Tumbuhan Saga Saga (Abrus precatorius, Linn.) Sinonim: Abrus frutex, Rumph. Familia: Papilonaceae. Saga (ABRUS PRECATORIUS) termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-belit ke arah kiri. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut Saga Manis). Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. Bunganya berwarna ungu muda bentuknya menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Saga dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Nama lokal: Saga (Indonesia) Saga telik manis (Jawa) Thaga (Aceh) Saga areuy, saga leutik (Sunda) Walipopo (Gorontalo) Piling-piling (Bali) Seugeu (Gayo) Ailalu pacar (Ambon) Saga buncik Saga ketek (Minangkabau) Kaca (Bugis) Pemanfaatan: untuk pengobatan amandel, radang mata, sariawan 1. Amandel Bahan: akar Saga secukupnya, 1 potong kayu manis, dan gula batu secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal separuhnya. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas pagi dan sore. 2. Radang mata Bahan: 1 genggam daun Saga. Cara membuat: daun Saga digiling halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air untuk diambil uapnya. Cara menggunakan: uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata. 3. Sariawan Bahan: daun Saga secukupnya. Cara membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu. Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur. Komposisi : Daun maupun akar tumbuhan abrus pracatorius antara lain mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid, dan pentosan.