BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sesuai dengan rumusan masalah, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dalam novel Dan Hujan pun Berhenti terdapat tokoh-tokoh remaja yang berperilaku abnormal. Tokoh-tokoh remaja tersebut adalah Leostrada, Spiza, dan Stella. Leostrada mengalami gangguan kecemasan, gangguan mood, dan gangguan skizofrenia. Gangguan kecemasan yang dialami Leo merupakan tipe gangguan stres pascatrauma yang ditandai dengan sering mengalami kecemasan, sering mengalami mimpi buruk, dan mudah marah. Selain gangguan stres pascatrauma, Leo mengalami gangguan mood berupa depresi. Hal itu ditandai dengan perilakunya yang semakin apatis, tidak memiliki semangat hidup, berhalusinasi, dan merasa dirinya tidak berharga. Kemudian, Leo juga mengalami gangguan skizofrenia tipe paranoid. Dia selalu merasa curiga terhadap orangorang di hidupnya, susah menjalin hubungan dengan orang lain, dan mengalami halusinasi. Selain itu, Leo juga melakukan tindakan bunuh diri. Selain Leo, Spiza juga merupakan tokoh remaja yang berperilaku abnormal. Dia mengalami gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian. Gangguan kecemasan yang dialami Spiza merupakan jenis gangguan stres pascatrauma yang ditandai dengan sering mengalami kecemasan dan selalu dihinggapi rasa tegang. Kemudian, Spiza juga mengalami gangguan kepribadian 94 95 menghindar yang ditandai dengan terganggunya hubungan antara dia dan orang lain. Dia pun beranggapan bahwa kesulitan yang selama ini dia rasakan disebabkan oleh perbuatan orang lain. Selain itu, Spiza juga merupakan salah satu tokoh remaja yang melakukan tindakan bunuh diri. Selanjutnya, gangguan yang dialami Stella adalah gangguan mood berupa depresi. Hal itu dia tunjukkan dengan perilakunya yang cenderung mengisolasi diri, tidak mau berbicara dengan orang lain, putus asa, serta merasa bersalah dan tidak berharga. Selain Leo dan Spiza, Stella juga merupakan tokoh remaja yang melakukan tindakan bunuh diri. Setiap perilaku abnormal yang dialami para tokoh remaja dalam novel Dan Hujan pun Berhenti pun saling berkaitan. Gangguan stres pascatrauama yang dialami Leo memengaruhi munculnya gangguan skizofenia tipe paranoid. Leo selalu merasa curiga dengan orang lain karena peristiwa traumatis di masa lalu masih membayanginya. Kemudian, tindakan bunuh diri yang dilakukan Spiza merupakan pengaruh dari gangguan stres pascatraumanya. Selain itu, tindakan bunuh diri Stella juga dipengaruhi oleh gangguan depresi yang dialaminya. Oleh karena itu, sebuah gangguan yang dialami para tokoh dalam novel Dan Hujan pun Berhenti dapat memengaruhi munculnya gangguan lain. Kedua, setiap perilaku abnormal yang dialami para tokoh remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal penyebab perilaku abnormal yang dialami oleh setiap tokohnya telah dianalisis menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud. Sementara faktor eksternal diketahui melalui kehidupan para tokoh yang digambarkan oleh pengarang dan disesuaikan dengan model perilaku abnormal. 96 Leo mengalami gangguan kecemasan karena id dan superego saling bertentangan. Id Leo adalah keinginannya untuk hidup bahagia bersama dengan keluarganya, harus bertentangan dengan superego yang berasal dari orang tuanya, yaitu berupa hubungan orang tua yang tidak harmonis. Sementara itu, faktor eksternal penyebab gangguan stres pascatrauma yang dialami Leo adalah hubungan orang tua dan anak yang patogenik. Keadaan keluarga Leo pun menimbulkan insting kematian dalam dirinya. Dia mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat pembuluh nadi di tangannya. Kemudian, gangguan depresinya disebabkan oleh peristiwa kehilangan orang-orang yang dia cintai, yaitu orang tua dan Iris. Leo pun mengalami perasaan ambivalen terhadap Iris. Selanjutnya, gangguan skizofrenia tipe paranoid yang dialami Leo merupakan terusan dari gangguan stres pascatrauma dan gangguan depresi yang dialaminya. Leo yang berulang kali ditinggalkan oleh orang-orang yang dia cintai, kemudian mengalami gangguan skizofrenia tipe paranoid. Dia selalu curiga bahwa orang-orang di sekelilingnya akan meninggalkan dan mengkhianati dirinya. Selain Leo, gangguan stres pascatrauma juga dialami tokoh Spiza. Gangguan itu disebabkan oleh peristiwa kecelakaan yang melibatkan dirinya. Kecelakaan tersebut menewaskan seorang gadis bernama Iris. Kemudian, gangguan yang dialami oleh Spiza tersebut membuat timbulnya insting kematian dalam dirinya. Dia melakukan tindakan bunuh diri dengan cara menyayat pembuluh nadi di tangannya. Tindakan bunuh diri tersebut dilakukan Spiza karena egonya dan superego yang berasal dari ibu Iris saling bertentangan. Ego Spiza berupa usahanya untuk meminta maaf kepada ibu Iris agar terbebas dari rasa 97 bersalah harus terhalang karena ibu Iris menentangnya. Selain itu, bunuh diri tersebut juga disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu Spiza yang menjadi korban prasangka ibu Iris. Selanjutnya, gangguan kepribadian yang dialami Spiza disebabkan oleh id yang mendominasi ego dan superego. Id Spiza adalah keinginannya untuk hidup tenang tanpa diganggu oleh orang lain dengan mengesampingkan superegonya. Selain itu, faktor eksternal gangguan kepribadian menghindar yang dialami Spiza adalah adanya penolakan dan diskriminasi yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Gangguan depresi yang dialami Stella disebabkan oleh id dan superego yang saling bertentangan. Id Stella berupa keinginanya untuk hidup tenang setelah peristiwa kecelakaan yang melibatkannya, harus bertentangan dengan superego yang berasal dari ibu Iris. Dia menerima penolakan dari ibu Iris, sehingga menyebabkan gangguan depresi pada dirinya. Kemudian, gangguan itu menimbulkan insting kematian pada diri Stella. Dia terus mencoba untuk mengakhiri hidupnya dengan berbagai cara. Tindakan tersebut terjadi karena Stella menjadi korban prasangka ibu Iris. Ketiga, dalam novel Dan Hujan pun Berhenti terdapat hubungan antara pengarang dan novel sebagai bentuk ketidaksadaran pengarang. Berdasarkan hasil pembacaan artikel-artikel mengenai pengarang secara berulang, dapat ditemukan beberapa simbol yang menjadi bentuk ketidaksadaran pengarang, yaitu simbol latar novel, simbol kegemaran pengarang, dan simbol para tokoh. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa para tokoh dalam novel Dan Hujan pun Berhenti 98 merupakan manifestasi dari pengarang. Tokoh-tokoh tersebut diceritakan oleh pengarang sebagai tokoh remaja yang berperilaku abnormal.