Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

advertisement
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-55
****************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2009
2008
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu
sebesar Rp3.046.700.000 pada tahun 2009
Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
atas penurunan nilai persediaan sebesar
Rp3.265.933.888 pada tahun 2009 dan
Rp1.090.582.711 pada tahun 2008
Biaya dan pajak dibayar di muka
dan uang muka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Aset lancar lainnya - bersih
2e,5
84.920.933.611
212.095.722.588
2f,6,11
318.810.685.847
145.732.624.319
2g,23
7
17.551.233.643
11.745.467
10.221.067.262
2h,7,11
573.407.605.820
467.010.907.210
6.118.807.564
786.338.058.020
873.295.833
179.030.305
263.402.499.702
229.125.000
1.788.020.620.338
1.098.882.721.853
2l,13f
2.090.272.370
714.611.629
2j,9
2e,2p,10
13d
41.474.723.672
45.244.377.497
72.005.612.442
32.980.781.490
44.862.485.584
32.882.088.562
160.814.985.981
111.439.967.265
1.948.835.606.319
1.210.322.689.118
2i,8
2g,23
JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp35.989.197.288
pada tahun 2009 dan Rp25.543.903.361
pada tahun 2008
Aset tidak lancar lainnya - bersih
Taksiran tagihan pajak penghasilan
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank - pihak ketiga
Hutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Kewajiban lancar lainnya
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
11
12
2g,23
13a
2j,9
14
15
2g,23
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun - pihak ketiga
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Kewajiban tidak lancar lainnya
2n,16
2l, 13f
2j,9
14
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham
Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada
tahun 2009 dan 2008
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.450.000.000 saham pada tahun 2009 dan
3.213.100.000 saham pada tahun 2008
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.014.186.709.125
696.007.495.797
1.094.710
206.629.383.765
6.433.798.909
15.539.032.745
865.833.198
44.599.266.581
6.985.426.346
15.692.820.919
296.005.602
696.750.352
274.744.362
1.538.650
10.446.217.779
51.023.715
10.011.659.226
1.253.533.781.285
775.185.020.496
7.866.018.123
817.800
5.839.824.711
-
-
180.976.682
296.005.638
139.769.200
7.866.835.923
6.456.576.231
1.261.400.617.208
781.641.596.727
25.010
-
17
2m
2b
445.000.000.000
50.992.584.389
(3.085.179.432)
321.310.000.000
(618.615.723)
17
1.000.000.000
193.527.559.144
107.989.708.114
687.434.964.101
428.681.092.391
1.948.835.606.319
1.210.322.689.118
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2009
2o,19
5.452.339.391.412
5.340.320.196.756
2g,2o,20,23
4.899.063.561.815
4.901.281.004.866
553.275.829.597
439.039.191.890
294.449.351.682
232.561.201.852
258.826.477.915
206.477.990.038
(97.175.273.149)
(19.970.194.554)
3.630.126.274
18.829.596.706
(58.197.389.287)
(3.451.764.510)
2.464.804.373
608.698.192
Beban lain-lain - bersih
(94.685.744.723)
(58.575.651.232)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN BADAN
164.140.733.192
147.902.338.806
(47.827.641.921)
1.374.759.769
(45.830.696.300)
510.471.788
Beban pajak penghasilan badan - bersih
(46.452.882.152)
(45.320.224.512)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASI
117.687.851.040
102.582.114.294
10
-
117.687.851.030
102.582.114.294
28
46
PENDAPATAN BERSIH
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
2g,2o,21,23
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban keuangan
Rugi selisih kurs dan beban swap - bersih
Pendapatan bunga
Lain-lain - bersih
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN BADAN
Tahun berjalan
Tangguhan
22
2c,2d,11b,25p
2j,7,9
2l,13b
13g
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2008
2q,18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
Saldo tanggal 1 Januari 2008
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Selisih Kurs
karena
Penjabaran
Laporan
Keuangan
Uang Muka
Pemesanan
Saham
Tambahan Modal
Disetor - Bersih
Saldo Laba
Telah
Ditentukan
Penggunaannya
Belum
Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
20.000.000.000
-
94.190.000.000
-
-
136.507.593.820
250.697.593.820
Pembagian dividen saham
17
-
-
-
-
-
(83.555.000.000)
(83.555.000.000)
Pembagian dividen tunai
17
-
-
-
-
-
(47.545.000.000)
(47.545.000.000)
Tambahan setoran modal
17
218.738.250.000
-
-
-
-
124.548.250.000
Kapitalisasi dividen saham
17
82.571.750.000
-
-
-
-
-
82.571.750.000
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
2b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
102.582.114.294
102.582.114.294
321.310.000.000
-
-
-
107.989.708.114
428.681.092.391
Laba bersih tahun 2008
Saldo tanggal 31 Desember 2008
(94.190.000.000)
(618.615.723)
(618.615.723)
(618.615.723)
Tambahan setoran modal
17
78.690.000.000
-
-
-
-
-
78.690.000.000
Penerbitan modal saham
17
45.000.000.000
50.992.584.389
-
-
-
-
95.992.584.389
Pembentukan cadangan umum
17
-
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Pembagian dividen kas
17
-
-
-
-
-
(31.150.000.000)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
2b
-
-
-
-
-
-
445.000.000.000
50.992.584.389
-
Laba bersih tahun 2009
Saldo tanggal 31 Desember 2009
(2.466.563.709)
(3.085.179.432)
(31.150.000.000)
-
-
-
117.687.851.030
117.687.851.030
1.000.000.000
193.527.559.144
687.434.964.101
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
-
(2.466.563.709)
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran beban operasi
2009
2008
5.283.904.488.429
(5.382.983.094.740)
(92.435.563.120)
(256.897.670.737)
5.380.811.447.644
(5.391.268.207.153)
(90.995.428.298)
(94.250.810.323)
Kas digunakan untuk operasi
Pembayaran pajak penghasilan badan
(448.411.840.168)
(85.227.676.719)
(195.702.998.130)
(85.061.442.007)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
(533.639.516.887)
(280.764.440.137)
3.630.126.274
600.200.000
(19.874.086.878)
2.464.804.373
292.901.055
(8.656.896.216)
(15.643.760.604)
(5.899.190.788)
1.109.698.154.623
(730.267.485.261)
78.690.000.000
(274.744.398)
(99.702.293.805)
(31.150.000.000)
(877.727.034)
95.992.584.389
1.553.754.195.306
(1.305.301.523.075)
218.738.250.000
570.750.000
(47.088.280.772)
(3.776.810.631)
(946.027.042)
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan penghasilan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
9
9
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Penambahan modal saham
Penerimaan hutang pembiayaan konsumen
Pembayaran hutang pembiayaan konsumen
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran dividen
Pembayaran hutang sewa pembiayaan
Penerbitan modal saham - bersih
17
17
17
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
422.108.488.514
415.950.553.786
(127.174.788.977)
129.286.922.861
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
5
212.095.722.588
82.808.799.727
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5
84.920.933.611
212.095.722.588
2.466.563.709
214.093.589
618.615.723
-
-
82.571.750.000
-
43.768.189.369
858.614.627
-
575.000.000
-
161.397.100
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Anak perusahaan
Piutang atas penjualan aset tetap
Penambahan modal saham melalui
kapitalisasi saldo laba
Penjualan penyertaan saham di
PT Starone Mitra Telekomunikasi
yang dikompensasi dengan dividen
kepada PT Delta Sarana Pradana
Reklasifikasi dari persediaan ke aset tetap
Penambahan aset sewa pembiayaan
melalui hutang sewa pembiayaan
Penjualan aset tetap yang dilakukan dengan
memotong kewajiban lancar lainnya
17
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
5
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana
Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342,
dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris
Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham
yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah
diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009.
Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi
usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular,
aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, serta jasa yang terkait dengan
telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal
21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete
Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan
mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 766 dan 808 toko (tidak diaudit).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009,
Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan
harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham
Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/042009 tanggal 7 April 2009.
c. Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan
kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Domisili
Trikomsel Pte. Ltd.
Singapura
PT Okeshop*
Indonesia
Mulai
Beroperasi
Secara
Komersial
Kegiatan Usaha
Distribusi penjualan
Telepon selular
Perdagangan alat-alat
Multimedia, komputer, telepon
selular beserta aksesoris
dan suku cadangnya
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
2009
2008
25 Nopember
2008
100.00%
100.00% 188.294.947.654
-
99.90%
*) sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial
6
Persentase
Kepemilikan
2009
-
25.009.859
2008
26.026.763.073
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Glenn T Sugita
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Direksi
- Presiden Komisaris
- Komisaris
- Komisaris Independen
- Komisaris Independen
31 Desember 2008:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Djohan Sutanto
- Direktur
Djoko Harijanto
- Direktur
Evy Soenarjo
- Direktur
Ellianah Wati Setiady
- Direktur tidak terafiliasi
Direksi
- Presiden Komisaris
- Komisaris Independen
- Komisaris Independen
Sugiono Wiyono Sugialam
Ellianah Wati Setiady
Djohan Sutanto
Djoko Harijanto
Evy Soenarjo
- Presiden Direktur
- Direktur
- Direktur
- Direktur
- Direktur
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Ketua : Suryatin Setiawan
Anggota : Felix Kristani
Anggota : Lely Setyaningsih Kwik
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Juliana Samudro.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp791.679.750 dan
Rp10.084.719.100. Sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi
Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar
Rp431.343.600 dan Rp 19.062.985.700.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masingmasing sebanyak 752 dan 1.110 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip
dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal
27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”.
Laporan keuangan Anak perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan
tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun
berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang
dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang
Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki
oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun
dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Berdasarkan PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk
tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba
(rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan
kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang
bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas
di neraca konsolidasi.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan
sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca
konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak
perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan
kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada
pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham
minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi
kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba
tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh
bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas
dapat ditutup.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam
Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir
transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan
atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2009
1 Dolar Amerika Serikat
1 Dolar Singapura
1 Dolar Hong Kong
1 Baht Thailand
1 Dolar Taiwan
2008
9.400
6.699
1.212
282
292
10.950
7.608
1.413
315
339
d. Instrumen Derivatif
Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam
neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar
instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu
yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban
yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai
efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif
Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan
akuntansi.
e. Deposito Berjangka
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito
berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau
dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya bersih - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam neraca konsolidasi.
f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil
penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada
akhir tahun.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan
sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
h. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14
(Revisi 2008),”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan
PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi
Perusahaan.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata tertimbang (weighted-average method).
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
fisik persediaan pada akhir tahun.
i.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j.
Aset Tetap
Pemilikan Langsung
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”,
yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17
(1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model
biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi
yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset
tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
Perusahaan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Metode
Garis Lurus
Saldo Menurun Berganda
Saldo Menurun Berganda
10
Taksiran Umur Manfaat
(Tahun)
Tarif
20
4 dan 8
8
5%
50% dan 25%
25%
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
j.
Aset Tetap (lanjutan)
Pemilikan Langsung (lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian
pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut
PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Perusahaan sebagai lessee
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai
bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat
aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa
sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
k. Penurunan Nilai Aset
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa
atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan
seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan
diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)
atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi
tahun berjalan.
l.
Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset
dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan
realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali
untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau,
jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
m. Tambahan modal disetor - bersih
Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran
umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.
n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja
karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti
diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang
ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).
12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah
kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui
pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan
konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang
kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher
isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman
Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan,
bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran
pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat
mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh
tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasi tahun berjalan.
q. Laba Bersih per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang
jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 masing-masing berjumlah 4.157.010.137 saham dan 2.252.116.717 saham
(Catatan 18).
r.
Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha
sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder.
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu
komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu
yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau
jasa melalui saluran distribusi lain.
Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan
manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan
ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.
13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
s. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd.,
perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan
harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang
merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd.
sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000.
Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya,
Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana
Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui
jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan.
4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan
PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer,
telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar
Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar
Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing
sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OkeShop belum beroperasi
secara komersial.
Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan
keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Anak
perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.
14
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS
2009
2008
Kas
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
($AS720 pada tahun 2009
$AS310 pada tahun 2008)
Dolar Taiwan (TWD11.617)
Dolar Singapura
(SGD374 pada tahun 2009
SGD2.186 pada tahun 2008)
Baht Thailand (THB4.960)
Dolar Hong Kong (HKD3)
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank UOB Buana
Standard Chartered Bank, Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia
PT Bank ICB Bumiputera Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT ANZ Panin Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Rabobank International Indonesia
Dolar Singapura
PT Bank UOB Buana (SGD35.801)
Standard Chartered Bank, Singapura
(SGD6.802 pada tahun 2009 dan
SGD3.693 pada tahun 2008)
15
4.294.734.337
22.932.399.215
6.766.026
3.438.284
3.394.500
-
2.501.821
1.398.918
3.030
16.632.001
-
4.308.842.416
22.952.425.716
14.517.568.921
12.710.908.772
4.926.748.865
898.794.784
601.530.969
496.954.515
254.698.176
212.680.122
130.607.331
51.212.701
40.803.544
39.849.562
13.940.195
7.754.282
886.706
25.177.624.237
16.141.106.707
8.516.568.037
4.045.778.491
1.974.674.406
116.361.053
1.481.346.797
437.391.982
6.732.471
460.679.123
11.345.752
-
34.904.939.445
58.369.609.056
239.818.460
-
45.565.560
27.762.192
285.384.020
27.762.192
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2009
Bank - pihak ketiga (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk.
($AS2.644.833 pada tahun 2009 dan
$AS3.945.808 pada tahun 2008)
Standard Chartered Bank, Singapura
($AS1.274.218 pada tahun 2009 dan
$AS514.652 pada tahun 2008)
Citibank N.A., Jakarta
($AS751.790 pada tahun 2009 dan
$AS1.349.738 pada tahun 2008)
PT ANZ Panin Bank ($AS73.272)
Standard Chartered Bank, Indonesia
($AS39.643 pada tahun 2009)
PT Bank UOB Buana
($AS20.638 pada tahun 2009 dan
$AS1.096.420 pada tahun 2008)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
($AS19.797 pada tahun 2009 dan
$AS28.689 pada tahun 2008)
Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura
($AS7.912 pada tahun 2009 dan
$AS4.991 pada tahun 2008)
24.861.426.534
43.206.594.535
11.977.649.012
5.635.436.225
7.066.828.162
688.760.748
14.779.632.853
-
372.644.388
-
193.992.970
12.005.797.467
186.094.902
314.141.266
74.371.014
54.651.778
45.421.767.730
75.996.254.124
-
54.749.671.500
-
54.749.671.500
84.920.933.611
212.095.722.588
Deposito berjangka - pihak ketiga
Dolar Amerika Serikat
PT ANZ Panin Bank ($AS4.999.970)
Jumlah kas dan setara kas
2008
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT ANZ Panin Bank di atas
adalah sebesar 3,50% pada tahun 2008.
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2009
Rupiah:
Pedagang eceran
- Jakarta
- Kota lain di Jawa
- Luar Jawa
126.293.140.741
69.101.835.293
34.071.456.654
16
2008
36.624.266.969
48.138.950.111
24.848.088.583
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)
2009
Rupiah:
PT Carrefour Indonesia
PT Telesindo Shop
PT Aka Lestarindo
PT Access
PT Sony Ericsson Indonesia
PT Hero Supermarket Tbk.
PT Parastar Echorindo
PT Cipta Multi Usaha Perkasa
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Nokia Indonesia
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank InternasionaI Indonesia Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp1 miliar)
Dolar Amerika Serikat:
Glory Access Trading Ltd., Hong Kong
($AS918.481 pada tahun 2009 dan
SGD97.068 pada tahun 2008)
Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS270.319)
Nokia Pte. Ltd., Singapura
($AS179.526 pada tahun 2009 dan
$AS183.670 pada tahun 2008)
Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS177.601)
GSM City, Inc., Amerika Serikat ($AS160.050)
Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong ($AS120.600)
Raduga Pte. Ltd., Singapura ($AS104.491)
Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS93.812)
Royal Tele Trading Pte. Ltd., Singapura ($AS40.179)
Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia
($AS29.453 pada tahun 2009 dan
$AS33.333 pada tahun 2008)
Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura ($AS1.434)
2008
15.844.350.462
5.909.215.954
4.277.663.500
2.781.840.000
1.708.154.716
1.655.236.685
1.626.321.000
743.865.227
140.505.000
83.749.538
-
8.353.987.546
26.655.000
2.953.150.000
384.044.311
816.332.471
1.427.827.500
2.167.215.002
4.020.215.000
2.759.195.727
2.751.999.363
1.898.035.836
1.310.626.508
37.918.162.061
3.812.956.285
302.155.496.831
142.293.546.212
8.633.716.700
2.541.002.830
1.062.894.162
-
1.687.544.400
1.669.452.126
1.504.470.000
1.133.640.000
982.213.990
881.835.150
377.677.900
2.011.186.500
-
276.858.200
13.477.720
364.997.445
-
19.701.889.016
3.439.078.107
Jumlah piutang usaha
Dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu
321.857.385.847
(3.046.700.000)
145.732.624.319
-
Piutang usaha - bersih
318.810.685.847
145.732.624.319
Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Anak perusahaan sebesar
Rp17.737.486.416 dan Rp1.062.894.162 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) digunakan
sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11).
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
Persentase terhadap Jumlah
Piutang Usaha Konsolidasi
2009
2008
2009
2008
Lancar
Telah jatuh tempo:
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
212.436.702.609
117.167.383.484
66,00
80,40
82.609.253.563
25.541.019.675
1.270.410.000
22.524.642.200
6.040.598.635
-
25,67
7,93
0,40
15,46
4,14
-
Jumlah
321.857.385.847
145.732.624.319
100,00
100,00
%
%
Mutasi penyisihan atas piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2009
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
3.046.700.000
Saldo akhir tahun
3.046.700.000
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan atas
piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
7. PERSEDIAAN
2009
2008
Telepon selular
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Aksesoris
Netbook/laptop dan modem
Suku cadang
Barang dalam perjalanan
512.063.247.652
40.085.604.637
3.683.708.154
2.615.166.772
734.636.253
17.491.176.240
393.933.399.442
56.047.956.473
6.920.517.888
62.398.036
7.063.818.082
4.073.400.000
Jumlah persediaan
Dikurangi penyisihan atas penurunan
nilai persediaan
576.673.539.708
468.101.489.921
Persediaan - bersih
573.407.605.820
(3.265.933.888)
(1.090.582.711)
467.010.907.210
Pada bulan September 2008, Perusahaan mulai menjual netbook/laptop di outlet-outlet ritel
Perusahaan.
Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai
persediaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
atas penurunan nilai persediaan.
Seluruh persediaan di atas pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (kecuali barang dalam
perjalanan sebesar Rp4.073.400.000 pada tanggal 31 Desember 2008) digunakan sebagai jaminan
atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11).
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
7. PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian
akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar $AS400.000.000 (setara
dengan Rp3.760.000.000.000), yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan
nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar.
dimana nilai pertanggungan asuransinya sebesar Rp15.000.000.000 (yang dihitung berdasarkan
harga jual eceran atas persediaan tersebut). Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan telah
menerima sebagian pembayaran dari perusahaan asuransi sebesar Rp4.500.000.000, atau sebesar
30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2008, sisa nilai
persediaan yang terbakar sebesar Rp9.043.342.965 dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lainlain - Pihak ketiga” dalam neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 3 Juli 2009,
Perusahaan telah menerima pembayaran dari piutang asuransi sebesar Rp8.738.669.985 dan sisanya
sebesar Rp304.672.980 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain”.
8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
2009
Biaya dan Pajak Dibayar di Muka
Pihak ketiga:
Pajak pertambahan nilai masukan
Sewa dibayar di muka
Fit Out
Asuransi dibayar di muka
Lainnya
2008
26.131.272.538
22.352.665.397
3.208.263.048
1.143.810.470
4.071.524.629
14.184.699.732
26.762.070.354
10.168.664.629
961.073.208
292.634.629
56.907.536.082
52.369.142.552
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23):
Fit Out
Sewa dibayar di muka
-
159.030.305
20.000.000
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
-
179.030.305
56.907.536.082
52.548.172.857
692.259.733.360
192.891.220.089
Jumlah pihak ketiga
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka
Uang Muka - Pihak Ketiga
Pihak ketiga:
Pembelian persediaan
($AS72.571.292 dan Rp9.992.597.901
pada tahun 2009 dan $AS17.081.093
dan Rp5.853.251.267 pada tahun 2008)
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA (lanjutan)
2009
Uang Muka - Pihak Ketiga (lanjutan)
Pihak ketiga: (lanjutan)
Pembelian aset tetap
($AS2.646.665 dan Rp460.000.000
pada tahun 2009 dan $AS1.839.940
pada tahun 2008)
Lain-lain
2008
31.061.748.300
6.109.040.278
17.833.015.950
309.121.111
729.430.521.938
211.033.357.150
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23):
Pembelian persediaan
Lain-lain
6.057.455.407
61.352.157
-
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
6.118.807.564
-
Jumlah uang muka
735.549.329.502
211.033.357.150
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka
dan uang muka
792.456.865.584
263.581.530.007
Jumlah pihak ketiga
Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi
selama satu (1) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha”
dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka kepada operator untuk voucher dan kepada
Nokia Pte. Ltd., Singapura, dan Sony Ericsson Mobile Communication AB, Swedia, untuk telepon
selular.
Uang muka pembelian aset tetap sebagian besar merupakan uang muka pembelian unit gedung
perkantoran Equity Tower kepada PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan nilai pembelian
sebesar $AS3.850.500 (Catatan 25n).
9. ASET TETAP
31 Desember 2009
Pengurangan
Selisih Kurs
karena penjabaran
laporan keuangan
Saldo Awal
Penambahan
Mutasi 2009
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
3.221.982.451
48.804.595.113
3.925.556.978
17.508.086.878
2.366.000.000
358.381.894
-
1.997.550.309
(1.468.875)
-
3.221.982.451
65.952.831.222
8.289.107.287
Sub-jumlah
55.952.134.542
19.874.086.878
358.381.894
1.997.550.309
(1.468.875)
77.463.920.960
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
2.572.550.309
-
575.000.000
(1.997.550.309)
Jumlah nilai perolehan
58.524.684.851
19.874.086.878
933.381.894
20
Reklasifikasi
-
(1.468.875)
Saldo Akhir
77.463.920.960
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2009
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Selisih Kurs
karena penjabaran
laporan keuangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Mutasi 2009
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
527.786.633
21.855.435.633
2.277.327.896
161.099.122
9.431.163.833
755.098.937
143.700.492
-
1.125.964.976
(979.250)
-
688.885.755
31.141.919.724
4.158.391.809
Sub-jumlah
24.660.550.162
10.347.361.892
143.700.492
1.125.964.976
(979.250)
35.989.197.288
883.353.199
367.394.763
124.782.986
(1.125.964.976)
Jumlah akumulasi
penyusutan
25.543.903.361
10.714.756.655
268.483.478
Nilai buku bersih
32.980.781.490
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
-
-
(979.250)
35.989.197.288
41.474.723.672
31 Desember 2008
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Mutasi 2008
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
3.669.833.451
40.134.191.460
1.724.844.388
8.687.360.843
828.150.000
447.851.000
16.957.190
-
1.372.562.590
3.221.982.451
48.804.595.113
3.925.556.978
Sub-jumlah
45.528.869.299
9.515.510.843
464.808.190
1.372.562.590
55.952.134.542
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
3.370.112.899
575.000.000
-
(1.372.562.590)
2.572.550.309
Jumlah nilai perolehan
48.898.982.198
10.090.510.843
464.808.190
-
58.524.684.851
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
396.544.240
13.695.454.695
1.029.912.869
181.625.630
8.162.942.385
263.190.158
50.383.237
2.961.447
-
984.224.869
527.786.633
21.855.435.633
2.277.327.896
Sub-jumlah
15.121.911.804
8.607.758.173
53.344.684
984.224.869
24.660.550.162
1.359.247.840
508.330.228
-
Jumlah akumulasi penyusutan
16.481.159.644
9.116.088.401
53.344.684
Nilai buku bersih
32.417.822.554
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
(984.224.869)
-
883.353.199
25.543.903.361
32.980.781.490
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp10.714.756.655 dan Rp9.116.088.401
(Catatan 21).
Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2009
Hasil penjualan
Nilai buku bersih
Laba atas penjualan aset tetap
21
2008
600.200.000
(450.804.826)
454.298.155
(406.950.746)
149.395.174
47.347.409
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
Laba atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainlain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000 digunakan
sebagai jaminan atas hutang pembiayaan konsumen kepada PT BCA Finance (Catatan 14) dan
diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dari PT Asuransi Jaya Proteksi, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan pada tahun pertama
dan kedua masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp637.500.000.
Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk “Hak Guna
Bangunan (HGB)” yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada
tahun 2029. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square adalah dalam bentuk
“Hak Milik” tanpa jangka waktu tertentu.
Berdasarkan kondisi aset tetap, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran,
banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak
ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.763.000.000, yang berdasarkan pendapat
manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko
tersebut.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan pihak ketiga, yaitu PT BumiputeraBOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance, dengan jangka waktu berkisar
antara dua (2) sampai dengan tiga (3) tahun untuk kendaraan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai buku bersih aset sewa pembiayaan berupa kendaraan masingmasing sebesar Rp1.689.197.110.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pembayaran sewa pembiayaan minimum pada masa yang akan
datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
2008
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
767.837.266
193.355.000
Jumlah
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
961.192.266
(83.465.232)
Nilai sekarang atas pembayaran sewa minimum
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
877.727.034
(696.750.352)
Bagian jangka panjang
180.976.682
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang sewa pembiayaan
tersebut.
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Perjanjian
sewa pembiayaan membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa
pembiayaan tersebut.
10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH
Akun ini terdiri dari:
2009
Biaya ditangguhkan - bersih
Biaya pinjaman sindikasi
Biaya lain-lain
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya:
PT ANZ Panin Bank ($AS1.200.000)
UBS AG, Singapura ($AS983.946 pada tahun 2009
dan $AS882.235 pada tahun 2008)
Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura
($AS500.000 pada tahun 2009 dan 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Margin deposit
PT Bank Central Asia Tbk. ($AS708.269)
Deposit sewa dan keamanan
($AS15.280 dan Rp3.704.205.881 pada tahun
2009 dan Rp4.542.145.390 pada tahun 2008)
Bank garansi
Lainnya
($AS9.025 pada tahun 2009 dan
$AS3.393 pada tahun 2008)
Jumlah aset tidak lancar lainnya - bersih
2008
10.018.556.948
-
16.697.594.913
525.000.000
10.018.556.948
17.222.594.913
11.280.000.000
9.249.095.032
9.660.469.856
4.700.000.000
4.500.000.000
5.475.000.000
-
-
7.755.545.550
5.411.887.415
-
4.542.145.390
169.581.015
84.838.102
37.148.860
45.244.377.497
44.862.485.584
Biaya ditangguhkan - bersih - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen
jaminan dan lain-lain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang
bank sindikasi, yaitu tiga (3) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang
diamortisasi selama satu (1) tahun (Catatan 11c). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan
selama tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp8.586.213.799 dan Rp3.568.643.982 disajikan sebagai
bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
23
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan)
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT ANZ Panin Bank digunakan sebagai
margin deposit atas pemakaian pinjaman. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada PT ANZ Panin Bank di atas adalah sebesar 1,00%
pada tahun 2009.
Deposito berjangka yang dibatasi pengunaannya, yang ditempatkan Anak perusahaan pada UBS AG,
Singapura, digunakan untuk bank garansi untuk memperoleh status Major Exporter Scheme dari
Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS). Deposito yang dibatasi pengunaannya, yang
ditempatkan Anak perusahaan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura, digunakan untuk jaminan
fasilitas standby letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Sony Ericsson Mobile
Communications AB, Swedia. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya yang ditempatkan pada UBS AG, Singapura di atas adalah sebesar 0,01% pada
tahun 2009 sedangkan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura adalah sebesar 1,75% pada tahun
2009.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan
untuk jaminan pengadaan pembelian barang. Suku bunga untuk deposito berjangka yang ditempatkan
pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar 7% per tahun.
Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk.
sehubungan dengan fasilitas letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Nokia
Pte. Ltd., Singapura dan Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia.
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA
2009
Rupiah
Hutang bank sindikasi
2008
(c)
452.000.000.000
351.000.000.000
Pinjaman berjangka
PT Bank Central Asia Tbk.
(d)
75.000.000.000
75.000.000.000
Cerukan
PT Bank Central Asia Tbk.
(d)
50.431.707.925
48.762.745.797
577.431.707.925
474.762.745.797
(c)
230.300.000.000
186.150.000.000
(b)
112.800.000.000
-
(a)
93.655.001.200
-
(d)
-
35.094.750.000
436.755.001.200
221.244.750.000
1.014.186.709.125
696.007.495.797
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank sindikasi
($AS24.500.000 pada tahun 2009
dan $AS17.000.000 pada tahun 2008)
Term loan
PT ANZ Panin Bank
($AS12.000.000)
Import Invoice Financing
Standard Chartered Bank, Indonesia
($AS9.963.298)
Hutang non-cash loan usance
PT Bank Central Asia Tbk.
($AS3.205.000)
Jumlah hutang bank
24
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard
Chartered Bank (”SCB”), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing
dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan
pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang
berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas
Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan
transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari
2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain
dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui
amandemen perjanjian fasilitas bank. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas
Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya
fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
-
Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%;
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh
persyaratan rasio keuangan di atas.
Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik
Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7).
b. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank
(“ANZ”), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal
yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan
maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital
dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar
$AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing
dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk
pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010.
Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan transaksi forward sebesar $AS5.000.000 yang telah
jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2009 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs
Rp9.355 per $AS1. Atas transaksi forward tersebut Perusahaan mencatat keuntungan sebesar
Rp575.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari akun ”Rugi Selisih Kurs dan Beban Swapbersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
-
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%;
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%;
Rasio EBITDA terhadap biaya bunga , minimal 200%;
Net worth minimal Rp350.000.000.000;
Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level
adalah 125% dari total hutang.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh
persyaratan rasio keuangan di atas.
25
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan persediaan dan piutang milik Perusahaan
dengan jumlah senilai $AS25.000.000 (Catatan 6 dan 7).
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan;
Melakukan peleburan dan penggabungan;
Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan aset kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
Mengumumkan atau membayar dividen;
Memperoleh hutang lain;
Perpanjangan hutang.
Sehubungan dengan pembagian dividen tahun 2008 pada tanggal 7 Agustus 2009, Perusahaan
telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 19 Maret 2010.
c.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang
dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central
Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank
CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp
International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent.
Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi
Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang
merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar
$AS27.000.000. Hutang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan hutang dan
bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas
pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2)
tahun berikutnya.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
-
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%;
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%;
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah
memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain;
Memberikan jaminan kepada pihak lain;
Mendirikan atau mengakuisisi Anak perusahaan diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Anak
perusahaan atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000.
Pada tanggal 2 Pebruari 2009, Perusahaan telah menginformasikan transaksi akuisisi Trikomsel
Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3) kepada Citicorp
International Limited, selaku facility agent dari hutang bank sindikasi di atas.
Jumlah beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp66.302.287.885 dan Rp24.975.137.248 disajikan dalam akun
“Penghasilan (Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
26
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Hutang bank di atas dijamin dengan rekening tertentu kas di bank peserta sindikasi dan
persediaan Perusahaan sebesar 125% dari jumlah hutang bank sindikasi (Catatan 5 dan 7).
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)
d. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan
dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan
Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas
Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C“) dan Trust Receipt (“T/R“) atau Usance Payable at Sight
L/C (“UPAS”) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan
$AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris
Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran)
dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, fasilitas L/C dan T/R atau UPAS
dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas
maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas
maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan
Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C dan
T/R atau UPAS.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., No. 50 tanggal 29 Juli 2008, batas maksimum fasilitas L/C dan T/R atau
UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan
diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., No.01 tanggal 6 Agustus 2009, BCA memberikan tambahan fasilitas Forex
Line dengan batas maksimum sebesar $AS6.000.000, mengalihkan fasilitas bank garansi,
menurunkan dan mengubah struktur fasilitas L/C dan T/R atau UPAS sebesar $AS7.000.000
menjadi fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dan Standby Letter of Credit (SBLC) sebesar
$AS5.000.000. Fasilitas tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 dan telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2010.
Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan
mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
pinjaman,
antara
lain
untuk
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal
110%
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350%
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal
250%
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200%
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah
memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Memperoleh pinjaman/kredit baru;
Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas);
Melakukan transaksi di luar praktek yang ada;
27
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- Mengajukan permohonan pailit;
- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru;
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: (lanjutan)
-
Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama;
Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para
pemegang saham;
Melakukan pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih tahun berjalan.
Sehubungan dengan pembatasan-pembatasan tersebut di atas, pada tanggal 12 Maret 2008 dan
30 Maret 2009, Perusahaan telah menerima surat waiver dari BCA masing-masing mengenai
perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen; dan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd.,
Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3).
Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA
pada tanggal 25 Maret 2010.
Seluruh hutang bank di atas dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 6
dan 7).
Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut:
2009
Rupiah
Hutang bank sindikasi
Pinjaman berjangka:
PT Bank Central Asia Tbk.
Cerukan:
PT Bank Central Asia Tbk.
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank sindikasi
Hutang non-cash loan usance
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank, Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk.
2008
10,07%-15,00%
12,91%-15,00%
13,00%
10,00%-10,56%
13,00%
10,75%-13,50%
5,00%-8,50%
6,81%-8,04%
4,20%-5,70%
4,00%-4,50%
-
4,19%-6,94%
12. HUTANG USAHA
2009
2008
Pihak hubungan istimewa (Catatan 23):
Rupiah
PT Triyakom
PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
1.094.710
-
930.638
864.902.560
Jumlah pihak hubungan istimewa
1.094.710
865.833.198
53.624.846.539
24.907.359.254
Pihak ketiga:
Rupiah
28
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG USAHA (lanjutan)
2009
Pihak ketiga: (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat:
Sony Ericsson Mobile Communications AB,
Swedia ($AS15.890.245 pada tahun 2009
dan $AS372.000 pada tahun 2008)
Sanmedia Pte. Ltd., Singapura ($AS282.222)
PT ZTE Indonesia ($AS57.468)
PT Malifax Indonesia
($AS38.320 pada tahun 2009 dan
$AS581 pada tahun 2008)
DHL Global Forwarding Pte. Ltd., Singapura
($AS7.088)
Project Goth, Australia ($AS1.264)
Mol Access Portal Berhad, Malaysia ($AS282)
PT Natrindo Telepon Selular ($AS140)
PT Parastar Echorindo ($AS50)
GW Pte. Ltd., Singapura ($AS952.023)
Added Benefit Investment Ltd., Singapura
($AS473.745)
2008
149.368.301.120
2.652.885.860
540.197.790
4.073.400.000
-
360.207.812
6.357.570
66.626.448
11.884.142
2.648.054
1.316.000
470.000
-
10.424.646.431
-
5.187.503.326
153.004.537.226
19.691.907.327
Jumlah pihak ketiga
206.629.383.765
44.599.266.581
Jumlah hutang usaha
206.630.478.475
45.465.099.779
Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah
masing-masing sebesar Rp7.689.858.545 dan Rp16.144.708.490 merupakan uang muka pembelian
yang diterima dari para pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan.
Menurut manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan, seluruh hutang usaha pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 akan dilunasi dalam waktu 90 hari.
13. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak:
2009
2008
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan
di luar negeri
Goods and service tax
1.122.127.396
609.426.511
-
5.877.566.214
518.594.893
589.265.239
2.099.255.564
2.602.989.438
-
Jumlah hutang pajak
6.433.798.909
6.985.426.346
29
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
Manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi:
2009
c.
2008
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan
Perusahaan
Anak perusahaan
(45.514.887.600)
(2.312.754.321)
(45.830.696.300)
-
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan
konsolidasi
(47.827.641.921)
(45.830.696.300)
Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan
Perusahaan
Anak perusahaan
1.375.660.741
(900.972)
510.471.788
-
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan
konsolidasi
1.374.759.769
510.471.788
Beban pajak penghasilan
Perusahaan
Anak perusahaan
(44.139.226.859)
(2.313.655.293)
(45.320.224.512)
-
Beban pajak penghasilan badan - bersih
(46.452.882.152)
(45.320.224.512)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
2008
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan
menurut laporan laba rugi konsolidasi
Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak
penghasilan
Laba Perusahaan sebelum beban pajak
penghasilan
164.140.733.192
(16.438.250.626)
147.702.482.566
Beda temporer
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
Biaya gaji yang masih harus dibayar
Sewa pembiayaan
Laba atas penjualan aset tetap
Penyusutan aset tetap
Bagian laba atas hasil usaha bersih
perusahaan asosiasi
Beda tetap
Jamuan dan sumbangan
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan
Beban pajak
Penyusutan aset tetap
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final
Penghasilan sewa yang telah
dikenakan pajak final
Taksiran penghasilan kena pajak
3.046.700.000
2.175.351.177
2.026.193.412
551.839.075
117.823.083
3.649.737
(2.000.583.367)
-
147.902.338.806
1.090.582.711
1.717.165.407
2.572.160.925
(117.823.083)
2.653.994
(1.376.555.364)
(2.128.534.363)
5.894.864.347
4.128.602.123
2.350.907.108
371.602.490
87.890.625
(3.475.623.704)
1.283.599.598
3.292.708.709
341.172.394
973.200.855
23.437.500
(2.457.443.560)
(428.528.663)
(291.342.662)
162.553.170.009
30
147.902.338.806
152.827.321.867
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Perhitungan hutang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:
2009
2008
Beban pajak penghasilan badan - tahun berjalan
Perusahaan
Anak perusahaan
45.514.887.600
2.312.754.321
45.830.696.300
-
Jumlah beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi
47.827.641.921
45.830.696.300
Pembayaran pajak penghasilan di muka
Perusahaan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
82.656.866.441
213.749.322
1.767.795.717
72.786.307.126
5.926.477.736
84.638.411.480
78.712.784.862
Tagihan pajak penghasilan
Perusahaan
(39.123.523.880)
(32.882.088.562)
Hutang pajak penghasilan
Anak perusahaan
2.099.255.564
Jumlah
Taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Tahun 2009
(39.123.523.880)
Tahun 2008
(32.882.088.562)
Jumlah
(72.005.612.442)
-
(32.882.088.562)
(32.882.088.562)
Penghasilan kena pajak tahun 2008 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”)
yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Terdapat perbedaan antara penghasilan kena pajak tahun 2005 dan 2006 dengan SPT yang
dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun, pada bulan Mei 2008, Perusahaan
telah melakukan revisi atas perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2005 dan 2006, dimana
Perusahaan membayar tambahan pajak sebesar Rp996.268.400 ke Kantor Pajak. Jumlah
tersebut dicatat sebagai “Beban usaha - Pajak dan Perizinan” dalam laporan laba rugi konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai
berikut:
2009
2008
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan
menurut laporan laba rugi konsolidasi
Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak
Penghasilan
31
164.140.733.192
(16.438.250.626)
147.902.338.806
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
2009
2008
Laba Perusahaan sebelum beban pajak
Penghasilan
Beban pajak penghasilan dengan
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Jamuan dan sumbangan
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan
Beban pajak
Penyusutan aset tetap
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final
Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final
Penurunan tarif pajak
f.
147.702.482.566
147.902.338.806
41.356.695.118
44.353.201.382
1.650.562.017
1.156.008.595
658.253.990
104.048.697
24.609.375
(973.174.637)
(119.988.026)
282.211.730
385.079.879
987.812.613
102.351.718
291.960.257
7.031.250
(737.233.068)
(87.402.799)
17.423.280
Beban pajak penghasilan
Perusahaan
Anak perusahaan
44.139.226.859
2.313.655.293
45.320.224.512
-
Beban pajak penghasilan badan konsolidasi
46.452.882.152
45.320.224.512
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan konsolidasi untuk tujuan
komersial dan perpajakan atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
2008
Aset pajak tangguhan
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
Biaya gaji yang masih harus dibayar
Penyisihan piutang ragu-ragu
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap
Sewa pembiayaan
Aset pajak tangguhan - bersih
1.966.504.531
816.483.472
781.000.000
761.675.000
1.459.956.178
305.363.159
720.205.059
-
(2.235.390.633)
-
(1.744.352.378)
(26.560.389)
2.090.272.370
Kewajiban pajak tangguhan - Anak perusahaan
(817.800)
714.611.629
-
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui
penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
g. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut
juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif
pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010
dan seterusnya. Perusahaan mencatat penurunan manfaat pajak atas dampak penurunan tarif
pajak tersebut sebesar Rp282.211.730 dan Rp17.423.280 sebagai bagian dari “Manfaat (Beban)
Pajak Penghasilan Badan - Tangguhan” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
32
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 19 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit
dari PT BCA Finance, pihak ketiga, senilai Rp600.000.000 untuk jangka waktu 24 bulan dengan suku
bunga efektif tahunan sebesar 17%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan
Perusahaan senilai Rp750.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang
dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9).
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembayaran cicilan pembiayaan konsumen pada masa
yang akan datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
2009
2008
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
321.750.000
-
351.000.000
321.750.000
Jumlah
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
321.750.000
(25.744.398)
672.750.000
(102.000.000)
Nilai sekarang atas pembayaran cicilan
pembiayaan konsumen
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
296.005.602
(296.005.602)
570.750.000
(274.744.362)
Bagian jangka panjang
-
296.005.638
15. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23):
PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
2008
1.538.650
-
51.023.715
1.538.650
51.023.715
10.422.613.909
4.478.835.123
-
5.529.750.000
23.603.870
3.074.103
Jumlah pihak ketiga
10.446.217.779
10.011.659.226
Jumlah kewajiban lancar lainnya
10.447.756.429
10.062.682.941
Pihak ketiga
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Glory Access Trading Ltd., Hong Kong
($AS505.000)
Lainnya (SGD3.524 pada tahun 2009 dan
SGD409 pada tahun 2008)
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
16. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55
tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan
kerja tersebut tidak didanai.
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat
berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 25 Maret 2010 dan 1 April 2009, dengan
menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam
penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
2009
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Usia pensiun
Beban imbalan kerja karyawan
berikut:
10,70%
10,00%
TMI II-99
55 tahun
2008
12,00%
10,00%
TMI II-99
55 tahun
yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai
2009
2008
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi atas kerugian aktuarial
1.875.649.893
539.008.555
(39.982.406)
1.164.709.199
551.246.934
1.209.274
Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 21)
2.374.676.042
1.717.165.407
Rincian atas estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut
2009
Nilai kini kewajiban
Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
2008
8.997.555.963
(1.131.537.840)
4.491.737.959
1.348.086.752
7.866.018.123
5.839.824.711
Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
2008
Saldo awal tahun
Beban imbalan kerja selama tahun berjalan
Realisasi pembayaran manfaat
5.839.824.711
2.374.676.042
(348.482.630)
4.122.659.304
1.717.165.407
-
Saldo akhir tahun
7.866.018.123
5.839.824.711
34
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
17. MODAL SAHAM
Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
2009
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
kepemilikan
Modal saham
ditempatkan dan
disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana
Canopus Finance Limited
Kindarto Kohar
Sugiono Wiyono Sugialam
Masyarakat (kepemilikan kurang
dari 5%)
2.772.610.000
1.112.500.000
57.445.000
57.445.000
62,31%
25,00%
1,29%
1,29%
277.261.000.000
111.250.000.000
5.744.500.000
5.744.500.000
450.000.000
10,11%
45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
2008
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
kepemilikan
Modal saham
ditempatkan dan
disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana
Kindarto Kohar
Sugiono Wiyono Sugialam
3.098.210.000
57.445.000
57.445.000
96,42%
1,79%
1,79%
309.821.000.000
5.744.500.000
5.744.500.000
Jumlah
3.213.100.000
100,00%
321.310.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Desember 2007 yang
diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 4, para pemegang saham
memutuskan, diantaranya, peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp75.000.000.000 menjadi
Rp900.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp20.000.000.000 menjadi
Rp229.780.000.000. Perubahan pada anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU10700.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 4 Maret 2008. Dalam hal ini, PT Delta Sarana Pradana
mengkontribusikan $AS10.000.000 (setara dengan Rp94.190.000.000) sebagai tambahan setoran
modal yang dicatat dalam “Uang Muka Pemesanan Saham” pada bagian Ekuitas pada neraca tahun
2007, sebagai akibat dari belum diperolehnya persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia atas peningkatan modal Perusahaan di atas.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan
dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 8 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
menyetujui pendistribusian dividen tahun 2007 sebesar Rp131.100.000.000 (atau sebesar
Rp130.116.750.000 setelah dipotong pajak) dengan rincian sebagai berikut:
1. Sebesar Rp82.571.750.000 didistribusikan dalam bentuk kapitalisasi dividen kepada Kindarto
Kohar, Sugiono Wiyono Sugialam dan PT Delta Sarana Pradana, masing-masing sejumlah
Rp2.785.875.000, Rp2.785.875.000 dan Rp77.000.000.000.
2. Sebesar Rp47.545.000.000 didistribusikan dalam bentuk dividen kas kepada PT Delta Sarana
Pradana.
35
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan
dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 9 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
menyetujui penegasan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp209.780.000.000 yang sebelumnya telah diaktakan dengan Akta Notaris Liliana Indrawati
Tanuwidjaja, S.H., No. 4 yang disebutkan diatas, melalui pembayaran tunai sebesar
Rp127.208.250.000 dan kapitalisasi dividen sebesar Rp82.571.750.000 seperti yang telah disebutkan
di atas.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 4 April 2008 yang diaktakan
dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 18 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
menyetujui untuk melakukan perubahan pada anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang sebelumnya telah diaktakan dalam
Akta Notaris No. 9 dari notaris yang sama. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-24779.AH.01.02.TH 2008 tanggal 13 Mei 2008.
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 29 Oktober 2008, para pemegang
saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp900.000.000.000 menjadi
Rp1.200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp229.780.000.000 menjadi
Rp321.310.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp91.530.000.000
atau sebanyak 915.300.000 saham baru tersebut seluruhnya diambil bagian oleh PT Delta Sarana
Pradana. Perubahan dalam anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-92568.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Desember 2008. Pada tanggal 29 Agustus 2008,
Perusahaan telah menerima setoran modal dari PT Delta Sarana Pradana sebesar Rp91.530.000.000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Pebruari 2009 yang berita
acaranya diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 pada tanggal yang sama, serta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Pebruari 2009 yang
diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 20 tanggal 26 Pebruari 2009, pemegang
saham memutuskan antara lain:
-
Mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka.
Mengeluarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru dari portepel yang ditawarkan
kepada masyarakat melalui penawaran umum.
Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp78.690.000.000 atau
786.900.000 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Delta Sarana Pradana tanggal
24 Pebruari 2009, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan menjadi
sebesar Rp400.000.000.000 atau 4.000.000.000 saham.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009.
Berdasarkan Subscription Agreement Mandatory Exchangable Bonds tertanggal 16 Juni 2008 dan
kesepakatan yang dibuat antara PT Delta Sarana Pradana, Kindarto Kohar (pemegang saham),
Sugiono Wiyono Sugialam (pemegang saham) dan Canopus Finance Limited (”Canopus”) tertanggal
28 Pebruari 2009, telah menyepakati penerbitan Mandatory Exchangable Bonds (”MEB”) oleh PT Delta
Sarana Pradana kepada Canopus, pihak yang tidak terafiliasi terhadap Perusahaan dan Pemegang
Saham termasuk PT Delta Sarana Pradana. Berdasarkan kesepakatan MEB, Canopus memiliki opsi
untuk mengkonversi MEB yang dimilikinya menjadi sejumlah saham Perusahaan dan ketentuan yang
disepakati oleh Pemegang Saham dan Canopus. MEB tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah
saham milik PT Delta Sarana Pradana di perusahaan yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh Perusahaan sesudah penawaran umum. Pada tanggal 1 Desember 2009, Canopus telah
melakukan konversi MEB dengan 1.112.500.000 lembar saham Perusahaan.
36
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan
yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 pada tanggal 22 April 2009 dan
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:
-
Memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menyatakan peningkatan modal
ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum Perdana selesai dan
mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek dan Daftar Pemegang Saham
Perseroan sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar
Rp445.000.000.000 atau 4.450.000.000 saham, dengan dikeluarkannya saham sejumlah
450.000.000 saham dalam rangka Penawaran Umum.
-
Mengubah susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak
tanggal 22 April 2009 sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilakukan
pada tahun 2010 sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Glenn T. Sugita
Direksi
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Djohan Sutanto
- Direktur
Djoko Harijanto
- Direktur
- Presiden Komisaris
- Komisaris Independen
- Komisaris Independen
- Komisaris
Evy Soenarjo
- Direktur
Ellianah Wati Setiady
- Direktur tidak terafiliasi
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 84 tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp31.150.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun
buku 31 Desember 2008, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar
Rp1.000.000.000
18. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
2009
Laba bersih
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
Laba bersih per saham dasar
37
2008
117.687.851.030
102.582.114.294
4.157.010.137
2.252.116.717
28
46
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
19. PENDAPATAN BERSIH
Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2009
Milik Perusahaan:
Penjualan telepon selular
Penjualan voucher isi ulang
Servis
Penjualan content
Penjualan telepon selular outbound
Lainnya
2008
3.549.828.278.009
1.316.024.728.744
31.776.010.523
2.482.727
24.682.002.755
2.736.385.027.350
1.948.774.347.482
38.151.046.693
82.697.795.643
520.453.278.248
7.687.594.207
4.922.313.502.758
5.334.149.089.623
529.981.157.285
6.146.667.360
5.452.294.660.043
5.340.295.756.983
Konsinyasi - bersih:
Content
Penjualan telepon selular
Lainnya
6.478.378
6.275.455
31.977.536
17.113.620
7.326.153
Jumlah
44.731.369
24.439.773
5.452.339.391.412
5.340.320.196.756
Milik Anak perusahaan:
Penjualan telepon selular
Jumlah
Jumlah pendapatan bersih
Tidak ada penjualan kepada pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih
konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
20. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
2009
2008
Saldo persediaan pada awal tahun
Pembelian - bersih
468.101.489.921
5.006.258.847.371
143.471.217.070
5.223.758.273.117
Persediaan tersedia untuk dijual
Saldo persediaan pada akhir tahun
5.474.360.337.292
(576.673.539.708)
5.367.229.490.187
(468.101.489.921)
Beban pokok penjualan barang
Beban pokok servis atas garansi telepon selular
4.897.686.797.584
1.376.764.231
4.899.128.000.266
2.153.004.600
Jumlah beban pokok pendapatan
4.899.063.561.815
4.901.281.004.866
38
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
20. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari pembelian bersih konsolidasi adalah
sebagai berikut:
2009
2008
Nokia Pte. Ltd., Singapura
Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia
PT Excelcomindo Pratama Tbk.
2.817.919.682.237
767.118.648.618
359.773.548.340
2.136.362.772.133
664.024.892.603
653.466.385.370
Jumlah
3.944.811.879.195
3.453.854.050.106
Persentase terhadap Jumlah
Pembelian Konsolidasi
2009
2008
Nokia Pte. Ltd., Singapura
Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia
PT Excelcomindo Pratama Tbk.
56,29%
15,32%
7,19%
40,90%
12,71%
12,51%
Jumlah
78,80%
66,12%
Perusahaan memperoleh berbagai macam potongan pembelian dimana jumlah potongan pembelian
tersebut ditentukan oleh pemasok.
21. BEBAN USAHA
2009
Gaji tenaga kerja lepas
Sewa
Gaji dan imbalan kerja karyawan (Catatan 16)
Transportasi
Pemasaran dan iklan
Amortisasi fit out (Catatan 8)
Penyusutan (Catatan 9)
Amortisasi biaya ditangguhkan (Catatan 10)
Jasa pengelola
Jasa konsultan
Listrik dan air
Telekomunikasi
Sumbangan dan donasi
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Perjalanan dinas
Pajak dan perizinan
Asuransi
Penurunan nilai persediaan
Perlengkapan kantor
Jamsostek
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Jumlah beban usaha
39
2008
53.088.384.639
49.689.781.490
42.366.489.157
37.163.396.621
27.392.796.736
16.413.738.161
10.714.756.655
8.586.213.799
6.789.033.467
5.837.964.743
5.597.103.595
5.016.176.013
4.881.341.835
3.046.700.000
2.942.202.818
2.662.190.675
2.552.498.379
2.175.351.177
2.053.269.859
1.052.924.803
4.427.037.060
46.265.693.919
39.132.533.385
49.019.060.711
13.739.769.707
23.723.465.056
11.832.846.420
9.116.088.401
3.568.643.982
6.709.762.185
5.837.704.405
5.661.384.071
5.526.077.713
1.161.113.700
1.587.938.979
2.626.757.504
1.509.476.217
1.090.582.711
2.127.554.937
851.636.932
1.473.110.917
294.449.351.682
232.561.201.852
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
22. BEBAN KEUANGAN
2009
2008
Beban bunga bank
Beban administrasi bank
Beban bunga sewa pembiayaan
84.822.769.749
12.212.910.663
139.592.737
45.481.245.477
12.555.870.285
160.273.525
Jumlah beban keuangan
97.175.273.149
58.197.389.287
23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan
istimewa dengan rincian sebagai berikut:
a. Pada tanggal 14 Nopember 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang
Jasa Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS,
dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman barang
telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu
dua (2) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan
perjanjian tersebut. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban jasa
penyimpanan dan pengiriman adalah sebesar Rp323.393.471 dan terdapat saldo uang muka yang
terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp61.352.157. Tidak
ada beban jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan
kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu
PT Kreatip Komunikacitra) dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan
ditentukan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak.
Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelah
ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk secara otomatis, kecuali disepakati
lain oleh para pihak. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
pembelian voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan adalah sebesar Rp311.953.110.392 dan
Rp250.946.900.311 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal
31 Desember 2008 adalah sebesar Rp864.902.560. Terdapat saldo uang muka yang terkait
dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp6.057.455.407.
c.
Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu
PT Kreatip Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee sebagai salah satu
penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk
jangka waktu dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis selama enam (6)
bulan. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban jasa pengelola adalah
sebesar Rp379.315.696 dan terdapat saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1.538.650. Tidak ada beban jasa pengelola terkait dengan
perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008. Perusahaan dan PT SkyBee sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian
tersebut sejak tanggal 31 Desember 2009.
d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa
telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka
waktu berlangganan adalah untuk periode tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya,
kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. Tidak ada
biaya telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download
content dengan PT Triyakom. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian
sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu
(1) tahun berikutnya, kecuali diakhiri oleh para pihak dengan pemberitahuan tertulis satu (1) bulan
sebelumnya. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembelian
content yang dilakukan Perusahaan terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp164.073
dan Rp1.828.522 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp1.094.710 dan Rp 930.638.
f.
Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan
dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan
PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Pebruari
2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan
PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun
sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun
kedepan untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini
dengan pemberitahuan tertulis. Biaya-biaya terkait dengan kedua perjanjian tersebut yang
dibebankan dalam operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
adalah sebesar Rp235.340.520 dan Rp 5.500.000, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha”
dalam laporan laba rugi konsolidasi.
g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Deltakomindo Pratama untuk
mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak
tanggal 1 September 2008 dan secara otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh para pihak.
Biaya fit out dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp159.030.305.
Amortisasi fit out yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp178.993.907
dan Rp30.452.614, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan memiliki piutang lain-lain terhadap
PT Deltakomindo Pratama atas kelebihan pembayaran jasa konstruksi sebesar Rp11.745.467.
h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian
sewa dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra), untuk jangka waktu sewa dari
tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang
sampai dengan tanggal 1 Maret 2012. Sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2008
sebesar Rp20.000.000. Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan
transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 masing-masing sebesar Rp120.000.000 dan Rp121.818.200, disajikan sebagai bagian dari
“Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
41
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
i.
Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip
Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee dalam pembuatan desain iklan
pemasaran. Biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp23.600.000 dan Rp567.293.285, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Perusahaan dan PT SkyBee sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian
tersebut sejak tanggal 31 Desember 2009.
j.
Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian
sewa dengan Kindarto Kohar, komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu
sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Biaya sewa yang
dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 sebesar Rp33.333.333 dan Rp16.666.667, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha”
dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah
Aset/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah
2009
Aset lancar
Piutang lain-lain
PT Deltakomindo Pratama
2008
2009 (%)
2008 (%)
-
11.745.467
-
0,001
6.057.455.407
-
0,311
-
61.352.157
-
0,003
-
-
159.030.305
-
0,013
-
20.000.000
-
0,002
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka
dan uang muka
6.118.807.564
179.030.305
0,314
0,015
Jumlah
6.118.807.564
190.775.772
0,314
0,016
Kewajiban lancar
Hutang usaha
PT Triyakom
PT Skybee
(dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
1.094.710
930.638
0,000
0,000
-
864.902.560
-
0,111
Jumlah hutang usaha
1.094.710
865.833.198
0,000
0,111
Kewajiban lancar lainnya
PT Skybee
(dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
1.538.650
-
51.023.715
0,000
-
0,006
Jumlah kewajiban lancar lainnya
1.538.650
51.023.715
0,000
0,006
Jumlah
2.633.360
916.856.913
0,000
0,117
Biaya dan pajak dibayar di muka
dan uang muka
Uang muka pembelian persediaan
PT Skybee
(dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
Uang muka lain-lain
PT Alpha EMS
Fit Out dibayar di muka
PT Deltakomindo Pratama
Sewa dibayar di muka
PT Skybee
(dahulu PT Kreatip Komunikacitra)
42
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Rincian pembelian dan beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap
Jumlah Pendapatan Konsolidasi
Jumlah
2009
2008
Pembelian voucher
Pembelian content
311.953.110.392
164.073
250.946.900.311
1.828.522
5,721
0,000
4,699
0,000
Jumlah
311.953.274.465
250.948.728.833
5,721
4,699
Beban jasa pengelola
Beban transportasi
Beban telekomunikasi
Beban amortisasi Fit Out
Beban sewa
Beban pemasaran dan iklan
Jumlah
2008 (%)
Persentase terhadap
Beban Usaha Konsolidasi
Jumlah
2009
2009 (%)
2008
2009 (%)
2008 (%)
379.315.696
323.393.471
235.340.520
178.993.907
153.333.333
23.600.000
5.500.000
30.452.614
138.484.867
567.293.285
0,129
0,110
0,080
0,060
0,052
0,008
0,002
0,013
0,060
0,244
1.293.976.927
741.730.766
0,439
0,319
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
Pihak hubungan istimewa
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Mobicom Selularindo Gemilang
Perusahaan yang dikendalikan oleh
PT Delta Sarana Pradana
Jasa telekomunikasi
PT SkyBee (dahulu PT Kreatip
Komunikacitra)
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam,
presiden direktur dan pemegang
saham Perusahaan, sampai dengan
tanggal 16 Oktober 2009
Sejak tanggal 16 Oktober 2009,
pemegang saham dari PT SkyBee
memiliki hubungan afiliasi dengan
salah satu direktur Perusahaan
Jasa desain iklan, sewa,
penyediaan dan pengelolaan
tenaga kerja dan pembelian
voucher isi ulang
PT Sinergitama Komindo
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
presiden direktur dan pemegang
saham Perusahaan, sampai dengan
tanggal 7 Oktober 2009. Sejak tanggal
7 Oktober 2009, komisaris dari
PT Sinergitama Komindo memiliki
hubungan afiliasi dengan salah satu
direktur Perusahaan
Jasa telekomunikasi internet
43
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pihak hubungan istimewa
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Deltakomindo Pratama
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam,
presiden direktur dan pemegang
saham Perusahaan, sampai dengan
tanggal 1 Desember 2009
Jasa konstruksi fit out
PT Triyakom
Perusahaan yang dimiliki tetapi tidak
dikendalikan oleh Bapak Sugiono
Wiyono Sugialam, presiden direktur
dan pemegang saham Perusahaan
Pembelian content
PT Alpha EMS
Perusahaan yang dikendalikan secara
tidak langsung oleh Bapak
Sugiono Wiyono Sugialam,
presiden direktur dan pemegang
saham Perusahaan
Jasa penyimpanan dan
pengiriman barang
telekomunikasi
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Aset
Dolar Hong Kong
Kas
Baht Thailand
Kas
Dolar Taiwan
Kas
Dolar Singapura
Kas dan setara kas
Kas
Bank
PT Bank UOB Buana
Standard Chartered Bank, Singapura
Dolar Amerika Serikat
Kas dan setara kas
Kas
Bank
PT Bank Central Asia Tbk.
Standard Chartered Bank, Singapura
Citibank N.A., Jakarta
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank, Indonesia
PT Bank UOB Buana
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura
44
Ekuivalen (Rp)
3
3.030
4.960
2.501.821
11.617
3.438.284
374
2.501.821
35.801
6.802
239.818.460
45.565.560
720
6.766.026
2.644.833
1.274.218
751.790
73.272
39.643
20.638
19.797
7.912
24.861.426.534
11.977.649.012
7.066.828.162
688.760.748
372.644.388
193.992.970
186.094.902
74.371.014
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: (lanjutan)
Mata Uang Asing
Aset
Piutang usaha
Glory Access Trading Ltd., Hong Kong
Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura
Nokia Pte. Ltd., Singapura
Fast Track Pte. Ltd., Singapura
GSM City, Inc., Amerika Serikat
Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong
Raduga Pte. Ltd., Singapura
Remo Comm Pte. Ltd., Singapura
Royal Tele Trading Pte. Ltd., Singapura
Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia
Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura
Aset tidak lancar lainnya
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
PT ANZ Panin Bank
UBS AG, Singapura
Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura
Deposit sewa dan keamanan
Lainnya
Ekuivalen (Rp)
918.481
270.319
179.526
177.601
160.050
120.600
104.491
93.812
40.179
29.453
1.434
8.633.716.700
2.541.002.830
1.687.544.400
1.669.452.126
1.504.470.000
1.133.640.000
982.213.990
881.835.150
377.677.900
276.858.200
13.477.720
1.200.000
983.946
500.000
15.280
9.025
11.280.000.000
9.249.095.032
4.700.000.000
1.707.681.534
84.838.102
Jumlah aset
92.445.866.416
Kewajiban
Dolar Singapura
Kewajiban lancar lainnya
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank
Hutang bank sindikasi
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank, Indonesia
Hutang usaha
Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia
Sanmedia Pte. Ltd., Singapura
PT ZTE Indonesia
PT Malifax Indonesia
DHL Global Forwarding Pte. Ltd., Singapura
Project Goth, Australia
Mol Access Portal Berhad, Malaysia
PT Natrindo Telepon Selular
PT Parastar Echorindo
3.524
23.603.870
24.500.000
12.000.000
9.963.298
230.300.000.000
112.800.000.000
93.655.001.200
15.890.245
282.222
57.468
38.320
7.088
1.264
282
140
50
149.368.301.120
2.652.885.860
540.197.790
360.207.812
66.626.448
11.884.142
2.648.054
1.316.000
470.000
Jumlah kewajiban
589.783.142.296
KEWAJIBAN BERSIH
497.337.275.880
45
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Jika kewajiban bersih dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Dolar Hong Kong,
Dolar Taiwan dan Baht Thailand pada tanggal 31 Desember 2009 tersebut dijabarkan ke dalam
Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 26 Maret 2010 (Rp9.136 per
$AS1, Rp6.497 per SGD1, Rp1.177 per HKD1, Rp286 per TWD1 dan Rp282 per THB1), maka
kewajiban moneter bersih akan mengalami penurunan sebesar Rp12.446.057.182.
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING
Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga
sebagai berikut:
a.
Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bonet Utama
dimana Perusahaan membeli jasa link internet termasuk dengan penyewaan ruang server dan
fasilitas pendukung lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juli 2009 sampai Perusahaan
menghentikan masa berlangganan.
b.
Pada tanggal 2 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Acer Indonesia
(”Acer“), dimana Perusahaan ditunjuk untuk memasarkan dan menjual produk-produk Acer di
Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2010.
c.
Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan ditunjuk oleh Brightpoint Singapore Pte. Ltd., sebagai
distributor produk HTC di Indonesia.
d.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendaftaran dan Penjualan Produk PT Telekomunikasi Selular
(“Telkomsel”) tanggal 12 Mei 2004, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk
melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini
telah diamandemen beberapa kali dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.
e. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan
PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas
rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang
dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku enam (6) bulan sejak tanggal
ditandatanganinya nota tersebut.
f.
Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk
mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional (Divre) III (Jawa Barat dan Banten), Divre IV
(Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divre VII (Bali, Makassar, Pare-pare dan
Kendari) pada tahun 2006, Divre VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur
bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara) pada tahun
2007, Divre II (Jakarta) pada tahun 2008 dan Divre I (Medan) pada tahun 2009.
Perjanjian-perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali sebagai berikut:
·
Pada tanggal 30 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali perjanjian kerjasama dimana Perusahaan mendistribusikan dan menjual Produk Flexi
Trendy di wilayah operasi Divre VII KTI (Kawasan Timur Indonesia) area layanan SulawesiMaluku-Papua dan area layanan Bali-Mataram-Kupang. Perusahaan telah menerima side
letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
46
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
·
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre III Jawa Barat dan Banten. Perubahan dan pernyataan kembali
tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan
tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan
perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
·
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre VI Kalimantan. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10)
bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah
menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret
2010.
·
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjanjian
tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan
tanggal 31 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan
masih memproses perpanjangan perjanjian ini.
·
Pada tanggal 7 Maret 2010, Perusahaan menandatangani amandemen ke satu (1) dengan
Telkom Divre I Medan. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal
1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
g. Pada tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama
dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor Telkom Flexi untuk wilayah
operasi sebagaimana disepakati para pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu
dua puluh lima (25) bulan dari tanggal 9 Januari 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2010.
Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses
perpanjangan.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani amandemen Perjanjian Kerjasama
Penjualan Pulsa Isi Ulang Flexi Trendy Elektronik dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk
untuk mendistribusikan produk Flexi Trendy secara elektronik dengan menggunakan sistem e-flexi
(FRG) di wilayah operasi Divre I dan Divre V. Amandemen tersebut berlaku sejak tanggal 1 April
2009 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
Pada tanggal 30 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepakatan dengan Telkom
Divisi Telkom Flexi Area Commerce-3 Jawa Barat dan Banten untuk melakukan penjualan kartu
perdana trendy, bundling terminal, modem CDMA-Flexi net dan Pulsa isi ulang Flexi. Kerjasama ini
berlaku enam (6) bulan sejak ditandatanganinya nota kesepakatan tersebut.
h. Pada tanggal 18 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo
Pratama, Tbk (“XL”), dimana Perusahaan akan membeli aset ritel XL dan menjual produk proXL di
outlet ritel Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua
belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
Berdasarkan perjanjian berlangganan layanan Pro-XL paska bayar secara korporasi tanggal
12 Maret 2004, Perusahaan dapat mengakses layanan GSM-XL yang mencakup network coverage
kartu SIM Pro-XL yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Perjanjian ini
berlaku selama dua belas (12) bulan dan berakhir dalam hal XL memutuskan perjanjian atau pada
saat berakhirnya masa kontrak .
47
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan XL, dimana
Perusahaan ditunjuk untuk menjual produk XL melalui saluran distribusi OkeShop. Perjanjian ini
terakhir diamandemen tanggal 9 Juni 2009. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan ditinjau kembali setiap tiga (3)
bulan. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak.
Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan dan XL telah
menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama XL Centre Outlet untuk area-area yang disepakati
bersama. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak
ditandatanginya dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan XL pada tanggal 2 Pebruari 2009,
XL sepakat untuk memasarkan produknya melalui saluran penjualan milik Perusahaan yaitu
Cluster JAKTIM-03. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan, sejak tanggal
1 Pebruari 2009 sampai dengan tanggal tanggal 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap tiga (3)
bulan oleh XL.
Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama
distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan areaarea yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur, Pekan Baru dan Kupang. Perjanjian-perjanjian
tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanginya dan dapat otomatis
diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya.
i.
Berdasarkan Perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal
29 Juni 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku
sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan dua belas (12) bulan.
j.
Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan menandatangani amandemen pertama perjanjian M TopUp Coorperation dengan M Cashback Indonesia (MCI) untuk memperpanjang jangka waktu
perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 2007. Perjanjian tersebut berlaku
sejak ditandatangani sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh pihak yang bersangkutan.
k.
Pada tanggal 28 September 2005, Perusahaan dan PT Indosat Tbk (“Indosat”) sepakat untuk
mengoperasikan Pop Dealer Off Line yang berfungsi sebagai tempat pelayanan dan distribusi
langsung produk Indosat. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan Indosat telah
menghentikan kerjasama ini.
Pada tanggal 1 Pebruari 2008, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer ritel untuk menjual
produk Indosat. Penjualan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2008 sampai dengan
31 Desember 2009. Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan dan Indosat telah menandatangani
perjanjian penjualan dealer ritel untuk periode tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal
31 Desember 2010.
Berdasarkan perjanjian-perjanjian pada tahun 2006, Perusahaan dan Indosat sepakat untuk
mengoperasikan Griya Indosat Off Line di Cijantung yang berlaku sampai dengan tanggal 6 April
2009 dan di Bangkinang, Kalimantan, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Mei 2009. Pada
tahun
2008
dan
2009,
Perusahaan
telah
menghentikan
kerjasama
dengan
Griya Indosat Off Line di Bangkinang, Kalimantan dan Cijantung.
l.
Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT Indosat Mega Media pada tanggal 12 Maret 2009,
Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk menjual produk IM2 dan IM2 truff melalui jaringan outlet
Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan satu
(1) tahun.
48
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
m. Pada tanggal 10 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang
Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi
Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1)
tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.
n. Pada tanggal 4 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Unit
Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan harga beli
keseluruhan sebesar $AS3.850.500, yang dicicil dalam waktu dua puluh empat (24) bulan.
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan membayar uang muka sebesar $AS1.084.895
dan cicilan bulanan sebesar $AS104.990 untuk tiga (3) bulan pertama, $AS103.900 untuk dua
puluh (20) bulan berikutnya dan $AS102.635 untuk bulan terakhir. Perjanjian tersebut telah
diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 4 pada tanggal yang sama,
dimana serah terima ditargetkan akan dilakukan pada bulan Juni 2010.
o. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa
Retailindo Tbk (“Alfa”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan
barang secara konsinyasi kepada Alfa dan Alfa akan menerima barang tersebut sesuai dengan
persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut
masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.
p. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank N.A. tanggal 25 Oktober
2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward
dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama akan
jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2008 (transaksi forward satu (1) bulan) dengan kurs
Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal
15 Desember 2008 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. Atas
transaksi forward tersebut, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp12.475.000.000 yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap - Bersih” dalam laporan
laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selama tahun
2009, Perusahaan tidak melakukan transaksi forward dengan Citibank N.A.
q. Pada tahun 2007, Perusahaan dan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Tel”) telah menandatangani
Perjanjian-perjanjian Kerjasama Layanan Isi-Esia untuk pemasaran dan penjualan pulsa elektronik
Esia di wilayah Bandung dan Jakarta. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu
satu (1) tahun sejak ditandatanganinya dan secara otomatis diperpanjang kembali untuk jangka
waktu satu (1) tahun berikutnya.
Selama tahun 2007 dan tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjianperjanjian Kerjasama Authorized Outlet Pemasaran dan Penjualan Produk kartu CDMA Esia untuk
berbagai wilayah di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Perjanjian ini berlaku sejak
ditandatangani sampai dengan adanya pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri perjanjianperjanjian tersebut.
Pada tanggal 10 Desember 2003, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Dealer
Utama Pemasaran dan Penjualan Produk Kartu CDMA Esia serta menyediakan perangkat
telekomunikasi CDMA Esia. Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan amandemen tanggal
10 September 2007 untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sampai dengan 31 Desember
2007 dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun berikutnya.
49
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
Pada tanggal 19 Mei 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama
tentang Pengoperasian Gerai Mitra Esia yang berlaku sampai dengan tanggal 27 Mei 2010 dan
dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.
Pada tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama Mitra Dealer
untuk area Jadetabek, Bogor dan Bandung masing-masing dengan jangka waktu dua (2) tahun
sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis.
Perusahaan dan Bakrie Tel juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Layanan Isi Ulang
Elektronik untuk seluruh wilayah di Indonesia yang berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2008 dan
otomatis diperpanjang.
r.
Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama untuk memasarkan mobile contents
yaitu: dengan PT Starmedia Mobile yang berlaku sejak tanggal 15 Nopember 2007 dan akan
diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak memberhentikan kerjasama; dengan
PT Informasi Teknologi Indonesia yang berlaku sejak tanggal 7 Juni 2007 sampai dengan tanggal
7 Juni 2009 dan tidak diperpanjang lagi; dan dengan PT Media Nusantara Citra Tbk yang berlaku
sejak tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2008 dan tidak diperpanjang
lagi.
s.
Pada tanggal 12 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Matahari Putra Prima Tbk. untuk mendistribusikan telepon selular secara konsinyasi pada tiga
puluh tujuh (37) Toko Hypermart sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam perjanjian.
Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perjanjian tersebut masih berlaku dan
perpanjangannya sedang dalam proses.
t.
Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan
PT Carrefour Indonesia (“Carrefour”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan
mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Carrefour dan Carrefour akan menerima barang
tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian
tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007
dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih
berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat
untuk menjalin kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut
mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun
dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari
kedua belah pihak.
u.
Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia
Asri Media (“Gramedia”), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual
telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya
perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai
dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya
sedang dalam proses.
v.
Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison
CP Telecommunications (“Hutchison”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk
memasarkan dan menjual produk Hutchison serta melayani pendaftaran pelanggan. Perjanjian
tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal
31 Desember 2007. Perjanjian ini telah beberapa kali diamandemen dan amandemen terakhir
pada tanggal 11 Desember 2008. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal
31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam
proses.
50
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
w.
Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony
Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk
Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian
tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada
kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
x.
Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson,
dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian
tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak
untuk membatalkan perjanjian tersebut.
y.
Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd.
(“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk
Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui
amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Pebruari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd.,
berkenaan dengan kerjasama pemberian pelayanan purna jual telepon selular. Perjanjian tersebut
berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 1 Agustus 2008, dan
diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun. Berdasarkan surat
pemberitahuan pada tanggal 10 September 2009, Nokia Pte. Ltd., bermaksud menghentikan
kerjasama tersebut dengan Perusahaan efektif pada tanggal 10 Desember 2009.
Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Sitcomindo
berkenaan dengan penjualan aset yang digunakan untuk pelayanan purna jual telepon selular
Nokia sebesar Rp10.619.476.000. Pengalihan aset tersebut telah dinilai oleh KJPP Stefanus
Tonny Hardi & Rekan berdasarkan laporannya tertanggal 28 Agustus 2009 .
z.
Pada tanggal 1 Pebruari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8
Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor untuk mengembangkan
sistem dan teknologi eletronik dalam rangka penyelenggaraan transaksi E-Reload. Perjanjian
tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2010 dan Perusahaan masih memproses
perpanjangan perjanjian.
aa. Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) untuk memperoleh fasilitas treasury sebesar
$AS2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum menggunakan
fasiltas tersebut.
51
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen
usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya.
a. Informasi Segmen Primer
Perusahaaan dan Anak perusahaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam tiga (3)
segmen usaha utama, yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi
mengenai segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut:
2009
Telepon Selular
Penjualan Bersih - Pihak Ketiga
Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
4.079.815.710.749
1.316.024.728.744
56.498.951.919
5.452.339.391.412
514.692.091.605
13.103.099.854
25.480.638.138
553.275.829.597
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
(294.449.351.682)
Laba Usaha
Beban Lain-lain - bersih
258.826.477.915
(94.685.744.723)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih
Hak minoritas atas laba bersih
Anak perusahaan yang dikonsolidasi
164.140.733.192
(46.452.882.152)
Laba Bersih
117.687.851.030
(10)
Jumlah Aset Segmen
1.948.835.606.319
Jumlah Kewajiban Segmen
1.261.400.617.208
Penyusutan dan Amortisasi
35.714.708.615
Pengeluaran untuk Barang Modal
19.874.086.878
2008
Telepon Selular
Penjualan Bersih - Pihak Ketiga
Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
3.263.002.086.578
1.948.774.347.482
128.543.762.696
5.340.320.196.756
326.199.553.476
53.605.859.646
59.233.778.768
439.039.191.890
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
(232.561.201.852)
Laba Usaha
Beban Lain-lain - bersih
206.477.990.038
(58.575.651.232)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih
147.902.338.806
(45.320.224.512)
Laba Bersih
102.582.114.294
Jumlah Aset Segmen
1.210.322.689.118
Jumlah Kewajiban Segmen
781.641.596.727
Penyusutan dan Amortisasi
24.517.578.803
Pengeluaran untuk Barang Modal
10.090.510.843
52
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
b.
Informasi Segmen Sekunder
Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi adalah sebagai berikut:
2009
2008
Penjualan bersih
Perusahaan:
Pedagang eceran
Toko sendiri
Anak perusahaan
3.628.885.796.344
1.293.472.437.783
529.981.157.285
3.406.397.911.984
1.927.775.617.412
6.146.667.360
Jumlah
5.452.339.391.412
5.340.320.196.756
27. KONDISI EKONOMI
Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di
Indonesia maupun secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan
ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti
kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihakpihak lain, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.
28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai
dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”
Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,
konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset
tersebut.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”
Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus
diungkapkan.
c.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang
Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
53
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose
financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas
melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
c.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi
untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika
laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan
perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi, dan koreksi kesalahan.
f.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
g.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi
dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi yang memadai telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan
jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
h.
ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”
Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai
bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang
dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan
harga dimasa yang akan datang.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari
Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasinya.
54
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
29. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
Disajikan
Sebelumnya
Neraca
Aset Lancar
Aset lancar lainnya - bersih
Biaya dan pajak dibayar di muka
dan uang muka pihak ketiga
Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar lainnya - bersih
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Reklasifikasi
-
229.125.000
Disajikan
Kembali
229.125.000
32.882.088.562
(32.882.088.562)
-
16.926.719.913
-
(229.125.000)
32.882.088.562
16.697.594.913
32.882.088.562
30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
a. Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani perjanjian Mitra
Alternatif Channel untuk area nasional dengan masa berlaku dua (2) tahun sejak ditandatangani
dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.
b. Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian hutang bank
sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan perubahan perjanjian
tersebut, hutang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas
berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B
yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit
sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang merupakan fasilitas
berdenominasi
Rupiah
dengan
maksimum
pagu
kredit
masing-masing
sebesar
Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas
berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000.
c. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian dengan
Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas
import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai
dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import invoice financing II sebesar
$AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3) bulan. Seluruh fasilitas import
invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan persediaan merk Nokia sebesar
$AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000.
d. Pada tanggal 23 Pebruari 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan pada PT Okeshop
dengan mengambil saham baru sejumlah 1.975.000 saham senilai Rp1.975.000.000, sehingga
kepemilikan Perusahaan pada PT Okeshop meningkat dari 99.90% menjadi 99.99%.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2010.
55
Download