IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian

advertisement
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan,
Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang
sudah memanfaatkan Sistem Resi Gudang dan para petani yang belum
memanfaatkan sitem tersebut yang tergabung dalam Gapoktan Jayatani.
Pemilihan lokasi ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut dekat
dengan letak Gudang Resi Gudang yang ada di Indramayu. Penelitian lapang
dilakukan selama tiga bulan, dimulai pada bulan April 2011 sampai bulan Juli
2011 untuk pengumpulan data. Karena pada saat tersebut di wilayah Desa
Mangunjaya dalam musim panen dan menunggu hasil penjualan gabah yang ada
di gudang SRG.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan sebagai sumber data dan informasi adalah
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari pengamatan langsung ke
lapangan, yaitu hasil wawancara dengan petani responden yang belum dan
sudah memanfaatkan SRG dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuisioner).
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan pendukung data primer yang diperoleh dari
instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, PT.
Pertani selaku pengelola gudang, dan instansi-instansi terkait lainnya. Data
sekunder juga diperoleh melalui beberapa literatur berupa data
pemanfaatan SRG yang pernah dilakukan berkaitan dengan kegiatan
penelitian.
3
9
4.3.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara melalui
pengisian kuisioner yang pertanyaanya disampaikan kepada petani responden.
Penentuan petani responden dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu
pengambilan contoh secara acak (stratified sampling) untuk petani yang belum
memanfaatkan SRG dan
metode teknik sensus untuk petani yang sudah
memanfaatkannya.
Pengambilan petani responden didasarkan pada petani yang tergabung
didalam suatu gabungan kelompok tani. Jumlah responden yang diambil sebanyak
33 orang petani responden yang terdiri dari 29 petani yang belum memanfaatkan
SRG dan empat orang petani responden yang sudah memanfaatkan SRG. Jumlah
responden untuk petani yang belum memanfaatkan SRG diambil berdasarkan
kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Jaya Tani yang menanam padi.
Kemudian setelah dibagi menjadi lima kelompok tani, untuk menentukan contoh
di tiap kelompok tani dilakukan dengan cara acak dan didapat 29 orang petani
responden. Sementara itu pemilihan petani yang telah memanfaatkan SRG
sebanyak empat petani karena dalam Gapoktan tersebut hanya empat petani
tersebut saja yang memanfaatkan SRG dengan menggunakan metode teknik
sensus.
4.4.
Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif,
kemudian dilalanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. Analisis kualitatif
dilakukan bertujuan untuk menganalisis keragaan usahatani gabah di Desa
Cipancuh sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menganalisis pendapatan
usahatani yang sudah memanfaatkan Sistem Resi Gudang dan yang belum
memanfaatkanya berdasarkan penerimaaan dan biaya usahatani yang dikeluarkan,
sedangkan R/C rasio digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani.
Penerimaan total usahatani (total farm revenue) merupakan nilai produk
dari usahatani yaitu harga produk dikalikan dengan total produksi periode
tertentu. Total biaya atau pengeluaran adalah semua nilai faktor produksi yang
dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode tertentu.
Pendapatan total usahatani merupakan selisih antara penerimaan total dengan
4
0
pengeluaran total. Rumus penerimaan, total biaya dan pendapatan adalah
(Soekartawi, 1986) :
TR
TC
ʌDWDVELD\DWXQDL
ʌDWDVELD\DWRWDO
=
=
=
=
PxQ
biaya tunai + biaya diperhitungkan
TR - biaya tunai
TR ± TC
Keterangan :
TR
TC
P
Q
ʌ
: total penerimaan usahatani yang dijual dalam bentuk gabah (Rp)
: total biaya usahatani (Rp)
: harga output (Rp/Kg)
: jumlah output (Kg)
: pendapatan atau keuntungan (Rp)
Pendapatan dianalisis berdasarkan biaya tunai dan biaya tidak tunai atau
biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar
likuiditas tunai yang dibutuhkan petani untuk menjalankan kegiatan usahataninya.
Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan
kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
Salah satu ukuran efisiensi penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan
(revenue cost ratio) adalah analisis R/C. Analisis R/C rasio dalam usahatani
menunjukkan perbandingan antara nilai output terhadap nilai inputnya yang
bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari usahatani yang dilaksanakan. Selain
itu R/C rasio juga merupakan perbandingan antara penerimaan dengan
pengeluaran usahatani. Rasio R/C yang dihitung dalam analisis ini terdiri dari R/C
atas biaya tunai dan R/C atas biaya total. Rasio R/C atas biaya tunai dihitung
dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya tunai dalam satu
periode tertentu. Rasio R/C atas biaya total dihitung dengan membandingkan
antara penerimaan total dengan biaya total dalam satu periode tertentu. Rumus
analisis imbangan penerimaan dan biaya usahatani adalah sebagai berikut
(Soekartawi, 1986) :
R/C rasio atas biaya tunai =
TR / biaya tunai
R/C rasio atas biaya total =
TR / TC
4
1
Keterangan :
TR
: total penerimaan usahatani (Rp)
TC
: total biaya usahatani (Rp)
Secara teoritis R/C menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang
dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai R/C. Suatu usaha dapat
dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan apabila nilai R/C rasio
lebih besar dari satu (R/C > 1), makin tinggi nilai R/C menunjukkan bahwa
penerimaan yang diperoleh semakin besar. Namun apabila nilai R/C lebih kecil
dari satu (R/C < 1), usaha ini tidak mendatangkan keuntungan sehingga tidak
layak untuk diusahakan (Soekartawi, 1986).
Tabel 5. Contoh Perhitungan Pendapatan Usahatani dan R/C Rasio per Hektar per
Tahun Tanaman Tahunan
No
A
B
1
2
3
4
5
C
1
2
3
D
E
F
G
H
Keterangan
Jumlah
Harga per
Satuan (Rp)
Total
(Rp)
Penerimaan
Biaya tunai
Bibit
Pupuk
Obat-obatan
Tenaga kerja luar keluarga
Irigasi
Total biaya tunai
Biaya yang diperhitungkan
Penyusutan
Sewa lahan
Tenaga kerja keluarga
Total biaya yang diperhitungkan
Total biaya (B+C)
Pendapatan atas biaya tunai (A-B)
Pendapatan atas biaya total (A-D)
R/C atas biaya tunai (A/B)
R/C atas biaya total (A/D)
4
2
Download