KEMENTE~N HUKUM DAN HAM RI BAhAN PEMWNAAN HUKUM NASIONAL Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional Jl.May.Jen. Sutoyo -Cililitan- Jakarta Timur I Hari/Tgl : ~ N /4 NC\J ;2.C H f f C !.-l-1 '1 - SP!I<. . ;r !-f (_]-I<- A 1-/ Sumber : ~vU&L! i~ Hlm/Kol : Subjek : /fvf::-U /?11 Bidang: \0 Jl -~ . cry Spirit Hijrah dan Anak Yatim • Muhbib Abdul Wahab Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dan UMJ H ijrah merupakan dinamika perubahan dan transformasi psikis, intelektual, mental, dan spiritual dari kondisi yang tidak Islami menuju pera~aban yang Islami. Perintah pertama yang harus dihijrahi (dijauhi dan ditinggalkan) kepada Rasulullah SAW adalah meninggalkan perbuatan dosa (menyembah berhala). "Dan perbuatan dosa [menyembah berhala] tinggalkanlah!" (QS. al-Muddatstsir [74]: 5). Jadi, spirit hijrah harus dimulai dari hati yang tulus untuk bersedia menjauhi dan meninggalkan perbuatan dosa (maksiat). Hijrah dari maksiat menjadi orang yang taat (kepada Allah dan Rasul-Nya) merupakan esensi makna hijrah untuk saat ini. Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyyah, spirit hijrah itu mendidik kita semua untuk tidak menghambakan diri kepada semua tujuan dengan menghalalkan segala cara, tetapi dengan hijrah, tujuan hidup harus diorientasikan kepada cinta dan·taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sejarah mencatat bahwa sebelum hijrah, Nabi SAW dan para sahabatnya mendapat u]ian iman berupa intimidasi, agitasi, embargo, blokade, dan penyiksaan dari kafir Quraisy. Nabi SAW tidak pernah putus asa. Berbagai langkah strategis pun diambil. Mulai dari "uji coba hijrah" ke Habsyi dan ke Thaif; hingga mendekati dan melobi sejumlah tokoh penting Yatsrib (Madinah) yang berziarah ke Makkah saat musim haji. Langkah cerdas berupa komunikasi lintas suku dan budaya ini memberikan harapan yang signifikan. Nabi SAW telah berhasil melakukan Baiah Aqabah I dan II. Pada baiah I, setidaknya ada 12 orang Madinah menyatakan "janji setia" di hadapan Nabi SAW untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri (korupsi), tidak berzina (termasuk selingkuh), tidak membunuh anak-anak (termasuk aborsi), tidak melakukan ke- bohongan (jujur), dan tidak mendurhakai Nabi SAW dalam hal kebaikan. Bersamaan dengan Baiat Aqabah I, Nabi SAW mengutus Mush'ab ibn Umair menjadi juru dakwah bagi warga Madinah, sehingga ia dijuluki sebagai muqri' al-Madinah. Kehadiran Mush'ab di Madinah mendapat sambu:.. tan positif dari warga Madinah. Karena itu, dalam Baiah Aqabah I itu sejumlah tokoh penting Madinah sudan menyatakan keislamannya. Jadi, sebelum Nabi SAW sampai di Madinah, Islam telah tersebar kepada sebagian warga Madinah. Kepemimpinan dan figur Nabi SAW dinilai oleh mereka dapat menengahi konflik antarsuku, dan Islam yang dibawakan oleh Nabi dipahami sebagai agama perdamaian dan cinta kasih, terutama kepada kaum perempuan. Jadi, hijrah Nabi SAW dari Makkah ke Madinah bukan suatu kebetulan, melainkan plus restu Allah SWT. Hijrah itu sudal:t direncanakan dan diprakondisikan sedemikian rupa, karena Madinah sangat potensial menjadi tempat penyemaian peradaban Islam. Setelah menempuh perjalanan hijrah, akhirnya Nabi SAW dan Abu Bakar sampai di Desa Quba'. Beliau sempat tinggal di kediaman Kaltsum bin Hadam beberapa hari di Quba'. Di Quba' inilah Nabi Saw untuk pertama kalinya mendirikan masjid sebagai sarana ibadah dan konsolidasi sosial umat. Masjid Quba' ini oleh Alquran digambarkan sebagai masjid yang dibangun atas fondasi takwa. ·. . Menurut sejarawan al-Mas'udi, Nabi SAW tiba di Madinah pada 12 Rabi'ul Awwal. Kaum Anshar menyambutnya dengan penuh sukacita. Semua berebut memegang tali kendali unta yang dikendarai Nabi SAW dengan harapan beliau bisa tinggal di rumahnya. "Biarkanlah unta ini berjalan, kata Nabi, karena unta ini telah diperintahkan (oleh Allah) Sambungan Sumber: Hari/Tgl: untuk berhenti di suatu tempat." Unta itu kemudian berhenti di tanah lapang milik dua anak yatim dari Bani Najjar, di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari. Di tempat anak yatim inilah Nabi tinggal dan tanah ini kemudian dibeli lalu di atasnya dibangun Masjid Nabawi. Ketika anak-anak Abu Ayyub keluar rumah dengan rasa gembira karena bertetangga dengan Rasulullah, Rasul berkata: "Apakah kalian mencintaiku?" Mereka menjawab, "Ya." Nabi lalu bersabda, "Allah mengajarkan agar hatiku mencintai kalian." Nabi meletakkan dasar pembangunan masyarakat Madinah dengan visi yang jelas, yaitu menjadikan kota ini sebagai persemaian peradaban. Karena itu, Nabi SAW kemudian merubah Yatsrib menjadi al-Madinah al-Munawwarah (kota berperadaban yang tercerahkan). Nabi SAW memutuskan tinggal di tempat unta beliau berhenti. Kedua anak yatim di bawah asuhan As' ad bin Zurarah itu sesungguhnya pernah diundang/ditemui Nabi, dan keduanya sudah menyatakan bahwa tanahnya itu dihibahkan kepada Nabi. Nabi menolak, lalu membelinya dengan 10 dinar. Hal ini mengandung pelajaran bahwa Nabi tidak ingin bersikap "aji mumpung", melainkan justru memberdayakan dan memberikan hak-hak yatim dengan membeli tanahnya sebagai basis dakwah, politik, dan jihad Islam. Spirit hijrah juga mengajarkan kepada kita semua bahwa masjid tidak hanya tempat shalat dan ibadah ritual lainnya, tetapi juga harus difungs1kan sebagai pusat pendidikan, pengaderan, pengembangan komunitas sosial (community development), dan sebagainya. Selamat tahun baru Hijriyah 1435 H. Semoga kita semua mampu melakukan perubahan mental spiritual ke arah kehidupan yang lebih beradab dan berperadaban. • Hlm/Kol: