Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS [ACTIVITY BASED COSTING] Alokasi biaya berbasis aktivitas [Activity Based Costing / ABC ] adalah metode untuk menghitung jumlah biaya yang dialokasikan kedalam suatu objek biaya seperti Produk, Jasa dan Pelanggan. Untuk mengalokasikan biaya yang terjadi pertama Biaya tersebut harus dialokasikan kedalam aktivitas yang dibentuk didalam organisasi, kemudian dari aktivitas tersebut biaya-biaya akan dilakokasikan kedalam objeknya secara proporsional dengan aktivitas yang di konsumsi oleh objek biaya tersebut. A. Tujuan penggunaan ABC Tujuan penerapan ABC didalam sebuah perusahaan adalah untuk meningkatkan akurasi nilai yang dialokasikan kedalam sebuah produk. Dengan ABC ini pembebanan / pengalokasian biaya kedalam produk akan menjadi lebih jelas dan lebih adil (fair) . ABC akan sangat berguna didalam sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan fasilitas bersama-sama. ABC tidak bermanfat jika diterapkan didalam perusahaan yang melakukan proses produksi masal. (misalnya pabrik tahu memproduksi tahu) Penggunaan ABC : a.Mengalokasikan biaya-biaya pendukung dan biaya tidak langsung kedalam produk b.Mengalokasi kan biaya langsung kedalam produk bersama B Istilah yang digunakan dalam ABC 1.Objek Biaya adalah suatu tempat atau aktivitas dimana biaya-biaya akan diakumulasikan, ada empat macam objek biayayang biasa dipergunakan : a.Produk atau kelompok produk b.Jasa (Jenis kegiatan) c.Departemen (Departemen teknik dan Sumer daya manusia) d.Projek (Penlitian, Promosi atau Jasa layanan) 2.Pemicu Biaya (Cost driver), adalah faktor yang memberi efek terhadap perubahan besaran biaya yang dibebankan terhadap suatu objek biaya. Pemicu biaya pada suatu aktivitas akan disesuaikan dengak karakteristik dari aktivitas tersebut. Jenis aktivitas Pemicu Biaya Set-up mesin Frekuensi Set-up Material handling Frekuensi handling Desain Jam kerja yg digunakan Pengepakan Unit produk 3.Cost Pool Terjadinya Biaya dikarenakan adanya penggunaan sumber daya ekonomis oleh suatu kegiatan tertentu untuk tujuan tertentu. Biaya –biaya yang sejenis yang terjadi untuk tujuan yang sama biasanya dikumpulkan menjadi satu kelompok yang disebut sebagai Cost Pool Pengelompokkan biaya tersebut dapat dilakukan untuk jenis kegiatan yang sama menurut Hal. 1 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen sumbernya (Departemen 1 ,departemen2 dst ) atau dapat juga dikelompokkan berdasarkan pertanggungjawabannya ( Mis. Manajer Pemasaran, manajer produksi ) B. Alokasi ABC pendekatan 2 tahap Alokasi Biaya menggunakan dua tahap telah biasa dilakukan dimasa lalu. Pada tahap pertama , biaya yang terjadi dialokasokan ke pusat biaya (Cost pool) berdasarkan ratio yang ditetapkan secara manajerial. Pada tahap kedua, biaya didalam departemen tersebut dibebankan kedalam produk berdasarkan cost driver tertentu (misalnya unit produk, jam kerja, jam mesin) . Perbedaan alokasi biaya cara tradisional dengan ABC terletak pada dasar pembebanan yang digunakan. Dalam ABC yang menjadi dasar alokasi adalah banyaknya kegiatan (aktivitas) yang diserap oleh produk. Cara Tradisional Biaya Sumber Daya Model ABC Biaya Sumber Daya ……..Tahap (1) Cost Pool: Departemen Cost Pool: Pusat Aktivitas ……..Tahap (2) Objek Biaya Objek Biaya Secara umum aktivitas dapat dikelompokkan kedalam empat tingkatan sb: 1.Tingkat Unit (unit level activity) Aktivitas yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh unit produksi. Misalnya aktivitas terkait dengan buruh langsung dan akativita spenggunaan mesin 2.Tingkat partai (Bacth level activity) Aktivitasyang besar kecilnya dipengaruhii oleh banyaknya partai (batch) yang terjadi didalam satu periode . Misalnya biaya penyetelan mesin, biaya ini tidak tergantung pada banyaknya roduk yang dibuat tetapi tergantung kepada berapa kali penyetelan yang dilakukan. Biayapnyetelan yang berlaku untuk sekelompok produk disebut partai(Batch) 3.Aktivitas mempertahankan produk (Sustain level activity) Aktivitas yang berfungsi untuk mendukung dan mempertahankan suatu produk secara individual. Misalnya biaya iklan, biaya rekayasa produk, biaya re-desain produk 4.Aktivitas mempertahankan fasilitas (Facility level Activity) Aktivitas yang berkait denganpengadaan fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan perusahaan secara menyeluruh. misalnya Biaya pemeliharaan, biaya pajak, biaya asuransi. dimana biaya-biaya ini dimanfaatkan secara menyeluruh untuk mempertahankan keberadaan fasilitas. Hal. 2 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen Tingkat Aktivitas Tingkat Unit (Unit level) Tingkat Partai (Batch level) Tingkat Produk (Product level) Tingkat Fasilitas (Facility level) Aktivitas yang dilakukan Inspeksi kualitas Superivisi Penggunaan listrik Pelumas mesin Penyetelan mesin (set-up) Inspeksi awal Order pembelian Handeling Skedul produksi Desain Administrasi suku cadang Pengiriman produk Pengadaan Mesin dan Fasilitas pabrik lainnya Pemicu yang digunakan -Unit produksi -Jam kerja -Jam mesin (Pilih yang paling tepat) -frekuensi set-up -Jam inspeksi -Jumlah order -Jumlah pemindahan -Jumlah “Runing” Produksi -Jumlah produk -jumlah suku Madang -Jam mesin -Unit produk -Jam kerja langsung F. Ilustrasi Penerapan Sistem ABC Perusahaan percetakan Aksara di Jakarta selama bulan April 2009 telah menyelesaikan 3 macam proyek pesanan dengan rincian sbb: Produk Buku Teks Karcis park Leaflet Kode BT KP LF Spesifikasi produk isi 800 lembar B/W . Hard cover isi 50 lembar , jilid biasa cetak full color bolak balik Satuan Exemplar Buku Rim Kuantitas 8,000 50,000 2,000 Biaya langsung untuk ketiga macam produk adalah sbb: Produk Buku Teks Karcis Leaflet Kode Bahan langsung Upah langsung BT 224,000,000 67,200,000 KP 87,500,000 26,250,000 LF 35,000,000 10,500,000 346,500,000 103,950,000 Biaya Overhead pabrik , menurut jenis biaya selama bulan April : Jenis Biaya Bahan tdk langsung Upah tdk langsung Penyusutan Supervisi Utilitis Asuransi Rupa-rupa Total Biaya Overhead Jumlah / bln 85,230,000 22,956,000 125,000,000 14,371,000 99,250,000 10,000,000 74,230,000 431,037,000 Hal. 3 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen Konsumsi aktivitas selama bulan April: Kode BT KP LF Jam mesin Lembar cetak 1,066.67 6,400,000 416.67 2,500,000 666.67 4,000,000 jilid 8,000 50,000 - Film Paking set-up 800 400 800 1 500 1 2 2,000 4 Langkah 1. Mengalokasikan Biaya Overhead kedalam pusat aktivitas: Jenis aktivitas Biaya Pra cetak Pencetakan Set-up mesin Penjilidan Pengepakan Total Biaya Overhead Alokasi Biaya 23,287,000 180,600,000 24,150,000 185,600,000 17,400,000 431,037,000 Cost Driver yang digunakan Pemakaian film Jumlah lembar cetak frekuansi set-up Jumlah exemplar/buku Jumlah Paket. Langkah 2. Menetapkan Biaya per satuan aktivitas (sesuai cost driver) Jenis aktivitas Biaya Pra cetak Pencetakan Set-up mesin Penjilidan Pengepakan Biaya Aktivitas 23,287,000 180,600,000 24,150,000 185,600,000 17,400,000 Cost Driver 803 12,900,000 805 58,000 2,900 Biaya /Satuan 29,000 14 30,000 3,200 6,000 Langkah 3. Mengalokasikan Biaya Aktivitas kedalam produk sesuai dengan jumlah konsumsi aktivitas. Jenis aktivitas Biaya Pra cetak Pencetakan Set-up mesin Penjilidan Pengepakan Total B.Overhead-Æ BT KP 23,200,000 29,000 89,600,000 35,000,000 24,000,000 30,000 25,600,000 160,000,000 2,400,000 3,000,000 164,800,000 198,059,000 Total LF 58,000 23,287,000 56,000,000 180,600,000 120,000 24,150,000 185,600,000 12,000,000 17,400,000 68,178,000 431,037,000 Langkah 4. Menghitung Harga Pokok Produk Biaya Produksi: BT Biaya langsung: Bahan langsung 224,000,000 Upah langsung 67,200,000 Biaya overhead ( berdasarkan ABC) 164,800,000 Total Harga Pokok produksi 456,000,000 Kuantitas 8,000 Harga satuan 57,000 KP LF Total 87,500,000 26,250,000 35,000,000 10,500,000 346,500,000 103,950,000 198,059,000 68,178,000 311,809,000 113,678,000 50,000 2,000 6,236 56,839 431,037,000 881,487,000 1,762,974,000 Hal. 4 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen Jika dibandingkan dengan penghitungan Harga pokok konvesional akan terjadi perbedaan harga pokok seperti berikut ini: Asumsi didalam penghitungan Harga pokok Konvensional perusahaan membebankan biaya overhead (total) dengan cost driver jam mesin 431.037.000 Tarip Biaya overhead = -------------------- = Rp. 200.482,- per jam mesin 2.150 Perhitungan harga pokok produksi model tradisional: Biaya Produksi: BT KP LF Biaya langsung: Bahan langsung 224,000,000 87,500,000 35,000,000 Upah langsung 67,200,000 26,250,000 10,500,000 Biaya overhead (Model tradisional) 213,847,814 83,534,302 133,654,884 Total Harga Pokok produksi 505,047,814 197,284,302 179,154,884 Kuantitas 8,000 50,000 2,000 Harga satuan 63,131 3,946 89,577 Total 346,500,000 103,950,000 431,037,000 881,487,000 Perbandingan : Kode Tradisional Metode ABC Selisih BT 63,131 57,000 6,131 Overstated KP 3,946 6,236 (2,290) Understated LF 89,577 56,839 32,738 Overstated Dari hasil pembandingan diketahui bahwa terjadi understated harga pokok pada produk KP sementara untuk produk LF terjadi overstated yang sangat signifikan. Kekeliruan ini akan menyebabkan kekelruan didalam keputusan penetapan harga jual (Pricing). SOAL-SOAL LATIHAN Soal. 1 Sebuah pabrik furnitur di Janitegara memproduksi baarang-barang dengan dua kualitas yaitu ”Standar” dan ”Delux” Sementara ini pemilik perusahaan hanya membedakan kedua kualitas tersebut didalam kompponen biaya langsung yaitu Bahan baku, Asesoris, dan Tenaga kerja langsung. Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dialokasikan kedalam produk dengan dasar tarip tunggal yaitu penggunakan jam kerja langsung. Data Kuantitas dan Biaya yang terjadi untuk bulan April 2009 adalah sbb: Kualitas Delux Standar Kuantitas Bahan langsung 40 unit 174,000,000 60 unit 132,000,000 Asesoris Upah langsung 140,000,000 80,000,000 90,000,000 90,000,000 Hal. 5 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen Jenis Biaya Overhead Upah tdk langsung Bahan tambahan Listrik Supervisi Depresiasi Rupa-rupa Jumlah Rp. 34,600,000 23,500,000 78,500,000 24,000,000 180,000,000 54,400,000 395,000,000 Alokasi biaya overhead kedalam aktivitas Persiapan Penyetelan Finishing 40% 20% 40% 60% 40% 30% 20% 50% 25% 40% 35% 40% 20% 20% 30% 40% 30% Manajemen mempertimbangkan untuk menggunakan Costdriver masing-masing aktivitas sbb: Aktivitas Cost Driver yang digunakan Persiapan Jam mesin yang digunakan oleh setiap produk Penyetelan Banyaknya langkah pemasangan sparepart dan asesoris Finishing Banyaknya produk yang diselesaikan Konsumsi aktivitas oleh masing-masing produk sbb: Untuk membuat 1 unit kualitas ”Delux” dibutuhkan 100 jam kerja ; 140 jam Mesin dan 34 langkah penyetelah. Untuk membuat 1 unit kualaitas ”Standar” dibutuhkan 75 jam kerja ; 85 jam mesin dan 18 langkah penyetelan. Tarip upah yang diterapkan saat ini adalah Rp 20.000 per jam Diminta: 1.Buatlah perhitungan Harga pokok produksi untuk kualitas ”Delux” dan ”Standar” jika perusahaan menerapkan metode trandisional dengan tarif tunggal jam kerja langsung 2.Dengan asumsi harga jual ”Delux” Rp. 12.000.000 per unit dan “Standar” Rp. 6.500.000 per unit Berapa laba masing-masing produk dan laba total yang diperoleh (Barang terjual seluruhnya) 3.Berdasarkan informasi yang diberikan, hitunglah Haga pokok ”Delux” dan ”Standar” dengan menggunakan sistem ABC 4.Perlihatkan Perbedaan yang diperoleh serta dampaknya terhadap laba masing-masing produk dan terhadap laba total perusahaan. 5.Menurut anda sistem mana yang akan lebih bermanfaat bagi manajemen preusan? Soal. 2 Sebuah pabrik telah membagi Biaya overhead kedalam dua kegiatan yaitu pemindahan produk (handling) dan pemeriksaan kualitas (inspection). Budget biaya tahun yang akan datang sbb: Product handling Rp. 200.000.000 Product Inspection Rp. 600.000.000 Saat ini pabrik membebankan selurh biaya overhead tersebut dengan dasar jam mesin (sebanyak 80.000 jam mesin per tahun) Bagian Cost accounting sat ini diminta untuk membuat perhitunganharga pokok tender yang akan membutuhkan biaya sbb: Hal. 6 Drs. Djoni T,MSc, Ak - Akuntansi Manajemen Bahan langsung Rp. 40.000.000 Upahlangsung 70.000.000 B.Overhead …..? ……. Jumlah frekuensi Handling = 120 Jumlah frekuensi inspeksi = 5X Jumlah jam mesin = 900 jam Ada informasi bahwa pesaing akan menggunakan dasar ABC didalam menghitung harga pokoknya. Jumlah Inspeksi selama setahun diperkirakan =5.000 X dan handling = 1.000X Diminta: 1.Hitunglah berapa harga tender yang diajukan jika Overhead dihitung dengan cara tradisional. Margin diharapkan= 25 % dari harga pokok 2.Hitung kembali harga tender jika digunakan sistem ABC, dengan margin laba yang sama Soal. 3 Rumah sakit ”SegerWaras” (SW) menggunakan tarif biaya overhead untuk seluruh RS dengan cost driver jam kerja langsung. Sementara pada Unit Gawat Darurat (UGD) membebankan Biaya overhead nya dengan tarif Jam mesin Informasi Anggaran Biaya: Biaya Overhead total RSW Rp. 563.000.000 Jumlah jam kerja langsung (total) 80.000 Jumlah jam mesin untuk UGD 30.000 Informasi Cost Driver untuk UGD: Level Cost Cost Pool Anggaran Biaya Rp. Driver yang dianggarkan Tempat tidur Peralatan Karyawan 210.000.000 17.500.000 18.000.000 700 3.500 2.500 Tarif Biaya Overhead Rp. 300.000 15.000 9.000 Cost Driver Yang digunakan Jumlah tempat tidur Jumlah monitor Jumlah staf Untuk Bulan april 2009 di UGD telah mencatat memakaian sbb: 3.600 jam kerja langsung 5.800 Jam mesin 60 tempat tidur 330 Monitor 170 Karyawan Diminta: a.Hitunglah jumlah Biaya Overhead untuk Unit Gawat darurat (UGD) jika diterapkan (1) Tarif tunggal jam kerja langsung (2) Tarif departemen UGD (3) Cost Driver untuk UGD b.Jelaskan mengapa ketiga tarip berbeda , menurut anda tarif mana yang cocok untuk Unit Gawat Darurat. Hal. 7