7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Karakter Cinta

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Karakter Cinta Tanah Air
Cinta tanah air menurut Yaumi (2016: 104-105) yaitu cara berpikir,
bertindak, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya
ekonomi, dan politik bangsa. Pengertian cinta tanah air menurut Yulianda
(2015: 14), ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri.
Cinta tanah air dimiliki dan dirasakan oleh setiap individu dalam sebuah
masyarakat yang menempati suatu negara.
Cinta tanah air adalah perasaan cinta dan bangga yang diharapkan
dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia terhadap negara dan dibuktikan
dengan tindakan atau sikap sehari-hari. Terdapat dua indikator
keberhasilan pengembangan budaya dan karakter bangsa menurut
Daryanto dan Darmiatun (2013: 139) yaitu indikator sekolah dan indikator
kelas untuk setiap karakter. Indikator sekolah untuk karakter cinta tanah
air yaitu:
a) Menggunakan produk buatan dalam negeri.
b) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c) Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang
kekayaan alam dan budaya Indonesia.
7
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
8
Indikator kelas untuk kelas 4 termasuk dalam kategori kelas tinggi, yaitu:
a) Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan
laut dan udara dengan negara lain.
b) Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia.
c) Mengagumi keragaman suku, etnis dan bahasa sebagai keunggulan
yang hadir di wilayah negara Indonesia.
d) Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan
fauna Indonesia bagi dunia.
e) Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsa-bangsa
di dunia.
Setiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki rasa cinta tanah
air yang tinggi dan dibuktikan dengan sikap nyata sehari-hari. Sikap yang
dilakukan sebagai indikator bukti rasa cinta tanah air menurut Yulianda
(2015: 20-21) antara lain:
a. Bangga menjadi bangsa Indonesia.
b. Mengikuti upacara bendera.
c. Belajar dengan giat, tekun dan berakhlak baik sehingga dapat
menorehkan prestasi-prestasi yang mengharumkan bangsa
Indonesia.
d. Mencintai produk dalam negeri.
e. Menjaga kelestarian alam Indonesia.
f. Menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia.
g. Berpartisi dalam acara hari-hari penting Indonesia seperti hari
kemerdekaan, hari sumpah pemuda, dan hari pahlawan serta turut
mengheningkan cipta untuk mendoakan arwah para pahlawan.
Rasa cinta tanah air tersebut begitu penting sehingga harus
ditanamkan kepada warga negara sejak dini, diantaranya yaitu melalui
pendidikan formal atau sekolah. Sekolah melalui guru memberikan
pendidikan dan membiasakan siswa untuk bersikap yang memunculkan
karakter cinta tanah air. Salah satu kegiatan yang dilakukan di sekolah
yang dapat mencerminkan rasa cinta tanah air yaitu dengan mengikuti
upacara bendera dan menundukkan kepala saat mengheningkan cipta
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
9
sebagai tindakan untuk mendoakan arwah para pahlawan yang gugur di
medan peperangan. Hal lain yang menunjukkan cinta tanah air yaitu
dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
serta mampu menyanyikan lagu-lagu wajib dan nasional. Kegiatan
tersebut bila dilaksanakan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan
dan kebiasaan baik tersebut akan tumbuh menjadi karakter.
2. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Pengertian musik menurut Jamalus dalam Afryanto, (2011: 5), musik
adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan ekspresi sebagai satu
kesatuan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa musik
merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat nadanada melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental dan
tersusun atas kesatuan unsur-unsur seni seperti irama, melodi, harmoni dan
ekspresi. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan sehingga menimbulkan
musik yang indah.
Seni
Budaya
dan
Keterampilan
(SBK)
sebagaimana
yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 dalam Susanto (2015: 262) tentang Standar Nasional
Pendidikan, menjelaskan bahwa:
Muatan seni budaya tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
10
mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak
dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu,
mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya
merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Tujuan mata pelajaran SBK menurut Kemendiknas (2010: 96) yaitu
untuk mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni
budaya
nasional. Ruang lingkup
mata
pelajaran
SBK menurut
Kemendiknas (2010: 96-97) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetakmencetak, dan sebagainya.
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan
olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni
tari, dan seni peran.
Pada kenyataannya, tidak semua aspek dalam mata pelajaran SBK
diajarkan pada sekolah. Umumnya kebanyakan SD hanya mengajarkan
seni rupa, seni musik dan keterampilan. Hal itu disebabkan oleh kurangnya
kemampuan guru dan fasilitas sekolah. Tujuan pendidikan musik di
sekolah menurut Banoe (2013: 12), yaitu:
Harus berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta
minat musikal pada anak-anak sehingga mereka kelak dapat menyanyi
dengan sopan, dan sebagai pendengar musik dapat mendengarkan
musik dalam bentuk-bentuknya yang sangat bervariasi. Selain itu,
pendidikan musik di sekolah harus menjadi penyeimbang bagi
pendidikan intelektual dan pendidikan jasmani sehingga cita-cita
manusia yang harmonis jiwa dan raga tetap menjadi kultur ideal.
Berdasarkan pendapat di atas, pelajaran SBK mempunyai peranan
yang penting yaitu sebagai pembentukan pribadi siswa dengan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
11
memperhatikan kebutuhan perkembangannya sehingga siswa memiliki
kecerdasan moral, kreativitas dan emosional. Peran ini tidak dapat
digantikan oleh mata pelajaran lain
Pembelajaran seni musik dalam SBK di sekolah dasar harus
dilaksanakan, karena selain bertujuan untuk menumbuhkan kecakapan
siswa dalam menyanyi dan mengapresiasi lagu, juga bertujuan sebagai
penyeimbang kecerdasan. Siswa diharapkan tidak hanya cerdas dan
mempunyai tubuh yang sehat, tetapi juga memiliki perasaan yang bahagia.
Usaha yang dilakukan SD Negeri 1 Pasir Kulon dalam mewujudkan
tujuan pada mata pelajaran SBK yaitu dengan melaksanakannya dua kali
dalam seminggu dengan waktu pertemuan 4 x 35 menit. Namun peneliti
hanya mengambil satu kali pertemuan dalam satu minggu dengan waktu
pertemuan 2 x 35 menit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan dua siklus pembelajaran yaitu 4 minggu. Pembelajaran SBK
yang diajarkan di SD Negeri 1 Pasir Kulon meliputi seni rupa, seni musik
dan ketrampilan dengan mengacu kepada silabus pembelajaran.
3. Ketrampilan Bernyanyi
Ketrampilan bernyanyi merupakan kegiatan utama dalam pengajaran
musik di sekolah dasar. Kegiatan bernyanyi terdapat dalam mata pelajaran
SBK materi “Bernyanyi dengan iringan alat musik melodis” dengan
Standar Kompetensi (SK) 12, yaitu mengekspresikan diri melalui karya
seni musik dan Kompetensi Dasar (KD) 12.2 menyiapkan penyajian lagu
daerah dan lagu wajib dengan iringan sederhana dan KD
12.3
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
12
menyanyikan penyajian lagu daerah dan lagu wajib dengan iringan
sederhana. Adapun indikator pada 12.2 yaitu 12.2.1 Membaca tangga nada
(solmisasi), dan 12.2.2 Menyanyikan not angka pada lagu Bangun Pemudi
Pemuda dengan tempo yang tepat. Indikator pada KD 12.3 yaitu 12.3.1
Menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan nada, tempo, dan
teknik bernyanyi yang benar dengan iringan instrumen pianika.
Bernyanyi menurut Safrina (2002: 34) adalah suatu bentuk kegiatan
seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui
suaranya. Suara dihasilkan oleh selaput suara yang bergetar, yang berada
dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh aliran udara pernafasan dari
paru-paru. Suara digunakan manusia untuk berbicara dan benyanyi.
Kegiatan bernyanyi dimulai dengan mengajarkan solfegio pada
siswa. Solfegio menurut Prier (2009: 203) adalah:
Istilah untuk latihan pendengaran dan latihan vokal dengan
berpangkal pada solmisasi. Pengertian solmisasi adalah
mengucapkan nama nada-nada tertentu sambil menghafal tinggi
nada tertentu, atau sebaliknya dengan mengaitkan bunyi tertentu
pada nama nada tersebut.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Stanley dalam Sulasmono
(2013: 47) mengatakan bahwa solfegio adalah :
Latihan kemampuan pendengaran atau ketajaman pendengaran
musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Solfegio
adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada,
interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby zolmization
yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan suku kata.
Dalam perkembangannya, solfegio bukan hanya menyanyi saja,
tetapi juga mendengar dan membaca nada. Kemampuan membaca
nada disebut dengan sight reading, kemampuan mendengar nada
disebut ear training, sedangkan kemamuan menyanyi disebut
sight singing.
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
13
Berdasarkan pendapat di atas, solfegio merupakan latihan olah vokal
dengan mendengar dan membaca nada. Membaca nada dilakukan dengan
solmisasi yaitu menyanyikan tangga nada dengan suku kata do, re, mi, fa,
sol, la, si, do. Solfegio yang akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Pasir Kulon
bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan tangga nada dan memudahkan
siswa dalam membidik nada. Langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu:
1) Guru memainkan tangga nada menggunakan pianika dari nada do
rendah hingga do tinggi kemudian siswa diminta untuk menirukan
bersama-sama. Guru menentukan tangga nada lagu yang disesuaikan
dengan wilayah suara
anak-anak.
2)
Guru membunyikan nada
menggunakan pianika secara acak lalu siswa diminta untuk menirukan
nada tersebut. Latihan ini merupakan latihan pendengaran. 3) Setelah
siswa terampil membaca dan membunyikan not angka, selanjutnya guru
mengenalkan lagu Bangun Pemudi Pemuda dan siswa diminta membaca
nada paling rendah hingga nada paling tinggi yang terdapat dalam lagu
Bangun Pemudi Pemuda. 4) Guru menentukan tempo lagu tersebut dengan
mengetuk meja. 5) Guru memberikan contoh bunyi lagu Bangun Pemudi
Pemuda dengan memainkan not angka pada pianika, selanjutnya guru
mengajak siswa menyanyikan not angka yang didengar secara bersamasama. 6) Siswa menyanyikan not angka lagu Bangun Pemudi Pemuda
sebaris demi sebaris dengan kelompoknya.
Langkah pembelajaran setelah siswa menguasai solfegio (membaca
dan membunyikan tangga nada) yaitu guru mengajarkan unsur-unsur
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
14
musik yang terdapat pada lagu Bangun Pemudi Pemuda, namun para siswa
tidak perlu mengetahui bahwa guru akan mengajarkan unsur-unsur musik
yang terdapat pada lagu model itu. Pembahasan unsur-unsur musik
dilakukan secara bertahap dengan syarat urutan kemampuan dan urutan
materi pengajaran yang logis, yaitu irama, melodi, harmoni dan ekspresi.
Penjelasan mengenai unsur-unsur musik tersebut yaitu:
a. Irama
Irama menurut Banoe (2003: 198), yaitu pola ritme tertentu yang
dinyatakan dengan nama, seperti: wals, mars, dan lain-lain. Pengertian
Irama menurut Safrina (2002: 63), adalah:
Urutan rangkaian gerak yang menjadi dasar dalam musik dan
tari, irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan
diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa
ayunan birama, irama dapat dirasakan, kadang-kadang
dirasakan dan didengar, atau dirasakan dan dilihat, ataupun
dirasakan dan didengar serta dilihat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa irama
adalah urutan rangkaian nada-nada yang teratur dan panjang pendeknya
not dapat dirasakan dan didengar. Safrina (2002: 82) mengatakan, untuk
dapat memahami irama dengan baik maka terlebih dahulu harus mampu
memahami dan merasakan bagian-bagian irama itu dengan merasakan
pulsa secara mantap.
Pulsa menurut Safrina (2002: 81) ialah rangkaian denyutan
berulang-ulang yang berlangsung secara teratur yang dapat dirasakan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
15
dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat didengar dan dilihat. Pulsa yang
dapat didengar disebut ketukan (beat).
Merasakan ketukan lagu dapat dilakukan dengan bernyanyi
sambil bertepuk tangan atau mengetuk meja sesuai dengan ketukan
lagu. Guru mengetuk meja sesuai dengan ketukan yang terasa pada lagu
Bangun Pemudi Pemuda dan siswa menyanyikan lagu Bangun Pemudi
Pemuda sesuai dengan ketukan atau pulsa yang didengarnya. Macammacam irama yang dikenal dalam musik menurut Rahardjo (TT: 10)
adalah:
1) Irama Mars adalah irama untuk mengikuti gerak langkah
seperti orang berbaris, gagah penuh semangat.
2) Irama Waltz adalah irama yang menirukan gerak-gerak tarian
rakyat Jerman (Eropa).
3) Irama Cha cha cha adalah irama yang menirukan gerak tarian
dari Kuba dan Puertorico Amerika Selatan
4) Irama Bolera adalah irama yang menirukan gerak tarian
bangsa Spanyol
5) Irama Samba adalah irama yang menirukan gerakan lincah
yang banyak digemari di Amerika Latin.
b. Melodi
Melodi menurut Prier (2009: 113) adalah suatu urutan nada yang
utuh dan membawa makna. Syaratnya adalah berciri khas, berbentuk
jelas, memuat suatu ungkapan dan dapat dinyanyikan. Melodi menurut
Safrina (2002: 124) ialah susunan rangkaian nada (bunyi dengan
rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan
mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan. Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melodi
adalah rangkain dari beberapa nada yang disusun secara teratur dan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
16
berirama
membentuk
suatu
keindahan
yang
musikal
yang
mengungkapkan suatu ide gagasan.
Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi yang
bergetar dengan kecepatan getar yang teratur. Sistem nada ialah
susunan rangkaian nada berurutan dengan perbedaan tinggi nada
tertentu, yang membentuk tangga nada tertentu pula.
Terdapat 2 macam jenis tangga nada menurut Safrina (2002: 124125) yaitu tangga nada pentatonik dan diatonik.
Tangga nada pentatonik adalah sistem nada yang
menggunakan lima nada dalam jarak nada-nada yang
berfrekuensi dua kali lipat. Nada-nada pentatonik banyak
ditemukan pada musik karawitan. Tangga nada diatonik adalah
susunan rangkaian nada berurutan dengan dua macam
perbandingan jarak nada atau interval, yang disebut interval
penuh (I) dan interval setengah. Lagu-lagu nasional dan lagulagu daerah Indonesia kebanyakan ditulis dalam tangga nada
diatonik.
Tangga nada diatonik menggunakan tujuh nada pokok dengan
nama tujuh huruf pertama abjad, yaitu a, b, c, d, e, f, dan g. Misalnya
pada nada dasar C mayor, tangga nada dituliskan dengan nama mutlak
c, d, e, f, g, a, b, c’. Ketujuh nada tersebut jika dibaca menggunakan
solmisasi menjadi do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. Jika ditulis
menggunakan notasi angka adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 1.
Terdapat 12 nada dasar mayor menurut Banoe (2003: 35), dimulai
dari C mayor. Kedua belas nada dasar itu yaitu C mayor, G mayor, D
mayor, A mayor, E mayor, B mayor, Fis mayor, Des Mayor, F mayor,
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
17
Bes mayor, Es mayor dan As mayor. Tangga nada yang paling umum
digunakan adalah C mayor (natural) dan G mayor.
Nada yang terkandung pada setiap tangga nada menurut Banoe
(2003: 35-41) dijelaskan dengan tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Tangga nada mayor
No
Nada Dasar
1
C mayor
2
G mayor
3
D mayor
4
A mayor
5
E mayor
6
B mayor
7
Fis mayor
8
Des mayor
9
F mayor
10 Bes mayor
11 Es mayor
12 As Mayor
(Banoe, 2003: 35-41)
Nada
C-D-E-F-G-A-B-C
G-A-B-C-D-E-Fis-G
D-E-Fis-G-A-B-Cis-D
A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A
E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B
Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis
Des-Es-F-Ges-As-Bes-C-Des
F-G-A-Bes-C-D-E-F.
Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes
Es-F-G-Bes-C-D-Es
As-Bes-C-Des-Es-F-G-As
c. Harmoni
Harmoni menurut Safrina (2002: 156) disebut juga dengan
paduan nada, yaitu susunan atau gabungan dua nada atau lebih yang
berbeda tinggi nadanya yang didengar serentak. Dasar dari harmoni
adalah trinada dan akor.
Akor menurut Safrina (2002: 156) adalah bunyi gabungan tiga
nada yang terbentuk dari salah satu nada pokok tangga nada dengan
nada terts dan kuin. Akor yang digunakan untuk mengiringi sebuah lagu
adalah akor primer.
Akor primer menurut Banoe (2003: 113) adalah:
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
18
Akor pokok yang banyak berperan dalam komposisi musik dan
banyak dipergunakan dalam aransemen lagu yang sederhana.
Akor-akor primer tersebut adalah akor yang kejadiannya
beralas nada urutan kesatu (tonik) dilambangkan dengan angka
I, urutan keempat (subdominan) dilambangkan dengan angka
IV, urutan kelima (dominan) dilambangkan dengan angka V.
Akor pokok dalam tangga nada mayor pada akor I (tonika) adalah
do, mi, sol. Akor pokok IV (subdominan) terdiri dari nada fa, la, do.
Akor pokok V (dominan) terdiri dari nada sol, ti, re. Akor pokok dalam
tangga nada minor pada akor I (tonika) adalah la, do, mi. Akor pokok
IV (subdominan) terdiri dari nada re, fa, la. Akor pokok V (dominan)
terdiri dari nada mi, si, sel, dan ti.
d. Ekspresi
Pengertian ekspresi menurut Rahardjo (TT: 41) adalah suatu cara
seseorang
untuk
mengungkapkan
perasaannya
melalui
usaha
penghayatan yang mendalam. Ekspresi dalam musik menurut Safrina
(2002: 187) ialah:
Ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup nuansa tempo,
dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam
pengelompokan frase (phrasing) yang diwujudkan oleh
seniman musik atau penyanyi, disampaikan pada
pendengarnya.
Berdasarkan pendapat di atas, ekspresi dalam bernyanyi
merupakan ungkapan perasaan dan pikiran penyanyi dengan cara
menghayati lagu yang dibawakan. Unsur-unsur ekspresi dalam musik
adalah tempo, dan dinamika. Tempo adalah ukuran untuk menentukan
cepat lambatnya suatu musik atau lagu. Safrina (2002: 187-188)
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
19
menjelaskan istilah atau tanda-tanda yang menunjukkan tempo pada
suatu musik atau lagu. Istilah-istilah tersebut yaitu:
1) Presto
2) Allegro
3) Allegretto
4) Moderato
5) Andante
6) Adagio
7) Largo
8) Accel
9) Ritardando
10) Rattentando
11) Attarg – kllargando
12) A tempo
13) Con moro
14) Piu
15) Meno
16) Poco
17) Poco a poco
18) Molto
19) Ma non troppo
20) Assai
21) Fermata
: cepat sekali
: cepat, gembira
: agak cepat
: sedang
: secepat orang berjalan
: lambat
: lambat sekali
: makin cepat
: makin lambat
: makin lambat
: makin melebar dan makin keras
: kembal ke tempo asal
: dengan gerak
: lebih
: kurang
: sedikit
: sedikit demi sedikit
: banyak
: tetapi jangan terlalu keras
: sangat
: diperpanjang
Unsur ekspresi kedua adalah dinamika. Dinamika menurut Prier
(2009: 33) adalah istilah untuk membedakan keras lembutnya dalam
pembawaan karya musik. Safrina (2002: 188) menjelaskan, bahwa
dinamika adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara, atau
keras lunaknya suara serta perubahan-perubahan keras lunak suara itu.
Pada partitur atau teks lagu biasanya terdapat tanda dinamik.
Tanda dinamik itu berfungsi sebagai identitas lagu tersebut dinyanyikan
dengan keras, sedang atau lembut. Tanda-tanda dinamik mampu
memberi kekuatan pada suatu kalimat lagu. Ketetapan pemakaian
tanda-tanda dinamik dalam suatu lagu akan membantu seorang
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
20
penyanyi atau pemain musik untuk mencapai sasaran utama yaitu
penghayatan lagu.
Istilah-istilah pada tanda dinamik antara lain:
1) ff
2) fF
3) mf
4) mp
5) p
6) pp
7) <
8) >
9) dim
10) subito f
11) subito p
: fortissimo artinya keras sekali
: forte artinya keras
: mezzoforte artinya agak keras
: mezzopiano artinya agak lunak
: piano artinya lunak (lembut)
: pianissimo artinya lunak sekali
: crescendo artinya makin keras
: decresendo artinya makin lunak
: diminuendo artinya makin menghilang
: subito forte artinya tiba-tiba keras
: subito piano artinya tiba-tiba lunak
Lagu Bangun Pemudi Pemuda merupakan lagu wajib yang
bersifat semangat dan gembira sehingga harus dinyanyikan dengan
suara yang tegas, bertekanan dan pendek-pendek dengan irama yang
mantap seperti tentara berbaris dengan gagah.
Langkah pembelajaran setelah siswa mampu membaca dan
membunyikan not angka, serta menguasai lirik lagu, ketukan dan unsurunsur dalam lagu dengan tepat, selanjutnya guru mengajarkan teknik
pernafasan, sikap badan ketika bernyanyi dan kejelasan pengucapan
atau artikulasi melalui bentuk mulut.
Seseorang tidak memerlukan teknik pernafasan khusus ketika
berbicara, namun ketika bernyanyi seseorang memerlukan teknik
pernafasan khusus yang meliputi sikap tubuh, cara bernafas, dan cara
memproduksi nada melalui bentuk mulut saat mengeluarkan vokal agar
suara yang dihasilkan lebih panjang dan pernafasan tetap lancar.
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
21
Sikap tubuh yang baik ketika bernyanyi menurut Safrina (2002:
35) adalah cara berdiri atau duduk sehingga memberi keleluasaan untuk
melakukan pernafasan untuk mempersiapkan udara yang diperlukan.
Sikap tubuh yang benar akan sangat membantu penyanyi dalam
menghasilkan suara yang jelas, nyaring, merdu dan indah. Sikap berdiri
yang saat bernyanyi menurut Rahardjo (TT: 50) yaitu:
a) Upayakan kedua kaki terpancang kokoh di tanah/lantai
namun tidak kaku seperti orang yang sedang siap berbaris
dan renggangkan kedua kaki supaya tidak mudah jatuh.
b) Tulang punggung usahakan selalu dalam sikap tegak lurus
tidak membungkuk.
c) Posisi kepala tegak dengan pandangan arah ke depan.
d) Dada agak membusung sedikit, agar rongga dada memberi
kesempatan kepada paru-paru tidak terganggu.
Sikap berdiri yang kurang teliti akan mengganggu peranan organorgan tubuh yang berfungsi untuk membantu memproduksi suara.
Disamping itu sikap berdiri yang kurang teliti kelihatan kurang etis,
bahkan dianggap tidak sopan yang berakibat kurang diperhatikan oleh
penonton. Menyanyi dapat pula dilakukan dengan duduk. Sikap duduk
yang benar ketika bernyanyi menurut Safrina (2002: 38) yaitu:
a) Tubuh dan kepala tegak dan tulang belakang direntangkan.
b) Paha diletakkan pada kursi dan punggung lurus.
c) Tarik dan regangkan tulang pinggang tegak lurus, dan otot
perut agak dikencangkan sehingga tidak kendur.
d) Dada agak dibusungkan agar tulang rusuk bebas
berkembang dan rongga dada bertambah besar.
e) Otot leher rileks sehingga kepala dapat berputar dengan
muda
Teknik vokal selanjutnya adalah pernafasan. Ada 3 macam
pernafasan yaitu pernafasan dada, pernafasan perut dan pernafasan
diafragma. Pernafasan dada terlihat pada seseorang yang sedang
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
22
bernafas, dadanya akan terlihat naik turun. Pernafasan ini kurang baik
digunakan untuk bernyanyi, karena rongga dada tidak cukup besar
untuk menampung udara yang banyak. Pernafasan perut bisa terlihat
saat orang sedang tertidur maka perutnya akan bergerak naik turun.
Pernafasan perut mempunyai ruang yang cukup luas dan cukup baik
digunakan ketika bernyanyi. Pernafasan diafragma dapat dirasakan
ketika mengambil nafas, tulang rusuk dan sekitar perut bagian atas
mengembang. Pernafasan ini paling cocok digunakan untuk bernyanyi.
Pernafasan diafragma untuk bernyanyi harus sering dilatih.
Prinsip latihan pernafasan diafragma menurut Safrina (2002: 41) yaitu:
a) Letakkan kedua tangan di pinggang bagian belakang.
Usahakan posisi ibu jari terletak pada bagian tulang rusuk
di belakang tubuh.
b) Tarik atau ambil nafas dalam-dalam. Rasakan tulang rusuk
ikut mengembang ketika mengambil nafas dan tahan udara
di dalam tubuh kira-kira dua atau tiga hitungan.
c) Keluarkan atau hembuskan udara perlahan-lahan sambil
berdesis dengan 5-10 hitungan.
Guru dan siswa bersama-sama mempraktekkan teknik pernafasan
diafrgama sehingga siswa dapat memproduksi suara dengan keras dan
lantang, tetapi tidak kehabisan nafas ketika bernyanyi. Memproduksi
nada untuk bernyanyi dipengaruhi oleh bentuk mulut ketika
mengucapkan vokal. Posisi bibir atas dan bawah dibulatkan agar
menghasilkan suara yang bulat penuh. Bentuk mulut saat pengucapan
vokal a-i-u-e-o menurut Murtono dan Muwarni (2010: 28) yaitu:
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
23
Gambar 1.1 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf a
Bentuk mulut saat mengucapkan a, seperti pada kata mama, papa, dan
mana.
Gambar 1.2 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf i
Bentuk mulut saat mengucapkan i, seperti pada kata gigi, mimi, dan
sisi.
Gambar 1.3 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf u
Bentuk mulut saat mengucapkan u, seperti kata buku, mutu, dan suhu.
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
24
Gambar 1.4 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf e
Bentuk mulut saat mengucapkan e, seperti kata sate, tape, dan ini ni
keke.
Gambar 1.5 Bentuk mulut ketika mengucapkan huruf o
Bentuk mulut saat mengucapkan o, seperti kata toko, bobo, pohon, dan
gado-gado.
(Murtono dan Muwarni, 2010: 28)
Bentuk mulut saat mengucapkan kata ketika bernyanyi sangat
penting. Seorang penyanyi harus memperhatikan posisi rongga mulut
agar dapat mengucapkan kata dalam lirik lagu dengan baik. Posisi
rongga mulut yang benar ketika bernyanyi menurut Rahardjo (TT: 53)
yaitu :
a) Rahang bawah harus benar-benar bebas sewaktu
mengucapkan bentuk-bentuk suara. Teknik melatih
kelentukan rahang bawah yaitu membuka rahang bawah ke
arah bawah selebar 3 jari, menarik rahang bawah ke kiri dan
ke kanan, dan menarik rahang bawah arah ke depan.
b) Lidah selalu dalam posisi rata.
c) Bibir dan sekitarnya tidak boleh terlalu menekan pada gigi
seri.
d) Membuka mulut selebar 2 atau 3 jari supaya suara jelas.
Bentuk
mulut
saat
mengucapkan
kata
ketika
bernyanyi
mempengaruhi artikulasi atau kejelasan pengucapan. Artikulasi
menurut Banoe (2013: 32) merupakan pengucapan kata-kata dengan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
25
jelas. Pengucapan kata atau artikulasi yang benar saat bernyanyi akan
sangat membantu penyampaian pesan dalam lirik lagu dari penyanyi
kepada pendengar.
4. Lagu Wajib
Pengertian lagu wajib menurut Murtono dan Muwarni (2010: 17)
yaitu:
Lagu yang wajib dan dapat dinyanyikan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Lagu wajib berisi semangat perjuangan bangsa dalam
usaha mencapai kemerdekaan dan kemakmuran bangsa. Nilai-nilai
yang terkandung dalam lagu wajib adalah nilai persatuan dan
kesatuan bangsa, patriotisme, dan cinta tanah air.
Sejalan dengan pengertian di atas, fungsi lagu-lagu perjuangan
menurut Mintargo (2014: 255) yaitu:
Untuk upacara dan aubade adalah lagu-lagu yang dapat
membangkitkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air,
memiliki arti nilai-nilai penegakan demokrasi yang berkeadilan.
Substansi yang digambarkan pada lagu-lagu perjuangan bahwa
pesan moral dan keterlibatan hati yang disampaikan ternyata
semakin relevan sepanjang waktu bukan semakin pudar dan jauh
dari tuntutan jaman. Semakin sering lagu itu diperdengarkan
semakin lama keharuan dan juga keinginan hati nurani untuk
menerapkan nilai-nilai yang ada pada lagu itu semakin besar.
Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Bagimu Negeri, Maju Tak
Gentar, Dari Sabang Sampai Merauke, Halo-Halo Bandung, Hari
Merdeka, Merah Putih, Berkibarlah Benderaku, Indonesia Tetap Merdeka,
Rayuan Pulau Kelapa, Bangun Pemudi Pemuda dan Syukur termasuk lagu
wajib. Lagu Nasional adalah lagu-lagu berbahasa Indonesia yang berisi
tentang aspek kehidupan bangsa Indonesia. Contoh lagu nasional antara
lain Ibu Kita Kartini, Desaku yang Kucinta, Indonesia Pusaka, Gugur
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
26
Bunga, Nyiur Hijau, Di Timur Matahari, Bambu Runcing, Sepasang Mata
Bola,Pantang Mundur dan Kulihat Ibu Pertiwi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lagu wajib
adalah lagu berbahasa Indonesia berisi tentang perjuangan rakyat
Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
dinyanyikan
oleh
seluruh
rakyat
yang wajib dan dapat
Indonesia.
Lagu
wajib
dapat
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan patriotisme, serta dapat
menumbuhkan semangat kebangsaan. Oleh karena itu penting sekali bagi
guru sekolah dasar mengajarkan lagu wajib kepada siswa agar siswa
mempunyai rasa cinta tanah air yang besar.
Lagu yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu lagu
berjudul “Bangun Pemudi Pemuda”. Lagu ini dipilih karena isi atau pesan
lagu mengajak para generasi muda untuk bersemangat dalam membela
negara. Liriknya tidak terlalu panjang dan lagunya dinyanyikan dengan
gembira dan bersemangat.
5. Instrumen Pianika
Pianika menurut Fitria (2013: 35), merupakan alat musik yang
memiliki tuts dan dimainkan dengan cara ditiup. Bilahan-bilahan nadanya
ada yang berwarna putih untuk nada-nada asli (natural) dan ada yang
berwarna hitam-hitam untuk memainkan nada-nada kromatis.
Pianika merupakan instrumen yang memudahkan untuk penerapan
teori musik dan memainkan musik secara mudah baik dalam bentuk akord
maupun melodi. Pianika sangat praktis digunakan
dalam sebuah
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
27
pembelajaran musik karena selain bentuknya yang mudah dibawa namun
penerapannya sangat memungkinkan untuk memahami dasar-dasar
bermain musik terutama pemahaman tentang tangga nada dan susunan
nada dalam pembentukan sebuah akor. Tangga nada menurut Prier (2009:
213), adalah urutan nada melalui satu oktaf yang mengikuti pola tertentu.
Menurut Rahardjo (TT: 30), tangga nada adalah susunan nada-nada yang
teratur jarak dan tinggi rendahnya.
Terdapat dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga
nada minor. Mayor berarti besar sedangkan minor berarti kecil. Rahardjo
(TT: 30) mengatakan bahwa tangga nada mayor dikenal memiliki ciri atau
sifat gembira, penuh semangat, dan percaya diri penuh keyakinan. Tangga
nada minor memiliki ciri atau sifat sedih, penuh haru, melankolis, kurang
percaya diri, dan ragu-ragu. Tangga nada yang digunakan pada lagu
Bangun Pemudi Pemuda adalah tangga nada mayor dengan kunci G.
Susunan nada dalam pianika pada prinsipnya sama dengan tuts pada
keyboard ataupun piano yang terdiri dari terdiri dari 5 tuts warna hitam
dan 7 tuts warna putih dalam satu oktaf. Rentang nada dalam satu oktaf
yaitu dimulai dari nada do rendah sampai do tinggi. Berikut ini adalah
susunan nada pada tuts pianika:
Gambar 1.6 Susunan nada pada pianika
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
28
Untuk memainkan pianika, perlu memperhatikan teknik penjarian.
Lazimnya pianika dimainkan dengan penjarian tangan kanan, tetapi bagi
yang dominan tangan kiri atau kidal bisa juga menggunakan tangan kiri.
Bagi yang menggunakan tangan kanan sebagai tangan dominannya, maka
tangan kiri digunakan untuk memegang bodi pianika, letak pegangan
pianika berada di bawah body pianika, sedangkan bagi yang dominannya
tangan kiri maka tangan kanan digunakan untuk memegang body pianika.
Petunjuk penjarian pada pianika adalah sebagai berikut:
Gambar 1.7 Petunjuk penjarian
Penjarian pianika menurut Rahardjo (TT: 39), dimulai dari ibu jari
yang disimbolkan dengan angka 1, jari telunjuk disimbolkan dengan angka
2, jari tengah disimbolkan dengan angka 3, jari manis disimbolkan dengan
angka 4, dan jari kelingking disimbolkan dengan angka 5. Memainkan
tangga nada pada pianika dengan tangan kanan maka digunakan urutan 12-3-1-2-3-4-5 atau dimulai dari ibu jari, telunjuk, jari tengah, kembali ke
ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan berakhir di jari
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
29
kelingking. Memainkan tangga nada dengan tangan kiri maka kebalikan
dari tangan kanan yaitu dimulai dari 5-4-3-2-1-3-2-1 atau dari kelingking,
jari manis, jari tengah, jari telunjuk, ibu jari lalu kembali ke jari tengah,
jari telunjuk dan ibu jari.
Instrumen pianika digunakan pada pembelajaran bernyanyi sebagai
pengiring vokal siswa menggunakan akor yang terdapat pada partitur lagu.
Lagu yang akan dinyanyikan oleh siswa yaitu lagu wajib Bangun Pemudi
Pemuda dengan nada dasar G = do. Akor primer dalam nada dasar G
mayor menurut Banoe (2003: 129) adalah akor I = G sebagai posisi alas
dengan triad G-B-D. Akor IV dengan triad C-G-E dan akor V dengan triad
D-Fis-A.
Cara memainkan akord pada instrumen pianika berdasarkan teknik
penjarian menurut Banoe (2013: 115-137), dapat dilihat pada gambar
berikut ini dengan keterangan:
-
menunjukkan tuts atau nada yang dimainkan
- angka 1 2 3 4 5 untuk menunjukkan jari yang digunakan
a) Akord primer dalam nada dasar C mayor
Gambar 1.8 Akord C mayor
I
= C (C-E-G)
IV = F (C-F-A)
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
30
V = G (G-B-D)
V7 = G7 ( B-D-F-G)
b) Akord G Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.9 Akord G mayor
I = G (G-B-D)
IV = C (G-C-E)
V = D (D-Fis-A)
V7 = D7 ( Fis-A-C-D)
c) Akord D Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.10 Akord D mayor
I
= D (D-Fis-A)
IV = G (D-G-B)
V
= A (Cis-E-A)
V7 = (Cis-E-G-A)
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
31
d) Akord A Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.11 Akord A mayor
I
= A (A-Cis-E)
IV = D (A-D-Fis)
V
= E7 (Gis-B-E)
e) Akord B Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.12 Akord B mayor
I
= B (B-Dis-Fis)
IV = E (B-E-Gis)
V
= F# (Ais-Cis-Fis)
V7 = F#7 (Ais-Cis-E-Fis)
f) Akord Bes Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.13 Akord Bes mayor
I
= Bes (Bes-D-F)
IV = Es (Es-G-Bes)
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
32
V
=F (C-F-A)
V7 = F7 (A-C-Es-F)
g) Akord Es Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.14 Akord Es mayor
I
= Es (Es-G-Bes)
IV = As (Es-As-C)
V
= Bes (D-F-Bes)
V7 = Bes7 (D-F-As-Bes)
h) Akord As Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.15 Akord As mayor
I
= As (As-C-Es)
IV = Des (As-Des-F)
V
= Es (G-Bes-Es)
V7 = Es7 (G-Bes-Des-Es)
i) Akord Des Mayor dalam Posisi Dasar
Gambar 1.16 Akord Des mayor
I
= Des (Des-F-As)
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
33
IV = Ges = G# (Cis-Fis-Ais)
V
= As (C-Es-As)
V7 = As7 (C-Es-Ges-As)
6. Model Direct Instruction
Model pengajaran langsung menurut Trianto (2012: 41), disebut juga
model pengajaran aktif (active teaching model), training model, mastery
teaching, dan explicit instruction. Pengajaran ini merupakan suatu model
pengajaran yang bersifat teacher center. Model pengajaran langsung
efektif untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang artinya bertahap.
Model pengajaran langsung membantu siswa mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang diajarkan selangkah demi
selangkah.
Pembelajaran bernyanyi diajarkan secara bertahap yaitu pada siklus I
pembelajaran difokuskan pada mengenal tangga nada dan tempo. Pada
siklus II pembelajaran difokuskan pada teknik bernyanyi yang meliputi
teknik pernafasan, sikap badan, artikulasi dan ekspresi. Oleh karena itu,
peneliti memilih model ini karena diharapkan model direct instruction
mampu
meningkatkan
keterampilan
bernyanyi
siswa,
khususnya
menyanyikan lagu wajib.
Pengajaran langsung menurut Kardi (1997: 3) dalam Trianto (2012:
43) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan
kerja kelompok. Dalam pelaksanaannya, guru harus dapat menyusun
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
34
waktu pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat
lima langkah pembelajaran langsung, yaitu:
a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memusatkan perhatian
dan minat siswa agar siswa siap untuk belajar. Penyampaian tujuan
pembelajaran dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yang harus
dapat dilakukan setelah berperan dalam pembelajaran. Tujuan yang
harus dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran yaitu adanya
peningkatan cinta tanah air dan keterampilan menyanyikan lagu wajib.
b) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru harus menguasai materi tangga nada, teknik bernyanyi, dan
unsur-unsur seni musik dengan baik agar mampu mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dengan jelas dan spesifik.
Guru juga mampu memainkan instrumen pianika untuk mengiringi
latihan vokal dan mengiringi siswa menyanyikan lagu wajib.
c) Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Materi pembelajaran pada satu siklus sama, sedangkan materi pada
siklus berikutnya merupakan kelanjutan dari materi yang telah
diajarkan pada siklus I. Pembelajaran pada siklus I berupa latihan
solfegio (kemampuan membaca dan mendengar not angka pada tangga
nada) dan menyanyikan not angka pada teks lagu Bangun Pemudi
Pemuda dengan ketukan yang tepat. Pembelajaran pada siklus 2, guru
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
35
menjelaskan dan memberi contoh mengenai teknik bernyanyi dengan
benar. Teknik bernyanyi meliputi teknik pernafasan, sikap badan ketika
bernyanyi, kejelasan dalam mengucapkan kata atau artikulasi, dan
ekspresi atau penjiwaan terhadap lagu yang dibawakan. Siswa
mempraktekkan satu persatu teknik bernyanyi yang diajarkan guru.
Siswa mempraktekkan menyanyi lagu Bangun Pemudi Pemuda dengan
teknik bernyanyi yang benar dengan diiringi instrumen pianika yang
dimainkan guru. Praktek menyanyikan dilakukan secara bersama-sama,
kemudian secara berkelompok atau perbanjar dan terakhir secara
individu sebagai penilaian akhir.
d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru mengecek keadaan siswa sudahkah menguasai keterampilan
membaca dan mendengarkan not angka, serta bernyanyi dengan teknik
dan ekspresi yang benar seperti yang sudah diajarkan.
e) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Latihan intensif dibutuhkan agar siswa menguasai dan mampu
mendemonstrasikan ketrampilan menyanyikan lagu wajib dengan
teknik bernyanyi yang benar. Pada pertemuan selanjutnya guru
mengulang materi pembelajaran sebelumnya dan menambah materi
pembelajaran kemudian mempraktekannya bersama siswa
agar
ketrampilan bernyanyi siswa semakin baik.
Dari penjelasan tersebut, model direct instruction sangat tepat
digunakan dalam pembelajaran yang menekankan adanya ketrampilan
yang diajarkan secara bertahap pada siswa yaitu ketrampilan menyanyikan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
36
lagu wajib melalui demonstrasi dari guru ke siswa. Peran guru dalam
model direct instruction sangat penting yaitu memberikan penjelasan
secara spesifik dan pemberian umpan balik dalam bentuk lisan, tes
maupun komentar tertulis dari guru kepada siswa agar guru mengetahui
hasil dan manfaat yang dicapai oleh siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang akan dikemukakan oleh peneliti mengacu pada
peneitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Putut Sulamono yang dilaksanakan di SMP
Negeri 2 Kayen, Pati pada tahun 2013 yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Vokal Melalui Metode Solfegio”. Penelitian ini mempunyai
kesamaan permasalahan awal dengan peneliti yaitu kemampuan vokal
siswa kelas VIII A di SMP Negeri 2 Kayen masih rendah. Hal itu
ditunjukkan oleh data pra siklus kemampuan vokal peserta didik yaitu dari
40 siswa hanya 5% atau 2 siswa saja yang mendapat predikat baik, 30%
atau 12 siswa mendapat predikat cukup baik, dan 65% atau 26 siswa
mendapat predikat kurang baik. Hasil Penelitian pada siklus I
menunjukkan siswa masih nampak asing dengan langkah-langkah metode
solfegio dan masih banyak siswa yang belum memahami teori dan konsep
dari materi. Pada siklus II siswa sudah mulai memahami metode solfegio
dan materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40
siswa, 30 siswa mencapai kriteria baik (82,5%). Hal ini menunjukkan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
37
bahwa penerapan metode solfegio di kelas VIII A SMP Negeri 2 Kayen
dapat meningkatkan kemampuan vokal peserta didik.
2. Penelitian oleh F.Totok Sumaryanto yang dilaksanakan di kelas V SD
Negeri Sekaran 01 Semarang, pada tahun pelajaran 2004/2005 yang
berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Solfegio untuk Pembelajaran
Keterampilan Bermain Musik di Sekolah Dasar”. Penelitian tersebut
memiliki kondisi awal keterbatasan kemampuan bermain musik rendah
dan model pembelajaran yang belum tepat. Hasil pembelajaran siklus I
dengan menggunakan metode solfegio menunjukkan adanya peningkatan
hasil dari kondisi awal yaitu siswa lebih bersemangat dengan hasil 49%
telah menguasai alat musik dengan sangat baik, 17,5% menguasai dengan
tingkt baik, 20% siswa menguasai pada tingkat sedang dan sisanya 22,5%
belum bisa menguasai atau pada tingkatan buruk. Siklus II penelitian ini
menunjukkan peningkatan kemampuan bermain musik siswa, yaitu 60%
menguasai dengan sangat baik, 28% menguasai dengan tingkat baik, 14%
menguasai pada tingkat sedang dan sisanya 8% belum menguasai atau
pada tingkatan buruk.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Sukrisno Putra yang berjudul
“Pembelajaran Vokal dengan Metode Solfegio pada Paduan Suara Gracia
Gitaswara di GKJ Cilacap Utara Kabupaten Cilacap”. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan bernyanyi jemaat
GKJ dengan metode solfegio. Pembelajaran vokal meliputi latihan
pernafasan, latihan solfegio yaitu membaca nada (sight reading) dan
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
38
mendengar nada (ear training) sebelum menyanyikan syair dilanjutkan
latihan artikulasi.
4. Jurnal bejudul “Patriotic songs in primary school textbooks in Taiwan
from 1949-1987” nomor 2, tahun 2014 oleh Angela Lee. Penelitian
tersebut membuktikan bahwa lagu-lagu nasional dan perjuangan mampu
membangkitkan semangat perjuangan dan berfungsi sebagai media
menyamakan cita-cita dan tujuan rakyat Taiwan yang kala itu menolak
negaranya menggunakan sistem pemerintahan komunis. Lagu-lagu
perjuangan juga terdapat pada buku teks atau buku pelajaran dan
dikumandangkan setiap pagi di sekolah-sekolah. Jumlah lagu perjuangan
terus bertambah pada tahun 1949-1987. Lagu-lagu perjuangan terbukti
mampu menumbuhkan dan membangkitkan rasa patriotisme dan cinta
tanah air pada siswa sekolah dasar di Taiwan.
5. Jurnal pembelajaran musik oleh Barbara M. Doscher, Volume III Nomor 2
tahun 1992 yang berjudul “Teaching Singing”. Jurnal tersebut mengatakan
bahwa guru berperan penting dalam pembelajaran bernyanyi di sekolah
dasar. Guru harus mengerti teknik vokal dan cara memperlakukan siswa
yang sedang belajar menyanyi. Guru sebaiknya tidak memberi kritikan
atau memarahi siswa, karena akan membuat siswa tidak percaya diri.
Sebaliknya, guru seharusnya memotivasi siswa dengan kalimat yang baik
agar semangat belajar bernyanyi.
Tidak seluruh penelitian di atas mempunyai variabel yang sama dengan
penelitian ini namun kelima jurnal tersebut memiliki kesamaan dengan salah
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
39
satu variabel dalam penelitian ini, yaitu cinta tanah air dan keterampilan
bernyanyi. Subjek dalam penelitian di atas sama dengan penelitian ini, yaitu
siswa di sebuah sekolah.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran menyanyi pada mata pelajaran SBK di SD Negeri 1 Pasir
Kulon saat ini belum dilaksanakan secara optimal, karena belum
digunakannya instrumen atau alat musik yang tepat pada saat pembelajaran
sehingga siswa merasa enggan saat diajak menyanyi, terutama menyanyikan
lagu wajib. Penggunaan instrumen pianika diharapkan mampu membuat
siswa tertarik dalam pembelajaran dan memudahkan siswa dalam membidik
nada karena pianika berfungsi sebagai pengiring vokal. Lagu yang dipilih
adalah lagu wajib berjudul Bangun Pemudi Pemuda sebagai upaya
meningkatkan cinta tanah air siswa. Diharapkan hasil pembelajaran akan
meningkatkan cinta tanah air siswa dan keterampilan bernyanyi siswa
khususnya menyanyikan lagu wajib.
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
40
Penjelasan di atas dapat digambarkan pada skema berikut:
Kondisi awal
1. Rasa cinta tanah
air siswa rendah
dan keterampilan
bernyanyi kurang
2. Guru belum
menggunakan
model direct
instruction dan
instrumen pianika
Evaluasi dan
Refleksi
Siswa berlatih
solfegio
dan menyanyi
dengan lirik dan
irama yang benar
menggunakan
model direct
instruction dan
instrumen pianika
Siklus I
Siklus II
Guru melatih
teknik bernyanyi
menggunakan
model direct
instruction dan
siswa
menyanyikan
lagu wajib
diiringi pianika
Evaluasi dan
Refleksi
Kondisi Akhir : Cinta tanah air siswa dan keterampilan menyanyikan lagu
wajib meningkat setelah melaksanakan pembelajaran dengan instrumen
pianika dan model direct instruction.
Upaya Meningkatkan Cinta…, Alfina Beta Filiana, FKIP, UMP, 2017
Download