PENERAPAN KONTRAK BELAJAR DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS IX SMP KARTIKA1-7 PADANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Delfian Putra1), Erman Har1),dan Lisa Deswati2) 1) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta. E-mail : [email protected] 2) Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta. ABSTRAK This study aimed to see differences in the application of Learning Contract with the inquiry approach to learning the material Biotekologi biology class IX SMP Kartika 1-7 Padang academic year 2012/2013. This type of research is experimental research design only randomized control design. The study population was all students in class IX SMP Kartika 1-7 Padang that consists of 6 classes. By using purposive sampling techniques and through random, then the experimental class is IX.1 class with 35 students and the number of control class is the class with the number of students IX.3 35 people. Results of data analysis, t 'is 8,30. When compared to test the hypothesis H0 is 3,68. Then t '< H0 hypothesis testing. Therefore, the hypothesis can not be accepted by the real level of 0,05. So it can be concluded, that the implementation of a learning contract with the inquiry approach there is no difference with significance level (α 0,05) on the biology of learning materials of biotechnology in class IX SMP Kartika 1-7 Padang academic year 2012/2013. On the learning outcomes of the average value of the experimental class (64,94) is higher than the control class (35,71). The average value of psychomotor and affective experimental class (83 and 63) is higher than the control class (70 and 59). Therefore, the implementation of the contract apply lessons learned through the inquiry approach can be varied with the fun of learning strategies. Kata Kunci: kontrak belajar, pendekatan inkuiri, hasil belajar. laku individu yang terjadi akibat interaksi PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan dengan lingkungan. Selain itu belajar juga yang universal dalam kehidupan manusia, didefinisikan karena dimana dan kapanpun di dunia terdapat perubahan pendidikan. (Learning is defined as the modification or Pendidikan merupakan usaha pada hakikatnya manusia untuk sebagai prilaku strengthening of modifikasi melalui atau pengalaman behavior through memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk experiencing).Winkel membudayakan manusia Anonimus (2006: mengemukakan Belajar adalah suatu aktivitas 25). mental Menurut Lufri (2010:11) Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah interaksi psikis aktif yang dengan (1996:53) berlangsung lingkungan dalam yang memberikan perubahan dalam pengetahuan, 1 pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. juga diterapkan diberbagai bidang seperti ilmu Perubahan itu bersifat relatif, konsisten, dan perternakan, membangun. Perubahan yang didapat setelah sebagainya. melakukan kegiatan belajar berupa perubahan diharapkan mampu memahami materi dan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan konsep yang diajarkan guru dan langsung nilai sikap yang meliputi penguasaan terhadap mengaplikasikan dengan lingkungan. Pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru, pertanian, Dalam kedokteran hal tersebut dan siswa Dalam proses pembelajaran biologi, siswa diharapkan dapat mengambil manfaat guru dalam konteks dunia pendidikan adalah dari mempelajari materi maupun konsep yang seorang pendidik yang bertugas membekali diterapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan, kenyataannya banyak siswa hanya tahu materi membentuk sikap atau prilaku yang baik dan saja dan tanpa mengetahui manfaat dan dalam melatih peserta didik menjadi trampil dalam bidang bidangnya Lufri (2010:6). Dalam proses diterapkan. pembelajaran, konsep Namun biologi pada dapat Berdasarkan observasi dan tinjauan fasilitator dan motifator. Sehingga terciptanya peneliti pada tanggal 11 Februari 2013 dengan susana yang nyaman bagi peserta didik dan guru IPA biologi kelas IX SMP Kartika 1-7 pembelajaran yang disampaikan seorang guru padang, menunjukan bahwa pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan lebih biologi disekolah tersebut masih menggunakan bermakna bagi peserta didik. model pembelajaran konvensional yang hanya mata terfokuskan pada guru, dalam penyampaian pelajaran IPA yang memberikan pengetahuan materi pembelajaran metode yang digunakan yang luas kepada siswa tentang makhluk hidup metode ceramah dan tanya jawab, sehingga dan proses kehidupan yang ada disekitarnya, banyak siswa yang hanya mendengarkan, baik yang tidak tampak oleh kasat mata mencatat dan sedikit bertanya, pembelajaran maupun yang tampak oleh kasat mata. Salah yang berlangsung hanya monoton, dan tidak satu contoh yaitu bioteknologi yang banyak melibatkan siswa secara aktif akibatnya siswa diterapkan dalam proses pembuatan produk cepat bosan, kurang serius dan bahkan banyak makanan seperti pembuatan tempe, tahu, siswa yang tidak memperhatikan pelajaran kecap, pada saat proses pembelajaran berlangsung. keju, adalah bertindak saja guru. sebagai Biologi guru apa oleh susu salah yang satu menggunakan organisme dan bakteri. Selain itu ilmu Biologi 2 Hal ini berdampak terhadap rendahnya hasil inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran belajar siswa. Seperti tabel 1 dibawah ini. yang Tabel 1. Rata-rata nilai mid semester 1 mata pelajaran biologi siswa kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang. menemukan pengetahuan, ide, dan informasi No Kelas 1 IX IPA1 2 IX IPA2 3 IX IPA3 4 IX IPA4 5 IX IPA5 6 IX IPA6 Jumlah Nilai rata-rata kelas Jumlah Nilai rata-rata 35 orang 36 orang 35 orang 35 orang 35 orang 35 orang 212 orang 47,56 51,45 47,00 50,78 48,71 47,92 293,42 48,90 mengarahkan peserta didik untuk melalui usaha sendiri. Apabila seorang guru telah mampu menciptakan hubungan baik dengan siswanya juga mengarahkan siswa untuk menemukan pengetahuan, ide, dan informasi melalui usahanya sendiri maka pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan berjalan sesuai dengan rencana yang Berdasarkan tabel diatas, hasil belajar telah diterapkanya. siswa di SMP Kartika 1-7 Padang pada Penelitian sebelumnya tentang umumnya nilai rata-rata siswa tidak mencapai pengaruh pembuatan kontrak belajar dalam KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar diterapkan sekolah yaitu 67. biologi di kelas XI IPA 3 SMAN 2 Sungai Melihat keadaan penulis Limau yang juga telah dilakukan Zarmayedi tertarik untuk mencari alternatif pemecahan (2012) terdapat pengaruh yang positif yaitu pendekatan yang di terapkan sehingga dapat pada kelas eksperimen menghasilkan nilai membuat membangun rata-rata 79,68 sedangkan pada kelas kontrol hubungan baik antara guru dengan siswa juga 72,43. Pada penelitian tentang penerapan mengarahkan menemukan model pembelajaran Inkuiri dengan kooperatif pengetahuan, ide, dan informasi melalui jigsaw dalam pembelajaran matematika di usahanya dalam kelas VIII SMPN 34 Padang telah dilakukan pembelajaran biologi. Salah satu pendekatan Zunallah (2011) membuktikan juga terdapat yang dan pengaruh positif yaitu pada kelas eksperimen baik antara guru nilai rata-rata 72,74 dan pada kelas kontrol siswa dapat aktif siswa sendiri, membuat membangun hubungan tersebut, dan untuk khususnya siswa aktif dengan siswa adalah kontrak belajar dengan 62,81. pendekatan inkuiri. Kontrak belajar adalah Berdasarkan latar belakang tersebut persetujuan antara siswa dengan sekolah untuk penulis tertarik melakukan penelitian dalam mendapatkan pengetahuan baik di dalam mata pelajaran biologi pada pokok bahasan maupun diluar kelas. Sedangkan pendekatan Bioteknologi di SMP dangan judul: 3 ”Penerapan Kontrak Belajar dengan Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran 4. Pokok bahasan yang akan diteliti adalah materi Bioteknologi. Biologi Kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang”. Berdasarkan latar belakang masalah, Di dapatkan identifikasi masalah dari latar maka rumusan masalah yang dikemukakan belakang masalah tersebut adalah : dalam penelitian adalah: “Apakah terdapat 1. Kurangnya keseriusan siswa dalam proses perbedaan antara hasil belajar biologi yang pembelajaran. menerapkan 2. Interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam belajar Kontrak Belajar dengan Pendekatan Inkuiri dengan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional ? masih kurang efektif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan 3. Penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar biologi siswa rendah. untuk : 1. Melihat perbedaan hasil belajar biologi 4. Proses belajar mengajar masih terfokus aspek kognitif kelas IX SMP Kartika 1-7 pada guru, karena guru masih menerapkan Padang tahun Ajaran 2012/2013 yang metode menerapkan belajar konvensional yang kontrak belajar dengan mengarah pada metode ceramah, sehingga pendekatan Inkuiri dengan pembelajaran siswa cenderung mendengar, mencatat dan konvensional. bahkan banyak tidak 2. Melihat aspek afektif dan psikomotor kelas memperhatikan pelajaran pada saat proses IX SMP Kartika 1-7 Padang tahun Ajaran pembelajaran berlangsung. 2012/2013 Berdasarkan siswa latar yang belakang serta keterbatasan yang di miliki peneliti, maka penelitian ini difokuskan pada : yang pembelajaran konvensional. Adapun tinjauan penelitian ini adalah: IX semester genap di SMP Kartika 1-7 1. Kontrak Belajar 2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan kontrak belajar dengan pendekatan Inkuiri dan 1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas Padang tahun pelajaran 2012/2013. menerapkan pustaka dalam Kontrak belajar adalah satu daftar sasaran seorang siswa akan mencoba untuk adalah penerapan kontrak belajar dengan mencapai pendekatan Inkuiri. pembelajarannya dalam waktu yang diberikan. 3. Hasil belajar yang diteliti adalah aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. untuk memperbaiki Menurut Codde (2006:1) kontrak belajar adalah ” persetujuan antara siswa dengan 4 lembaga atau sekolah untuk mendapatkan peserta didik untuk menemukan, ide, dan pengetahuan baik di dalam kelas maupun di informasi melalui usaha sendiri. Kata kunci luar kelas ”. Dalam kontrak tersebut setiap pendekatan inkuiri adalah menemukan sendiri. kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru, pembelajaran berbasis kontekstual. Pendekatan sehingga siswa lebih aktif inkuiri dalam proses mempunyai sebagaimana mengumpulkan pendekatan ini dalam melakukan eksperimen. sebanyak-banyaknya. Menurut Codde (2006: 2) adalah: inkuiri 1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyetujui suatu aturan yang pada mulanya masing-masing kelompok berbeda. 2. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. 3. Memudahkan perkembangan siswa untuk saling menghormati. 4. Membantu pengembangan keahlian dalam diri siswa. Selanjutnya Codde (2006:4) menyatakan bahwa pelajar itu mempunyai keinginan untuk belajar karena adanya 1. Kebutuhan untuk mengetahui. 2. Kebutuhan untuk melakukan usaha. 3. Kebutuhan untuk mempunyai pengalaman yang unik atau berkesan yang dicetak dalam suatu catatan. 4. Kebutuhan dalam menyediakan alat belajar. 5. Kebutuhan untuk menyelesaikan tugastugas yang berhubungan dengan masalahmasalah dalam kehidupan. 2. Inkuiri inkuiri menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan tahap secara berurut (order) juga inkuiri sebagai sebagai suatu cara yang kreatif dan open-ended dalam pencarian pengetahuan (as an open-ended creative way of seeking knowledge)Lufri (2010: 27). Tahapan kerja inkuiri menurut Lufri (2010:27) sering juga dikenal dengan langkahlangkah metode ilmiah yaitu: 1. Melakukan observasi (observation) 2. Mengajukan pertanyaan (questioning) beberapa kebutuhan, diantaranya : Pendekatan merupakan ahli kerja, pembelajaran karena mereka berusaha untuk nilai para tahapan 3. Mengajukan jawaban sementara (hypothesis) 4. Mengumpulkan data (data gathering) 5. Menarik kesimpulan (conclusion). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang pada semester II dari tanggal 19 Maret –20 April tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan data merupakan dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai pendekatan pembelajaran yang mengarahkan dengan Januari 2013 di SMP Kartika 1-7 5 Padang Kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013. jenis penelitian yang dilakukan adalah Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini variabel terikat : kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan kontrak belajar dengan pendekatan perlakuan yang inkuiri sedangkan kelas kontrol diberikan eksperimen perlakuan berupa pembelajaran konvensional menggunakan pada proses pembelajaran. Dalam penelitian pendekatan Inkuiri. diberikan berupa pada kelas pembelajaran yang kontrak belajar dengan ini rancangan penelitian yang digunakan b. Variabel terikat merupakan variabel yang adalah Randomized Control-Group Posttest mempengaruhi veriabel bebas yaitu hasil Only Design. belajar Populasi adalah keseluruhan subjek biologi siswa setelah diberi perlakuan. penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa Jenis data dalam penelitian ini adalah kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang yang terdiri data yang diperoleh dari sumber-sumber yang dari 6 kelas yang terdaftar tahun 2012/2013. diberikan langsung dari sampel. Data primer Sesuai dengan permasalahan akan tersebut adalah data yang diambil dari siswa diteliti, maka penulis membutuhkan 2 kelas berupa hasil belajar biologi siswa yang sebagai sampel. Kelas sampel di ambil dengan diperoleh dari tes akhir kelas eksperimen dan teknik Purposive Sampling. kelas kontrol. Sumber data penelitian adalah Adapun yang langkah-langkah dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan data nilai mid semester 1 siswa kelas IX semester genap yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh data dalam biologi siswa pada kelas IX tahun pelajaran penelitian perlu dilakukan beberapa tahap 2012/2013. terdiri dari: b. Mencari rata-rata masing-masing kelas sampel. c. Menentukan dua kelas yang mempunyai nilai rata-rata hampir sama untuk dijadikan sampel. d. Untuk menentukan kelas kontrol dan kelas 1. Tahap Persiapan a. Melaksanakan observasi kesekolah guna melihat proses pembelajaran yang diterapkan. b. Meminta data nilai rata-rata ujian mid semester ganjil dan jumlah siswa beserta eksperimen dilakukan random. 6 nama siswa kepada guru yang bersangkutan. diperoleh data hasil belajar siswa. Data tersebut berupa data primer yang diperoleh c. Mempersiapkan proposal serta menetapkan jadwal penelitian dari tes pada kegiatan penelitian. Pada tes akhir digunakan instrument berupa 24 butir d. Menentukan pokok bahasanatau materi yang akan diajarkan soal objektif. Pada kelas eksperimen IX.1 tes diikuti oleh seluruh siswa, yaitu sebanyak 35 e. Menelaah meteri pembelajaran kelas IX semester genap orang siswa yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, dan pada kelas f. Mempersiapkan contoh kontrak belajar kontrol IX.3 juga diikuti oleh seluruh siswa yang akan dinegosiasikan dengan siswa. yaitu sebanyak 35 orang siswa yang terdiri g. Mempersiapkan tahapan kerja pendekatan Inkuiri. dari 20 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. h. Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil analisis belajar kedua kelas sampel didapatkan data seperti pada Tabel 2 i. Mempersiapkan perangkat pembelajaran. j. Mempersiapkan instrumen pengumpulan data. sebagai berikut : Kelas Eksperimen Kontrol 𝑥 64,94 35,71 S2 307,30 127,23 S 17,53 11,28 Untuk dapat menarik suatu kesimpulan 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dapat dilakukan Uji pengujian pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan Normalitas, kontrol dengan perlakuan yang berbeda. dilanjutkan dengan Uji Hipotesis. 3. Tahap evaluasi 1. Uji Normalitas kelas sampel dengan Homogenitas, Uji kemudian Data hasil tes pada kelas eksperimen Evaluasi dilakukan untuk mengetahui proses dan kontrol diolah untuk menentukan Uji pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan dengan Normalitas. Pada Uji Normalitas ini digunakan memberikan tes akhir untuk melihat tingkat Uji Lilieford seperti yang dkemukakan pada kebehasilan siswa dalam memahami materi teknik yang diberikan. Normalitas kelas eksperimen dan kontrol HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh harga Lo dan Lt pada taraf nyata = hasil yang telah dicapai Berdasarkan penelitian dari yang telah dilakukan di SMP Kartika 1-7 Padang, analisis data. Berdasarkan Uji 0,05 untuk n > 30 seperti tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kelas Kontrol kelas 7 Kelas Eksperimen L0 0,0585 Kontrol Lt 0,1499 0,1408 Ket Normal 0,1499 Normal Dari tabel diatas terlihat bahwa kedua Tabel 5. Uji hipotesis kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Kelas Eksperi men Kontrol t1 8,30 Ho 3,68 H1 3,68 Ket Ho diterima dan H1 ditolak kelas eksperimen dan kontrol memiliki Lo < Dari tabel diatas didapatkan hasil Lt, berarti data kedua sampel terdistribusi perhitungan dengan uji-t1 dengan kriteria normal. pengujian hipotesis Ho dimana – 3,68 < 8,30 < 2. Uji Homogenitas kelas sampel 3,68 dengan demikian hipotesis yang diajukan Untuk menentukan kelas eksperimen ditolak (Ho diterima dan H1 ditolak). Dapat dan kelas kontrol memiliki varians yang disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan homogen atau tidak, maka dilakukan Uji F. hasil belajar siswa antara kelas eksperimen Analisis homogenitas sampel dapat dilihat yang diberi perlakuan menggunakan Kontrak pada tabel 4. Belajar dengan Pendekatan Inkuiri dangan Tabel 4. Hasil uji Homogenitas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kontrol kelas Fhitung Ftabel Ket 0,05 2,41 1,84 Tidak Homogen kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pada saat proses pembelajaran Dari tabel diatas hasil perhitungan berlangsung, peneliti juga menilai sikap dan dengan Uji Homogenitas didapatkan harga keterampilan siswa yang dinila oleh guru Fhitung kelas sampel 2,41 dan pada taraf nyata biologi siswa kelas IX yang berperan sebagai 0,05 didapat observer. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6 demikian harga Fhitung< Ftabel 1,84. Ftabel, berarti Dengan kelas berikut. eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians Tabel 6. Penilaian Afektif dan Psikomotorik tidak homogen. siswa kelas sampel 3. Uji Hipotesis Berdasarkan uji Normalitas dan Uji Homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapatkan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang heterogen. Untuk penguujian hipotesisnya digunakan uji-t1. Hasil uji-t1 dapat dilihat pada tabel 5. Kelas eksperimen Pert Nilai Nilai emu Afekt Psikom an if otor % ke % 1 83 60 2 81 63 Kelas kontrol Perte Nilai Nilai muan Afekt Psikomot ke if or % % 1 58 57 2 77 62 3 Jlh 85 249 68 191 3 Jlh 76 211 59 178 Rat arata 83 63 Ratarata 70 59 8 Dari Tabel 6, dapat dilihat bahwa pendekatan pembelajaran yang mengarahkan penilaian afektif dan psikomotor siswa pada peserta didik untuk menemukan, ide, dan kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas informasi kontrol yaitu dengan rata-rata 83% pada kelas dinyatakan oleh Lufri (2010:27). melalui usaha sendiri yang eksperimen dan 70% pada kelas kontrol. Tujuan dari kontrak belajar dalam Begitu juga dengan penilaian psikomotor pada penelitian ini adalah agar guru dan siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibadingkan sama-sama mengetahui tujuan yang harus kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata- dicapai dalam proses pembelajaran. Kontrak rata nilai psikomotor kelas eksperimen yaitu belajar berisi tentang aturan-aturan yang harus 63% sedangkan pada kelas kontrol 59%. dpatuhi oleh siswa yang sebelumnya sudah dapat Dari hasil analisis data yang dilakukan dinegosiasikan kepada siswa terlebih dahulu disimpulkan bahwa tidak terdapat sebelum proses pembelajaran berlangsung. perbedaan hasil menerapkan Pendekatan belejar Kontrak Inkuiri biologi Belajar dengan yang dengan Pada tahap pelaksanaannya, siswa mematuhi kontrak belajar akan mendapatkan nilai pembelajaran tambahan dari penilaian aspek afektif dan Konvensional. Kontrak Belajar yang penulis psikomotor yang memiliki persentase 25%. terapkan bukanlah Kontrak Belajar pribadi Dan siswa yang melangar kontrak belajar dan seperti rujukan yang terdapat pada kajian teori tidak aktif dalam diskusi akan mendapatkan tetapi Kontrak belajar klasikal yaitu Kontrak sanksi yaitu tidak akan mendapatkan nilai Belajar yang berlaku untuk semua siswa pada tambahan dari penilaian aspek Afektif dan kelas eksperimen. Kontrak ini disepakati oleh Psikomotor. guru dan siswa sebelum proses pembalajaran Penilaian afektif kedua sampel berlangsung dan setelah kontrak disepakati, menunjukan adanya perbedaan yaitu jumlah kontrak tersebut ditandatangani oleh guru dan rata-rata kelas eksperimen dalah 83% dan ketua kelas. Penulis menerapkan kontrak kelas kontrol 70%. Begitu juga pada penilaian belajar mungkin psikomotor, kelas eksperimen rata-rata lebih menerapkan Kontrak Belajar untuk setiap tinggi yaitu 63% dan kelas kontrol 59%. Hal siswa, separti format yang dinyatakan oleh ini menunjukkan bahwa menerapkan kontrak Campbell Sedangkan belajar dengan pendekatan inkuiri dalam pendekatan yang diterapkan penulis yaitu proses pembelajaran pada kelas eksperimen klasikal pendekatan dkk karena (2006: Inkuiri tidak 230). yang merupakan 9 dapat meningkatkan sikap dan keterampilan pembalajaran kelas kontrol banyak siswa yang siswa dalam menerima pelajaran. kurang serius dalam mendengarkan penjelasan Berdasarkan analisis data bahwa hasil dari guru dan bahkan banyak siswa yang tidak belajar siswa yang menerapkan kontrak belajar memperhatikan pelajaran menyababkan proses dengan pendekatan inkuiri lebih tinggi yaitu pembelajaran 64,94% pembelajaran membosankan. Siswa juga sering keluar konvensional yaitu 35,71%. Hal ini sejalan masuk dengan alasan buang air kecil dan dengan penelitian Suartina (2011) menyatakan bahkan banyak siswa yang memakan permen pengaruh karet dibandingkan kontrak belajar dalam proses terasa sewaktu lebih proses lama dan pembelajran pembelajaran dapat dilihat melalui nilai tes berlangsung. Pada saat guru mengajukan hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen pertanyaan kepada siswa, banyak siswa yang lebih tinggi hanya diam hal ini menyebabkan hasil belajar yaitu 72,21% dibandingkan dengan nilai tes hasil belajar siswa kelas biologi yang diperoleh siswa menjadi rendah. kontrol 64,05%. Dari Pada saat penelitian ini berlangsung, hasil penelitian pada kelas penulis menemukan beberapa kendala. eksperimen yang menerapkan kontrak belajar Pertama,kurang waktu dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri siswanya lebih karena dalam pelaksaannya banyak siswa yang cenderung aktif dalam proses pembelajaran terlambat menyebabkan konsentrasi siswa karena penerapan kontrak belajar dengan terganggu. Kedua, saat diskusi banyak siswa pendekatan inkuiri belum pernah diterapkan di yang berbicara dengan teman sekelompoknya dalam proses pembelajaran melainkan guru sehingga banyak siswa yang tidak paham hanya pembelajaran ketika dipersilahkan guru untuk memberikan konvensional. Hal ini sejalan dengan yang tanggapan maupun saran kepada kelompok diungkapkan Codde (2006:1) mengungkapkan yang tampil. Juga banyak siswa yang meminta bahwa dalam kontrak belajar tersebut setiap izin kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran menjadi tidak nyaman dan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru, kurang serius. Ketiga, kurangnya pengalaman sehingga siswa lebih aktif dalam proses peneliti dalam pengelolaan kelas sehingga pembelajaran karena mereka berusaha untuk banyak siswa yang berbicara dengan teman mengumpulkan sebangkunya pada saat proses pembelajaran Sedangkan menerapkan hasil nilai sebanyak-banyaknya. penelitian pada proses buang air kecil sehingga proses berlangsung. Keempat, dari tes akhir yang 10 diberikan peneliti pada akhir pembelajaran didapatkan nilai rata-rata afektif 83% dan banyak nilai siswa yang penyebarannya tidak psikomotor merata sehingga ada beberapa kelompok siswa dibandingkan yang berkemampuan baik, berkemampuan memiliki nilai rata-rata lebih rendah yaitu sedang afektif 70% dan psikomotor 59%. dan berkemampuan cukup 63% yang dengan lebih kelas tinggi kontrol mengakibatkan hipotesis dalam penelitaan ini tidak diterima. DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan penjelasan penulis di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan Kontrak Belajar dengan pendekatan Inkuiri lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dari menggunakan hasil belajar pembelajaran dengan konvensional siswa kelas IX SMP Kartika 1-7 padang. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: biologi siswa yang menerapkan Kontrak Belajar dengan pendekatan Inkuiri dengan belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional yang didapatkan dari uji t 1. 2. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil yang lebih tinggi Padang: FMIPA UNP. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. 1. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar hasil Anonimus.2006. Bahan Ajar Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Pendidikan. Padang: FIK UNP Codde, joseph R. Using Learning Contracts In The College Classroom. (http://Mu.edu/user/coddejos/contract. Htm, diakses 21 desember 2012) Cambel,L, Bruce Cambell, De Dickinson. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences . Jakarta: Intuisi Press. Lufri.2010.Strategi Pembelajaran Biologi. yaitu sebesar 64,94 dibandingkan dengan nilai rata-rata pada Jakarta: Grasindo. Zarmayedi.(2012). Pengaruh Pembuatan Kontrak Belajar Dalam Pembelajaran Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi Di Kelas XI IPA 3 SMAN 2 Sungai Limau. Skripsi (skripsi tidak diterbitkan): Universitas Bung Hatta. Zunallah, H.(2011). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Kooperatif Jigsaw Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas VIII SMPN 34 Padang. Skripsi (skripsi tidak diterbitkan): Universitas Bung Hatta. kelas kontrol yaitu 35,71. 3. Dari hasil pengamatan ranah afektif dan psikomotor pada kelas eksperimen 11