1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Besarnya populasi wanita di Indonesia menjadikan banyak produsen
dan perusahaan, memiliki yang minat besar untuk menggarap bisnisnya di
komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah
yang menjadi perhatian dari FIMELA.com yang menjadikan bidang usahanya
untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.
FIMELA.com merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bisnis media online. Perusahaan ini hadir sebagai online media portal khusus
para wanita Indonesia yang modern dan memiliki mobilitas tinggi. Hal ini
sejalan pekembangan era teknologi new media (internet) yang telah menjadi
bagian dari nilai kebutuhan para perempuan Indonesia untuk mengakses
segala bentuk informasi dan interaksi. Namun belum ada media online yang
secara sophisticated memberitakan topik yang dekat dengan wanita seperti
Fashion & Beauty, News & Entertainment, Family & Relationship dan Work
& Lifestyle, seperti layaknya sebuah majalah cetak. Oleh karennya
FIMELA.com hadir di tengah-tengah masyarakat urban, dengan slogan
perusahaan, "There's never not the time for women to be better smarter and
faster”.
1
2
Namun, karena perusahaan ini baru merintis usaha di bidang media
online maka kinerja perusahaan pada awal-awal tahun usahanya sangat
diperhatikan, untuk menunjang kelansungan bisnis media online- nya. Oleh
karenanya untuk mencapat kinerja perusahaan yang baik dibutuhkan kualitas
SDM yang memadai dan tingkat motiviasi kerja yang cukup tinggi pula.
Manajemen dan divisi Public Relations FIMELA.com, sangat
memperhatikan hal tersebut. Oleh karenannya, Public Relations berupaya
untuk mengoptimalkan perannya dalam menjaga hubungan kegiatan internal
yang dilakukan kepada seluruh anggota internal perusahaan. Public relations
FIMELA.com melakukan pembinaan hubungan dengan karyawan, dengan
melakukan berbagai komunikasi melalui kegiatan yang dapat membuat para
karyawan akan merasa memiliki dan juga dihargai sehingga mendorong
karyawan untuk dapat menghasilkan kerja yang optimal.
Hal ini didasari oleh pemahaman praktisi Public
Relations
FIMELA.com yang menganggap bahwa komunikasi merupakan hal yang
paling esensial bagi kehidupan organisasi dan merupakan kegiatan vital
sebagai sarana bagi perusahaan untuk melakukan interaksi komunikasi timbal
balik yang bertujuan dalam menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
baik dan bermanfaat dengan seluruh anggota internal perusahaan.
Oleh karenanya, komunikasi memiliki peran penting bagi suatu
organisasi FIMELA.com. Koordinasi dalam organisasi dapat tercipta dan
mempermudah dalam pencapaian tujuan. Tanpa komunikasi setiap individu
3
tidak dapat mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan mereka kepada yang
lain karena setiap tindakan komunikasi mempengaruhi organisasi. Dengan
perkataan lain, bahwa setiap individu dalam organisasi perlu berhubungan dan
berkomunikasi secara harmonis, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efesien melalui kerja sama yang erat dan hubungan
yang harmonis.
Terkait dengan hal tersebut maka komunikasi dalam sebuah organisasi
FIMELA.com adalah bagian dari seluruh organisasi. Tanggung jawab untuk
komunikasi semakin dilihat sebagai bagian dari peran setiap karyawan. Hal
ini menekankan pada bentuk komunikasi internal yang sangat penting untuk
menjalin
hubungan
antara
atasan
dengan
bawahan.
Maksudnya,
komunikasi internal dapat dijadikan himpunan kegiatan yang terlibat dalam
mengelola semua komunikasi organisasi yang bertujuan untuk menciptakan
titik awal menguntungkan bagi perusahaan. Sehingga komunikasi dalam
FIMELA.com merupakan aspek penting yang mengacu pada komunikasi
internal.
Menurut Lawrence D. Brennan seperti yang dikutip oleh (Effendy,
2005:122), mendefinisikan komunikasi internal sebagai, “Petukaran gagasan
diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau
jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan
pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical di dalam perusahaan atau
jawatan
yang
menyebabkan
pekerjaan
berlangsung
(operasi
dan
management).” Sedangkan menurut Neni Yulianita, “Komunikasi internal
4
yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang berada dalam suatu
perusahaan.” (Yulianita, 2005:91). Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi internal merupakan proses pertukaran gagasan
antara paraanggota yang terjadi di dalam perusahaan yang menyebabkan
pekerjaan berlangsung.
Terkait dengan bentuk komunikasi internal yang telah diuraikan di atas,
bentuk transformasi komunikasi internal dalam organisasi, yaitu:
1. Alur komunikasi vertikal dari atas ke bawah (downward
communication).
Downward Communication adalah komunikasi yang dilaksanakan
dari atasan ke bawahan, dalam arti komunikasi ke bawah mengalir
daritingkatan
manajemen puncak
ke
manajemen
menengah
kemudian kemanajemen lebih rendah dan akhirnya sampai pada
karyawan operasional. Fungsi komunikasi dari atas kebawah adalah
untuk :
 Instruksi (Perintah)
Dalam
iklim kerja,
instruksi merupakan
hal
yang
sering
dilakukandalam konteks komunikasi dari atasan kepada bawahan.
Instruksi inidapat dilaksanakan baik secara lisan atau tertulis.
Perintah atau instruksi kerja dapat berupa pemberian pengajaran
sesuatu yang baru atau menyebarluaskan pada para karyawan
bagaimana melakukan suatu tugas khusus.
5
 Briefing (pengarahan)
Briefing adalah memberikan penjelasan-penjelasan secara singkat
atau
pertemuan
untuk
memberikan
penerangan
secara
ringkas.Biasanya briefing digunakan oleh para manajer atau
pimpinan yang mengundang para karyawan atau tokoh-tokoh
karyawan untuk menerima penjelasan-penjelasan tertentu. Pada
prinsipnya pengarahan yang dilakukan adalah pengarahan yang ada
kaitannya demgan pelaksanaan tugas sesuai dengan tujuan
organisasi.
 Pemberian
informasi tentang kebijakan-kebijakan perusahaan
Pemberian informasi yang berorientasi pada informasi yang dimiliki
oleh perusahaan, misalnya: tentang aturan-aturan organisasi, aplikasi
organisasi, prosedur, sejarah organisasi, dan hal- hal lain yang
berkaitan dengan penyebarluasan informasi mengenai kebijakan
perusahaan yang perlu diketahui publiknya.
 Melakukan penilaian
Penilaian dilakukan atas dasar evaluasi atau penilaian supervisor
terhadap pelaksanaan kerja karyawan. Pada tahap selanjutnya,
penilaianini harus dapat di ekspresikan pada seluruh karyawan,
sehingga karyawan pun dapat mengetahui kondisi dirrinya di mata
pimpinan.
6
 Penanaman ideology
Penanaman ideology pimpinan perusahaan terhadap bawahannya
merupakan penanaman ideologi yang sesuai dan telah disepakati
pihak perusahaan.
Hal ini sebagai upaya pimpinan untuk
mencapaikan dan menanamkan dalam diri karyawan, sehingga akan
menumbuhkan Peningkatan semangat kerja, pengabdian, rasa
memiliki atau dukunganterhadap organisasi.
 Pemberian penghargaan
Pemberian penghargaan dapat dilakukan pada peristiwa-peristiwa
penting, misalnya: dalam rangka ulang tahun perusahaan atau harihari lainnya Dalam hal ini, pimpinan perusahaan dapat memberikan
penghargaan bagi karyawan yang berprestasi.
 Melakukan teguran
Untuk keberhasilan suatu organisasi, seorang pemimpin berhak
danharus mampu memberikan teguran-teguran pada tingkatan
jabatanyang
lebih
rendah/atau
bawahan
yang
lalai dalam
menjalankan tugas/instruksi, baik secara lisan atau tertulis.
 Pemberian insentif dan tunjangan
Pada waktu-waktu tertentu dan dirasa tepat, pimpinan dapat
memberikan insentif bagi karyawan yang telah dapat mencapai
target tertentu yang dirasa dapat menguntungkan pihak perusahaan.
Pimpinan perlu mempertimbangkan untuk pemberian insentif bagi
karyawan tertentu. Pemberian insentif atau tunjangan dapat
7
memberikan isyarat adanya perhatian, kepedulian dan kesadaran
seorang atasan akan pentingnya peran bawahan bagi perusahaan atau
organisasi.
2. Alur
komunikasi
vertikal
dari
bawah
ke
atas
(upward
communication).
Aliran komunikasi upward communication adalah kebalikan dari
downward communication, dimulai dari hirarki wewenang yang
lebih rendah ke hirarki wewenang yang lebih tinggi, biasanya
mengalir sepanjang rantai komando. Dengan demikian ketika
pimpinan atau manajemen organisasi meminta informasi dari
bawahan atau pada saat pimpinan mendapatkan feedback dari
bawahan berkaitan segala hal yang berkaitan dengan organisasinya,
atau jika para karyawan menyatakan sesuatu pada atasanya
mengenai permasalahan mereka yang berkaitan dengan tugas dan
metode- metode yang harus dilakukan, serta menyatakan persepsi
mereka tentang organisasi,maka semua itu merupakan komunikasi
yang mengalirdari pihak bawahan kepada atasan yang disebut
sebagai upward communication.
3. Komunikasi horisontal (komunikasi antar karyawan)
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara
mendatar,
misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan
komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan
8
dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.(Muhammad
2000:69)
Berdasarakan beberapa uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa
komunikasi internal merupakan suatu kebutuhan yang paling utama bagi
perusahaan.
Selain itu, menurut Muhammad (2000:73): ”Komunikasi vertikal
adalah arus Komunikasi dua arah timbal balik yang dalam melaksanakan
fungsi- fungsi manajemen memegang peranan yang sangat vital, yaitu
Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawahan
kepada atasan (upward communication).”
Berdasarakan beberapa uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa
komunikasi vertikal ini dapat meningkatkan saling pengertian antara pimpinan
dan karyawannya, selain itu dapat meningkatkan koordinasi dan berbagai
macam kegiatan atau tugas yang berbeda. Apabila karyawan tidak memahami
dengan baik apa yang diinformasikan oleh pimpinan, maka mereka tidak akan
mengerti apa yang seharusnya dilakukan atau dikerjakannya, serta tidak
mampu menjalankan fungsi dan peranannya. Penyampaian informasi tersebut
dapat dikatakan tidak efektif karena kurangnya pengertian atau pemahaman
dari karyawan.
Berkenaan dengan hal tersebut maka Public relations FIMELA.com
melakukan pembinaan hubungan dengan karyawan, dengan melakukan
berbagai komunikasi internal melaui kegiatan yang dapat membuat para
9
karyawan akan merasa memiliki dan juga dihargai sehingga mendorong
karyawan untuk dapat menghasilkan kerja yang optimal.
Namun, setelah peneliti melakukan riset awal pra penelitian di
lingkungan kantor FIMELA.com, menunjukkan bahwa adanya kendala dalam
meningkatkan kinerja perusahaan karena beberapa sebab dan kendala, diantara
disebabkan
karena
karyawan
tersebut
tidak
menguasai
bidang
pekerjaannya,ditempatkan di tempat yang tidak sesuai, kurang keahlian, tidak
paham dengan tugas dan tanggungjawabnya atau karena kurang pengawasan,
kurang motivasi, kurang merasa dihargai. Selain itu, banyak pula faktor
internal yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan, yang mungkin timbul
dari pekerjaannya, dari pimpinan, dari teman-teman sekerja dan dari dalam
diri karyawan itu sendiri.
Melihat fenomena seperti ini, maka manajemen FIMELA.com perlu
menyadari bahwa kurang baiknya
motivitasi kerja
karyawan,
akan
berpengaruh negatif pada karyawan dan divisi lainnya serta terhadap tujuantujuan organisasi perusahaan. Sehingga masalah rendahnya motivasi kerja
karyawan perlu disikapi oleh manajemen dengan segera mencari tahu apa
yang menyebabkan timbulnya faktor- faktor penyebab rendahnya motivasi
kerja karyawan tersebut. Praktisi public relations FIMELA.com juga perlu
memperbaiki komunikasi antara manajemen dengan karyawan. Salah satunya
dengan mengembangkan program komunikasi internalnya, sehingga timbul
kesadaran dan komitmen kepemimpinan direktur utama bahwa berkomunikasi
10
dengan karyawan mutlak perlu untuk tercapainya tujuan organisasi. Hal ini
bagian dari tujuan internal public relations FIMELA.com.
Tujuan internal public relations menurut Siswanto (2002: 16), yaitu:
“Untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan karyawan atau bawahan,
majikan dan buruh antara sesama pegawai dalam publik intern sehingga
menimbulkan kegairahan kerja.”
Berdasarkan
uraian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan dan pelaksanaan seluruh aktivitas kegiatan internal oleh
petugas public relations dituntut agar dapat dilaksanakan seefektif mungkin,
sehingga terjadi adanya komunikasi interaktif di dalam lingkungan kerja
sehingga menimbulkan kegairahan kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penerapan kegiatan internal
public relations FIMELA.com dengan memfasilitasi proses interaksi
komunikasi vertikal yang efektif dan efisien, diharapkan dapat menumbuhkan
motivasi kerja karyawan ke arah yang positif, yang dapat dijadikan sebagai
kekuatan dasar untuk meningkatkan kinerja karyawan dan pencapaian tujuan
perusahaan.
Motivasi adalah “Kegiatan membangkitkan motif, yakni daya gerak,
yang terdapat pada diri sendiri atau diri orang lain, agar melakukan suatu
tindakan
tertentu
(Effendy,2003:231).
dalam rangka
mancapai suatu kepuasan
tujuan”.
11
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan salah satu faktor pendukung dalam memajukan suatu perusahaan,
karena motivasi dapat menggerakkan seseorang dalam rangka mancapai suatu
kepuasan atau tujuan ke arah yang lebih baik.
Motivasi kerja merupakan suatu perasaan rela atau ikhlas hati yang
muncul dari dalam individu (karyawan) karena adanya dorongan keinginan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu, sehingga apa yang diharapkan
dapat terpenuhi. Hal itu membuat karyawan berusaha seoptimal mungkin
untuk mencapai tujuan organisasi.
Nitisemito (1999:97), menyebutkan bahwa: Motivasi kerja sebagai
semangat dan kegairahan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Ia menambahkan bahwa semangat dan kegairahan kerja seseorang
ditandai oleh tingkat absensi, produktifitas dalam menyelesaikan tugas dan
kesetiaan individu terhadap organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja dapat dijadikan semangat dan kegairahan kerja yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat terlihat dari tingkat absensi,
produktifitas dalam menyelesaikan tugas dan kesetiaan individu terhadap
organisasi.
Public Relations dan manajemen FIMELA.com menyadari bahwa
keberhasilan perusahan dalam mempertahankan karyawan terbaik tidak
dicapai dengan cara yang tergolong mudah. Hal tersebut dapat terjadi berkat
12
kepiwaian manajemen dalam memahami kebutuhan dan kemampuan para
karyawan, dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga para
karyawan merasa termotivasi secara internal.
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk dapat meningkatkan
motivasi para karyawannya adalah dengan memperlakukan para karyawannya
sebagai mitra kerja. Manajemen FIMELA.com melalui public relations-nya
menunjukkan kepedulian
yang tinggi,
dengan
menyediakan
fasilitas
komunikasi internal yang menempatkan proses komunikasi vertikal secara
terbuka terhadap masukan serta dapat berbagi pengalaman dalam berbagai
aspek dan bidang.
Menurut peneliti hal ini menarik untuk dikaji. Ketertarikan peneliti
mendasar pada kemampuan public relations FIMELA.com dalam menerapkan
suatu bentuk
kegiatan
internal yang efektif mengubah sikap
para
karyawannya, melalui penyediaan saluran komunikasi vertikal antara atasan
dan bawahan yang optimal dan efektif.
Manajemen FIMELA.com
memandang komunikasi vertikal sebagai sebuah komponen yang penting
dalam suatu proses bisnis, dan sesuatu yang vital untuk mencapai tujuan
dalam
mengembangkan
perusahaan.
Selain
komunikasi,
manajemen
FIMELA.com juga memandang karyawan sebagai faktor yang penting untuk
mencapai tujuan perusahaan. Seorang karyawan dikatakan memiliki motivasi
kerja yang baik atau tidak, jika ia dapat memenuhi standar kerja yang
diberikan atas dasar target-target yang dicapai sesuai dengan rencana yang
ditetapkan kinerja karyawan baik dalam perusahaan tercipta dari diri sendiri
13
dan juga dari motivasi atau dorongan dari luar. Dorongan atau semangat kerja
dalam diri karyawan dapat menimbulkan keinginan untuk melakukan tugastugas yang diberikan pimpinan dengan baik, sehingga akan berdampak pada
produktivitas kerja karyawan maka kinerja dapat meningkat. Pencapaian
motivasi kerja karyawan yang baik, apakah terdapat pengaruhnya dari proses
interaksi komunikasi vertikal yang berlansung di dalamnya.
Atas dasar pemikiran inilah yang menimbulkan ketertarikan penulis
untuk mengetahui kemungkinan apakah terdapat pengaruh komunikasi
vertikal terhadap motivasi kerja karyawan pada perusahaan FIMELA.com.
Oleh karenanya, penelitian ini dibuat. Sehingga penulis merumuskan judul
sebagai berikut: Pengaruh Komunikasi Vertikal Te rhadap Motivasi Kerja
Karyawan FIMELA.com Jakarta Selatan.
1.2. Rumusan Masalah
Menurut Usman & Akbar (2001: 23), perumusan masalah adalah :
“Usaha untuk menyatakan secara tersirat pertanyaan-pertanyaan peneliti apa
saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya dan usaha untuk
menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang
spesifik dan perlu dijawab.”
Oleh karenanya, sesuai dengan latar belakang dan batasan materi yang
telah dikemukan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
14
Seberapa besar pengaruh kegiatan komunikasi vertikal terhadap pembentukan
motivasi kerja karyawan FIMELA.com?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan komunikasi
vertikal terhadap pembentukan motivasi kerja karyawan FIMELA.com.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibagi atas dua bagian yaitu kegunaan teoritis
dan kegunaan praktis. “ Manfaat teoritis biasanya hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep, atau teoriteori komunikasi pada umumnya dan konsep-konsep komunikasi khususnya.
Manfaat praktis hendaknya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa.”
(Usman & Akbar, 2001: 31)
1. Manfaat Akademis
Melalui penelitian ini, akan dapat memberikan pemikiran dan
pengembangan hal- hal yang berkaitan dengan teori komunikasi pada
umumnya, terutama yang berkaitan dengan masalah kegiatan
komunikasi vertikal serta diharapkan pula dapat dijadikan referensi
yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta untuk membuktikan
15
teori-teori yang peneliti gunakan berhubungan dengan kenyataan yang
ada di lapangan (obyek penelitian).
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
sebagai bahan pertimbangan dan data lebih lanjut bagi manajemen
FIMELA.com yang akan membuat strategi komunikasi vertikal dan
kaitannya dengan pembentukkan motivasi kerja karyawan.
Download