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah
ada pada triwulan
III-2006 sedikit melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya, dari angka netto 54,4%
menjadi
51,7%.
Hampir
semua
kelompok
bank
mengalami
perlambatan
kecuali
kelompok
bank
kecil
yang
justru
menunjukkan peningkatan.
Grafik 5
Permohonan Tambahan atas Fasilitas Kredit
Tim Statistik Sektor Riil
3
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
-20
-40
I
II
III
IV
I
2005
II
III
IV*
(perkiraan)
2006
Seluruh Bank
Bank Besar
Bank Menengah
Bank Kecil
Kebutuhan
pembiayaan
untuk
modal
kerja
masih
mendominasi permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang
sudah ada (93,3%), diikuti dengan
kredit konsumsi (6,7%).
Dari kredit konsumsi tersebut, sebagian besar untuk kredit
properti/perumahan
dan
kendaraan
bermotor.
Sementara
berdasarkan angka nominal kredit, masih didominasi oleh kredit
diatas Rp.5 miliar dan kredit menengah (>Rp500 juta s.d. Rp5
miliar), masing-masing sebesar 37,8% dan 33,3%.
Pada triwulan IV -2006,
permintaan tambahan
atas fasilitas kredit
yang sudah ada
diperkirakan meningkat
Pada triwulan IV-2006 mendatang, permintaan tambahan
atas fasilitas kredit yang sudah ada tersebut diperkirakan
meningkat cukup signifikan, ditunjukkan oleh angka neto 89,4%.
Tingginya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan serta promosi
penawaran kredit yang gencar diperkirakan masih menjadi faktor
penyebab tingginya permintaan tambahan atas fasilitas kredit
yang sudah ada.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit untuk modal
kerja masih akan mendominasi dalam permintaan tambahan atas
fasilitas kredit yang sudah ada (84,4%), sementara menurut
kredit konsumsi, tertinggi masih akan didominasi oleh
Survei Kreditpermintaan kredit terhadap properti/perumahan dan kredit
Perbankankendaraan bermotor. Berdasarkan angka nominal kredit, pangsa
terbesar masih terjadi pada kredit diatas Rp.5 milyar (40,9%),
sementara kredit mikro (s.d Rp50 juta) dan kredit kecil (Rp50
s.d 500 juta) belum menunjukkan perkembangan berarti, masingmasing sebesar 11,4%.
Persetujuan Pemberian Kredit Baru
Peningkatan persetujuan
pemberian kredit baru
juga melambat
Sejalan dengan perlambatan pada permintaan kredit baru,
persetujuan pemberian kredit baru juga sedikit melambat dari
triwulan sebelumnya, yaitu dari angka neto 60,7% menjadi
58,7%. Perlambatan terjadi pada semua kelompok bank, kecuali
kelompok bank kecil yang justru mengalami peningkatan.
Grafik 6
Pemberian Persetujuan Kredit Baru
Tim Statistik Sektor Riil
4
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
-20
-40
I
II
III
IV
I
2005
II
III
IV*
(perkiraan)
2006
Seluruh Bank
Bank Besar
Bank Menengah
Bank Kecil
Berdasarkan jenis penggunaannya , prioritas utama masih
pada kredit modal kerja (75,5%), diikuti kredit konsumsi
(17,8%) dan kredit investasi (6,7%). Alokasi terbesar dalam
kredit konsumsi untuk kredit properti/perumahan (46,0%) dan
kredit kendaraan bermotor (21,6%). Berdasarkan sektor ekonomi,
persetujuan pemberian kredit baru tersebut sebagian besar
ditujukan pada pada sektor perdagangan, hotel & restoran
(31,8%) dan sektor industri pengolahan (27,3%). Sementara
berdasarkan angka nominal kredit, persetujuan pemberian kredit
baru yang terbesar pada kredit diatas Rp.5 miliar (40,0%),
diikuti kredit menengah (>Rp500 juta s.d. Rp 5 miliar) sebesar
26,7 %, kredit kecil (>Rp50 juta s.d. Rp500 juta) sebesar
20,0 %, dan kredit mikro (s.d. Rp50 juta) sebesar 13,3%.
Persetujuan pemberian
kredit
baru pada triwulan IV-2006
diperkirakan meningkat
Persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV -2006
diperkirakan akan meningkat dengan angka netto lebih tinggi
dari triwulan sebelumnya (68,1%). Meningkatnya prospek usaha
nasabah serta meningkatnya likuiditas perbankan diperkirakan
sebagai faktor utama meningkatnya persetujuan pemberian kredit
baru di triwulan IV -2006.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja
diperkirakan masih mendominasi dalam persetujuan pemberian
kredit baru pada triwulan IV-2006, sebesar 82,2%, diikuti
kredit konsumsi sebesar 13,3% dan kredit investasi sebesar
4,4% . Sementara itu, kredit properti/perumahan dan kredit
kendaraan bermotor masih terbesar dalam pemberian kredit
Survei Kreditkonsumsi.
Perbankan
Berdasarkan
sektor
ekonomi,
persetujuan
pemberian
kredit
baru
diperkirakan
masih
dominan
pada
sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 31,8% dan sektor
industri pengolahan sebesar 25,0%.
Sementara menurut angka
nominal kredit, tertinggi masih untuk kredit diatas Rp5 miliar
(sebesar 36,4%).
Grafik 7
Persetujuan Kredit Baru Menurut Jenis Penggunaan
Tim Statistik Sektor Riil
5
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
I
II
III
IV
I
II
2004
III
IV
I
II
2005
Kredit Modal Kerja (KMK)
III
IV*
(perkiraan)
2006
Kredit Investasi (KI)
Kredit Konsumsi (KK)
Realisasi KMK
Grafik 8
Persetujuan Pemberian Kredit Baru Menurut Kredit Konsumsi
(% Angka Neto)
100
80
60
40
20
0
I
II
III
IV
I
II
2004
III
IV
I
2005
Properti
Kendaraan Bermotor
II
III
IV*
(perkiraan)
2006
Kartu Kredit
Lainnya
Perkiraan Dana Pihak Ketiga
Pada triwulan IV-2006 responden memperkirakan bahwa
dana pihak ketiga akan meningkat dengan angka neto yang lebih
tinggi yaitu dari 71,9% menjadi 87,4%.
Sebagian besar
peningkatan dana pihak ketiga tersebut diperkirakan berasal
dari deposito (58,3%), diikuti dengan tabungan (27,8) dan giro
(13,9%).
Meningkatnya fasilitas dan layanan jasa perbankan
serta pemberian insentif diluar suku bunga merupakan faktor
utama meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga pada
Survei Kredittriwulan IV-2006.
Perbankan
Perkiraan Penempatan Dana
Dana pihak ketiga
triwulan IV-2006
diperkirakan
meningkat
Prioritas penempatan
dana bank masih dalam
bentuk kredit
Tim Statistik Sektor Riil
Alokasi dana dalam bentuk kredit, diperkirakan masih
menjadi pilihan utama dalam penempatan dana bank (80,0%),
diikuti dengan penempatan dalam bentuk SBI dan obligasi
pemerintah, masing-masing sebesar 8,9%. Tingginya return yang
diterima serta membaiknya prospek usaha nasabah menjadi alasan
utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit. Sementara
6
itu, tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang
relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan
dananya dalam bentuk SBI dan obligasi pemerintah.
Suku Bunga Dana
Suku bunga dana menurun
seiring dengan penurunan
SBI
Sejalan dengan penurunan suku bunga SBI, suku bunga
dana baik cost of funds maupun cost of loanable funds secara
rata -rata sederhana (simple average) terutama dalam rupiah
pada pada triwulan III -2006 juga menurun. Penurunan ini
diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan IV-2006.
Tabel 1
Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana
(Rupiah dan Valas)
Tw. II-2006
SUKU BUNGA DANA
Tw. III-2006
Perkiraan Tw. IV-2006
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
1. Cost of funds
10.14%
8,05% - 12,22%
9.72%
7.30% - 12.14%
9.31%
7.16% - 11.46%
2. Cost of Loanable funds
13.00%
9,99% - 16,02%
12.85%
9.78% - 15.91%
12.27%
9.34% - 15.20%
1. Cost of funds
3.53%
2,49% - 4,57%
3.45%
2.23% - 4.68%
3.54%
2.36% - 4,72%
2. Cost of Loanable funds
4.82%
2,90% - 6,75%
4.72%
2.70% - 6.74%
4.72%
2,79% - 6.65%
A. Dalam Rupiah :
B. Dalam Valas :
Suku Bunga Kredit
Suku bunga kredit juga
menurun
Sejalan dengan menurunnya suku bunga dana, suku bunga
kredit pada triwulan III-2006 juga mengalami penurunan
dibandingkan
triwulan
lalu.
Sebagian
besar
responden
mengekspektasikan penurunan ini masih akan berlanjut pada
triwulan IV-2006.
Tabel 2
Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit
(Rupiah dan Valas)
Tw. II-2006
Tw. III-2006
Perkiraan Tw. IV-2006
JENIS KREDIT
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
1. Kredit Modal Kerja
17.13%
14,24% - 20,02%
16.92%
13.96% - 19.87%
16.50%
13,44% - 19.56%
2. Kredit Investasi
17.57%
14,79% - 20,36%
17.18%
14.59% - 19.77
16.53%
13.91% - 19.14%
3. Kredit Konsumsi
18.71%
15,37% - 22,04%
17.49%
13.05% - 21.92%
16.63%
11.26% - 22.00%
1. Kredit Modal Kerja
8.11%
6,20% - 10,02%
7.95%
5.80% - 10,10%
8.05%
6.48% - 9,62%
2. Kredit Investasi
8.05%
6,52% - 9,59%
8.38%
6,96% - 9,80%
8.25%
6,86% - 9,65%
3. Kredit Konsumsi
7.59%
5,16% - 10,01%
7.86%
5,27% - 10,44%
7.70%
5,27% - 10,13%
A. Dalam Rupiah :
B. Valas :
Tim Statistik Sektor Riil
7
Download