BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Humas Humas biasa

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Humas
Humas biasa disebut sebagai bentuk komunikasi yang terselenggara antara
perusahaan yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengan
humas.

Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suau organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pegertian. (Frank Jefkins.1995.9)

Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat,
menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap suatu individu atau orang/ perusahaan. (Soleh Soemirat
dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)

Rachmadi menyebutkan Public Relations adalah salah satu bidang ilmu
komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu
organisasi/ perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)

Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai
tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan
waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.(Effendy,
1999: 14)
Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relation (IPR), yakni
sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November
1987.

Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dengan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya‖. (M. Linggar Anggoro, 2000:2)
Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City,
Agustus 1978, ditetapkan definisi humas sebagai berikut.

Humas adalah seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis
berbagai kecenderungan, mempredisikan setiap kemungkinan konsekuensi
dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada
pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program
tindakan terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau
kepentingan khalayaknya. (M. Linggar Anggoro, 2005:2)
Dengan berbagai definisi/pengertian tentang humas maka dapat di tarik
kesimpulan bahwa humas pada prinsipnya adalah proses komunikasi yang
dimaksudkan untuk mencapai saling pengertian baik terhadap publik internalnya
maupun publik eksternalnya.
B. Fungsi-fungsi Humas
Setiap kegiatan humas terdapat tahap rencana, menjaga, dan mengatasi
konflik. Semua itu terangkum dalam fungsi-fungsi humas.

Humas memiliki fungsi memberikan penerangan kepada publik,
melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku
publik, serta upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga
sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya. (Kiat dan
Strategi Kampanye Public Relations. 2005;13)

Setiap fungsi dan tugas humas adalah menyelenggarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau
kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh
publik. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. 2005;14)

Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus
(special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk memengaruhi opini publik. (Kiat dan
Strategi Kampanye Public Relations.2005;18)

Menurut Rosady Ruslan menciptakan berita dilakukan melalui press
release, news letter, dan bulletin, dan hal lain yang mengacu pada teknis
penulisan 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why, dan How) dengan
sistematika penulisan "piramida terbalik", yang paling penting menjadi
lead dan intro yang kurang penting diletakkan di tengah batang berita.
(Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.2005;232)
C. Komunikasi Humas
Berkomunikasi adalah kegiatan yang harus dilatih secara terus-mererus. Sebab
PR merupakan sumber informasi untuk internal dan eksternal perusahaan melalui
komunikasi.

Sedangkan pengertian Komunikasi dalam Public Relations adalah proses
dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga,
dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara
selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. (Colin
Coulson-Thomas. 2002;3)
Berkomunikasi mempunyai teknik tersendiri, tidak bisa sembarangan seorang
PR menyampaikan informasi kepada public internal dan public eksternal karena
akan mempengaruhi kondisi perusahaan.

Suatu perbedaan akan nampak jelas dalam membicarakan komunikasi
satu arah dan dua arah. Komunikasi satu arah lebih cepat dibanding
komunikasi dua arah, tapi komunikasi satu arah terkadang kurang
akurat. Para penerima komunikasi dua arah cenderung memiliki
kepercayaan yang lebih besar terhadap nilai informasi yang diterima
dan relevansinya dengan kebutuhan mereka. Pengiriman komunikasi,
dengan dua arah dapat segera menerima umpan balik. Dan ini sangat
bernilai. (Colin Coulson-Thomas. 2002;14)
Proses penyampaian informasi pada umumnya berlangsung melalui suatu
media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang
dapat dimengerti atau dalam lambang yang sama.

Dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi
adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan-pesan
(messages) demi tercapainya tujuan, dan pengetian bersama dengan
public sebagai khalayak sasarannya.(Rosady Ruslan.1998;79)
Peranan praktisi Humas mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai
aspek-aspek komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi,
yaitu:

Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai
sumber atau menyampaikan pesan-pesannya.

Message,
suatu
gagasan,
dan
ide
berupa
pesan,
informasi,
pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan dan
emosi lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada
perorangan atau kelompok tertentu (komunikasi).

Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada
khalayaknya.

Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesanpesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative
menyangkut tanggapan, persepsi, danopini dari hasil komunikasi
tersebut.(Rosady Ruslan.1998:79)
D. Penulisan Humas
Penulisan Humas (Public Relations Writing) adalah keterampilan menulis
(writing skill) khas Humas/PR dalam menghasilkan naskah-naskah yang
diperlukan
untuk
kepentingan
pencitraan
positif
dan
popularitas
perusahaan/organisasi. Tipe-tipe penulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi
dua bagian:
Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release
(siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
Berkaitan
dengan
media
promosi,
informasi,
dan
komunikasi
perusahaan/organisasi seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house
magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company
profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.
Untuk menghasilkan naskah yang baik (good writing), Humas/PR harus memiliki
keterampilan jurnalistik layaknya wartawan, seperti pemahaman tentang nilai
berita (news values), bahasa jurnalistik (language of mass communications), kode
etik jurnalistik, dan sebagainya.
Untuk kepentingan publikasi yang luas, Humas/PR membutuhkan peran media.
Karena itu, diperlukan sebuah hubungan yang baik dengan kalangan pers/media
massa (Press/Media Relations). Agar hubungan itu tercipta dengan baik, Humas
perlu mengenali dunia pers dengan baik pula, seperti karakteristik wartawan,
format media, cara kerja wartawan/media, dan sebagainya.
Siaran Pers
Siaran Pers (Press Release, biasa disebut rilis saja) adalah naskah berita (data
atau informasi tentang sebuah kegiatan –pra ataupun pasca) yang disampaikan
kepada wartawan atau kantor redaksi media untuk dipublikasikan di media
tersebut. Dengan demikian, menulis siaran pers pada dasarnya sama dengan
menulis berita seperti dilakukan para wartawan. Oleh karenanya, karakteristik dan
struktur penulisan siaran pers sama dengan menulis berita.
Karakteristik siaran pers adalah memiliki ―nilai berita‖ (news values), yakni
aktual, faktual, penting, dan menarik. Struktur penulisannya pun sama dengan
dengan penulisan berita, yakni terdiri dari head (Judul), dateline (baris tanggal),
lead (teras berita), dan news body (tubuh atau isi berita). Berita sendiri artinya
adalah laporan peristiwa atau peristiwa yang dilaporkan oleh media massa.
Kiat menulis siaran pers:
-
Tulis dengan gaya penulisan berita.
-
Jangan terlalu panjang – cukup satu lembar.
-
Langsung ke masalahnya dengan segera.
-
Penuhi unsur berita 5W+1H.
-
Berikan lebih dari satu nomor kontak –nomor telpon kantor, kontak
pribadi, HP, e-mail, dan fax.
-
Jika memungkinkan, buatlah usulan mengenai orang-orang yang dapat
diwawancara.
-
Cek/konfirmasi siaran pers yang sudah dikirimkan melaui fax, surat, atau
e-mail.
-
Jika perlu, seratakan ilustrasi foto, tabel, atau grafik atau bahan pendukung
lainnya –makalah, naskah pidato, susunan acara, dsb.
-
Tuliskan pada kertas berkop-surat sehingga benar-benar resmi.
-
Tandatangani oleh pejabat paling berwenang, misalnya manajer humas,
ketua panitia, dan/atau ketua lembaga/perusahaan.
-
Jika bersifat individu, misalnya artis, pakar, pejabat, ataupun warga biasa,
sertakan fotokopi identitas.
Surat Pembaca
Surat Pembaca (letter to the editor) mirip siaran pers, terutama dalam hal
teknis penulisan dan pengiriman. Yang membedakan adalah dalam hal isi dan
tujuannya. Isi dan tujuan surat pembaca biasanya merupakan tanggapan,
sanggahan, klarifikasi, atau penggunaan Hak Jawab dan Hak Koreksi atas
informasi yang dinilai salah dan merugikan.
Surat pembaca berupa tanggapan, biasanya diawali dengan mengutip berita atau
surat pembaca yang sebelumnya sudah dimuat, sehingga pembaca dapat
mengetahui latar belakang masalah yang diklarifikasi.
Advertorial (adv)
Advertorial = advertising dan editorial. Gabungan antara promosi dan opini
atau pemberitaan tentang hal yang dipromosikan –produk, jasa, perusahaan,
organisasi, aktivitas, atau program pemerintah. Bentuk tulisannya bisa berupa
berita, feature, atau artikel. Advertorial sering disebut iklan dalam bentuk
pemberitaan atau tulisan panjang.
Jenis advertorial a.l. adv produk, adv jasa, adv perusahaan, dan adv pemerintahan.
Sifatnya bisa informatif, eksplanatif, interpretatif, persuasif, argumentatif, dan
eksploratif.
Brosur
Brosur (Brochure) adalah selebaran cetakan satu halaman kertas yang terlipat
dua atau lebih, berisi keterangan, informasi, atau gambaran tentang sebuah
perusahaan, instansi, produk, atau jasa, atau bisa juga berisi sebuah ide dan
kegiatan.
Jenis selebaran promosi sejenis brosur adalah booklet, yakni buku kecil tanpa
jilid/cover berisi informasi dan gambar tentang suatu produk atau jasa. Bisa juga
terdiri dari beberapa lembar kertas sehingga menyerupai buku. Penyebarannya
sama dengan brosur, yakni dibagi-bagikan langsung kepada publik.
Sarana promosi mirip brosur adalah flyer, pamflet, leaflet, atau poser, yakni
lembaran utuh tanpa lipatan/tidak terlipat. Pamflet (ukuran satu halaman kertas
print), leaflet (ukuran kertas kecil), dan poster (―surat tempelan‖, ukuran kertas
besar) disebarkan dengan cara ditempel. Flyer biasanya digantung.
Ada juga yang disebut folder. Bentuknya mirip map, namun berisi banyak
informasi dan bagian dalamnya terdapat kantung untuk menyimpan aneka berkas
seperti surat, brosur, leaflet, kartu nama, dan sebagainya. Folder dapat berfungsi
sebagai tempat penyimpan berkas informasi atau promosi.
Press Conference/Media Kit
Konferensi Pers (Press Conference) – undang media untuk menyampaikan
informasi, dilakukan tidak rutin, insidental sesuai acara yang digelar, baik
sebelum maupun sesudah kegiatan.
Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat
dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers,
susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap
tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—
dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.
Naskah Pidato
Naskah pidato (speech script) biasanya dilakukan penulis khusus yang disebut
scriptwriter. Namun, ada punya petugas humas yang ditugaskan menulisnya.
Naskah pidato terdiri dari bagian pembukaan, isi, dan penutup. Ditulis dengan
gaya bahasa tutur (spoken words) atau gaya bahasa percakapan (conversational
language) karena naskah itu untuk diucapkan, dibacakan, atau disuarakan.
Newsletter
Newsletter secara harfiyah artinya ―laporan berkala‖ atau ―surat berita‖.
Merupakan media informasi dan komunikasi internal sebuah lembaga, biasanya
terdiri dari dua hingga delapan lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover seperti
majalah atau buku. Isinya bervariasi mirip majalah, misalnya agenda dan berita
kegiatan, artikel, feature, gambar, dsb.
Inhouse Magazine
Inhouse Magazine/Company Magazines adalah majalah internal sebuah
lembaga/perusahaan. Desain atau tampilan dan rubrikasinya seperti majalah
umum/komersil, namun isinya tentang informasi seputar ―dapur‖ lembaga.
Mengelola Inhouse Magazine, juga Newsletter, sama dengan proses manajemen
media massa pada umumnya, yakni melalui proses redaksional dan membutuhkan
keterampilan meliput dan menulis berita layaknya wartawan.
Proses redaksional dimaksud adalah tahapan perencanaan (planing) –penentuan
visi, misi, logo, moto, rubrikasi, editorial policy, dan style book; pengorganisasian
(organizing) –penetapan susunan organisasi redaksi (pemred hingga reporter dan
layouter); pelaksanaan (acting) –aktivitas jurnalistik seperti perencanaan liputan
(rencana isi), peliputan, penulisan, editing, dan desain grafis, dan pengawasan
(controling) –pengawasan dan evaluasi proses dan hasil kerja yang sudah
dilaksanakan.
E. Media Humas
Media
Humas
(PR
Media)
adalah segala
bentuk
media
(sarana/saluran/channel) yang digunakan oleh seorang praktisi humas dalam
pekerjaannya dengan tujuan mempublikasikan secara luas dengan tujuan agar
produk atau jasa yang humas pasarkan lebih dikenal oleh masyarakat.
Media humas lebih bersifat kepada publikasi dan komunikasi. Media komunikasi
yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers
(cetak atau elektronik) yang dikenal dengan media relations (hubungan media)
atau press relations (hubungan pers).
1. Tujuan Media Humas
a) Sarana promosi & media pemasaran
b) Komunikasi berkesinambungan
c) Tingkatkan kepercayaan publik
d) Tingkatkan citra perusahaan/organisasi
2. Jenis Media Humas
Menyadari potensi yang dimiliki oleh media massa dalam menyebarkan
iinformasi dan berita, maka diperlukan pemikiran tentang pemilihan media dan
informasi, sehingga segala kegiatan promosi yang dilakukan oleh Humas benarbenar dapat dipubliasikan secara efektif efektif dan efisien.
Berikut jenis media yang seri digunakan oleh praktisi humas :
a) Media Cetak (jurnal inhouse, surat kabar, majalah, dll)
b) Online Media (website, blog, media sosial, email, dll)
c) Broadcasting Media (radio, televisi, dll)
d) Special Event (seminar, workshops, dll)
e) Outdoor Media - Media Luar Ruang (spanduk, papan reklame, poster, dll
3. Pemilihan Media
Seperti yang telah diketahui di atas bahwasanya segala kegiatan yang
dilakukan oleh humas agar dapat tercover dengan baik, maka diperlukan
pemilihan media yang tepat, efektif dan efisien.
Berikut pemilihan media promosi berdasarkan kelebihannya.
a) Radio : Pada media radio, penyampaian gagasan yang sederhana dan
mudah dimengerti merupakan salah satu andalannya, setelah itu segala
macam koreksi dapat dilakukan secara langsung, mempunyai segmen
pendengar tersendiri.
b) Televisi : Jangkauan dari televisi dapat diterima oleh masyarakat luas,
sifatnya yang audio visual lebih menarik.
c) Surat kabar : Menjangkau semua lapisan masyarakat dan biayanya murah
d) Media Online : Hampir semua perusahaan saat ini sudah mengakrapkan
diri dengan media online sifatnya yang trending, terutama media sosial &
blog, menjangkau seluruh lapisan masyarakat bahkan menjangkau seluruh
dunia
(internasional),
dapat
diakses
kapan
dan
dimana
saja,
terdokumentasi dan tidak banyak membutuhkan biaya bahkan gratis.
F. Media Internal
Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan
tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way communication
(komunikasi dua arah atau timbal balik).Komunikasi yang berlangsung antara top
manajemen dengan karyawannya atau perusahaan dengan publiknya tidak hanya
terjadi secara tatap muka. Agar lebih efesien dalam penyebaran informasi dan
pembentukan citra dan opini publik, publik relations memerlukan media
komunikasi.
Media adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Media adalah bagian terpenting dari
upaya perusahaan untuk membangun hubungan dan loyalitas dengan mitra
internal maupun eksternal perusahaan khususnya dengan dengan pers atau
wartawan (Hafied Canggara 2000;131)
1. Pengertian Media Internal
Public relation di dalam tugasnya yaitu untuk menyampaikan suatu informasi
memerlukan berbagai media sebagai jalan penghubung. Berkomunikasi dengan
publik, sesuatu badan memerlukan media yang efektif dan komunikator yang
capable. Bagaimana hasil usaha menghubungi dan mempengaruhi publik
tergantung pula pada kecakapan komunikator.
Media internal merupakan salah satu media bentuk kegiatan Public Relation,
sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan/ lembaga
itu sendiri. Jadi media internal adalah suatu berita mengenai kegiatan suatu
perusahaan dan biasanya diberitakan untuk khalayak internal atau tertentu yang
diterbitkan secara teratur.
Menurut Frank Jefkins dalam Ardianto, Media Internal adalah salah satu
bentuk media komunikasi Public Relation yang diterbitkan khusus untuk kalangan
terbatas atau tertentu. (2004 : 21)
Di
dalam
buku
Dasar-Dasar
Public
Relation,
Oemi
abdurahman
mengemukakan bahwa media yang dapat digunakan komunikator diantaranya ada
yang dapat dimasukkan kedalam :
1. The printed Word (kata-kata tercetak) dan,
2. The Spoken Word (kata-kata lisan)
Kata-kata tercetak ini meliputi majalah internal, majalah eksternal, dan
majalah kombinasi internal dan eksternal. Penerbitan majalah-majalah ini
diperuntukan bagi para pegawai dan keluarganya (internal publik), publik
keseluruhan, yaitu orang-orang yang menaruh minat dan mempunyai kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan instansi yang bersangkutan, untuk publik
khusus (orang-orang terkemuka di masyarakat dan pimpinan-pimpinan instansi).
Mengenai isi majalah harus sesuai dengan kepentingan dan kesenangan para
pembaca, harus berdasarkan apa yang patut diketahui oleh para pembaca.
Misalnya berita-berita tentang badan yang bersangkutan, apa tujuannya, dan lainlain. Agar majalah itu dapat dirasakan manfaatnya dan bernilai, dalam
pelaksanaannya diperlukan keakhlian, sebab isi dari majalah itu dapat menentukan
karakter dan impactnya. (1995 : 99)
Terkait dengan beberapa pengertian mengenai media internal maka PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan media internal sebagai berikut :
1. Email (Surat Elektronik)/Milis Broadcast
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan email atau biasa
disebut milis broadcast sebagai media untuk berkomunikasi dan
memberikan informasi kepada para karyawan, baik yang berada di
daerah operasi yang sama ataupun daerah operasi yang berbeda. Milis
broadcast berbentuk release berita dengan menggunakan rumus
5W+1H dan disertai dokumentasi dalam bentuk foto yang memuat
kegiatan yang sedang dilakukan atau berlangsung di daerah operasi
masing-masing. Sifat milis broadcast sendiri lebih cepat/uptodate
dalam memberikan informasi di banding media internal lain seperti
Tabloid internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Tabloid Internal
Tabloid internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bernama
KONTAK (Komunikasi Antar Karyawan), tabloid kontak terbit setiap
bulan dan memuat segala kegiatan dan profile karyawan berprestasi
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dari 9 Daerah Operasi di seluruh
Indonesia. Sifat dari Tabloid KONTAK ini adalah sebagai media
informasi bagi internal perusahaan dan wadah untuk para karyawan
yang ingin berkarya dalam bentuk tulisan ilmiah ataupun artikel.
Selain berbentuk cetak, tabloid KONTAK juga dapat di baca secara
online atau biasa di sebut e-kontak yang dapat diakses melalui website
yang telah disediakan dan hanya dapat di akses oleh karyawan PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) saja.
2. Bentuk-Bentuk Media Internal
Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat, menyebutkan terdapat lima bentuk
utama dari media internal yaitu :
1. The Sales Bulletin : Sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular
antara seorang sales manager dengan salesman-nya di lapangan.
2. The Newsletter : berisi pokok-pokok berita yang diperuntukan bagi
pembaca yang sibuk.
3. The Magazine : berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar,
foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan.
4. The tabloid Newspaper : mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan
pokok-pokok beita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi.
Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan atau setiap dua bulan sekali.
5. The Wall Newspaper : Bentuk media komunikasi staf/karyawan disatu
lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia di kenal
sebagai surat kabar/majalah dinding. ( 2004 : 23)
Selain itu, menurut Anggoro, ada 4 bentuk media internal yaitu:

majalah : Jurnal internal yang memiliki format majalah, biasanya
berukuran A4. isinya kebanyakan adalah artikel-artikel feature dan
ilustrasi. Jurnal itu dicetak biasa saja atau bisa juga melalui teknik
yang lebih cangggih seperti teknik litografi dan fotografer.

Koran : Isinya terdiri dari artikel-artikel berita yang disisipi dengan
artikel feature dan ilustrasi. Proses pencetakannya biasanya lebih
canggih.

Newsletter : jumlah halamannya sedikit, yakni 2 hingga 8 halaman dan
ukurannya biasanya A4, sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan
singkat dengan atau tanpa gambar

Majalah dinding : Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan
pada dinding. Ini merupakan seuatu medium yang biasa digunakan
untuk keperluan internal maupun eksternal. (2003:213)
Selain itu, menurut Anggoro, selama beberapa tahun terakhir ini telah
bermunculan beberapa bentuk media internal yang baru, yaitu :

Jurnal Audio (berita yang dapat direkam)

Jurnal Video (berita direkam melalui kamera video)

Video perusahaan (jaringan komunikasi televisi)

Koran elektronik (jaringan komunikasi melalui computer) (2003: 219)
Dari berbagai penjelasan di atas, ukuran dan jumlah halaman, jumlah kolom
per halaman, hitam-putih atau warna, bentuk-bentuk huruf atau tipografi, jumlah
ilustrasi, perimbangan antara artikel berita dan tulisan feature merupakan hal-hal
yang harus diperhitungkan dalam penentuan format. Idealnya setiap media
internal harus mirip dengan jurnal komersial pada umumnya agar bisa menarik
minat pembaca secara luas.
3. Fungsi Media Internal
Fungsi dari media internal sebagai media humas atau media internal
perusahaan yaitu media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan dan
pengetahuan.
Menurut Ruslan dalam buku Manajemen Public Relation & Media
Komunikasi, terdapat beberapa fungsi media internal, yaitu :

sebagai media hubungan komunikasi internal atau eksternal, yang
diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian pesanpesan, informasi, dan berita mengenai aktivitas perusahaan, manfaat
produk barang/jasa dan publikasi lainnya yang ditujukan kepada para
konsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis, dan yang lainnya.

Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalnya ucapan
selamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan,
adanya pegawai/karyawan baru, kegiatan olah raga, wisata, keagamaan,
kesehatan hingga berita duka cita dan kegiatan sosial lainnya.

Sebagai sarana media untuk ―pelatihan dan pendidikan‖ dalam bidang tulis
menulis bagi karyawan, swerta staf humas yang berbakat atau berpotensi
sebagai penulis ilmiah popular.

Terdapat nilai tambah (value added) dari departemen humas untuk
menunjukan kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu In
House Journal yang bermutu, kontinu, terbit secara berkala dan teratur,
dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas
berita, layout, isi halaman, susunan redaktur, gambar yang ditata dengan
apik dan lebih menarik, segi cover atau seninya serta tata warna dan
sebagainya. ( 2003 : 180)
Download