penerapan kontrak belajar dengan pendekatan inkuiri dalam

advertisement
PENERAPAN KONTRAK BELAJAR DENGAN PENDEKATAN INKUIRI
DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS IX SMP KARTIKA1-7
PADANG TAHUN AJARAN 2012/2013
Delfian Putra1), Erman Har1),dan Lisa Deswati2)
1)
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta.
E-mail : [email protected]
2)
Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta.
ABSTRAK
This study aimed to see differences in the application of Learning Contract with the inquiry
approach to learning the material Biotekologi biology class IX SMP Kartika 1-7 Padang
academic year 2012/2013. This type of research is experimental research design only
randomized control design. The study population was all students in class IX SMP Kartika 1-7
Padang that consists of 6 classes. By using purposive sampling techniques and through random,
then the experimental class is IX.1 class with 35 students and the number of control class is the
class with the number of students IX.3 35 people. Results of data analysis, t 'is 8,30. When
compared to test the hypothesis H0 is 3,68. Then t '< H0 hypothesis testing. Therefore, the
hypothesis can not be accepted by the real level of 0,05. So it can be concluded, that the
implementation of a learning contract with the inquiry approach there is no difference with
significance level (α 0,05) on the biology of learning materials of biotechnology in class IX SMP
Kartika 1-7 Padang academic year 2012/2013. On the learning outcomes of the average value of
the experimental class (64,94) is higher than the control class (35,71). The average value of
psychomotor and affective experimental class (83 and 63) is higher than the control class (70
and 59). Therefore, the implementation of the contract apply lessons learned through the inquiry
approach can be varied with the fun of learning strategies.
Kata Kunci: kontrak belajar, pendekatan inkuiri, hasil belajar.
laku individu yang terjadi akibat interaksi
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan
dengan lingkungan. Selain itu belajar juga
yang universal dalam kehidupan manusia,
didefinisikan
karena dimana dan kapanpun di dunia terdapat
perubahan
pendidikan.
(Learning is defined as the modification or
Pendidikan
merupakan
usaha
pada
hakikatnya
manusia
untuk
sebagai
prilaku
strengthening
of
modifikasi
melalui
atau
pengalaman
behavior
through
memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk
experiencing).Winkel
membudayakan manusia Anonimus (2006:
mengemukakan Belajar adalah suatu aktivitas
25).
mental
Menurut
Lufri
(2010:11)
Belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah
interaksi
psikis
aktif
yang
dengan
(1996:53)
berlangsung
lingkungan
dalam
yang
memberikan perubahan dalam pengetahuan,
1
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
juga diterapkan diberbagai bidang seperti ilmu
Perubahan itu bersifat relatif, konsisten, dan
perternakan,
membangun. Perubahan yang didapat setelah
sebagainya.
melakukan kegiatan belajar berupa perubahan
diharapkan mampu memahami materi dan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
konsep yang diajarkan guru dan langsung
nilai sikap yang meliputi penguasaan terhadap
mengaplikasikan dengan lingkungan. Pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru,
pertanian,
Dalam
kedokteran
hal
tersebut
dan
siswa
Dalam proses pembelajaran biologi,
siswa diharapkan dapat mengambil manfaat
guru dalam konteks dunia pendidikan adalah
dari mempelajari materi maupun konsep yang
seorang pendidik yang bertugas membekali
diterapkan
peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
kenyataannya banyak siswa hanya tahu materi
membentuk sikap atau prilaku yang baik dan
saja dan tanpa mengetahui manfaat dan dalam
melatih peserta didik menjadi trampil dalam
bidang
bidangnya Lufri (2010:6). Dalam proses
diterapkan.
pembelajaran,
konsep
Namun
biologi
pada
dapat
Berdasarkan observasi dan tinjauan
fasilitator dan motifator. Sehingga terciptanya
peneliti pada tanggal 11 Februari 2013 dengan
susana yang nyaman bagi peserta didik dan
guru IPA biologi kelas IX SMP Kartika 1-7
pembelajaran yang disampaikan seorang guru
padang, menunjukan bahwa pembelajaran
menjadi lebih mudah dipahami dan lebih
biologi disekolah tersebut masih menggunakan
bermakna bagi peserta didik.
model pembelajaran konvensional yang hanya
mata
terfokuskan pada guru, dalam penyampaian
pelajaran IPA yang memberikan pengetahuan
materi pembelajaran metode yang digunakan
yang luas kepada siswa tentang makhluk hidup
metode ceramah dan tanya jawab, sehingga
dan proses kehidupan yang ada disekitarnya,
banyak siswa yang hanya mendengarkan,
baik yang tidak tampak oleh kasat mata
mencatat dan sedikit bertanya, pembelajaran
maupun yang tampak oleh kasat mata. Salah
yang berlangsung hanya monoton, dan tidak
satu contoh yaitu bioteknologi yang banyak
melibatkan siswa secara aktif akibatnya siswa
diterapkan dalam proses pembuatan produk
cepat bosan, kurang serius dan bahkan banyak
makanan seperti pembuatan tempe, tahu,
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran
kecap,
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
keju,
adalah
bertindak
saja
guru.
sebagai
Biologi
guru
apa
oleh
susu
salah
yang
satu
menggunakan
organisme dan bakteri. Selain itu ilmu Biologi
2
Hal ini berdampak terhadap rendahnya hasil
inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran
belajar siswa. Seperti tabel 1 dibawah ini.
yang
Tabel 1. Rata-rata nilai mid semester 1 mata
pelajaran biologi siswa kelas IX SMP Kartika
1-7 Padang.
menemukan pengetahuan, ide, dan informasi
No
Kelas
1
IX IPA1
2
IX IPA2
3
IX IPA3
4
IX IPA4
5
IX IPA5
6
IX IPA6
Jumlah
Nilai rata-rata kelas
Jumlah
Nilai rata-rata
35 orang
36 orang
35 orang
35 orang
35 orang
35 orang
212 orang
47,56
51,45
47,00
50,78
48,71
47,92
293,42
48,90
mengarahkan
peserta
didik
untuk
melalui usaha sendiri. Apabila seorang guru
telah mampu menciptakan hubungan baik
dengan siswanya juga mengarahkan siswa
untuk menemukan pengetahuan, ide, dan
informasi melalui usahanya sendiri maka
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
akan berjalan sesuai dengan rencana yang
Berdasarkan tabel diatas, hasil belajar
telah diterapkanya.
siswa di SMP Kartika 1-7 Padang pada
Penelitian
sebelumnya
tentang
umumnya nilai rata-rata siswa tidak mencapai
pengaruh pembuatan kontrak belajar dalam
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar
diterapkan sekolah yaitu 67.
biologi di kelas XI IPA 3 SMAN 2 Sungai
Melihat
keadaan
penulis
Limau yang juga telah dilakukan Zarmayedi
tertarik untuk mencari alternatif pemecahan
(2012) terdapat pengaruh yang positif yaitu
pendekatan yang di terapkan sehingga dapat
pada kelas eksperimen menghasilkan nilai
membuat
membangun
rata-rata 79,68 sedangkan pada kelas kontrol
hubungan baik antara guru dengan siswa juga
72,43. Pada penelitian tentang penerapan
mengarahkan
menemukan
model pembelajaran Inkuiri dengan kooperatif
pengetahuan, ide, dan informasi melalui
jigsaw dalam pembelajaran matematika di
usahanya
dalam
kelas VIII SMPN 34 Padang telah dilakukan
pembelajaran biologi. Salah satu pendekatan
Zunallah (2011) membuktikan juga terdapat
yang
dan
pengaruh positif yaitu pada kelas eksperimen
baik antara guru
nilai rata-rata 72,74 dan pada kelas kontrol
siswa
dapat
aktif
siswa
sendiri,
membuat
membangun hubungan
tersebut,
dan
untuk
khususnya
siswa
aktif
dengan siswa adalah kontrak belajar dengan
62,81.
pendekatan inkuiri. Kontrak belajar adalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
persetujuan antara siswa dengan sekolah untuk
penulis tertarik melakukan penelitian dalam
mendapatkan pengetahuan baik di dalam
mata pelajaran biologi pada pokok bahasan
maupun diluar kelas. Sedangkan pendekatan
Bioteknologi
di
SMP
dangan
judul:
3
”Penerapan
Kontrak
Belajar
dengan
Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran
4. Pokok bahasan yang akan diteliti adalah
materi Bioteknologi.
Biologi Kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang”.
Berdasarkan latar belakang masalah,
Di dapatkan identifikasi masalah dari latar
maka rumusan masalah yang dikemukakan
belakang masalah tersebut adalah :
dalam penelitian adalah: “Apakah terdapat
1. Kurangnya keseriusan siswa dalam proses
perbedaan antara hasil belajar biologi yang
pembelajaran.
menerapkan
2. Interaksi antara siswa dengan siswa dan
antara siswa dengan guru dalam belajar
Kontrak
Belajar
dengan
Pendekatan Inkuiri dengan hasil belajar yang
menggunakan pembelajaran konvensional ?
masih kurang efektif.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
3. Penguasaan materi pelajaran dan hasil
belajar biologi siswa rendah.
untuk :
1. Melihat perbedaan hasil belajar biologi
4. Proses belajar mengajar masih terfokus
aspek kognitif kelas IX SMP Kartika 1-7
pada guru, karena guru masih menerapkan
Padang tahun Ajaran 2012/2013 yang
metode
menerapkan
belajar
konvensional
yang
kontrak
belajar
dengan
mengarah pada metode ceramah, sehingga
pendekatan Inkuiri dengan pembelajaran
siswa cenderung mendengar, mencatat dan
konvensional.
bahkan
banyak
tidak
2. Melihat aspek afektif dan psikomotor kelas
memperhatikan pelajaran pada saat proses
IX SMP Kartika 1-7 Padang tahun Ajaran
pembelajaran berlangsung.
2012/2013
Berdasarkan
siswa
latar
yang
belakang
serta
keterbatasan yang di miliki peneliti, maka
penelitian ini difokuskan pada :
yang
pembelajaran konvensional.
Adapun
tinjauan
penelitian ini adalah:
IX semester genap di SMP Kartika 1-7
1. Kontrak Belajar
2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan
kontrak
belajar dengan pendekatan Inkuiri dan
1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas
Padang tahun pelajaran 2012/2013.
menerapkan
pustaka
dalam
Kontrak belajar adalah satu daftar
sasaran seorang siswa akan mencoba untuk
adalah penerapan kontrak belajar dengan
mencapai
pendekatan Inkuiri.
pembelajarannya dalam waktu yang diberikan.
3. Hasil belajar yang diteliti adalah aspek
Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
untuk
memperbaiki
Menurut Codde (2006:1) kontrak belajar
adalah ” persetujuan antara siswa dengan
4
lembaga atau sekolah untuk mendapatkan
peserta didik untuk menemukan, ide, dan
pengetahuan baik di dalam kelas maupun di
informasi melalui usaha sendiri. Kata kunci
luar kelas ”. Dalam kontrak tersebut setiap
pendekatan inkuiri adalah menemukan sendiri.
kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran mendapatkan nilai dari guru,
pembelajaran berbasis kontekstual. Pendekatan
sehingga siswa lebih aktif
inkuiri
dalam proses
mempunyai
sebagaimana
mengumpulkan
pendekatan ini dalam melakukan eksperimen.
sebanyak-banyaknya.
Menurut Codde (2006: 2) adalah:
inkuiri
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyetujui suatu aturan yang pada
mulanya masing-masing kelompok
berbeda.
2. Meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar.
3. Memudahkan perkembangan siswa untuk
saling menghormati.
4. Membantu pengembangan keahlian dalam
diri siswa.
Selanjutnya
Codde
(2006:4)
menyatakan bahwa pelajar itu mempunyai
keinginan
untuk
belajar
karena
adanya
1. Kebutuhan untuk mengetahui.
2. Kebutuhan untuk melakukan usaha.
3. Kebutuhan untuk mempunyai pengalaman
yang unik atau berkesan yang dicetak
dalam suatu catatan.
4. Kebutuhan dalam menyediakan alat
belajar.
5. Kebutuhan untuk menyelesaikan tugastugas yang berhubungan dengan masalahmasalah dalam kehidupan.
2. Inkuiri
inkuiri
menggunakan
suatu
pendekatan
pembelajaran yang menggunakan tahap secara
berurut (order) juga inkuiri sebagai sebagai
suatu cara yang kreatif dan open-ended dalam
pencarian pengetahuan (as an open-ended
creative way of seeking knowledge)Lufri
(2010: 27).
Tahapan kerja inkuiri menurut Lufri
(2010:27) sering juga dikenal dengan langkahlangkah metode ilmiah yaitu:
1. Melakukan observasi (observation)
2. Mengajukan pertanyaan (questioning)
beberapa kebutuhan, diantaranya :
Pendekatan
merupakan
ahli
kerja,
pembelajaran karena mereka berusaha untuk
nilai
para
tahapan
3. Mengajukan
jawaban
sementara
(hypothesis)
4. Mengumpulkan data (data gathering)
5. Menarik kesimpulan (conclusion).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan di
kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang pada
semester II dari tanggal 19 Maret –20 April
tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan data
merupakan
dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai
pendekatan pembelajaran yang mengarahkan
dengan Januari 2013 di SMP Kartika 1-7
5
Padang Kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013.
jenis
penelitian
yang
dilakukan
adalah
Dalam penelitian ini, terdapat dua
variabel penelitian yaitu variabel bebas dan
penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini
variabel terikat :
kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penerapan kontrak belajar dengan pendekatan
perlakuan
yang
inkuiri sedangkan kelas kontrol diberikan
eksperimen
perlakuan berupa pembelajaran konvensional
menggunakan
pada proses pembelajaran. Dalam penelitian
pendekatan Inkuiri.
diberikan
berupa
pada
kelas
pembelajaran
yang
kontrak
belajar
dengan
ini rancangan penelitian yang digunakan
b. Variabel terikat merupakan variabel yang
adalah Randomized Control-Group Posttest
mempengaruhi veriabel bebas yaitu hasil
Only Design.
belajar
Populasi adalah keseluruhan subjek
biologi
siswa
setelah
diberi
perlakuan.
penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa
Jenis data dalam penelitian ini adalah
kelas IX SMP Kartika 1-7 Padang yang terdiri
data yang diperoleh dari sumber-sumber yang
dari 6 kelas yang terdaftar tahun 2012/2013.
diberikan langsung dari sampel. Data primer
Sesuai dengan permasalahan
akan
tersebut adalah data yang diambil dari siswa
diteliti, maka penulis membutuhkan 2 kelas
berupa hasil belajar biologi siswa yang
sebagai sampel. Kelas sampel di ambil dengan
diperoleh dari tes akhir kelas eksperimen dan
teknik Purposive Sampling.
kelas kontrol. Sumber data penelitian adalah
Adapun
yang
langkah-langkah
dalam
pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data nilai mid semester 1
siswa kelas IX semester genap yang terpilih
sebagai sampel dalam penelitian ini.
Untuk
memperoleh
data
dalam
biologi siswa pada kelas IX tahun pelajaran
penelitian perlu dilakukan beberapa tahap
2012/2013.
terdiri dari:
b. Mencari rata-rata masing-masing kelas
sampel.
c. Menentukan dua kelas yang mempunyai
nilai rata-rata hampir sama untuk dijadikan
sampel.
d. Untuk menentukan kelas kontrol dan kelas
1. Tahap Persiapan
a. Melaksanakan observasi kesekolah guna
melihat
proses
pembelajaran
yang
diterapkan.
b. Meminta data nilai rata-rata ujian mid
semester ganjil dan jumlah siswa beserta
eksperimen dilakukan random.
6
nama
siswa
kepada
guru
yang
bersangkutan.
diperoleh data hasil belajar siswa. Data
tersebut berupa data primer yang diperoleh
c. Mempersiapkan
proposal
serta
menetapkan jadwal penelitian
dari tes pada kegiatan penelitian. Pada tes
akhir digunakan instrument berupa 24 butir
d. Menentukan pokok bahasanatau materi
yang akan diajarkan
soal objektif. Pada kelas eksperimen IX.1 tes
diikuti oleh seluruh siswa, yaitu sebanyak 35
e. Menelaah meteri pembelajaran kelas IX
semester genap
orang siswa yang terdiri dari 20 orang laki-laki
dan 15 orang perempuan, dan pada kelas
f. Mempersiapkan contoh kontrak belajar
kontrol IX.3 juga diikuti oleh seluruh siswa
yang akan dinegosiasikan dengan siswa.
yaitu sebanyak 35 orang siswa yang terdiri
g. Mempersiapkan tahapan kerja pendekatan
Inkuiri.
dari 20 orang
laki-laki dan 15 orang
perempuan.
h. Menentukan kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Dari hasil analisis belajar kedua kelas
sampel didapatkan data seperti pada Tabel 2
i. Mempersiapkan perangkat pembelajaran.
j. Mempersiapkan instrumen pengumpulan
data.
sebagai berikut :
Kelas
Eksperimen
Kontrol
𝑥
64,94
35,71
S2
307,30
127,23
S
17,53
11,28
Untuk dapat menarik suatu kesimpulan
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dapat
dilakukan
Uji
pengujian
pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan
Normalitas,
kontrol dengan perlakuan yang berbeda.
dilanjutkan dengan Uji Hipotesis.
3. Tahap evaluasi
1. Uji Normalitas kelas sampel
dengan
Homogenitas,
Uji
kemudian
Data hasil tes pada kelas eksperimen
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
proses
dan kontrol diolah untuk menentukan Uji
pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan dengan
Normalitas. Pada Uji Normalitas ini digunakan
memberikan tes akhir untuk melihat tingkat
Uji Lilieford seperti yang dkemukakan pada
kebehasilan siswa dalam memahami materi
teknik
yang diberikan.
Normalitas kelas eksperimen dan kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh harga Lo dan Lt pada taraf nyata =
hasil
yang
telah
dicapai
Berdasarkan penelitian
dari
yang
telah
dilakukan di SMP Kartika 1-7 Padang,
analisis
data.
Berdasarkan
Uji
0,05 untuk n > 30 seperti tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
kelas
7
Kelas
Eksperimen
L0
0,0585
Kontrol
Lt
0,1499
0,1408
Ket
Normal
0,1499
Normal
Dari tabel diatas terlihat bahwa kedua
Tabel 5. Uji hipotesis kelas Eksperimen dan
kelas Kontrol
Kelas
Eksperi
men
Kontrol
t1
8,30
Ho
3,68
H1
3,68
Ket
Ho diterima dan H1
ditolak
kelas eksperimen dan kontrol memiliki Lo <
Dari tabel diatas didapatkan hasil
Lt, berarti data kedua sampel terdistribusi
perhitungan dengan uji-t1 dengan kriteria
normal.
pengujian hipotesis Ho dimana – 3,68 < 8,30 <
2. Uji Homogenitas kelas sampel
3,68 dengan demikian hipotesis yang diajukan
Untuk menentukan kelas eksperimen
ditolak (Ho diterima dan H1 ditolak). Dapat
dan kelas kontrol memiliki varians yang
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
homogen atau tidak, maka dilakukan Uji F.
hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
Analisis homogenitas sampel dapat dilihat
yang diberi perlakuan menggunakan Kontrak
pada tabel 4.
Belajar dengan Pendekatan Inkuiri dangan
Tabel 4. Hasil uji Homogenitas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kontrol
kelas

Fhitung
Ftabel
Ket
0,05
2,41
1,84
Tidak
Homogen
kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Pada
saat
proses
pembelajaran
Dari tabel diatas hasil perhitungan
berlangsung, peneliti juga menilai sikap dan
dengan Uji Homogenitas didapatkan harga
keterampilan siswa yang dinila oleh guru
Fhitung kelas sampel 2,41 dan pada taraf nyata
biologi siswa kelas IX yang berperan sebagai
0,05 didapat
observer. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6
demikian
harga
Fhitung<
Ftabel 1,84.
Ftabel,
berarti
Dengan
kelas
berikut.
eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians
Tabel 6. Penilaian Afektif dan Psikomotorik
tidak homogen.
siswa kelas sampel
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji Normalitas dan Uji
Homogenitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol, didapatkan bahwa data kedua kelas
sampel berdistribusi normal dan mempunyai
varians yang heterogen. Untuk penguujian
hipotesisnya digunakan uji-t1. Hasil uji-t1
dapat dilihat pada tabel 5.
Kelas eksperimen
Pert Nilai
Nilai
emu Afekt Psikom
an
if
otor %
ke
%
1
83
60
2
81
63
Kelas kontrol
Perte Nilai
Nilai
muan Afekt Psikomot
ke
if
or
%
%
1
58
57
2
77
62
3
Jlh
85
249
68
191
3
Jlh
76
211
59
178
Rat
arata
83
63
Ratarata
70
59
8
Dari Tabel 6, dapat dilihat bahwa
pendekatan pembelajaran yang mengarahkan
penilaian afektif dan psikomotor siswa pada
peserta didik untuk menemukan, ide, dan
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
informasi
kontrol yaitu dengan rata-rata 83% pada kelas
dinyatakan oleh Lufri (2010:27).
melalui
usaha
sendiri
yang
eksperimen dan 70% pada kelas kontrol.
Tujuan dari kontrak belajar dalam
Begitu juga dengan penilaian psikomotor pada
penelitian ini adalah agar guru dan siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibadingkan
sama-sama mengetahui tujuan yang harus
kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-
dicapai dalam proses pembelajaran. Kontrak
rata nilai psikomotor kelas eksperimen yaitu
belajar berisi tentang aturan-aturan yang harus
63% sedangkan pada kelas kontrol 59%.
dpatuhi oleh siswa yang sebelumnya sudah
dapat
Dari hasil analisis data yang dilakukan
dinegosiasikan kepada siswa terlebih dahulu
disimpulkan bahwa tidak terdapat
sebelum proses pembelajaran berlangsung.
perbedaan
hasil
menerapkan
Pendekatan
belejar
Kontrak
Inkuiri
biologi
Belajar
dengan
yang
dengan
Pada tahap pelaksanaannya, siswa mematuhi
kontrak
belajar
akan
mendapatkan
nilai
pembelajaran
tambahan dari penilaian aspek afektif dan
Konvensional. Kontrak Belajar yang penulis
psikomotor yang memiliki persentase 25%.
terapkan bukanlah Kontrak Belajar pribadi
Dan siswa yang melangar kontrak belajar dan
seperti rujukan yang terdapat pada kajian teori
tidak aktif dalam diskusi akan mendapatkan
tetapi Kontrak belajar klasikal yaitu Kontrak
sanksi yaitu tidak akan mendapatkan nilai
Belajar yang berlaku untuk semua siswa pada
tambahan dari penilaian aspek Afektif dan
kelas eksperimen. Kontrak ini disepakati oleh
Psikomotor.
guru dan siswa sebelum proses pembalajaran
Penilaian
afektif
kedua
sampel
berlangsung dan setelah kontrak disepakati,
menunjukan adanya perbedaan yaitu jumlah
kontrak tersebut ditandatangani oleh guru dan
rata-rata kelas eksperimen dalah 83% dan
ketua kelas. Penulis menerapkan kontrak
kelas kontrol 70%. Begitu juga pada penilaian
belajar
mungkin
psikomotor, kelas eksperimen rata-rata lebih
menerapkan Kontrak Belajar untuk setiap
tinggi yaitu 63% dan kelas kontrol 59%. Hal
siswa, separti format yang dinyatakan oleh
ini menunjukkan bahwa menerapkan kontrak
Campbell
Sedangkan
belajar dengan pendekatan inkuiri dalam
pendekatan yang diterapkan penulis yaitu
proses pembelajaran pada kelas eksperimen
klasikal
pendekatan
dkk
karena
(2006:
Inkuiri
tidak
230).
yang
merupakan
9
dapat meningkatkan sikap dan keterampilan
pembalajaran kelas kontrol banyak siswa yang
siswa dalam menerima pelajaran.
kurang serius dalam mendengarkan penjelasan
Berdasarkan analisis data bahwa hasil
dari guru dan bahkan banyak siswa yang tidak
belajar siswa yang menerapkan kontrak belajar
memperhatikan pelajaran menyababkan proses
dengan pendekatan inkuiri lebih tinggi yaitu
pembelajaran
64,94%
pembelajaran
membosankan. Siswa juga sering keluar
konvensional yaitu 35,71%. Hal ini sejalan
masuk dengan alasan buang air kecil dan
dengan penelitian Suartina (2011) menyatakan
bahkan banyak siswa yang memakan permen
pengaruh
karet
dibandingkan
kontrak
belajar
dalam
proses
terasa
sewaktu
lebih
proses
lama
dan
pembelajran
pembelajaran dapat dilihat melalui nilai tes
berlangsung. Pada saat guru mengajukan
hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen
pertanyaan kepada siswa, banyak siswa yang
lebih tinggi
hanya diam hal ini menyebabkan hasil belajar
yaitu 72,21%
dibandingkan
dengan nilai tes hasil belajar siswa kelas
biologi yang diperoleh siswa menjadi rendah.
kontrol 64,05%.
Dari
Pada saat penelitian ini berlangsung,
hasil
penelitian
pada
kelas
penulis
menemukan
beberapa
kendala.
eksperimen yang menerapkan kontrak belajar
Pertama,kurang waktu dalam pembelajaran
dengan pendekatan inkuiri siswanya lebih
karena dalam pelaksaannya banyak siswa yang
cenderung aktif dalam proses pembelajaran
terlambat menyebabkan konsentrasi siswa
karena penerapan kontrak belajar dengan
terganggu. Kedua, saat diskusi banyak siswa
pendekatan inkuiri belum pernah diterapkan di
yang berbicara dengan teman sekelompoknya
dalam proses pembelajaran melainkan guru
sehingga banyak siswa yang tidak paham
hanya
pembelajaran
ketika dipersilahkan guru untuk memberikan
konvensional. Hal ini sejalan dengan yang
tanggapan maupun saran kepada kelompok
diungkapkan Codde (2006:1) mengungkapkan
yang tampil. Juga banyak siswa yang meminta
bahwa dalam kontrak belajar tersebut setiap
izin
kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
pembelajaran menjadi tidak nyaman dan
pembelajaran mendapatkan nilai dari guru,
kurang serius. Ketiga, kurangnya pengalaman
sehingga siswa lebih aktif dalam proses
peneliti dalam pengelolaan kelas sehingga
pembelajaran karena mereka berusaha untuk
banyak siswa yang berbicara dengan teman
mengumpulkan
sebangkunya pada saat proses pembelajaran
Sedangkan
menerapkan
hasil
nilai
sebanyak-banyaknya.
penelitian
pada
proses
buang
air
kecil
sehingga
proses
berlangsung. Keempat, dari tes akhir yang
10
diberikan peneliti pada akhir pembelajaran
didapatkan nilai rata-rata afektif 83% dan
banyak nilai siswa yang penyebarannya tidak
psikomotor
merata sehingga ada beberapa kelompok siswa
dibandingkan
yang berkemampuan baik, berkemampuan
memiliki nilai rata-rata lebih rendah yaitu
sedang
afektif 70% dan psikomotor 59%.
dan
berkemampuan
cukup
63%
yang
dengan
lebih
kelas
tinggi
kontrol
mengakibatkan hipotesis dalam penelitaan ini
tidak diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penjelasan penulis di atas,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
yang menerapkan Kontrak Belajar dengan
pendekatan Inkuiri lebih baik hasil belajarnya
dibandingkan
dari
menggunakan
hasil
belajar
pembelajaran
dengan
konvensional
siswa kelas IX SMP Kartika 1-7 padang.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan bahwa:
biologi siswa yang menerapkan Kontrak
Belajar dengan pendekatan Inkuiri dengan
belajar
biologi
siswa
yang
menggunakan pembelajaran konvensional
yang didapatkan dari uji t 1.
2. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas
eksperimen menunjukkan bahwa hasil yang
lebih
tinggi
Padang: FMIPA UNP.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran.
1. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar
hasil
Anonimus.2006. Bahan Ajar Tim Pembina
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Pendidikan. Padang: FIK UNP
Codde, joseph R. Using Learning Contracts In
The
College
Classroom.
(http://Mu.edu/user/coddejos/contract.
Htm, diakses 21 desember 2012)
Cambel,L, Bruce Cambell, De Dickinson.
2006. Metode Praktis Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelligences .
Jakarta: Intuisi Press.
Lufri.2010.Strategi Pembelajaran Biologi.
yaitu
sebesar
64,94
dibandingkan dengan nilai rata-rata pada
Jakarta: Grasindo.
Zarmayedi.(2012). Pengaruh Pembuatan
Kontrak Belajar Dalam Pembelajaran
Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar
Biologi Di Kelas XI IPA 3 SMAN 2
Sungai Limau. Skripsi (skripsi tidak
diterbitkan): Universitas Bung Hatta.
Zunallah, H.(2011). Penerapan Model
Pembelajaran
Inkuiri
Dengan
Kooperatif
Jigsaw
Dalam
Pembelajaran Matematika Di Kelas
VIII SMPN 34 Padang. Skripsi (skripsi
tidak diterbitkan): Universitas Bung
Hatta.
kelas kontrol yaitu 35,71.
3. Dari hasil pengamatan ranah afektif dan
psikomotor
pada
kelas
eksperimen
11
Download