 
                                1 MATRIKS DAN OPERASINYA Nurdinintya Athari (NDT) MATRIKS DAN OPERASINYA Sub Pokok Bahasan • Matriks dan Jenisnya • Operasi Matriks • Operasi Baris Elementer • Matriks Invers (Balikan) Beberapa Aplikasi Matriks  Representasi image (citra)  Chanel/Frequency assignment  Operation Research  dan lain-lain 1. PENGERTIAN MATRIKS Definisi Sebuah matriks adalah sebuah susunan bilangan berbentuk persegi panjang . Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut disebut entri dari matriks. Entri di baris i dan kolom j dinotasikan dengan aij Ukuran dari matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan kolom yang terkandung didalamnya. Secara umum, matriks m x n ditulis  a11 a  21    am1 a12  a1n  a22  a2 n       am 2  amn  Notasi Matriks  a11   a21 A   a  m1 a12 a22  am 2  a1n    a2 n       amn  Baris pertama Unsur / entri /elemen ke-mn (baris m kolom n) Kolom kedua Matriks A berukuran (Ordo) m x n Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama. A dan B dikatakan sama (notasi A = B) jika aij = bij untuk setiap i dan j Jenis-jenis Matriks • Matriks persegi panjang  Sebuah matriks dengan ukuran horizontal dan vertikal tidak sama( yakni matriks mxn dengan m≠n). Example :  0 8 1 3   B  1 7 9 8 7 9 7 0   Matriks bujur sangkar (persegi)  Matriks yang jumlah baris kolomnya adalah sama (n x n) Contoh : Ordo 2 Ordo 3 1 3  A  2 4   1 2 5  B  2 1 4 3 3 3 Unsur diagonal dan jumlah Matriks segitiga Ada dua jenis, yaitu matriks segitiga atas dan bawah. • Matriks segitiga atas  Matriks yang semua unsur dibawah unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol. Contoh:  5 E   0  0 9 1 0 3  7  8  • Matriks segitiga bawah  Matriks yang semua unsur diatas unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol. Contoh:  2 F   5  3 0 1 0 0  0  2  Matriks Diagonal  Matriks bujur sangkar dimana setiap unsur yang bukan merupakan unsur diagonal adalah nol.  3 D   0  0 0 2 0 0  0  1  Matriks satuan (Identitas)  Matriks diagonal dimana setiap unsur diagonalnya adalah satu.  1 I   0  0 0 1 0 0  0  1  Matriks Nol  Matriks yang seluruh elemennya adalah nol. 0 0  0 0 0  0 0 0 0 0 0 0 0     OPERASI MATRIKS  Penjumlahan/pengurangan matrix  Perkalian skalar  Perkalian matriks  Transpos Matriks  Trace Matriks  Operasi Baris Elementer • Transpos Matriks Matriks transpos diperoleh dengan menukar baris matriks menjadi kolom seletak, atau sebaliknya. Notasi At (hasil transpos matriks A) Contoh :  2  A 3  -1  1   -2  0  Jika matriks A = matriks Simetri. Contoh : 2 A   1 2 3 maka A    1 -2 t -1 0    At maka matriks A dinamakan 1  3 2. Operasi Matriks Beberapa Operasi Matriks yang perlu diketahui : 1. Penjumlahan Matriks 2. Perkalian Matriks 3. • Perkalian skalar dengan matriks • Perkalian matriks dengan matriks Operasi Baris Elementer (OBE) • Penjumlahan Matriks Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan Contoh a.  a  c  b.  1  3  b  e +   d  g f  h   ae b f    c  g d  h   2 +  5  7 4   6  8   6 8    12 10   Perkalian Matriks • Perkalian Skalar dengan Matriks Contoh :  p q k  r s   = k p k q  k r k s   • Perkalian Matriks dengan Matriks Misalkan A berordo p x q dan B berordo m x n Syarat : A X B  haruslah q = m hasil perkalian AB berordo p x n B X A  haruslah n = p hasil perkalian BA berordo m x q Contoh : Diketahui p s a b c  A   d e f  2x3 dan  B   q  r  t  u  3 x 2 Maka hasil kali A dan B adalah :  p s  a b c    ap+bq+cr   q t    AB    d e f 2 x 3  r u   dp+eq+fr  3x2 Misalkan A, B, C adalah matriks berukuran sama dan ,  merupakan unsur bilangan Riil, Maka operasi matriks memenuhi sifat berikut : 1. A + B = B + A 2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C 3.  ( A + B ) = A + B 4. ( +  ) ( A ) = A + A as+bt+cu   ds+et+fu 2x2  Contoh : Diketahui matriks :  2  A 3  -1  Tentukan a. A At b. At A 1   -2  0  Jawab : maka  2  t AA   3  -1   2 3 A    1 -2 t 1 -2 0   2 3     1 -2  -1   0  -1   0   5 4 -2      4 13 -3  -2 -3 1    sedangkan  2  2 3 -1   t   3 A A    1 -2 0    -1 1    14 -4  -2    0  -4 5 • Operasi Baris Elementer (OBE) Operasi baris elementer meliputi : 1. Pertukaran Baris 2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol 3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain. Contoh : OBE 1  -3 A   1  0 -2 2 2  1 -1  3  b1  b2 ~  - 3  4   0 2 -2 2 Baris pertama (b1) ditukar dengan baris ke-2 (b2) 3  - 1  4  OBE ke-2  4 A   0  2 -4 0 2 -1 1 1  1 -1 -4   7  ¼ b ~  0 2 1  2 - 1 3  0 1 1 -1  7  3  Perkalian Baris pertama (b1) dengan bilangan ¼ OBE ke-3  1 -1 A   0 2  2 - 1 0 1 1  1 -1 -1   7   2b1  b3 ~  0 2  0 1 3  0 1 1 Perkalian (–2) dengan b1 lalu tambahkan pada baris ke-3 (b3) -1 7 5     • Beberapa definisi yang perlu diketahui : 1  1 1 3   B  0 0 3 1  0 0 0 0 • Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol. • Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing. • Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama. • Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah nol. Sifat matriks hasil OBE : 1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama). 2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan. 3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris paling bawah. 4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol. Matriks dinamakan esilon baris jika (Proses Eliminasi Gauss) dipenuhi sifat 1, 2, dan 3 Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat (Proses Eliminasi Gauss-Jordan) Contoh : Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari  1 -1  A 0 2  2 -1  Jawab : A ~ ~ 0 1 1 -1   7 3   1   2b1  b3  0  0  -1 2 0 1 1 1  1   0  0  -1 0 1 2 1 1 b2  b3 -1   7 5  -1   5  7  A~ -1 0 1 1 0 -1 -1   5  -3   1 -1   b3 ~  0 1  0 0  0 1 1 -1   5 3   2b2  b3  1   0  0   1   b3  b2 ~  0  0  -1 0 1 0 0 1  1  b2  b1  0  0  0 1 0 0 0 1 -1   2 3  1   2  3  Perhatikan  1   0  0  hasil OBE tadi : 0 0 1   1 0 2 0 1 3  Setiap baris mempunyai satu utama. Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom (kolom 4 tidak mempunyai satu utama) Invers Matriks Misalkan A adalah matriks bujur sangkar. B dinamakan invers dari A jika dipenuhi A B = I dan B A = I Sebaliknya, A juga dinamakan invers dari B. Notasi A = B-1 Cara menentukan invers suatu matriks A adalah A | I  OBE ~ I | A  1 Jika OBE dari A tidak dapat menghasilkan matriks identitas, maka A dikatakan tidak memiliki invers. Contoh :  3  Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari : A   1 2  1  1 0  2  2 1    Jawab :  3 2  1 1 0 0   1 0 0 1 0  b1↔b2  1   2  2 1 0 0 1 ~   -3b1+b2 2b1+b3  1 1 0 0 1 0   2  1 1 0 0  3   2  2 1 0 0 1   1 1 0 0 1 0   0 -1 -1 -3 1 0   0 0 1 0 2 1   1 1 0 0 1 0    0 1 1 -1 3 0  0 0 1 0 2 1   1 1 0 0 1 0   -b3+ b2  0 1 0 -1 1 -1 0 0 1 0 2 1   1 1 0 0 1 0  -b2   0  1  1 1  3 0 0 0 1 0 2 1   1 0 0 1  -b2+ b1  0 1 0  1 0 0 1 0   1  1 Jadi Invers Matriks A adalah A    1  0  0 1   1  1 2 1  1  1  1 2 1  0 • Perhatikan bahwa : 2  1  3   A 1 1 0  2  2 1    maka A A1 dan  1 0 1   1 A    1 1  1  0 2 1    3 2 1 1 0 1       1 1 0  1 1 1  2 2 1  0 2 1     1 0 0     0 1 0 0 0 1   Berikut ini adalah sifat-sifat matriks invers : i. (A-1)-1 = A ii. Jika A, B dapat dibalik atau memiliki invers maka (A . B)-1 = B-1 . A-1 iii. Misal k  Riil maka (kA)-1 iv. Akibat dari (ii) maka (An)-1 1 1 = A k = (A-1)n Latihan Diketahui  3 0 A   1 2  1 1  4  1 B  0 2   1 4 2 C  3 1 5   Tentukan (untuk no 1 – 5) matriks hasil operasi berikut ini : 1. AB 2. 3CA 3. (AB)C 4. (4B)C + 2C Untuk Soal no. 5 – 7, Diketahui : 2 1 0   D1 2 1  0 1 2    3  2 0   E  0 1 0 dan   4 4 1   5. Tentukan : D + E2 (dimana E2 = EE) 6. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A, B, C, D, dan E 7. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)